MAKALAH
Dosen Pengampu
Entit Puspita, S.Pd., M.Si.
Oleh
NIM 1601505
2019
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penulisan makalah ini, banyak pihak yang secara langsung ataupun
tidak langsung telah membantu penulis. Oleh karena itu, saya selaku penulis
makalah dengan judul Pengembangan Bahan Ajar Menggunakan Tipe Team
Assisted Indivualization (TAI) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kelas VII ingin menyampaikan terima
kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................24
Lampiran B.1 RPP .............................................................................25
Lampiran B.2 Materi ..........................................................................35
Lampiran B.3 Instrumen Penilaian Sikap ...........................................40
Lampiran B.4 Instrumen Penilaian Pengetahuan.................................41
Lampiran B.5 Instrumen Penilaian Keterampilan ...............................45
C. Lembar Kerja Siswa ........................................................................46
D. Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis ...........................51
Lampiran D.1 Kisi-kisi Soal Kemampuan Berpikir Kritis ...................52
Lampiran D.2 Instrumen Soal ............................................................55
Lampiran D.3 Kunci Jawaban Instrumen Soal ....................................57
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
berpikir kritis adalah suatu proses berpikir yang dapat diterima akal reflektif yang
diarahkan untuk memutuskan apa yang dikerjakan atau diyakini, dalam hal ini
tidak sembarangan, tidak membawa ke sembarang kesimpulan tetapi kepada ke
kekesimpulan yang terbaik. Guru dalam melakukan pembelajaran matematika
dikelas hendaknya memfasilitasi siswa dalam mengembangkan proses berpikir
kritis, guru harus melakukan tindakkan yang mendorong siswa merefleksikan
kemampuannya. Guru harus membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan berpikir kritis melalui beberapa hal diantaranya model, dan metode
pembelajaran yang mendukung siswa untuk belajar secara aktif.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
“Pelajaran matematika perlu diberikan kepada setiap siswa sejak taman kanak-
kanak sampai ke perguruan tinggi untuk membekali siswa kemampuan berpikir
logis, analitis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama”.
Berpikir kritis dapat juga dikatakan sebagai suatu keterampilan berpikir
secara reflektif untuk memutuskan hal-hal yang dilakukan dimana kemampuan
berpikir kritis setiap siswa tidaklah sama, oleh karena itu kemampuan berpikir
kritis dalam proses pembelajaran perlu dilatih dan dikembangkan oleh guru. Salah
satu cara yang dapat dikembangkan dalam melatih kemampuan berpikir kritis
bagaimana siswa dapat mencari dan menemukan masalah, menganalisis masalah,
membuat hipotesis mengumpulkan data, menguji hipotesis serta menentukan
alternatif penyelesaian.
Salah satu kompetensi yang perlu dimiliki seorang guru dalam melaksanakan
tugasnya adalah mengembangkan bahan ajar. Pengembangan bahan ajar penting
dilakukan guru agar pembelajaran lebih efektif, efisien, dan tidak melenceng dari
kompetensi yang ingin dicapainya, karena ketersediaan bahan sesuai tuntutan
kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya
bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada
kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi lulusan telah
ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan
ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga
profesional.
5
Bahan ajar dapat diartikan bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun
secara lengkap dan sistematis berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar bersifat
sistematis artinya disusun secara urut sehingga memudahkan siswa belajar. Bahan
ajar hanya digunakan untuk sasaran tertentu dan dalam proses pembelajaran
tertentu, dan spesifik artinya isi bahan ajar dirancang sedemikian rupa hanya
untuk mencapai kompetensi tertentu dari sasaran tertentu (Sungkono, 2009).
Dalam kegiatan pembelajaran bahan ajar sangat penting artinya bagi guru dan
siswa. Guru akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan efektivitas
pembelajarannya jika tanpa disertai bahan ajar yang lengkap. Begitu pula bagi
siswa, tanpa adanya bahan ajar siswa akan mengalami kesulitan dalam belajarnya.
Hal tersebut diperparah lagi jika guru dalam menjelaskan materi pembelajarannya
terlalu cepat dan kurang jelas. Oleh karena itu, bahan ajar merupakan hal yang
sangat penting untuk dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran termasuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Kemampuan berpikir kritis dapat ditingkatkan baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam pembelajaran di sekolah yang diarahkan ke model
pembelajaranya. Pembelajaran di sekolah dapat diterapkan dengan menggunakan
berbagai model pembelajaran, untuk memenuhi tujuan pembelajaran tersebut
khususnya dalam kemampuan berpikir kritis. Salah satu model pembelajaran yang
dapat dipilih yaitu model kooperatif. Dengan model ini, siswa dapat bekerjasama
membangun pengetahuan mereka. Roger, dkk (Miftahul Huda, 2015:29)
mengatakan bahwa “Cooperative learning is group learning activity organized in
such a way that learning is based on the socially structured change of information
between learners in group in which each learner is held accountable for his or
her own learning and is motivated to increase the learning of other”.
Yang dimaksud pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran
kelompok yang di organisasi oleh suatu prinsip bahwa pembelajaran harus
didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok
pebelajar yang didalamnya setiap pebelajar bertanggung jawab atas
pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran
anggota-anggota yang lain. Dengan model pembelajaran kooperatif, siswa akan
6
B. Batasan Masalah
Penulisan makalah ini memfokuskan pada bahan ajar pembelajaran
matematika menggunakan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SMP kelas VII pada materi
aljabar dengan topik operasi hitung bentuk aljabar.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana bentuk bahan ajar dalam pembelajaran matematika dengan model
kooperatif tipe TAI untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis
siswa?
8
D. Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah tersebut
yaitu untuk mengembangkan bahan ajar pada pembelajaran matematika yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa menggunakan
model kooperatif dengan tipe TAI.
E. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan dalam dunia
pendidikan, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengetahui pengembangan bahan ajar menggunakan model
kooperatif tipe Team Assisted Individualization untuk meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis pada siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi
penulis tentang pengembangan bahan ajar dalam meningkatkan
kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
b. Bagi Pembaca
Diharapkan makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi pembaca dalam
pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis matematis siswa.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi perbedaan pemahaman terhadap definisi yang digunakan
dalam penelitian ini, maka beberapa definisi yang perlu dijelaskan adalah sebagai
berikut :
1. Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan seperangkat bentuk bahan atau materi pelajaran yang
dapat membantu tercapainya tujuan kurikulum yang disusun secara
sistematis dan utuh, sehingga tercipta pembelajaran yang mudah dan
9
KAJIAN TEORI
A. Bahan Ajar
Menurut KTSP (Depdiknas, 2008: 199), bahan ajar atau materi pembelajaran
secara garis besar terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, dan prosedur),
keterampilan, dan sikap (nilai) yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai
standar kompetensi yang telah ditentukan. Menurut Pannen (dalam John, tt),
bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara
sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Bahan ajar
adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi
pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain
secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan,
yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
merupakan seperangkat bentuk bahan atau materi pelajaran yang dapat membantu
tercapainya tujuan kurikulum yang disusun secara sistematis dan utuh, sehingga
tercipta pembelajaran yang mudah dan lingkungan belajar yang menyenangkan
dan menarik yang memungkinkan siswa untuk belajar.
1. Karakteristik Bahan Ajar
Widodo dan Jasmadi menjelaskan bahwa bahan ajar memiliki beberapa
karakteristik, yaitu self instructional, self contained, stand alone, adaptive,
dan user friendly (dalam Dewey John). Berikut penjelasan dari masing-
masing karakteristik:
a. Self-instructional, yaitu bahan ajar yang dikembangkan dapat membuat
siswa mampu membelajarkan diri sendiri. Untuk memenuhi karakter
self instructional, maka dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang
dirumuskan dengan jelas. Selain itu dengan bahan ajar akan
memudahkan siswa belajar secara tuntas dengan memberikan materi
pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang lebih
spesifik.
9
10
pada materi aljabar dengan topik operasi hitung bentuk aljabar yang
didasarkan pada kompetensi inti dan kompetensi dasar.
2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Menurut Depdiknas (2008) lembar kerja siswa adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja siswa
(LKS) mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
a. Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran atau
memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan belajar
mengajar.
b. Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan
menghemat waktu penyajian suatu topik.
c. Untuk mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa.
d. Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas.
e. Dapat membantu siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar.
f. Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun secara rapi,
sistematis, mudah dipahami oleh siswa sehingga mudah menarik
perhatian siswa.
g. Dapat menumbuhkan kepercayaan pada diri siswa dan meningkatkan
motivasi belajar dan rasa ingin tahu.
h. Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok, atau
klasikal, karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan
kecepatan belajarnya.
i. Dapat digunakan untuk melatih siswa menggunakan waktu seefektif
mungkin.
No
Kelompok Indikator Sub Indikator
.
Mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan
Memberikan Mengidentifikasi atau
Memfokuskan
1. penjelasan merumuskan kriteria untuk
pertanyaan
sederhana mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
Menjaga kondisi berpikir
17
Mengidentifikasi
kesimpulan
Mengidentifikasi kalimat-
kalimat pertanyaan
Mengidentifikasi kalimat-
Menganalisis kalimat bukan pertanyaan
argument Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
Melihat struktur dari suatu
argumen
Membuat ringkasan
Bertanya dan Memberikan penjelasan
menjawab sederhana
pertanyaan Menyebutkan contoh
Mempertimbangkan
keahlian
Mempertimbangkan
kemenarikan konflik
Mempertimbangkan
Mempertimbangkan kesesuaian sumber
apakah sumber dapat Mempertimbangkan
dipercaya atau tidak penggunaan prosedur yang
tepat
Mempertimbangkan risiko
untuk reputasi
Kemampuan untuk
Membangun memberikan alasan
2 keterampilan
Melibatkan sedikit dugaan
dasar
Menggunakan waktu yang
singkat antara observasi dan
laporan
Melaporkan hasil observasi
Mengobservasi dan Merekam hasil observasi
mempertimbangkan Menggunakan bukti-bukti
laporan observasi yang benar
Menggunakan akses yang
baik
Menggunakan teknologi
Mempertanggungjawabkan
hasil observasi
Mendeduksi dan Siklus logika Euler
mempertimbangkan Mengkondisikan logika
3. Menyimpulkan hasil deduksi Menyatakan tafsiran
Menginduksi dan Mengemukakan hal yang
mempertimbangkan umum
18
Menggunakan strategi
retorika
Menunjukkan posisi, orasi,
atau tulisan
e. team scores and team recognition, yaitu pemberian skor terhadap hasil
kerja kelompok dan memberikan kriteria penghargaan terhadap
kelompok yang dipandang kurang berhasil dalam menyelesaikan tugas.
f. teaching group, yakni pemberian materi secara singkat dari guru
menjelang pemberian tugas kelompok.
g. facts test, yaitu pelaksanaan tes-tes kecil bardasarkan fakta yang
diperoleh siswa.
h. whole class units, yaitu pemberian materi oleh guru kembali di akhir
waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.
2. Prosedur Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Dalam pembelajaran TAI memiliki beberapa langkah sebagai berikut.
a. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi
pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.
b. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk
mendapatkan skor dasar atau skor awal.
c. Guru membentuk beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari 4 –
5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, baik tingkat
kemampuan (tinggi, sedang, rendah) jika mungkin anggota kelompok
berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda-beda serta kesetaraan
gender.
d. Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok.
Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa
jawaban teman satu kelompok.
e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan,
dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
f. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.
g. Guru memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai
peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis.
3. Kelebihan Team Assisted Individualization
a. Mengurangi kecemasan
1) Menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.
23
PEMBAHASAN
24
25
Lampiran B.1
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.
KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori.
26
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat
menunjukkan sikap religius, jujur, bertanggung jawab, disiplin, aktif, berpikir
kritis, dan percaya diri.
27
Pertemuan-1:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok
diharapkan siswa mampu:
1. menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar,
2. terampil dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan
dengan penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar,
3. terampil dalam menjabarkan penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar.
Pertemuan-2:
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran melalui diskusi kelompok
diharapkan siswa mampu:
1. menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian bentuk aljabar,
2. terampil dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual yang berkaitan
dengan perkalian dan pembagian bentuk aljabar.
D. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan-1:
a. Fakta
Unsur-unsur dalam aljabar yaitu variabel, koefisien, konstanta, dan
suku.
b. Konsep
Penjumlahan Bentuk Aljabar
𝑎𝑛 + 𝑏𝑛 = (𝑎 + 𝑏) 𝑛
Pengurangan Bentuk Aljabar
𝑎𝑛 – 𝑏𝑛 = (𝑎 – 𝑏) 𝑛
Keterangan :
a dan b = koefisien
n = variabel
c. Prinsip
Sifat Asosiatif
𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐
28
Sifat komutatif:
𝑎+𝑏 =𝑏+𝑎
Sifat distributif:
𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
𝑎 × (𝑏 − 𝑐 ) = (𝑎 × 𝑏) − (𝑎 × 𝑐)
d. Prosedur
Langkah-langkah menyelesaikan masalah berkaitan dengan
penjumlahan bentuk aljabar.
Langkah-langkah menyelesaikan masalah berkaitan dengan
pengurangan bentuk aljabar.
2. Pertemuan-2:
a. Fakta
Unsur-unsur dalam aljabar yaitu variabel, koefisien, konstanta, suku,
sifat-sifat operasi hitung.
b. Konsep
Perkalian Bentuk Aljabar
(𝑥 + 𝑎)(𝑥 + 𝑏)
Pembagian Bentuk Aljabar
𝑐𝑥
𝑐𝑥 ÷ 𝑐 = =𝑥
𝑐
Keterangan :
a dan b = konstanta
c = koefisien
x = variabel
c. Prinsip
Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar.
Perkalian dua bentuk aljabar.
d. Prosedur
2) Langkah-langkah menyelesaikan masalah berkaitan dengan
perkalian bentuk aljabar.
3) Langkah-langkah menyelesaikan masalah berkaitan dengan
pembagian bentuk aljabar.
Lihat (lampiran B.2)
29
Inti Eksplorasi
6. Guru membentuk beberapa kelompok siswa terdiri
dari 4 – 5 siswa dengan kemampuan yang 15 menit
heterogen, dimana dalam setiap kelompok terdapat
minimal satu siswa yang diunggulkan. (Teams)
7. Siswa diberikan tugas untuk dikerjakan secara
individual berupa Lembar Kerja Siswa (LKS)
tentang penjumlahan dan pengurangan bentuk
aljabar. (Student Creative)
8. Guru mengamati siswa dalam menyelesaikan
tugasnya.
9. Setelah siswa menyelesaikan LKSnya, hasil
pekerjaan siswa secara individu di bawa ke
kelompok belajar untuk didiskusikan.
Elaborasi:
10. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok
saling memeriksa, mengoreksi jawaban, dan 15 menit
memberikan masukan kepada teman satu sama lain
yang satu kelompok. (Student Creative & Team
Study)
11. Guru berkeliling kelas mengamati kegiatan diskusi
yang sedang dilakukan dan memberikan bantuan
dengan membimbing dan mengarahkan setiap
kelompok yang mengalami kesulitan dalam
berdiskusi atau kepada siswa jika diperlukan.
12. Siswa saling membantu teman sekelompoknya
yang dirasa menjawab LKS belum benar dan yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakannya
dengan memanfaatkan tutor sebaya. (Team Study)
Konfirmasi:
13. Guru mengarahkan siswa dan teman
sekelompoknya untuk mempersiapkan hasil diskusi
kelompoknya yang akan dipresentasikan.
14. Perwakilan setiap kelompok menyampaikan atau 10 menit
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya.
15. Kelompok yang lain menanggapi hasil presentasi
dengan bertanya, meyanggah, ataupun
menambahkan dari hasil presentasi.
16. Guru mengapresiasi terhadap kelompok yang sudah
menjawab dengan benar.
17. Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi 5 menit
tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan.
31
(Teaching Group)
18. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat
rangkuman, mengarahkan, dan memberikan
penegasan pada materi pembelajaran yang telah
dipelajari.
19. Untuk pengecekan kemampuan berpikir kritis 20 menit
siswa, guru memberikan lembar latihan-1 yang
dikerjakan oleh setiap siswa secara individual.
Hasil pekerjaan siswa dikumpulkan sebagai nilai
individual. (Fact Test)
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati
sikap peserta didik yang meliputi: sikap religius,
bekerja sama, disiplin, aktif, dan percaya diri.
Penutup 20. Guru memberi semangat belajar pada siswa.
21. Guru menginformasikan kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari di pertemuan
selanjutnya yaitu tentang perkalian dan pembagian
bentuk aljabar.
5 menit
22. Siswa diminta untuk baca dan pelajari terlebih
dahulu materi untuk pertemuan selanjutnya di buku
paket matematika siswa halaman 216 – 230.
23. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam penutup.
Elaborasi:
10. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok
saling memeriksa, mengoreksi jawaban, dan 15 menit
memberikan masukan kepada teman satu sama lain
yang satu kelompok. (Student Creative & Team
Study)
11. Guru berkeliling kelas mengamati kegiatan diskusi
yang sedang dilakukan dan memberikan bantuan
dengan membimbing dan mengarahkan setiap
kelompok yang mengalami kesulitan dalam
berdiskusi atau kepada siswa jika diperlukan.
12. Siswa saling membantu teman sekelompoknya
yang dirasa menjawab LKS belum benar dan yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakannya
dengan memanfaatkan tutor sebaya. (Team Study)
Konfirmasi:
13. Guru mengarahkan siswa dan teman
sekelompoknya untuk mempersiapkan hasil diskusi
kelompoknya yang akan dipresentasikan.
14. Perwakilan setiap kelompok menyampaikan atau 10 menit
33
Catatan :
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati
sikap peserta didik yang meliputi: sikap religius,
bekerja sama, disiplin, aktif, dan percaya diri.
Penutup 20. Guru memberi semangat belajar pada siswa.
21. Guru menginformasikan kepada siswa mengenai
materi yang akan dipelajari di pertemuan
5 menit
selanjutnya.
22. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan
mengucapkan salam penutup.
berkelompok
3. Aktif dalam pembelajaran
4. Disiplin dalam pembelajaran
5. Percaya diri dalam pembelajaran
2. Pengetahuan Tes tertulis (LKS) Penyelesaian
1. Mengidentifikasi operasi bentuk tugas
aljabar berkelompok
2. Menyatakan operasi
penjumlahan dan pengurangan
bentuk aljabar
3. Keterampilan Pengamatan Pada saat
1. Terampil dalam menyelesaikan penyelesaian
masalah berkaitan dengan tugas dan
penjumlahan dan pengurangan diskusi
bentuk aljabar
2. Terampil dalam menjabarkan
operasi penjumlahan dan
pengurangan dalam bentuk
aljabar
4. Instrumen Penilaian:
a. Penilaian Sikap (lampiran B.3)
b. Penilaian Pengetahuan (lampiran B.4)
c. Penilaian Keterampilan (lampiran B.5)
35
Lampiran B.2
MATERI
A. Bentuk Aljabar
Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya
memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk
aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya: jumlah harga ketika membeli berbagai jenis buah,
banyaknya penggunaan listrik selama satu bulan, banyaknya pelanggan suatu
toko, perhitungan ongkos produksi pabrik, dan lain sebagainya.
Adi memiliki permen 5 lebih banyak dari permen Bayu, jika permen Bayu
dinyatakan dalam x, maka banyaknya permen Adi adalah (x – 5), bentuk
seperti inilah yang dinamakan dengan bentuk aljabar. Dengan mempelajari
bentuk aljabar, maka kejadian-kejadian tersebut dapat terpecahkan. Ada
beberapa unsur-unsur yang akan ditemui dalam bentuk aljabar adalah sebagai
berikut:
1. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui
nilainya, dilambangkan dengan huruf kecil. Misalnya: a, b, c, dst.
2. Koefisien yaitu berupa angka yang mendampingi variabel.
3. Konstanta yaitu suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan
tidak memuat variabel.
4. Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk
aljabar yang dipisahkan oleh jumlah atau selisih.
b. Suku tidak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat
dari masing-masing variabel tidak sama.
c. Suku satu (suku tunggal) adalah bentuk aljabar yang tidak
dihubungkan oleh suatu operasi jumlah atau selisih. Contoh:
3𝑥, 2𝑎2 , −6𝑦.
d. Suku dua (binomial) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh
satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2𝑥 – 𝑦, 4𝑎2 + 𝑏.
e. Suku tiga (trinomial) adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh
dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 𝑥 + 𝑦 – 2𝑥𝑦.
f. Suku banyak adalah bentuk aljabar yang memiliki lebih dari dua suku.
Langkah-langkah:
a. Menjabarkan
b. Kelompokkan suku-suku sejenis
c. Jumlahkan atau kurangkan koefisien suku-suku yang sejenis
2. Operasi Perkalian
Operasi hitung perkalian pada bentuk aljabar ada dua bentuk, yaitu
perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar dan perkalian antara
dua bentuk aljabar.
Pada operasi perkalian bentuk aljabar terdapat sifat-sifat, sebagai berikut.
Sifat Asosiatif : 𝑎 × (𝑏 × 𝑐 ) = (𝑎 × 𝑏 ) × 𝑐
Sifat Komutatif :𝑎×𝑏 = 𝑏×𝑎
Sifat Distribusi : 𝑎 × (𝑏 + 𝑐 ) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐)
𝑎 × (𝑏 − 𝑐 ) = (𝑎 × 𝑏) − (𝑎 × 𝑐)
a. Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar
Untuk melakukan operasi perkalian antara konstanta dengan bentuk
aljabar, dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan mengalikan
konstanta tersebut dengan konstanta pada bentuk aljabar.
Contoh :
1) 4 × 3𝑥 = 12𝑥
2) 2 × 8𝑥 = 16𝑥
3) 2 × (3𝑥 + 4𝑦) = (2 × 3𝑥) + (2 × 4𝑦) = 6𝑥 + 8𝑦
4) 4 × (3𝑥 + 4𝑦) − 3 × (2𝑥 + 𝑦) = (12𝑥 + 16𝑦) − (6𝑥 + 3𝑦) =
6𝑥 − 13𝑦
b. Perkalian antara dua bentuk aljabar
Seperti pada perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar,
dalam perkalian dua bentuk aljabar berlaku juga sifat distributif.
38
Untuk suku yang sejenis, jika variabel dikalikan maka akan menjadi
pangkat, misal 𝑦 × 𝑦 = 𝑦 2 , sedangkan konstanta dikalikan seperti
biasa. Untuk suku yang tidak sejenis maka variabelnya akan dituliskan
saja, dan konstanta dikalikan seperti biasa.
3. Operasi Pembagian
Operasi pembagian pada bentuk aljabar dilakukan dengan cara
membagi konstantanya seperti biasa, namun untuk variabelnya, dilihat
dulu koefisien dari kedua variabel nya, kemudian bagi masing-masing
variabelnya dengan koefisiennya.
Bentuk pembagian aljabar:
𝑎𝑛
𝑎𝑛 ÷ 𝑎 = =𝑛
𝑎
Keterangan : a = koefisien
n = variabel
Langkah-langkah:
a. Merubah menjadi bentuk pecahan dimana penyebutnya adalah
pembaginya.
39
= 6𝑥 + 3𝑦
40
Lampiran B.3
1.
2.
3.
4.
...
Kolom aspek yang dinilai diisi berdasarkan kriteria berikut.
SB : Sangat Baik
B : Baik
KB : Kurang Baik
Lampiran B.4
Pertemuan - 1
Indikator Penilaian
Pencapaian
Soal / Instrumen Kunci Jawaban Skor
Kompetensi
a. 3𝑥 + 4𝑦 − 2 + 3 + 4𝑥 +
2𝑦
1. Tentukan hasil dari = 3𝑥 + 4𝑥 + 4𝑦 + 2𝑦 −
3.5.1 penjumlahan dari bentuk 2+3
Menyelesaikan aljabar berikut. = 7𝑥 + 6𝑦 + 1
operasi a. (3𝑥 + 4𝑦 − 2) + 10
penjumlahan (3 + 4𝑥 + 2𝑦) = ⋯ b. 7 − 7𝑎 − 17𝑐 + 2𝑎 + 9𝑐 −
bentuk aljabar b. 7 − (7𝑎 + 17𝑐 ) + 10
(2𝑎 + 9𝑐 − 10) = ⋯ = −7𝑎 + 2𝑎 − 17𝑐 + 9𝑐 +
7 − 10
= −5𝑎 − 8𝑐 − 3
a. 7𝑦 − 3 − 4𝑤 + 6
= 7𝑦 − 4𝑤 − 3 + 6
2. Tentukan hasil dari
3.5.2 = 7𝑦 − 4𝑤 + 3
pengurangan dari bentuk
Menyelesaikan
aljabar berikut.
operasi b. 8𝑎 − 5𝑏 + 10𝑐 + 2𝑎 − 10
a. (7𝑦 − 3) − (4𝑤 − 6) = ⋯
pengurangan 4𝑏 − 8𝑐
b. (8𝑎 − 5𝑏 + 10𝑐 ) −
bentuk aljabar = 8𝑎 + 2𝑎 − 5𝑏 − 4𝑏 +
2(−𝑎 + 2𝑏 + 4𝑐 ) = ⋯
10𝑐 − 8𝑐
= 10𝑎 − 9𝑏 + 2𝑐
3. Di sebuah toko furniture Dik: Misalnya: k = kursi,
ada 10 buah kursi, 8 meja, l = lemari
dan 6 lemari. Pada suatu m = meja
4.5.1
hari terjual 2 kursi, 2 meja, Awal: 10k + 8m + 6l
Menyelesaikan
dan 3 lemari. Kemudian Terjual: 2k + 2m + 3l
masalah
datang lagi kiriman berupa Datang kiriman: 3k +
kontekstual 15
3 buah kursi, 2 meja, dan 4 2m + 4l
yang berkaitan
lemari. Sekarang ada berapa Dit: Berapa sisa furniture yang
dengan operasi
furniture yang belum terjual belum terjual?
bentuk aljabar
di toko furniture tersebut? Jawab:
Nyatakan dalam bentuk (10k + 8m + 6l) − (2k +
aljabar. 2m + 3l) + (3k + 2m + 4l)
42
Pertemuan – 2
Indikator Penilaian
Pencapaian
Soal / Instrumen Kunci Jawaban Skor
Kompetensi
1. Nyatakan luas bangun datar 4) (𝑎 + 𝑎)(𝑎 + 𝑎) = 2𝑎 × 2𝑎
berikut dalam bentuk = (2𝑎)2 10
aljabar. 5) 3𝑎 × 3𝑏 = 3(𝑎 × 𝑏)
6) (2𝑠 + 𝑡) × 3𝑠
= (2𝑠 × 3𝑠) + (𝑡 × 3𝑠)
= 6𝑠 2 + 3𝑠𝑡
3.5.3
Menyelesaikan
operasi
perkalian
bentuk aljabar
2. Tentukan hasil kali dari a. (𝑎 – 1) (𝑎 – 7)
bentuk-bentuk aljabar = 𝑎2 − 7𝑎 − 𝑎 + 7
berikut. = 𝑎2 − 8𝑎 + 7
b. (𝑝 − 3𝑞)(2𝑝 + 5𝑞) 15
a. (𝑎 – 1) (𝑎 – 7) =
b. (𝑝 − 3𝑞 )(2𝑝 + 5𝑞 ) = = (𝑝 × 2𝑝) + (𝑝 × 5𝑞 ) +
(−3𝑞 × 2𝑝) + (−3𝑞 × 5𝑞 )
43
7 2,66 ˂ B ≤ 3,00
8 3,00 ˂ B+ ≤ 3,33
9 3,33 ˂ A- ≤ 3,66
10 3,66 ˂ A ≤ 4,00
Lampiran B.5
KEGIATAN 1
BENTUK ALJABAR
Nama :
Kelas :
3. Di sebuah toko furniture ada 10 buah kursi, 8 meja dan 6 lemari. Pada
suatu hari terjual 2 kursi, 2 meja dan 3 lemari. Kemudian datang lagi
kiriman berupa 3 buah kursi, 2 meja dan 4 lemari. Sekarang ada berapa
furniture yang belum terjual di toko furniture tersebut? Nyatakan dalam
bentuk aljabar.
KEGIATAN 2
BENTUK ALJABAR
Nama :
Kelas :
Lampiran D.1
Kegiatan – 2
Indikator Kemampuan Berpikir
No. Soal
Kritis yang Diukur
1. Memberikan penjelasan sederhana Uang Ghifa lebih lima ribu rupiah
dengan memfokuskan pertanyaan dan daripada uang Zidan sementara besar
menganalisis argument. uang Viggo tiga kali uang Zidan.
Misalkan uang Zidan adalah
𝑥 rupiah.
a. Berapakah jumlah uang Ghifa,
Zidan, dan Viggo dinyatakan
dalam 𝑥?
b. Berapakah banyaknya suku dari
kalimat penjumlahan tersebut?
c. Jika uang Zidan tiga puluh ribu
rupiah, berapakah jumlah uang
mereka?
d. Suku manakah yang nilainya
dapat berubah-ubah dan suku
manakah yang tidak dapat
berubah-ubah?
2. Membangun keterampilan dasar Tentukan keliling bangun berikut.
dengan mengobservasi dan
mempertimbangkan hasil observasi.
54
Lampiran D.2
Latihan – 1
1. Pak Alam adalah seorang pedagang sayur. Persedian sayur di toko Pak
Alam sebanyak 4 kg tomat, 3 kg kubis, dan 5 kg sawi. Kemudian
seorang pembeli membeli 1 kg tomat, dan 3
kg kubis. Pembeli selanjutnya datang dan
membeli 1 kg tomat, 1 kg kubis, dan 2
kg sawi. Untuk menambah persedian
sayur, Pak Alam membeli lagi sebanyak 2
kg tomat, 3 kg kubis, dan 2 kg sawi.
Nyatakan dalam bentuk aljabar:
a. Total persediaan sayur yang dimiliki Pak Alam sebelum terjual dalam
bentuk aljabar.
b. Ada berapakah jumlah sayuran yang sudah terjual?
c. Ada berapakah jumlah persediaan sayuran Pak Alam yang belum terjual?
2. Sederhanakanlah bentuk berikut.
a. (11𝑥 − 13𝑦 + 𝑧) − (10𝑥 − 13𝑦 − 𝑧) = . ..
b. Jika 𝑎 = 2𝑥 + 3𝑦 , 𝑏 = 7𝑦 − 𝑥 , dan 𝑐 = −9𝑧 maka tentukan nilai
dari 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = ⋯
3. Pak Soleh memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah
tersebut 4 meter lebih pendek dari pada panjangnya dan keliling tanah
tersebut adalah 80 meter. Berapakah panjang dan lebar tanah milik Pak
Soleh?
4. Ayah membeli 10 sak semen, 100 bata pres
dan 12 batang kayu, sudah dipergunakan untuk
membangun rumah 2 sak semen, 50 bata pres dan
5 batang kayu, karena diperkirakan kurang, ayah
membeli lagi 4 sak semen, 20 bata pres dan 7 batang kayu.
Berapakah sisa jumlah bahan bangunan ayah sekarang?
56
Latihan – 2
1. Uang Ghifa lebih lima ribu rupiah daripada uang Zidan sementara besar uang
Viggo tiga kali uang Zidan. Misalkan uang Zidan adalah 𝑥 rupiah.
a. Berapakah jumlah uang Ghifa, Zidan, dan Viggo dinyatakan dalam ?
b. Jika uang Zidan tiga puluh ribu rupiah, berapakah jumlah uang mereka ?
2. Tentukan keliling pada bangun berikut.
Lampiran D.3
(−9𝑧)
= 2𝑥 − 𝑥 + 3𝑦 + 7𝑦 − 9𝑧
= 𝑥 + 10𝑦 − 9𝑧
3. Pak Soleh memiliki sebidang Diketahui:
tanah berbentuk persegi Misalkan panjang tanah = 𝑝
panjang. Lebar tanah tersebut Lebar tanah = 4 meter lebih
4 meter lebih pendek dari pada pendek dari pada
panjangnya dan keliling tanah panjang
tersebut adalah 80 meter. =𝑝−4
Berapakah panjang dan lebar Keliling tanah = 80 meter
tanah milik Pak Soleh? Dijawab:
K = 2𝑝 + 2𝑙
80 = 2𝑝 + 2(𝑝 − 4) 25
80 = 2𝑝 + 2𝑝 − 8
80 = 4𝑝 − 8
88 = 4𝑝
𝑝 = 22
𝑙 =𝑝−4
= 22 − 4 = 18
Jadi, panjang dan lebar tanah
milik Soleh yaitu panjangnya 22
meter dan lebarnya 18 meter.
4. Ayah membeli 10 sak Diketahui:
semen, 100 bata pres dan Misal sak semen = s, batang
12 batang kayu, sudah kayu= k, bata pres= b
dipergunakan untuk Persediaan awal = 10𝑠 + 100𝑏 +
membangun rumah 2 sak 12𝑘
semen, 50 bata pres dan 5 Digunakan = 2𝑠 + 50𝑏 + 5𝑘
batang kayu. Tambahan persediaan = 4𝑠 +
Berapakah sisa jumlah bahan 20𝑏 + 7𝑘
bangunan ayah sekarang? Dijawab: 35
10𝑠 + 100𝑏 + 12𝑘 − (2𝑠 + 50𝑏
+ 5𝑘)
= 10𝑠 − 2𝑠 + 100𝑏 − 50𝑏 +
12𝑘 − 5𝑘
= 8𝑠 + 50𝑏 + 7𝑘
Jadi, sisa jumlah bahan bangunan
ayah sekarang yaitu 8 sak semen,
50 bata pres, dan 7 batang kayu.
Skor Total 100
Kegiatan – 2
No. Soal Jawaban Skor
1. Uang Ghifa lebih lima ribu Diketahui:
rupiah daripada uang Zidan Uang Ghifa = 5000 + uang Zidan 15
sementara besar uang Viggo Uang Viggo = 3 kali uang Zidan
59
15
Keliling = 𝑎 + 𝑏 + 𝑎 + 𝑎 + 𝑎 +
𝑏 + 𝑎 + (𝑏 + 𝑎 + 𝑏)
=𝑎+𝑎+𝑎+𝑎+𝑎+𝑎+𝑏+
𝑏+𝑏+𝑏
= 6𝑎 + 4𝑏
3. Tuliskan situasi aljabar dari a. Diketahui:
setiap kondisi berikut. Isi kotak merah = 𝑎 kelereng
Kemudian sederhanakan Isi kotak biru = (𝑏 + 5)
bentuk aljabar tersebut! kelereng
a. Yenni membawa 4 kotak Yenni membawa 4 kotak
merah yang masing-masing merah dan 3 kotak biru
berisi 𝑎 kelereng dan 3 Ditanyakan:
kotak biru yang masing- Berapa banyak kelereng yang
masing berisi 𝑏+5 dibawa Yenni?
kelereng. Banyak kelereng Jawab:
yang dibawa Yenni adalah? 4 kotak merah + 3 kotak biru
b. Panjang kayu dinyatakan = 4(𝑎) + 3(𝑏 + 5)
dalam bentuk aljabar = 4𝑎 + 3𝑏 + 15
50
dengan panjang (𝑥 2 + Jadi, banyak kelereng yang
5𝑥 + 6) satuan panjang. dibawa Yenni (4𝑎 + 3𝑏 + 15)
Kemudian dibagi kelereng.
sepanjang (𝑥 + 2) satuan
panjang. Berapa hasil b. Diketahui:
jumlah kayu setelah Panjang kayu: (𝑥 2 + 5𝑥 +
dipotong-potong? 6) satuan panjang
Panjang potongan: (𝑥 + 2)
satuan panjang
Ditanyakan:
Berapa jumlah kayu
potongan?
60
Jawab:
(𝑥 2 + 5𝑥 + 6)
(𝑥 + 2)
Jadi banyaknya kayu sebanyak
(𝑥 + 3) satuan buah.
4. Ayu mempunyai papan alas Diketahui:
ujian berbentuk persegi Panjang = 6𝑥 + 7
panjang seperti gambar di Lebar = 4𝑥 − 3
bawah ini. Ditanyakan:
Luas papan alas ujian?
Jawab:
Luas = 𝑝 × 𝑙 20
= (6𝑥 + 7)(4𝑥 − 3)
= 24𝑥 2 − 18𝑥 + 28𝑥 − 21
= 24𝑥 2 + 10𝑥 − 21
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
Berapakah luas papan alas luas papan alas ujian milik ayu
ujian milik Ayu? adalah 24𝑥 2 + 10𝑥 − 21
Skor Total 100
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan bahan ajar yang disusun, dapat ditarik
kesimpulan bahwa bentuk bahan ajar dengan materi operasi bentuk aljabar dapat
dikembangkan dengan menggunakan tipe Team Assisted Individualization untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa SMP.
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa bahan
ajar dengan materi aljabar khususnya pada operasi bentuk aljabar yang
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dapat dikembangkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Hal ini dikarenakan dari
tipe TAI yang kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan dalam
pemecahan masalah dan juga dengan materi aljabar siswa dapat dilatih untuk
berpikir kritis. Pada pembelajaran tipe TAI, ketika siswa dihadapkan pada suatu
masalah, siswa dapat melakukan keterampilan pemecahan masalah bersama
kelompok melalui pengembangan ide dan kemamapuan berpikir kritisnya. Selain
itu, tipe TAI dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual
yang melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, karena kegiatan pembelajaran
yang dilakukan secara berkelompok. Dengan pembelajaran kelompok, siswa dapat
meningkatkan pengetahuan, kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan memotivasi
belajar siswa, serta menumbuhkan rasa sosial yang tinggi.
B. Saran
Setelah penyusunan makalah dapat disesuaikan dengan baik, penulis
memberikan saran untuk mengembangkan bahan ajar pembelajaran matematika
menggunakan tipe TAI yaitu :
1. Mencari lebih banyak sumber/referensi terkait pembelajaran tipe TAI dan
contoh penerapannya.
2. Sebaiknya dilakukan pengujian bahan ajar dengan materi operasi bentuk
aljabar yang telah dibuat ke lapangan dengan tujuan untuk mengetahui
61
62
kualitas bahan ajar yang dibuat, karena bahan ajar pada makalah ini belum
dilakukan pengujian ke lapangan. Apabila bahan ajar dengan materi operasi
bentuk aljabar memberikan pembelajaran yang bermakna kepada siswa,
maka hendaklah kualitas bahan ajar ini disesuaikan mengikuti kondisi di
lapangan.
63
DAFTAR PUSTAKA
Ayi, H. (Tanpa Tahun). Makalah Pengembangan Bahan Ajar. Retrieved April 28,
2019, from Academia:
//www.academia.edu/30018106/Makalah_Pengembangan_Bahan_Ajar