PROPOSAL SKRIPSI
Oleh :
RAHMA DEWI
NPM. 1811100018
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi
Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Serambi Mekkah Aceh. Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis
mengalami kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan proposal penelitian ini
masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
Maka, dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Hambali, S.Fil.I., M.Pd selaku Ketua Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan kepada pembimbing proposal skripsi yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses
penyelesaian proposal ini. Penulis sangat berharap semoga proposal penelitian ini
bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sistem dan tata cara meningkatkan kualitas hidup seseorang
pada semua aspek kehidupannya di dunia. Pendidikan memiliki nilai yang sangat
strategis dan urgen dalam pembentukan suatu bangsa. Pendidikan juga berupaya untuk
“Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan
kelangsungan hidup suatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya
digunakan untuk mendidik segenap rakyat, bukan hanya untuk beberapa golongan
tertentu saja. Oleh karena itu tugas negaralah yang harus mengatur hal tersebut untuk
bagian penting dalam rangka mewujudkan bangsa Indonesia yang cerdas. Dengan
Menurut Pane dan Dasopang (2017:333) “Belajar dan pembelajaran adalah dua
hal yang saling berhubungan erat dan tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan edukatif.
Belajar dan pembelajaran dikatakan sebuah bentuk edukasi yang menjadikan adanya
suatu interaksi antara guru dengan siswa. Kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
dalam hal ini diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum
1
2
mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
pengajaran.
melakukan peranan-peranan tertentu agar siswa dapat belajar untuk mencapai tujuan
prosedur yang menitik beratkan pada kegiatan peserta didik dalam proses belajar
merupakan aktivitas pendidikan berupa pemberian bimbingan dan bantuan rohani bagi
terencana yang mengkondisikan atau merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik
di Indonesia mengalami sedikit goncangan sejak awal tahun 2020 dengan munculnya
sebuah virus yang dapat menyebar sangat cepat yaitu virus yang dinamakan dengan virus
corona atau yang biasa di sebut di Indonesia dengan covid 19. Menurut Jamaluddin, dkk,
(2020:1295) “Seluruh Negara di dunia tidak terkecuali telah di landa oleh pandemic atau
wabah penyakit Covid-19 dan memberikan tantangan tersendiri bagi institusi pendidikan
seluruh dunia terutama di Indonesia. Dalam upaya mengurangi penyebaran virus ini maka
seperti mengisolasi diri, menjaga jarak fisik dengan orang lain dan sampai pada
pembatasan sosial berskala besar atau di sebiut dengan PSBB. Ini menuntut seluruh
Maret 2020 yang memuat 14 himbauan atau petunjuk. Salah satu diantaranya adalah
untuk mengadakan kelas belajar secara online atau daring”. Tentu saja kebijakan
mendadak ini menimbulkan pro kontra pada berbagai kalangan namun pada akhirnya
dasarnya untuk memudahkan para peserta didik dalam melkukan proses belajar mengajar
tanpa harus bertatapan lansuang atau berkumpul bersama-sama, sebagai mana yang sudah
dilakukan pada masa pandemic ini pembelajaran dilakukan secara daring karena setiap
sekolah di haruskan untuk melakukan belajar secara daring suapaya tidak terjadinya
kerumunan atau kegiatan secara bersama sama merupakan upaya pemerintah dalam
megurangi penyebaran visur covid 19 ini. namaun walaupun sudah dilakukan tetap
terdapat kekuarangan dari pembelajaran daring ini seperti berkurangnya interaksi antara
guru denga para peserta didik bahkan sesama pelajar tersebut sehingga menjadi pekerjaan
tambahan bagi guru untuk mencari solusi agar pembelajaran secara daring ini dapat
Penelitian mengenai pembelajaran daring ini sudah dilakukan oleh para peneliti
sebelumnya, namun masih terdapat perbedaan hasil penelitian seperti yang dilakukan
oleh Larasati et al., (2020:45) yang mengatakan bahwa “motivasi belajar siswa menurun
dalam belajar, dengan hadirnya pandemi covid-19 dan pembelajaran secara daring juga
Aceh Besar diketahui bahwa sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah yang juga
menerapkan pembelajaran jarak jauh atau daring selama masa pandemi Covid-19. Guru-
daring, akan tetapi tingkat motivasi dan hasil belajarnya masih rendah.
Lamteuba Kabupaten Aceh Besar, diketahui bahwa sebagian siswa masih memperoleh
hasil belajar yang belum optimal bahkan ada beberapa yang masih di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM 70), diperparah lagi dengan kondisi sekarang ini,
pembelajaran yang dilakukan secara daring khususnya pada pelajaran tematik. Hampir
kurangnya semangat dalam belajar, dan hanya menerima apa yang disampaikan oleh
guru tanpa berusaha untuk mencari sumber belajar lain. Hal ini diduga karena beberapa
faktor yang mempengaruhi siswa, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa yang
Hal tersebut juga dirasakan oleh siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten
Aceh Besar. Menurut beberapa siswa kelas V yang peneliti tanyakan tentang
daring selama masa pandemi Covid-19 ini terasa sangat berbeda dengan pembelajaraan
secara tatap muka. Beberapa kendala yang mereka rasakan diantaranya adalah koneksi
jaringan yang kurang stabil dan banyaknya biaya yang diperlukan untuk membeli kouta
internet membuat semangat belajar mereka menurun. Mereka juga terkadang merasa
jenuh dan bosan dikarenakan pembelajaran yang monoton dan tugas yang menumpuk.
Keadaan siswa yang demikian dapat diasumsikan bahwa motivasi belajar siswa masih
rendah. Oleh karena itu mereka perlu dorongan untuk membangkitkan semangat belajar
5
dituntut untuk dapat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dalam belajar.
mengandalkan dan mengarahkan dirinya sendiri dalam memahami lebih dalam materi
Berdasarkan uraian latar belakang dan permasalahan di atas, maka peneliti merasa
Terhadap Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 3 Lamteuba
daring terhadap hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba
Sejalan dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring terhadap
hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten Aceh
Besar.
positif dan manfaat yang mendalam tentang pembelajaran daring terhadap hasil belajar
dan motivasi belajar siswa. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Bagi Siswa, dapat mengetahui cara menumbuh kembangkan motivasi belajar serta
belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa serta dalam pembelajaran, khusunya
pembelajaran tematik.
tmotivasi dan hasil belajar siswa selama melakukan pembelajaran daring, sehingga
dapat digunakan sebagai acuan oleh kepala sekolah untuk mengawasi dan juga
5. Bagi Pembaca Lain, diharapkan melalui penelitian ini dapat menambah referensi
bagi peneliti yang akan meneliti permasalahan yang hampir sama yaitu mengkaji
motivasi dan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dalam jaringan
(daring).
hipotesis dalam penelitian ini adalah “Pembelajaran daring berpengaruh terhadap hasil
belajar dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten Aceh
Besar”.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai definisi istilah-istilah yang berkitan dengan
pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru
dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai.
3. Hasil belajar : Dimyati dan Mudjiono (2015: 3-4) menyatakan bahwa “Hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan
Bab 1 Pendahuluan, Pada bab ini penulis mencoba membahas latar belakang masalah,
Bab II Landasan Teoritis, pada bab ini berisikan tentang kajian teoritis menurut para
ahli yang dikutip dari berbagai sumber, baik dari buku, jurnal, situs internet,
maupun dari modul atau bahan kuliah yang digunakan sebagai referensi.
Bab III Metode Penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik
2.1. Pembelajaran
lingkungan yang ada disekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan
mendorong peserta didik untuk melakukan proses belajar. Pembelajaran juga dikatakan
sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam
Pembelajaran adalah aspek kegiatan yang kompleks dan tidak dapat dijelaskan
sepenuhnya. Secara sederhana, pembelajaran dapat diartikan sebagai produk
interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pada
hakikatnya, pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang
guru untuk membelajarkan peserta didiknya (mengarahkan interaksi peserta didik
dengan sumber belajar lain) dengan maksud agar tujuannya dapat tercapai.
dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi (siswa dan guru), material
(buku, papan tulis, kapur dan alat belajar), fasilitas (ruang kelas, audio visual), dan proses
dikatakan sebagai suatu sistem, karena pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang
merupakan suatu proses penyampaian informasi pengetahuan melalui interaksi dari guru
kepada peserta didik, juga merupakan suatu proses memberikan bimbingan yang
terencana serta mengkondisikan atau merangsang peserta didik agar dapat belajar dengan
9
10
baik, dan kegiatan pembelajaran dapat ditandai dengan adanya interaksi edukatif yang
terjadi, yaitu guru kepada peserta didik atau peserta didik kepada guru secara pedagogi.
Selain itu guru juga harus menyiapkan pembelajaran secara inovatif yang mampu
adalah suatu kegiatan interaksi yang dilakukan oleh guru kepada siswa dengan tujuan
agar siswa mempunyai pengetahuan. Pembelajaran juga merupakan suatu proses kegiatan
pengetahuan, kegiatan membimbing siswa, serta pemberian rangsangan agar siswa dapat
“pembelajaran daring atau yang dikenal dengan istilah elearning merupakan bentuk
pemanfaatan teknologi dalam mendukung proses belajar mengajar jarak jauh”. Kuntarto
multimedia, kelas virtual, CD ROM, streaming video, pesan suara, email dan telepon
konferensi, teks online animasi, dan video streaming online”. Pembelajaran daring
memanfaatkan perangkat elektronik berupa gawai atau laptop khususnya pada akses
sepenuhnya bergantung kepada akses jaringan internet”. Sedangkan menurut Imania &
satusatunya media pembelajaran yang dapat menyampaikan materi antara guru dan siswa
selama masa darurat pandemic covid-19 ini”. Sementara itu, menurut Suranti, (2020:72)
“Pembelajaran jarak jauh atau daring merupakan bentuk pemanfaatan teknologi, dimana
pembelajaran menggunakan akses internet untuk mengatasi berbagai tugas yang telah
diberikan oleh pendidik”. Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018: 27) “Daring
memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan
permainan”.
kemajuan diberbagai sektor terutama pada bidang pendidikan. Peranan dari teknologi
informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan sangat penting dan mampu
Pembelajaran daring ini dapat diselenggarakan dengan cara masif dan dengan peserta
didik yang tidak terbatas. Selain itu penggunaan pembelajaran daring dapat diakses
kapanpun dan dimana pun sehingga tidak adanya batasan waktu dalam penggunaan
materi pembelajaran.
face to face tetapi menggunakan media elektronik yang mampu memudahkan siswa untuk
belajar kapanpun dan dimanapun, dengan penggunaan model pembelajaran ini memiliki
Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa selama mengikuti
belajarnya, dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
bahwa “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.
dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes tertentu”. Melalui kegiatan evaluasi
pembelajaran, dapat diketahui ketercapaian hasil balajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Dari kegiatan evaluasi tersebut guru dapat mengetahui tindak lanjut yang
akan digunakan serta dapat mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang telah
pendidikan nasional.
Fokus penelitian ini adalah hasil belajar pada aspek kognitif. Hasil belajar pada aspek
kognitif ini dilihat dari nilai siswa yang diperoleh pada tes yang dilakukan diakhir
pembelajaran.
13
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas
tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Menurut
menjadi 2, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada
di luar individu”.
1. Faktor yang ada pada organisme itu sendiri yang disebut faktor individual
antara lainkesiapan individu, Motivasi dan minat juga Bakat.
2. Faktor yang ada diluar individu yang disebut faktor sosial yang antara lain:
keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar
mengajar dan lingkungan.
1. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.
2. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar,
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Faktor
eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi
hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan mayarakat.
pembelajaran selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor internal maupun
ekternal, faktor guru, tujuan pelajaran, materi pelajaran, media pelajaran, metode
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan keefektifan
dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik apabila ada faktor
pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar dengan sungguh-sungguh
14
jika memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan untuk membangkitkan gairah belajar siswa sehingga kegiatan belajar dapat
berjalan dengan baik. Adapun pengertian motivasi belajar menurut Sardiman (2018:75)
adalah “Keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan belajar itu
Pengertian motivasi belajar menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri
siswa, yang mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai.
Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, yang
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
15
fungsi, yaitu:
sebagai pendorong seseorang untuk melakukan suatu kegiatan dan mencapai prestasi.
Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang melakukan kegiatan itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik dan sasaran akan
tercapai.
artinya terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis siswa. Menurut
Rahmawati (2016:17), motivasi belajar dapat timbul karena beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor internal
a. Faktor fisik, Faktor fisik merupakan faktor yang mempengaruhi dari tubuh
dan penampilan individu. Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan dan
fungsi-fungsi fisik terutama panca indera.
16
banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Bahwa faktor-faktor
tersebut dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti kondisi jasmani dan rohani
siswa, kemampuan siswa dan lain sebagainya. Sedangkan faktor ekstrinsik yang dapat
Dalam kegiatan belajar, siswa memerlukan motivasi. Motivasi yang ada pada
pada diri setiap siswa itu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Menurut Sardiman (2018:83),
1. Tekun menghadapi tugas, artinya siswa dapat bekerja secara terus menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
2. Ulet menghadapi kesulitan, siswa tidak lekas putus asa dalam menghadapi
kesulitan. Siswa bertanggung jawab terhadap keberhasilan dalam belajar dan
melaksanakan kegiatan belajar.
3. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah, berani menghadapi
masalah dan mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Misalnya
masalah ekonomi, pemberantasan korupsi dan lain sebagainya.
4. Lebih senang bekerja mandiri, artinya tanpa harus disuruh pun, ia akan
mengerjakan apa yang menjadi tugasnya.
5. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin atau hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)
7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya, artinya ia percaya dengan apa
yang dikerjakannya.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila siswa memiliki ciri-ciri motivasi belajar seperti diatas, berarti siswa
tersebut memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu sangat penting
dalam kegiatan pembelajaran. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator
motivasi belajar yaitu ketekunan dalam mengerjakan tugas, tertarik terhadap bermacam
masalahan dan memecahkannya. Motivasi belajar juga dapat didorong dengan adanya
18
penghargaan, kegiatan yang menarik, dan lingkungan belajar yang kondusif. Seorang
siswa yang senantiasa memiliki motivasi belajar yang tinggi, akan melibatkan diri secara
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah jenis ex post facto. Menurut Sugiyono
(2015:7) “ex post facto merupakan suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti
peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-
Pada penelitian ini terdapat satu variabel bebas dan dua variabel terikat, dimana
pembelajaran daring (X) sebagai variabel bebas (independen). Sedangkan hasil belajar
(Y1) dan motivasi belajar (Y2) merupakan variabel terikat (dependen). Adapun bentuk
Y1
X
Y2
19
20
adapun waktu penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2021/2022. Penelitian ini
Besar masih terdapat permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar dan motivasi
belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19.
atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya". Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten Aceh Besar yang
Menurut Sugiyono (2017:81), "Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu".
Jadi karena populasi terlalu besar maka peneliti menentukan sampel dengan
tertentu”. Kriteria yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar dan
motivasi belajar siswa selama pelaksanaan pembelajaran daring pada masa pandemi
covid-19. Sehingga yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
21
Negeri 3 Lamteuba Kabupaten Aceh Besar yang berjumlah 12 orang yang terdiri dari 7
Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang
dikaji, telah ditempuh pengumpulan data dengan berbagai cara yaitu melalui angket,
wawancara dan dokumentasi. Ketiga instrumen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Angket / kuesioner
yang efesien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel akan diukur dan tahu apa yang
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melaui pos
atau internet”. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuesioner
tertutup, yaitu kuesioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban yang sudah
tersedia sehingga responden hanya memilih salah satu jawaban tersebut. Angket/
kuesioner ditujukan kepada siswa sebagai alat untuk mengetahui motivasi belajar siswa
disediakan empat alternatif jawaban yang merupakan data interval berskala Likert.
Alternatif jawaban terdiri dari: Tidak Pernah, Jarang, Kadang-kadang dan Sering. Untuk
lebih jelasnya dalam menentukan skor alternatif jawaban disajikan peneliti dalam
2. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015: 329) adalah “Suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.
dokumentasi dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh data hasil belajar siswa yang
diperoleh dari nilai ujian tengah semester (UTS) tahun ajaran 2021/2022.
Teknik pengolahan data digunakan untuk menguraikan keterangan atau data yang
diperoleh agar data tersebut dapat di mengerti dan di pahami. Dari jawaban yang telah
diberikan oleh responden, kemudian akan di satukan secara sistematis. Setelah semua
data yang diperoleh dalam penelitian ini terkumpul maka data diolah dengan
b. Menentukan banyak kelas interval (K) dengan menggunakan aturan Sturges yaitu,
F
P= × 100% (Arikunto, 2017: 34)
N
23
4. Uji Normalitas
dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya sebaran skor variabel perilaku
physical bullying, motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Uji normalitas sebaran data
penelitian menggunakan teknik kolmogorov smirnov dengan bantuan program SPSS versi
26.00. Kaidah yang digunakan untuk menguji normalitas yaitu skor Sig, yang ada pada
5. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Uji Parsial (Uji t). Ghozali
(2018; 88) “Uji t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial”. Menurut
Sugiyono (2017; 223) “Uji t merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah,
yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih”. Rancangan pengujian
hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari kedua variabel yang diteliti. Adapun
rumus uji t yang digunakan dalam penelitian ini yaitu seperti yang di kemukakan
Keterangan :
t : Nilai t hitung
X : Nilai rata-rata kelompok 1
Y : Nilai rata-rata kelompok 2
n : Jumlah Sampel
: Standar deviasi
S : Simpangan baku
1) Jika nilai t hitung > t tabel maka, Pembelajaran daring berpengaruh terhadap hasil
belajar dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten Aceh
Besar
2) Jika nilai t hitung < t tabel maka, Pembelajaran daring tidak berpengaruh terhadap
hasil belajar dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Lamteuba Kabupaten
Aceh Besar.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2017. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati & Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fakhrurrazi. 2018. Hakikat Pembelajaran Yang Efektif. Jurnal At-Tafkir, Vol XI (01):
85- 99.
Ghozali, I. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Hadisi & Muna. 2015. Pengelolaan Teknologi Informasi Dalam Menciptakan Model
Inovasi Pembelajaran ( E-Learning ). Jurnal Al-Ta’dib, Vl. 8 (2): 127–132.
Jamaluddin, D., Ratnasih, T., Gunawan, H., & Paujiah, E. 2020. Pembelajaran daring
masa pandemik Covid-19 pada calon guru: Hambatan, solusi dan proyeksi.
Bandung : Karya Tulis Ilmiah UIN Sunan Gunung Djati.
Kartika, A. R. 2018. Model Pembelajaran Daring. Journal of Early Childhood Care &
Education. Vol 1 (1), 26-31.
Khusniyah, N. L., & Hakim, L. 2019. Efektivitas Pembelajaran Berbasis Daring Sebuah
Bukti Pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Tatsqif, XVII (1): 19-33.
Larasati, Sari P,D, & Cahyani, I. D. L. 2020. Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran
Daring di Masa Pandemi Covid-19. IQ (Ilmu Al-Qur’an): Jurnal Pendidikan
Islam, Vol. 3 (2): 45-53.
Pane, A & Dasopang, D. 2017. “Belajar dan Pembelajaran”. Jurnal Kajian Ilmu-ilmu
Keislaman, Vol. 03 (02) : 333-352
25
26
Sardiman. 2018. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Depok: Rajagrafindo Persada.
Sudjana. 2014. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta.
Suranti, N. M. Y., & Fathoroni. 2020. Variations of Models and Learning Platforms for
Prospective Teachers During the COVID-19 Pandemi Period. Indonesian
Journal of Teacher Edukation,Vol. 1, (2): 61–70.
Susanto. 2015. Teori Belajar Dan Pembelajaran Disekolah Dasar. Jakarta: Prenada
Media
Yusneli, S & Maria, M. 2021. Analisis Pembelajaran Daring Terhadap Motivasi Belajar
Dan Prestasi Belajar Siswa Dimasa Pandemi Covid-19. Jurnal Basicedu Vol 5,
(3): 2580-1147