Anda di halaman 1dari 31

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PAPAN TEKA-TEKI

(PATETI) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA SELALU HIDUP


BERHEMAT KELAS IV SD
PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH
DAYU PRATIWI PUTRI YARDANA
2011061785

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSADA


(STKIP)KHATULISTIWA SINTANG
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul
"Pengembang Media Pembelajaran Papan Teka-Teki pada pembelajaran Tematik Tema
Selalu Berhemat Energi pada Kelas IV Sekolah Dasar". Proposal penelitian ini disusun untuk
memenuhi salat satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini, peneliti mengalami kesulitan dan penulis
menyadari dalam penulisan proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
proposal penelitian ini.

Maka, dalam kesempatan ini pula peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada
bebagai sumber yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama
proses penyelesaian proposal penelitian ini. peneliti sangat berharap semoga proposal
penelitian ini bermanfaat bagi kita semua. Peneliti sudah berusaha semaksimal dalam
penulisan proposal , oleh sebab itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
yang bersifat membangun guna penyempurnaan untuk penulisan selanjutnya. Akhir kata
peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sintang, 2 November 20202

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian...................................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.................................................................................................................2

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan..............................................................................................3

F. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan............................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................................5


A. Kajian Teori...............................................................................................................................................5
Perubahan Bentuk Energi..........................................................................................................................12
B. Kajian Penenlitian Yang Relevan......................................................................................................14
C. Kerangka Berpikir..................................................................................................................................14
D. Pertanyaan atau Hipotesis Penelitian...............................................................................................16

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................17


A. Model Pengembangan...........................................................................................................................17
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan..........................................................................................17
D. Rancangan Produk.................................................................................................................................19
E. Subyek Ujicoba.......................................................................................................................................20
F. Jenis Data...................................................................................................................................................20
G. Instrumen Pengumpulan Data............................................................................................................21
H. Teknik Analisis data..............................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................25
iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1...................................................................................................................................22

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan Materi Tematik........................................................................................................12


Gambar 2 Kerangka Berpikir..............................................................................................................15
Gambar 3 Desain kertas soal teka-teki.................................................................................................19
Gambar 4 Desain Kotak-kotak sesuai jumlah kata..............................................................................20
Gambar 5 Kotak-kotak dikosongkan...................................................................................................20

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya
sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja
oleh orang dewasa adar menjadi dewasa Djamaluddin (2014). Selanjutnya pendidikan
diartikan sebagai usaha yang dujalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agara menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan kehidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental. Pendidkan sebagai intekasi dari berbagai factor, khususnya
interaksi guru dan siswa dalam kaitannya dengan penyajian pengelaman
pembelajaran. Berdasarkan Undang-Undag Sistem Pendidikan Nasional nomor 20
tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhalk mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara. Berdasarkan
undang-undang tersebut dapat diketahui bahwa salah satu tujuan dari pendidikan yaitu
membantu peserta didik dalam mengmbangkan potensi diri yang telah dimilikinya.
Berkaitan dengan mengembangkan potensi diri maka pembelajaran tematik dapat
menjadi salah satu pendukung dalam upaya mewujudkan potensi diri pada peserta
didik. Menurut Trianto (2011) dalam Rahmi (2018) pembelajaran tematik menyatakan
suatu model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari
berbagai standard dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran.
Pembelajaran tematik terpadu awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan
bertalenta.Namun, pada saat ini tematik terpadu dikembangkan untuk menciptakan
pembelajaran peserta didik yang aktif secara mental membangun pengetahuan yang
dilandasi struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Huber & Hutchings (dalam Wangid dkk, 2014) mengemukakan bahwa
pembelajaran tematik juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menghubungkan pengalaman dan pengetahuan sehingga siswa dengan mudah dapat
menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan mereka akan pengetahuan. Melalui
pendekatan pembelajaran tematik maka akan tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkanm bagi siswa. Masalah tersebut yang menyebabkan siswa kurang
bersemangat dalam belajar di masa sekarang. Dengan adanya hal tersebut maka tugas
guru adalah memfasilitasi peserta didik untuk lebih mengeksplor lingkungan
sekitarnya dan tidak hanya terbatas dengan buku tematik saja. Kemudian dari pada itu

vi
guru juga harus memberikan materi yang lebih luas dengan cara mencari referensi
untuk memperluas pemahaman anak terhadap materi.
Seiring dengan tujuan dari tematik yang akan meningkatkan kognitif pada siswa
dan tidak membuat siswa kebingungan dalam menerima materi maka diperlukannya
sebuah media pembelajaran yang dapat mendukung sebuah proses pembelajaran.
Yudhi Munandi menyatakan bahwa media pembelajaran dapat dipahami sebagai
segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimannya
dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Nurjanah & Sumarmi,
2020:33). Sebuah media pembelajaran sangat berpengaruh dalam suatau upaya
mengoptimalkan proses pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran teka-teki silang
menjadi salah satu media yang dapat mendukung proses pembelajaran dalam
meningkatkan kognitif pada peserta didik. Menurut Rantika dan Faisal Abdullah
dalam (Zahro, 2019) Pemilihan media teka-teki silang sebagai penunjang media
pembelajaran khususnya untuk materi energi dan perubahannya karena dapat
menyebabkan peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, menarik perhatian
siswa, menyenangkan, menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, menumbuhkan
berpikir kreatif siswa, serta menambha daya ingat siswa terhadap materi energi dan
perubahannya dikarenakan banyaknya kosa kata yang dihafalkan oleh siswa. Media
tersebut dapat digunakan dimana saja baik dalam kelompok kecil maupun kelompok
besar. Media ini bersifat visual sehingga dapat meningkatkan daya ingat siswa,
meningkatkan kreativitas siswa, serta dapat meninkatkan hasil belajar siswa. Di era
sekarang telah banyak media berbasis permainan yang dapat diimplementasikan oleh
guru pada proses belaja mengajar. Teka-teki Silang (TTS) adalah salah satu media
yang sangat tepat untuk mengajarkan materi-materi pembelajaran dengan konsep
mengajarkan keterampilan siswa dalam menulis, menghafal kosakata, dan media yang
menyenangkan karena sifatnya permainan. Adanya penggunanaan media permainan
teka-teki silang ini, siswa akan merasa lebih tertantangan dalam mengerjakan soal
yang telah diberikan oleh guru, selain itu siswa akan lebih memahami tentang materi
yang telah diberikan, hal tersebut dapat mengatasi kejenuhan siswa yang selama ini
hanya menjawab soal-soalyang diberikan dengan model soal pilihan ganda atau
uraian.
Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode Research and Development
atau penelitian dan pengembangan. Menurut Sugiyono (2020) menyatakan bahwa
metode penenlitian dan pengembangan adalah metode yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Dengan
adanya pengembangan media pada penelitian ini maka harapan siswa dapat
meningkatkan tingkat berpikir yang kreatif dalam menghafal kosa kata baru.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Papan
Teka-Teki ( PATETI) pada pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas

vii
IV di Sekolah Dasar. Pemilihan teka-teki silang sebagai dasar dari pengembangan
papan teka-teki dikarenakan teka-teki silang dapat membuat siswa aktif, membantu
siswa agar berpikir secara mandiri, mengasah daya ingat siswa, dapat membantu
siswa belajar bekerjasama, media ini juga dapat dugunakan dimanapun dan kapanpun
baik secara individu maupun secara berkelompok.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana validitas media papan teka-teki pada pembelajaran tematik tema Selalu
Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kepraktisan media papan teka-teki pada pembelajaran tematik tema
Selalu Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar?
3. Bagaimana keefektifan media papan teka-teki pada pembelajaran tematik tema
Selalu Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat validitas media pembelajaran papan teka-teki pada
pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar.
2. Mengetahui tingkat kepraktisan media pembelajaran papan teka-teki pada
pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar.
3. Mengetahui tingkat keefektifan media pembelajaran papan teka-teki pada
pembelajaran tematik tema Selalu Berhemat Energi kelas IV di Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian
Pada setiap penelitian sangat diharapkan dapat menyumbangkan manfaat,
adapun manfaat penelitian d ibagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat berbagi manfaat untuk pengembangan
wawasan ilmu penddikan, memberikan informasi tentang proses pembelajaran
menggunakan media pembelajaran Papan Teka-Teki pada keterampilan menghafal
kosa kata baru dan berpikir secara mandiri.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dari hasil penelitian yaitu, :
a. Bagi Siswa
Suatu proses pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran Papan
Teka- Teki dapat memberikan kemudahan dalam keterampilan menghafal
kosa kata baru dan juga berpikir secara mandiri.
b. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini guru dapat lebih mudah memaparkan materi yang
akan diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah

viii
Pengembangan ini merupakan bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan
mutu pendidikan dengan menggunakan media Papan Teka-Teki.
d. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi penenliti untuk menambah pengetahuan dan
pengembangan wawasan penelitian tentang Pengembangan Media Papan
Teka-Teki ( PATETI) .
e. Bagi Lembaga STKIP Persada Khatulistiwa Sintang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk peneliti selanjut,
khususnya memberikan pengetahuan tentang penelitian dan dijadikan referensi
diperpustakaan untuk penelitian sleanjutnya

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

1. Papan teka–teki yang dikembangkan sesuai dengan materi pada tematik tema Selalu
Berhemat energi kelas.
2. Papan teka–teki memiliki beberapa langkah yang lebih menarik sehingga dapat
mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam bekerjasama.
3. Papan teka–teki ini berbentuk papan sebesar 30x30 cm dengan dilengkapi kotak-
kotak seperti pada TTS pada umumnya. Kemudian pertanyaan pada permainan ini
diberikan melalui kertas undian yang telah dibuat.
4. Papan teki–teki akan dilakukan secara berkelompok dengan jumlah 4 orang dan
memiliki beberapa langkah yang lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa
untuk berpikir kritis dalam bekerjasama.

F. Asumsi Dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi dan keterbatasan perngembangan dalam penelitian ini anatara lain :


1. Asumsi Pengembangan
a. Dengan belajar sambil bermain menggunakan media papan teka-teki siswa akan
bisa bekerja sama bersama teman sehingga dapat menghargai hasil pekerjaan
teman, memberikan gagasan dan perhatian kepada teman, saling ketergantungan
dan membutuhkan dan bekerja dalam kelompok.
b. Media pembelajaran ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam berpikir
kritis dalam memecahkan pertanyaan.
c. Media ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan sehingga perlu untuk
media pembelajaran ini untuk dikembangkan.
2. Keterbatasan Pengembangan
a. Keterbatasan teka-teki silang yang dikembangkan menjadi papan teka-teki ini
rentan rusak jika kurang pengontrolan dalam proses pelaksanaannya.
b. Materi yang terdapat dalam media hanya terbatas untuk siswa kelas IV sekolah
dasar sehingga perlu dikembangkan lagi.
c. Media papan teka-teki hanya bebentuk media cetak.

ix
x
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Gelach & Ely menyimpulkan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan keterampilan, atau sikap. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal (Nurjanah
& Sumarmi, 2020:32).
Yudhi Munandi menyatakan bahwa media pembelajaran dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimannya dapat melakukan
proses belajar secara efisien dan efektif (Nurjanah & Sumarmi, 2020:33).
Heinich menyatakan istilah medium atau media sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto,
audio, gambar, bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media komunikasi.
Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau informasi yang
mengandung pengajaran maka media tersebut adalah media pembelajaran
(Nurjanah & Sumarmi, 2020:33). Dengan demikian bahwa pemanfaatan
media dalam proses pembelajaran yaitu untuk mengefektifkan dan
mengefisienkan proses pembelajaran itu sendiri.

b. Media Teka-Teki Silang


Menurut Ibid menyatakan teka-teki silang adalah permainan menyusun
dan mencari kata yang biasanya berbentuk kotak persegi panjang berwarna
putih dan hitam. Tujuan permainan ini adalah mengisi kotak putih dengan
huruf, membentuk frasa atau kata, dengan memecahkan petunjuk yang
mengarah pada jawaban. Dalam bahasa yang ditulis dari kiri ke kanan, kata
dan frasa jawaban ditempatkan dikotak dari kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah (Nurjanah & Sumarmi, 2020:33-34).
Media teka-teki silang menurut Khalilah merupakan salah satu media
pembelajaran yang digunakan untuk mengembangkan oleh guru baik

xi
tingkatan pemula maupun anjutan. Materi yang dipilih juga sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Permainan teka-teki silang (TTS) adalh suatu permainan mengisi
ruang-ruang kosong berupa kotak. Didalam ruang kosong tersebut berisi
jawaban berupa huru-huruf yang membentuk sebuah kata sesuai dengan
pertanyaan yang terdapat dibawah kotak-kotak atau petunjuk yang
diberikan. Petunjuk pengisian jawaban bisa mendatar atau menurun. Teka-
teki silang adalah salah satu media permainan yang menyenangkan karena
berguna untuk mengasah data berpikir anak secara kreatif, aktif, pemikiran
logika, dan dapat menghafal kosakata secara tidak langsung ketika
menjawab.
Kemudian dapat disimpulkan bahwa media teka-teki silang merupakan
media permainan mengasah otak yang terdiri dari kategori mendatar dan
menurun. Meskipun hanya sebuah kumpulan soal teka-teki, namun hal ini
mengantar pemikiran peserta didik menjadi lebih logis, mendidik,
menambah wawasan, dan mengasah kemampuan berpikir secara tepat.
Penerapan media teka-teki ini juga dapat meningkatkan daya ingat dan
mengembangkan kemampuan berpikir khususnya dalam pengetahuan
siswa.
Adapun yang dimaksud media papan teka-teki dalam penelitian ini
adalah media cetak yang terdapat pada sebuah papan dengan desain
permianan teka-teki silang yang akan dimainkan oleh siswa secara
berkelompok.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Papan Teka-Teki


Adapun kelebihan yang dimiliki dari penggunaan media papan teka-
teki silang ini :
1) Media ini menekankan sebagai pembelajaran kosakata sehingga
menimbulkan semangat siswa dalam belajar dan memudahkan siswa
dalam memahami materi terhadap kosakata yang mudah dan
mendalam.
2) Pada media ini terdapat unsur permainan yang menimbulkan rasa
senang pada siswa dalam belajar dan tidak merasa berhadapan
dengan situasi kelas yang dirasa menjenuhkan.
3) Pengembangan intuisi peserta didik agar berupa memahami materi
melalui penggunaan banyaknya kosakata yang dilalui melalui soal
teka-teki karena memiliki unsur tantangan yang menimbulkan rasa
penasaran pada siswa.

Adapun kekurangan yang dimiliki dari penggunaan media papan teka-


teki silang ini :

xii
1) Media ini sulit digunakan dalam pembelajaran menghitung seperti
matematika, kimia, fisika, dan lain sebagainya. Hal itu merupakan
salah satu faktor yang sulit dalam pembuatan media.
2) Waktu yang digunakan relatif cukup lama karena pembuatannya
yang rumit harus menyesuaikan antara pertanyaan dan jawaban,
serta kolom-kolom jawaban yang dibutuhkan.
3) Tidak ada pemaparan dan penjelasan jawaban dalam menggunakan
media papan teka-teki ini, karena berupa kosakata singkat.

d. Pembelajaran Tematik
Pada kurikulum 2013 terdapat pembelajaran tematik sebagai bahan ajar
baik untuk guru maupun siswa. Menurut Kadir dan Hanun menyatakan
bahwa “Pembelajaran tematik adalah program pembelajaran yang
berangkat dari satu tema atau topik tertentu kemudian dielaborasi dari
berbagai aspek atau ditinjau dari berbagai perspektif mata pelajaran yang
biasa diajarkan disekolah. Implementasi yang demikian mengacu pada
pertimbangan bahan pelajaran tematik lebih sesuai dengan perkembangan
fisik dan psikis anak”(Nurjanah & Sumarmi, 2020:34-35).
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema padalah
pokok pikiran atau gagasan pokok yang menjadi pokok pikiran. Dengan
adanya tema diharapkan dapat memberikan banyak keuntungan,
diantaranya:
1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu.
2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang
sama.
3. Pemahaman terhadap materi pembelajaran lebih mendalam dan
berkesan.
4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan
mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa.
5. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas.
6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam
situasi nyata, untk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu
mata pelajaran sekaligus pembelajari mata pelajaran lain.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran
terpadu yang memakai tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga peserta didik mendapatkan pengalaman bermakna. Tema yang

xiii
dimaksud adalah gagasan pokok atau pokok pikiran yang dijadikan pokok
pembicaraan.
Pada pembelajaran tematik yang diambil pada penelitian ini adalah
tema 2 selalu berhemat energi sebagi berikut.

1. Energi
Energi atau tenaga adalah kemampuan untuk melakukan perubahan. Dalam
kehidupan sehari-hari selalu terjadi kegiatan yang memerlukan otak dan otot
untuk menghasilkan sebuah energi. Energi diperoleh melalui proses
pembakaran (oksidasi) zat makanan yang masuk ke dalam tubuh berupa
makanan. Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan oleh manusia,
namun energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lain yang bisa
disebut dengan hukum kekelan energi.

2. Macam – Macam Bentuk Energi


a. Energi panas / kalor

 Energi panas adalah energi yang dihasilkan dari panas suatu benda.
 Sumber energi panas antara lain : panas matahari, listrik, baterai,
uap, gesekan, api.
 Matahari merupakan sumber panas terbesar di bumi.
 Contoh benda yang menghasilkan energi panas : kompor gas,
setrika, penanak nasi (rice cooker), pemanggang roti, tungku, api
unggun, dll.

b. Energi cahaya
 Energi cahaya adalah energi yang timbul karena adanya cahaya.
 Energi cahaya banyak membantu pekerjaan manusia, misalnya;
cahaya dari lampu yang menerangi kegelapan, cahaya matahari
yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik, membantu
proses fotosintesis pada tumbuhan, dll.

c. Energi gerak / kinetik


 Energi gerak adalah energi yang dimiliki oleh benda yang sedang
bergerak.
 Energi gerak banyak membantu dalam kehidupan
manusia, misalnya : Ibu membutuhkan blender untuk
membuat jus, kapal nelayan dapat bergerak karena
adanya angin, dll.
 Sumber energi gerak antara lain : angin, air, migas (solar, bensin),
listrik, baterai.

d. Energi bunyi
 Energi bunyi adalah energi yang timbul dari benda yang

xiv
menghasilkan bunyi.
 Contoh energi bunyi adalah gitar yang dipetik akan menghasilkan
bunyi, biola yang digesek akan menghasilkan bunyi, speaker yang
diberi energi listrik akan menghasilkan bunyi.

e. Energi listrik
 Energi listrik adalah energi yang timbul karena adanya arus listrik.
 Sumber energi listrik antara lain : baterai, aki, listrik PLN yaitu
PLTA, PLTU, dan PLTS, generator.
3. Sumber energi adalah segala sesuatu energi disekitar kita yang mampu
menghasilkan energi.
a. Matahari sumber kehidupan di Bumi
Matahari sebagai sumber energi terbesar dan utama yang
memancarkan panas dan cahayanya ke Bumi. Cahaya matahari
menerangi Bumi sehingga kita dapat melihat semua mahluk
hidup dan benda di siang hari. Panas matahari mengakibatkan
adanya kehidupan di Bumi.

Berikut beberapa peran matahari bagi kehidupan di Bumi:


 Seiring dengan perputaran Bumi pada porosnya,
matahari membuat terjadinya siang dan malam.
 Seiring dengan kemiringan posisi Bumi saat melakukan
revolusi, matahari mengakibatkan terjadinya 4 musim di
belahan Bumi utara dan selatan.
 Berperan pada siklus/perputaran air, hingga terjadi
perubahan cuaca: mendung, panas, dan hujan.
 Berperan pada proses terjadinya awan hingga terjadinya
hujan yang membasahi dar atan hingga semua
tumbuhan di darat dapat bertahan hidup. Air hujan yang
tersimpan di tanah juga dimanfaatkan hewan dan
manusia untuk keberlangsungan hidupnya.
 Berperan pada proses fotosintesis sehingga semua tumbuhan baik
di darat dan di
laut dapat hidup, berkembang, dan membuat cadangan
makanan untuk dikonsumsi hewan dan manusia. Panas
matahari mengakibatkan perbedaan suhu udara yang
memicu terjadinya angin. Tiupan angin kemudian juga
dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

 Panas matahari mengakibatkan air laut menguap, peristiwa ini


dimanfaatkan pada
proses pembuatan garam.
 Cahaya dan panas matahari digunakan sebagai sumber

xv
energi pada panel surya, yang mengubah energi cahaya
matahari menjadi energi listrik.
 Cahaya matahari di pagi hari juga membantu proses
terjadinya vitamin D yang berguna bagi pertumbuhan
tulang pada anak-anak. Begitu banyak peran matahari
bagi kehidupan. Tanpa matahari maka tidak akan
terjadi kehidupan di Bumi.

 Manfaat cahaya matahari :


1. Membantu tumbuhan untuk proses fotosintesis.
2. Menerangi bumi.

 Manfaat panas matahari lainnya adalah :


1. Mengeringkan padi
2. Menghangatkan bumi.
3. Mengeringkan pakaian
4. Mengeringkan bahan makanan supaya awet, misalnya ikan
Asin, dll.
5. Sumber energi panas dan listrik.

2. Angin
 Angin merupakan udara yang bergerak.
 Manfaat angin :
1. Mengerakkan perahu layar.
2. Menerbangkan layang – layang.
3. Menggerakkan pompa air pada system irigasi atau minum ternak.
4. Kincir angin modern yang dapat menghasilkan listrik.

3. Air
 Sifat air yaitu mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang
lebih rendah.
 Manfaat air :
1. Menggerakkan kincir air untuk menghasilkan listrik.
2. Olahraga air, misalnya arum jeram.
3. Untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari . misalnya ; mencuci,
minum,dll.

4. Listrik
 Listrik merupakan sebagai sumber energi serba guna.

 Untuk menghasilkan listrik, pembangkit


listrik membutuhkan sumber energi
lain, misalnya : sumber energi air,

xvi
sumber energi uap, sumber energi
angin, sumber energi panas bumi.
 Dalam kehidupan sehari-hari, energi listrik digunakan
untuk menggerakkan alat-alat listrik, misalnya : setrika,
kipas angin, televisi, komputer, dll.
 Listrik mempunyai kelebihan dari sumber-sumber energi
lain, yaitu listrik tidak menimbulkan polusi (pencemaran).
Namun demikian kamu harus menggunakan listrik dengan
hati – hati, jika ceroboh kamu dapat tersetrum atau
tersengat listrik. Bila ada kabel yang bocor / terkelupas
juga kamu harus hati – hati karena bisa tersetrum atau
tersengat listrik.
 Di perkotaan banyak terjadi kebakaran yang diakibatkan karena
adanya kosleting /hubungan arus pendek pada aliran listrik.

5. Makanan
 Makanan kita berasal dari tumbuhan dan hewan. Makanan
merupakan sumber energi bagi manusia dan hewan.
 Melalui proses pencernaan makanan dalam tubuh kita
akan menghasilkan energi. Proses ini berlangsung
setelah kita makan.
 Energi yang dihasilkan digunakan untuk melakukan
kegiatan – kegiatan,menggerakkan organ tubuh,
mempertahankan kelangsungan hidup, dan memenuhi
keperluan hidup.
 Semakin berat kegiatan yang kita lakukan, semakin besar
energi yang dibutuhkan. Kita perlu makan setiap hari untuk
mendapatkan energi.

6. Minyak Bumi
 Minyak bumi diperoleh dari dalam bumi dengan cara ditambang.
 Minyak bumi banyak macamnya : bensin, solar, aftur, dan minyak
tanah.
 Bensin digunakan sebagai bahan bakar motor dan mobil.
 Solar digunakan untuk bahan bakar mesin diesel.
 Aftur digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang. Di
dalam mesin, bahan bakar diubah menjadi panas dan
menimbulkan tenaga mesin dapat bergerak.
 Minyak tanah digunakan untuk menyalakan kompor saat
ibu-ibu sedang masak sehingga masakan akan menjadi
matang.Minyak bumi mengandung energi. Kegunaan yang
lain sebagai bahan bakar lampu tempel.

xvii
7. Manfaat Batu Bara

Gambar 1 Bagan Materi Tematik

Perubahan Bentuk Energi

 Macam – Macam Bentuk Perubahan energi yaitu :

1. Angin menghasilkan energi gerak Contoh : kincir angin


2. Air-energi gerak-listrik. Contoh : Pembangkit Listrik Tenaga Air
3. Energi panas – listrik. Contoh : PLTG (pembangkit Listri Tenaga
Geothermal) Geothermal merupakan sumber energi alternatif yang berasal
dari panas bumi.
4. Energi Listrik menjadi energi panas. Contoh : setrika listrik, solder listrik
yang digunakan.
5. Energi Listrik menjadi energi gerak Contoh : kipas angin, blender.
6. Energi Listrik menjadi energi bunyi Contoh : TV, radio, dll.
7. Energi Listrik menjadi energi cahaya Contoh : lampu
8. Energi gerak menjadi energi bunyi Contoh : saat kita bertepuk tangan akan
terdengar bunyi
9. Energi gerak menjadi energi panas. Contoh : kedua tangan digosok akan
terasa panas
10. Energi panas menjadi energi gerak Contoh : kertas yang berbentuk spiral
akan berputar saat dipanaskan di atas lilin.

 Energi Alternatif

Energi Alternatif adalah energi yang dapat digunakan dan


bertujuan untuk mengganti energi yang konvensional / energi yang
dapat habis ( minyak tanah, bensin, batu bara ) berasal dari fosil.

xviii
 Sumber Energi Alternatif

1. Matahari
 Energi yang berasal dari panas dan cahaya matahari.
 Contoh : solarcell ( panel surya kompor tenaga surya, mobil tenaga
matahari )
2. Angin
 Energi yang berasal dari gerakan udara ( angin ).
 Contoh : kincir angin untuk menggerakkan generator listrik (
aerogenerator )
3. Air
Energi yang berasal dari aliran air.
Contoh :
 Air terjun yang digunakan untuk menggerakkan generator listrik
 Air di dalam bendungan yang digunakan untuk menggerakkan
generator listrik.
4. Gelombang Air laut
 Gelombang air laut memecah di pantai menghasilkan
banyakenergi. Energi ini dapat diubah menajdi energi listrik.
5. Panas bumi
 Energi panas bumi ( energi geotermal ) merupakan energi
yang berasal dari panas yang disimpan di abwah permukaan
bumi. Bumi yang terbentuk seperti bola sesungguhnya
tersusun dari lapisan – lapisan. Pusat bumi ini terbentuk dari
lapisan batuan yang panas. Hal itu menunjukkan bahwa bumi
merupakan sumber energi panas yang sangat besar.
 Pengembangan energi geotermal saat ini hanya layak di
daerah dekat lempeng tektonik.
6. Bahan bakar bio
 Merupakan bahan bakar yang bersal dari makhluk hidup baik
hewan maupun tumbuhan.
 Energi bio terdiri dari :
 Bioetanol

 Pengganti bensin, bahan bakunya bersal dari umbi –


umbian.
 Misalnya : umbi kayu dan umbi jalar, jagung, dan sagu.
 Biodiesel
 Pengganti solar, bahan bakunya bersal dari biji
jarak, bunga matahari, kelapa sawit, kacang
tanah, dan kedelai.
 Biogas

xix
 pengganti gas, bahan bakunya berasal dari
kotoran hewan dan sampah. Penguraian kotoran
hewan dengan bantuan bekateri akan menghasilkan
gas metana yang digunakan untuk menyalakan
kompor.

B. Kajian Penenlitian Yang Relevan

1. Ulinnuha Rosyidah (2021) jurnal “Pengembangan Media Pembelajaran


Teka-Teki Silang (TELAGA) Tematik Kelas Tiga Untuk Siswa Kelas III SD
Negeri Mangunerjo Magetan”. Guru dapat memanfaatkan media pembelajaran
teka-teki silang Telaga sebagi penunjang pembelajaran lainnya dengan
mempertimbangkan kesesuaian materi.
2. Menurut Darinah dan Sukirno (2021) jurnal “Pengembangan Media Teka-Teki
Silang (TTS) untuk Pemvelajaran Tematik Kelas VI SD”. Media pembelajaran
teka-teki silang sebagai satu stimuli yang dapat membantu peserta didik
belajar untuk menguasai kosa kata atau istilah-istilah dalam pembelajaran
tematik di sekolah dasar.
3. Menurut Fitria Meilina, Tisrin Maulina Dewi, Sri Hartati (2021) jurnal
“Pengembangan Media Teka-Teki Silang (TTS) Tematik Pada Proses
Pembelajaran Semester Ganjil Untuk Peserta Didik Kelas III Sekolah Dasar”.
Dalam pengembangan media permainan teka-teki silang tematik kelas III ini
peserta didikdapat belajar secara perorangan maupun berkelompok. Media
TTS ini dapat membantu pesera didik dalam mengukur kemampuannya secara
mandiri dan desain yang menggunakan gambar dapat membantu siswa untuk
semakin tertarik dalam pembelajaran.
4. Menurut Siti Nurjanah, Sumarmi (2020) jurnal “ Pengembangan Media
Pembelajaran Teka-Teki Silang (TTS) Pada Pembelajaran Tematik Tema Cita-
Citaku Kelas IV Di MI Al Busyro”. Media pembelajaran teka-teki silang
merupakan sebuah media pembelajaran yang dapat membantu guru untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan suatu proses pembelajaran.
5. Menurut Arsita, Rozi, & Aswarliansyah, 2022 jurnal “ Pengembangan Media
Pembelajaran Teka-Teki Silang PAda Mata Pelajaran IPS kelas V SD Negeri
54 Model Lubuklinggau”. Media pembelajaran teka-teki silang merupakan
media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indra mata atau
penglihatan dan pola berpikir anak untuk berpikir yang merupakan sebuah
media atau alat peraga yang digunakan untuk mengetahui dan memahami
materi pelajaran.

xx
C. Kerangka Berpikir
Dalam menggambarkan alur dan arah maupun tujuan penelitian maka
digunakanlah kerangka berpikir. Selanjutnya dalam pengertian singkat bahwa
kerangka berpikir adalah gambaran bagaimana peneliti akan melakukan penelitian.
Adapun sebuah kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

Mengumpulkan berbagai informasi


Potensi dan
sebagai bahan perencanaan produk
Masalah

Desain Produk

Media Papan Teka-Teki Uji coba Produk

Revisi Produk
Produk yang
dihasilkan

Gambar 2 Kerangka Berpikir

xxi
D. Pertanyaan atau Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat diambil hipotesa bahwa media


pembelajaran papan teka-teki dapat memudahkan siswa dalam belajar dan juga dalam
mehami materi pada tema selalu berhemat energi terhadap kosa kata yang mudah dan
mendalam. Kemudian belajar menggunakan media pembelajaran papan teka-teki
dapat menimbulkan rasa senang pada siswa sehingga siswa tidak merasa berhadapan
dengan situasi kelas yang jenuh atau membosankan serta dapat menimbulkan rasa
penasaran siswa terhadap materi yang dipelajari. Dengan adanya media ini Ho sebagai
kemungkinan tidak terdapat validan antar media papan teka-teki pada pembelajaran
tematik tema selalu hidup berhemat. Ha sebagai harapan terdapat kevalidan antar
media papan-teka-teki dan pembelajaran tematik tema selalu berhemat energi.

xxii
BAB III

METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau


Research and Development ( R&D). Menurut Amir Hamzah ( 2019 ) menyatakan
bahwa metode penelitian da pengembangan merupakan penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan sebuah produk dan menguji efektivitasnya. Produk yang
dimaksudkan tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran
di kelas dan laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak atau software seperti
program untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau
laboratorium, atau model-model pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
manajemen, dan lain-lain (Meilina, Dewi, & Hartati, 2021:45). Berdasarkan
pengertian dari penelitian dan pengembangan maka peneliti tertarik menghasilkan
produk berbentuk hardware yang mana akan menghasilkan media papan teka-teki
(PATETI) sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development)
merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk tertentu
beserta menguji kevalidan dan kemenarikan suatu produk. Penelitian ini merupakan
suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru, atau
menyempurnakan produk yang telah ada, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Metode ini banyak juga digunakan di dunia industri maupun bidang pendidikan.
Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk
mengembangkan bahan ajar, modul, media pembelajaran, instrumen evaluasi, model-
model kurikulum, pembelajaran, evaluasi dan sebagainya.

B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan


Prosedur penelitian dan pengembangan akan memaparkan langlah-langkah
yang dilakukan penulis dalam mengembangkan suatu produk. Tentu ada perbedaan
antara prosedur pengembangan dengan model pengembangan dalam hal memaparkan
komponen rancangan produk yang akan dikembangkan.
Menurut Borg and Gall dalam (Sa'adah & Wahyu, 2020:57-61)
mengemukakan 10 langkah R&D yang dikembangkan oleh staf Teacher Education
Program at Far West Laboratory for Educatonal Research and Development, dalam
mini courses yang bertujuan untuk meningkatkkan keterampilan guru padakelas
spesifik
1. Penenlitian dan Pengumpulan Data Informasi Awal (Research and
information collecting)

xxiii
Langkah pertama menurut Borg and Gall mencakup analisa
kebutuhan, penelitian pustaka, penelitian skla kecil, dan standar laporan
yang diperlukan. Maka untuk melakukan analisa kebutuhan terdapat
beberapa kriteria yang berhubungan dengan petingnya pengembangan
produk, ketersediaan sumber daya yang kompeten, dan ketersediaan waktu.
Studi literatur dalam metode ini diperlukan unntuk pengenalan sementara
terhadap produk yang akan dikembangkan dengan mengumpulkan temuan
dan informasi lain yang berkaitan dengan pengembangan produk. Dalam
penelitian skala kecil perlu dijalankan agar peneliti mengetahui beberapa
hal penting, tentang produk yang akan dikembangkan sebelum
mempersiapkan laporan yang diperlukan atau yang terbaru.
2. Palanning
Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana penelitian yang
meliputi kemampuan-kemapuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan
penelitian. Kegiatan perencanaan meliputi mendefinisikan keterampilan,
merumuskan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, uji coba kelayakan.
3. Develop Perliminary Form a Product
Mengembangkan produk awal meliputi penyiapan materi pembelajaran
prosedur atau penyusunan buku pegangan dan instrumen evaluasi.
4. Perliminary Field Testing
Pengumpulan data melalu langkah ini disebut dengan menganalisa.
5. Main Product Revision
Setelah mendapatkan hasil dari uji coba lapangan awal, langlah
selanjutnya ialah merevisi produk atau hasil uji coba produk yang
didasarkan pada saran-saran saat uji coba.
6. Main Field
Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan pada 5 hingga 15 sekolah.
7. Operational
Melakukan revisi produk terhadap produk yang siap dioperasionalkan
berdasarkan saran-saran dari uji coba.
8. Operational Field Testing
Uji lapangan operasional dilakukan pada 10 hingga 30 sekolah dengan
20 sampai 400 subjek. Data wawancara, observasi, serta kuesioner
dikumpulkan dan dianalisis.
9. Final Product Revision
Revisi produk akhir berdasarkan saran dari uji lapangan.
Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akurat dari
produk sebelumnya sehingga pada tahap revisi final telah diperoleh produk
yang tingkat efektivitasnya dapat dipertanggung jawabkan.
10. Dissemination and Implementation

xxiv
Membuat laporan mengenai produk pada pertemuan profesional dan di
dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk melakukan distribusi
secara komersial, memonitor produk yang telah didistribusikan guna
membantu kendali mutu.

C. Desain Ujicoba
Desain uji coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan hasil
tes siswa di kelas yang tidak menggunakan media pembelajaran papan teka-teki.
Desain uji coba ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemenarikan media
pembelajaran papan teka-teki.

D. Rancangan Produk
1. Langkah pertama membuat pertanyaan berdasarkan materi energi dan
perbahannya.
2. Pertanyaan dirancang menggunakan kata kerja operasional taksonomi bloom
pada ranah kognitif dengan pengembangan soal dari kemampuan berpikir
tingkat rendah (LOTS) hingga kemampuan tingkat tinggi (HOTS).
3. Soal dibuat dalam bentuk pertanyaan dan pernyataan serta menuliskan kunci
jawaban yang akan menjadi acuan dalam menentukan banyak kotak pada
papan teka-teki.
4. Lembar kertas undian akan didesain menggunakan software Microsoft word
2010 pada laptop. Yang kemudian diprint dan digunting kemudia digulung.

Gambar 3 Desain kertas soal teka-teki

5. Kemudian mendesain kotak-kotak kecil menggunakan software Microsoft


word 2010 pada laptop. Kotak kecil tersebut dibuat menyesuaikan jumlah
pada masing-masing huruf pada kunci jawaban yang ada.

xxv
Gambar 4 Desain Kotak-kotak sesuai jumlah kata

6. Ketika kotak sudah dibuat makan akan ditambahkan gambar yang


berhubungan dengan materi sebagai daya tarik.

Gambar 5 Kotak-kotak dikosongkan

7. Desai kotak-kotak kecil akan disablon pada papan melamin dengan ukuran 30
×30 cm. Dalam proses permaianan ini menggunakan spidol wipe and clean.

E. Subyek Ujicoba

Subyek uji coba yang dilakukan penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar.

F. Jenis Data

xxvi
Data eksperimen ini digunakan untuk mengetahui kefektifan produk yang
dihasilkan. Berikut data percobaannya :
1. Hasil pre test dan posttest siswa pada kelas eksperimen dan kontrol.
Hasil tersebut digunakan untuk membandingkan peningkatan hasil
belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran papan
teka-teki pada kelas eksperimen dan tanpa media pada kelas kontrol.
2. Hasil survei siswa setelah menerima treatment.
Angket bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi siswa setelah
menggunakan media papan teka-teki.
3. Hasil observasi.
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran dan penggunaan media
papan teka-teki selama pembelajaran.

G. Instrumen Pengumpulan Data


Menurut Nasution (2010) dalam (Zahro, 2019:44) mengemukakan
pengumpulan data dapat digunakan beberapa instrument antara lain sebagai berikut.
1. Observasi
Pengamatan atau observasi yang dilakukan peneliti selama pembelajaran baik
sebelum menggunakan media pembelajaran maupun setelah menggunakan media
pembelajaran papan teka-teki pada kelas IV sekolah dasar. Fungsi dari observasi
ini sebagai eksplorasi dari data-data yang kita peroleh. Dari perolehan hasil ini kita
dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang terjadi di
lapangan. Pengamatan yang dilakukan harus berdasarkan yang sebenarnya atau
obyektif.
2. Angket
Kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui minat anak sekolah terhadap
media pembelajaran papan teka-teki. Silang hanya memilih kriteria respon yang
sesuai dengan apa yang sedang mereka rasakan.
3. Wawancara
Metode wawancara adalah mencari data dengan cara melakukan percakapan
antara peneliti dan objek penelitian. Alasan penggunaan metode ini untuk
memperoleh gambaran dan informasi dari informasi secara lebih mendalam
tetntang tema, fokus, dan pertanyaan penelitian. Wawancara yang dilakukan oleh
penulis adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur
merupakan wawancara bebas yaitu tidak menggunakan pedoman wawancara yang
tersusun secara sistematis dan lengkap dalam pengumpulannya. Wawancara
dilakukan kepada kepala Sekolah Dasar dan guru kelas IV terutama pada materi
selalu berhemat energi. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data kualitatif
guna mengetahui ketersediaan media yang digunakan selama pembelajaran.
4. Dokumentasi

xxvii
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
sebagainya,. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk dijadikan alat
pengumpul data dari sumber bahan tertulis yang terdiri dari dokumen-dokumen
yang relevan dengan penelitiannya.

H. Teknik Analisis data


Menurut Zainal Arifin (dalam (Zahro, 2019:49-50) Teknis analisis data yang
digunakan harus sesuai dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk itu perlu
memperhatikan hal-hal berikut, seperti analisis data mencakup prosedur organisasi
data, reduksi, dan penyajian data baik dengan tabel, bagan atau grafik. Kemudian
mengklasifikasikan data berdasarkan jenis dan komponen produk yang
dikembangkan. Setelah itu menganalisis data secara kualitatif-naratif maupun dalam
perhitungan kuantitatif. Lalu menyajikan hasil analisis akan tetapi terbatas pada ha-
hal yang bersifat faktual tanpa interpretasi penulis sehingga menjadi dasar dalam
melakukan revisi produk. Yang terakhir yaitu dalam menganalisis data penggunaan
perhitungan data statistik harus sesuai dengan permasalahan yang diajukan dan
produk yang dikembangkan.
Analisis ini digunakan untuk menganalisis tujuan dalam pembelajaran,
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan mengembangkan soal teka-teki silang sesuai
dengan yang telah ditentukan. Berikut ini adalah rumus perhitungan nilai-rata.

p=
∑ xi ×100 %
∑x
Keterangan:
P = Persentase
∑ xi = Jumlah skor dari validator
∑ x = Jumlah skor ideal
100= Bilangan Konstanta

Dalam memetuskan pengambilan untuk pengembangan media papan teka-teki


yang digunakan peneliti dibuktikan dengan peningkatan persentase dari kuesioner.
Kriteria pemelihan media meliputi :

Tabel 1.1

Persentase (%) Kualifikasi Kriteria Kelayakan


85-100 Sangat baik Sangat layak, tidak perlu direvisi

xxviii
75-84 Baik Layak, tidak perlu direvisi
60-74 Cukup Cukup layak, perlu revisi
45-59 Kurang Kurang layak, perlu revisi
0-45 Sangat kurang Tidak layak, revisi total

Berdasarkan kriteria diatas media dinyatakan valid jika memenuhi persentase


sebesar 85-100% dari sejumlah unsur yang terdapat dalam angket penilaian validasi
materi, ahli desain, praktisi, dan para siswa di kelas IV. Oleh karena itu perlu revisi
jika belum memenuhi kriteria valid atau layak.
Menurut Sugiyono (2010) dalam (Zahro, 2019:51-52) Analisis data uji coba
lapangan dihimpun menggunakan angket dan tes. Data uji coba lapangan
dikumpulkan dengan melakukan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) untuk
mengetahui kefektifan hasil belajar siswa kelas IV SD. Untuk mengolah data demi
tercapainya tujuan tersebut, maka perhitungan dilakukan dengan menggunakan
bantuan SPSS untuk menghitung varian dalam mengetahui persamaan antara
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Berikut ini adalah analisis data yang
digunakan :
a. Mean
Mean merupakan teknik [penjelasan kelompok yang berdasarkan nilai rata-
rata. Rata-rata ini didapatkan dengan menjumlahkan data seluruh invidu dalam
kelompok tersebut. Hal tersebut dirumuskan sebagai berikut.

Me =
∑ xi
n
Keterangan :
Me = Rata-rata
∑ xi = Jumlah seluruh nilai individu
n = Jumlah Individu

b. Varian
Varian merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan untuk
mengetahui persamaan kelompok. Varian merupakan jumlah kuadrat semua deviasi
nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Akar varian disebut standard
deviasi atau simpangan baku. Adapun rumus varian antara lain :
2
s =
∑ ( xi−x ) 2
( n−1)

Keterangan :
s2 = Varian sampel
S = Simpangan baku
n = Jumlah sampel

xxix
c. Uji T (T-tes)
Menurut Ibid dalam (Zahro, 2019:52) Rumusan t-test yang digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1 2
X −X
t = √d 2
N (N −1)

Keterangan :
T = Uji t
D = Different ( x 2−x 1)
2
d = Variasi
N = Jumlah sampel

Setelah perolehan data dari rumus-rumus tersebut didapatkan, maka


hipotesisnya anatra lain :
Ho = Tidak ada perbedaan nilai antara sebelum dan sesudah.
Ha = Terdapat perbedaan nilai antara sebelum dan sesudah.

xxx
DAFTAR PUSTAKA

Arsita, D. S., Rozi, Z. F., & Aswarliansyah. (2022, September). PENGEMBANGAN MEDIA
PEMBELAJARAN TEKA TEKI SILANG. Linggau Jurnal Of Elemtary School
Education, 2(3), 113.

Darinah, & Sukiro. (2021, Oktober). Pengembangan Media Teka-Teki Silang (TTS) untuk
Pembelajaran Tematik Kelas VI SD. METAFORA: JURNAL PEMBELAJARAN
BAHASA DAN SASTRA, 8(2), 130.

Meilina, F., Dewi, T. M., & Hartati, S. (2021, Oktober). PENGEMBANGAN MEDIA
TEKA-TEKI SILANG (TTS) TEMMATIKPADA PROSES PEMBELAJARAN
SEMESTER GANJIL UNTUK PESERTA DIDIK KELAS III SEKOLAH DASAR.
Jurnal Pendidikan MINDA, 3(1), 45.

Nurjanah, S., & Sumarmi. (2020). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-


TEKI SILANG (TTS) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TEMA CITA-CITAKU
KELAS IVDI MI AL BUSYRO. PREMIRE JOURNAL OF ISLAMIC ELEMENTARY
EDUCATION, 2(1), 32.

Sa'adah, R. N., & Wahyu. (2020). MetodePenelitian R&D. (A. R. Abdullah, Ed.) Literasi
Nusantara.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Zahro, W. S. (2019). PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKA TEKI


SILANG MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA UNTUK SISWA KELAS III
DI SD AISYIYAH MALANG. 44-52.

xxxi

Anda mungkin juga menyukai