DAR 2/Profesional/027/6/2022
MODUL 6:
PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
Nama Penulis:
Dr. Sandi Budi Iriawan, M.Pd.
ISBN :
Editor :
Penyunting :
Penerbit :
Kemendikbud
Redaksi :
Jl.
Distributor Tunggal :
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh yang Maha Esa atas kuasa dan
izin-Nya, Modul 6 tentang Pendalaman Materi Pembelajaran di SD berbasis TIK
dapat diselesaikan dengan baik, tertib, dan efektif tanpa kendala apapun yang
berarti. Modul 6 ini disusun dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan
peserta PPG dalam mengembangkan RPP, bahan ajar, media pembelajaran,
LKPD, dan instrumen penilaian berbasis TIK untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD sesuai dengan kurikulum yang berlaku (Kurikulum 2013,
Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Merdeka). Berdasarkan tujuan tersebut,
Modul 6 ini dikembangkan menjadi empat kegiatan belajar sebagai berikut:
Penulis
ii
Daftar Isi
Table of Contents
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Kegiatan Belajar 1.................................................................................................1
A. Pendahuluan....................................................................................................2
B. Capaian pembelajaran......................................................................................7
C. Sub-Capaian Pembelajaran..............................................................................7
D. Uraian Materi.................................................................................................. 8
E. Forum Diskusi..................................................................................................57
F. Rangkuman......................................................................................................57
G. Tes Formatif....................................................................................................58
H. Daftar Pustaka................................................................................................. 63
I. Kunci Jawaban Tes Formatif............................................................................64
iii
D. Uraian Materi..................................................................................................144
E. Forum Diskusi..................................................................................................165
F. Rangkuman......................................................................................................165
G. Teks Formatif..................................................................................................166
H. Daftar Pustaka.................................................................................................170
I. Kunci Jawaban Tes Formatif............................................................................171
iv
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2022
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 1
Penulis:
1
A. Pendahuluan
Pembelajaran idealnya direncanakan dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan berbagai hal secara komprehensif, agar implementasinya
tetap relevan dengan hakikat pembelajaran sebagai interaksi antara siswa
dengan dirinya (intraaksi), antarsiswa, siswa dengan guru dan sumber belajar.
Kualitas interaksi yang didesain dan dibangun selama pembelajaran akan
sangat menentukan kualitas proses dan hasil belajar siswa menurut kodrat
dasar dan ajarnya, baik potensi, kecakapan, maupun karakteristik mereka pada
berbagai aspek, di antaranya fisik, intelektual, motorik, emosional, sosial,
moral, dan spiritual. Pemahaman guru terhadap keunikan setiap siswa
berdasarkan karakteristik siswa secara spesifik dan umum merupakan hal
mendasar dan pertama kali harus dilakukan oleh guru sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan. Hal tersebut merupakan bentuk antisipasi didaktis
dan pedagogis yang dilakukan oleh guru sebelum pembelajaran, sehingga
pembelajaran terlaksana relevan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.
Pemahaman terhadap karakteristik siswa SD secara umum akan sangat
menentukan kualitas bentuk antisipasi didaktis pedagogis (RPP, bahan ajar,
media pembelajaran, LKPD, instrument penilaian) pada saat siswa berinteraksi
dengan dirinya, antarsiswa, siswa dengan guru dan sumber belajar, sehingga
tetap relevan dengan hakikat pembelajaran.
Setiap siswa memiliki potensi kodrati sebagai modal untuk belajar dan terlibat
selama proses pembelajaran berlangsung. Dewantara (2004, hl. 22 - 23)
menyatakan bahwa menurut teori konvergensi, setiap anak terlahir ibarat
sehelai kertas yang tertulis penuh namun tulisannya suram, sehingga tugas
guru dalam pembelajaran adalah mempertebal tulisan yang suram tersebut agar
menjadi jelas. Artinya, setiap siswa memiliki potensi kodrati yang unik, baik
dasar yang secara biologis merupakan warisan dari orang tua mereka (nature)
maupun ajar atau bagian intelligible dari hasil mereka berinteraksi dengan
lingkungannya (nurture) yang dapat berubah menurut pengaruh pendidikan
atau keadaan. Potensi kodrati setiap siswa yang masih terlihat samar harus
ditebalkan oleh guru melalui interaksi selama pembelajaran berlangsung,
sehingga potensi tersebut menjadi modal untuk dikembangkan dan penentu
efektivitas proses pembelajaran. Dengan demikian, seorang guru yang
bijaksana akan selalu berupaya untuk mengenali potensi setiap siswa sebagai
2
dasar sekaligus batas-batas bagi perkembangan dan pengembangan kecakapan
serta hasil belajar mereka.
3
kurikulum yang relevan, yakni: (1) Kurikulum 2013 secara utuh; (2)
Kurikulum dalam Kondisi Khusus (Kurikulum Darurat); atau (3) Kurikulum
Merdeka. Bagi satuan pendidikan yang memilih untuk melaksanakan
Kurikulum Merdeka diberikan kebebasan untuk memilih opsi pelaksanaan
Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapannya, yakni: (1) Mandiri Belajar;
(2) Mandiri Berubah; atau (3) Mandiri Berbagi.
4
Bagi sekolah yang melaksanakan Kurikulum dalam Kondisi Khusus
(Kurikulum Darurat), pembelajaran dilaksanakan menggunakan kompetensi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang esensial berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan Nomor
18 Tahun 2020 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam Kondisi
Khusus. Pembelajaran pada Kurikulum Darurat dilaksanakan secara daring,
pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), atau gabungan keduanya (blended)
yang berorientasi pada materi esensial yang penting untuk hidup siswa dan
memungkinkan untuk dibelajarkan di rumah bersama orang tua. Kurikulum
Darurat merupakan penyederhanaan dari Kurikulum 2013, sehingga
perencanaan pembelajaran yang harus disusun guru lebih disederhanakan
merujuk pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 14
Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang
paling tidak memuat: (1) tujuan pembelajaran; (2) langkah pembelajaran; dan
(3) penilaian pembelajaran. Selain itu, pelaksanaan pembelajaran dalam
Kurikulum Darurat dipastikan melibatkan TIK sebagai alat bantu atau media
utama pembelajaran.
5
penyusunannya. Secara spesifik, Kegiatan Belajar 1 memandu peserta untuk
mempelajari tentang: (1) pembelajaran di SD berbasis TIK; (2) pembelajaran
remedial di SD berbasis TIK; (3) pembelajaran pengayaan di SD berbasis
TIK; (4) rencana pelaksanaan pembelajaran di SD berbasis TIK; (5) bahan ajar
pembelajaran di SD berbasis TIK; (6) prosedur penyusunan bahan ajar
pembelajaran di SD berbasis TIK; dan (7) penggunaan bahan ajar
pembelajaran di SD berbasis TIK. Kegiatan Belajar 1 dilengkapi dengan
bahan tayang, contoh RPP dan bahan ajar, serta video pembelajaran untuk
memperkuat pemahaman peserta tentang RPP dan bahan ajar serta prosedur
penyusunannya untuk pembelajaran di SD berbasis TIK.
Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link atau tautan terkait. Proses pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya
kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program
PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus
melakukan langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
6
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktifberdiskusi pada forum diskusi
melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada KB 1 ini
adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD dengan
menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap
(karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam
memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan
komunikatif, dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar
yang didukung hasil penelitian.
C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi sub-capaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada
jenjang SD berbasis TIK.
2. Menguasai prosedur penyusunan bahan ajar (pokok, remedial, dan
pengayaan) pembelajaran di SD berbasis TIK.
7
D. Uraian Materi
1. Pembelajaran di SD Berbasis TIK
Setiap siswa memiliki potensi kodrati sebagai modal untuk belajar dan
terlibat selama proses pembelajaran berlangsung. Dewantara (2004, hl. 22 -
23) menyatakan bahwa menurut teori konvergensi, setiap anak terlahir
ibarat sehelai kertas yang tertulis penuh namun tulisannya suram, sehingga
tugas guru dalam pembelajaran adalah mempertebal tulisan yang suram
tersebut agar menjadi jelas. Artinya, setiap siswa memiliki potensi kodrati
yang unik, baik dasar yang secara biologis merupakan warisan dari orang
tua mereka (nature) maupun ajar atau bagian intelligible dari hasil mereka
berinteraksi dengan lingkungannya (nurture) yang dapat berubah menurut
pengaruh pendidikan atau keadaan. Potensi kodrati setiap siswa yang masih
terlihat samar harus ditebalkan oleh guru melalui interaksi selama
pembelajaran berlangsung, sehingga potensi tersebut menjadi modal untuk
dikembangkan dan penentu efektivitas proses pembelajaran. Dengan
demikian, seorang guru yang bijaksana akan selalu berupaya untuk
mengenali potensi setiap siswa sebagai dasar sekaligus batas-batas bagi
perkembangan dan pengembangan kecakapan serta hasil belajar mereka.
8
hal yang biasa dan kecepatan bukan hal utama melainkan pemahaman
yang holistik dan komprehensif dari siswa.
6. Pembelajaran yang merdeka dan membangun kemandirian belajar siswa,
sehingga siswa memiliki disiplin pribadi dan ketekunan untuk bekerja
keras agar memiliki resiliansi akademik yang tinggi.
7. Pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan karakteristik siswa
secara komprehensif, meliputi perkembangan mereka pada berbagai
aspek, gaya belajar, kebutuhan belajar, kepribadian, tabiat, dll.
9
dalam satu atau lebih mata pelajaran. Dengan demikian, adanya tema dalam
pembelajaran tematik berfungsi sebagai pemersatu atau pengikat informasi
yang terkandung dalam satu atau lebih mata pelajaran.
1
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Menengah Pasal 2A ayat (1) dinyatakan bahwa muatan informatika
pada jenjang SD dapat digunakan sebagai alat pembelajaran. Selain itu,
dalam Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
pada Kurikulum Merdeka dinyatakan bahwa pembelajaran pada Kurikulum
Merdeka dilaksanakan menggunakan perangkat TIK untuk memberikan
pengalaman belajar yang berkualitas.
1
(2) memudahkan dan membantu peserta didik untuk melihat hubungan-
hubungan yang bermakna dari berbagai informasi yang didapatkannya; dan
(3) memudahkan peserta didik mencari tahu berbagai informasi untuk
memahami materi pembelajaran secara utuh sesuai dengan karakteristik
peserta didik SD yang pada umumnya bertabiat global murni. Dari tujuan
tersebut nampak bahwa peran TIK dalam pembelajaran di SD adalah
sebagai penguat implementasi pembelajaran dalam mengaitkan berbagai
ide atau materi pembelajaran dalam satu atau lebih mata pelajaran.
1
d. Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki sesuai dengan minat dan kebutuhannya. TIK dapat membuat
pembelajaran semakin menarik dan memotivasi peserta didik untuk
belajar.
e. Menyenangkan
Suasana dalam pembelajaran diupayakan berlangsung secara
menyenangkan baik secara mental maupun fisik. Menyenangkan bisa
dibangun dengan berbagai kegiatan yang bisa mengakomodasi
kegemaran peserta didik. TIK dapat membuat pembelajaran semakin
menyenangkan dan memotivasi peserta didik untuk belajar sesuai
dengan minatnya.
f. Bermakna
Kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk menerapkan informasi
dan pengetahuan yang didapatkannya untuk memecahkan masalah-
masalah nyata di dalam kehidupannya. TIK memudahkan guru untuk
mencari keterkaitan antara materi pembelajaran dengan konteks dunia
nyata di lingkungan peserta didik dan membantu keterkaitan tersebut
supaya mudah dipahami peserta didik.
g. Autentik
Pembelajaran melibatkan aktivitas peserta didik secara langsung
sehingga peserta didik dapat memaknai proses dan hasil belajarnya
sendiri, hasil dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara
langsung, bukan sekedar hasil belajar yang didapatkannya secara pasif
dan reseptif. TIK dapat membantu peserta didik untuk melakukan
repersonalisasi atau melakukan pengalaman belajar yang aktif dan
membantu guru untuk memantau proses dan hasil belajar peserta didik.
h. Aktif
Pembelajaran melibatkan peserta didik untuk aktif selama proses
pembelajaran berlangsung baik secara fisik maupun mental. TIK dapat
membantu guru untuk memantau seluruh aktivitas belajar peserta didik
dan membantu peserta didik untuk melakukan berbagai aktivitas belajar
seperti mengamati, mengumpulkan data, mengolah data,
mengomunikasikan ide, dan aktivitas belajar lainnya.
1
Pembelajaran di SD berbasis TIK memberikan banyak keuntungan jika
diterapkan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsipnya dalam
pembelajaran. Keunggulan pembelajaran di SD berbasis TIK, antara lain:
a. Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu
dibantu oleh TIK untuk mempelajarinya lebih mendalam;
b. Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan secara meluas dan
mendalam dan mengembangkan berbagai kompetensinya;
c. Peserta didik memahami materi pelajaran lebih mendalam dan
berkesan;
d. Peserta didik memiliki kompetensi yang lebih baik, karena
pembelajaran mengaitkan materi pembelajaran dengan pengalamannya
dan berbagai konteks yang tersedia dalam TIK;
e. Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar
karena materi pembelajaran dapat disajikan dalam konteks yang jelas
dan beragam;
f. Peserta didik dapat lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi
dalam berbagai situasi untuk mengembangkan kemampuannya; dan
g. Waktu pembelajaran dapat dihemat karena TIK membantu guru
memfasilitasi peserta didik untuk belajar dan mengoptimalkan proses
belajar peserta didik.
1
memahami kesulitan belajarnya, mengatasi kesulitan tersebut dengan
memperbaiki cara belajar dan sikap belajar yang mendorong tercapainya
hasil belajar yang optimal. Pembelajaran remedial dilakukan ketika peserta
didik teridentifikasi mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Guru harus segera
melakukan perbaikan pembelajaran sesuai dengan kesulitan belajar peserta
didik, baik di luar jam pelajaran efektif maupun ketika proses pembelajaran
berlangsung jika memungkinkan sampai peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diharapkan.
1
c. Fleksibel
Pembelajaran remedial perlu menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik. TIK dapat digunakan sebagai alat bantu pembelajaran
ketika metode pembelajaran tertentu diterapkan.
d. Umpan balik
Umpan balik berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera mungkin agar
dapat menghindari kekeliruan belajar yang berlarut-larut. TIK dapat
dimanfaatkan sebagai media untuk menyampaikan kemajuan belajar
peserta didik.
e. Pelayanan sepanjang waktu
Pembelajaran remedial harus berkesinambungan dan programnya selalu
tersedia agar setiap saat peserta didik dapat mengaksesnya sesuai dengan
kesempatan masing-masing. TIK dapat digunakan sebagai wahana untuk
peserta didik belajar berkesinambungan tanpa tatap muka atau melalui
dalam jaringan (daring), misalnya dengan memanfaatkan media
WhatsApp (WA) atau media daring lainnya.
1
memperkaya wawasan dan keterampilannya. Pembelajaran pengayaan
dilakukan ketika peserta didik teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar
yang telah ditetapkan dalam mempelajari materi pembelajaran dalam
kompetensi dasar tertentu. Guru dapat memfasilitasi pembelajaran pengayaan
di luar jam pelajaran efektif maupun ketika proses pembelajaran berlangsung
jika memungkinkan sampai peserta didik menguasai materi pembelajaran
atau kompetensi dasar lain yang diharapkan.
1
kesiapannya merujuk pada kebijakan-kebijakan kurikulum yang relevan,
yakni: (1) Kurikulum 2013 secara utuh; (2) Kurikulum dalam Kondisi
Khusus (Kurikulum Darurat); atau (3) Kurikulum Merdeka. Bagi satuan
pendidikan yang memilih untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka diberikan
kebebasan untuk memilih opsi pelaksanaan Kurikulum Merdeka sesuai
dengan kesiapannya, yakni: (1) Mandiri Belajar; (2) Mandiri Berubah; atau
(3) Mandiri Berbagi.
1
keharusan untuk diintegrasikan dalam pembelajaran di SD sebagai alat bantu
pembelajaran, baik pada pembelajaran pokok, remedial, maupun pengayaan.
1
pembelajaran yang penting dan mungkin terlewatkan dalam muatan Buku
Guru dan Buku Siswa. Sehingga setelah melakukan proses AMP guru
dapat menyusun bahan ajar yang dapat digunakan oleh siswa dalam
pembelajaran.
5. Memetakan KD
Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) terdiri dari jaringan matrik
pembelajaran yang tersusun dari mata pelajaran dan KD. Pemetaan KD
dilakukan untuk KD pada KI1, KI2 dan KI3, dan KI4. Seluruh KD tersebut
harus dipetakan kedalam sebuah matriks yang terdiri dari Muatan
Pelajaran, Kode KD (berupa kode angka), Deskripsi KD, Tema, Subtema,
Pembelajaran ke-. Pada proses pemetaan ini, Guru harus mengindentifikasi
seluruh KD yang terdapat dalam Buku Guru, kemudian disesuaikan
dengan KD-KD pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016. Apabila
masih terdapat KD yang tidak terfasilitasi dalam pembelajaran, maka guru
harus mengaitkan KD tersebut pada tema dan subtema lain yang relevan.
6. Memetakan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Guru harus melakukan proses pemetaan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK), baik IPK yang terdapat dalam Buku Guru maupun IPK hasil
pengembangan kedalam matriks yang sama dengan pemetaan KD. Buku
Guru yang telah direvisi tidak memuat IPK dalam bentuk matrik jaringan
pembelajaran, tetapi hanya memuat tujuan pembelajaran yang dapat
dijadikan rujukan untuk memetakan IPK.
7. Mengembangkan bahan ajar
Muatan materi yang menjadi bahan ajar sesungguhnya telah tersedia dalam
Buku Siswa. Akan tetapi, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan bahan ajar sesuai dengan karakteristik siswa dan materi
pembelajaran. Selain itu, proses pengembangan bahan ajar ini bertujuan
untuk melengkapi materi-materi pembelajaran yang dirasa penting dan
mungkin terlewatkan dalam muatan Buku Siswa.
8. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tematik terpadu dikembangkan
dengan berpedoman pada pada Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
tentang Proses Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan tersebut mengatur komponen wajib yang harus ada dalam RPP
2
dan pada pengembangan dan keterurutannya disesuaikan dengan rasional
berpikir guru. Mengingat RPP sendiri pada hakikatnya merupakan rencana
kegiatan pembelajaran yang disusun dan dikembangkan untuk satu kali
pertemuan atau lebih berdasarkan pada silabus dan/ atau buku guru untuk
mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai KD.
Selain itu, idealnya RPP ini dikembangkan berdasarkan pada hasil refleksi
pada pertemuan atau pelaksanaan pembelajaran sebelumnya.
2
Contoh:
KD : Memahami Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
Materi Pokok : Pengaruh Gaya terhadap Gerak Benda
e. Alokasi waktu
Alokasi waktu yang dimaksud dalam komponen ini yaitu durasi atau
lamanya waktu yang diperlukan untuk satu kali proses pembelajaran (1
hari efektif) untuk pembelajaran tematik terpadu, dan 1 kali pertemuan
untuk mata pelajaran yang dilaksanakan secara parsial.
f. Kompetensi dasar
Kompetensi Dasar yang dituliskan pada RPP mencakup KD pada KI1 dan
KI2 jika mata pelajaran PABP dan PKn dipadukan pada suatu
pembelajaran sikap yang dibelajarkan secara langsung (direct instruction)
dan KD pada KI3 dan KI4 untuk semua mata pelajaran yang dipadukan
pada pembelajaran tertentu. Selain itu, dimungkinkan pula pembelajaran
hanya terdiri dari sejumlah KD pada KI3 dan KI4 yang tidak memuat mata
pelajaran PABP dan/ atau PKn yang dipadukan pada pembelajaran
tertentu. Maka dalam kondisi seperti ini, sikap dibelajarkan secara tidak
langsung (indirect instruction).
Selain itu, pada RPP tidak selalu diharuskan untuk menuliskan
Kompetensi Inti (KI). Mengingat KI telah dijabarkan oleh KD, KD pada
KI3 dan KI4 pada satu mata pelajaran ditetapkan dengan
mempertimbangkan relevansi dan koherensi sesuai dengan penomoran
pada Lampiran Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016.
Contoh:
KD 3.1 relevan dengan KD 4.1 (3 dan 4 menunjukkan jenis KI)
KD 3.2 relevan dengan KD 4.2 (3 dan 4 menunjukkan jenis KI)
2
terkuasai oleh siswa. IPK idealnya dituliskan secara lengkap terdiri dari
indikator prasyarat, indikator kunci, dan indikator pengayaan atau
pengembangan. Dimana indikator kunci merupakan indikator yang wajib
dituliskan serta menjadi acuan penilaian selama pembelajaran berlangsung
(assesment of learning). Sedangkan untuk indikator prasyarat dan indikator
pengayaan dapat disesuaikan dengan kebutuhan atas dasar acuan
pengembangan proses pembelajaran (assesment for & as learning).
Contoh:
KD : Memahami ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus
IPK : 1) Menyebutkan contoh-contoh benda berbentuk kubus
(indikator prasyarat)
2) Membedakan sisi, rusuk dan titik sudut (indikator prasyarat)
3) Menjelaskan ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus
(indikator kunci)
4) Membuat jaring-jaring kubus (indikator pengayaan)
h. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah komponen penentu pencapaian efektivitas
pembelajaran selain KD sekaligus merupakan sesuatu yang harus dicapai
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Pembelajaran yang efektif
ditunjukkan oleh keterkuasaan KD dan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dirumuskan menggunakan kata kerja operasional
yang dapat diamati dan diukur berdasarkan pada KD. Dengan kata lain,
Tujuan pembelajaran adalah hal yang akan dicapai dalam pembelajaran
yang menggambarkan proses dan hasil belajar (pengetahuan, sikap dan
keterampilan) yang diharapkan dicapai oleh siswa sesuai dengan
kompetensi dasar.
2
intervensi guru, sedangkan Degree merujuk pada tingkat ketercapaian
kompetensi berkaitan dengan IPK. Keberadaan Degree dalam RPP
sekaligus menuntut guru untuk mengembangkan rubrik penilaian, karena
Degree merepresentasikan gradasi atau peningkatan kompetensi siswa
sebelum dan setelah pembelajaran berlangsung.
Contoh:
KD : Memahami ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus
IPK : Menyebutkan tiga contoh bangun ruang berbentuk
kubus
Tujuan Pembelajaran : Melalui pengamatan benda-benda di sekitar kelas
(Condition), siswa (Audience) dapat menyebutkan
(Behaviour) tiga contoh benda berbentuk kubus
(Degree).
i. Materi pembelajaran
Materi pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam RPP yang
dikembangkan oleh guru memuat pengetahuan faktual (fakta),
pengetahuan konseptual (konsep dan prinsip), pengetahuan prosedural
(prosedur). Materi pembelajaran dituliskan dalam bentuk butir-butir sesuai
dengan rumusan IPK. Karena IPK dirumuskan mulai dari indikator
prasyarat, indikator kunci, dan indikator pengayaan, maka materi
pembelajaran pun terdiri dari materi prasyarat, materi pokok, dan materi
pengembangan.
Berkorelasi dengan penyusunan materi pembelajaran juga terdiri dari
beberapa jenis, diantaranya yaitu KD yang memuat struktur materi berupa
fakta, KD yang memuat struktur materi berupa konsep, serta KD yang
memuat struktur materi berupa prinsip dan KD yang memuat struktur
prosedur.
Contoh:
KD: Memahami pengaruh gaya terhadap gerak benda
IPK: 1. Memperkirakan apa yang terjadi ketika meja didorong
2. Menyebutkan pengertian gaya
3. Menyebutkan pengertian gerak
4. Menjelaskan pengaruh gaya terhadap gerak benda
2
Struktur materi pembelajaran pada KD tersebut di atas, mengacu pada
prinsip yang didalamnya menghubungkan antara konsep gaya dan konsep
gerak. Maka rumusan materi pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh
guru yaitu:
Meja didorong bergeser (Fakta)
Pengertian gaya (Konsep)
Pengertian gerak (Konsep)
Pengaruh gaya terhadap gerak benda (Prinsip)
j. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran pada hakikatnya merupakan cara guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan karakteristik siswa dan
materi pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan peraturan, sesungguhnya
komponen minimal yang wajib ada dalam RPP yaitu hanya metode
pembelajaran. Akan tetapi guruguru dapat menuliskan pendekatan dan
model pembelajaran sebagai satu kesatuan dalam komponen metode
pembelajaran. Penetapan model pembelajaran harus disesuaikan dengan
struktur materi pembelajaran, relevan dengan struktur materi yang akan
disampaikan baik itu fakta, konsep, prinsip, maupun prosedur.
k. Media pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang digunakan untuk
menyampaikan materi pembelajaran guna mengoptimalisasikan
pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran,
sangat memungkinkan untuk menyampaikan konsep-konsep yang bersifat
abstrak menjadi lebih konkret, dan pembelajaran yang tidak
menyenangkan dapat dibuat lebih menyenangkan. Pada prinsipnya, tidak
semua materi pembelajaran itu harus dikembangkan medianya oleh guru.
Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru harus berdasarkan
analisis terhadap materi pembelajaran. Sehingga guru dapat mengetahui
mana saja materi yang dapat dimediasi oleh media pembelajaran dan mana
yang tidak perlu. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan oleh guru
bukan bertujuan untuk menggantikan perannya tetapi hanya untuk
memperkuat penguasaan konsep siswa.
2
l. Sumber belajar
Sumber belajar yang dimaksud dalam komponen RPP dapat berupa buku,
media cetak dan elektronik, alam sekitar, ataupun sumber belajar lain yang
relevan dengan muatan materi pembelajaran. Sumber belajar dapat
dituliskan dengan jelas, serta jika perlu dilengkapi dengan sumber
rujukannya.
Contoh:
Buku Siswa Tema 4: Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri Kelas 1 (Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2013).
m. Langkah-langkah pembelajaran
Langkah pembelajaran yang dituangkan dalam RPP secara umum terdiri
dari tahapan pendahuluan, inti, dan penutup. Kegiatan pendahuluan
berdasarkan Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 yang wajib dilakukan
oleh guru terdiri dari:
1) Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran misalnya dengan cara berdoa, mengecek kehadiran, ice
breaking, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dll.
2) Memberikan motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan
memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional, internasional,
serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang siswa. Misalnya
dengan membaca 10 s.d 15 menit tentang kisah BJ Habibie atau tokoh
lainnya, menayangkan video yang dapat memotivasi siswa tetapi sesuai
dengan materi pada KD, atau aktivitas lainnya yang dapat memotivasi
siswa untuk belajar tentang materi pembelajaran yang akan
dibelajarkan.
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa.
5) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan yang
akan dilalui selama pembelajaran.
2
Kegiatan inti dilakukan dalam pembelajaran di SD secara tematik terpadu
kecuali mata pelajaran Matematika dan PJOK di kelas tinggi. Pendekatan
saintifik dapat diterapkan melalui aktivitas mengamati, menanya,
mengumpulkan data, mengolah data, dan mengomunikasikannya (5M)
secara terurut maupun tidak. Aktivitas 5M pada pendekatan saintifik dapat
muncul seluruhnya pada satu kali pembelajaran, dapat juga tidak
seluruhnya melainkan lintas pembelajaran. Pendekatan saintifik dapat
diperkuat dengan pembelajaran berbasis inkuiri, diskoveri, berbasis
masalah, berbasis proyek, kooperatif, kontekstual, kuantum atau
pendekatan dan model lainnya.
Terakhir, pada kegiatan penutup diharapkan guru melakukan aktivitas
refleksi dan evaluasi bersama dengan siswa baik secara individual maupun
kelompok. Berikut merupakan rangkaian kegiatan penutup dalam
pembelajaran, yaitu:
1) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung
maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
2) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
3) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok.
4) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
2
Contoh:
Teknik Penilaian:
1. Sikap: Obsevasi, Jurnal dan Penilaian Diri
2. Pengetahuan: Tes Tertulis
3. Keterampilan: Observasi Unjuk Kinerja
Bentuk Instrumen:
1. Sikap
Lembar Observasi Sikap Siswa
Jurnal Guru
Lembar Penilaian Diri
2. Pengetahuan
Tes tertulis bentuk uraian bebas
3. Keterampilan
Lembar Obervasi Kinerja Siswa
2
Bagi sekolah yang melaksanakan Kurikulum Merdeka, pembelajaran
dilaksanakan menggunakan capaian pembelajaran yang merupakan
kompetensi dan materi esensial berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Nomor 033/H/KR/2022
tentang Perubahan Atas Keputusan BSKAP Nomor 008/H/KR/2022 Capaian
Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor
16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Kurikulum Merdeka dinyatakan
bahwa pembelajaran pada Kurikulum Merdeka dilaksanakan menggunakan
perangkat TIK untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas.
Seperti halnya pada Kurikulum Darurat, perencanaan pembelajaran pada
Kurikulum Merdeka yang disusun guru dalam Permendikbudristek Nomor 16
Tahun 2022 paling sedikit memuat: (1) tujuan pembelajaran; (2) langkah atau
kegiatan pembelajaran; dan (3) penilaian atau asesmen pembelajaran.
2
Bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dan peserta didik dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajarnya. Bahan ajar atau teaching
material, terdiri dari dua kata yaitu teaching atau mengajar dan material atau
bahan. Jadi, bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi
pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam pembelajaran. Dengan
bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat menguasai kompetensi tertentu
secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu menguasai
semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Dilihat dari fungsi dan tujuannya, bahan ajar yang telah dikembangkan oleh
guru berfungsi sebagai pedoman untuk mengarahkan semua aktivitas
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada peserta didik. Bahan ajar juga disusun dengan tujuan
tertentu di antaranya menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik,
membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping
buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan memudahkan guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Adapun manfaat yang dipeoleh dalam
pengembangan bahan ajar sendiri oleh guru adalah diperolehnya bahan ajar
yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan belajar peserta didik,
tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh,
bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi, menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru
dalam menulis bahan ajar, dan bahan ajar akan mampu membangun
komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik.
3
c. Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman
peserta didik.
d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar.
e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.
f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk
terus mencapai tujuan.
Pada Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era keterbukaan informasi,
komputerisasi, komputasi, dan automasi, TIK memiliki peran vital untuk
mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran, di antaranya terkait
integrasinya dalam bahan ajar tematik. Berdasarkan teknologi yang
digunakan, Widenmann (1994) mengelompokkan bahan ajar menjadi empat
kategori, yaitu: (1) bahan cetak (printed) seperti handout, buku, modul,
LKPD, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket; (2) bahan
ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, dan CD audio; (3) bahan ajar
pandang dengar (audio visual) seperti video CD dan film; dan (4) bahan ajar
multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer
Assisted Instruction), CD multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar
berbasis web (web based learning materials). Semua kategori bahan ajar
tersebut paling tidak mencakup antara lain: petunjuk belajar, kompetensi
yang akan dicapai, isi materi pembelajaran, informasi pendukung, latihan-
latihan, petunjuk kerja dapat berupa LK, evaluasi, dan respon atau balikan
terhadap hasil evaluasi.
3
dikuasai peserta didik. Pada analisis kompetensi akan dirumuskan
kompetensi-kompetensi prasyarat agar peserta didik sampai pada
kompetensi minimalnya yang disebut sebagai kompetensi dasar atau
capaian pembelajaran. Hasil dari kegiatan analisis ini adalah sejumlah
indikator pencapaian kompetensi yang telah mewakili indikator
kompetensi prasyarat dan kompetensi dasarnya atau tujuan pembelajaran
yang bersifat umum (goals) dan tujuan yang lebih khusus (objectives)
yang relevan dengan capaian pembelajaran. Indikator pencapaian
kompetensi atau tujuan pembelajaran tersebut juga mengandung materi-
materi prasyarat dan pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik.
Dengan demikian, hasil dari analisis kompetensi ini adalah rumusan
indikator pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran yang terdiri
atas indikator prasyarat, kunci, dan pengembangan, materi-materi
prasyarat, pokok dan pengembangan yang memuat fakta, konsep, prinsip,
dan/atau prosedur sesuai dengan struktur materi pembelajaran pada
kompetensi dasar atau capaian pembelajaran.
b. Analisis sumber belajar
Sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan
ajar perlu dilakukan analisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,
kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah
menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan
kebutuhan.
c. Analisis materi pembelajaran
Analisis materi pembelajaran merupakan kegiatan guru sebelum
mengembangkan bahan ajar untuk menguraikan materi pokok pada
kompetensi dasar atau capaian pembelajaran beserta materi prasyarat dan
pengembangannya sehingga terpetakan struktur materi berupa fakta,
konsep, prinsip dan prosedur yang lengkap dan terinci. Pada kegiatan
analisis materi pembelajaran, guru akan memetakan materi ajar kedalam
peta materi kemudian merincinya berdasarkan aspek kesesuaian,
keterkaitan, keterurutan, kedalaman, dan keluasan sebelum
mengembangkannya menjadi bahan ajar. Analisis dilakukan untuk
memastikan bahwa seluruh materi penting tidak terlewatkan untuk
dibelajarkan kepada peserta didik.
3
d. Penentuan jenis serta judul bahan ajar
Pemilihan dan penentuan bahan ajar dimaksudkan untuk memenuhi salah
satu kriteria bahwa bahan ajar harus menarik, dapat membantu peserta
didik untuk mencapai kompetensi. Sehingga, bahan ajar dibuat sesuai
dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar atau capaian
pembelajaran yang akan dikuasai oleh peserta didik. Jenis dan bentuk
bahan ajar ditetapkan atas dasar analisis kurikulum dan analisis sumber
bahan sebelumnya.
Bahan ajar di SD berbasis TIK yang baik harus memenuhi beberapa kriteria,
di antaranya: kesesuaian, keterkaitan, keterurutan, kedalaman, keluasan, tata
bahasa, dan estetika. Kesesuaian berkaitan dengan karakteristik bahan ajar
yang harus sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, materi pembelajaran,
dan peserta didik, misalnya untuk peserta didik kelas awal SD lebih banyak
gambar dibanding tulisan, sementara untuk kelas tinggi kebalikannya.
Keterkaitan berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang melibatkan
hubungan antara materi prasyarat, pokok, dan pengembangan, serta
hubungan antarstruktur materi ajar yaitu fakta, konsep, prinsip, dan prosedur.
Keterurutan atau keberjenjangan berkaitan dengan karakteristik bahan ajar
yang dikemas secara terurut mulai dari materi prasyarat, pokok, dan
pengembangan, mulai dari yang mudah ke yang susah, dan konkret menuju
abstrak. Keluasan berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang merinci
materi secara lengkap mulai dari materi prasyarat, pokok, dan
pengembangan. Kedalaman berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang
merinci materi prasyarat, pokok, dan pengembangan secara mendalam mulai
dari fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Tata bahasa berkaitan dengan
karakteristik bahan ajar yang sesuai dengan Panduan Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI). Estetika berkaitan dengan karakteristik bahan ajar yang
rapi, menarik untuk dipelajari, dan dapat memotivasi peserta didik untuk
menggunakannya dalam pembelajaran.
3
telah dikembangkan oleh Kemdikbud maupun dikembangkan oleh guru
secara kreatif dengan memperhatikan aspek kesesuaian, keterkaitan,
keterurutan, kedalaman, keluasan, tata bahasa, dan estetika. Bahan ajar di SD
berbasis TIK dikembangkan oleh guru dimulai dengan analisis terhadap
materi pokok dalam kompetensi dasar atau capaian pembelajaran. Bahan ajar
berbentuk buku guru, buku siswa, atau modul ajar ini mengandung materi
pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik dan LKPD untuk memandu
peserta didik dalam berpikir dan bekerja sesuai dengan petunjuk kerja yang
terdapat di dalamnya.
Dalam menyusun bahan ajar berbasis TIK, yang perlu diperhatikan adalah
bahwa judul atau materi yang disajikan harus berintikan kompetensi dasar,
capaian pembelajaran, atau tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh
peserta didik. Di samping itu, bahan ajar berbasis TIK harus memenuhi
beberapa kriteria berikut.
a. Susunan tampilan
Materi pembelajaran tersusun mulai dari mudah ke sukar, konkret ke
abstrak, nonformal ke formal, aposteriori ke apriori.
b. Bahasa yang mudah dipahami
Materi pembelajaran dipaparkan menggunakan kosa kata yang dikenal
peserta didik dengan kalimat dan hubungan kalimat yang jelas
menggunakan redaksi yang tidak terlalu panjang.
c. Mengandung stimulus yang menarik dan kontekstual
Stimulus yang digunakan berbentuk gambar, diagram, denah, grafik, tabel,
wacana, atau bentuk lainnya mudah untuk dilihat, sertamendorong peserta
didik untuk berpikir.
d. Kemudahan dibaca
Materi pembelajaran dikemas supaya ramah terhadap mata peserta didik
dengan teks yang digunakan tidak terlalu kecil, jelas, mudah dibaca, dan
terstruktur.
e. Kecukupan konten materi
Materi pembelajaran dikemas secara rinci memuat pengetahuan faktual,
konseptual, dan prosedural, serta memungkinkan peserta didik untuk
3
menampilkan pengetahuan metakognitifnya terkait penguasaan materi
pembelajaran yang dipelajari untuk diketahui oleh guru.
3
mengidentifikasi kompetensi minimal yang harus dikuasai peserta didik
setelah pembelajaran dan materi pokok yang hendak dikuasai peserta
didik. Pada analisis kompetensi dasar atau capaian pembelajaran akan
dirumuskan kompetensi-kompetensi prasyarat agar peserta didik sampai
pada kompetensi minimalnya dan kompetensi pengembangan untuk
memfasilitasi peserta didik yang berkemampuan tinggi agar dapat
mempelajari materi pembelajaran secara mendalam (deep learning). Hasil
dari kegiatan analisis ini adalah sejumlah indikator pencapaian kompetensi
atau tujuan pembelajaran yang bersifat umum (goals) atau tujuan
pembelajaran yang bersifat khusus (objectives) yang telah mewakili
kompetensi dasar atau capaian pembelajaran yang juga mengandung
materi-materi prasyarat, pokok, dan pengembangan. Dengan demikian,
hasil dari analisis kompetensi ini adalah rumusan indikator pencapaian
kompetensi terdiri dari indikator prasyarat, kunci, dan pengembangan atau
rumusan tujuan pembelajaran umum (goals) dan khusus (objectives).
3
Berikut merupakan contoh hasil analisis kompetensi dasar.
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Memahami ciri-ciri bangun ruang sederhana
berbentuk kubus dan balok
3
Indikator Capaian Kompetensi • Membuat jaring-jaring kubus
Pengembangan • Membuat jaring-jaring balok
Indikator Pencapaian Kompetensi
• Menyebutkan satu contoh benda berbentuk kubus
• Menyebutkan satu contoh benda berbentuk balok
• Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada benda berbentuk kubus
• Menunjukkan bagian sisi, rusuk dan titik sudut pada benda berbentuk balok
• Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk kubus
• Menjelaskan tiga ciri bangun ruang berbentuk balok
• Membuat jaring-jaring kubus
• Membuat jaring-jaring balok
2) Analisis sumber belajar
Sumber belajar yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan bahan
ajar perlu dilakukan analisis. Analisis dilakukan terhadap ketersediaan,
kesesuaian, dan kemudahan dalam memanfaatkannya. Caranya adalah
menginventarisasi ketersediaan sumber belajar yang dikaitkan dengan
kebutuhan. Dalam mencari sumber belajar, guru dapat memanfaatkan
fasilitas TIK untuk mendapatkan sumber belajar yang beragam untuk
selanjutkan dianalisis kesesuaiannya.
3
Mata Pelajaran : Matematika
Kompetensi Dasar : Memahami ciri-ciri bangun ruang sederhana
berbentuk kubus dan balok
ASPEK
KETERKAITAN MATERI
a. Materi Prasyarat
1) Fakta :
• Kotak kapur berbentuk kubus
• Kotak kapur memiliki 6 sisi
• ....
2) Konsep :
• Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi berbentuk
persegi
• Sisi merupakan unsur pembentuk sebuah bangun yang memisahkan
bagian dalam dan luar bangun tersebut
• .....
b. Materi Pokok
1) Konsep :
• Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus adalah ....
• Ciri-ciri bangun ruang berbentuk balok adalah ....
c. Materi Pengembangan
1) Prinsip : Setiap kubus merupakan balok
2) Prosedur :Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok
KETERURUTAN
• Bangun ruang sederhana terdiri dari kubus dan balok
• Contoh-contoh benda berbentuk kubus dan balok
• Kotak kapur berbentuk kubus
3
• Kotak kapur memiliki 6 sisi
• Kubus adalah bangun ruang yang memiliki enam sisi
berbentuk persegi
• Sisi merupakan unsur pembentuk ….
• Ciri-ciri bangun ruang berbentuk kubus adalah ....
• Ciri-ciri bangun ruang berbentuk balok adalah ....
• Setiap bangun ruang berbentuk kubus juga berbentuk balok
• Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok adalah ....
KELUASAN
1. Bangun ruang sederhana terdiri dari kubus dan balok
2. Contoh-contoh benda berbentuk kubus dan balok
3. Pengertian unsur-unsur pembentuk bangun ruang
4. Cara membuat jaring-jaring kubus dan balok
KEDALAMAN
1. Setiap bangun ruang berbentuk kubus juga berbentuk balok
Bangun Ruang
Sederhana
Daerah Sudut
Pengertian Pengertian Titik Sudut Ciri-ciri Ciri-ciri
(Sudut)
Pengertian Pengertian
4
dengan kebutuhan dan kecocokan dengan kompetensi dasar yang akan
dikuasai oleh peserta didik. Jenis dan bentuk bahan ajar ditetapkan atas
dasar analisis kurikulum dan analisis sumber bahan sebelumnya. TIK
dimanfaatkan untuk mendesain bahan ajar supaya menarik dan memotivasi
peserta didik untuk belajar, misalnya dengan memanfaatkan power point
(ppt).
4
Contoh:
Pembelajaran Remedial terkait Permasalahan pada Materi
Pembelajaran Matematika
Hasil Identifikasi:
Terdapat beberapa orang peserta didik yang memiliki nilai di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau peserta didik yang belum
mencapai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP). Hasil
identifikasi dengan observasi selama proses pembelajaran, guru
menemukan beberapa orang peserta didik yang bertanya tentang nama
benda yang terdapat dalam bahan ajar. Hal ini terjadi karena gambar benda
dalam bahan ajar berbentuk dua dimensi dan terlalu kecil sehingga sulit
untuk dilihat.
4
dengan memanfaatkan TIK supaya menarik perhatian peserta didik untuk
mempelajarinya. Berikut merupakan contoh rancangan bahan ajar untuk
pembelajaran pengayaan.
Contoh:
Pembelajaran Pengayaan pada Materi Pembelajaran
Matematika Hasil Identifikasi:
Terdapat beberapa orang peserta didik yang memiliki nilai di atas KKM
atau telah mencapai KKTP. Hasil identifikasi dengan observasi selama
proses pembelajaran, guru menemukan peserta didik yang telah tuntas
belajar sangat bersemangat belajar ketika bahan ajar ditampilkan
menggunakan proyektor di depan kelas.
4
Selama pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas, bahan ajar berbasis TIK
dapat disajikan dengan bantuan proyektor (LCD) atau peralatan pendukung
lainnya. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengoperasikan
perangkat pendukung pembelajaran tersebut, supaya mereka menjadi
terbiasa dan peka terhadap perkembangan TIK. Untuk bahan ajar yang
disajikan secara daring, sebaiknya guru melakukan kontrol yang ketat dan
memastikan bahwa peserta didik belajar. Hal lain yang harus diperhatikan
adalah tentang peran TIK selama pembelajaran berlangsung yang tidak
menggantikan peran guru. TIK hanya sebagai alat bantu pembelajaran
supaya interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta
didik dengan materi pembelajaran dalam bahan ajar berjalan secara efektif.
4
Berikut merupakan contoh-contoh pengembangan bahan ajar menggunakan berbagai
aplikasi sebagai inspirasi.
c. Jika belum memiliki akun, anda dapat mendaftar ke akun Canva menggunakan
Facebook maupun Google. Jika sudah memiliki akun, anda bisa langsung masuk
untuk memulai.
4
d. Jika sudah berhasil masuk, pada menu beranda anda bisa klik “buat desain” lalu
cari “Infografis”.
e. Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan template yang sudah disediakan.
4
f. Lalu, pilih dan sesuaikan template yang akan digunakan dengan materi yang
akan dibahas atau dengan membuatnya sendiri.
g. Jika telah menemukan template yang sesuai, Anda dapat mengkliknya untuk dapat
digunakan.
4
i. Untuk menambahkan foto, Anda dapat mengklik “unggah”, lalu “unggah media”
yang akan digunakan.
j. Untuk menambahkan tulisan, Anda dapat mengklik “teks”. Anda dapat memilih
teks untuk judul, sub judul, atau isi materi sesuai kebutuhan.
k. Anda juga dapat menyesuaikan warna, jenis, ukuran, dan posisi teks dengan
mengklik ikon yang ada di atas.
4
l. Jika desain infografis Anda telah siap digunakan, Anda dapat menuliskan judul
infografis pada ikon berikut.
4
n. Desain infografis Anda sudah otomatis terunduh dan dapat dilihat di bagian
“download” pada perangkat Anda.
o. Untuk mendapatkan pengalaman membuat infografis yang lebih baik, Anda dapat
membuat akun premium, sehingga semua fitur dapat digunakan.
p. Terakhir, Anda dapat mengeksplor fitur dan elemen lainnya di aplikasi Canva
untuk menyesuaikan desain dengan kebutuhan dan selera Anda.
5
c. Jika belum memiliki akun, Anda dapat mendaftar ke akun Canva menggunakan
Facebook maupun Google. Jika sudah memiliki akun, Anda bisa langsung masuk
untuk memulai.
d. Jika sudah berhasil masuk, pada menu beranda Anda dapat mengklik “buat desain”
lalu cari “Presentasi”.
5
e. Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan template yang sudah disediakan.
f. Lalu, pilih dan sesuaikan template yang akan digunakan dengan materi yang
akan dibahas atau dengan membuatnya sendiri.
5
g. Jika telah menemukan template yang sesuai, Anda dapat mengkliknya untuk dapat
digunakan.
5
i. Untuk menambahkan foto, Anda dapat mengklik “unggah” lalu “unggah media”
yang akan digunakan.
j. Untuk menambahkan tulisan, Anda dapat mengklik “teks”. Anda dapat memilih
teks untuk judul, sub judul, atau isi materi sesuai kebutuhan.
k. Anda juga bisa menyesuaikan warna, jenis, ukuran, dan posisi teks dengan
mengklik ikon yang ada di atas.
5
l. Untuk menambahkan halaman baru, Anda dapat mengklik ikon pada bagian kanan
halaman.
m. Jika desain powerpoint Anda telah siap digunakan, Anda dapat menuliskan judul
powerpoint pada ikon berikut.
5
n. Untuk menyimpan powerpoint di perangkat, Anda dapat mengklik “Bagikan” lalu
“Unduh” dengan format yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
o. Desain powerpoint Anda sudah otomatis terunduh dan dapat dilihat di bagian
“download” pada perangkat Anda.
p. Untuk mendapatkan pengalaman membuat powerpoint yang lebih baik, Anda dapat
membuat akun premium, sehingga semua fitur dapat digunakan.
q. Anda dapat mengeksplor fitur dan elemen lainnya di aplikasi Canva untuk
menyesuaikan desain dengan kebutuhan dan selera.
5
E. Forum Diskusi
Alternatif 1
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Beberapa orang guru SD berpandangan bahwa penggunaan fasilitas TIK
dalam pembelajaran seperti penggunaan telepon genggam (handphone) akan
membahayakan peserta didik terutama terkait tayangan-tayangan dalam
bentuk teks baik diam maupun bergerak yang banyak mengandung unsur-
unsur pornografi dan hal negatif lainnya, sehingga menurut mereka
penggunaan telepon genggam tersebut sebaiknya tidak dilakukan selama
pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pandangan guru SD dan
pernyataannya di atas?
Alternatif 2
Seorang guru SD melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan
ajar berbasis TIK. Selama pembelajaran berlangsung, guru hanya
menayangkan bahan ajar yang telah dikemasnya secara audio-visual dalam
bentuk PowerPoint (ppt) dan dilanjutkan dengan memberikan lembar tes
untuk diisi oleh peserta didik.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang aktivitas guru selama
pembelajaran tersebut?
F. Rangkuman
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran di SD idealnya dilaksanakan secara tematik terpadu, sehingga
bahan ajar dapat dikemas secara tematik terpadu dengan mengintegrasikan
TIK sebagai alat pendukung pembelajaran supaya menarik, jelas, dan mudah
dipahami peserta didik. Bahan ajar yang dikembangkan oleh guru terdiri atas
bahan ajar pokok untuk pembelajaran harian, bahan ajar untuk pembelajaran
remedial, dan bahan ajar untuk pembelajaran pengayaan. Bahan ajar
dikembangkan oleh guru melalui analisis materi pembelajaran dengan
memetakan materi pokok menjadi materi prasyarat, pokok, dan
pengembangan yang memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
5
relevan dengan materi pokok pada kompetensi dasar atau capaian
pembelajaran tertentu. Peran TIK dalam pembelajaran menggunakan bahan
ajar hanya sebagai alat bantu pembelajaran sehingga tidak menggantikan
peran guru.
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Materi pembelajaran di SD yang relevan dengan tujuan pembelajaran “melalui
percobaan mendorong meja, peserta didik dapat menjelaskan pengaruh gaya
terhadap gerak benda” adalah ...
A. Materi pembelajaran memuat paling tidak prinsip tentang pengaruh gaya
terhadap gerak benda.
B. Materi pembelajaran memuat paling tidak konsep tentang gaya dan gerak.
C. Materi pembelajaran memuat paling tidak prosedur tentang cara mendorong
meja supaya terasa ringan.
D. Materi pembelajaran paling tidak memuat kekuatan dan kelemahan peserta
didik ketika belajar tentang pengaruh gaya terhadap gerak benda.
E. Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur tentang
gaya dan gerak secara lengkap dan mendetail.
5
B. Materi pembelajaran dimulai dari konsep, prinsip, prosedur, dan diakhiri
dengan fakta yang relevan dengan materi pembelajaran dalam kompetensi
dasar untuk memudahkan pemahaman.
C. Materi pembelajaran dapat dimulai dari apa saja karena guru memiliki
otoritas untuk mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif.
D. Materi pembelajaran dimulai dari prosedur, prinsip, konsep, dan diakhiri
dengan fakta yang relevan dengan materi pembelajaran dalam kompetensi
dasar untuk memudahkan pemahaman.
E. Materi pembelajaran dimulai dari hal-hal yang konkret dan dilanjutkan
kepada hal-hal yang lebih abstrak dengan dominasi pada hal-hal yang
abstrak untuk melatih kemampuan abstraksi.
5
• Manfaat Gaya untuk Kehidupan
• Contoh-contoh Benda yang Memanfaatkan Konsep Gaya
Pernyataan berikut yang paling tepat tentang materi pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh guru di atas adalah …
A. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa prinsip
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
B. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan telah memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa prinsip
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
C. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang hubungan antara gaya dan gerak benda.
D. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan belum memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang gaya dan gerak benda.
E. Materi pembelajaran yang telah dikembangkan telah memenuhi materi
pembelajaran minimal yang terdapat pada kompetensi dasar berupa konsep
tentang gaya dan gerak benda.
6
E. Materi pembelajaran dikemas secara terurut dari mudah ke sukar, dan
konkret ke abstrak.
6
A. Guru telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik dengan
memanfaatkan TIK selama pembelajaran berlangsung.
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke-
21 dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran,
sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru.
D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta
didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan bahan ajar berbasis TIK karena bahan ajar
berbasis TIK pada umumnyaakan membuat peserta didik menjadi pasif.
9. Berikut merupakan cara yang tepat untuk memfasilitasi peserta didik yang
teridentifikasi memiliki permasalahan terkait materi pembelajaran yang
dikemas dalam bahan ajar cetak adalah …
A. Menerapkan metode pembelajaran yang variatif sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
B. Mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran remedial berbasis TIK
supaya menarik dan memudahkan peserta didik memahaminya.
C. Mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran berikutnya berbasis TIK
supaya lebih efektif.
D. Mengembangkan bahan ajar cetak dengan penampilan yang menarik dan
jelas untuk pembelajaran remedial.
E. Menggunakan kemabali bahan ajar cetak yang telah dikembangkan untuk
pembelajaran remedial dengan metode yang berbeda.
10. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang bahan ajar tematik berbasis
TIK untuk pembelajaran pengayaan di SD kelas awal adalah …
A. Bahan ajar dikembangkan untuk setiap mata pelajaran yang terikat pada
tema pembelajaran menggunakan dukungan TIK.
B. Bahan ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur seperti bahan ajar
pokok dalam pembelajaran harian dengan mengintegrasikan TIK.
C. Bahan ajar memuat konsep tentang TIK dan pemanfaatannya dalam
pembelajaran di SD.
D. Bahan ajar dikemas secara tematik dengan memadukan seluruh mata
pelajaran yang terikat pada tema dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
6
E. Bahan ajar dikemas secara lebih mendalam dan meluas berbasis tema yang
memadukan seluruh mata pelajaran dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
H. Daftar Pustaka
Darmawan, D., dkk. (2006). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: UPI Press.
Hernawan, A. H., dkk. (2006). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: UPI
Press.
6
I. Kunci Jawaban Tes Formatif
Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 E
2 B
3 C
4 A
5 B
6 D
7 C
8 C
9 B
10 E
6
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2022
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 2
Penulis:
6
A. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Hal yang pertama kali
harus dilakukan oleh guru dalam pembelajaran adalah mempelajari
karakteristik setiap peserta didik. Karakteristik peserta didik SD pada
umumnya, di antaranya: (1) senang bernyanyi, bergerak, dan bermain; (2)
senang bekerja dalam kelompok; (3) senang berimajinasi dan berkreasi; (4)
berpikir konkret dan bernalar induktif; dan (5) bertabiat global murni. Strategi
pembelajaran yang diterapkan oleh guru harus disesuaikan dengan
karakteristik siswa SD di atas agar pembelajaran terlaksana secara efektif.
Selain itu, guru juga harus memahami karakteristik materi pembelajaran yang
meliputi materi-materi yang bersifat faktual, konseptual, prosedural, maupun
metakognitif termasuk memahami kekhasan mata pelajaran agar guru dapat
memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran
dan mata pelajaran. Media pembelajaran merupakan jembatan antara materi
pembelajaran yang pada umumnya bersifat apriori dan abstrak dengan
karakteristik peserta didik SD yang pada umumnya masih aposteriori dan
berpikir konkret. Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) menjadi pelengkap
sekaligus penguat pemahaman peserta didik terhadap informasi yang termuat
dalam media pembelajaran, sekaligus menguatkan motivasi peserta didik
untuk belajar melalui media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan
karakteristik peserta didik SD yang senang berimajinasi dan berkreasi.
6
Materi Kegiatan Belajar 2 pada modul ini relevan dengan tuntutan
pembelajaran di SD pada Era Revolusi Industri 4.0 dan kebijakan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37
Tahun 2018 Pasal 2A ayat (1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di
SD serta Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang keterlibatan TIK
dalam pembelajaran untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas
terhadap peserta didik. Kegiatan Belajar 2 pada modul ini juga membahas
tentang media pembelajaran, mulai dari hakikat, cara membuatnya melibatkan
TIK, dan penggunaannya dalam pembelajaran yang relevan dengan
karakteristik pembelajaran di SD. Selain itu, pembahasan tentang media
pembelajaran berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam
pembelajaran di SD sangat diperlukan oleh peserta sebagai guru SD dan
relevan dengan kompetensi guru SD utamanya kompetensi profesional terkait
pengembangan media pembelajaran.
Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri atas uraian materi yang
dikembangkan oleh Penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link atau tautan terkait. Proses pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya
kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program
PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus
melakukan langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 2 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan TIK untuk membangun sikap (karakter Indonesia),
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan
menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil
penelitian.
C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai karakteristik media pembelajaran di SD berbasis TIK.
2. Menguasai cara membuat media pembelajaran di SD berbasis TIK.
3. Membuat media pembelajaran di SD berbasis TIK.
D. Uraian Materi
1. Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran secara etimologis terdiri dari dua kata, yakni media
dan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa latin yang merupakan
bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah memiliki arti
“perantara” atau “pengantar” pesan dari sumber pesan kepada penerima
pesan (Heinich, 2002). Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta
didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar (Kemdikbud, 2014). Dengan demikian,
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang menjembatani
interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik
dengan sumber belajar, sehingga pesan berupa informasi atau pengetahuan
6
dapat diterima oleh peserta didik. Hal ini relevan dengan pernyataan
Sadiman (1986) dan Miarso (1989) bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan informasi dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik.
6
Media pembelajaran memiliki makna yang berbeda dengan sumber belajar
dan bahan ajar. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
mengantarkan pesan berupa informasi tentang materi pembelajaran dari
sumber belajar kepada peserta didik. Sumber belajar merupakan segala
sesuatu yang dapat menghasilkan pesan berupa informasi tentang materi
pembelajaran sebagai bahan kajian dalam pembelajaran. Sedangkan bahan
ajar merupakan segala sesuatu yang berisi pesan berupa informasi tentang
materi pembelajaran dan digunakan atau dimanfaatkan oleh peserta didik
untuk belajar. Sebagai contoh, peta dapat dijadikan media pembelajaran
untuk menyampaikan pesan kepada peserta didik berupa informasi tentang
ibukota suatu negara dimana peserta didik tidak secara langsung-reseptif
dapat mengetahui ibukota suatu negara melainkan perlu upaya aktif untuk
mengetahuinya. Buku Teks Pelajaran dapat dijadikan sumber belajar karena
menghasilkan informasi tentang ibukota suatu negara yang dapat secara
langsung-reseptif diperoleh peserta didik tanpa perantara atau upaya aktif
untuk mengetahuinya. Sementara itu, Buku Siswa dapat dijadikan sebagai
bahan ajar karena mengandung pesan berupa informasi tentang ibukota
suatu negara dan dimanfaatkan oleh peserta didik untuk beraktivitas selama
pembelajaran berlangsung.
7
Media pembelajaran berbasis TIK sangat relevan dengan perkembangan
zaman terutama terkait Era Revolusi Industri 4.0 yang menuntut peserta
didik peka terhadap keterbukaan informasi, komputerisasi, komputasi, dan
automasi. Hal ini seiring dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 Pasal 2A ayat
(1) tentang integrasi TIK dalam pembelajaran di SD dan
Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022. Menurut kebijakan tersebut,
pembelajaran khususnya pada jenjang SD harus melibatkan TIK untuk
memberikan pengalaman belajar yang berkualitas dan sebagai penunjang
atau alat bantu dalam pembelajaran yang tidak menggantikan peran guru
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Integrasi TIK dalam pembelajaran
dapat mempermudah guru melaksanakan tugas dan fungsinya dan
memudahkan peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan.
7
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi peserta didik yang
lemah dan lambat dalam menerima dan memahami materi pembelajaran
jika disajikan sesuai dengan karakteristik dan minat peserta didik
tersebut.
7
terdapat pada lingkungan sebagai sumber belajar tersampaikan kepada
peserta didik melalui lingkungan yang juga berperan sebagai media
pembelajaran.
d. Media pembelajaran menghasilkan keseragaman pengamatan atau
memberikan pengalaman dan perspektif yang benar.
Setiap peserta didik memiliki persepsi yang berbeda terhadap suatu
objek yang terdapat pada materi pembelajaran bergantung pada
perspektif, konsep image atau skema yang terbangun pada skemata
benak peserta didik. Media dapat menjadikan persepsi dan perspektif
tersebut menjadi seragam menuju kepada persepsi dan perspektif yang
benar.
e. Media pembelajaran dapat menanamkan konsep dasar yang benar,
konkret, dan realistis.
Materi pembelajaran memiliki dimensi pengetahuan yang beragam mulai
dari pengetahuan faktual, konseptual, procedural, dan metakognitif.
Pengetahuan konseptual berupa konsep dan prinsip merupakan objek
kajian yang abstrak yang harus dikuasai peserta didik SD yang masih
berpikir konkret. Media pembelajaran dapat menjadi jembatan untuk
menanamkan konsep yang benar, memediasi dimensi pengetahuan yang
abstrak supaya lebih konkret dan realistis bagi peserta didik.
f. Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan minat baru.
Peserta didik memiliki keunikan satu dengan lainnya termasuk dari
keinginan dan minatnya. Guru harus dapat mengidentifikasi keunikan
tersebut dan memfasilitasi setiap peserta didik sesuai dengan
keunikannya melalui pembelajaran yang lebih variatif termasuk
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang
dikembangkan secara variatif sesuai dengan karakteristik peserta didik
SD seperti gaya belajar, keinginan, dan minat peserta didik dapat
membangkitkan minat yang kuat untuk belajar.
g. Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan merangsang peserta
didik untuk belajar.
Media pembelajaran yang dikemas secara menarik dan memfasilitasi
peserta didik untuk melakukan aktivitas fisik dan mental selama
pembelajaran berlangsung akan dapat membangkitkan motivasi dan
7
merangsang peserta didik untuk belajar. Dengan demikian, guru harus
mempelajari karakteristik peserta didik SD pada umumnya yang senang
bermain, bergerak, bernyayi, berimajinasi, dan berkarya serta
menuangkannya kedalam media pembelajaran yang dikemas sesuai
dengan karakteristik tersebut.
7
Contoh media pembelajaran berbentuk alat peraga adalah gambar
bergerak berbentuk multimedia interaktif yang ditayangkan melalui
projektor berisi tentang ilustrasi manik-manik warna dua muka yang
merepresentasikan konsep Operasi Hitung Bilangan Bulat pada mata
pelajaran Matematika.
b. Sarana atau Alat Bantu
Sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran yang berfungsi
teknis sebagai alat pendukung pembelajaran untuk memperlancar
kegiatan belajar (Estiningsih, 1994). Tidak seperti alat peraga, sarana
atau alat bantu pembelajaran tidak terkait langsung dengan materi
pembelajaran. Adapun statusnya terkait teknis hanya sebagai pendukung
atau penunjang aktivitas belajar peserta didik.
Contoh media pembelajaran berbentuk sarana atau alat bantu adalah
projektor yang berfungsi untuk mendukung proses pembelajaran
sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta
didik.
7
1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah visuali dan belum
memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.
2) Media pembelajaran harus estetis secara visual untuk menarik
perhatian peserta didik.
3) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan
situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu
reseptif.
b. Media audio
Media audio merupakan media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif atau hanya dapat didengar yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari
materi pembelajaran. Contoh media audio ini adalah program kaset
suara, CD audio, dan program radio. Penggunaan media audio dalam
pembelajaran pada umumnya untuk melatih keterampilan yang
berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan mendengarkan. Jenis
media ini relevan untuk peserta didik dengan gaya belajar auditori.
Terdapat beberapa pertimbangan apabila guru akan menggunakan media
audio dalam pembelajaran, di antaranya:
1) Gaya belajar peserta didik pada umumnya adalah auditori dan telah
memiliki kemampuan dalam berpikir abstrak.
2) Media pembelajaran harus estetis secara auditif untuk menarik
perhatian peserta didik.
3) Media pembelajaran yang digunakan dilengkapi dengan pengalaman-
pengalaman belajar secara visual untuk memperkuat pemahaman
peseta didik.
4) Pada saat pembelajaran berlangsung, guru harus dapat menampilkan
situasi didaktis yang menonjolkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
peserta didik, sehingga proses belajar yang terjadi tidak melulu
reseptif.
7
c. Media audio-visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan visual atau
biasa disebut media pandang-dengar. Media ini lebih kompleks
dibanding jenis media visual dan media audio karena keberadaan visual
dan audio dapat saling melengkapi untuk memudahkan peserta didik
dalam menguasai materi pembelajaran. Perkembangan TIK
memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media pembelajaran
dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia yang mampu
menyampaikan informasi dan materi pembejaran dalam bentuk gabungan
visual, audio, dan bahkan interaksi. Melalui multimedia, konsep-konsep
yang abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses
pembelajaran untuk memudahkan peserta didik memahaminya. Contoh
media audio-visual di antaranya video pembelajaran dan video
multimedia interaktif yang melibatkan interaksi antara peserta didik
dengan media tersebut.
7
utuh dan bermakna karena adanya keterkaitan antarmuatan pelajaran
pada satu atau lebih mata pelajaran dan kaitannya dengan aktivitas
mereka sehari-hari sehingga lebih kontekstual.
b. Karakteristik peserta didik
Peserta didik memiliki karakteristik yang beragam dengan keunikannya
masing-masing. Pada umumnya, peserta didik SD memiliki karakteristik
yang senang bermain, bernyanyi, bergerak, berpikir konkret,
berimajinasi, bekerja kelompok, dan berkarya sehingga idealnya media
pembelajaran dikembangkan relevan dengan karakteristik tersebut.
Media pembelajaran berbasis TIK berbentuk multimedia interaktif yang
dikemas dengan berbagai bentuk permainan menggunakan teks-teks
yang telah dikenal peserta didik memungkinkan untuk digunakan dalam
pembelajaran memfasilitasi beragam gaya belajar peserta didik.
c. Karakteristik mata pelajaran
Setiap mata pelajaran memiliki kekhasan sesuai dengan ideologinya
masing-masing. Meskipun pembelajaran di SD dapat dilaksanakan
secara tematik terpadu, namun tidak menutup kemungkinan untuk guru
dapat mengembangkan atau menggunakan media pembelajaran yang
memuat muatan pelajaran pada satu mata pelajaran dengan tujuan
tertentu. Media pembelajaran yang dikembangkan idealnya relevan
dengan karakteristik bidang ilmu yang mendasarinya. Media
pembelajaran untuk muatan mata pelajaran Matematika lebih cenderung
memungkinkan peserta didik untuk melakukan proses matematisasi yang
lengkap baik matematisasi horizontal (matematika nonformal ke
nonformal lainnya) maupun matematisasi vertikal (matematika
nonformal ke formal), media pembelajaran untuk muatan mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) lebih cenderung memungkinkan peserta
didik untuk melakukan langkah kerja ilmiah, begitu pula untuk muatan
pelajaran pada bidang ilmu lainnya.
d. Karakteristik materi pelajaran
Setiap materi pelajaran memiliki struktur atau dimensi pengetahuan yang
beragam, baik berupa pengetahuan faktual, konseptual, procedural, atau
metakognitif dengan objek yang berbeda-beda untuk setiap mata
pelajaran. Misalnya, objek kajian pada mata pelajaran Matematika terdiri
7
atas fakta, konsep, relasi, dan operasi, sedangkan pada mata pelajaran
IPA terdiri atas fakta, konsep, prinsip, dan teori. Setiap objek kajian atau
dimensi pengetahuan idealnya disampaikan kepada peserta didik dengan
cara-cara yang relevan dengan karakteristik setiap objek materi pelajaran
tersebut. Media pembelajaran yang dikembangkan atau digunakan dalam
pembelajaran harus dapat menjembatani tersampaikannya objek materi
pelajaran tersebut kepada peserta didik dengan mempertimbangkan
karakteristik setiap objek materi pelajaran tersebut. Misalnya objek
berupa fakta dapat dimediasi menggunakan media pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik mengamati menggunakan alat inderanya,
objek berupa prinsip dapat dimediasi menggunakan media pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik untuk bereksplorasi, mencoba, dan
membuktikan.
e. Tujuan pembelajaran
Efektivitas pembelajaran nampak pada ketercapaian tujuan pembelajaran
yang telah dirumuskan yang memuat proses dan hasil belajar peserta
didik yang diharapkan. Proses belajar peserta didik terdiri dari
serangkaian pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik
untuk menguasai kompetensi tertentu. Idealnya, media pembelajaran
relevan dengan proses belajar peserta didik sehingga dapat menguatkan
pengalaman belajarnya dalam menguasai kompetensi-kompetensi
tersebut.
f. Materi pembelajaran
Media pembelajaran yang dikembangkan atau digunakan dalam
pembelajaran harus relevan dengan materi pembelajaran yang sedang
dibahas. Materi tentang Gaya pada mata pelajaran IPA dapat dimediasi
dengan media pembelajaran yang berbeda dengan materi tentang
Magnet, meskipun pada mata pelajaran yang sama dengan dimensi
pengetahuan yang sama.
g. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan cara yang diterapkan agar peserta didik
menguasai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran yang diterapkan
menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media pembelajaran.
Idealnya, media pembelajaran yang digunakan dapat memperkuat
7
metode pembelajaran yang sedang diterapkan selama pembelajaran
berlangsung. Misalnya, metode presentasi dapat diperkuat dengan media
visual yang dapat diproyeksikan berupa gambar diam atau bergerak
sehingga dapat memusatkan perhatian peserta didik atau memudahkan
peserta didik menyampaikan dan menerima pesan.
h. Kondisi pembelajaran
Kondisi pembelajaran menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan media
pembelajaran. Media pembelajaran untuk kondisi pembelajaran
individual mungkin berbeda dengan pembelajaran kelompok, kondisi
pembelajaran di dalam kelas mungkin berbeda dengan pembelajaran di
luar kelas, dan kondisi-kondisi lainnya.
8
pembelajaran yang berwarna dan dikemas dengan penampilan yang
menarik dapat memusatkan perhatian peserta didik untuk belajar.
e. Tampilannya sederhana tidak terlalu kompleks
Peserta didik SD belum dapat melakukan aktivitas yang kompleks,
sehingga media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media
pembelajaran dengan penampilan sederhana dan pesan yang tidak terlalu
kompleks yang mengakibatkan peserta didik kesulitan dalam
menggunakan media tersebut dan memahami pesan yang dibawanya.
f. Dapat memotivasi peserta didik untuk belajar
Media pembelajaran harus dapat membangkitkan semangat dan minat
peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran yang dikemas dengan
penampilan yang menarik dan memungkinkan peserta didik untuk
beraktivitas langsung menggunakan media tersebut dapat memotivasi
mereka untuk belajar.
8
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari
pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu
pembelajaran, melainkan merupakan bagian integral dari pembelajaran
yang memiliki peran vital sebagai perantara tersampaikannya pesan
kepada peserta didik.
c. Penggunaan media pembelajaran untuk memecahkan masalah
pembelajaran
Media pembelajaran digunakan untuk mengefektifkan interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan
sumber belajar. Masalah dalam pembelajaran seperti rendahnya
kemampuan pemahaman peserta didik terhadap materi yang sedang
dipelajari dapat diselesaikan dengan menggunakan media pembelajaran
yang relevan dengan karakteristik peserta didik tersebut.
d. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru
Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga
pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan
baik diterima oleh peserta didik. Penggunaan media pembelajaran yang
tidak dikuasai oleh guru dapat memunculkan masalah besar, seperti
mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah besar lainnya.
e. Penggunaan media pembelajaran memperhitungkan untung dan ruginya
Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya media yang efisien
namun tetap efektif, sehingga guru harus mempertimbangkan untung dan
ruginya dalam menggunakan media tertentu. Analisis kebutuhan media
pembelajaran harus dilakukan oleh guru selain terkait karakteristik
peserta didik, materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, juga terkait
waktu dan biaya yang dikeluarkan.
f. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik
Media pembelajaran digunakan secara terorganisasi bukan sembarangan
dalam menggunakannya, sehingga guru harus menyusun perencanaan
penggunaan media pembelajaran yang terintegrasi dengan penyusunan
perencanaan pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran disesuaikan
dengan pengalaman belajar peserta didik, sehingga penggunaan media
8
pembelajaran dapat mempermudah proses pencapaian tujuan
pembelajaran.
g. Penggunaan media disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok
bahasan
Pokok bahasan yang membutuhkan banyak media dan terkesan
kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga
pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik dan
merangsang peserta didik untuk belajar.
8
teknologi telekomunikasi seperti telepon, selepon seluler, dan lain-lain; dan
(4) teknologi jaringan komputer baik perangkat keras (LAN, Internet, Wifi,
dll.) maupun perangkat lunak (Web, e-mail, HTML, Java, PHP, aplikasi
basis data, dll.). Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sebagai alat bantu
atau media pembelajaran dapat mendukung proses pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik. Krisnadi
(2009) menyatakan bahwa integrasi TIK ke dalam proses pembelajaran
dipercaya dapat:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses pembelajaran;
c. mengurangi biaya;
d. menjawab tuntutan zaman; dan
e. mengembangkan keterampilan TIK yang diperlukan peserta didik.
8
Penggunaan media pembelajaran harus didasarkan pada pertimbangan
bahwa media tersebut dapat memfasilitasi terjadinya proses belajar atau
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran.
8
Berikut merupakan perbandingan media pembelajaran berbasis TIK dengan jenis media lainnya.
Tabel 1 Perbandingan Berbagai Media Pembelajaran (Newby, Stepich, Lehman, dan Russel, 2000, dalam Sahid)
Jenis Media
Kelebihan Benda Alat
Teks Slide Video Grafis Audio TIK
nyata Tulis
Menampilkan gerakan √ √
Mengeluarkan suara √ √
Menampilkan gambar √ √ √ √
Nyata
Dapat dibawa ke mana- √ √
Mana
Dapat digunakan sebagai √
referensi setelah pelajaran
di kelas
Dapat digunakan untuk √ √ √
menggambar, menulis,
atau menandai selama
8
Pembelajaran
Memeberikan kesempatan √
kepada peserta didik untuk
Berinteraksi
Dapat digunakan secara √ √ √ √ √
Mandiri
Dapat digunakan untuk √ √ √ √ √
mengontrol kecepatan
belajar individu
Dapat dilihat atau disentuh √
peserta didik
Memungkinkan √ √
pengamatan proses yang
berbahaya atau jauh
Lokasinya
Mudah dimodifikasi √ √ √
Mudah diurutkan √ √ √
Memungkinkan respon √ √
30
8
Bersama
Membentuk sikap √
Menyajikan situasi √ √
pemecahan masalah
8
Menurut Adimpharana (dalam Haridanto, 2011, hlm. 3-4), penggunaan
media pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan manfaat yang besar
jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Aktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik dapat terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung.
b. Konstruktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik untuk menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya untuk menghasikan pengetahuan dengan
tingkatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.
c. Kolaboratif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik saling bekerjasama untuk berbagi ide, saran, atau
pengalaman.
d. Antusiastik
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
e. Dialogis
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
proses belajar yang komunikatif antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan materi pembelajaran.
f. Kontekstual
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna dengan
memunculkan hal-hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik.
g. Reflektif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik dapat menyadari apa yang telah dipelajarinya sebagai
bagian dari proses belajar itu sendiri.
8
h. Multisensori
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
pembelajaran dapat dilakukan untuk berbagai moda atau gaya belajar,
baik audio, visual, maupun kinestetik.
i. Berpikir tingkat tinggi
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan memungkinkan
peserta didik tidak hanya melakukan hal-hal yang mekanistis tetapi juga
melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi.
9
c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Media pembelajaran tematik dikemas secara kontekstual sesuai dengan
karakteristik pembelajaran tematik terpadu di SD dan dapat dikemas
secara menarik dengan bantuan TIK untuk memusatkan perhatian dan
menguatkan minat belajar peserta didik.
9
Untuk seorang ahli media pembelajaran, prosedur pengembangan media
pembelajaran terdiri atas:
a. Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang diinginkan,
karakteristik peserta didik, dan strategi pembelajaran yang diterapkan.
b. Menentukan karakteristik media yang paling baik untuk digunakan
dalam pembelajaran.
c. Mengkaji media dan materi pembelajaran yang ada.
d. Mengadaptasi media pembelajaran yang ada.
e. Menentukan format dan isi media dalam bentuk story board.
f. Membuat rancangan dan prototipe media.
g. Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam media.
h. Melakukan evaluasi formatif.
i. Mengujicoba media dalam pembelajaran nyata.
j. Melakukan perbaikan.
9
dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran di SD berbasis TIK
sebagai berikut:
1) Visibel
Media pembelajaran yang dikembangkan jelas, memiliki tingkat
keterbacaan dan ketajaman grafis yang tinggi, dan memiliki makna.
2) Menarik
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dengan tampilan yang menarik dan memikat
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu dan memperkuat proses
komunikasi.
3) Sederhana
Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung pesan yang
terfokus dengan pemilihan teks yang tidak mengubah makna pesan
dengan bahasa dan tampilan yang lugas.
4) Berguna
Media pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan tujuan pembelajaran maupun hasil belajar yang
diharapkan.
6) Tepat
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan dengan makna
yang tepat sesuai dengan bidang ilmu disertai penyampaian yang
cermat dan didasari oleh sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
7) Logis
Media pembelajaran yang dikembangkan berisi pesan yang benar,
masuk akal, disusun secara logis, dan mengikuti kaidah keilmuan.
8) Terstruktur
Media pembelajaran yang dikembangkan mengandung rangkaian
pesan yang disampaikan secara sistematis dengan urutan yang logis
dan mudah dipahami oleh peserta didik.
9
Tabel 2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK di SD Kelas IV
9
3 Proses Perambatan • Visualisasi dua Orang anak • Gambar dua orang anak
Bunyi melalui Udara menggunakan telepon Mainan dari menggunakan telepon mainan
kaleng dari kaleng yang dihubungkan
• Visualisasi telepon mainan dari dua oleh selang
kaleng yang dihubungkan oleh selang • Gambar molekul udara dalam
• Visualisasi molekul udara dalam selang selang sebelum ada getaran suara
sebelum adanya suara
• Visualisasi molekul udara dalam selang
setelah adanya getaran suara dengan
simpangan tinggi • Gambar molekul udara dalam
• Visualisasi molekul udara dalam selang selang setelah ada getaran suara
setelah ada getaran suara dengan dengan simpangan tinggi
simpangan rendah
• Visualisasi rapatan dan renggangan
molekul udara dalam selang yang
diakibatkan getaran suara • Gambar molekul udara dalam
• Visualisasi anak dapat mendengar suara selang setelah ada getaran suara
dengan simpangan rendah
30
9
• Visualisasi molekul benang setelah • Gambar molekul benang setelah
adanya getaran suara dengan simpangan adanya getaran suara dengan
tinggi simpangan rendah
• Visualisasi molekul benang setelah ada • Gambar rapatan dan renggangan
getaran suara dengan simpangan rendah molekul benang yang diakibatkan
• Visualisasi rapatan dan renggangan getaran suara
molekul benang yang diakibatkan • Gambar anak dapat mendengar
getaran suara suara
• Visualisasi anak dapat mendengar suara • Gambar dua orang anak
• Visualisasi telepon mainan dari dua menggunakan telepon mainan dari
kaleng yang dihubungkan oleh benang kaleng yang dihubungkan oleh
yang kendur (tidak ditegangkan) benang yang kendur
• Visualisasi molekul benang yang kendur • Gambar molekul benang yang
sebelum adanya suara kendur sebelum adanya suara
• Visualisasi molekul benang yang kendur • Gambar molekul benang pada
setelah adanya getaran suara dengan benang yang kendur setelah
simpangan tinggi adanya getaran suara dengan
• Visualisasi molekul benang yang kendur simpangan tinggi
setelah ada getaran suara dengan • Gambar molekul benang pada
simpangan rendah benang yang kendur setelah
• Visualisasi rapatan dan renggangan adanya getaran suara dengan
molekul benang yang diakibatkan simpangan rendah
getaran suara • Gambar rapatan dan renggangan
• Visualisasi anak tidak dapat mendengar molekul benang pada benang yang
suara kendur yang diakibatkan getaran
suara
• Gambar anak tidak dapat
mendengar suara
9
Proses Perambatan • Visualisasi ember yang terisi air • Gambar ember yang terisi air
Bunyi melalui Benda • Visualisasi anak yang mengetuk ember • Gambar anak yang mengetuk
Cair dengan batu sambil mendengarkan bunyi ember dengan batu sambil
ketuk menggunakan Corong yang mendengarkan bunyi ketuk
dicelupkan sebagian kedalam air menggunakan corong yang
• Visualisasi molekul air sebelum ember dicelupkan sebagian kedalam air
diketuk • Gambar molekul air sebelum
• Visualisasi molekul air setelah ember ember diketuk
diketuk • Gambar molekul air setelah ember
• Visualisasi anak dapat mendengar suara diketuk
• Gambar anak dapat mendengar
suara
Kebersamaan 1 Makna Bekerjasama • Visualisasi enam orang anak yang • Gambar enam orang anak yang
dalam dalam Keberagaman bernama Edo, Lina, Siti, Udin, Beni dan bernama Edo, Lina, Siti, Udin,
Keberagaman (2) Agama sedang berkumpul di rumah Edo. Beni dan sedang berkumpul di
• Visualisasi Lina dan Siti membawa rumah Edo.
kaleng • Gambar Lina dan Siti membawa
• Visualisasi Beni dan Udin membawa kaleng
benang kasur • Gambar Ben dan Udin
i
• Visualisasi Adzan berkumandang ketika membawa benang kasur
enam orang anak tersebut sedang • Gambar kondisi Adzan
melakukan kegiatan berkumandang ketika enam orang
• Visualisasi Siti dan Udin meminta izin anak tersebut sedang melakukan
untuk sholat kegiatan
• Visualisasi empat temannya • Gambar Siti Udin meminta
dan
mengizinkan Siti dan Udin untuk shalat izin untuk sholat
• Visualisasi Edo Meminjamkan ruang • Gambar empat temannya
makannya untuk Siti dan Udin sholat mengizinkan Siti dan Udin untuk
• Visualisasi empat temannya menunggu shalat
Siti dan Udin dengan sabar
32
9
• Visualisasi enam orang anak bekerja • Gambar Edo meminjamkan ruang
bersama-sama saling membantu makannya untuk Siti dan Udin
• Visualisasi Dayu membutuhkan sholat
pertolongan memotong benang dan Udin • Gambar empat temannya
datang membawa gunting menunggu Siti dan Udin dengan
• Visualisasi semua Siswa dapat sabar
mengerjakan pekerjaannya dengan baik • Gambar enam orang anak bekerja
dan merayakan keberhasilannya bersama-sama saling membantu
• Gambar Dayu membutuhkan
pertolongan memotong benang
dan Udin datang membawa
gunting
• Gambar enam siswa
mengucapkan “Horai selesai!”
Proses Terdengarnya • Visualisasi gendang Ditepuk dan • Gambar gendang ditepuk dan
Bunyi oleh Telinga menghasilkan bunyi menghasilkan bunyi
• Visualisasi anak yang sedang duduk • Gambar anak yang sedang duduk
dekat dengan gendang dekat dengan gendang
• Visualisasi rambatan gelombang bunyi • Gambar rambatan gelombang
melalui molekul-molekul udara bunyi melalui molekul-molekul
• Visualisasi telinga anak menangkap udara
gelombang bunyi dari gendang • Gambar telinga anak
• Visualisasi bagian-bagian dari telinga menangkap gelombang bunyi
• Visualisasi gelombang bunyi merambat dari gendang
melalui lubang telinga • Gambar telingamenangkap
• Visualisasi gelombang bunyi gelombang bunyi dari gendang
menggetarkan selaput gendang • Gambar bagian-bagian dari
• Visualisasi selaput gendang bergetar telinga
akibat tekanan molekul udara • Gambar gelombang bunyi
merambat melalui lubang telinga
9
• Visualisasi cairan di rumah siput • Gambar gelombang bunyi
bergetar akibat tekanan dari selaput menggetarkan selaput gendang
gendang yang bergetar • Gambar selaput gendang bergetar
• Visualisasi getaran cairan dalam rumah akibat tekanan molekul udara
siput menghasilkan Sinyal yang • Gambar cairan di rumah siput
ditangkap oleh saraf auditori bergeta akibat tekanan dari
r
• Visualisasi saraf auditori mengirimkan selaput gendang yang bergetar
sinyal ke otak • Gambar getaran cairan dalam
• Visualisasi bunyi terdengar rumah siput menghasilkan sinyal
yang ditangkap oleh saraf
auditor
i
• Gambar saraf auditor
i
mengirimkan sinyal ke otak
• Gambar anak mendengar bunyi
gendan
g
Bersyukur atas 3 Proses Terjadinya • Visualisasi seorang anak yang berdiri di • Gambar seorang anak yang
Keberagaman (3) Gaung tengah-tengah ruangan yang besar berdiri di tengah-tengah ruangan
• Visualisasi anak tersebut meneriakkan yang besar
satu kata “Semangat!” • Gambar ana tersebu
k t
• Visualisasi gelombang bunyi merambat meneriakkan satu kata
dan memantul pada setiap bagian “Semangat!”
dinding • Gambar gelombang bunyi
• Visualisasi gelombang Bunyi pantul merambat dan memantul pada
saling bertemu setiap bagian dinding
• Visualisasi gelombang Bunyi pantul • Gambar gelombang bunyi pantul
gabungan diterima oleh telinga saling bertemu
• Visualisasi gelombang Bunyi pantul • Gambar gelombang bunyi pantul
gabungan diterima oleh anak hampir gabungan diterima oleh telinga
bersamaan dengan gelombang bunyi asli
9
• Visualisasi anak mendengar bunyi yang • Gambar gelombang bunyi pantul
tidak beraturan gabungan diterima oleh anak
hampir bersamaan dengan
gelombang bunyi asli
• Gambar anak mendengar bunyi
yang tidak beraturan
Proses Terjadinya • Visualisasi seorang anak yang berdiri di • Gambar seorang anak yang
Gema sebuah lembah terbuka yang di berdiri di sebuah lembah terbuka
depannya terdapat sebuah bukit yang di depannya terdapat sebuah
• Visualisasi anak tersebut meneriakkan bukit
satu kata “Semangat!” • Gambar anak tersebut
• Visualisasi gelombang bunyi merambat meneriakkan satu kata
dan memantul pada setiap bagian bukit “Semangat!”
• Visualisasi gelombang bunyi asli • Gambar gelombang bunyi
diterima oleh telinga anak dengan kata merambat dan memantul pada
“Semangat!” setiap bagian bukit
• Visualisasi gelombang bunyi pantul • Gambar gelombang bunyi asli
diterima oleh anak setelah gelombang diterima oleh telinga anak
bunyi asli diterima dengan kata “Semangat!”
• Visualisasi anak mendengar bunyi • Gambar gelombang bunyi pantul
pantul “ Semangat!” diterima oleh anak setelah
gelombang bunyi asli diterima
• Gambar anak mendengar bunyi
pantul “ Semangat!”
1
5. Pembuatan dan Penggunaan Media Pembelajaran di SD berbasis TIK
Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran di SD
membutuhkan kontrol yang ketat dari guru untuk memfasilitasi,
membimbing, dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran
berlangsung menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran
tersebut dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan dalam
pembelajaran di SD memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran guru secara
keseluruhan
Guru memiliki peran vital selama pembelajaran berlangsung yang tidak
dapat digantikan perannya oleh media pembelajaran secara keseluruhan.
Media pembelajaran yang digunakan membantu dan menguatkan peran
guru untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta didik
selama pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral dari
pembelajaran
Media pembelajaran yang digunakan bukan hanya sekedar alat bantu
pembelajaran, melainkan juga alat peraga yang dapat memfasilitasi
tersampaikannya materi pembelajaran yang abstrak kepada peserta didik
SD yang masih berpikir konkret. Adanya model atau ilustrasi yang
dikemas secara tematik berbasis TIK dapat menguatkan pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru
Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh guru sehingga
pesan yang termuat dalam media pembelajaran tersebut dapat dengan baik
diterima oleh peserta didik dan tidak memunculkan masalah seperti
mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah lainnya. Media
pembelajaran tematik berbasis TIK dapat digunakan secara efektif dalam
pembelajaran oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai.
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik
Media pembelajaran berbasis TIK memiliki struktur yang sitematis,
sehingga tidak bisa digunakan secara sembarangan dan penggunaannya
harus terorganisasi dengan baik. Penggunaan media pembelajaran berbasis
TIK harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik dan
1
sebaiknya digunakan secara klasikal untuk mempermudah kontrol,
sehingga penggunaan media pembelajaran tersebut dapat mempermudah
proses pencapaian tujuan pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan disesuaikan dengan
kedalaman dan keluasan pokok bahasan
Penggunaan media pembelajaran yang berlebihan dapat menggantikan
peran guru sehingga mengurangi kualitas proses pembelajaran yang tidak
hanya sekedar transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh
guru terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi pengetahuan.
Untuk materi pembelajaran yang membutuhkan banyak media dan
terkesan kompleks bagi peserta didik dapat memanfaatkan multimedia,
sehingga pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik
dan merangsang peserta didik untuk belajar.
1
Berikut merupakan contoh-contoh pengembangan media pembelajaran di SD berbasis
TIK menggunakan berbagai aplikasi sebagai inspirasi.
1. Pengembangan Media Pembelajaran Audio Podcast Menggunakan Aplikasi
Anchor
Pengembangan media pembelajaran berbentuk audio podcast menggunakan aplikasi
Anchor yang disarankan menggunakan Hand Phone dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Unduh aplikasi Anchor di Playstore maupun Appstore.
b. Lalu log in atau daftar menggunakan akun google atau e-mail Anda.
1
c. Setelah itu, klik tanda “+” pada menu untuk mulai membuat podcast.
1
e. Jika sudah selesai merekam, Anda dapat melakukan pratinjau kembali audio Anda.
1
g. Pilih musik latar yang Anda inginkan, lalu klik ikon “+”.
h. Setelah itu, klik menu “simpan” untuk menyimpan audio podcast Anda.
1
i. Beri judul pada audio podcast Anda
1
k. Jika ingin dipublishkan, klik menu “terbitkan” pada bagian atas sebelah kanan.
l. Setelah itu, masukan judul episode dan deskripsi episode lalu klik “terbitkan
sekarang”.
1
m. Audio podcast Anda sudah publish dan bisa didengarkan oleh siapapun.
n. Anda dapat mengeksplor fitur dan elemen lainnya di aplikasi Anchor untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan dan selera Anda..
1
b. Jika sudah membuat rancangan materi berupa naskah, maka selanjutnya kita
melakukan tahap recording/ take video atau tahap merekam video menggunakan
vitur kamera biasa yang ada pada smartphone. Perekaman video menampilkan
wajah atau diri kita sendiri sebagai objek utama dalam video eksplainer karena kita
sebagai orang yang menjelaskan materi. Perekaman video dilakukan dalam
beberapa scene atau bagian agar lebih mudah.
c. Selain itu siapkan juga latar animasi dalam format video yang bisa diunduh melalui
Canva atau Google.
1
d. Selanjutnya buka aplikasi Capcut yang terdapat pada smartphone. Jika belum
tersedia, kita bisa unduh aplikasi tersebut di Playstore atau Appstore.
1
f. Pilih beberapa latar animasi video yang telah diunduh sebelumnya lalu klik “add”.
1
h. Untuk pembuka atau pendahuluan judul video bisa menambahkan teks dengan
mengklik ikon teks, lalu tambahkan teks, dan setelah itu dapat ditik apapun judul
atau pendahuluan video seperti yang kita inginkan.
i. Jika sudah, maka langkah selanjutnya masuk ke scene selanjutnya. Kita akan
memasuki langkah inti jika akan menumpuk video yang telah kita buat sebelumnya
dengan latar video animasi yang telah ditambahkan dengan cara klik ikon “overlay”
lalu “add overlay”
1
j. Jika sudah maka mengklik “add overlay” maka silakna pilih video yang telah
direkam sebelumnya. Setelah itu jika sudah dipilih maka klik ikon “add”.
k. Selanjutnya klik “remove background” untuk menghapus latar dari video yang telah
kita tambahkan agar lebih menyatu dengan latar animasi sebelumnya. Selanjutnya
kita atur besar kecilnya ukuran video dan letak video sesuai dengan selera dan
kebutuhan.
1
l. Jika sudah diatur posisinya maka tampilannya akan seperti dibawah ini.
m. Selanjutnya jika akan ditambahkan dengan teks dan simbol sama seperti langkah
sebelumnya yaitu klik ikon “add text” lalu pilih font dan warna sesuai selera. Setelah
itu atur tata letak teks atau simbol sesuai kebutuhan.
1
n. Jika sudah menambahkan teks atau simbol maka selanjutnya atur durasi keberadaan
teks sesuai dengan durasi video per-scene.
1
q. Selanjutnya tunggu proses exporting hingga 100%, lalu klik “done” maka video
selesai tersimpan di smartphone.
1
b. Ketik “animaker” pada laman browser lalu klik “enter”
d. Jika sudah berhasil masuk pada menu beranda, Anda bisa klik “create” pada
bagian atas sebelah kiri. Lalu klik “create a video”.
1
e. Setelah itu, akan muncul beberapa pilihan template yang sudah disediakan.
Lalu, pilih dan sesuaikan template yang akan digunakan dengan materi yang
akan dibahas atau dengan membuatnya sendiri.
f. Jika telah menemukan template yang sesuai, Anda dapat mengkliknya untuk
dapat digunakan.
g. Anda bisa membuat karakter sendiri atau yang sudah disediakan sesuai dengan
keinginan dan menentukan ekspresi pada karakter tersebut.
1
h. Untuk menambahkan tulisan, Anda dapat mengklik “teks”. Anda dapat
memilih teks untuk judul, sub judul, atau isi materi sesuai kebutuhan. Anda
juga dapat mengatur font, ukuran, tata letak serta warna teks.
1
k. Klik “images” untuk menambahkan logo/foto.
l. Untuk menambahkan scene klik tanda “+” dan “add scene” pada bagian kanan.
m. Jika sudah selesai, untuk menyimpan video animasi di perangkat, Anda dapat
mengklik “Publish” lalu “Download Video”.
1
n. Video animasi Anda sudah otomatis terunduh dan dapat dilihat di bagian
“download” pada perangkat Anda.
o. Untuk mendapatkan pengalaman membuat video animasi yang lebih baik, Anda
dapat membuat akun premium, sehingga semua fitur dapat digunakan.
p. Anda dapat mengeksplor fitur dan elemen lainnya di aplikasi Animaker untuk
menyesuaikan desain dengan kebutuhan dan selera Anda.
1
b. Selanjutnya, Anda akan diminta untuk membuat akun menggunakan Facebook
atau Gmail.
c. Setelah pembuatan akun selesai, maka Anda dapat memulai membuat video
animasi dengan mengklik “Create” dan memilih jenis “Horizontal”.
1
d. Selanjutnya, akan muncul halaman kosong untuk memulai desain video animasi
sesuai yang diinginkan. Anda dapat menamakan video animasi terlebih dahulu.
e. Kemudian, jika Anda ingin membuat video dari template yang sudah tersedia,
maka dapat mengklik “Template” pada kolom di pinggi kiri dan Anda dapat
memilih berbagai pilihan sesuai yang diinginkan.
1
f. Jika Anda ingin menambahkan halaman baru menggunakan desain sendiri, maka
langkah pertama yang dilakukan adalah memilih “background” pada kolom di
pinggir kiri dan pilih yang diinginkan.
1
h. Anda juga dapat mengganti jenis huruf sesuai yang diinginkan dengan mengklik
kolom “style”.
i. Setelah mendesain judul selesai, maka Anda perlu menambahkan animasi yang
diinginkan pada kolom “Animation”.
1
j. Anda dapat merubah warna dan ukuran huruf dengan mengklik tulisan yang
ingin diubah.
k. Selanjutnya, Anda dapat mengatur durasi dalam satu scene. Selain itu, Anda juga
dapat mengatur pada detik berapa tulisan akan muncul.
1
l. Kemudian Anda dapat menambahkan transisi yang diinginkan dari satu scene ke
scene lainnya dengan mengklik “Add Transition”
1
n. Selain itu, Anda juga dapat membuat karakter berjalan dengan mengklik “set
path” dan mengatur arah serta durasi sesuai yang diinginkan.
1
p. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan iringan musik untuk video animasi
yang sedang dibuat.
q. Jika, Anda memiliki file tersendiri yang ingin dimasukkan ke dalam video
animasi, seperti gambar, audio, atau video maka dapat menambahkannya pada
kolom “Mine” lalu klik “upload” untuk memilih file dari laptop.
1
r. Anda dapat melihat video secara keseluruhan yang sudah diedit sebelum
diunduh dengan mengklik “Preview”.
s. Jika Anda sudah yakin pada video animasinya, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan Export. Anda dapat memberi judul video animasi dan memilih
kualitas serta watermark (khusus akun pro).
1
t. Jika tahap Export sudah selesai, maka Anda dapat mengunduh video animasi
yang sudah didesain sebagai indikasi bahwa video animasi sudah siap
digunakan.
E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan media pembelajaran berbasis TIK berbentuk
multimedia yang telah tersedia secara pabrikan berdasarkan materi dan langkah-
langkah pembelajaran pada buku siswa secara lengkap mulai kegiatan
pendahuluan sampai dengan kegiatan penutup. Media tersebut ditayangkan
menggunakan projektor dari awal sampai akhir pembelajaran, dan terakhir guru
memberikan soal evaluasi untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap
materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan media pembelajaran
berbasis TIK oleh guru tersebut?
Alternatif 2
1
Seorang guru kelas telah mengembangkan media pembelajaran berbasis TIK
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengerjakan soal-soal matematika dengan
cepat.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media pembelajaran berbasis TIK
yang dikembangkan guru tersebut?
F. Rangkuman
Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di SD dapat dikemas
secara tematik, terpadu, tematik tepadu, atau parsial sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran dengan mengintegrasikan TIK sebagai penunjang atau alat bantu
pembelajaran. Terdapat berbagai jenis media pembelajaran berbasis TIK yang
dapat dipilih atau dikembangkan oleh guru untuk pembelajaran, namun tidak ada
satupun media pembelajaran yang relevan untuk berbagai materi, kondisi, dan
tujuan pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki kelebihan dan
keterbatasan untuk digunakan tergantung pada karakteristik pembelajaran, materi
pembelajaran, mata pelajaran, peserta didik, serta metode dan kondisi
pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran
di SD sebaiknya tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran, tetapi merupakan
bagian integral dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran secara efektif kepada peserta didik. Dengan demikian, media
pembelajaran berbasis TIK harus dikemas secara kontekstual, etis, dan estetis
untuk menarik perhatian peserta didik dan menguatkan pemahamannya terhadap
materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Media pembelajaran berbasis TIK
memiliki struktur yang sistematis, sehingga tidak dapat digunakan secara
sembarangan oleh guru yang tidak memiliki kemampuan TIK yang memadai.
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis TIK akan lebih efektif
jika dilaksanakan oleh guru yang memiliki kemampuan TIK yang memadai.
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Media pembelajaran di SD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui
mengamati benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga
contoh benda berbentuk balok”adalah ...
1
A. Media visual berbentuk gambar diam benda berbentuk balok.
B. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan berbentuk gambar bergerak
benda berbentuk balok.
C. Media realia benda berbentuk balok.
D. Media audio yang memuat informasi tentang benda berbentuk balok.
E. Media berbentuk multimedia animasi benda berbentuk balok.
1
D. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru memfasilitasi peserta
didik untuk menguasai operasi perkalian bilangan bulat.
E. Media pembelajaran yang dikembangkan oleh guru dapat menjembatani
materi pembelajaran yang abstrak supaya lebih konkret bagi peserta didik.
1
D. Media audio-visual yang dapat diproyeksikan supaya dapat diamati oleh
peserta didik dengan berbagai gaya belajar.
E. Media audio yang berisi informasi tentang konsep Gaya supaya dapat
dipahami peserta didik.
1
D. Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta didik
aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena media
berbasis TIK pada umumnyaakan membuat peserta didik menjadi pasif.
1
10. Menurut kebijakan, integrasi TIK dalam pembelajaran di SD hanya berperan
sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang pernyataan di atas?
A. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran tidak
seharusnya menggantikan peran guru.
B. Saya setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media pembelajaran
adalah sebagai alat bantu pembelajaran.
C. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran tidak
hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi bagian integral
dari proses pembelajaran.
D. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena fungsi media adalah
sebagai alat peraga pembelajaran.
E. Saya tidak setuju dengan pernyataan di atas karena media pembelajaran
berbasis TIK pada akhirnya akan menggantikan peran guru.
H. Daftar Pustaka
Craig, L.N. dkk. (1982). Media and Technology for Education and
Training.Columbus: Charles E. Merril.
Krisnadi, E. (2009). Rancangan Materi pembelajaran Berbasis ICT. Disajikan
dalam Workshop Pengembangan Materi pembelajaran Berbasis ICT di
FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009.
David, S.F. (2006). Five Technology for Education Change. New Jersey:
Educational Technology Publication.
Darmawan, D. dkk. (2008). Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Bandung: UPI Press.
Hamalik, O. (1986). Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
Hernawan, A.H. dkk. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI Press.
1
Santyasa, I.W. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Disajikan
dalam Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di
FPMIPA UNY pada tanggal 6 Agustus 2009.
1
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2022
MODUL 6
KEGIATAN BELAJAR 3
Penulis:
2022
1
A. Pendahuluan
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Aktivitas setiap
peserta didik dalam berinteraksi selama pembelajaran berlangsung agar
terarah perlu dipandu oleh guru menggunakan lembar aktivitas atau work
sheet yang disebut Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Melalui LKPD,
peserta didik dengan karakteristik dan kebutuhan belajar yang variatif dapat
dilayani secara individual untuk melakukan beragam pengalaman belajar yang
berkualitas, termasuk berinteraksi dengan dirinya (intra-aksi), dengan peserta
didik lainnya, dengan pendidik, dan dengan sumber belajar menggunakan
kontrak didaktis yang relevan dengan kebutuhan belajar saat itu. LKDP
terutama diperlukan dalam pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik,
dimana peserta didik secara mandiri diberikan keleluasaan atau kemerdekaan
untuk mengonstruksi pengetahuannya sendiri (kontrak sokratik mayeutik atau
potensial adidaktis). LKPD yang dikembangkan oleh guru idealnya dapat
memandu dan mengarahkan peserta didik dalam belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Namun demikian, masih banyak LKPD
yang dikembangkan oleh guru yang cenderung berfungsi sebagai alat evaluasi
untuk menguji siswa atau mengevaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.
LKPD dikembangkan untuk memandu dan memfasilitasi pengalaman belajar
peserta didik SD sesuai dengan karakteristiknya yang masih bersifat
aposteriori dan berpikir konkret menuju pengalaman belajar yang lebih abstrak
melalui langkah-langkah pembelajaran yang relevan dengan kekhasan mata
pelajaran yang sedang dipelajari siswa. Adapun Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) menjadi pelengkap sekaligus sebagai alat ketika peserta
didik beraktivitas selama pembelajaran menggunakan LKPD yang telah
dikembangkan oleh guru.
1
Kelima materi pokok dalam Kegiatan Belajar 3 pada modul ini dilengkapi
dengan bahan tayang, contoh, dan video pembelajaran menggunakan LKPD
pembelajaran berbasis TIK untuk memperkuat pemahaman peserta tentang
LKPD pembelajaran berbasis TIK, cara membuat, dan penggunaannya dalam
pembelajaran di SD.
Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri dari uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link atau tautan terkait. Proses pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya
kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program
PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus
melakukan langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
1
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran ke
dalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 3 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan TIK untuk membangun sikap (karakter Indonesia),
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan
menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil
penelitian.
C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai karakteristik LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK.
2. Menguasai cara menyusun LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK.
3. Menyusun LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK.
4. Menggunakan LKPD pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran di
SD.
1
D. Uraian Materi
1. Hakikat LKPD
Pembelajaran merupakan interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan
guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran tidak saja bermakna transfer pengetahuan dari guru
kepada peserta didik, melainkan juga interaksi peserta didik dengan sumber
belajar melalui proses mencari atau mengonstruksi pengetahuan oleh
peserta didik secara mandiri maupun kelompok. Jika proses mencari atau
mengonstruksi pengetahuan tersebut hanya difasilitasi oleh guru maka
tentunya guru akan kesulitan untuk memandu setiap peserta didik dengan
kecepatan belajar yang beragam. Dengan demikian, guru harus
menggunakan sarana penunjang pembelajaran yang dapat memandu setiap
peserta didik untuk belajar secara mandiri dalam mengonstruksi
pengetahuan sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sarana yang
dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk membantu dan
mempermudah terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta
dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar mereka.
Melalui LKPD, setiap pengalaman atau tugas belajar peserta didik dalam
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri maupun kelompok dapat
dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu, setiap peserta didik
dapat menuliskan hasil kerja pada setiap pengalaman atau tugas belajarnya
sesuai dengan lintasan belajarnya masing-masing. Lintasan belajar
(learning trajectory) setiap peserta didik tergambar pada jejak kerja atau
evidensi yang terekam pada setiap langkah kerja dalam LKPD.
1
pengalaman belajarnya, LKPD berperan sebagai sumber belajar yang
menghasilkan informasi atau pengetahuan untuk dikuasai oleh peserta didik.
Iriawan (2016, hlm. 206) menyatakan bahwa LKPD merupakan salah satu
sumber belajar yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator
dalam kegiatan pembelajaran. LKPD dapat dirancang dan dikembangkan
sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang akan
dihadapi peserta didik. Kaitan dengan perannya sebagai sumber belajar,
LKPD berisi informasi atau pengetahuan penunjang saja yang dapat
membantu peserta didik untuk melakukan tugas dan pengalaman belajarnya
untuk menguasai kompetensi tertentu dan mencari atau mengonstruksi
informasi atau pengetahuan pokok yang termuat dalam kompetensi dasar
atau capaian pembelajaran. Dengan kata lain, LKPD digunakan selama
proses pembelajaran untuk memandu peserta didik dalam menguasai
kompetensi tertentu dan bukan dimaksudkan untuk menguji peserta didik
tentang penguasaan kompetensi tertentu. Guru harus dapat membedakan
antara LKPD dengan lembar evaluasi, karena terdapat banyak LKPD berisi
soal-soal untuk menguji peserta didik sehingga cenderung berperan sebagai
lembar evaluasi.
1
Penggunaan LKPD dalam pembelajaran memiliki fungsi yang beragam
sebagai berikut:
a. Mengarahkan proses pembelajaran.
LKPD mengandung petunjuk dan langkah kerja yang tersusun secara
sistematis, sehingga pengalaman belajar peserta didik dapat dipandu dan
lebih terarah untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
b. Mempercepat proses pembelajaran.
Gaya dan kecepatan belajar peserta didik yang beragam merupakan
faktor yang dapat menentukan efektivitas pembelajaran. LKPD dapat
membantu guru dalam memfasilitasi peserta didik untuk mencari dan
mengonstruksi pengetahuan sesuai dengan gaya dan kecepatan
belajarnya. Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD telah disusun secara
sistematis supaya peserta didik menguasai kompetensi tertentu, sehingga
dapat mempercepat proses pembelajaran.
c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah dikuasai oleh peserta didik.
Catatan-catatan yang dituliskan oleh peserta didik pada setiap langkah
kerja dalam menyelesaikan tugas belajarnya merupakan evidensi berupa
infromasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi pembelajaran
yang dapat digunakan oleh guru untuk mengetahui materi pembelajaran
yang belum dan telah dikuasai oleh peserta didik. Infromasi tentang
penguasaan materi pembelajaran dalam LKPD sangat penting bagi guru
untuk melakukan tindak lanjut pembelajaran.
d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
LKPD membantu peserta didik dalam memilih alat bantu pembelajaran
selama proses pembelajaran mandiri atau kelompok, sehingga dapat
mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang terbatas.
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses pembelajaran.
LKPD digunakan untuk membantu guru dalam mengarahkan peserta
didik selama proses pembelajaran. Dengan LKPD, pembelajaran tidak
lagi sebagai transfer pengetahuan, melainkan sebagai proses konstruksi
pengetahuan oleh peserta didik melalui belajar yang aktif dan mandiri.
1
f. Meningkatkan minat belajar peserta didik.
Minat belajar peserta didik dapat dikembangkan melalui pembelajaran
yang mengaktifkan peserta didik untuk melakukan tugas belajar sesuai
dengan gaya dan kecepatan belajarnya. Dengan LKPD, pembelajaran
menjadi berpusat kepada peserta didik yang pada umumnya senang
melakukan aktivitas tertentu dibandingkan pasif selama proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan minat belajar mereka.
g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
Penggunaan LKPD selama pembelajaran menjadikan peserta didik lebih
mandiri dalam belajar sesuai dengan gaya dan kecepatan belajar masing-
masing, sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan diri mereka untuk
belajar.
h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan kelompok.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD dapat memudahkan peserta
didik melakukan pengalaman belajarnya, sehingga memudahkan mereka
untuk menyelesaikan tugas secara mandiri maupun kelompok.
i. Melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif mungkin.
LKPD terdiri dari langkah kerja yang tersusun secara sistematis untuk
dilalui oleh peserta didik secara bertahap. Dengan LKPD, peserta didik
mengetahui dari sejak awal berbagai tugas belajar yang harus
dilakukannya selama pembelajaran berlangsung. Setelah selesai satu
tugas belajar, peserta didik harus mengerjakan tugas belajar berikutnya
sehingga penggunaan LKPD dapat melatih peserta didik menggunakan
waktu seefektif mungkin.
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Petunjuk dan langkah kerja pada LKPD yang tersusun secara sistematis
memungkinkan peserta didik untuk memecahkan masalah yang muncul
dalam pembelajaran secara mandiri melalui tahap-tahap penyelesaian
masalah yang terdapat dalam LKDP, sehingga penggunaan LKPD dalam
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.
1
LKPD dapat memberikan manfaat yang besar jika digunakan sesuai dengan
fungsi di atas. Manfaat penggunaan LKPD dalam proses pembelajaran
adalah:
a. Mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat meminimalisasi
peran guru sehingga pembelajaran lebih mandiri dan berpusat kepada
peserta didik.
b. Membantu peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran.
LKPD dapat berfungsi sebagai bahan ajar yang dapat memudahkan
peserta didik untuk memahami materi pembelajaran. Petunjuk dan
langkah kerja dalam LKPD memandu peserta didik untuk mengonstruksi
pengetahuan yang sesuai dengan materi pembelajaran yang sedang
dipelajari.
c. Melatih peserta didik dalam mengembangkan keterampilan proses
pembelajaran.
Pembelajaran dengan melibatkan LKPD berorientasi pada proses bukan
hasil pembelajaran. Pengalaman belajar peserta didik selama
pembelajaran dengan LKPD meninggalkan evidensi berupa catatan-
catatan dari pengalamannya. LKPD dapat berfungsi untuk memandu
peserta didik dalam melakukan dan menguasai keterampilan proses
belajar, sehingga mereka memahami bagaimana seharusnya belajar
(learning how to learn).
d. Sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
LKPD berisi petunjuk dan langkah kerja yang sistematis sehingga
peserta didik dapat menyelesaikan tugas belajarnya. Peran guru dalam
memandu peserta didik untuk menyelesaikan tugas belajarnya dapat
dibantu dengan LKPD, sehingga guru dapat mengoptimalkan peran
lainnya dalam membimbing dan mengarahkan peserta didik selama
melaksanakan tugas belajarnya.
e. Membantu peserta didik memperoleh informasi atau pengetahuan
tentang materi yang dipelajari.
LKPD dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang berisi informasi atau
pengetahuan penunjang dalam mempelajari materi pembelajaran pokok.
Selain itu, LKPD terdiri atas langkah kerja yang sistematis supaya
1
peserta didik dapat memperoleh informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari baik berupa
materi pokok maupun pengayaan.
2. Jenis-jenis LKPD
LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam sesuai dengan fungsi
dan tujuannya. Berdasarkan fungsi dan tujuannya, Prastowo (2011)
mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai berikut:
a. LKPD Penemuan
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksploratif yang memuat
serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran
yang di dalamnya terdapat kegiatan mengamati dan menganalisis konsep
dan materi yang disajikan untuk membantu peserta didik menemukan
atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan
materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
b. LKPD Aplikatif-Integratif
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Latihan Psikomotorik yang
dilengkapi dengan laporan kegiatan peserta didik dalam menerapkan dan
mengintegrasikan berbagai pengetahuan baik faktual, konseptual,
procedural, maupun metakognitif yang relevan dengan materi
pembelajaran yang sedang dipelajari. Dengan LKPD ini, peserta didik
dapat menuliskan temuan-temuan yang telah mereka dapatkan selama
menerapkan berbagai jenis atau dimensi pengetahuan sehingga mereka
merasakan nilai moral dibalik pengalaman belajar yang dilaluinya yang
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1
c. LKPD Penuntun
LKPD ini memuat petunjuk, langkah kerja, dan urutan materi yang harus
dikuasai oleh peserta didik secara bertahap mulai dari konkret ke
abstrak, faktual ke konseptual, formal ke nonformal, dan mudah ke sulit
untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran
yang sedang dipelajari. Secara tidak langsung LKPD jenis ini dapat
dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik yang pada umumnya
dilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan remedial dan
pengayaan.
d. LKPD Penguatan
LKPD ini memuat petunjuk dan langkah kerja yang dilengkapi dengan
materi utama dan materi tambahan. Materi utama harus dikuasai oleh
peserta didik melalui pengalaman belajarnya yang dipandu dengan
LKPD, kemudian peserta didik dapat membandingkan informasi atau
pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran yang terdapat
dalam LKPD. Materi tambahan dalam LKPD disediakan untuk
membekali peserta didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas
dan bermakna sebagai bentuk penguatan dan pengayaan bagi peserta
didik.
e. LKPD Praktikum
LKPD jenis ini sering disebut dengan LKPD Eksperimental untuk
memandu peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau percobaan
dan praktik tertentu di dalam atau di luar kelas/laboratorium yang
dilengkapi dengan langkah-langkah dan petunjuk melakukan eksperimen
atau pratikum. Guru dapat menyajikan materi pratikum di dalam LKPD
dan peserta didik dapat melakukan eksperimen atau praktikum secara
mandiri serta menuliskan temuan-temuan dalam LKPD. Selain itu,
LKPD jenis ini dilengkapi juga dengan alat dan bahan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum. LKPD jenis ini dapat
meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik
dalam menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan
melalui eksperimen atau pratikum yang telah dilakukannya dalam
pembelajaran di dalam atau di luar kelas/laboratorium.
1
Setiap LKPD memiliki struktur tertentu. Berdasarkan strukturnya, LKPD
dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu:
a. LKPD Tak Berstruktur
LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi pembelajaran dengan
sedikit petunjuk atau langkah kerja untuk mengarahkan proses kerja
peserta didik dalam melaksanakan tugas belajar. LKPD jenis ini lebih
dominan berperan sebagai sumber belajar, meskipun pada sisi lain
berperan sebagai alat bantu pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran.
b. LKPD Berstruktur
LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan langkah kerja peserta
didik dalam menyelesaikan tugas belajar secara aktif dan mandiri. LKPD
ini dirancang untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam
menyelesaikan tugas belajar untuk menguasai kompetensi tertentu.
Meskipun demikian, LKPD jenis ini digunakan dalam pembelajaran dengan
tidak menggantikan peran guru hanya sebagai alat bantu supaya peserta
didik dapat belajar secara mandiri. Guru dapat mengoptimalkan peran
lainnya untuk membimbing dan memotivasi peserta didik dalam belajar.
1
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PENJUMLAHAN MENGGUNAKAN BENDA KONKRET
1
• Lakukan kembali langkah di atas dengan menyiapkan beberapa lidi dan
bilanglah banyaknya lidi yang kalian miliki sampai sebanyak 10 batang lidi!
• Siapkanbeberapa wadah dan bilanglah banyaknya wadah tersebut sampai
sebanyak dua wadah!
• Masukkan lidi ke dalam wadah dengan tiap-tiap wadah berisi 5 batang lidi!
• Hitunglah banyaknya lidi pada seluruh wadah dengan cara menjumlahkan
banyaknya lidi pada setiap wadah!
…lidi + … lidi
Bentuk penjumlahan di atas merupakan bentuk penjumlahan berulang yang
disebut perkalian dan dapat ditulis sebagai berikut
…+…=…x…
=…
b. LKPD Eksperimental
LKPD jenis ini memuat petunjuk, alat dan bahan, serta langkah kerja
yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu peserta
didik dalam melakukan eksperimen atau praktikum tertentu. Biasanya
LKPD jenis ini memfasilitasi peserta didik untuk menuliskan proses dan
hasil eksperimen atau praktikum sampai dengan menuliskan kesimpulan
yang didapatkannya selama proses eksperimen. LKPD jenis ini relevan
untuk digunakan dalam pembelajaran untuk dimensi pengetahuan
konseptual pada mata pelajaran yang memuat proses belajar eksperimen
seperti Ilmu Pengetahuan Alam.
1
Contoh:
LEMBAR KERJA KELOMPOK
EKSPERIMEN PERUBAHAN WUJUD BENDA MENCAIR
1
• Lakukan lagi langkah di atas pada terik matahari di luar kelas!
• Buatlah tabel untuk menuliskan hasil percobaanmu!
1
Perubahan Wujud Mencair
Es merupakan benda berwujud padat yang terasa dingin ketika diraba oleh
kulit. Ketika es terkena panas, es tersebut bisa berubah wujudnya menjadi
air. Air merupakan benda berwujud cair. Perubahan wujud padat menjadi
cair disebut mencair.
1
Contoh:
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
MENEBALKAN HURUF
1
LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK dapat meminimalisasi penggunaan
kertas dalam pembelajaran, karena petunjuk, langkah kerja, dan komponen
LKPD lainnya ditampilkan melalui proyektor. LKPD pembelajaran di SD
berbasis TIK dapat berbentuk LKPD Eksploratif, LKPD Eksperimental, dan
LKPD Latihan Psikomotorik yang dikemas dengan tampilan yang menarik
berbantuan perangkat lunak untuk memotivasi peserta didik dalam belajar
secara aktif dan mandiri. Perangkat lunak yang dapat digunakan untuk
mengembangkan LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK, di antaranya
powerpoint, corel draw, adobe ilustrator, adobe animate, photoshop, dan
lain-lain.
1
Tabel 1. Perbedaan LKPD Berbasis TIK dan LKPD Konvensional
LKPD LKPD Berbasis TIK
No Aspek
Konvensional Interaktif
1 Penyajian Disajikan dalam Disajikan dalam bentuk
bentuk deskriptif pertanyaan yang dapat
mengkonstruk pemahaman
peserta didik
2 Gambar, Disajikan dalam Disajikan bergerak langkah
Grafik keadaan diam per langkah, ketika peserta
maupun didik tidak mengerti dapat
tulisan diulang
3 Komunikasi Dilakukan dengan Dilakukan dengandua arah
satu arah (ketika peserta didik
memberikan jawaban atau
respon, LKPD ini akan
memberikan umpan balik)
4 Isi Menekankan Menekankan pada
banyak pada soal – penanaman konsep, soal
soal hanya dijadikan sebagai
pengantar pemahaman
peserta didik
5 Tampilan Disajikan pada Disajikan lebih menarik
lembaran kertas dengan tampilan gambar
yang disukai peserta didik
dan tampilannya lebih hidup
1
LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK dapat dikemas secara tematik dan
kontekstual relevan dengan tema atau subtema pembelajaran dengan
bantuan TIK untuk pengembangan dan penggunaannya, sehingga
memberikan banyak keuntungan jika dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan LKPD tematik berbasis
TIK, yaitu:
a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan holistik.
LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan aktivitas belajar yang
dekat dengan kehidupan peserta didik, serta memungkinkan peserta
didik untuk menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam
berbagai bidang ilmu. Dengan TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan
menarik disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga memfasilitasi
seluruh gaya belajar peserta didik.
b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran dapat dikuasai peserta
didik melalui satu aktivitas atau tugas belajar.
LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan peserta didik
menguasai berbagai materi pembelajaran pada satu atau lebih mata
pelajaran melalui satu aktivitas atau tugas belajar sesuai dengan
kekhasan pada setiap bidang studi. Dengan TIK, peralihan langkah kerja
dari satu langkah kerja lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia sepanjang waktu.
LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan tanpa kertas dan dapat
digunakan beberapa kali dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat
menghemat biaya, tempat, dan waktu.
d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal penting.
Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK seperti petunjuk,
langkah kerja, dan komponen lainnya memungkinkan untuk diubah atau
diganti sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan kertas, tinta, dan lain
sebagainya.
LKPD berbantuan TIK dikemas tanpa menggunakan bahan-bahan
berbahaya yang tidak ramah anak dan tidak ramah lingkungan, sehingga
LKPD ini aman untuk digunakan dalam pembelajaran.
1
5. Prosedur Penyusunan LKPD Pembelajaran di SD Berbasis TIK
LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK harus disusun secara sistematis
dan memudahkan peserta didik untuk memahami setiap perintah kerja.
Dalam penyusunan LKPD ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya
syarat didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis.
a. Syarat didaktis
LKPD yang dikembangkan sebagai salah satu bentuk sarana pendukung
pembelajaran harus memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik, di antaranya:
1) Dikemas secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar.
2) Memperhatikan adanya perbedaan individual.
3) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil.
4) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
belajar.
5) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
dan estetika pada diri peserta didik.
6) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
b. Syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta memudahkan
peserta didik untuk memahami setiap petunjuk atau langkah kerja pada
LKPD. Bahasa yang digunakan dalam LKPD harus memenuhi
persyaratan berikut:
1) Sesuai dengan tingkat perkembangan kedewasaan peserta didik
2) Dapat dibaca dan dipahami oleh peserta didik
3) Menggunakan struktur kalimat yang jelas
4) Memiliki taat urutan yang sesuai dengan perkembangan peserta didik
5) Menghindari pertanyaan atau perintah kerja yang terlalu terbuka
6) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek
7) Lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada kata-kata
8) Memuat tujuan yang jelas
9) Mempunyai identitas untuk memudahkan proses administrasi
1
c. Syarat teknis
Syarat teknis dalam penyusunan LKPD berbasis TIK terkait dengan
tampilan atau kemasan LKPD sebagai berikut:
1) Teks baik tulisan maupun gambar disajikan berisi pesan yang jelas.
2) Menggunakan huruf cetak yang tebal dan dapat dibaca dengan
mudah oleh peserta didik.
3) Membedakan kolom perintah dan hasil kerja peserta didik.
4) Terdiri dari kombinasi tulisan, gambar diam dan bergerak, serta
tulisan sehingga tidak menimbulkan rasa bosan.
Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik terpadu di SD berbasis
TIK terdiri atas langkah-langkah spesifik sebagai berikut:
a. Melakukan analisis tema dan subtema.
Tema dan subtema pembelajaran dapat menentukan konten dalam setiap
komponen LKPD seperti petunjuk, langkah kerja, dan contoh atau
ilustrasi yang digunakan.
b. Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi pembelajaran.
Kompetensi dan materi pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik
sesuai dengan dimensinya menentukan jenis LKPD yang akan
dikembangkan, karena tidak semua tujuan atau materi pembelajaran
harus difasilitasi dengan LKPD.
c. Melakukan analisis kebutuhan LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda.
Analisis kebutuhan LKPD memiliki andil yang penting supaya LKPD
yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
d. Melakukan analisis perangkat TIK
Perangkat TIK baik keras maupun lunak memiliki fungsi dan manfaat
masing-masing. Analisis terhadap perangkat TIK yang tersedia dapat
menentukan jenis perangkat yang akan digunakan untuk
mengembangkan LKPD.
e. Menentukan jenis dan judul LKPD
Setiap jenis LKPD memiliki fungsi, manfaat, dan struktur yang
beragam. Guru harus mengembangkan dan menyusun konten setiap
komponen LKPD secara sistematis sehingga dapat memandu peserta
didik untuk melakukan tugas belajar. Satu LKPD tematik berbasis TIK
1
dapat terdiri atas beberapa jenis LKPD sesuai dengan karakteristik
materi pembelajaran dan bidang studi.
f. Membuat LKPD
LPKD yang dikembangkan pada umumnya memiliki struktur sebagai
berikut:
1) Judul kegiatan, tema, subtema, kelas, dan semester
2) Tujuanbelajar sesuai dengan kompetensi dasar
3) Alat dan bahan
4) Prosedur kerja yang berisi petunjuk kerja untuk peserta didik
5) Tabel data untuk mencatat hasil pengamatan atau pengukuran,
eksperimen, dan eksplorasi. Untuk kegiatan yang tidak memerlukan
data bisa diganti dengan tabel/kotak kosong yang dapat digunakan
peserta didik untuk menulis, menggambar, atau berhitung.
6) Bahan diskusi yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk menuntun
peserta didik melakukan analisis data dan melakukan
konseptualisasi.
Agar LKPD di SD berbasis TIK tepat dan akurat, maka harus dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
a. Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan
b. Sederhana dan mudah dimengerti
c. Singkat dan jelas
d. Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu
e. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu peserta didik
memahami materi pembelajaran
f. Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian
g. Membantu peserta didik berpikir kritis
h. Menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan
pembelajaran
i. Tata letak hendaknya membantu peserta didik memahami materi
pembelajaran denganmenunjukkan urutan kegiatan secara logis dan
sistematis
j. Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir
k. Desain harus menarik
1
6. Penggunaan LKPD Pembelajaran di SD Berbasis TIK
Penggunaan LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK memerlukan kontrol
yang ketat dari guru agar peserta didik benar-benar melaksanakan tugas
belajarnya dengan baik. LKPD digunakan selama pembelajaran dengan
tidak menggantikan peran guru, melainkan sebagai sarana pendukung
pembelajaran. Dengan demikian, penggunaan LKPD pembelajaran di SD
berbasis TIK harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik sebagai berikut:
1) Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi peserta didik
untuk belajar
2) Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik
3) Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan
4) Memperhatikan adanya perbedaan individual
5) Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
6) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan belajar
7) Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika pada diri peserta didik
8) Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara terpadu
meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
1
E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan LKPD pembelajaran tematik berbasis TIK
yang cenderung menguji pemahaman peserta didik tentang materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan LKPD
pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?
Alternatif 2
Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK
dengan jenis LKPD Eksploratif yang mengandung sedikit petunjuk atau
langkah kerja dengan materi pembelajaran lengkap, luas, dan mendalam mulai
dari penunjang, pokok, dan pengembangan.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?
F. Rangkuman
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan interaksi aktif peserta didik dengan
materi pembelajaran yang terdapat pada sumber belajar difasilitasi oleh guru.
LKPD dapat memudahkan interaksi tersebut untuk mengarahkan peserta didik
dalam melaksanakan tugas belajar mereka, sehingga peran guru dapat
dioptimalkan dalam membimbing, memotivasi, dan menilai proses belajar
peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Sesuai dengan karakteristik
peserta didik SD pada umumnya yang masih berpikir konkret dan bertabiat
global sempurna, LKPD idealnya dikembangkan secara tematik dengan
bantuan TIK sebagai penunjang atau pendukung pembelajaran. LKPD tematik
berbasis TIK dapat dikembangkan dengan memadukan berbagai jenis LKPD
seperti LKPD Eksploratif, Eksperimental, dan Latihan Psikomotorik sesuai
dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran. Setiap jenis
LKPD memiliki kelebihan dan keterbatasan untuk digunakan tergantung pada
karakteristik pembelajaran, materi pembelajaran, mata pelajaran, peserta didik,
serta metode dan kondisi pembelajaran. LKPD hanya sebagai sarana
pembelajaran, sehingga penggunaannya tidak menggantikan peran guru secara
1
keseluruhan. LKPD berbasis TIK dikemas dengan meminimalisasi
penggunaan kertas, melainkan dengan bantuan proyektor dimana konten-
konten LKPD telah didesain menggunakan berbagai perangkat lunak yang
tersedia sesuai dengan fungsinya masing-masing. Dengan LKPD ini, peserta
didik dapat melakukan tugas belajar secara mandiri dan aktif serta dapat
memotivasi belajar mereka karena LKPD dapat dikemas secara estetis
menggunakan perangkat lunak yang relevan.
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. LKPD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui mengamati benda-
benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menyebutkan tiga contoh benda
berbentuk balok”adalah ....
A. LKPD Eksperimental Terstruktur
B. LKPD Eksperimental Tidak Terstruktur
C. LKPD Ekploratif Terstruktur
D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur
2. Seorang guru akan mengembangkan LKPD dengan tujuan supaya peserta didik
dapat membuktikan hubungan antara gaya dan gerak benda.
Jenis LKPD yang relevan untuk tujuan di atas adalah ….
A. LKPD Eksperimental Terstruktur
B. LKPD EksploratifTerstruktur
C. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur
D. LKPD Latihan Psikomotorik Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik Tidak Terstruktur
1
D. LKPD Ekploratif Tidak Terstruktur
E. LKPD Latihan Psikomotorik
1
D. LKPD yang dikembangkan oleh guru memungkinkan peserta didik
menggali pengetahuan yang lebih luas dan mendalam.
E. LKPD yang dikembangkan oleh guru tidak relevan dengan karakteristik
peserta didik SD yang masih berpikir secara konkret dan terpadu.
1
B. LKPD tematik berbasis TIK hanya berperan sebagai alat bantu atau
pendukung pembelajaran.
C. LKPD tematik berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan
konteks dunia nyata.
D. LKPD tematik berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah
berpikir abstrak.
E. LKPD tematik berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar
peserta didik aman secara fisik dan mental.
1
C. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena LKPD
tidak hanya sebagai alat bantu pembelajaran tetapi harus menjadi bagian
integral dari proses pembelajaran.
D. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena
seharusnyaLKPD dikembangkan secara lengkap untuk seluruh tujuan
pembelajaran.
E. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru karena dapat
membatasi aktivitas belajar peserta didik.
H. Daftar Pustaka
Anderson, L. W. dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning,
Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational
Objectives. New York: Longman.
1
I. Kunci Jawaban Tes Formatif
Nomor Kunci
Soal Jawaban
1 C
2 A
3 E
4 E
5 B
6 D
7 C
8 E
9 B
10 A
1
No Kode : DAR2/Profesional/027/6/2022
MODUL 6
PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
KEGIATAN BELAJAR 4
PENILAIAN DAN APLIKASI PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
Penulis:
Dr. Sandi Budi Iriawan, M.Pd.
2022
1
A. Pendahuluan
Penilaian pembelajaran di SD idealnya dapat dilakukan dengan menerapkan
penilaian autentik. Penilaian autentik adalah penilaian yang komprehensif
terhadap aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan mulai dari input, proses,
hingga hasil belajar. Penilaian autentik bersifat alamiah, apa adanya, dan tidak
dalam suasana tertekan (Kemdikbud, 2013). Penilaian autentik berarti bahwa
penilaian dan pembelajaran adalah dua hal yang saling berkaitan, tidak akan
ada pembelajaran tanpa penilaian begitu pula sebaliknya. Calon guru harus
menguasai prosedur penilaian yang autentik, agar berfungsi juga untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran secara komprehensif dan holistik.
Penilaian pada jenjang SD terdiri atas penilaian formatif dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas proses pembelajaran dan mengevaluasi ketercapaian
tujuan pembelajaran, dan penilaian sumatif dengan tujuan untuk mengevaluasi
ketercapaian tujuan pembelajaran. Penilaian formatif dapat dilakukan di awal,
di tengah, atau di akhir pembelajaran sesuai dengan kebutuhan. Penilaian
formatif yang dilakukan di awal pembelajaran atau disebut asesmen awal
berfungsi untuk memetakan peserta didik sesuai dengan tingkat
kemampuannya agar dapat diberikan intervensi pembelajaran yang relevan
(teaching at the right level).
1
pembelajaran di SD, termasuk untuk keperluan penilaian pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
1
Setiap kegiatan belajar pada modul ini dikemas secara sistematis mulai dari:
pendahuluan, capaian pembelajaran, sub-capaian pembelajaran, uraian materi,
rangkuman, dan tes formatif. Materi utama terdiri atas uraian materi yang
dikembangkan oleh penulis dalam bentuk pdf, ppt, dan video, begitu juga
materi penunjang terdiri dari uraian materi berbentuk pdf, ppt, dan video
menggunakan link atau tautan terkait. Proses pembelajaran untuk setiap
kegiatan pembelajaran pada modul ini memfasilitasi berkembangnya
kemandirian belajar sebagai penciri khas proses pembelajaran pada program
PPG. Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar, peserta harus
melakukan langkah-langkah berikut.
1. Memahami setiap komponen modul mulai dari komponen awal sampai
akhir.
2. Memahami materi utama dan penunjang dengan membaca dan
memaknainya.
3. Membaca berbagai sumber belajar lainnya yang relevan dengan materi
yang sedang dipelajari.
4. Mengerjakan setiap tugas secara mandiri atau kelompok.
5. Memahami topik untuk didiskusikan dan aktif berdiskusi pada forum
diskusi melalui fasilitas daring bersama peserta lain dan instruktur.
6. Menghubungi instruktur melalui fasilitas daring yang telah disediakan bila
menemui kesulitan.
7. Mempraktikkan pengetahuan yang didapatkan dari proses pembelajaran
kedalam praktik pembelajaran sehari-hari dan merefleksinya.
8. Mengerjakan tes formatif melalui fasilitas daring.
B. Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran untuk setiap peserta yang diharapkan pada Kegiatan
Belajar 4 ini adalah mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik di SD
dengan menerapkan TIK untuk membangun sikap (karakter Indonesia),
pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam memecahkan masalah
secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif, dengan
menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil
penelitian.
1
C. Sub-Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran di atas, dirinci lebih spesifik menjadi subcapaian
pembelajaran yang diharapkan dari setiap peserta sebagai berikut.
1. Menguasai hakikat penilaian di SD.
2. Menguasai prosedur pengembangan instrumen penilaian dalam
pembelajaran di SD menggunakan aplikasi penilaian berbasis TIK.
3. Menguasai hakikat dan jenis-jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK.
4. Menguasai karakteristik aplikasi pembelajaran berbasis TIK
5. Menguasai cara menyusun aplikasi pembelajaran berbasis TIK.
6. Menyusun aplikasi pembelajaran berbasis TIK untuk pembelajaran di SD.
7. Menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran di
SD.
D. Uraian Materi
1. Hakikat Penilaian Pembelajaran di SD
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik (Kemdikbud, 2016). Hasil
belajar peserta didik meliputi aspek kemampuan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang relevan dengan perkembangan kompetensi dasar atau
capaian pembelajaran. Dalam penilaian, pendidik harus mampu
menjalankan fungsi sumatif penilaian yakni mengukur dan menilai tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik serta mendeskripsikan capaian hasil
pembelajaran peserta didik, fungsi formatif yakni mendiagnostik kesulitan
belajar peserta didik dalam pembelajaran, memberi petunjuk bagi guru dan
peserta didik dalam pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk
pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah
dilakukan.
1
memetakan peserta didik sesuai dengan tingkat kemampuannya agar dapat
diberikan intervensi pembelajaran yang relevan (teaching at the right level).
1
komprehensif untuk menilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan
mulai dari masukan (input), proses, sampai keluaran (output) pembelajaran.
Penilaian autentik bersifat alamiah, apa adanya, dan tidak dalam suasana
tertekan (Kemdikbud, 2013). Sebuah penilaian autentik berarti bahwa
penilaian dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling terkait. Tidak
ada pembelajaran tanpa penilaian atau sebaliknya. Penilaian autentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh mereka. Penilaian
autentik tidak hanya mengukur hasil kerja peserta didik pada saat
mengimplementasikan keterampilannya, tetapi juga mengukur proses ketika
peserta didik mengimplementasikan keterampilannya. Bahkan, penilain
berlanjut pada mengukur sikap atau disposisi mereka ketika dan setelah
mengimplementasikan keterampilan tertentu.
1
2. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran di SD
berbasis TIK
Prosedur penilaian pembelajaran dinyatakan secara eksplisit dalam
Permendikbudristek Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian
bahwa prosedur penilaian hasil belajar peserta didik, meliputi: (1)
perumusan tujuan penilaian mengacu pada tujuan pembelajaran; (2)
pemilihan atau pengembangan instrumen penilaian; (3) pelaksanaan
penilaian; (4) pengolahan hasil penilaian; dan pelaporan hasil penilaian.
Adapun prosedur pengembangan instrumen penilaian meliputi langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan penilaian mengacu pada tujuan pembelajaran
b. Mengembangkan kisi-kisi penilaian berdasarkan tujuan penilaian
c. Menetapkan jenis dan teknik penilaian
d. Menetapkan bentuk instrumen penilaian berdasarkan teknik penilaian
e. Mengembangkan instrumen penilaian merujuk pada kisi-kisi penilaian
1
yang disediakan. Soal bentuk ini terdri atas dua lajur, lajur pertama
(sebelah kiri) berupa pokok soal dan lajur kedua (sebelah kanan) berupa
jawaban, dimana jumlah jawaban sebaiknya lebih banyak daripada
jumlah pokok soal di sebelah kiri. Peserta didik menjawab dengan cara
menarik garis dari satu titik ke titik lainnya yang merupakan pasangan
pertanyaan dengan jawabannya.
d. Isian singkat
Soal bentuk ini menuntut peserta didik untuk memberikan jawaban
secara singkat, berupa kata, frasa, angka, atau symbol. Soal ini disusun
dalam bentuk kalimat berita, sementara soal jawaban singkat disusun
dalam bentuk pertanyaan.
e. Uraian
Soal bentuk ini merupakan soal yang jawabannya menuntut peserta didik
untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan-gagasan tersebut dalam
bentuk uraian tertulis. Pada soal ini disediakan pedoman penskoran yang
merupakan acuan dalam memberikan skor. Peserta didik menjawab soal
berupa kalimat-kalimat untuk menjelaskan jawabannya.
Penilaian yang sangat penting agar prinsip pembelajaran yang sesuai dengan
tingkat kompetensi peserta didik (teaching at the right level) terjadi dengan
optimal adalah penilaian diagnostik atau asesmen awal. Asesmen awal
dilakukan untuk memetakan tingkat kompetensi peserta didik dalam
pembelajaran agar intervensi pembelajaran oleh guru relevan dengan
kebutuhan atau hambatan belajar peserta didik. Asesmen awal merupakan
penilaian yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan peserta
didik dalam menguasai materi atau kompetensi tertentu serta penyebabnya,
sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar untuk memberikan tindak
lanjut berupa perlakuan (intervensi) yang tepat dan sesuai dengan
kelemahan peserta didik (Kemdiknas, 2007, hlm. 1-2). Hal ini relevan
dengan pernyataan Iriawan, dkk. (2020, hlm. 2-3) bahwa asesmen awal
memiliki ciri-ciri yang membedakan dengan jenis asesmen lainnya, di
antaranya: (1) memiliki varibialitas yang rendah dan waktu pengerjaan yang
fleksibel; (2) mendeteksi kesulitan belajar peserta didik dan bukan untuk
menguji peserta didik; (3) disertai interpretasi dan rancangan tindak lanjut;
1
(4) terdapat analisis terhadap sumber kesalahan atau kesulitan belajar
peserta didik; dan (5) menggunakan soal bentuk supply respons. Jenis
asesmen lainnya, seperti asesmen sumatif cenderung bersifat menguji
dibandingkan dengan memperbaiki kualitas proses pembelajaran
berdasarkan kelemahan atau kesulitan belajar peserta didik.
1
memudahkan guru dalam mendiagnosis kesulitan atau masalah belajar
peserta didik, interpretasi, dan tindak lanjutnya.
1
c. Jika belum memiliki akun, Anda dapat mendaftar ke akun Kahoot menggunakan
Facebook maupun Google. Jika sudah memiliki akun, Anda bisa langsung masuk
untuk memulai.
d. Jika sudah masuk, tampilan awal terdapat “choose your account type” lalu Anda
klik “teacher” lalu klik “school”.
1
e. Akan muncul tampilan beranda, lalu klik “create kahoot” pada bagian sebelah
kanan, lalu pilih “new kahoot”.
1
g. Lalu, masukan pertanyaan pada bagian atas.
h. Setelah itu, isi kolom jawaban lalu diberi tanda ceklis untuk jawaban yang benar.
i. Atur waktu pengerjaan setiap soalnya dengan klik menu “time limit”
1
j. Atur poin yang di dapatkan dari setiap pertanyaan.
k. Untuk menambahkan pertanyaan, klik menu “add question” dan klik “true or
false”.
1
m. Setelah itu, isi kolom jawaban lalu diberi tanda ceklis untuk jawaban yang benar.
n. Atur waktu pengerjaan setiap soalnya dengan klik menu “time limit”
1
p. Jika sudah selesai, klik menu “save” pada bagian atas sebelah kanan.
1
s. Untuk mendapatkan pengalaman membuat assesment yang lebih baik, Anda dapat
membuat akun premium, sehingga semua fitur dapat digunakan.
t. Anda dapat mengeksplor fitur dan elemen lainnya di aplikasi Kahoot untuk
menyesuaikan desain dengan kebutuhan dan selera Anda.
c. Jika belum memiliki akun, Anda dapat mendaftar atau “sign up” ke akun Quizziz
menggunakan Facebook maupun Google. Jika sudah memiliki akun, Anda bisa
langsung masuk atau klik “log in” untuk memulai.
1
d. Jika sudah berhasil masuk, pada menu beranda Anda bisa klik “buat quiz”.
e. Selanjutnya silahkan beri nama quiz assesmen yang akan Anda buat dan tentukan
kategori quiz assesmen yang Anda buat tersebut.
1
f. Selanjutnya akan muncul opsi bentuk-bentuk soal yang tersedia di quizziz yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna mulai dari pilihan ganda, banyak jawaban
(PG kompleks), isian singkat, survei dan essai
g. Langkah membuat soal jenis pilihan ganda. Klik ikon berwarna pink yang
bertuliskan pilihan ganda.
h. Lalu buatlah pertanyaan dan jawaban seperti yang telah direncanakan dalam
assesmen.
soal
Opsi jawaban
Opsi jawaban
Opsi jawaban Opsi jawaban
1
i. Jika sudah, maka tentukan opsi jawaban yang benar dengan memberikan tanda
ceklis karena nanti akan langsung otomatis terdeteksi benar atau salahnya. Dan jika
sudah maka klik “simpan” untuk menyimpan pertanyaan dan jawaban.
j. Jika sudah tersimpan maka akan muncul pada beranda pembuatan soal. Setelah itu
jika ingin lanjut membuat soal dengan bentuk soal yang berbeda bentuk klik ikon
sesuai bentuk soal yang diinginkan. Contoh soal selanjutnya adalah bentuk soal PG
kompleks. Klik ikon PG Kompleks yang tersedia.
1
k. Hampir sama seperti pilihan ganda sebelumnya masukan soal, lalu masukkan
jawaban. Bedanya untuk PG kompleks ini peserta didika dapat memilih jawaban
lebih dari satu. Jadi, bagi pembuat soal pun ketika menandakan jawaban yang benar
bisa menceklis lebih dari satu jawaban. Setelah itu klik simpan.
soal
Ceklis jawaban
yang benar
Ceklis jawaban
yang benar
1
l. Selanjutnya, contoh membuat soal isian singkat. Seperti biasa klik ikon “isian
singkat” untuk membuat soal baru.
m. Selanjutnya silahkan ketik soal dan jawaban pada kolom yang sudah disediakan.
Soal bisa diperjelas dengan menambahkan ilustrasi gambar.
soal
Untuk menambahkan
gambar
jawaban
jawaban
1
Proses menambahkan gambar
1
Jika gambar sudah berhasil disisipkan, soal dan jawaban sudah lengkap maka klik
“simpan”.
n. Selanjutnya langkah membuat soal jenis survey. Sama seperti sebelumnya, silahkan
klik ikon jenis soal survey.
1
o. Selanjutnya silahkan ketik soal dan jawaban pada kolom yang sudah disediakan.
Soal bisa diperjelas dengan menambahkan ilustrasi gambar.
soal
Opsi jawaban
1
p. Jika sudah menyisipkan gambar, soal dan jawaban secara lengkap. Maka klik ikon
“simpan”.
q. Selanjutnya langkah membuat soal jenis uraian. Sama seperti sebelumnya, silahkan
klik ikon jenis soal uraian.
1
r. Selanjutnya silahkan ketik soal pada kolom yang sudah disediakan setelah itu
simpan.
soal
s. Jika sudah selesai dan disimpan semua. Maka soal-soal sebelumnya dapat dilihat
dan dicek kembali apabila ada yang salah bisa diedit dengan mengklik “edit”.
Setiap soal bisa diatur durasi waktu pengerjaannya dengan mengklik bagian ujung
bawah pojok kiri. Jika sudah selesai semua klik “simpan” di pojok kanan atas.
1
t. Setelah itu akan muncul tautan dari soal assesmen yang telah kita buat. Salin tautan
tersebut lalu bagikan pada grup WhatsApp kelas peserta didik.
u. Soal yang telah dibuat akan tersimpan dalam akun quizziz. dan apabila ingin
memeriksa jawaban bisa dibuka kembali quiz yang telah dibuat.
2
3. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran Menggunakan Aplikasi
Mentimeter
Pengembangan instrumen penilaian pembelajaran menggunakan aplikasi Mentimeter
dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Buka laman web menti.com melalui Google Chrome atau aplikasi browser lainnya.
Selanjutnya, Anda akan diminta untuk membuat akun terlebih dahulu
menggunakan akun Facebook atau Gmail.
b. Setelah membuat akun, akan muncul halaman utama Mentimeter seperti di bawah
ini. Lalu klik “new presentation” untuk membuat asesmen yang diinginkan.
2
c. Anda dapat memberikan judul untuk asesmen yang akan digunakan (pada kotak
berwarna hitam di pojok kiri). Tahap berikutnya adalah memilih tipe asesmen yang
akan digunakan, untuk quiz dapat memilih tipe “Quiz Competetion”. Selanjutnya,
klik jenis “Select Answer”.
d. Berikutnya, akan muncul laman seperti di bawah ini. Anda dapat menulis
pertanyaan pada kolom “Your Question” dan menulis pilihan jawaban pada kolom
“Options”. Jika Anda ingin menggunakan lebih dari 3 pilihan, maka dapat
menambahkan dengan klik “Add another questions”
2
e. Setelah Anda menulis pertanyaan dan jawaban yang diinginkan, maka Anda harus
menceklis kotak jawaban benar seperti di bawah ini. Anda juga dapat
memperbesar/memperkecil tulisan dengan klik tanda “+ atau – ”.
f. Selanjutnya, Anda dapat mengatur waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk
menjawabnya. Selain itu, pengguna juga dapat menambahkan musik pengiring.
2
g. Lakukan hal yang sama sebanyak pertanyaan yang dibutuhkan. Jika semua
pertanyaan sudah siap digunakan, Anda dapat mengklik “Present” (kotak berwarna
biru di pojok kanan).
h. Selanjutnya, akan muncul laman seperti di bawah ini dan kode atau link siap untuk
dibagikan kepada peserta didik.
2
i. Jika semua peserta sudah masuk, maka penilaian atau asesmen siap dilaksanakan
dengan mengklik “Enter”.
j. Saat peserta didik sudah menjawab pertanyaan yang diberikan, maka akan muncul
laman yang menunjukan banyaknya peserta yang memilih jawaban benar atau
salah. Selanjutnya, pengguna dapat mengklik “” di bawah untuk melanjutkan
pertanyaan.
2
k. Pada setiap pertanyaan yang sudah dijawab akan muncul nilai untuk setiap peserta
didik berdasarkan benar atau salah dalam menjawabnya. Untuk peserta didik yang
menjawab pertanyaan dengan waktu tercepat akan mendapatkan poin lebih. Hal ini
akan meningkatkan rasa kompetitif peserta didik.
2
c. Jika belum memiliki akun, Anda dapat “sign up” akun Wordwall menggunakan
Google atau E-Mail. Jika sudah memiliki akun, Anda bisa langsung “log in” untuk
memulai.
d. Jika sudah berhasil masuk, Anda bisa klik “create activity” untuk mulai memilih
game mana yang akan digunakan.
e. Ada banyak pilihan game yang dapat digunakan, Anda dapat memilihnya sesuai
kebutuhan. Pada petunjuk kali ini, kita akan mencoba membuat game “quiz”.
2
f. Setelah klik “quiz” berikan judul kegiatan pada kolom berikut ini. Anda juga bisa
memberikan instruksi tambahan dengan klik “Instruction”
i. Pilihan jawaban benar dapat ditandai dengan memberikan tanda centang (√) dengan
cara mengklik ikon (x) untuk dapat merubahnya.
2
j. Untuk menambahkan soal selanjutnya, Anda dapat mengklik “add question” dan
melakukan hal yang sama sampai semua pertanyaan selesai.
k. Jika semua pertanyaan telah selesai dibuat, Anda dapat klik “done”.
l. Untuk memberikan pengaturan tambahan, anda bisa scroll ke bawah dan mengatur
beberapa tampilan pada menu “option”. Seperti mengatur waktu, nyawa, acak soal,
dll.
2
m. Untuk mengecek dan melihat bagaimana tampilan soal tersebut, Anda dapat
mencobanya terlebih dahulu dengan klik “start”.
n. Jika Anda ingin mencoba dan melihat soal dalam tampilan game lain. Anda bisa
klik “switch template” dan lihat mana game yang lebih cocok dan menarik untuk
dimainkan.
2
o. Jika semuanya telah sesuai, anda bisa klik “share”.
p. Setelah itu klik “publish” dan link soal dapat anda “copy” kemudian kirim kepada
siswa melalui aplikasi WhatsApp atau yang lainnya.
2
q. Untuk melihat hasil pekerjaan siswa, anda bisa klik “my activities” lalu klik soal
yang telah Anda buat tadi.
r. Setelah itu scroll ke bawah dan lihat hasil pekerjaan siswa di menu “leaderboard”.
s. Untuk mendapatkan pengalaman membuat penilaian yang lebih baik, Anda dapat
melakukan “upgrade” akun, sehingga lebih banyak game yang dapat digunakan.
2
3. Hakikat Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK
Era Revolusi Industri 4.0 merupakan era keterbukaan informasi,
komputerisasi, komputasi, dan automasi atau disebut juga dengan era
transformasi digital dan era disrupsi yang ditandai dengan munculnya
mesin-mesin robotik cerdas (artificial intelligence) dan internet yang masif
(internet of things) dimana TIK mengambil peran pada seluruh aspek
tatanan hidup manusia termasuk pendidikan. Transformasi yang sangat
masif dan revolusioner dalam dunia pendidikan termasuk pendidikan
nasional memaksa sistem pendidikan untuk dapat menyesuaikan diri
dengan arus transformasi tersebut supaya tidak tenggelam kedalam arus
transformasi negatif yang dapat membahayakan masa depan anak bangsa.
Adaptasi terhadap transformasi ini dilakukan secara cerdas melalui
transformasi cara hidup termasuk cara belajar peserta didik yang
mengintegrasikan TIK dengan tetap mempertahankan hakikat pendidikan
nasional sebagai dasar implementasi pendidikan di Era Revolusi Industri
4.0 (Iriawan, 2019, hal. 1).
2
Perubahan orientasi pembelajaran pada Era Revolusi Industri 4.0 juga
menyebabkan pergeseran orientasi tentang belajar yang sebelumnya
dimaknai melalui pandangan beberapa aliran teori belajar di antaranya
behaviorisme, kognitivisme, konstruktivisme, sosial, dan konstruktivisme
sosial menjadi teori belajar yang relevan dengan tuntutan revolusi digital
dan disrupsi seperti teori belajar aliran konektivisme yang
terimplementasikan melalui MOOCs (massive open online courses) dengan
berbagai platform yang tersedia. Aliran teori belajar ini memandang bahwa
proses belajar tidak hanya terjadi pada seorang individu saja, tetapi terjadi
pada suatu jaringan yang membentuk sistem. Aliran teori belajar ini lebih
progresif dan revolusioner karena membahas tentang proses belajar yang
terjadi pada sebuah sistem jaringan serta hubungan antara individu dan
sistem jaringan yang tidak dijelaskan oleh teori-teori belajar sebelumnya.
2
Pembelajaran merupakan proses interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran yang relevan dengan Era Revolusi
Industri 4.0 sebagai era disrupsi memiliki beberapa ciri, di antaranya:
a. Pembelajaran yang diarahkan oleh peserta didik sendiri (self-directed
learning)
b. Pembelajaran dengan multisumber belajar (multi-souces)
c. Pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning)
d. Pembelajaran berbasis TIK (ICT based learning)
e. Pembelajaran yang adaptif (adaptive learning)
f. Pembelajaran yang dapat membangun cara pandang (growth mindset)
2
Kasali (2018) menggambarkan era transformasi digital sebagai era
perkembangan teknologi yang telah mampu menghilangkan batas antara
fisik, digital, dan dunia biologis. Pada era ini, manusia berkompetisi untuk
melakukan inovasi berupa teknologi untuk mempermudah setiap aktivitas
manusia termasuk dalam bidang pendidikan. Era transformasi digital
khususnya dalam bidang pendidikan telah mengubah paradigma tentang
belajar yang semula terjadi pada diri individu (behaviorisme, kognitivisme,
dan konstruktivisme) menjadi terjadi pada jaringan (konektivisme).
Menurut teori belajar ini, belajar dapat terjadi pada jaringan dimana setiap
individu dalam jaringan saling berinteraksi untuk menghidupkan
jaringannya, sampai akhirnya jaringan dapat memberikan kontribusi
terhadap setiap individu yang terlibat dalam jaringan. Teori belajar ini
membahas tentang proses belajar yang terjadi tidak hanya dalam diri
individu saja, tetapi juga proses yang terjadi dalam jaringan.
2
berkualitas jika difasilitasi oleh guru yang memiliki kecakapan literasi
digital, literasi teknologi, dan literasi manusia yang memadai sehingga
mereka memiliki kemampuan dan kesadaran untuk menggunakan TIK
secara cerdas dan aman bagi peserta didik (Yahya, 2018, hal. 13-14).
2
pengetahuan yang masif. Proses pembelajaran dengan mengintegrasikan
teknologi digital harus tetap relevan dengan hakikat pendidikan sebagai
upaya memanusiakan manusia, sehingga peran guru sebagai pendidik tidak
dapat digantikan oleh teknologi digital yang hanya sebagai alat bantu
pembelajaran.
2
kuat.Suprihatinngrum (2013:325) menyatakan bahwa keunggulan
pembelajaran berbasis TIK dengan aplikasi komputer, yaitu:
a. Aplikasi komputer dapat mengajarkan konsep-konsep, aturan, prinsip,
langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks.
b. Aplikasi komputer berprogram cocok digunakan untuk pembelajaran
mandiri.
c. Aplikasi komputer dapat melatih kemampuan motorik peserta didik jika
pembelajaran dikemas dalam bentuk game dan simulasi.
d. Aplikasi komputer juga mampu menyediakan pembelajaran berupa
video yang isinya dapat menggugah perasaan dan sikap peserta didik.
2
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead,
Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, Filmora, Kine Master, Power Director,
dan lain-lain.
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor,
LMMS, Ardour, Anchor, Audacity, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia Flash, Anime
Studio, FotoMorph, Doratoon, Powtoon, Animaker, dan lain-lain.
h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java,
dan lain-lain.
i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes,
CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Geometer Scetchpad, dan lain-lain.
j. Aplikasi berbasis Android, seperti:
1) Emaze digunakan untuk membuat presentasi yang menarik.
2) Plickers membantu guru untuk melakukan penilaian secara formatif
menggunakan kode.
3) ZipGrade yang merupakan aplikasi penilaian dengan gradasi dimana
peserta didik dapat langsung menerima umpan balik penilaian dan
melihat skor tes setelah mereka selesai mengerjakan soal tanpa perlu
menunggu mesin Scantron atau pemindai.
4) WriteAbout adalah sebuah platform tempat peserta didik dapat
menulis, memberi dan menerima umpan balik satu sama lain, dan
memublikasikan karya mereka, sehinggaguru dapat memberikan
saran dan masukan.
5) Kaizena untuk memberikan umpan balik secara cepat melalui suara,
bahkan peserta didik tidak perlu menunggu guru memeriksa pekerjaan
mereka, sebaliknya mereka dapat meminta saran dan umpan balik
yang dibutuhkan.
6) Storyboard That dapat digunakan untuk membantu peserta didik
membuat storyboard yang berkaitan dengan kebahasaan atau sejarah.
7) Aurasma yang memungkinkan guru untuk membuat gambar-gambar
yang memicu peserta didik memahami pelajaran dan memperkaya
mereka dengan pengalaman visual.
8) PlagScan yang dapat membantu guru untuk melacak upaya
plagiarisme oleh peserta didik dari karyanya.
2
9) Edmodo adalah media sosial online yang khusus dirancang untuk
digunakan di kelas dimana guru dapat membuat akun dan
mengundang peserta didik serta orangtuanya agar ketiganya
terhubung.
Dari berbagai jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK, tidak ada satupun
aplikasi yang paling baik melainkan tergantung pada kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan demikian, guru harus melakukan analisis terhadap
kebutuhan dan tujuan pembelajaran, serta ketersediaan aplikasi-aplikasi di
atas untuk digunakan dalam pembelajaran.
2
pembelajaran tematik berbasis TIK dalam pembelajaran dapat
mempermudah dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK berfungsi untuk mengembangkan
kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik secara
holistik sehingga peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif selama
pembelajaran berlangsung. Karakterisitik aplikasi pembelajaran di SD
berbasis TIK harus disesuaikan dengan karakteristisk pembelajaran di SD
yang pada umumnya dilaksanakan secara tematik terpadu. Sejalan dengan
pendapat Hajar (2013) karakteristik aplikasi pembelajaran tematik berbasis
TIK adalah sebagai berikut:
a. Penggunaannya tetap berpusat pada peserta didik.
b. Memperkuat pengalaman langsung yang dilakukan peserta didik.
c. Penggunaannya tetap mengintegrasikan berbagai materi dari semua mata
pelajaran yang terikat pada tema atau subtema pembelajaran.
d. Memperkuat penyajian konsep dari berbagai materi pelajaran pada
semua mata pelajaran yang terikat pada tema atau subtema
pembelajaran.
e. Penggunaannya bersifat fleksibel.
f. Tetap mempertimbangkan minat dan kebutuhan peserta didik.
g. Tetap menerapkan prinsip belajar sambil bermin dan menyenangkan.
h. Penggunaannya tetap memfasilitasi komunikasi antarpeserta didik,
peserta didik dengan guru sumber belajar.
i. Berorientasi pada keterampilan hidup peserta didik bukan terhadap
materi pembelajaran.
j. Berorientasi pada proses daripada hasil pembelajaran.
2
dengan karakteristik pembelajaran tematik dan karakteristik peserta didik
agar mampu mengembangkan kompetensi peserta didik secara holistik.
2
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat materi
pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan diajarkan
berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber-
sumber ini dapat berupa buku guru, buku siswa, buku teks pelajaran,
jurnal, atau sumber-sumber di internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) aplikasi pembelajaran dan urutan
penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai dengan alur pembelajaran
yang diharapkan. Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill,
latihan, tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan, atau
pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan sumber-
sumber yang ada dan menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi
dalam bentuk gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video
menggunakan aplikasi-aplikasi lain yang tersedia sebagai berikut:
1) Microsoft Word
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa tulisan ataupun gambar, kemudian mencetaknya
dan dibagikan kepada peserta didik dalam pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas.
2) Microsoft Powerpoint
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa tulisan, suara/audio, video maupun animasi yang
kemudian dapat digunakan untuk membuat slide presentasi dalam
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas.
3) Microsoft Excel
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan materi
pembelajaran berupa angka untuk diolah dalam bentuk tabel atau
grafik.
2
4) Aplikasi pengolah gambar seperti Microsoft Paint dan Correl Draw
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan gambar untuk
diedit dan diolah sebagai citra yang dibutuhkan dalam pembelajaran.
5) Aplikasi pengolah video seperti Microsoft Movie Maker, VideoLiead,
Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, Filmora, Kine Master, Power
Director, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan seperti
gambar, video, materi berupa tulisan, audio/musik, yang nantinya
dipadukan atau diedit menjadi gambar bergerak untuk kebutuhan
pembelajaran.
6) Aplikasi pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder, Q Tractor,
LMMS, Ardour, Anchor, Audacity, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan berbentuk
audio atau suara yang diolah oleh perangkat sebagai suara yang
relevan dengan kebutuhan pembelajaran
7) Aplikasi animasi/motion graphics seperti Macromedia Flash, Anime
Studio, FotoMorph, Doratoon, Powtoon, Animaker, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan untuk
diolah menggunakan perangkat dalam bentuk animasi yang relevan
dengan kebutuhan pembelajaran.
8) Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator, QuizMaker,
Kahoot, Quizizz, Mentimeter, Wordwall, dan lain-lain.
Langkah yang dilakukan adalah dengan menyiapkan bahan berupa
soal tes terutama berbentuk pilihan banyak, kemudian menuliskannya
dalam perangkatpenilaian tersebut, selanjutnya perangkat secara
otomatis akan mengolah hasil tes.
2
Contoh:
Membuat media pembelajaran tematik menggunakan aplikasi Microsoft
Office PowerPoint
a. Menyisipkan Gambar Tak Bergerakdari komputerdi Slide Anda
Gambar tak bergerak adalah gambar yang diam atau tidak memiliki animasi.
Format file dari gambar ini adalah *jpg* atau *png*, gambar tak bergerak ini
disediakan oleh aplikasi Microsoft PowerPoint yaitu ClipArt, selain itu
gambar tak bergerak ini juga bisa dimasukkan dari direktori komputer kita
seperti foto, wallpaper, icon, dan lain-lain. Adapun cara menyisipkan gambar
tak bergerak adalah sebagai berikut:
1) Klik tempat yang Anda inginkan untuk menyisipkan gambar di slide
2) Pada tab Sisipkan (insert)dalam grup Gambar (picture), klik Gambar
(picture)
3) Dalam kotak diaolg yang terbuka, telusuri ke gambar yang ingin Anda
sisipkan.Klik gambar tersebut, lalu klik Sisipkan (insert).
Tips: Jika ingin menyisipkan beberapa gambar pada saat yang sama, tekan dan tahan tombol Ctrl samb
2
1) Klik menu Design>Background Style>Format Background
Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah Klik Menu Design lalu
Klik Scrool tanda panah pada Background Style di sebelah kanan, setelah itu
Anda Klik Format Background.
2
Jadi, gambar yang Anda masukkan pada slide Powerpoint perlu disesuaikan,
karena ukuran gambar itu bervariasi sedangkan ukuran slide nya tetap. Untuk
itu, kita perlu menyesuaikan ukuran gambar dengan ukuran slide yaitu dengan
cara menekan Ctrl+Z.
4) Hapus kotak teks yang tersedia
5) Masukkan Shape dengan bentuk oval
Caranya dengan mengklik Insert, lalu klik Shape kemudian pilih shape yang
berbentuk oval
6) Drag Shape
Caranya klik tahan dan klik kiri kemudian tarik dari kiri ke kanan
2
7) Hilangkan garis pinggir atau outline dari Shape
Agar Shape yang kita buat tadi kelihatan lebih bagus dan menyatu dengan
background-nya, maka kita perlu menghilangkan garis pinggirnya. Caranya
bisa dilakukan dengan klik 2x pada shape tersebut, lalu nanti dibagian atas
toolbar akan muncul fitur menu untuk mengedit shape tersebut.
Selanjutnya yang perlu kita lakukan adalah klik Scrool tanda panah Outline,
lalu klik No Outline, setelah itu garis pinggirnya akan terlihat.
8) Format Shape
Selanjutnya kita perlu memformat shape untuk mengatur opacity-nya,
sehingga shape tersebut kelihatan transparan.Caranya bisa dilakukan dengan
klik kanan pada shape lalu klik format shape.
2
9) Atur opacity untuk membuat shape jadi transparan
Caranya bisa dilakukan dengan menggeser Scroll Opacity ke kanan menjadi
68%.
2
11) Masukkan animasi gambar bergerak
Langkah selanjutnya kita akan memasukkan animasi gambar bergerak format
*gif”. Caranya bisa dilakukan dengan klik menu Insert,lalu klik Picture,
setelah itu akan muncul halaman direktori komputer kita. Selanjutnya kita
perlu memilih gambar animasi format *gif” yang terdapat dalam direktori
komputer kita. Setelah selesai memilih gambar bergerak, maka langkah
selnjutnya klik tombol Insert.
2
13) Berikan suara pada slide presentasi
Caranya bisa dilakukan dengan klik Transitions, lalu klik scroll tanda panah di
sebelah kanan Sound. Setelah klik scroll, maka seanjutnya anda pilih suara
atau musik yang Anda inginkan.
2
Contoh
Penggunaan Aplikasi Berbasis Android dalam Pembelajaran Tematik
Menggunakan Aplikasi Emaze
Guru dapat menggunakan aplikasi Emaze untuk membuat presentasi yang
menaris dan mudah diingat olehpeserta didik. Emaze adalah software
presentasi online yang dibuat dengan teknologi html5. Penggunanya dapat
membuat, menentukan, dan membagikan presentasi mereka melalui cloud-
based System. Tak hanya buat guru, peserta didik pun daat menggunakan alat
ini untuk membuat presentasi dengan berbagai topik dengan cara:
a. Ketik www.emaze.com pada browser Anda kemudian login (bisa dengan
akun facebook, google, dll.)
2
c. Pilih Create kemudian pilih kategori yang ingin Anda buat.
d. Pilih template yang Anda suka (ada kategori template seperti bisnis,
edukasi, dll.)
2
e. Jika sudah, lalu klik saja template yang Anda pilih maka tampilannya
akan seperti ini (sekilas mirip Powerpoint). Namun bisa kita kreasikan
sesuai keinginan. Tombol-tombol pilihan hampir sama dengan
Powerpoint.
2
g. Jika Anda akan mengunduh Emaze Viewer, tinggal klik download di
bawah.
Pada Era Revolusi Industri 4.0 yang merupakan era transformasi digital dan
era disrupsi, peran guru dalam menyampaikan pengetahuan (transfer of
knowledge) dapat digantikan oleh teknologi digital sehingga guru dapat
mengoptimalkan perannya dalam membimbing, memotivasi, mengarahkan,
2
dan memfasilitasi peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Dengan
kata lain, guru dapat mengoptimalkan perannya dalam melakukan proses
momong, ngemong, dan among selama pembelajaran dengan bantuan
teknologi digital. Teknologi digital hanya berperan sebagai alat bantu atau
alat pendukung pembelajaran bukan sebagai subjek pembelajaran, sehingga
keberadaan dan fungsinya dapat dikendalikan oleh guru sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
2
aplikasi pembelajaran di SD sangat membantu berlangsungnya proses
pembelajaran dalam menyampaikan materi, memudahkan peserta didik
dalam memvisualisasikan materi pembelajaran, dan meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran. Oleh karena itu,
guru SD harus menguasai seluruh mata pelajaran dan inovatifserta
kreatifdalam mengemaspembelajaran secara menarik dengan bantuan
aplikasi. Berikut beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi pembelajaran
berbasis TIK di SD:
a. Memberi pemahaman yang lebih mendalam dan konkret disertai
visualisasi terhadap materi pembelajaran.
b. Memberi kemudahan bagi guru untuk menyajikan materi pembelajaran.
c. Menarik perhatian, minat, motivasi, dan kreativitas peserta didik selama
pembelajaran.
d. Pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien.
2
a. Pengembangan aplikasi pembelajaran berbasis TIK masih relatif mahal,
sehingga guru hendaknya memanfaatkan perangkat pembelajaran
berbasis TIK yang didapatkan secara gratis.
b. Memerlukan kemampuan literasi digital yang memadai, sedangkan tidak
semua guru SD memiliki kemampuan literasi digital yang baik.
c. Aplikasi yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas
peserta didik, sehingga guru perlu menggabungkan pembelajaran
berbasis TIK dengan tetap tidak meninggalkan aktivitas pembelajaran
yang dapatmengembangkan keterampilan peserta didik.
d. Mengurangi interaksi antara guru dan peserta didik atau bahkan
antarpeserta didik itu sendiri, sehingga guru perlu menggabungkan
pembelajaran berbasis TIK dengan tetap tidak meninggalkan aktivitas
pembelajaran yang memfasilitasi interaksi antarpeserta didik, peserta
didik dengan guru dan sumber belajar.
e. Proses pembelajarannya cenderung ke arah mengajar daripada mendidik,
sehingga guru harus memperkuat perannya dalam mengembangkan
aspek sikap pada diri peserta didik.
f. Meski keberadaannya sudah semakin luas, tidak semua tempat tersedia
fasilitas internet, komputer, dan jaringan listrik.
g. Semakin canggihnya peralatan TIK, dapat dimungkinkan terjadi
penyalahgunaan dalam penggunaannya, sehingga diperlukan kontrol
yang ketat oleh guru dalam pembelajaran.
2
e. Lakukanlah penilaian dalam bentuk tes untuk melihat keterkuasaan
materi pembelajaran oleh peserta didik.
f. Lakukan analisis terhadap hasil tes dan temuan-temuan peserta didik
ketika berinteraksi dengan aplikasi pembelajaran yang digunakan.
E. Forum Diskusi
Diskusikanlah bersama peserta PPG lainnya melalui fasilitas daring pada slot
forum diskusi terkait topik diskusi berikut.
Alternatif 1
Seorang guru kelas menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK
yang telah tersedia secara pabrikan di pasaran. Aplikasi pembelajaran tersebut
memindahkan materi-materi pembelajaran yang terdapat dalam Buku Guru
dan Buku Siswa untuk semua tema, subtema, dan pembelajaran sehingga guru
selama pembelajaran berlangsung hanya menayangkan aplikasi pembelajaran
tersebut melalui proyektor dan diakhiri dengan menutup pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pembelajaran menggunakan
aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?
Alternatif 2
Seorang guru kelas telah menyusun soal-soal objektif berbentuk pilihan
banyak untuk dikerjakan oleh setiap peserta didik di rumahnya. Untuk
mengurangi penggunaan kertas, guru tersebut mengirimkan soal-soal tersebut
kepada setiap peserta didik menggunakan WhatsApp dalam format doc.
Microsoft Word.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan aplikasi
pengembangan soal oleh guru tersebut?
F. Rangkuman
Pembelajaran di SD yang relevan dengan kebutuhan dan tuntutan pada Era
Revolusi Industri 4.0 adalah pembelajaran yang memanfaatkan teknologi
digital sebagai alat untuk memperkuat kualitas proses pembelajaran dengan
mengurangi peran guru dalam melakukan transfer pengetahuan dan
mengoptimalkan peran guru lainnya yang utama dalam membimbing,
memotivasi, mengarahkan, dan memfasilitasi peserta didik selama
2
pembelajaran berlangsung. Peserta didik diperlakukan sebagai subjek
pendidikan yang mencari, mengonstruksi, dan membuktikan kebenaran
informasi yang didapatkannya secara perseptual, memorial, dan instrospeksi
sehingga peserta didik dapat melakukan apriori terhadap pengetahuan yang
didapatkannya.
G. Tes Formatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Aplikasi pembelajaran di SD yang relevan untuk tujuan pembelajaran “melalui
mengukur tinggi dan berat badan peserta didik di kelas, peserta didik dapat
mengelompokkan kriteria berat badan peserta didik laki-laki dan perempuan
menggunakan diagram batang ganda”adalah ...
A. Microsoft Powerpoint.
B. Microsoft Word.
C. Microsoft Excel.
D. Corel Draw.
E. Macromedia Flash.
2
2. Seorang guru kelas menampilkan stimulus pembelajaran berbentuk gambar
diam dan materi pembelajaran tentang kebakaran hutan yang relevan dengan
tema dan subtema pembelajaran menggunakan aplikasi Microsoft Word yang
ditayangkan dengan proyektor.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang aplikasi yang digunakan oleh
guru tersebut? …
A. Aplikasi yang dipilih tepat karena Microsoft Word memiliki fasilitas untuk
menampilkan berbagai teks untuk kepentingan pembelajaran.
B. Aplikasi yang dipilih tepat karena Microsoft Wordpaling mudah dan biasa
digunakan oleh guru untuk kepentingan pembelajaran.
C. Aplikasi yang dipilih kurang tepat karena untuk menampilkan gambar diam
dan materi pembelajaran sebaiknya menggunakan Microsoft Excel.
D. Aplikasi yang dipilih kurang tepat karena untuk menampilkan gambar diam
dan materi pembelajaran sebaiknya menggunakan Microsoft Powerpoint.
E. Aplikasi yang dipilih guru harus disesuaikan dengan kemampuan guru
dalam membuat dan menggunakannya.
3. Seorang guru kelas menugaskan setiap kelompok untuk menulis laporan hasil
wawancara kelompok tentang berbagai profesi masyarakat di sekitar sekolah.
Sebaiknya setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan laporan hasil
wawancara menggunakan aplikasi …
A. Microsoft Powerpoint.
B. Microsoft Word.
C. Microsoft Excel.
D. Corel Draw.
E. Macromedia Flash.
2
4. Dalam pembelajaran Matematika di kelas VI SD, guru menugaskan setiap
peserta didik untuk melakukan eksplorasi matematis tentang Teorema
Pitagoras dalam mencari panjang sisi miring berbagai segitiga siku-siku.
Aplikasi yang tepat dapat digunakan dalam pembelajaran tersebut adalah …
A. Macromedia Flash.
B. Geogebra.
C. Geometer Scetchpad.
D. Microsoft Excel.
E. Corel Draw.
.
5. Seorang guru kelas menggunakan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK
yang telah tersedia secara pabrikan di pasaran. Aplikasi pembelajaran tersebut
memindahkan materi-materi pembelajaran yang terdapat dalam Buku Guru dan
Buku Siswa untuk semua tema, subtema, dan pembelajaran sehingga guru
selama pembelajaran berlangsung hanya menayangkan aplikasi pembelajaran
tersebut melalui proyektor dan diakhiri dengan menutup pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang pembelajaran menggunakan
aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK oleh guru tersebut?
A. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut dapat memotivasi peserta
didik untuk belajar.
B. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik.
C. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut relevan dengan konten
kurikulum yang sedang berlaku.
D. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut telah menggantikan peran
Buku Guru dan Buku Siswa sebagai bahan ajar.
E. Pembelajaran menggunakan aplikasi tersebut menggantikan peran guru
selama pembelajaran berlangsung.
2
6. Seorang guru kelas di kelas 1 SD menggunakan aplikasi Microsoft Powerpoint
untuk membuat media pembelajaran berbentuk slide powerpoint yang
diproyeksikan menggunakan proyektor. Teks yang digunakan dalam slide
tersebut dominan berbentuk tulisan dengan sedikit ilustrasi.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang media yang dikembangkan
menggunakan aplikasi tersebut?
a. Media pembelajaran yang digunakan akan membantu peserta didik untuk
memahami materi pembelajaran yang abstrak.
b. Media pembelajaran yang digunakan efektif untuk menyampaikan pesan
berbentuk materi pembelajaran kepada peserta didik.
c. Media pembelajaran yang digunakan aman untuk peserta didik karena tidak
mengandung bahan yang berbahaya.
d. Media pembelajaran yang digunakan seharusnya lebih banyak ilustrasi
gambar karena peserta didik masih berpikir konkret.
e. Media pembelajaran yang digunakan sebaiknya mengandung teks berbentuk
tulisan dan gambar dengan proporsi seimbang.
2
D. Guru telah menempatkan aplikasi berbasis TIK sesuai dengan perannya
sehingga peserta didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK karena aplikasi
berbasis TIK pada umumnyaakan membuat peserta didik menjadi pasif.
8. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang aplikasi berbasis TIK untuk
pembelajaran di SD adalah …
A. Aplikasi berbasis TIK akan membuat peserta didik pasif selama
pembelajaran berlangsung.
B. Aplikasi berbasis TIK akan menyulitkan guru dan peserta didik untuk
menggunakannya selama pembelajaran berlangsung.
C. Aplikasi berbasis TIK dapat menjauhkan peserta didik dengan konteks
dunia nyata.
D. Aplikasi berbasis TIK relevan dengan peserta didik yang telah berpikir
abstrak.
E. Aplikasi berbasis TIK memerlukan kontrol yang ketat oleh guru agar
peserta didik aman secara fisik dan mental.
2
10. Seorang guru kelas telah menyusun soal-soal objektif berbentuk pilihan banyak
untuk dikerjakan oleh setiap peserta didik di rumahnya. Untuk mengurangi
penggunaan kertas, guru tersebut mengirimkan soal-soal tersebut kepada setiap
peserta didik menggunakan WhatsApp dalam format doc. Microsoft Word.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang penggunaan aplikasi
pengembangan soal oleh guru tersebut?
A. Aplikasi yang digunakan oleh guru sangat tepat untuk mengurangi
penggunaan kertas oleh peserta didik.
B. Aplikasi yang digunakan oleh guru tepat karena mudah dikirimkan lewat
fasilitas WhatsApp.
C. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word tidak memiliki fasilitas untuk menampilkan teks.
D. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word tidak memiliki fasilitas untuk mengolah data hasil
belajar peserta didik.
E. Sebaiknya guru menggunakan aplikasi penilaian seperti KAHOOT karena
aplikasi Microsoft Word akan menyulitkan guru untuk memeriksa hasil
kerja peserta didik.
H. Daftar Pustaka
Dewantara. (2013). Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman
Siswa.
2
Sekolah Dasar. Desertasi Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak
Dipublikasikan.
th
Kasali, R. (2018). Disruption (9 ed.). Jakarta: Gramedia.
J. Tes Sumatif
Pililah salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai!
1. Materi pembelajaran di SD yang relevan dengan tujuan pembelajaran “melalui
mengamati benda-benda di sekitar kelas, peserta didik dapat menunjukkan dua
benda berbentuk kubus”adalah ...
A. Materi pembelajaran memuat paling tidak fakta tentang benda-benda
berbentuk kubus.
B. Materi pembelajaran memuat paling tidak konsep tentang kubus.
C. Materi pembelajaran memuat paling tidak pinsip tentang rumus volume
kubus.
D. Materi pembelajaran paling tidak memuat kekuatan dan kelemahan peserta
didik ketika belajar tentang bangun ruang berbentuk kubus.
E. Materi pembelajaran memuat konsep, prinsip, dan prosedur tentang kubus
secara lengkap dan mendetail.
2
2. Karakteristik materi pembelajaranberikut yang relevan dengan karakteristik
anak usia SD adalah …
A. Materi pembelajaran dikembangkan secara mendalam dan mendetail.
B. Materi pembelajaran dikembangkan secara meluas dilengkapi ilustrasi-
ilustrasi yang relevan.
C. Materi pembelajaran dikemas secara formal abstrak untuk membangkitkan
motivasi belajar peserta didik.
D. Materi pembelajaran dikemas dengan dominan teks tertulis yang mudah
dibaca oleh peserta didik.
E. Materi pembelajaran dikemas secara terurut dari abstrak ke konkret.
2
B. Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan abad ke-21
dan menyiapkan peserta didik pada Era Revolusi Industri 4.0.
C. Guru keliru memahami peran TIK sebagai alat pendukung pembelajaran,
sehingga cenderung menggantikan perannya sebagai seorang guru.
D.Guru telah menempatkan TIK sesuai dengan perannya sehingga peserta
didik aktif selama pembelajaran berlangsung.
E. Guru keliru menggunakan bahan ajar berbasis TIK karena bahan ajar
berbasis TIK pada umumnyaakan membuat peserta didik menjadi pasif.
5. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang bahan ajar tematik berbasis
TIK untuk pembelajaran remedial di SD kelas awal adalah …
A. Bahan ajar dikembangkan untuk setiap mata pelajaran yang terikat pada
tema pembelajaran menggunakan dukungan TIK.
B. Bahan ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur seperti bahan ajar
pokok dalam pembelajaran harian dengan mengintegrasikan TIK.
C. Bahan ajar memuat konsep tentang TIK dan pemanfaatannya dalam
pembelajaran di SD.
D. Bahan ajar dikemas secara tematik dengan memadukan seluruh mata
pelajaran yang terikat pada tema dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
E. Bahan ajar dikemas secara lebih mendalam dan meluas berbasis tema yang
memadukan seluruh mata pelajaran dengan memanfaatkan TIK sebagai alat
pendukung pembelajaran.
2
C. Guru keliru melaksanakan pembelajaran berbasis TIK karena pembelajaran
tersebut akan membuat peserta didik menjadi pasif.
D. Guru keliru melaksanakan pembelajaran karena TIK telah menggantikan
peran guru secara keseluruhan.
E. Guru keliru melaksanakan pembelajaran karena tidak menjelaskan materi
tentang TIK kepada peserta didik.
7. Penerapan pembelajaran tematik berbasis TIK tidak bisa lepas dari prinsip-
prinsipnya. Salah satu prinsip pembelajaran tematik yaitu prinsip fleksibel,
dimana prinsip ini bersifat luwes dimana guru dapat mengaitkan materi dari
satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
Fungsi TIK yang paling relevandengan prinsip fleksibel berdasarkan
pernyataan diatas adalah …
A. TIK dapat membuat pembelajaran semakin menarik dan memotivasi peserta
didik untuk belajar.
B. TIK dapat membuat pembelajaran semakin menyenangkan dan memotivasi
peserta didik untuk belajar sesuai dengan minatnya.
C. TIK dapat membantu guru merancang situasi didaktis yang mengaktifkan
peserta didik selama pembelajaran dan TIK dapat memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan aktivitas belajarnya.
D. TIK dapat membantu peserta didik untuk melakukan repersonalisasi atau
melakukan pengalaman belajar yang aktif dan membantu guru untuk
memantau proses dan hasil belajar peserta didik.
E. TIK dapat membantu guru menyediakan stimulus yang kontekstual supaya
peserta didik dapat mengaitkan berbagai konsep atau materi pembelajaran
dengan stimulus tersebut.
8. Salah satu tujuan dari pembelajaran tematik berbasis TIK adalah memudahkan
kegiatan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan yang bermakna dari
berbagai informasi yang didapatkannya.
Kegiatan belajar dibawah ini yang menunjang tercapainya tujuan tersebut
adalah…
A. Guru menyampaikan materi dengan PowerPoint lalu peserta didik
menyimak apa yang disampaikan oleh guru.
2
B. Guru menggunakan aplikasi KAHOOT dalam pembelajaran yang
membangun daya berpikir, konsentrasi, dan jiwa disiplin peserta didik
sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
10. Guru memberikan remedial pada peserta didik A dengan tingkat kesulitan yang
rendah dan lebih banyak bercerita disertai ilustrasi berbantuan TIK. Sedangkan
pada peserta didik B diberi kesulitan di atas peserta didik A dengan lebih
banyak menggunakan presentasi menggunakan PowerPointketika pembelajaran
remedial.
Pada kasus tersebut guru menerapkan prinsip pembelajaran remedial berbasis
TIK, yaitu ….
A. adaptif
B. interaktif
2
C. fleksibel
D. umpan balik
E. pelayanan sepanjang waktu
11. Pengayaan dalam pembelajaran berbasis TIK bertujuan agar peserta didik
terpenuhi kebutuhan dan hak untuk belajar sesuai dengan kemampuan, potensi,
dan kecerdasan mereka. Dalam pembelajaran pengayaan, seorang guru
menginginkan agar kemampuan berpikir peserta didik terasah dengan cara
menayangkan suatu masalah nyata menggunakan Video Player yang
ditayangkan melalui proyektor pada awal pembelajaran, sehingga peserta didik
terdorong untuk menganalisis materi pembelajaran secara mendalam.
Pembelajaran yang relevan untuk digunakan dalam pembelajaran pengayaan
tersebut adalah….
A. inkuiri
B. discovery
C. eksploratif
D. problem based learning
E. problem solving
2
13. Guru menggunakan media pembelajaran berbasis TIK berbentuk alat bantu
pembelajaran di kelas, tetapi peserta didik cenderung bermain-main dengan alat
tersebut.
Apa yang harus guru lakukan agar pembelajaran dapat dilaksanakan dengan
efektif?
A. Membiarkan peserta didik bermain sepuasnya hingga akhirnya mengikuti
pembelajaran.
B. Membagi peserta didikmenjadi beberapa kelompok kecil untuk beraktivitas
secara kelompok.
C. Menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didikdapat
belajar sesuai dengan keunikannya.
D. Membuat aturan tegas yang disepakati bersama pada awal pembelajaran agar
peserta didik tertib dalam belajar.
E. Memarahi peserta didik yang tidak memperhatikan dan mengarahkannya
supaya dapat belajar dengan tertib.
2
D. Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya disertai dengan gambar
bergerak atau animasi di setiap slide PowerPointtentang materi
pengembangan yang relevan dengan materi pembelajaran.
E. Media pembelajaran yang digunakan guru seharusnya disertai dengan gambar
bergerak atau animasi di setiap slide PowerPoint agar menarik perhatian
peserta didik pada gambar tersebut.
15. Saat pembelajaran puisipada umumnya peserta didik hanya membuat dan
membacakan puisi saja tetapi jarang sekali diberikan kesempatan untuk menilai
puisi tersebut, sehingga peserta didik tidak mengetahui kelebihan dan
kelemahan puisi tersebut.
Media pembelajaran di SD yang relevan untuk pembelajaran "apresiasi puisi"
adalah...
A. Pembelajaran akan lebih efektif ketika menggunakan earphone untuk
mengapresiasi puisi.
B. Pembelajaran akan lebih efektif ketika menggunakan tayangan video untuk
mengapresiasi puisi.
C. Pembelajaran akan lebih efektif ketika puisi ditayangkan menggunakan
projektor untuk mengapresiasi puisi.
D. Pembelajaran akan lebih efektif ketika puisi tersebut ditayangkan di papan
tulis.
E. Pembelajaran akan lebih efektif ketika membaca langsung puisi untuk
mengapresiasi puisi.
2
D. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi kurang relevan karena
TIK di SD hanya sebagai penunjang pembelajaran.
E. Mengajarkan peserta didik untuk membuat aplikasi perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis mereka.
17. Peserta didik di dalam kelas memiliki gaya belajar yang beragam. Seorang
peserta didik yang memiliki gaya belajar kinestetik selalu mengalami kesulitan
untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru
menggunakan media visual.
Apa yang akan Anda lakukan seandainya menjadi guru tersebut?
A. Mendampingi peserta didik tersebut selama pembelajaran berlangsung agar
peserta didik memahami materi pembelajaran.
B. Menerapkan metode pembelajaran yang beragam ketika menyampaikan
materi pembelajaran.
C. Mendorong peserta didik tersebut untuk menyesuaikan gaya belajarnya
ketika guru menyampaikan materi pembelajaran.
D. Menerapkan strategi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta
didik tersebut.
E. Menumbuhkan gaya belajar yang baru pada diri peserta didik dengan
pendekatan individual.
2
D. Menyampaikan materi pembelajaran menggunakan aplikasi Kahoot dan
melakukan evaluasi menggunakan aplikasi Quizizz untuk memudahkan
guru.
E. Melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik menggunakan aplikasi
Kahoot dan Quizizz untuk memudahkan guru.
19. Seorang peserta didik terindentifikasi memiliki gaya belajar visual. Ia kesulitan
memahami gerakan senam lantai yang sudah disampaikan oleh guru secara
verbal.
Apa yang akan Anda lakukan sebagai seorang guru untuk mengatasi hal
tersebut?
A. Membuat dan mengembangkan LKPD yang memuat langkah-langkah senam
lantai secara sistematis.
B. Membuat dan mengembangkan LKPD yang disertai langkah-langkah senam
lantai dalam bentuk ilustrasi atau gambar secara sistematis.
C. Menggunakan LKPD tematikyang memuat berbagai jenis LKPD sesuai
dengan karakteristik materi pembelajaran dan mata pelajaran.
D. Mengembangkan dan menggunakan LKPD tematik yang hanya memadukan
unsur visual.
E. Membuat dan mengembangkan LKPD yang di dalamnya terdapat kegiatan
mengamati dan menganalisis langkah-langkah senam lantai.
20. Seorang guru akan menyusun LKPD yang dilengkapi dengan materi utama dan
materi tambahan untuk peserta didik dengan tujuan agar mereka dapat
membandingkan pengetahuan yang didapatkan dengan materi pembelajaran
yang terdapat dalam LKPD.
Bagaimanakah pendapat Anda tentang LKPD yang dikembangkan oleh guru
tersebut?
A. Materi tambahan dalam LKPD tersebut disediakan untuk membekali peserta
didik dengan materi pembelajaran yang lebih luas dan bermakna sebagai
bentuk penguatan dan pengayaan.
B. LKPD tersebut dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi peserta didik
yang pada umumnyadilengkapi dengan berbagai pertanyaan untuk bahan
remedial dan pengayaan.
2
C. Materi tambahan menjadi materi yang harus dikuasai oleh peserta didik
secara bertahapuntuk menuntun peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
D. Materi tambahan disediakan bagi peserta didik sebagai pengetahuan baru
sehingga mereka merasakan nilai moral dibalik pengalaman belajar yang
dilaluinya yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
E. Materi tambahan disajikan untuk membantu peserta didik menemukan atau
mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang relevan dengan materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
21. Seorang guru telah membuat dan mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis
TIK dengan jenis LKPD Eksperimental yang memuat serangkaian langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam pembelajaran dan didalamnya terdapat
kegiatan mengamati dan menganalisis konsep dan materi pembelajaran.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu
meningkatkan rasa ingin tahu, sikap kritis, dan inisiatif peserta didik dalam
menemukan dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan.
B. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik dalam melakukan tugas belajar secara mandiri dan aktif serta dapat
memotivasi belajar mereka.
C. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu
membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar
untuk menguasai kompetensi tertentu.
D. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik dalam memahami materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
E. LKPD yang telah dibuat dan dikembangkan oleh guru membantu peserta
didik menemukan atau mengonstruksi informasi atau pengetahuan yang
relevan dengan materi pembelajaran yang sedang dipelajari.
2
22. Seorang guru kelas 5 SD telah mengembangkan LKPD tematik berbasis TIK
dalam pembelajaran IPA. Teks LKPD berisi materi pembelajaran dengan
langkah kerja peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memecahkan masalah.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran tematik
berbasis TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
mencakup materi dan langkah-langkah pembelajaran yang dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
B. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
relevan dengan karakteristik peserta didik SD kelas tinggi untuk dapat
memecahkan masalah.
C. Saya setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut karena
memungkinkan peserta didik untuk menggali pengetahuan yang lebih luas
dan mendalam.
D. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut
karena seharusnya LKPD dikembangkan secara lengkap memuat informasi,
tujuan, contoh, petunjuk atau langkah kerja, dan hasil kerja.
E. Saya tidak setuju dengan LKPD yang dikembangkan oleh guru tersebut
karena seharusnya memuat banyak ilustrasi atau gambar untuk memperkuat
pemahaman peserta didik untuk dapat memecahkan masalah.
23. Seorang guru kelas akan mengembangkan LKPD dengan tujuan untuk
membuktikan bahwa peserta didik aktif dan mampu menyelesaikan tugas secara
mandiri serta meningkatkan sikap kritis dan inisiatif mereka dalam menemukan
dan mengolah pengetahuan yang mereka dapatkan.
Jenis LKPD yang relevan untuk tujuan diatas adalah…
A. LKPD Eksploratif Berstruktur, agar peserta didik dapat mengamati dan
menganalisis konsep dan materi pembelajaran sehingga LKPD tersebut
dirancang untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam
menyelesaikan tugasnya.
B. LKPD Eksploratif Tak Berstruktur, agar peserta didik dapat mengamati dan
menganalisis konsep dan materi pembelajaran sehingga LKPD ini berperan
sebagai alat bantu pembelajaran dalam menyelesaikan tugas peserta didik.
2
C. LKPD Eksperimental Berstruktur, agar peserta didik dapat menuliskan
temuan-temuan yang mereka dapatkan sehingga LKPD tersebut dirancang
untuk membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan tugas
belajarnya.
D. LPKD Eksperimental Tak Berstruktur, agar peserta didik menuliskan
temuan-temuan yang mereka dapatkan sehingga LKPD ini berperan sebagai
alat bantu pembelajaran untuk menyelesaikan tugas belajar peserta didik.
E. LKPD Latihan Psikomotorik Berstruktur, agar peserta didik dapat
menuliskan temuan-temuan yang mereka dapatkan selama menerapkan
dimensi pengetahuan tertentu sehingga LKPD tersebut dirancang untuk
membimbing atau memandu peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya.
24. Seorang guru kelas telah mengembangkan LKPD pembelajaran berbasis TIK
dengan jenis LKPD Eksperimental yang digunakan pada mata pelajaran IPA di
SD kelas 4 yang mengandung sedikit petunjuk, alat dan bahan, serta langkah-
langkah kerja yang di susun secara sistematis dan terstruktur untuk memandu
peserta didik dalam melaksanakan eksperimen atau praktikum tertentu.
Bagaimanakah menurut pendapat Anda tentang LKPD pembelajaran berbasis
TIK yang dikembangkan guru tersebut?
A. LKPD yang dikembangkan oleh guru berfungsi untuk mengembangkan
pemahaman peserta didik terhadap suatu pelajaran.
B. LKPD yang dikembangkan oleh guru memungkinkan peserta didik berpikir
secara ilmiah dan menggali sendiri pengetahuan.
C. LKPD yang dikembangkan oleh guru tidak sesuai untuk diterapkan dalam
pembelajaran di SD terutama untuk menggali pengetahuan faktual dan
konseptual
D. LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat sesuai untuk digunakan dalam
pembelajaran di SD terutama untuk menggali pengetahuan konseptual
E. LKPD yang dikembangkan oleh guru membatasi peserta didik dalam
mendapatkan hasil eksperimen yang telah dilaksanakan.
25. Pada saat pembelajaran siang hari, seorang guru menggunakan PowerPoint
Interaktif untuk menampilkan materi pembelajaran supaya tidak membosankan
bagi peserta didik serta memanfaatkan aplikasi Quizcreator yang dapat membuat
soal-soal evaluasi menjadi menarik untuk dikerjakan peserta didik.
2
Manakahpernyataan yang paling relevan dengan kondisi diatas?
A. Guru memanfaatkan aplikasi tersebut karena telah tersedia di perangkat keras
miliknya.
B. Guru mencoba menerapkan aplikasi tersebut agar materi pembelajaran dapat
ditampilkan dengan menarik dan efisien.
C. Guru memanfaatkan aplikasi tersebut agar peserta didikdapat fokus dalam
belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
D. Guru menggunakan aplikasi tersebut agar peserta didik di kelas dapat belajar
dengan hati yang riang.
E. Guru menggunakan aplikasi tersebut sebagai wujud pemanfaatan kemajuan
TIK di era disrupsi saat ini.
26. Dalam proses pembelajaran, guru selalu memakai media pembelajaran berbasis
aplikasi sehingga membuat peserta didik menjadi ketergantungan.
Apakah yang akan Anda lakukan sebagai guru untuk menanggulangi hal
tersebut?
A. Guru harus menyediakan media pembelajaran berbasis aplikasi pada setiap
pembelajaran.
B. Guru harus menggunakan media pembelajaran yang variatif pada setiap
pembelajaran.
C. Guru tidak perlu menggunakan aplikasi sebagai media pembelajaran karena
berbahaya bagi peserta didik.
D. Guru hanya memakai aplikasi yang guru miliki di komputer miliknya dalam
proses pembelajaran.
E. Guru tidak peduli akan hal itu karena yang terpenting adalah tujuan
pembelajaran tercapai.
27. Seorang guru memberikan tugas menggambar kepada peserta didik mengenai
gambar dekoratif, kartun, dan karikatur yang akibatnya banyak kertas yang harus
digunakan oleh peserta didik untuk mengerjakan tugas tersebut.
Apa yang harus Anda lakukan sebagai seorang guru di Era Revolusi Industri 4.0
terkait hal tersebut?
A. Guru menggunakan Microsoft Paint.
B. Guru tetap menggunakan kertas, tetapi dengan ukuran yang kecil.
2
C. Guru menggunakan Microsoft Word.
D. Guru menggunakan Microsoft PowerPoint.
E. Guru tetap menggunakan kertas.
29. Guru bermaksud untuk mengembangkan LKPD berbasis TIK dengan cara
memandu peserta didik dengan langkah kerja yang dapat ditayangkan melalui
proyektor. Perangkat lunak yang sebaiknya digunakan untuk mendesain LKPD
tersebut adalah ….
A. Microsoft Excel
B. Microsoft Word
C. Microsoft PowerPoint
D. Adobe Photoshop
E. Corel Draw
30. Berikut merupakan pernyataan yang tepat tentang aplikasi pembelajaran tematik
berbasis TIK untuk pembelajaran di SD adalah …
2
A. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK akan membuat
peserta didik pasif selama pembelajaran berlangsung.
B. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK hanya berperan
sebagai alat bantu atau pendukung pembelajaran.
C. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK dapat menjauhkan
peserta didik dengan konteks dunia nyata.
D. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK relevan dengan
peserta didik yang telah berpikir abstrak.
E. Penggunaan aplikasi pembelajaran tematik berbasis TIK memerlukan kontrol
yang ketat oleh guru agar peserta didik aman secara fisik dan mental.