Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) Berbasis Project Based Learning (PJBL)
Malang,
Pembimbing I
Malang,
Pembimbing II
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT, karena
dengan segala berkat dan ramhat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
skripsi dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LPKD) Berbasis
Project Based Learning (PJBL) Kelas IV SD”. Dapat diselesaikan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan proposal skripsi adalah untuk memenuhi persyaratan dan
gelar sarjana dan juga bertujuan untuk memberikan kesempatan mahasiswa untuk
mempelajari topik yang telah di peroleh selama dibangku kuliah. penulis menyadari
serta jauh dari kata sempurna, oleh karena itu masukan dan saran dapat membangun
serta diharapkan untuk menjadi perbaikan di hari yang akan datang. Semoga
laporan proposal skripsi ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang telah membaca
ii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL .............................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... vi
BAB I ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 6
D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan ........................................................... 6
E. Pentingnya Penelitian Dan Pengembangan .................................................. 8
F. Asumsi Dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan ............................. 9
G. Definisi Operasional................................................................................... 10
BAB II ....................................................................................................................11
A. Kajian Teori .................................................................................................11
1. Kurikulum Merdeka ................................................................................11
2. Bahan Ajar .............................................................................................. 14
3. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) ............................................... 17
4. Model Pembelajaran Project Based Learning (PJBL) ........................... 22
5. Pembelajaran IPA Dan IPS (IPAS) ......................................................... 29
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................................. 31
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 33
BAB III ................................................................................................................. 34
METODOLOGI PENELITIAN & PENGEMBANGAN ..................................... 34
A. Model Penelitian & Pengembangan ........................................................... 34
B. Prosedur Penelitian & Pengembangan ....................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 50
LAMPIRAN .......................................................................................................... 53
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3. 1 Model Pengembangan ADDIE .......... Error! Bookmark not defined.
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Perbedaan Kurikulum Merdeka Dengan K13 ...................................... 13
Tabel 2. 2 Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 31
Tabel 2. 3 Kerangka Berpikir ................................................................................ 33
Tabel 3. 1 Kriteria validator media dan materi ...... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 2 kisi-kisi intrumen lembar observasi awalError! Bookmark not
defined.
Tabel 3. 3 kisi-kisi pedoman wawancara ............... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 4 Kriteria Validator ................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 5 kisi-kisi lembar validasi ahli materi ..... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 6 kisi-kisi lembar validasi ahli bahan ajar Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 7 kisi-kisi angket respon peserta didik ..... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 8 Kriteria Validasi Tingkat Pencapaian .... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 9 Kategori Penilaian Skala Likert ............ Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 10 Kriteria Validasi Tingkat Pencapaian .. Error! Bookmark not defined.
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Observasi Awal .................................................................... 53
Lampiran 2. Pedoman Wawancara ........................................................................ 54
Lampiran 3. Validasi Ahli Materi .......................................................................... 55
Lampiran 4. Validasi Ahli Madia .......................................................................... 58
Lampiran 5. Lembar Angket Respon Siswa .......................................................... 61
Lampiran 6. Modul Ajar ........................................................................................ 62
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
muka kepada peserta didik melalui lembaga sekolah yang bernama sekolah
dan proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Menurut Pane & Darwis
dengan mencakup tujuan, isi, materi dan bahan pelajaran sebagai pedoman
1
2
maksimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
kualitas Pendidikan dan menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif pada
satunya dengan memanfaatkan bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang dikembangkan atau dirancang secara mandiri oleh guru. Menurut
pengalaman kepada peserta didik agar dapat belajar secara mandiri dan LKPD
memiliki kreativitas dan penguasaan bahan ajar yang menarik serta tetap
mandiri. Selain itu LKPD memiliki peran yang sangat penting bagi peserta didik
sebagai fasilitator belajar secara mandiri dengan ikut serta berperan secara
dari LKPD. Namun LKPD juga memiliki kekurangan yang berupa petunjuk
kurang jelas, adanya percobaan yang membutuhkan alat dan bahan sehingga
dalam persiapannya memerlukan waktu cukup lama. Maka dari itu LKPD salah
satu bahan ajar yang penting, dikarenakan dengan adanya LKPD dapat
memahami materi pelajaran melalui kegiatan langsung yang ada pada LKPD
tersebut.
gambaran sebuah kerangka atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
itu pembelajaran yang memusatkan peserta didik sebagai objek utama atau
dialami oleh peserta didik dalam pembelajaran. Peserta didik kelas IV masih
berlangsung, hal tersebut dirasa kurang efektif sehingga ilmu yang disampaikan
oleh guru, karena peserta didik hanya mengamati dan mendengarkan penjelasan
saja, serta kurangya praktek atau interaksi langsung oleh peserta didik tersebut,
sehingga kurangnya terjadi interaksi antara guru dan peserta didik saat
memperhatikan dan tidak fokus belajar, dikarenakan bahan ajar yang digunakan
oleh guru kurang menarik minat peserta didik. Bahan ajar yang digunakan oleh
kurangnya interaksi secara aktif dan menarik minat belajar peserta didik.
5
penunjang bahan ajar yang menarik sehingga dapat belajar terlibat secara
dasar yang diteliti oleh peneliti LKPD yang digunakan hanya berbentuk soal
mengerjakan soal evaluasi dan tidak ada kegiatan kegiata pembelajaran yang
sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut. Dan untuk
Karena pada dasarnya peserta didik memang harus melakukan kegiatan dalam
kegiatan dengan membuat prodak yang dilakukan dengan cara praktek secara
langsung.
permasalahan pada kegiatan yang sudah guru siapkan di LKPD tersebut, peserta
didik terbentuk secara berkelompok maupun individu’ akan tetapi setiap peserta
didik mampu memahami materi apa yang telah dipelajari. Penelitian terkait
yang telah dilakukan oleh Dyah, Mustaji & Rr.Nanik (2022) yang berjudul
Sosial Bagi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar” Maka dari itu peneliti tertarik untuk
TIRTOYUDO”
B. Rumusan Masalah
dasar
C. Tujuan Penelitian
Learning (PJBL)
a. Capaian Pembelajaran
7
CP Materi TP Indikator
Peserta didik 1. Keunikan 1. Peserta didik dapat 1. Mengidentifikasi
mengenal budaya, Kebiasaan mengenal kearifan makna kearifan lokal
kearifan lokal Masyarakat Di lokal keunikan dan daerah masing-
daerahnya dan Sekitarku kebiasaan yang masing.
upaya dimiliki 2. Menyebutkan
pelestariannya. masyarakat di kearifan lokal yang
tempat tinggalnya ada di Kota Malang
serta 3. Mengkreasikan
menghubungkan barang bekas
konteks kehidupan menjadi hiasan
saat ini. dinding bernuansa
kearifan lokal dan
miniatur candi.
2. Konstruk LKPD
d. Jenis kertas antara cover dan isi berbeda, pada halaman cover depan dan
pembelajaran sebagai bahan ajar yang telah dirancang secara matang guna
memudahkan peserta didik untuk mampu befikir kreatif, aktif unruk mencapai
pembelajarn berpusat pada peserta didik sebagai peran utama dalam pemecahan
masalah atau proyek yang disediakan oleh guru sehingga menghasilkan produk
untuk dipresentasikan di kelas. Jadi guru disini hanya sebagai fasilitator saja.
9
tersebut
pelestariannya.
didik.
G. Definisi Operasional
peserta didik mampu belajar secara mandiri, bebas, aktif serta melakukan
4. IPAS merupakan gabungan antara mata pelajaran IPA dan IPS, karena
lingkungan sekitar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kurikulum Merdeka
pembelajaran. Pada saat ini kurikulum yang telah digunakan adalah kurikulum
bakat yang dimiliki masing-masing. Gagasan Merdeka Belajar ini disusun oleh
dalam MBKM ini menambah imun setiap kampus untuk terus menjadi lebih
kampus yang lebih baik lagi dengan mencetak lulusan memiliki nilai
11
12
kreatif. Program ini bukanlah pengganti dari program yang sudah berjalan,
namun untuk memberikan perbaikan sistem yang sudah berjalan (Achmad dkk.,
lingkungan sekolah. Guru bisa menentukan pembelajaran seperti apa yang akan
Peran utama kesuksesan dalam kurikulum merdeka berada pada guru yang
berpikir, berinovasi, mandiri dan kreatif (Lao & Hendrik dalam Daga, 2021).
Merdeka Belajar merupakan program untuk menggali potensi para guru dan
generasi penerus bangsa yang unggul dan berguna bagi masyarakat Indonesia.
untuk menentukan pembelajaran yang akan diajarkan pada peserta didik. Tidak
13
didik untuk memiliki lebih banyak waktu dalam pembelajaran. Peserta didik
2. Bahan Ajar
komponen penting, bahan ajar berisikan materi yang disusun secara sistematis
oleh guru untuk peserta didik pada awal pembelajaran. Bahan ajar biasanya
Sependapat dengan kutipan berikut, bahan ajar adalah landasan awal yang
didik. Bahan ajar yang sesuai dapat memudahkan guru untuk memberikan
pemahaman yang baik. (Fajri, 2018) menyatakan bahwa bahan ajar mempunyai
peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai acuan
bagi guru dan peserta didik untuk menghasilkan proses pembelajaran yang
pembelajaran untuk peserta didik. Dalam bahan ajar membantu peserta didik
belajar dengan optimal, salah satu contoh bahan ajar yang dapat digunakan yaitu
Bahan ajar memiliki manfaat dalam proses pembelajaran bagi peserta didik
maupun guru di sekolah. Bahan ajar harus disusun sedemikian rupa disesuaikan
dengan kebutuhan. Manfaat bahan ajar untuk peserta didik yaitu membuat
kegiatan belajar menjadi menarik, di dalam bahan memuat materi yang sesuai
kemudian dikemas secara menarik dan krearif oleh guru. bahan ajar
Menurut Siti Aisyah, Evih Noviyanti Triyanto (2022: 63) Bahan ajar
pencapaian tujuan pembelajaran. bahan ajar bisa diguakan sebagai media utama
maupun non cetak. Memberikan informasi materi yang dikemas secara ringkas
dan jelas supaya bisa menarik serta memudahkan peserta didik dalam belajar.
16
disusun secara menarik dan singkat namum jelas. Serta dalam pembuatan bahan
ajar isi materi yang digunakan harus sesui dengan kebutuhan peserta didik
Tujuan bahan ajar adalah menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan
sesuai dengan karakteristik dan lingkungan atau lingkungan sosial siswa. Hal
ini lah yang membantu siswa untuk memperoleh bahan ajar alternatif pengganti
buku teks yang terkadang sulit diperoleh, sehingga memudahkan guru dalam
ajar menurut Daryanto dan Dwicahyono (dalam Usman dkk, 2019), yakni: (1)
karakteristik dan lingkungan atau lingkungan sosial siswa; (2) membantu siswa
memperoleh bahan ajar alternatif selain buku teks yang terkadang sulit
secara sistematis, yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
hanya berupa buku teks, namun juga dapat berupa audio visual seperti video
pembelajaran interaktif.
bahan ajar yang membantu peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas.
kertas berisi ringkasan materi dan petunjuk yang wajib dikerjakan peserta
didik (Suttrisno, 2021). Hal tersebut membantu guru untuk memudahkan pada
LKPD sering diartikan lembar evaluasi yang harus dikerjakan peserta didik,
padahal LKPD yang benar berisikan kegiatan atau aktifitas dilakukan secara
langsung oleh peserta didik. LKPD ialah lembaran kertas yang berisikan
siswa pada saat melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang
dipelajari (Noprinda & Soleh, 2019; Syamsu, 2020). Tidak hanya itu, LKPD
Pengembangan LKPD yang benar tidak luput dari bantuan kreativitas guru
seperti penggunaan warna, isi yang jelas, mengajak peserta didik menggali
dan tanggung jawab anak didik pada mengikuti aktivitas pembelajaran yang
dengan pengemasan materi yang jelas. Kegiatan pada LKPD membuat peserta
didik akan melakukan kegiatan tersebut secara individu maupun kelompok, hal
ini mampu mambut peserta didik lebih cepat untuk memahaminya. Adapun soal
pembelajaran bagi peserta didik. LKPD biasanya digunakan sebagai bahan ajar
sebelumnya, fungsi LKPD sebagai berikut (Andi Pratowo dalam Ega Ayu
Lestari, 2018):
1) Sebagai bahan ajar yang bisa memiliki peran pendidik, namun lebih
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih.
didik memahami isi materi yang diberikan guru untuk dipelajari. Dan dengan
pembelajaran dikelas.
fokus yang diambil untuk peserta didik, konsep LKPD yang disajikan. Hal ini
sejalan dengan Sari (2017) karakteristik Lembar Kerja Peserta Didik /LKPD
tujuan tertentu, c) berfokus pada proses belajar peserta didik d) pola penyajian
LKPD yang baik secara penyusunannya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Mulai urutan kurikulum, tujuan, isi serta bentuk LKPD atau pola hasil jadinya
LKPD termuat materi dan soal latihan yang dirancang sedemikian rupa agar
digunakan di sekolah yang lebih memahami nilai-nilai agama Islam, selain itu
variasi latihan soal dalam LKPD hanya berpola itu-itu saja sehingga berpotensi
Lorena dkk, 2019) melalui hasil penelitiannya. Dari hasil penelitiannya tersebut
gambar saja sehingga masih kurang memotivasi siswa untuk lebih tertarik
dalam proses pembelajaran, serta tidak banyak terdapat jumlah butir soal
sehingga siswa yang memerlukan lebih banyak latihan akan tidak maksimal
dengan kebutuhan siswa yang saat ini sedang diajar, dengan kata lain tidak
disarankan menggunakan LKPD yang dijual bebas dan bersifat umum, sehingga
yang berpusat pada siswa akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, dan
antar siswa karena siswa dalam pola ini mendapatkan informasi dari berbagai
21
kegiatannya sendiri atau dalam kelompok kerja. Selain itu, LKPD juga dapat
pikir ilmiah, dan membangkitkan minat siswa terhadap lingkungan alam. Pada
dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Umbaryati (2020), hal ini akan
bahwasannya LKPD memiliki banyak sekali kelebihan dan manfaat bagi siswa.
Siswa akan terbiasa untuk menemukan konsep melalui kegiatannya sendiri atau
dalam kelompok kerja, membiasakan diri dalam berpikir logic dan ilmiah, serta
kekurangan dan kelebihan LKPD, maka kelebihan LKPD jauh lebih unggul,
Prastowo (2014:208), bahan ajar LKPD memiliki enam unsur utama, meliputi
Dari uraian diatas dapat disimpulkan LKPD berisikan kegiatan peserta didik
yang baik dilengkapi dengan judul, petunjuk penggunaan yang jelas, Langkah-
langkah kegiatan, materi yang sesuai dengan kurikulum, serta terdapat evaluasi
adanya kejelasan yang ada pada LKPD dapat memudahkan peserta didik untuk
berisikan gambaran seperti apa pembelajaran yang akan diajarkan oleh guru,
23
kelas. Kurikulum merdeka saat ini pembelajaran lebih berpusat kepada peserta
didik belajar secara langsung (Student Center), untuk itu penggunaan model
peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator membantu kesulitan peserta didik
dalam pemahaman materi. Model PjBL dapat membantu peserta didik dalam
didik juga menekankan kegiatan belajar yang berpusat pada peserta didik,
dituangkan kedalam hasil jadi sebuah produk dari proyek yang telah dikerjakan.
mandiri maupun kelompok. Hal tersebut akan lebih memudahkan peserta didik
dalam saat mereka secra aktif membangun pemahaman mereka dengan bekerja
pengetahuan dari pesert didik serta perencanaan yang baik. Sehingga peserta
peserta didik pasif dalam kelompok, dan membutuhkan biaya cukup banyak.
berpusat kepada peserat didik sebagai peran utama. Peserta didik harus mampu
yang mengatakan bahwa peserta didik suka tekun sampai kelewat batas
kompleks.
3) Meningkatkan kolaboratif.
menyelesaikan tugas.
26
banyak manfaat baik bagi guru maupun bagi peserta didik, adapaun manfaat
model Project Based Learning (PjBL) yaitu (1) peserta didik mendapatkan
(3) menjadikan siswa lebih antusias dalam proses pembelajaran, (4) memajukan
mendesain proses untuk mencapai hasil, (9) siswa harus berkewajiban untuk
telah dilakukan, (12) hasil akhir berupa produk dan dinilai keunggulannya,
PjBL sebagai model pembelajaran dapat dapat melibatkan siswa secara aktif
peserta didik, peserta didik dapat membuat keputusan dan kerangka kerja
toleransi antar sesama, peserta didik menjadi rajin sekolah, disiplin dan percaya
diri.
peserta didik. Setiap model pembelajaran memiliki urutan dan fase yang
Diadopsi dari Furi dkk, (2018) pada model PjBL terdapat enam langkah-
dengan guru.
peserta didik membahas kelayakan proyek yang telah dibuat dan membuat
Pembelajaran IPAS merupakan gabungan antara IPA dan IPS. IPAS secara
konten sangat dekat dengan alam dan interaksi antarmanusia. Pembelajaran IPA
amempelajari kehidupan alam atau makhuk hidup yang ada di bumi. Menurut
Wati dkk (2023), IPA merupakan suatu ilmu yang harus dipelajari melalui
pengamatan secara langsung karena tidak semua materi dapat disampaikan atau
dikombinasikan dengan modul dan media yang bervariatif. Hal tersebutlah yang
menjadi salah satu faktor kurang maksimalnya minat peserta didik karena
kurang adanya inisiatif dan variasi (Asrul dkk dalam Wati, 2023).
dari latar belakang yang beragam dan tentunya berbeda atau bisa disebut
No. 21 Tahun 2016 tentang standar isi menentukan ruang lingkup materi dalam
mata pelajaran IPS dari manusia dan lingkungan yang dipelajari dalam geografi,
pelajaran ekonomi.
30
yang memadai yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di masing-
santai agar anak merasa senang dan nyaman selama proses pembelajaran.
31
C. Kerangka Pikir
1. Peserta didik bersemangat dan aktif 1. Masih terdapat siswa yang kurang
2. Lembar Kegiatan Peserta Didik bisa dikondisikan pada saat
berisikan kegiatan pembelajaran pembelajaran berlangsung.
bukan berisikan soal evaluasi peserta 2. LKPD hanya berisikan soal-soal
didik. evaluasi
3. Penggunaan model Project Based 3. Belum menggunakan PJBL
Learning (PJBL) untuk mendukung sehingga dalam pembelajaran
pembelajaran proyek kurang ada kegiatan praktek secara
langsung.
Analisis Kebutuhan
Penggunaan bahan ajar saat pembelajaran berisikan materi, dan soal-soal evaluasi tanpa ada
kegiatan bagi peserta didik. Pembelajaran masih terpusat kepada penjelasan guru, sehingga
peserta didik lebih sering menyimak pembelajaran tersebut.
Metodologi penelitian
Solusi
Melakukan upaya pembelajaran yang lebih terpusat serta melibatkan peserta didik secara
langsung, seperti kegiatan yang menghasilkan sebuah produk jadi. Dengan didukung oleh bahan
ajar Lemabar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Project Based Learning (PJBL).
Pada penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar “Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
berbasis Project Based Learning (PJBL) kelas IV SD”
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN & PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian & Pengembangan
diartikan sebagai suatu penelitian yang mengkondisikan suatu hal yang ada
menjadi lebih baik dari segi kualitas, kapasitas, fungsi dan manfaat. Untuk
memvalidasi produk yang sudah ada atau mengembangkan produk baru, bisa
produk oleh peneliti, model ADDIE dipilih karena dapat digunakan untuk
34
35
digunakan peserta didik. Oleh karena itu dengan adanya LKPD berbasis PJBL
berlangsung.
1. Analysis (Analisis)
peserta didik kelas IV pada saat pembelajaran, bahan ajar yang digunakan, serta
sumber belajar yang digunakan di kelas. Maka diperoleh hasil bahwa pada saat
kemudian peserta didik diberikan soal evaluasi untuk dikerjakan. Oleh karena
itu dikembangakan LKPD berbasis PJBL, yang harapannya peserta didik bisa
kreatifitas belajar yang membantu pemaham belajar dengan baik. Dan pada
untuk mengetahui apakah produk yang akan dirancang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
2. Desain (Perancangan)
tahap ini ditujukan untuk merancang LKPD yang sesuai dengan kebutuhan
tahapan ini peneliti menyiapkan intrumen validasi untuk diajukan kepada ahli
validasi materi dan bahan ajar. Setelah merancang bahan ajar peneliti
37
melakukan evaluasi formatif yaitu apakah desain yang telah dibuat sesuai
3. Development (Pengembangan)
aspek seperti penggunaan aplikasi untuk desain cover atau gambar yang ada di
dalam LKPD, font hurus menggunakan times new roman 12, dibutuhkannya
15 exampler sesuai dengan jumlah peserta didik kelas IV. Setelah itu LKPD
berbasis PJBL diserahkan kepada validator ahli materi dan bahan ajar, bertujuan
untuk memberikan kritik dan saran terhadap bahan ajar yang telah dibuat.
sesuai dengan petunjuk yang diberikan validator, hal ini bertujuan agar produk
yang dihasilkan layak untuk digunakan pada proses pembelajaran. Pada tahap
ini perlu dilakukan evaluasi formatif, hal ini diupayakan untuk mengetahui
apakah pada tahap pengembangan produk yang dihasilkan sudah layak bagi
peserta didik. Media (bahan ajar) akan divalidasi oleh 2 validator ahli materi
4. Implementation (Implementasi)
yaitu uji coba sekala kecil dengan jumlah 5-8 peserta didik, dan uji coba sekala
besar dengan jumlah 15 atau satu kelas IV. Tidak hanya itu peneliti juga
memberikan angket bagi peserta didik dan guru, angket disusun sesuai
berbasis PJBL saat pembelajaran di kelas. Kemudian Pada tahap ini peneliti
5. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari model desain ADDIE, tahap ini
diambil berdasarkan data validasi ahli, responden peserta dan guru. Apabila
media maka bisa dikatakan media tersebut layak digunakan. Ada dua tahap
evaluasi yaitu meliputi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
kualitas produk yang dihasilkan. hasil yang diperoleh berupa umpan balik yang
39
validator atau dosen ahli materi dan media (bahan ajar). Sedangkan evaluasi
Tahap awal pengembangan produk dengan cara menentukan ide dan produk
apa yang nantinya akan dikembangkan terlebih dahulu. Setelah itu tentukan isi
dari produk yang dikembangkan seperti isi materi, tujuan produk, dan sasaran
Kegiatan Peserta Didik (LKPD), pada tahap akhir melakukan validasi produk
tersebut kepada ahli media supaya produk yang dikembangkan layak untuk
digunakan.
Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan produk yang
dikembangkan, serta mengumpulkan data dari produk tersebut. Uji coba produk
Uji lapangan dilakukan secara terbatas dalam satu kelas dengan jumlah 5-8
peserta didik. uji coba produk dilakukan dengan kriteria peserta didik ungul,
sedang dan tidak unggul pada proses pembelajaran di kelas. uji lapangan
berguna agar produk yang dikembangkan layak untuk di uji Kembali pada uji
Uji lapangan lebih luas dilakukan dalam kelas 4 sebanyak 15 peserta didik
atau 1 kelas, uji lapangan lebih luas dilakukan di kelas 4 SD Negeri 2 Kepatihan
Tirtoyudo. Pelaksanaan uji lapangan lebih luas juga dilakukan evaluasi produk
dikembangkan.
E. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini berupa deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru wali
kelas 4 SD, data kualitatif juga diperoleh dari validator mengenai saran dan
kritik oleh ahli media dan materi, mengenai bahan ajar Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) berbasis Project Based Learning (PJBL). Hasil data tersebut
akan dijadikan acuan dalam perbaikan atau evaluasi untuk memperbaiki dan
kuantitatif diperoleh dari hasil angket validasi ahli media dan materi serta
angket peserta didik, berupa hasil penilaian terhadap komponen dari bahan ajar
Kepatihan Malang, Jl. Banjarsari No. 743 Desa Kepatihan Kec. Tirtoyudo Kab.
1. Observasi
bahan ajar dilakukan oleh guru kelas, peneliti ikut serta pada saat penerapan
tersebut untuk mengarahkan jika ada yang kurang dipahami. Hal ini juga
2. Wawancara
dan valid.
3. Dokumentasi
peserta didik.
4. Angket
untuk dijawab, angket berisikan pertanyaan yang telah disusun sesuai kebutuhan
didik pada saat penerapan bahan ajar LKPD berbasis PJBL, angket juga diberikan
kepada validator ahli materi dan bahan ajar untuk me ngetahui kelayakan bahan
H. Instrumen Penelitian
terdapat pada lembar validasi dari ahli media, ahli materi, lembar observasi,
wawancara dan respon peserta didik. berikut ini tabel untuk mengetahui
43
data.
1. Pedoman Observasi
terhadap bahan ajar, uji coba atau kelayakan terhadap bahan ajar yang akan
2. Pedoman Wawancara
3. Pedoman Angket
4. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitian ini berupa hasil foto pada saat penelitian
wawancara atau angket penelitian. Pada uji coba produk dan lapangan
dengan kenyataanya.
yang ada, serta bagaimana solusi dalam masalah penelitian. analisis dilakukan
pada guru wali kelas dan peserta didik sebagai subjek utama penelitian.
a. Pengumpulan Data
Pada tahap ini data yang diperoleh peneliti untuk pengumpulan data
berlangsung di kelas.
b. Reduksi Data
memilah data terpenting atau paling utama. Pada tahap ini pemilihan data
pengembangan.
c. Penyajian Data
d. Kesimpulan
dilakukan.
48
diperoleh dari analisis data angket validasi dan angket respon peserta didik.
validasi ahli menggunakan skala likert, variable yang akan diukur dan
sebagai berikut:
Skor Kategori
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
49
Skor Kategori
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Menurut Nesri, 2019 presentase validasi para ahli rata – rata setiap
𝑓
P x 100%
N
Keterangan :
50
51
Mengetahui, Malang,
Guru Kelas Observer
53
54
Narasumber Malang,
Wali Kelas IV Observer
55
Saran, kritik ataupun komentar dari Bapak/Ibu sangat bermanfaat bagi peneliti
untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Project
Based Learning (PJBL) pada pembelajaran IPAS (Keunikan Kebiasaan Masyarakat
Di Sekitarku, Kekayaan Budaya Indonesia, Manfaat Keberagaman Dan
Melestarikan Keberagaman Budaya) kelas IV Sekolah Dasar, yang lebih baik lagi.
Atas perhatian Bapak/Ibu peneliti mengucapkan banyak terimakasih.
Berilah tanda centang (√) dibawah ini sesuai yang Bapak/Ibu berikan.
56
Keterangan:
Penilaian yang digunakan oleh peneliti terdiri dari 5 kategori sebagai berikut:
No. Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
1. 80,01% – 100% Sangat Baik Sangat valid, dapat
digunakan tanpa
revisi
2. 60,01% – 80,00% Baik Valid, dapat
digunakan namun
perlu direvisi kecil
3. 40,01% – 60,00% Cukup Kurang valid,
disarankan tidak
57
𝑓
P x 100%
N
Keterangan :
Kesimpulan:
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Project Based Learning (PJBL)
pada pembelajaran IPAS (Keunikan Kebiasaan Masyarakat Di Sekitarku, Kekayaan
Budaya Indonesia, Manfaat Keberagaman Dan Melestarikan Keberagaman
Budaya.) kelas IV Sekolah Dasar.
Dinyatakan:
Saran, kritik ataupun komentar dari Bapak/Ibu sangat bermanfaat bagi peneliti
untuk mengembangkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Project
Based Learning (PJBL) pada pembelajaran IPAS (Keunikan Kebiasaan Masyarakat
Di Sekitarku, Kekayaan Budaya Indonesia, Manfaat Keberagaman Dan
Melestarikan Keberagaman Budaya) kelas IV Sekolah Dasar. yang lebih baik lagi.
Atas perhatian Bapak/Ibu peneliti mengucapkan banyak terimakasih.
Berilah tanda centang (√) dibawah ini sesuai yang Bapak/Ibu berikan.
59
4 3 2 1
1. Aspek Komponen Judul cover LKPD sesuai dengan
LKPD Capaian Pembelajaran (CP).
Keterangan:
Penilaian yang digunakan oleh peneliti terdiri dari 5 kategori sebagai berikut:
No. Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
1. 80,01% – 100% Sangat Baik Sangat valid, dapat
digunakan tanpa revisi
2. 60,01% – 80,00% Baik Valid, dapat digunakan
namun perlu direvisi kecil
60
𝑓
P x 100%
N
Keterangan :
Kesimpulan:
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) berbasis Project Based Learning (PJBL)
pada pembelajaran IPAS (Keunikan Kebiasaan Masyarakat Di Sekitarku, Kekayaan
Budaya Indonesia, Manfaat Keberagaman Dan Melestarikan Keberagaman
Budaya.) kelas IV Sekolah Dasar.
Dinyatakan:
(.......................................................)
Lampiran 6. Modul Ajar
MODUL AJAR
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji islam
FASE B KELAS IV
62
63
64
peserta didik mampu mengkreasikan barang bekas menjadi hiasan dinding yang
indah bernuansa kearifan lokal.
PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan YME
Mata pelajaran IPAS merupakan sarana berlatih peserta didik untuk dapat
membangun rasa syukur kepada Tuhan YME atas segala nikmat alam semesta dan
bersosial, melalui elemen ini siswa akan lebih menghargai lingkungan.
• Bernalar Kritis
Melalui pelajaran IPAS materi Kearifan Lokal, peserta didik dapat menumbuhkan
pemikiran kritis bahwa sekelompok manusia memiliki budaya yang beragam dan
menghasilkan masing-masing kearifan lokal yang berbeda di setiap tempat sehingga
ketidaksamaan akan mewujudkan sikap toleransi antar budaya dan masyarakat.
• Berkebhinekaan Global
Melalui mata pelajaran IPAS materi Kearifan Lokal, peserta didik dapat
menumbuhkan rasa bangga akan keragaman yang dimiliki oleh Indonesia dan
daerahnya.
SARANA DAN PRASARANA
Media : Laptop, HP, LCD, dan Proyektor
Sumber Belajar : LKPD, Buku dan Internet
Alat : Stik es krim bekas, Gunting, Lem,
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik regular
MODEL PEMBELAJARAN:
PJBL (Project Based Learning)
METODE PEMBELAJARAN:
Diskusi, tanya jawab, penugasan, praktek
MODA PEMBELAJARAN :
Tatap Muka (Luring)
KOMPONEN INTI
PEMAHAMAN BERMAKNA
Meningkatkan kemampuan peserta didik tentang pengetahuan kearifan lokal, terkait
makna, manfaat, dan cara melestarikan kearifan lokal tempat tinggalnya. Peserta didik
dapat mengiidentifikasi berbagai bentuk kearifan lokl yang ada di sekitar tempat tinggal.
66
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kamu tahu apa itu kebudayaan dan kearifan lokal?
2. Apa saja keunikan yang dimiliki oleh daerah kalian? Bisakah kalian menyebutkan?
3. Mengapa kita harus menjaga kekhasan daerah kita agar tetap lestari?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Kegiatan Orientasi
• Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa sebelum PBM (Proses
Belajar Mengajar) dimulai.
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
• Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk memperkuat rasa
nasionalisme.
• Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari.
a. Peserta didik diajak untuk mengamati dan menyebutkan salah satu kearifan lokal
di sekitar tempat tinggal.
b. Peserta didik bercerita tentang budaya atau kearifan lokal yang mereka ketahui di
daerah tempat tinggal.
• Peserta didik diskusi dengan bertanya pertanyaan yang esensial dan guru
memfasilitasi untuk saling berdiskusi sesama teman.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan kolaborasi
dengan apa yang ingin diketahui peserta didik tentang kearifan lokal.
• Guru menjelaskan manfaat mempelajari topik pembelajaran yang akan dipelajari
dalam kehiupaan sehari-hari.
Kegiatan inti
Pertemuan ke-1
1. Menentukan pertanyaan atau topik utama
a. Guru menyajikan video tentang Budaya dan Kekhasan Kota Malang melalui
kanal YouTube. Link: https://youtu.be/K0000BSh6Ns
b. Peserta didik bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai video
yang ditayangkan.
c. Peserta didik secara mandiri mengerjakan LKPD: Ayo Mengamati.
d. Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan: Keunikan dan Kearifan
Lokal Kota Malang.
67
e. Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang disampaikan guru atau
yang diperoleh dari bahan bacaan pada PowerPoint yang disajikan guru.
f. Peserta didik dan guru terlibat diskusi mengenai materi yang disajikan melalui
PowerPoint.
2. Merencanakan dan mendesain proyek
a. Peserta didik secara mandiri mengerjakan LKPD: Ayo mencoba.
b. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas LKPD: Ayo Mencoba.
c. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (4 - 5 anggota).
d. Peserta didik secara berkelompok membaca dan memahami tugas pada LKPD:
Unjuk kerja membuat kreasi hiasan dinding bernuansa kearifan lokal dari barang
bekas.
e. Peserta didik melihat video langkah-langkah membuat kreasi hiasan dinding
yang dimaksud melalui kanal YouTube https://youtu.be/OWeHxZ7CUeE.
f. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat
yang diperlukan untuk pembuatan proyek di pertemuan selanjutnya.
g. Peserta didik diberikan PR untuk mencetak 1 foto/gambar yang merupakan salah
satu keunikan yang dimiliki Kota Malang.
3. Membuat jadwal pelaksanaan penyelesaian proyek
a. Peserta didik membuat jadwal atau timeline pengerjaan dan penyelesaian proyek.
b. Guru menentukan batas akhir pengumpulan tugas proyek.
c. Guru mendampingi dan membimbing peserta didik menyusun jadwal
penyelesaian proyek.
d. Guru menyampaikan bahwa proyek yang dibuat harus dengan tema yang
disepakati.
e. Proyek dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya dan harus diselesaikan selama
65 menit, sehingga peserta didik harus membawa lengkap alat dan bahan yang
diminta.
f. Peserta didik mengerjakan proyek sesuai langkah-langkah yang tertera pada
LKPD: Unjuk Kerja.
Pertemuan ke-2
4. Memonitor kemajuan penyelesaian proyek
68
a. Guru memeriksa kesiapan termasuk alat dan bahan yang dibawa peserta didik
untuk mengerjakan proyek, di antaranya: foto yang telah tercetak, stik es krim
bekas yang telah dicuci, lem, dll.
b. Guru memonitoring kegiatan peserta didik dalam menyelesaikan dan melakukan
penilaian sikap pada peserta didik, dan membantu peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam pengerjaan proyek.
c. Guru melakukan penilaian sikap berdasarkan rubrik yang telah dibuat.
d. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengecekan dan memberikan
pengarahan untuk melakukan perbaikan atas kerja kelompok mereka sendiri.
e. Guru memonitoring hasil proyek peserta didik apakah sudah sesuai dengan
kriteria penugasan yang ditentukan.
f. Guru mengawasi jalannya pembuatan proyek dan memastikan kegiatan berjalan
dengan lancar dan tepat waktu (65 menit).
5. Mempresentasikan dan menguji hasil penyelesaian proyek
a. Peserta didik atau masing-masing kelompok secara bergantian
mempresentasikan perkembangan proyek yang telah dibuat oleh masing-masing
kelompok, sementara peserta didik dalam kelompok lainnya memberikan
tanggapan.
b. Guru menanggapi dan memotivasi keberanian peserta didik dalam
mempresentasikan hasil karyanya.
6. Mengevaluasi dan refleksi proses dan hasil proyek
a. Peserta didik dan guru melakukan evaluasi dengan merefleksi, memberikan
kesan dan pengalaman selama membuat kreasi dari barang bekas.
b. Peserta didik menyampaikan pendapatnya terkait proyek yang telah dikerjakan.
c. Peserta didik membuat kesimpulan atas proyek yang dilaksanakan dengan
keterkitannya antara tujuan dan manfaat pembelajaran.
d. Guru mengembangkan diskusi peserta didik untuk menjawab permasalahan di
awal serta memberikan penguatan materi pembelajaran terkait kearifan lokal.
e. Guru melakukan penilaian unjuk kerja berdasarkan rubrik yang telah dibuat.
Kegiatan Akhir
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
69
• Peserta didik ditugaskan mengisi laporan praktikum di LKPD yang telah disediakan.
• Peserta didik mengerjakan Soal Latihan sebagai pekerjaan rumah.
• Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada pertemuan
berikutnya.
• Guru dan peserta didik berdoa bersama.
• Guru memberikan salam penutup.
REFLEKSI PENDIDIK
Media PowerPoint yang digunakan merupakan standard media pembelajaran berbasis
teknologi yang sering digunakan di dalam kelas. Kemungkinan peserta didik menjadi
bosan, namun untuk mengantisipasi hal tersebut penyajian video YouTube sangat
membantu menstabilkan konsentrasi dan perhatian peserta didik. Selain itu, proyek yang
dilakukan berisi beberapa elemen P5 salah satunya adalah menggunakan barang bekas
untuk membuat sesuatu yang bernilai dan menghubungkannya dengan materi yang saat
ini dipelajari. Dengan ini peserta didik cenderung dapat berpikir kritis dan kreatif, serta
menghargai alam.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Bahan ajar
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
3. Media pembelajaran
4. Alat evaluasi
5. Lembar Penilaian
PENGAYAAN DAN REMEDIAL
1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi ini dengan sangat
baik yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatanya lebih tinggi.
2. Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan baik
yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi spesifik yang
kurang dikuasai oleh peserta didik.
BAHAN BACAAN PENDIDIK
1. Buku Guru IPAS Kurikulum Merdeka Kemedikbudristek
2. Bacaan di internet
BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK
1. Buku Siswa IPAS Kurikulum Merdeka Kemedikbudristek
2. PowerPoint
70
DAFTAR PUSTAKA
_______. (2019). Kearifan Lokal Malang, Jawa Timur. Diakses di djerasyifa.blogspot.com,
pada 21 Februari 2023.
Amalia Fitri, dkk. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk
Siswa SD Kelas IV. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Amalia Fitri, dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk Siswa SD Kelas IV.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan
BAHAN AJAR
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
71
72
73
cuplikan kisah mahabharata. Candi ini terletak di desa Rejo Kidal kec
Tumpang, sekitar 24 km arah timur Malang.
D. Candi Badut
Candi Badut terletak di Dukuh Gasek, Desa Karang Besuki, Kesamatan Dau,
Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Candi Badut terletak di kaki Gunung
Kawi. Candi Badut diyakini adalah peninggalan Prabu Gajayana, penguasa
kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam prasasti Dinoyo bertahun
760 Masehi. Dapat ditempuh dengan kendaraan umum jurusan Tidar. Candi ini
diperkirakan berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah peninggalan Prabu
Gajayana, penguasa kerajaan Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam
prasasti Dinoyo bertahun 760 Masehi.
Kata Badut di sini berasal dari bahasa sansekerta “Bha-dyut” yang berarti sorot
Bintang Canopus atau Sorot Agastya. Hal itu terlihat pada ruangan induk candi
yang berisi sebuah pasangan arca tidak nyata dari Siwa dan Parwati dalam bentuk
lingga dan yoni. Pada bagian dinding luar terdapat relung-relung yang berisi arca
Mahakal dan Nadiswara. Pada relung utara terdapat arca Durga
Mahesasuramardhini. Relung timur terdapat arca Ganesha. Dan disebelah Selatan
terdapat arca Agastya yakni Syiwa sebagai Mahaguru. Namun diantara semua arca
itu hanya arca Durga Mahesasuramardhini saja yang tersisa.
E. Candi Sumberawan
Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Kecamatan
Singosari Malang. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini
Merupakan peninggalan Kerajan Singhasari dan digunakan oleh umat Budha pada
masa itu. Candi Sumberawan terletak di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari,
Kabupaten Malang, +/- 6 Km, di sebelah Barat Laut Candi Singosari, candi ini
dibuat dari batu andesit dengan ukuran P. 6,25m L. 6,25m T. 5,23m dibangun pada
ketinggian 650 mDPL, di kaki bukit Gunung Arjuna. Pemandangan di sekitar candi
ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya.
Karena itulah disebut Candi Sumberawan.
2. Bangunan Tua Bersejarah
Kawasan Ijen, siapa yang tidak kenal dengan tempat itu, karena itu telah menj
adi salah satu trade mark Kota Malang. Bangunan Kunonya yang tertata rapi dan juga
jalannya yang membuat nyaman berkendara ataupun untuk berjalan kaki. Sayang saat
75
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
76
77
78
Media Pembelajaran
Power Point
Video YouTube
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
79
80
81
82
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran 1
A. Kegiatan 1
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik mampu memahami apa itu kearifan lokal.
2. Melalui penggunaan LKPD peserta didik mampu untuk mengkreasikan barang bekas
menjadi figora dari stik ice cream.
3. Melalui kegiatan unjuk kerja mengkreasikan stik ice cream peserta didik memahami
berbagai macam kearifan lokal daerah mereka.
4. Dengan kegiatan untuk kerja yang menghasilkan produk peserta didik mampu untuk
berkreasi dengan kreatif secara berkelompok.
B. Kegiatan 2
1. Melalui tanya jawab peserta didik mampu memahami kearifan lokal daerah sekitar.
2. Melalui penggunaan LKPD peserta didik mampu mengkreasikan barang bekas
menggunakan kardus bekas.
3. Melalui unjuk kerja kelompok peserta didik mengkreasikan kardus bekas menjadi
miniatur candi.
4. Melalui unjuk kerja kelompok peserta didik mampu membuat miniatur candi kidal
dan candi sumberawan.
83
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mari Mengamati
Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya
tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu
(masyarakat lokal). Kearifan lokal dapat diartikan juga sebagai ciri khas etika dan nilai
budaya dalam masyarakat lokal secara turun temurun. Dengan kata lain, kearifan lokal
bersemayam pada budaya lokal (local culture). Kearifan lokal malang memiliki
berbagai macam contohnya saja seperti kampung warna warni, topeng, makanan khas,
bangunan bersejarah dan lain sebagainya.
Pertanyaan mendasar
Apa saja yang kalian ketahui mengenai kearifan lokal pada gambar tersebut?
Perhatikan gambar
85
Perhatikan gambar
86
Unjuk Kerja 1
a) Ayo mengubah barang bekas menjadi benda yang bernilai seperti di bawah ini.
b) Ikuti langkah-langkah yang tersedia agar eksperimenmu dalam membuat prakarya hiasan
dinding berhasil.
c) Cermati video berikut ini agar memudahkanmu dalam bereksperimen!
https://youtu.be/OWeHxZ7CUeE
d) Pastikan kamu mengerjakan di bawah pengawasan guru atau orang tuamu.
Foto kearifan lokal Stik es krim bekas Lem kayu Kertas manila bekas
Malang ukuran 5R
B. Langkah-langkah
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Susunlah stik eskrim membentuk sebuah bingkai sesuai kreativitasmu hingga kamu
benar-benar menemukan model yang pas untuk bingkaimu. Kamu boleh mencari di
internet untuk referensi.
3. Setelah bentuk bingkai ditemukan, rekatkan satu persatu di bagian kanan/kiri/atas stik
es krim menggunakan lem kayu dengan hati-hati.
4. Perlihatkan pada gurumu untuk memastikan bahwa pekerjaanmu telah sesua. Tunggu
5 - 7 menit hingga lem benar-benar lekat.
5. Sembari menunggu, masukkan foto kearifan lokal daerah Malang yang berukuran 5R
ke dalam plastik.
6. Gunting kertas manila bekas sesuai dengan ukuran foto.
7. Masukkan kertas manila bekas ke dalam bingkai untuk digunakan sebagai alas foto
nantinya.
Nama :
Kelompok :
91
Unjuk Kerja 2
a) Ayo membuat miniatur dari kardus bekas menjadi benda bernilai seperti contoh di
bawah ini.
B. Langkah-langkah
1. Siapkan semua alat dan bahan yang sudah ada
2. Ambil kardus bekas ukur dan potong sesuai ketentuan yang diinginkan.
3. Setelah kardus berbentuk potongan segi empat mulailah untuk menyusun kardus.
4. bentuk kardus menjadi susunan bangunan candi, dan lem menggunakan lem tembak
supaya menempel.
5. Perlihatkan hasil setengah jadi produkmu kepada guru, untuk dinilai untuk
memastikan sudah benar apa belum.
6. Sembari menunggu lem pada kardus kering, mulailah untuk menyiapkan sterofoam,
dan ukur sesuai dengan bersarnya bangunan atau sesuai keinginan.
7. Setelah itu siapkan stik ice cream, bentuk stik ice cream menjadi bentuk pagar pada
bangunan, potong stik sesuai keinginan yang diinginka.
8. Kemudian letakkan bangunan candi dari kardus bekas yang sudah dibuat diatas
sterofoam, lem menggunakan lem tembak untuk memperkokoh suapaya tidak jatuh.
9. Pasang pagar yang terbuat dari stik ice cream diatas sterofoam, lalu lem suapaya
tidak lepas
10. Produk sudah jadi dan bisa ditunjukkan kepada guru.
Nama :
Kelompok :
96
A.
B.
97
C.
D.
6. Berikut ini merupakan bangunan tua bersejarah yang berlokasi di Kota Malang, kecuali…
A. Gereja Kayu
B. Toko Es Krim Oen
C. Rumah Tua Darmo
D. Rumah Makan Inggil
7. Kota Malang adalah kota terpadat di Jawa Timur dengan urutan ke...
A. 2
B. 4
C. 6
D. 1
8. Perhatikan kearifan lokal berikut!
a) Sedekah bumi
b) Kampung warna warni
c) Topeng Malangan
d) Bahasa walikan
Dari keempat kearifan lokal di atas, yang bukan merupakan produk kebudayaan masyarakat,
melainkan sebatas keunikan atau ikon yang dimiliki suatu daerah adalah…
A. B dan C
B. D saja
C. B saja
D. A saja
9. Terdapat relung-relung yang berisi arca Mahakal dan Nadiswara di bagian dinding-dinding
luar candi…
A. Candi Badut
B. Candi Kidal
C. Candi Singhasari
D. Candi Tikus
98
10. Wisma tumapel merupakan bagian dari produk kearifan lokal yang dimiliki masyarakat
daerah Malang, yaitu pada aspek…
A. Kebudayaan candi
B. Makanan khas
C. Bangunan bersejarah
D. Penghasilan Masyarakat
INSTRUMEN, DAN RUBRIK
PENILAIAN
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
99
100
101
A. LEMBAR PENILAIAN
Skor 4 3 2 1
Hasil karya Produk berfungsi Produk cukup Produk Produk belum
berfungsi berfungsi sesuai
sesuai dengan berfungsi
tujuan.
sesuai sesuai dengan
tujuan dengan dengan tujuan. tujuan namun
sangat baik. masih perlu
perbaikan.
Kreativitas dan Memenuhi Memenuhi 2 Memenuhi 1 Seluruh kriteria
estika: semua kriteria yang kriteria yang tidak terpenuhi
1.memanfaatkan kriteria yang diharapkan. diharapkan.
penggunaan bahan diharapkan.
yang ada;
102
2. siswa membuat
modifikasi atau
pengembangan
sendiri di luar arahan;
3. tampilan produk
menarik, rapi, dan
tersusun dengan baik.
ada inisiatif
bertanya.
Skor 4 3 2 1
Isi presentasi: Memenuhi Memenuhi 3-4 Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
semua kriteria. kriteria isi yang tidak terpenuhi
1. Judul Proyek kriteria isi yang
baik.
baik
2. Tujuan Proyek
Skor 4 3 2 1
Sikap presentasi: Memenuhi Memenuhi 3-4 Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
semua kriteria isi yang tidak terpenuhi
1. Berdiri tegak. kriteria isi yang
baik.
kriteria. baik.
2. Suara terdengar
jelas.
3. Melihat ke arah
audiens .
4. Mengucapkan
salam pembuka.
5. Mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1. Melihat bahan 1. Sering 1. Membaca
menjelaskan presentasi melihat terus selama
tidak melihat sesekali. bahan presentasi.
bahan. presentasi.
2. Penjelasan 2. Penjelasan
presentasi.
bisa dipahami 2. penjelasan tidak dapat
2. Penjelasan kurang bisa dipahami.
bisa dipahami dipahami
4. KATEGORI
Nilai Akhir
≥91 ≥81 ≥71 ≤70
Sangat terampil Terampil Cukup terampil Perlu Bimbingan
104
Jumlah Skor
masalah dan
Nilai Akhir
Nama Hasil Karya Kreativitas dan Isi presentasi Sikap Presentasi Pemahaman
Kategori
kemandirian
estika Konsep
No
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
105
PENILAIAN SIKAP
b. Bentuk : observasi
c. Instrument : rubrik
Penilaian
No Sikap Belum Terlihat (BT) Mulai Terlihat (MT) Mulai Sudah
Berkembang (MB) Membudaya
(SM)
1 Gotong Royong Jika tidak ada sikap Jika salah satu sikap Jika dua sikap yang Jika semua sikap
yang ditunjukkan yang ditunjukkan ditunjukkan yang ditunjukkan
• Bersedia membantu teman
• Aktif dalam kerja kelompok
• Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
2 Bernalar Kritis Jika tidak ada sikap Jika salah satu sikap Jika dua sikap yang Jika semua sikap
yang ditunjukkan yang ditunjukkan ditunjukkan yang ditunjukkan
• Mampu merumuskan pokok permasalahan
• Mampu bertanya dan menjawab
• Membuat rangkuman
Keterangan BT (Belum Terlihat) : D (Kurang) MT (Mulai Terlihat) : C (Cukup) MB (Mulai Berkembang) : B (Baik) SM (Sudah Membudaya)
: A (Sangat baik).
106
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
MODUL AJAR
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS IV
107
108
109
Kegiatan Akhir
• Guru memfasilitasi peserta didik untuk mereview pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
• Peserta didik ditugaskan mengisi laporan praktikum di LKPD yang telah disediakan.
• Peserta didik mengerjakan Soal Latihan sebagai pekerjaan rumah.
114
DAFTAR PUSTAKA
_______. (2019). Kearifan Lokal Malang, Jawa Timur. Diakses di djerasyifa.blogspot.com,
pada 21 Februari 2023.
Amalia Fitri, dkk. (2021). Buku Panduan Guru Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk
Siswa SD Kelas IV. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Amalia Fitri, dkk. (2021). Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk Siswa SD Kelas IV.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan.
Malang-guidance. Kesenian & Kebudayaan Kota Malang. Diakses di malang-
guidance.com, pada 26 Februari 2023.
BAHAN AJAR
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
116
117
118
Rangkuman Materi
Malang terkenal dengan budaya dan kerajinannya seperti, Topeng Malangan,
Keramik Dinoyo, Tari Malangan, Jaran Kepang atau Bantengan. Bangunan tuanya juga
tak kalah menggoda, seperti Tokok Es Krim “Oen”, Gereja Kayu Tangan, Rumah Makan
Inggil dan lain-lain. Bumi Arema atau sebutan Kota Malang menyimpan berbagai
kekayaan seni dan budaya bangsa yang luar biasa. Mulai dari makanannya seperti Bakso,
Keripik Tempe dan Apel Malang.
1. MAKANAN KHAS KOTA MALANG
- KERIPIK TEMPE
Jajanan khas malang yang menggugah selera. Jajanan yang terbuat dari kedelai ini
bernama “tempe”. Selain tidak menimbulkan efek samping jika mengkonsumsinya,
jajanan ini terkenal merakyat. Jajanan ini bisa di konsumsi siapa saja tidak mengenal
kalangan, yup karena harganya yang tidak menguras kantong. Karena warga malang
sangat kreatif dia menyulap tempe menjadi “keripik tempe” yang menjadi andalan kota
Malang.
- ES PISANG IJO
Kini selera makan masyarakat Indonesia makin beragam. Tidak melulu makanan londo
cepat saji yang sekarang kian merebak, penikmat kuliner juga mulai melirik makanan
tradisional Nusantara. Salah satunya adalah pisang ijo asal Makassar, Sulawesi Selatan.
Yang sekarang mulai merebak di kawasan kota Malang tercinta. Kalau sudah berkunjung
ke kota Malang tapi tidak mengincipi jajanan satu ini rasanya kurang lengkap. Menu
makanan dengan bahan dasar pisang berbalut tepung berwarna hijau ini sangat
menggugah selera. Di daerah Malang jajanan es pisang ijo oni tersaji dalam berbagai
aneka rasa. Dari pisang ijo tradisional dikembangkan dengan campuran vla ditambahkan
dengna berbagai rasa vanila, keju, hingga durian. Di bandingkan dengan dengan es pisang
ijo makassar yang hanya dibungkus terigu berwarna hijau pandan plus lumuran vla
ditambah sirup sebagai pemanis es pisang ijo malang memiliki varian rasa yang lebih
menggugah selera dan lebih unik.
- BAKSO KHAS MALANG
Bakso Cak Kribo adalah salah satu bakso yang telah banyak dikenal di kota Malang. Rasa
yang begitu khas dan berbeda dari yang lain adalah salah satu keunggulan bakso ini
sehingga selalu banyak pelanggan. Dengan bumbu rahasia turun temurun, bakso Cak
Kribo mampu menyajikan masakan bakso khas kota Malang yang sangat enak dan pas
dengan segala kondisi cuaca kota Malang. Selain menyajikan masakan bakso khas kota
119
Malang, warung bakso Cak Kribo juga menyajikan mie ayam dengan cita rasa tinggi.
Rasa mie ayam begitu gurih dan nikmat sehingga tidak membuat cepat bosan bagi yang
menikmatinya. Saat ini bakso Cak Kribo memiliki beberapa cabang di kota Malang atau
kota Batu. Diantaranya di pusat kota Batu, jalan Landungsari, dan jalan Aris Munandar
(belakang Ramayana). Pusat baksi Cak Kribo ada di jalan Terusan Borobudur no.11
tepatnya di depan karaoke studio I. Angkutan umum yang melewati adalah LIN ABG.
Anda bisa menghubungi di nomor telepon 081 252 335 557.
Di Kota Malang terdapat seni pemahatan topeng yang asli bercirikan khas Malang.
Berdasarkan beberapa catatan sejarah menyebutkan bahwa Topeng Malang adalah
sebuah kesenian kuno yang usianya lebih tua dari keberadaan Kota Apel ini. Topeng ini
pun sudah diperkenalkan sejak zaman kerajaan Gajayana kala itu. Para pemahat Topeng
Malangan sudah turun temurun sampai sekarang, walaupun jumlahnya tidak terlalu
melonjak banyak. Pada jaman dulu apresiasi pada Topeng Malang ini diwujudkan dengan
bentuk pertunjukan saat ada acara tertentu seperti pernikahan, selamatan, dan hiburan
pejabat tinggi kala itu.
Topeng Malang sedikit berbeda dengan topeng yang ada di Indonesia, dimana
corak khas dari pahatan kayu yang lebih kearah realis serta menggambarkan karakter
wajah seseorang. Ada banyak ragam dari jenis Topeng Malang yang dibuat seperti
karakter jahat, baik, gurauan, sedih, kecantikan, ketampanan, bahkan sampai
karakter yang sifatnya tidak teratur. Sajian ini nantinya dikolaborasikan dengan tatanan
rias dan pakaian untuk memainkan sebuah pewayangan atau cerita tertentu menggunakan
Topeng Malang. Perkemgbangan saat ini Topeng Malang sudah dapat dinikmati dalam
bentuk drama, ada yang menceritakan tentang sosial dan humoran.
Di kota Malang juga terdapat tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya
Jawa Timur yaitu Taman Krida Budaya Jawa Timur, di tempat ini sering ditampilkan
aneka budaya khas Jawa Timur seperti Ludruk, Ketoprak, Wayang Orang, Wayang Kulit,
Reog, Kuda Lumping, Sendra tari, saat ini bertambah kesenian baru yang semakin
berkembang pesat di kota Malang yaitu kesenian “BANTENGAN” kesenian ini
merupakan hasil dari kreatifitas dan inovasi masyarakat asli Kota Malang, sejak dahulu
sebenarnya kesenian ini sudah dikenal oleh masyarakat Malang namun baru sekaranglah
“BANTENGAN” lebih dikenal oleh masyarakat tidak hanya masyarakat lokal namun
juga sampai luar daerah bahkan mancanegara. Khusus di Malang sering diadakan
pergelaran bantengan hampir setiap perayaan hari besar baik keagamaan maupun
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
MEDIA PEMBELAJARAN
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
120
121
122
Media Pembelajaran
Power Point
Video YouTube
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
123
124
125
126
Tujuan Pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN 2
A. Kegiatan 1
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik mampu memahami produk kearifan lokal
daerah
2. Melalui penggunaan LKPD peserta didik mampu berkreasi membuat kerajinan tangan
3. Melalui kegiatan unjuk kerja peserta didik mampu bertindak kreatif membuat
kerajinan dari plastisin betemakan makanan khas daerah
4. Melalui unjuk kerja langsung peserta didik mampu membuat kreasi
B. Kegiatan 2
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik mampu memahami berbagai produk
kearifan lokal daerah sekitar
2. Melalui penggunaan LKPD peserta didik mampu berfikir kreatif untuk membuat
kreasi kerajinan tangan
3. Melalui unjuk kerja kelompok peserta didik mampu bekerja sama untuk membuat
kerajinan tangan dari bahan sederhana
4. Melalui unjuk kerja peserta didik mampu membuat kolase foto dari cangkang telur.
127
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mari Mengamati
Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya
tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu
(masyarakat lokal). Kearifan lokal dapat diartikan juga sebagai ciri khas etika dan nilai
budaya dalam masyarakat lokal secara turun temurun. Dengan kata lain, kearifan lokal
bersemayam pada budaya lokal (local culture). Keberagaman kearifan lokal malang
seperti makanan khas, bangunan bersejarah, kesenian. Salah satu contoh kearifan lokal
malang seperti bakso malang, apel malang dan lainnya.
Pertanyaan Mendasar
Apa saja yang kalian ketahui mengenai kearifan lokal pada gambar tersebut?
Perhatikan gambar
129
Perhatikan gambar
130
Unjuk Kerja 1
a) Buatlah kelompok berjumlah 4-5 orang. Pilih dan tentukan satu makanan khas kota
daerahmu.
b) Ayo membuat replika dari plastisin makanan khas daerahmu yang sudah kamu pilih.
c) Contoh langkah-langkah membuat replika makanan dari plastisin dapat dilihat di sini
https://youtu.be/whm5meFrauk
d) Pastikan kamu mengerjakan di bawah pengawasan guru atau orang tuamu.
B. Langkah-langkah
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Pastikan kamu sudah menentukan replika makanan apa yang akan kamu buat.
3. Cari gambar makanan yang kamu pilih dari internet, kemudian cetaklah agar
mempermudah pekerjaanmu melihat bentuk makanannya saat mengerjakan.
4. Buatlah bentuk makanan sesuai dengan warnanya atau/warna yang mendekati (jika
tidak ada).
5. Jangan menyampur warna plastisin, agar tidak merusak kualitas dan estetika warna
plastisin.
Nama :
Kelompok :
135
Unjuk Kerja 2
B. Langkah-langkah
1. Siapkan kertas HVS dan spidol. Kemudian gambar sketsa Apel Malang di kertas
HVS tersebut
2. Siapkan cangkang telur, remukkan menjadi sedikit kecil
3. Ambil kertas HVS yang sudah digambar, berikan lem pada seluruh gambar di kertas
HVS
4. Tempelkan remahan cangkang telur diatas gambar yang sudah diberikan lem,
berikan cangkang telur sampai menutupi seluruh permukaan sketsa gambar.
5. Lalu siapkan kuas dan cat air sesuai warna yang diinginkan
6. Kemudian mulailah mewarnai cangkang telur hingga menutupi permukaan
cangkang telur
7. Gambar kolase cangkang telur sudah selesai
Nama :
Kelompok :
140
A.
B.
C.
D.
7. Tempat yang merupakan sarana apresiasi budaya di Jawa Timur yang terletak di Malang
yaitu…
A. Taman Krida Budaya
B. Samantha Krida
C. Pendopo Sela Kencana
D. Kampung warna warni
8. Malang memiliki makanan tradisional yang mirip dengan daerah lain di Indonesia.
Makanan tersebut berbahan dasar pisang berbalut tepung berwarna hijau, disebut…
A. Sang pisang
B. Es pisang ijo
C. Kue pisang ijo
D. Pisang goreng
9. Perhatikan makanan tradisional berikut!
a) Sate ayam bumbu kacang dan kecap
b) Keripik yang terbuat dari buah-buahan
c) Opor ayam dengan santan kelapa
d) Seblak kuah pedas
Dari makanan tradisional di atas, yang merupakan makan tradisional khas Malang adalah…
142
A. B dan C
B. D saja
C. B saja
D. Semuanya benar
10. Berikut ini adalah kesenian tradisional Malang, kecuali…
A. Reog
B. Jaranan
C. Bantengan
D. Topeng malangan
INSTRUMEN, DAN RUBRIK
PENILAIAN
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
143
144
145
A. PENILAIAN
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Skor 4 3 2 1
Hasil karya Produk Produk cukup Produk Produk belum
berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi
sesuai dengan sesuai sesuai dengan sesuai tujuan.
tujuan dengan dengan tujuan namun
sangat baik. tujuan. masih perlu
perbaikan.
Kreativitas dan Memenuhi Memenuhi 2 Memenuhi 1 Seluruh kriteria
estika: semua kriteria yang kriteria yang tidak terpenuhi
1.memanfaatkan kriteria yang diharapkan. diharapkan.
penggunaan bahan diharapkan.
yang ada;
2. siswa
membuat
modifikasi atau
pengembangan
sendiri di luar
arahan;
146
3. tampilan produk
menarik, rapi, dan
tersusun dengan
baik.
Penyelesaian Aktif mencari Bisa mencari Memerlukan Pasif jika
masalah dan ide atau mencari solusi namun bantuan setiap menemukan
kemandirian solusi jika ada dengan arahan menemukan kesulitan.
hambatan. sesekali. kesulitan
namun
ada inisiatif
bertanya.
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Skor 4 3 2 1
Sikap presentasi: Memenuhi Memenuhi 3- Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
semua tidak terpenuhi
1. Berdiri tegak. 4 kriteria isi kriteria isi
2. Suara terdengar kriteria. yang baik. yang baik.
jelas.
3. Melihat ke
arah audiens .
4. Mengucapkan
salam pembuka.
5. Mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1. Melihat 1. Sering 1. Membaca
menjelaskan bahan melihat terus selama
tidak melihat presentasi bahan presentasi.
bahan. sesekali. presentasi. 2. Penjelasan
presentasi. 2. Penjelasan 2. penjelasan tidak dapat
2. Penjelasan bisa dipahami kurang bisa dipahami.
bisa dipahami dipahami
4. KATEGORI
Nilai Akhir
≥91 ≥81 ≥71 ≤70
Sangat terampil Terampil Cukup terampil Perlu Bimbingan
148
Penyelesaian
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Kreativitas dan masalah dan Pemahaman
Kategori
No Nama Hasil Karya Isi presentasi Sikap Presentasi
estika kemandirian Konsep
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
149
PENILAIAN SIKAP
Keterangan BT (Belum Terlihat) : D (Kurang) MT (Mulai Terlihat) : C (Cukup) MB (Mulai Berkembang) : B (Baik) SM (Sudah Membudaya)
: A (Sangat baik).
150
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji islam
FASE B KELAS IV
151
152
153
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kamu tahu apa manfaat kita memiliki kebudayaan?
2. Mengapa kita harus menjaga kebudayaan kita agar tetap lestari?
3. Bagaimana kita sebagai masyarakat menjaga kebudayaan kita?
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal
Kegiatan Orientasi
• Guru memberi salam dan mengajak peserta didik berdoa sebelum PBM (Proses
Belajar Mengajar) dimulai.
• Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
• Peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya untuk memperkuat rasa
nasionalisme.
• Guru melakukan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari.
a. Peserta didik diajak untuk mengamati dan menyebutkan salah satu kebudayaan
di sekitar tempat tinggal.
b. Peserta didik bercerita tentang kebudayaan yang mereka ketahui di daerah
tempat tinggal.
• Peserta didik diskusi dengan bertanya pertanyaan yang esensial dan guru
memfasilitasi untuk saling berdiskusi sesama teman.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan kolaborasi
dengan apa yang ingin diketahui peserta didik tentang kearifan lokal dan keragaman
budaya.
• Guru menjelaskan manfaat mempelajari topik pembelajaran yang akan dipelajari
dalam kehiupaan sehari-hari.
Kegiatan inti
Pertemuan ke-1
1. Menentukan pertanyaan atau topik utama
a. Guru menyajikan video tentang Pemanfaatan dan Pelestarian Kebudayaan melalui
kanal YouTube. Link: https://youtu.be/6RN9u5c4R7k
b. Peserta didik bersama guru melakukan kegiatan tanya jawab mengenai video yang
ditayangkan.
c. Peserta didik secara mandiri mengerjakan LKPD: Ayo Mengamati.
156
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
160
161
162
Rangkuman Materi
Tarian merupakan seni yang menggunakan tubuh secara berirama. Seni ini
biasanya dilakukan di tempat dan waktu dengan tujuan tertentu. Tarian yang berasal dari
Jawa Timur memang banyak macamnya. Salah satu daerah yang kaya akan seni tari
adalah Kota Malang, Jawa Timur. Tidak hanya memiliki berbagai tempat wisata alam
yang melimpah. Pesona keindahan ragam corak kesenian yang dimiliki
Kota Malang sangat sayang untuk dilewatkan. Seperti seni tari yang dimilki kota Malang.
1. Tari Beskalan
Tari Beskalan merupakan salah satu kesenian khas Malang, Jawa Timur. Tari
tradisional ini awalnya difungsikan sebagai tarian ritual atau tari upacara. Tari
Beskalan biasanya diadakan pada saat ritual yang berkaitan dengan ritus tanah atau
kesuburan tanah. Namun seiring berjalannya waktu, kini menjadi tari penyambutan.
Tari Beskalan ditarikan dengan mengusung gerakan yang lincah, dinamis dan
feminim sebagai gambaran atau pencitraan tarian seorang perempuan. Uniknya, di
masa lalu tari ini dibawakan oleh laki-laki berkostum perempuan. Beskalan lahir
seiring pesatnya perkembangan Ludruk sekitar 1930an.
Pertunjukan tari beskalan diiringi dengan alunan musik tradisional. Pada
awalnya iringan musik hanya menggunakan alat musik sederhana seperti kendang,
jidor dan lainnya. Namun kini, kamu akan lebih sering menemui Tari Beskalan yang
diiringi dengan alunan musik gamelan jawa laras slendro yang menjadi ciri khas
gamelan Jawa Timur.
2. Tari Topeng Malangan
Tari Topeng Malangan atau Wayang Topeng merupakan pertunjukan yang
telah ada sejak abad ke delapan. Tarian ini termasuk dari kesenian Jawa Timur yang
telah ditetapkan dalam Warisan Budaya Tak Benda Nasional oleh Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan. Para pemain tari tradisional ini biasanya mengenakan
topeng. Secara umum, cerita yang diangkat sebagai konsep tarian adalah cerita
Panji. Cerita tersebut merupakan kumpulan cerita yang berasal dari tanah Jawa
periode klasik.
Meski begitu, cerita dalam tari topeng juga dikembangkan dengan
menceritakan kehidupan sosial dan cerita humor. Topeng Malangan juga memiliki
keragaman warna yang unik dan berbeda dengan topeng dari daerah lain. Selain itu,
karakteristik topeng malangan diperkuat dengan kombinasi lima warna dasar, yaitu
163
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
164
165
166
Media Pembelajaran
Power Point
Video YouTube
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
167
168
169
170
Tujuan Pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN 3
A. Kegiatan 1
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik mampu menyebutkan manfaat adanya
kearifan lokal daerah
2. Penggunaan LKPD peserta didik mampu berkreasi dengan tema pelestarian
kebudayaan
3. Melalui unjuk kerja peserta didik mampu membuat kreasi scrapbook sederhana
menenai kearifan lokal .
4. Melalui unjuk kerja peserta didik mampu mengenali keberagaman kearifan lokal dari
scrapbook sederhana yang dibuat secara kelompok
B. Kegiatan 2
1. Melalui kegiatan tanya jawab peserta didik mampu menyebutkan manfaat adanya
kearifan lokal daerah sekitar.
2. Penggunaan LKPD peserta didik mampu membut kreasi dengan memilih kearifan lokal
topeng daerah.
3. Melalui unjuk kerja peserta didik mampu membuat topeng malangan dari bahan
sederhana menggunakan kertas karton.
171
PETUNJUK PEMBELAJARAN
Mari Mengamati
Kearifan lokal merupakan sesuatu yang berkaitan secara spesifik dengan budaya
tertentu (budaya lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu
(masyarakat lokal). Kearifan lokal dapat diartikan juga sebagai ciri khas etika dan nilai
budaya dalam masyarakat lokal secara turun temurun. Dengan kata lain, kearifan lokal
bersemayam pada budaya lokal (local culture). Keberagaman kearifan lokal malang
seperti makanan khas, bangunan bersejarah, kesenian. Salah satu contoh kearifan lokal
malang seperti topeng malang, topeng malang, tari bedayan dan lainnya.
Pertanyaan Mendasar
Apa saja yang kalian ketahui mengenai kearifan lokal pada gambar tersebut?
Perhatikan gambar
173
Perhatikan gambar
174
Unjuk Kerja 1
a) Ayo melestarikan tarian tradisional daerah Malang dengan mengenali ragam tarian
yang ada di Malang!
b) Buatlah kelompok 3 - 4 anggota.
c) Pilih beberapa tari tradisional daerah Malang untuk di print/ cetak beberapa gambar
bersama kelompokmu.
d) Perhatikan lagi tari tradisonal dari Malang tersebut.
B. Langkah-Langkah
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membut scrapbook sederhana
bersama kelompok. Seperti gunting, penggaris, sepidol, kertas karton manila A3, lem,
gambar tarian dan silet.
2. Bagi kertas karton manila A4 menjadi 2 bagian menggunakan penggaris dan silet,
kemudian potongan kerta tersebut lipat menjadi 2 bagian kembali.
3. Lem seluruh bagian salah satu kertas, kemudian tempel antara sati sisi dengan sisi
lainnya kertas tersebut.
4. Setelah pola dasar dari scrapbook jadi tunggu lemnya sampai kering.
5. Kemudian siapkan gambar tari tradisional malang yang telah disipakan berupa print
atau cetakan gambar
6. Tempel gambar tersebut pada scrapbook yang telah dibuat tadi, setelah itu tulislah
setiap gambar sesuai dengan nama tari menggunakan spidol.
7. Tahap terakhir bisa menghiap scrapbook yang dibuat dengan krearif oleh masing-
masing kelompok tersebut.
8. Setelah selesai presentasikanlah hasil jadi dari produk secara bergantian di depan kelas
kepada guru dan teman-temanmu.
Unjuk Kerja 2
B. Langkah-langkah
1. Siapkan bahan-bahan yang dibutuhkan membuat topeng
2. Ambil kertas karton, mulailah menggambar sketsa topeng yang dipilih
menggunakan pensil
3. lalu tebali sketsa tersebut menggunakan spidol.
4. Setelah itu potong desain topeng sesuai bentuk gambar
5. Warnai topeng yang sudah dibuat sesuai dengan keinginan menggunakan cat air
6. Tunggu cat mengering
7. Kemudian bisa menambahkan karet gelang samping kanan dan kiri, yang berfungsi
sebagai konektor ditelinga untuk digunakan
8. Topeng sudah jadi, berikan hasilnya kepada guru kelas
Nama :
Kelompok :
184
A.
185
B.
C.
D.
7. Karakteristik topeng malangan diperkuat dengan kombinasi lima warna dasar yaitu…
A. Merah, putih, hitam, kuning, hijau
B. Merah, putih, hitam, hijau, biru
C. Merah, putih, hitam, biru, kuning
D. Merah, putih, hitam, merah, hijau
8. Tari yang konon mengusung sebuah legenda tentang pertemuan raja-raja Jawa dengan
sang penguasa laut selatan, yakni Nyi Roro Kidul, yaitu…
A. Tari bedayan
B. Tari topeng malangan
C. Tari grebeg wiratama
D. Tari remo
9. Perhatikan tari tradisional berikut!
a) Tari bedayan
b) Tari selamat datang
c) Tari remo
d) Tari grebeg wiratama
Dari tari tradisional di atas, yang merupakan tari tradisional Malang adalah…
A. B dan C
B. A dan D
C. A dan C
D. semuanya
10. Di masa lalu tari ini dibawakan oleh laki-laki berkostum perempuan, tari ini disebut…
A. Beskalan
B. Jaranan
C. Bedayan
D. Bantengan
INSTRUMEN, DAN RUBRIK
PENILAIAN
IPAS
Disusun Oleh:
Aisyah Nur Wiji Islam
FASE B KELAS 4
186
187
188
E. PENILAIAN
No. Jenis Asesmen Jenis Teknik Jenis Bentuk
Keterampilan
1 Asesmen Diagnostik Pengetahuan Non Tes Observasi Rubrik
(sebelum pembelajaran) Sikap Non Tes Observasi Rubrik
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Skor 4 3 2 1
Hasil karya Produk Produk cukup Produk Produk belum
berfungsi berfungsi berfungsi berfungsi
sesuai dengan sesuai sesuai dengan sesuai tujuan.
tujuan dengan dengan tujuan namun
sangat baik. tujuan. masih perlu
perbaikan.
Kreativitas dan Memenuhi Memenuhi 2 Memenuhi 1 Seluruh kriteria
estika: semua kriteria yang kriteria yang tidak terpenuhi
1.memanfaatkan kriteria yang diharapkan. diharapkan.
penggunaan bahan diharapkan.
yang ada;
2. siswa
membuat
modifikasi atau
pengembangan
sendiri di luar
arahan;
189
tampilan produk
menarik, rapi, dan
tersusun dengan
baik.
Penyelesaian Aktif mencari Bisa mencari Memerlukan Pasif jika
masalah dan ide atau mencari solusi namun bantuan setiap menemukan
Kemandirian solusi jika ada dengan arahan menemukan kesulitan.
hambatan. sesekali. kesulitan
namun
ada inisiatif
bertanya.
Perlu
Kriteria Penilaian Sangat Baik Baik Cukup
Perbaikan
Skor 4 3 2 1
Sikap presentasi: Memenuhi Memenuhi 3-4 Memenuhi 1-2 Seluruh kriteria
semua tidak terpenuhi
1. Berdiri tegak. kriteria isi kriteria isi
2. Suara terdengar kriteria. yang baik. yang baik.
jelas.
3. Melihat ke
arah audiens .
4. Mengucapkan
salam pembuka.
5. Mengucapkan
salam penutup.
Pemahaman konsep 1. Saat 1. Melihat 1. Sering 1. Membaca
menjelaskan bahan presentasi melihat terus selama
tidak melihat sesekali. bahan presentasi.
bahan. 2. Penjelasan presentasi. 2. Penjelasan
2. presentasi. bisa dipahami 2.penjelasan tidak dapat
Penjelasan kurang bisa dipahami.
bisa dipahami dipahami
4. KATEGORI
Nilai Akhir
≥91 ≥81 ≥71 ≤70
Sangat terampil Terampil Cukup terampil Perlu Bimbingan
191
Penyelesaian
Jumlah Skor
Kreativitas dan Pemahaman
Nilai Akhir
Hasil Karya masalah dan Isi presentasi Sikap Presentasi
Kategori
No estika Konsep
kemandirian
Nama
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
192
PENILAIAN SIKAP
Keterangan BT (Belum Terlihat) : D (Kurang) MT (Mulai Terlihat) : C (Cukup) MB (Mulai Berkembang) : B (Baik) SM (Sudah Membudaya)
: A (Sangat baik).
193