PROPOSAL SEMINAR
OLEH
NURI SRIWIDARI
NPM: 1802070006
Kata Kunci: Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Problem Based Learning,
Persamaan Dasar Akuntansi
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
dengan baik. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti
pada saat ini yakni addinul Islam, semoga kita mendapat syafaat-Nya di yaumil
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
2. Adik kandung saya, Nuri Destria yang turut andil dalam membantu saya
Utara.
5. Ibunda Mariati S,Pd, M.Si selaku dosen pembimbing saya, yang senantiasa
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna
Kerja Peserta Didik (LKPD) Menggunakan Model Problem Based Learning Pada
Peneliti
Nuri Sriwidari
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .......................................................................................................... i
iii
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 31
iv
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1 Sintaks Problem Based Learning ................................................................... 18
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Diagram Alur Langkah-Langkah Penyususnan LKPD.................................. 23
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
adalah terbentuknya individuyang cakap dan mandiri melalui suatu proses belajar.
tingkah laku individu menuju hal yang lebih baik. Muhibbin Syah dalam Elis
laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
peserta didik (siswa), pendidik (guru) dan sumber belajar (materi). Namun, saat
1
2
komunikasi dua arah pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Oleh
berlangsung pada suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Posisi media ini
akan berlaku Pada proses pembelajaran disemua cabang ilmu pengetahuan sesuai
Akuntansi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang cukup unik
dibandingkan dengan ilmu sosial yang lain karena didalamnya dipelajari seni
dalam pencatatan keuangan. Mata pelajaran ini sering dianggap sebagai mata mata
pelajaran yang membosankan bagi siswa. Anggapan bahwa akuntansi adalah mata
pelajaran yang sulit, rumit dan membosankan ini salah satunya dipengaruhi oleh
materi.
Demikian juga halnya dengan materi persamaan dasar akuntansi, materi ini
diketahui bahwa yang menjadi kendala bagi siswa ketika menganalisis transaksi
pada materi persamaan dasar akuntansi terdiri atas dua kendala, yaitu siswa sulit
untuk menentukan akun dan sering salah dalam menentukan jumlah nominal dari
akun yang dimaksud. Kedua hal ini pada akhirnya menyebabkan hasil yang
diperoleh dari persamaan dasar akuntansi menjadi tidak seimbang. Sesuai dengan
itu, kedua sisi yang saling berpasangan harus seimbang dalam menunjukkan setiap
transasksi yang terjadi beserta perubahannya. Dengan demikian apabila hasil dari
menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah faktor yang bersumber dari diri siswa
sendiri antara lain kurangnya minat terhadap belajar dan kesehatan yang
terganggu, sikap belajar, faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga antara
lain kemampuan ekonomi keluarga dan kurangnya kontrol keluarga, faktor yang
bersumber dari lingkungan sekolah antara lain cara guru mengajar dan kurangnya
Oleh karena itu, guru harus merencanakan suatu pembelajaran Akuntansi yang
pada materi persamaan dasar akuntansi. Salah satu yang dapat dilakukan adalah
didik. Guru dapat membuat bahan ajar yang lebih sederhana dan disenangi peserta
4
didik, salah satunya dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD.
5
Menurut Sugiono dalam Sari (2016: 42) Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
merupakan suatu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung proses
belajar peserta didik, baik secara individual ataupun kelompok dapat membangun sendiri
pengetahuan mereka dengan berbagai sumber belajar. Pada umumnya, Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) berisi petunjuk praktikum, percobaan yang bisa dilakukan
dirumah, materi untuk diskusi, teka teki silang, tugas portofolio, soal-soal latihan,
maupun segala bentuk petunjuk yang mampu mengajak peserta didik beraktivitas dalam
proses pembelajaran. Dengan adanya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) peserta didik
diharapkan aktif dan kreatif dalam memecahkan masalah-masalah yang terdapat pada
soal, karena pada hakikatnya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) bertujuan untuk
memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang telah diberikan oleh guru.
Namun realitanya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang digunakan oleh peserta
didik saat ini masih belum mampu mengajak peserta didik beraktivitas dengan aktif dan
Dari yang temukan di lapangan, Lembar Kerja Pesrta Didik (LKPD) yang banyak
digunakan oleh peserta didik masih memiliki desain yang sangat sederhana, isi Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang kurang menarik dimana ada beberapa Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang hanya memuat tulisan saja, sehingga isi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) terkesan monoton, dalam pengembangan konsep sangat diperlukan gambar
yang berkaitan dengan materi. Selain itu terdapat LKPD yang tidak mencantumkan
petunjuk penggunaan, hal ini dapat menyebabkan peserta didik bingung dalam
menggunakan , belum lagi jenis font yang terlalu banyak, komposisi warna yang
digunakan tidak serasi, hal ini tentunya dapat menyebabkan peserta didik tidak fokus pada
isi materi.
6
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara di salah satu sekolah MAS AISYIYAH
MEDAN, Kec. Medan Area Hasil wawancara dengan salah satu guru Akuntansi
(Pamong) menyatakan bahwa disekolah tersebut sudah lama tidak menggunakan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) mereka hanya menggunakan buku paket dan buku bekas
kuliah guru tersebut. Peserta didik juga lebih sering mengerjakan soal menggunakan buku
panduan seperti buku paket Akuntansi dan buku LKS akuntansi. Hal demikian
memotivasi peserta didik dalam belajar Akuntansi. Hal diatas terjadi karena Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang saat ini digunakan belum memenuhi beberapa syarat.
Menurut Darmodjo dan Kaligis (1993: 41-46) dalam Indriyani (2013: 15-18) dijelaskan
bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD), syarat tersebut yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi dan syarat teknis.
Syarat didaktik yaitu suatu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) harus mengikuti syarat
belajar mengajar yang efektif, artinya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang baik
adalah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat digunakan baik oleh peserta didik
yang lamban maupun yang pandai. Kemudian syarat konstruksi, syarat ini berkenaan
dengan penggunaan kosa kata dan bahasa serta susunan kalimat dalam Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD). Tingkat kesukaran dan kejelasaan pada hakikatnya haruslah bisa
dimengerti dan dipahami oleh peserta didik. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
disusun hendaklah menggunakan struktur kalimat yang jelas dan sederhana, sesuai
dengan tingkat kemampuan peserta didik, penggunaan kata-kata dan gambar atau ilustrasi
disusun seimbang agar peserta didik tidak mudah bosan, sehingga peserta didik akan
mudah menangkap apa yang di isyaratkan atau diinstruksikan pada Lembar Kerja Peserta
penggunaan jenis huruf atau font yang saharusnya menggunakan huruf cetak, dalam satu
baris menggunakan tidak lebih dari 10 kata, menggunakan bingkai atau garis pembatas
antara soal dan kolom jawaban. Tidak hanya dari penggunaan jenis huruf, syarat teknis
juga meliputi gambar yang disajikan dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Gambar yang disampaikan hendaklah dapat menyampaikan pesan atau isi dari materi
dibarengi dengan model pembelajaran yang mampu mengasah kreativitas peserta didik
Ada beberapa model pembelajaran yang biasa digunakan dalam Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) seperti model pembelajaran inquiry project task, model pembelajaran
contextual teaching and learning, model pembelajaran problem based learning, model
pembelajaran giuded inquiry dan lain sebagainya. Namun, salah satu model
problem based learning (PBL) (Kemdikbud, 2013). Problem Based Learning adalah model
know), belajar melaksanakan atau melakukan (learning to do), belajar menjadi diri
sendiri (learning to be), belajar bekerja sama atau hidup dalam kebersamaan (learning to
live together).
berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan model Problem Based
Learning dengan penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Menggunakan Model Problem Based Learning Pada Materi Persamaan Dasar
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
identifikasi masalah, maka penelitian ini perlu dibatasi agar hasil peneltian ini lebih
terfokus dan mendalam. Adapun LKPD yang dikembangkan dalam penelitian ini
2. Materi dan soal yang disajikan adalah materi dari Persamaan Dasar
D. Rumusan Masalah
masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Dasar Akuntansi?
didik?
E. Tujuan Penelitian
untuk:
Dasar Akuntansi.
F. Manfaat Penelitian
1. Fungsi teoritis
2. Fungsi praktis
a. Bagi Guru
kelas sehingga dapat menambah minat dan motivasi belajar peserta didik.
akuntansi dengan bahan ajar berupa LKPD yang menarik, efektif dan praktis.
c. Bagi Sekolah
kualitas pembelajaran dan membantu sekolah untuk lebih termotivasi agar lebih
d. Bagi Peneliti
LANDASAN TEORITIS
A. Kerangka Teoritis
and development (R&D) adalah aktifitas riset dasar untuk mendapatkan informasi
11
12
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat
telah diuraikan yang dimaksud dengan pengembangan adalah suatu proses untuk
menjadikan potensi yang ada menjadi sesuatu yang lebih baik dan berguna
untuk mengembangkan suatu produk atau menyempurnakan produk yang telah ada
Maka dari itu dapat disimpulkan pembelajaran adalah suatu kegiatan yang
melibatkan guru, peserta didik dan komponen lainnya. Dalam proses pembelajaran
Akutansi guru mempengaruhi peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
berfikir dan menalar dalam menarik kesimpulan sehingga diharapkan peserta didik
dapat berfikir secara logis dan rasional serta membentuk sikap kritis, cermat dan
jujur, dimana alur proses pembelajaran tidak harus berasal dari guru ke peserta
didik, tetapi peserta didik juga bisa saling mengajar kesesama peserta didik lainnya.
dibutuhkan pada pada era globalisasi saat ini. Problem Based Learning (PBL)
dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof. Howard Barrows sekitar tahun 1970
,halaman: 124). Model pembelajaran ini menyajikan suatu masalah yang nyata bagi
masalah.
Masalah ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin
dirinya.
menghadapkan peserta didik pada masalah dunia nyata (real world) untuk memulai
pembelajaran dan merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat
memberikan kondisi belajar aktif kepada peserta didik. Problem Based Learning
dan memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan berpartisipasi dalam tim.
15
hari.
nyata sebagai suatu yang harus dipelajari peserta didik. Dengan model Problem
Savery, Duffy, dan Thomas (1995) mengemukakan dua hal yang harus
sesuai dengan konsep dan prinsip yang akan dipelajari. Kedua, permasalahan yang
disajikan adalah permasalahan riil, artinya masalah itu nyata ada dalam kehidupan
mengarahkan diri. Guru dalam model ini berperan sebagai penyaji masalah,
meningkatkan pertumbuhan inkuiri dan intelektual peserta didik. Model ini hanya
16
dapat terjadi jika guru dapat menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan
sebagai berikut:
sebuah permasalahan.
2. Tahap kedua, mengorganisasi peserta didik untuk meneliti. Pada tahap ini
dengan masalah
3. Tahap ketiga, membantu investigasi maupun kelompok. Pada tahap ini guru
Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses dan hasil penyelidikan yang mereka
lakukan.
18
PBL dapat mendorong peserta didik untuk melakukan evaluasi sendiri baik
pengetahuan baru.
Learning, diantaranya:
1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin
pelajari.
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKPD memuat sekumpulan
kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk memaksimalkan
LKPD berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peseta didik LKPD juga
2008:25) Senada dengan hal tersebut, Usman (2010:1) menyatakan LKPD adalah
pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam
kajian tertentu.
c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tuga untuk berlatih.
Menurut Prastowo (2013) ada empat poin yang menjadi tujuan penyusunan
keterampilan proses.
pembelajaran.
Jika dilihat dari strukturnya LKPD lebih sederhana daripada modul namun
lebih kompleks daripada buku. LKPD terdiri atas enam unsur utama, meliputijudul,
tugas atau langkah kerja dalam penilaian (Prastowo, 2013). Namun, dengan
memahami struktur atau formatnya saja, ternyata tidak cukup untuk membuat
langkah-langkah penusunannya.
Analisis Kurikulum
Menulis LKPD
berikut:
mengetahui jumlah LKPD yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau
Judul dari LKPD dapat ditentukan dari kompetensi dasar, materi pokok
dan pengalaman belajar yang terdapat pada kurikulum. Jika tidak terlalu
luas cakupannya, satu kompetensi dasar dapat dijadikan satu judul LKPD.
d. Penulisan LKPD
proses kerja dan hasil kerja dari peserta didik. Karena pendekatan
Ketiga, menyusun materi. Materi yang dimuat dalam LKPD dapat berupa
dipelajari.
terakhir dari penulisan LKPD. Terdapat enam struktur LKPD yaitu, judul,
tugas-tugas dan langkah kerja, serta penilaian. Apabila salah satu komponen
a. Peserta didik dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan dan
kemampuan masing-masing.
c. Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak sudah merupakan hal yang
d. Peserta didik akan berpartisipasi dengan aktif karena harus memberi respon
yaitu:
b. Biaya percetakan akan mahal jika menampilkan ilustrasi, gambar atau foto
yang berwarna
sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan peserta didik tidak
bosan.
B. Kerangka Konseptual
Bahan ajar dapat dikatakan baik apabila mampu menarik minat dan motivasi
peserta didik dalam belajar, selain itu bahan ajar yang digunakan hendaklah dapat
sehari-hari. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu dari
beberapa jenis bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran. Lembar
Kerja Peserta Didik 9LKPD) yang dikembangkan pada penelitian ini adalah
Lembar kerja Peserta Didik (LKPD) menggunakan model Problem Based Learning
Penelitian itu bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
akuntansi, yang memenuhi kriteria valid. Hal demikian, tentunya dapat tercapai
melalui proses validasi dari beberapa ahli materi dan media serta penilaian langsug
melalui respon peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
prosedur penelitian 4-D yang telah dimodifikasi oleh Thiagarajan dan hanya
C. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
Rengas ll Kec. Medan Area, Sumatera Utara. Waktu pelitian yaitu direncanakan
pada bulan Januari sampai dengan Maret 2022. Adapun penelitian dilokasi
tersebut karena memenuhi salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Subjek dari penelitian ini terdiri dari 1 orang validator ahli media yaitu
satu orang guru Akuntansi, hal ini bertujuan untuk menguji dan menilai kelayakan
dari LKPD yang telah dikembangkan. Selain itu penelitian juga dilakukan kepada
13 orang peserta didik kelas Xl Mas Aisyiyah Medan,Jl. Demak 3 Sei Rengas ll
Kec. Medan Area, pada uji coba kelompok kecil. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui respon peserta didik dimana setelah LKPD di uji cobakan, peserta
didik diminta untuk mengisi angket respon peserta didik. Objek dari penelitian ini
31
32
C. Metode Penelitian
beberapa model. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model four-D
Langkah-langkah model pengembangan 4-D ini terdiri dari 4 tahap, yaitu define
33
(penyebaran). Namun, dalam penelitian ini dilakukan modifikasi dan hanya sampai
tahap 3-D karena LKPD yang dikembangkan tidak sampai disebarkan. Hal
tahap penyebarluasan perlu dilakukan uji coba lebih dari satu kali dan subjek
kemudian diuji kelayakannya oleh ahli media dan ahli materi serta uji coba
kelompok kecil yaitu 13 orang peserta didik kelas Xl Mas Aisyiyah Medan,Jl.
Demak 3 Sei Rengas ll Kec.Medan Area, untuk mengetahui respon setelah LKPD
pembelajaran lembar kerja peserta didik (LKPD) pada materi persamaan dasar
akuntansi di sekolah.
kerja peserta didik (LKPD) yang telah ditetapkan pada analisis awal-akhir yang
c. Analisis Tugas
cocok untuk materi yang diajarakan. Analisis tugas juga dilakukan melalui analisis
LKPD guru mengenai tujuan, bentuk dan cara pengevaluasian tugas yang diberikan
kepada peserta didik serta melihat kecocokan tugas tersebut dengan materi yang
sedang dipelajari.
d. Analisis Konsep
Menurut (Thiagarajan & Sammel, 1974) pada analisis konsep ini peeliti
dasar akuntansi melalui kompetensi dasar. Pada tahap ini juga diberikan gambaran
berupa pemilihan media (media selection), pemilihan format (format selection) dan
sebagai berikut:
media yang tepat dalam penyajian bahan ajar, alat dan sumber belajar yang
mendukung dan relevan. Proses ini diselaraskan dengan materi dan karakteristik
dari peserta didik. Setelah didapatkan satu media yang akan digunakan berikutnya
format LKPD yang telah disediakan oleh pakar dan ahli. Pemilihan bentuk
dikembangkan.
produk LKPD divalidasi. Validasi rancangan produk LKPD dilakukan oleh ahli
seperti dosen, guru bidang studi dan bidang keahlian lainnya. Berdasarkan hasil
validasi, masih ada kemungkinan produk untuk diperbaiki sesuai saran dari valida
37
pengembangan yang dilakukan para ahli. Tujuan pada tahap pengembangan ini
adalah bertujuan untuk menghasilkan suatu Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
yang telah direvisi berdasarkan masukkan para ahli pada perangkat pembelajaran
a. Tahap Validasi
menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk
menilai produk yang baru dirancang. Dalam penelitian ini validasi yang dilakukan
adalah 2 validasi, yaitu validasi mengenai materi dan validasi media atau desain.
Adapun tujuan dari dilakukannya validasi oleh ahli materi dan ahli media
adalah untuk mendapatkan masukan terhadap seluruh isi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) pada materi persamaan dasar akuntansi Selanjutnya hasil dari
validasi ahli materi dan ahli media dianalisis dan kemudian akan dilanjutkan
dengan kegiatan revisi produk. Hal demikian dilakukan untuk memperoleh LKPD
yang valid.
b. Revisi Produk
Setelah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) di validasi oleh ahli materi dan
ahli media, maka diperoleh kelemahan-kelemahan dari Lembar kerja peserta Didik
38
saran. Kritik dan saran tersebut yang menjadi acuan untuk dilakukannya revisi
c. Uji Pengembangan
langsung berupa respon, reaksi maupun komentar dari peserta didik akan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan. Pada penelitian ini, uji
pengembangan dilakukan dengan uji coba kelompok kecil. Dimana uji coba ini
dilakukan untuk mengetahui respon peserta didik akan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) yang dikembangkan. Dalam melakukan uji coba kelompok kecil yang
menjadi subjek adalah 13 orang peserta didik kelas Xll MAS AISYIYAH
MEDAN. Pada saat uji coba, peserta didik diberikan angket mengenai Lembar
D. Jenis Data
Jenis data yang diperoleh pada penelitian ini berupa data kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai rata-rata dari lembar validasi ahli materi
dan ahli media serta respon peserta didik. Angket-angket tersebut di kuantitatifkan
sehigga dapat disimpulkan tingkat kelayakan dari Lembar Kerja Peserta didik
dasar akuntansi. Data kualitatif berupa kritik, saran serta tanggapan dari validator.
Kritik, saran, dan tanggapan dari validator digunakan sebagai penyeimbang dalam
dikembangkan.
39
sesuatu. Untuk mendapatkan lembar kerja peserta didik yang berkualitas baik maka
keberhasilan dari lembar kerja peserta didik yang dikembangkan menggunakan alat
a. Angket Validasi
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dikembangkan dan validitas penilaian
materi. Lembar validasi ini digunakan untuk melihat kebenaran konsep, kesesuaian
materi, kesesuaian karakteristik peserta didik serta bahasa terhadap Lembar Kerja
Sedangkan unuk agket validasi desain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) akan
tersebut diberikan guna mengetahui kevalidan dari desain Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD). Desain Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut dapat
dikatakan valid atau tidaknya setelah Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Adapun kisi-kisi angket penilaian dari
validator ahli desain/media Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) adalah sebagai
berikut:
40
Angket respon oleh peserta didik digunakan untuk mengetahui respon dari
peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dibuat. Angket
ini diberikan kepada peserta didik setelah peserta didik selesai melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Dari angket inilah diketahui apakah Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang telah dikembangkan efektif atau tidak. Berikut merupakan
menganalisis data yang telah diperoleh dari instrumen pengumpulan data setelah
data yang digunakan yaitu analisis data terhadap validasi Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang terdiri dari angket ahli materi dan media serta angket respon
peserta didik.
1. Analisis Kevalidan
Penilaian yang diberikan pada angket validasi materi dan validasi media
Tabel 4.5 Pedoman penskoran angket validasi ahli materi dan ahli media
Kategori Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
sebagai berikut:
44
∑x
x =
n
Keterangan:
x = skor rata-rata
∑x = jumlah skor yang diperoleh
n = banyaknya butir pertanyaan
Rerata skor yang diperoleh
Presentase Kevalidan = ×100%
Skor yang diharapkan
ditentukan bahwa validasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tersebut valid atau
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dirancang dan digunakan, maka dari itu
digunakan teknik analisis data untuk menghitung instrumen respon peserta didik
Keterangan:
RS = Presentase respon peserta didik dengan kriteria tertentu f =
jumlah nilai tiap sub variabel
n = jumlah skor maksimum
Setelah angket dihitung dengan menggunakan rumus diatas, selanjutnya ditentukan
kategori respon atau tanggapan yang diberikan peserta didik terhadap Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) yang dirancang. Berikut kriteria dengan mencocokkan hasil presentasi
85% : Positif
: Tidak Positif
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dapat dikatakan efektif apabila terdapat respon
positif dan sangat positif yang ditunjukkan oleh peserta didik melalui angket yang telah diisi
Agung Feryanto dkk. (2012). Lembar Kerja Siswa Ekonomi Program Ilmu Pengetahuan Sosial.
Klaten : Intan Pariwara
Sugiono.(2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :Alfabeta
Depdiknas.(2008). Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Jakarta.
Roman.(2010). Model Pembelajran Mengembangankan Profesionalisme Guru. Jakarta:PT Raya
Grafindo Persada.
Sanjaya,Wina (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta:Kencana.2010. Penelitian Kelas Kencana:Jakarta
Prastowo,A.(2013). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press
LAMPIRAN