Anda di halaman 1dari 18

MINI RISET

“Analisis kurikulum sekolah


Terhadap Penerapan Manajemen sekolah di
SMPS DARUL MUTA’ALIMIN TANAH MERAH”

Oleh

MURALI
NIM: 0331204027
Dosen Pembimbing
Dr. Siti Halimah, M.Pd
PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCA SARJANA (S2) NON REGULER
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SUMATERA UTARA
T.A 2021/2022

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala kemudahan dan
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan mini riset
ini yang berjudul “Analisis kurikulum sekolah Terhadap Penerapan Manajemen
sekolah di SMPS DARUL MUTA’ALIMIN TANAH MERAH”

Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan laporan ini. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran tentang laporan ini. Penulis berharap
semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Medan, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA P ENGANTAR

............................................................................................................ii DAF TAR IS

I.......................................................................................................................... iii BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................


1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................
2
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................................
2
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................................
2

BAB II KAJIAN
TEORI

2.1 Pengertian kurikulum .................................................................................................


4
2.2 Kurikulum yang digunakan di indonesia ...................................................................
5

BAB III METODOLOGI


PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................................


7
3.2 Objek Penelitian .........................................................................................................
7
3.3 Teknik Pengumpulan Data .........................................................................................
7
3.4 Instrumen pengumpulan data ....................................................................................
7

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL


PENELITIAN

3
4.1 Hasil Penelitian ..........................................................................................................
8

BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan ................................................................................................................ 9


5.2 Saran........................................................................................................................... 9
DAF TAR P USTAKA ..........................................................................................................
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................................
11

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam membangun dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan setiap orang akan
dapat mengasah kemampuan diri sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
sumber daya manusia secara global dan di Indonesia pada khususnya. Selain untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidikan juga akan membawa manusia ke
arah yang lebih baik, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan
pendidikan nasional akan dapat terc apai apabila ada tanggung jawab dari semua pihak.
Baik murid, orang tua, guru, pemerintah, lembaga pendidikan (sekolah) serta
masyarakat.
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang diberikan tugas untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional harus menjalankan perannya dengan baik.
Dalam menjalankan peran sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus dikelola
dengan baik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan
dengan optimal. Pengelolaan sekolah yang tidak profesional dapat menghambat proses
pendidikan yang sedang berlangsung dan dapat menghambat langkah sekolah dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan formal. Dengan kondisi
pemerintah sekarang yang masih harus menanggung beban krisis yang begitu berat,
rasanya tidaklah tepat apabila kita menunggu kebijakan dari pemerintah pusat untuk
membenahi kondisi pendidikan kita. Sehingga semua pihak yang bertanggung jawab
atas kondisi dan sistem pendidikan yang ada di negara kita hendaknya ikut
memikirkan bagaimana caranya agar pendidikan di Indonesia dapat mengalami
kemajuan seperti negara-negara lain. Berdasarkan uaraian diatas alangkah berdosanya
kalau kita sebagai generasi bangsa tidak ikut bertanggung jawab atas sistem pendidikan
di negara kita tercinta ini. Dalam pembahasan nanti kita akan melihat gambaran dan
karakteristik dari kurikulum yang digunakan di smk multi karya tersebut, sehingga
kita akan mengetahui kelemahan ataupun kelebihan dari kurikulum tersebut. Bila
kurikulumnya di desain dengan sistematis dan komprehensif serta integral dengan
segala kebutuhan pengembangan dan pembelajaran anak didik, tentu out put pendidikan
akan mampu mewujudkan harapan. Tetapi bila tidak, kegagalan demi kegagalan akan
terus menghantui dunia pendidikan.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dapat dirancang
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa kurikulum yang digunakan di SMPS Darul Duta’alimin ?
2. Bagaimana penggunaan kurikulum di SMPS Darul Muta’alimin ?
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penulisan
riset mini adalah sebagai berikut :
1. untuk mengetahui kurikulum yang digunakan di SMPS Darul Muta’alimin?
2. Bagaimana penggunaan kurikulum di SMPS Darul Muta’alimin?
1.4 manfaat penelitian
1. Bagi pembaca: dapat menambah pengetahuan mengenai manfaat kurikulum
di sekolah
2. Bagi penulis: untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sekolah

6
BAB II KAJIAN
TEORI

2.1 Pengertian
kurikulum
Istilah “Kurikulum” memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar
dalam bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dewasa ini. Tafsiran-
tafsiran tersebut berbeda-beda satu dengan yang lainnya, sesuai dengan titik berat inti
dan pandangan dari pakar yang bersangkutan. Istilah kurikulum berasal dari bahas
latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada
waktu itu, pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh
oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dengan menempuh suatu
kurikulum, siswa dapat memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya
merupakan suatu buktibahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana
pelajaran, sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara
satu tempat ketempat lainnya dan akhirnya mencapai finish. Dengan kata lain, suatu
kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir
dari suatu perjalanan dan ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Di Indonesia istilah “kurikulum” boleh dikatakan baru menjadi populer sejak tahun
lima puluhan, yang dipopulerkan oleh mereka yang memperoleh pendidikan di Amerika
Serikat. Kini istilah itu telah dikenal orang di luar pendidikan. Sebelumnya yang
lazim digunakan adalah “rencana pelajaran” pada hakikatnya kurikulum sama sama
artinya dengan rencana pelajaran.

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan
penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-
mengajar di perguruan tinggi. (Pasal 1 Butir 6 Kemendiknas No.232/U/2000 tentang
Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa).
2.2 Kurikulum yang digunakan di indonesia

Adapun Kurikulum yang pernah berlakudi Indonesia


adalah:

1. Kurikulum
1947

Bentuknya memuat 2 hal pokok: a. daftar mata pelajaran dan jam pengajarannya, b.
Garis- garis besar pengajaran.

2. Kurikulum
1952

Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut: a. Pendidikan pikiran harus dikurangi, b.


Isi pelajaran harus dihubungkan dengan kesenian, c. Pendidikan watak, d. Pendidikan
jasmani, dan e. Kewarganegaraan Masyarakat.

3. Rencana Kurikulum 1964 dan Kurikulum


1964

Bentuknya memuat 5 hal pokok berikut: a. Manusia Indonesia berjiwa Pancasila,


b. ManPower, c. Kepribadian Kebudayaan Nasional yang luhur, d. Ilmu dan teknologi
yang tinggi, dan e. Pergerakan rakyat dan revolusi.

Rencana Pendidikan 1964 melahirkan Kurikulum 1964 yang menitik beratkan


pada pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan moral, yang kemudian dikenal
dengan istilah Pancawardhana.

4. Kurikulum
1968

Dari segi tujuan pendidikan, Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan
pada upaya untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama.

5. Kurikulum
1975

Adapun ciri-ciri lebih lengkap kurikulum ini adalah sebagai

berikut: Berorientasi pada tujuan.


Menganut pendekatan integratif dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan
peranan yang menunjang kepada tercapainya tujuan-tujuan yang lebih
integratif.Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas dalam hal daya dan
waktu.Menganut pendekatan sistem instruksional
yang dikenal dengan Prosedur Pengembangan SistemInstruksional (PPSI). Sistem
yang

vii
senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan
dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.Dipengaruhi psikologi tingkah laku
dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan

6. Kurikulum
1984

Adapun ciri umum kurikulum ini adalah sebagai


berikut:

Berorientasi kepada tujuan instruksional.Pendekatan pengajarannya berpusat pada anak


didik melalui cara belajar siswa aktif (CBSA).Materi pelajaran dikemas dengan
nenggunakan pendekatan spiral. Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan
latihan.Menggunakan pendekatan keterampilan proses.

7. Kurikulum
1994

Adapun ciri umum dari kurikulum ini adalah sebagai berikut:Sifat kurikulum objective
based curriculumPembagian tahapan pelajaran di sekolah dengan sistem
caturwulan.Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat
(berorientasi kepada materi pelajaran/isi).Kurikulum 1994 bersifat populis, yaitu
yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk semua siswa di seluruh
Indonesia.Dalam pelaksanaan kegiatan, guru menggunakan strategi yang melibatkan
siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial.

8. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


2004

Depdiknas mengemukakan karakteristik KBK ialah sebagai


berikut.

Menekankan pada ketercapaian komoetensi siswa baik secara individual maupun klasikal
Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman Penyampaian dalam
pembelajaran menggunakan pendekatann dan metode bervariasi Sumber belajar bukan
hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsure edukatif
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya poenguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
9. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
2006

8
888
Guru memiliki otoritas dalam mengembangkan kurikulum secara bebas
dengan memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolahnya.

9
999
10. Kurikulum
2013

Ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan
keterlaksanaan kurikulum 2013. Kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan
ajar, yang menyangkut metodologi pembelajaran, yang nilainya pada pelaksanaan uji
kompetensi guru (UKG) baru mencapai rata-rata 44,46 Kompetensi akademik di
mana guru harus menguasai metode penyampaian ilmu pengetahuan kepada siswa.
Kompetensi sosial yang harus dimiliki guru agar tidak bertindak asocial kepada siswa dan
teman sejawat lainnya. Kompetensi manajerial atau kepemimpinan karena guru sebagai
seorang yang akan digugu dan ditiru siswa. Kesiapan guru sangat urgen dalam
pelaksanaan kurikulum ini. Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru
dalam mendorong mampu ;ebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan apa yang telah mereka peroleh setelah menerima materi
pembelajaran.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (Undang-Undang No.20 TH. 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Kurikulum merupakan segala aktivitas yang dilakukan sekolah dalam rangka


mempengaruhi anak dalam belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Disamping
pengertian diatas ada juga yang mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar.

9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 lokasi dan waktu
penelitian
lokasi penelitian : SMPS DARUL MUTA’ALIMIN
waktu penelitian: 6 Januari 2022
3.2 Objek
penelitian
Obejek penelitin yang saya amati yaitu kurikulum yang digunakan di sekolah smps
Darul Muta’alimin
3.3 Teknik pengumpulan
data
Metode penelitian adalah strategi umum yang digunakan dalam pengumpulan
data, analisis data dan penarikan kesimpulan guna menjawab permasalahan yang
dirumuskan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif. Penilaian deskriptif adalah salah satu penelitian yang dilakukan untuk
melukiskan variabel atau kondisi apa yang ada dalam situasi (Furchan, 982). Menurut
Nana Sudjana dan Ibrahim (1989), penelitian deskriptif adalah penelitian yang
berusaha mendeskripsikan suatu gejaka, peristiwa, keadaan, kejadian yang terjadi
pada saat sekarang. Dengan kata lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau
memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian dilaksanakan. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan menggambarkan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, situasi, kejadian dan sifat
populasi.
Penulis juga melakukan telaah pustaka, yaitu mengumpulkan data dari barbagai
sumber
informasi yang terkait dengan masalah yang akan diteliti. Sumber informasi yang
dimaksud dapat berupa buku, jurnal, koran, dan sumber informasi lainnya yang ada
kaitannya dengan masalah penelitian ini, (M Zulham, 2011). Maka dalam
pengumpulan sumber data ini, penulis melakukan telaah pustaka dari buku, internet,
dan berbagai sumber informasi yang terkait.

3.4 Instrumen Pengumpulan


Data

10
Sesuai dengan tujuan dan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaan
penelitian, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan
Dokumentasi.

11
BAB IV
PAPARAN DATA DAN TEMUAN HASIL PENELITIAN

Dari hasil pengamatan melalui metode secara langsung dalam bentuk Observasi dan
dokumentasi maka hasil yang saya dapat mengenai Analisis Kurikulum SMPS
DARUL MUTA’ALIMIN adalah sebagai berikut:

Bidang Kurikulum SMPS DARUL MUTA’ALIMIN memiliki fungsi untuk


meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar (PBM) dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pemehaman dan penguasaan guru terhadap adanya
perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi
Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan keterampilan guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) di kelas
3. Menyusun pelaksanaan ekstra/UAS/UAN.
4. Menyusun jadwal evaluasi belajar, jadwal pembelajaran dan pembagian tugas guru.
5. Melengkapi buku-buku sumber pelajaran baik untuk pegangan guru maupun
untuk pegangan siswa.
6. Meningkatkan kegiatan supervisi kelas baik secara kualitas maupun kuantitas.

12
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian Analisis kurikulum di SMPS DARUL MUTA’ALIMIN.
Kurikulum yang digunakan sudah baik dan meningkatkan kualitas dan kuantitas
kegiatan belajar mengajar siswa di smk multi karya dan guru di smk multi karya
sudah menguasai bidang studi baik disiplin ilmu maupun bahan ajar dalam kurikulum
sekolah.
5.2 Saran
Bagi pendidik, diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam melaksanakamn
pembelajaran sesuai pengembangan kurikulum yang telah disepakati. Bagi pemerintah,
diharapkan mampu menyusun kurikulum yang sesuai dengan keadaan pendidikan di
Indonesia agar menjadikan bangsa lebih maju.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Dakir, H. 2004. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta: Rineka Cipta.

https://www.ko mpas ia na.co m/d hes ies iva ldes /54 f38e837455137d2b6c7a1d /pe

nti ngnya -
kurikulum- 2013- dala m- me ni ngkatka n- kreat ivita s- s iswa
Megasari, Rika. 2014. Peningkatan Pengelolaan Saran dan Prasarana
Pendidikan Untuk Meningkatan Kualitas Pembelajaran Di Smpn 5
Bukittinggi. Dalam jurnal Administrasi Pendidikan. Vol 2. No 1. Juni. Hlm
636 ‐ 831.

Kisbiyanto. 2012. Manajemen Sekolah. Yogyakarta: Mahameru

Rahayu, Suri Margi dan Sutama. 2015. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Dalam jurnal varia
pendidikan. Vol 27. No 2. Desember. Hlm 123-129.

Su’ad. 2017. Pengembangan Model Manajemen Sekolah Berbasis


Multikultural Pada Sekolah Menengah Atas (Sma) Di Eks Karesidenan
Pati. Dalam jurnal Refleksi Edukatika. Vol 7. No 2.

UNESCO. 2005. School Management. Africa: UNESCO


Nurkuntari, yuni. Pengaruh Manajemen Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan
Sekolah Menengah Atas Di Kota Semarang. Semarang

Tokel, Aytac, dkk. Crisis Management Skills of School Administrators in Terms


of School Improvement: Scale Development.dalam Journal of
Mathematics, Science and Technology Education. Vol 13. No 11.

Maesaroh, Siti. 2013. Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan


Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Dalam jurnal
kependidikan. Vol. 1 No. 1. November.

xiii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiv

Anda mungkin juga menyukai