Anda di halaman 1dari 23

SUPERVISI DALAM MANAJEMEN MADRASAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas UAS mata kuliah DASAR-
DASAR MANAJEMEN yang dibuat dengan observasi/mini riset disekolah MTS
MIFTAHUL ULUM KARYABAKTI

Dosen pengampu: Iwan Sofwan, M.Pd

Disusun oleh:

 Nanang Kosim

Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI)


Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Az-zahra Tasikmalaya
Jln. karangnunggal-cibalong kab. Tasikmalaya 46186
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan rahmat Tuhan yang maha Esa dan karunia-Nya saya mampu
menyelesaikan tugas UAS “DASAR-DASAR MANAJEMEN” dengan judul
“SUPERVISI DALAM MANAJEMEN MADRASAH”.
Solawat sertakan salam semoga selamanya tercurahkan kepada baginda
nabi Muhammad SAW dan juga kepada keluarganya serta para sahabatnya.
Dalam penyusunan makalah ini tentu memiliki banyak sekali referensi
yang terkait dengan materinya. Maka dengan demikian, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan memberikan informasi baru kepada kita.
Namun, saya juga sadar akan adanya kekurangan yang terdapat pada
makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan atas saran dan kritik dari
semuanya.
Terimakasih atas perhatian, dukungan, dan saran dari semuanya

Tasikmalaya, 17 juni 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Supervisi.....................................................................................6
B. Jenis-Jenis Supervisi.....................................................................................7
1. Supervisi klinis..........................................................................................7
2. Supervisi Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional....................7
C. Tujuan Supervisi...........................................................................................7
D. Manfaat Supervisi.........................................................................................8
E. Fungsi Supervisi............................................................................................8
1. Menurut Sahertian.....................................................................................8
2. Menurut Ametembun................................................................................8
F. Objek Supervisi.............................................................................................9
1. Supervisi Akademik..................................................................................9
2. Supervisi Administrasi..............................................................................9
3. Supervisi Lembaga....................................................................................9
G. Prinsip-Prinsip Supervisi...............................................................................9
1. Prinsip Ilmiah............................................................................................9
2. Prinsip Demokratis....................................................................................9
3. Prinsip Kerjasama....................................................................................10
4. Prinsip konstruktif dan kreatif.................................................................10
H. Kegiatan Supervisi......................................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................12
A. Metode Penelitian Menurut Para Ahli........................................................12
B. Jenis Metode Penelitian..............................................................................12

2
1. Metode Penelitian Kualitatif...................................................................13
2. Metode Penelitian Kuantitatif.................................................................14
BAB IV HASIL PENELITIAN.............................................................................15
A. Profil Madrasah...........................................................................................15
B. Visi Madrasah.............................................................................................15
C. Misi Madrasah.............................................................................................15
D. Tujuan Madrasah.........................................................................................15
E. Supervisi Madrasah.....................................................................................15
BAB V PENUTUP.................................................................................................17
A. Kesimpulan.................................................................................................17
B. Saran dan Kritik..........................................................................................17
LAMPIRAN...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Supervisi pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan pengawasan
pembelajaran memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep
dasar supervisi pembelajaran dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep
supervisi pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran berbeda dengan mengajar,
Pembelajaran haruslah diawasi atau disupervisi mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan umpan balik oleh supervisor yang dapat disebut sebagai kepala
sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di institusi pendidikan.

Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk

meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan
tentang cara atau metode mendidik yang baik dan profesional. Perkembangannya
supervisi pembelajaran memberikan pengaruh yang baik pada perkembangan
pembelajaran di Indonesia sehingga para pendidik memiliki kemampuan
mendidik yang kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah
supervisi pembelajaran pada institusi yang bergerak dalan bidang pembelajaran
akan lebih menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi
atau mensupervisi pada pembelajaran yang baik.

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran., sehingga seluruh aktivitas organisasi

sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh

karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu

mencupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (guru)

(Mulyasa, 2009: 111).

Supervisi akademik terdapat dua dimensi kegiatan yang dapat disupervisi

4
yaitu dimensi manajerial dan pedagogis. Pada dimensi manajerial, kegiatan
pemantauan, pembinaan, dan penilaian penerapan delapan standar nasional
pendidikan berurusan dengan langkah perencanaan, pelaksanaan, pemantauan
mutu pelaksanaan, dan perbaikan kegiatan berkelanjutan mengenai kegiatan
pembelajaran. Pemantauan, pembinaan, dan penilaian dalam menerapkan delapan
standar pendidikan nasional dari sisi akademik menyangkut bagaimana

pendidik memfasilitasi siswa belajar.

Implementasi kemampuan professional guru mensyaratkan guru agar

mampu meningkatkan peran yang dimiliki, baik sebagai informatory(pemberi


informasi), organisator, motivator, director, inisiator (pemrakarsa inisiatif),
transmitter (penerus), fasilitator, mediator, dan evaluator sehingga diharapkan
mampu mengembangkan kompetensinya. “belajar mengetahui (learning to know),
belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together),
dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be)”.

Terkait kondisi nyata di MTS Miftahul Ulum Karyabakti dalam supervise


yang belum optimal, khususnya terkait dengan supervisi guru dalam
pembelajaran, untuk itu menurut penulis masalah ini menarik untuk dikaji lebih
mendalam, yang hasilnya diharapkan mampu memberikan kontribusi yang lebih
baik dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran di MTS Miftahul Ulum
Karyabakti, penulis mengangkat judul : “SUPERVISI MANAJEMEN
MADRASAH” pada hari senin, tanggal 06 juni 2022.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan supervise?
2. Apa manfaat, tujuan, jenis, fungsi, objek, dan prinsip supervisi?
3. Bagaimana kegiatan supervise?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui tentang supervise
2. Dapat mengaplikasikan supervise pada sebuah lembaga Pendidikan
3. Bisa merancang dan membuat supervise yang benar

5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi
Supervisi secara etimologi berasal dari kata "super" dan "visi" yang
mengandung arti melihat dan meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas
yang dilakukan oleh pihak atasan terhadap aktivitas, daya cipta, dan kinerja
bawahan.
Dalam Carter Good`S Dictionary of Education, dikemukakan definisi
supervisi sebagai segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin guru-guru dan
tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk
menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru,
menyeleksi, dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan
metode-metode mengajar serta evaluasi pengajaran.
Supervisi dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi pendidikan modern diperlukan seorang
supervisor khusus yang lebih independen, dan dapat meningkatkan objektivitas
dalam pembinaan dan pelaksanaan tugasnya.
Supervisi adalah usaha memberikan layanan kepada guru-guru baik secara
individual atau kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran dan kurikulum
(Sahertian 2000: 19). Ohiwerei and Okoli (2010) mengemukakan definisi
supervisi sebagai berikut.
Supervision is the process whereby an authorized person whose nomenclature
is thereafter called supervisor sees to the work of others to see whether it is in
line with stated standard, and if not, he corrects, directs, teaches, demonstrates,
assisting in teaching techniques, conferring with teachers, assisting in processing
of evaluating and examination and revising curriculum and courses of study,
holding conferences or group meeting to discuss problems, attending local, state,
regional and national professional conventions, etc.
Berdasarkan hal-hal tersebut maka supervisi sebagai sisi kurikulum. Teknis
pelaksanaan supervisi secara individual atau berkelompok. Supervisor dapat
mengadakan pertemuan pribadi dengan guru yang disupervisi atau mengadakan
rapat guru untuk membahas temuan hasil supervisi yang dilakukan sebagai bentuk
pembinaan untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi.
Mukhtar dan Iskandar (2009) menyatakan bahwa ada dua hal yang mendasari
pentingnya supervisi dalam proses pendidikan yaitu;
 perkembangan kurikulum merupakan gejala kemajuan pendidikan sering
menimbulkan perubahan struktur maupun fungsi kurikulum, guru dan
kepala sekolah yang melaksanakan kebijakan pendidikan memerlukan

6
bantuan-bantuan khusus dalam mengatasi hambatan-hambatan yang
muncul pada saat memenuhi tuntutan pengembangan kurikulum; dan
 pengembangan personel, pegawai atau karyawan yang dapat dilaksanakan
secara formal secara terus-menerus dalam suatu organisasi. Jadi supervisi
harus dilaksanakan agar pengembangan seluruh staf pendidikan
berkesinambungan sehingga dapat mengatasi berbagai hambatan yang
timbul akibat adanya berbagai perubahan dalam dunia pendidikan.
Kegiatan supervisi pengajaran merupakan kegiatan yang wajib dilaksanakan
dalam penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan kegiatan supervisi dilaksanakan
oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah sebagai supervisor dalam memberikan
pembinaan kepada guru. Hal tersebut terjadi karena proses belajar-mengajar yang
dilaksanakan guru merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar
merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Oleh karena itu kegiatan supervisi yang dilakukan oleh
supervisor dipandang perlu untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses
pembelajaran.
B. Jenis-Jenis Supervisi
1. Supervisi klinis
Supervisi klinis merupakan usaha perbaikan pengajaran yang dilakukan
melalui siklus yang sistematis dari tahap perencanaan, pengamatan dan analisis
intelektual yang intensif terhadap penampilan mengajar.
2. Supervisi Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
Pengawasan melekat merupakan sebuah kegiatan administrasi dan majemen
yang dilakukan oleh pimpinan satuan kerja untuk mencegah terjadinya salah urus
dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja sesuai dengan kebijakan
pemerintah.
C. Tujuan Supervisi
Sahertian (2000) menyatakan bahwa tujuan supervisi adalah memberikan
layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang
pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Bukan saja
memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas
guru. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang
objektif.
Adapun tujuan supervisi adalah:
1. Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.

7
2. Memperbesar kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya
menjadi anggota masyarakat yang efektif.
3. Membantu guru mengadakan diagnosis secara kritis terhadap aktivitas-
aktivitasnya dan kesulitan mengajar belajar.
4. Meningkatkan kesadaran guru serta warga sekolah lainnya terhadap tata
kerja yang demokratis dan kooperatif.
5. Membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks
tujuan aktivitas perkembangan peserta didik.
6. Mengembangkan ‘esprit de corps’ guru, yaitu adanya rasa kesatuan dan
persatuan antar guru-guru
7. Meningkatkan komunikasi satu sama lainnya saling mengawasi di dalam
suatu manajemen
D. Manfaat Supervisi
1. Sebagai suatu kegiatan untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui
kerjasama diantara guru
2. Merupakan pemicu atau penggerak terjadinya perubahan dapa unsur-unsur
yang terkait dengan Pendidikan
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam hal memimpin dan membimbing
E. Fungsi Supervisi
1. Menurut Sahertian
Memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
b. Memperlengkap kepemimpinan sekolah.
c. Memperluas pengalaman guru-guru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
g. Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota staf
h. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam
merumuskan tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru.
2. Menurut Ametembun
a. Penelitian Yaitu fungsi yang harus dapat mencari jalan keluar dari
masalah yang dihadapi.
b. Penilaian Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan
yang diinginkan, seberapa besar yang telah dicapai, dan penilaian ini
dilakukan dengan berbagai cara seperti tes, penetapan standar,
penilaian kemajuan belajar sisiwa, melihat perkembangan hasil
penilaian sekolah, serta prosedur lain yang berorientasi pada
peningkatan mutu pendidikan.

8
c. Perbaikan Fungsi perbaikan adalah sebagai usaha untuk mendorong
guru baik secara perseorangan maupun kelompok agar mereka mau
melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan tugas mereka.
Perbaikan ini dapat dilakukan dengan bimbingan, yaitu dengan cara
membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan
merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan
sebuah prosedur mengajar yang baru.
d. Pembinaan Fungsi pembinaan merupakan salah satu usaha untuk
memecahkan masalah yang sedang dihadapi, yaitu dengan melakukan
pembinaan atau pelatihan kepada guru-guru tentang cara-cara baru
dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, pembinaan ini dapat
dilakukan denagan cara demonstrasi mengajar, workshop, seminar,
observasi, konferensi individual dan kelompok, serta kunjungan
sepervisi.
F. Objek Supervisi
1. Supervisi Akademik
Yaitu yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
2. Supervisi Administrasi
Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi
yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar terlaksanannya pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga
Yang menitik beratkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada
di sentral madrasah. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk meningkatkan
pembelajaran, maka supervisi lembaga dimaksudkan untuk meningkatkan nama
baik madrasah atau kinerja madrasah
G. Prinsip-Prinsip Supervisi
1. Prinsip Ilmiah
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
c. Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.
2. Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk

9
mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi
harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan.
3. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “sharing of
idea, sharing of experience ” memberi support mendorong, menstimulasi guru,
sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.
hal-hal yang harus diperhatikan dalam prinsi-prinsip supervisi, adalah:
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang
sebenarbenarnya ( reslistis, mudah dilaksanakan ).
c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan
mungkin prasangka guru-guru dan pegawai.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak ( otoriter ) karena dapat menimbulkan
perasaaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.
j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh
lekas merasa kecewa.
k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif. Sedangkan korektif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
telah di perbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahankesalah
atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya dilakukan
bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.
H. Kegiatan Supervisi
rangkaian kegiatan supervisi pendidikan dapat dikelompokkan dalam empat
tahap kegiatan sebagai berikut:
1. Penilaian terhadap keadaan guru/orang yang disupervisi dalam
menjalankan tugas-tugasnya.

10
2. Penilaian (evaluation) yakni penafsiran tentang keadaan guru atau orang
yang disupervisi, baik mengenai kekurangan atau
kelemahankelemahannya, berdasarkan data hasil penelitian.
3. Perbaikan (improvement) yakni memberikan bimbingan dan petunjuk
untuk mengatasi kekurangan atau kelemahan guru, serta mendorong
pengembangan kebaikan-kebaikan atau kelebihan setiap guru yang
disupervisi.
4. Pembinaan, yakni kegiatan menumbuhkan sikap yang positif pada guru
atau orang yang disupervisi agar mampu menilai diri sendiri dan berusaha
memperbaiki atau mengembangkan diri sendiri kearah terbentuknya
keterampilan dan penugasan ilmu pengetahuan yang selalu up to date,
aktual dan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan globalisasi.

11
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian Menurut Para Ahli
Metode penelitian adalah langkah-langkah yang diambil oleh peneliti
untuk mengumpulkan data atau informasi untuk diolah dan dianalisis secara
ilmiah. Namun ada beberapa pengertian metodologi penelitian menurut para ahli
yang perlu kita ketahui, dinukil dari Ranah Research, seperti berikut ini.
1. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, metodologi penelitian adalah cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
2. Menurut Prof. M.E Winarno, metodologi penelitian adalah sebuah
kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yang cermat dan sistematis.
3. Menurut Muhammad Nasir, metodologi penelitian merupakan hal yang
penting bagi seorang peneliti untuk mencapai sebuah tujuan, serta dapat
menemukan jawaban dari masalah yang diajukan.
4. Menurut Muhiddin Sirat, metodologi penelitian merupakan sebuah cara
untuk memilih subjek masalah dan menentukan pada judul dalam sebuah
investigasi.
5. Menurut Heri Rahyubi, metodologi penelitian adalah sebuah model yang
dapat digunakan dengan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai sebuah
proses dalam pembelajaran tersebut dengan baik.
B. Jenis Metode Penelitian
Kembali sejenak ke awal, kita sudah sempat menyinggung tentang metode
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kedua jenis metodologi penelitian ini adalah
pendekatan pada data dan metode analisis data yang paling sering digunakan oleh
peneliti, yakni:
1. Historis
Tujuan metodologi penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi
terhadap masa lampau secara obyektif dan sistematis.
2. Deskriptif
Metodologi penelitian deskriptif bertujuan membuat deskripsi yang akurat,
faktual, dan sistematis pada fakta tertentu.
3. Perkembangan
Tujuan metodologi penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki
urutan dan pola pertumbuhan atau perubahan.
4. Kasus
Metodologi penelitian kasus bertujuan mempelajari latar belakang suatu
keadaan secara intensif.
5. Korelasional
Pengertian tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengkaji tingkat
keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan variasi faktor lain
berdasarkan koefisien korelasi.

12
6. Eksperimental
Tujuan metodologi penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat dengan melakukan kontrol.
7. Quasi Eksperimental Semu
Pengertian tujuan penelitian quasi eksperimental semu adalah untuk
menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dalam keadaan yang
tidak memungkinkan melakukan kontrol.
8. Kausal Komparatif
Metodologi penelitian komparatif bertujuan menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab akibat melalui pengamatan data dari faktor yang diduga
menjadi penyebab sebagai pembanding.
9. Tindakan
Pengertian tujuan penelitian tindakan adalah untuk mengembangkan
pendekatan atau keterampilan baru, menerapkannya secara langsung, dan
mengkaji hasilnya.
1. Metode Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti suatu obyek, dengan peneliti
berperan sebagai instrumen kunci. Data dikumpulkan melalui teknik triangulasi
(gabungan), kemudian dianalisis secara induktif/kualitatif.
Alih-alih bersifat generalisasi, hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
pada makna. Karakter penelitian kualitatif seperti ini terdapat pada:
a. Phenomenological Research
Dalam penelitian kuantitatif ini, peneliti mengumpulkan data melalui
observasi partisipan.
b. Grounded Theory
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menarik generalisasi atas apa yang
diamati atau dianalisis secara induktif.
c. Ethnography
Penelitian kualitatif etnografi adalah penelitian terhadap budaya kelompok
melalui wawancara dan observasi.
d. Case Study
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti mengeksplorasi suatu kejadian,
program, proses, atau aktivitas.
e. Narrative Research

13
Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti melakukan studi untuk
mendapatkan data sejarah yang selanjutnya disusun menjadi laporan naratif yang
kronologis.
2. Metode Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel. Data
dikumpulkan dengan menggunakan instrumen atau alat ukur, kemudian dianalisis
dengan statistik atau secara kuantitatif.
Hasil metodologi penelitian kuantitatif berupa hipotesis. Instrumen,
statistik, dan hipotesis pada umumnya ditemukan pada:
a. Survei
Metode survei digunakan untuk mendapatkan data tentang karakteristik
sesuatu. Metode ini juga digunakan untuk menguji beberapa hipotesis atas sampel
yang diambil dari suatu populasi. Teknik pengumpulan data adalah dengan
kuisioner atau wawancara. Hasil dari metodologi penelitian ini berupa
generalisasi.
b. Eksperimen
Metode eksperimen digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen (perlakuan/treatment) terhadap variabel dependen (hasil) dalam
kondisi yang dikendalikan. Agar kondisi dapat dikendalikan, dalam penelitian
eksperimen dibutuhkan kelompok kontrol. Metodologi penelitian ini sering
dilakukan di laboratorium.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat digabungkan dalam
sebuah penelitian. Metode gabungan ini disebut sebagai metodologi penelitian
kombinasi. Apapun metode yang nantinya Sobat pilih, pada dasarnya metode
penelitian yang menggunakan kaidah ilmiah dalam prosesnya disebut sebagai
metode penelitian ilmiah.

14
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Profil Madrasah
Sekolah atau madrasah ini bernama “MTS Miftahul Ulum Karyabakti”
yang berdiri pada tahun 1986 dengan NSM 121232060033 memiliki status
sekolah swasta yang terakreditasi “B” yang dipimpin oleh Bpk. Latip, S.Ag, M.Pd
, tepat berada di Kp. Derah Desa Karyabakti Kec. Parungponteng Kab.
Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat dengan kode pos 46185 dengan jarak kepusat
kecamatan sekitar 8 KM dan jarak kepusat Otoda sekitar 45 KM.
Madrasah ini termasuk golongan maarif dengan E-mail
mts.karyabakti@yahoo.com , madrasah ini juga memiliki struktur yang tersusun.
lihat gambar dibawah ini.

struktur_organisasi_sekolah
.
B. Visi Madrasah
“Terwujudnya lulusan yang berilmu dan berakhlakul karimah menuju
madrasah unggulan di kabupaten Tasikmalaya”.
C. Misi Madrasah
1. Meningkatkan prestasi akademik peserta didik.
2. Memanfaatkan sarana prasarana dari sumber daya Pendidikan dengan
optimal
3. Mengamalkan ilmu berbasis Islam
4. Meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
D. Tujuan Madrasah
1. Terpenuhinya lulusan yang berkualitas
2. Terciptanya madrasah unggulan
3. Terbangunnya akhlaq terpuji dilandasi ilmu yang berbasis Islam.
4. Terwujudnya kemampuan berbahasa Inggris dan bahasa Arab.

15
E. Supervisi Madrasah
Madrasah ini menggunakan jenis supervise klinis dan pengawasan dengan
tujuan, sebagai berikut:
1. Membina guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya
dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.
2. Memperbesar kesanggupan guru untuk mempersiapkan peserta didiknya
menjadi anggota masyarakat yang efektif.
3. Meningkatkan kesadaran guru serta warga sekolah lainnya terhadap tata
kerja yang demokratis dan kooperatif.
4. Membantu guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks
tujuan aktivitas perkembangan peserta didik.
5. Mengembangkan ‘esprit de corps’ guru, yaitu adanya rasa kesatuan dan
persatuan antar guru-guru.
6. Meningkatkan komunikasi satu sama lainnya saling mengawasi di dalam
suatu manajemen.
Melalui objek akademik, administrasi, dan Lembaga dengan didasari oleh
prinsip-prinsip ilmiah, demokratis, Kerjasama dan konstrukti secara kreatif.
Tidak hanya tentang itu, madrasah ini juga memiliki kurikulum yang khas
seperti mengadakan kajian kitab kuning seminggu sekali dengan pembahasan
yang berbeda disetiap tingkatan kelasnya.
Madrasah ini sangat menekankan etika, sehingga mereka membuat tata
tertib guru dan murid. madrasah ini juga memiliki kode etik guru seperti yang
terlihat di gambar dibawah ini.

16
s .gambar_kode_etik_guru.

17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Supervisi adalah usaha memberikan layanan kepada guru-guru baik secara
individual atau kelompok dalam usaha memperbaiki pengajaran dan kurikulum
(Sahertian 2000: 19).
Sahertian (2000) menyatakan bahwa tujuan supervisi adalah memberikan
layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang
pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik. Bukan saja
memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas
guru. Untuk itu, supervisi harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang
objektif.
supervise itu sendiri memiliki jenis, manfaat, fungsi, objek, prinsip, dan
kegiatan-kegiatannya.
B. Saran dan Kritik
Kami sadar akan banyaknya kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan
makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari
semuanya.
Catatan:

18
LAMPIRAN
 Dokumentasi struktur organisasi MTS Miftahul Ulum Karya Bakti

 Foto bersama kepala sekolah Bpk Latip, S.Ag, M.Pd

 Fropil madrasah serta visi, misi, dan tujuannya

19
 Tata tertib guru MTS Karyabakti

 kode etik guru

20
21
DAFTAR PUSTAKA
Latip (2022), observasi sekolah, materi supervise dan kepeminpinan sekolah.
Tasikmalaya, 06 juni 2022.
Oliva, P.F. & Pawlas G.E. 2004. Supervision for Today’s Schools. 7th Edition.
New Jersey: Wiley Publishing.
Sahertian, Piet A. 2000. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Mulyasa, Enco (2002). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan
Implementasi (edisi ke-1). Bandung: Remaja Rosdakarya. ISBN 979-692-
196-0. OCLC 50042650.
Mulyasa, Enco (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam konteks
Menyukseskan MBS dan KBK (edisi ke-1). Bandung: Remaja
Rosdakarya. ISBN 979-692-271-1. OCLC 56672165.
Purwanto, M. Ngalim (2009). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:
Rosda. hlm. 89–93. ISBN 979-514-039-6.
Diakses dari :
https://id.wikipedia.org/wiki/Supervisi (juni, 2022)
https://disdik.batubarakab.go.id/supervisi/home/halaman/tujuan-dan-manfaat-
supervisi (juni, 2022)
http://repository.radenintan.ac.id/75/7/BAB_II.pdf (juni, 2022)
https://pgsd.binus.ac.id/2020/04/15/supervisi-dalam-sistem-pendidikan/
http://eprints.ums.ac.id/12845/3/BAB_I.pdf (juni, 2022)

22

Anda mungkin juga menyukai