Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH ETIKA PROFESI PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

“TUGAS DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH ”

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Pendidik dan Kependidikan

Dosen Pengampu Pak Dr. Suparno M.pd

Disusun Oleh:

Elpin Oktaviani (2227180004)

Ryco Hermawan (2227180100)

Aisah Safa Nadhira (2227180102)

Dewi Lestari (2227180052)

Kelas: V/A

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan rahmat-Nya, kami
dapat menyusun makalah yang berjudul “Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah” ini. Adapun
maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Pendidik
dan Kependidikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
memahami pembelajaran Etika Profesi ini. Dalam penyusunan makalah ini kami tidak lupa
juga untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu selaku dosen mata kuliah Studi Etika
Profesi Pendidik dan Kependidikan. Dalam makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna dan memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kami berharap
kepada pembaca untuk memberikan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Terimakasih

Serang, 11 September 2020

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................
2
DAFTAR ISI......................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................
4
A. Latar belakang ........................................................................................................
4
B. Rumusan masalah ..................................................................................................
5
C. Tujuan Penelitian....................................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................
6
A. Tugas Kepala Sekolah ............................................................................................
7
B. Fungsi Kepala Sekolah ...........................................................................................
10
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................
14
A. Kesimpulan ............................................................................................................
14
B. Saran........................................................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepala sekolah merupakan salah satu pemimpin sekolah yang memantau suatu
sekolah, mengatur,berinteraksi dan memberikan pembelajaran yang menerima
pembelajaran dari guru pendidik sehingga tugas dan peran kepala sekolah merupakan
satuan pendidikan yang tugasnya menjalankan satuan pendidikan yang dipimpin dan
kepala sekolah mampu memberikan ide ide cemerlang,memprakasai pemikiran yang
baru di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan maupun penyesuaian
tujuan,sasaran dari suatu program pembelajaran.
Kepala sekolah sebagai kunci pendorong bagi perkembangan dan kemajuan
sekolah serta bertangungjawab untuk meningkatkan akuntabilitas keberhasilan siswa
dan programnya. Agar haldemikian tercapai dengan baik,maka kepemimpinan kepala
sekolah perlu diberdayakan,sehingga kepala sekolah mampu berperan sesuai dengan
tugas,wewenang,dan tanggungjawabnya(purnawati,murniati dan yusrilzal,2014)
kepala sekolah juga harus memiliki ekspetasi yang baik pada para
siswanya,memberikan penguatan keterampilan dasar untuk siswa-siswanya,sehingga
bisa berkembang dengan baik dalam profesi apapun dan mampu menciptakan suasana
yang kondusif untuk para guru dan kariawan untuk siswa (Rosyada,2013)
Guru dalam proses pembelajaran memiliki peran penting terutama dalam
membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam
belajar,membangkitkan rasa ingin tahu,mendorong kemandirian dan ketepatan logika
intlektual serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar. kepala
sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan
kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi,memiliki komitmen
tinggi, dan luwes dalam melaksanakantugasnya. Hal ini disebabkan karena pemimpin
adalah orang yang berada di barisan paling depan yang diharapkan para pengikut
untuk mengarahkan mereka,sehingga tidaklah mengarahkan motivasi
apabilapemimpin yang efektif atau pemimpin yang baik pada umumnya pandai
memotivasi diri sendiri dan memotivasi para pengikutnya.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tugas dari kepala sekolah?
2. Bagaimana fungsi dari kepala sekolah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tugas dari kepala sekolah
2. Untuk mengetahui fungsi dari kepala sekolah kepada

5
BAB II

ISI

Mutu pembelajaran merupakan hal pokok yang harus dibenahi dalam rangka
peningkatan mutu pendidikan. Dalam hal ini guru menjadi titik fokusnya. Berkenaan
dengan ini Suhadan (2010) mengemukakan pembelajaran pada dasarnya merupakan
kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta
didik proses ini merupakan sebuah tindakan professional yang bertumpu pada kaidah-
kaidah ilmiah. Aktivitas ini merupakan kegiatan guru dalam mengaktifkan proses
belajar peserta didik dengan menggunakan berbagai metode belajar. Banyak faktor
yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di negara kita, salah satunya diduga
yaitu lemahnya tingkat profesionalisme guru dan kurang teraktualisasinya kode etik
guru dalam kehidupan, serta kurang optimalnya kepememimpinan kepala sekolah.
Peningkatan mutu pembelajaran merupakan salah satu unsur pokok masalah
pendidikan

Peningkatan kualitas sistem pendidikan sangat dipengaruhi oleh kualitas guru


sebagai agen pembelajaran disekolah. Semakin meningkatknya kualitas seorang guru
maka diharapkan siswa dalam proses pembelajaran akan meningkat kualitasnya.
Indikator dari peningkatan kualitas guru salah satunya adalah kompetensi guru dalam
bidangnya masing-masing. Yang dimana diharapkan dengan adanya peningkatan
kompetensi guru dapat memberikan kontribusi yang besar dan sangat berpengaruh
untuk peningkatan kinerja guru. Selain kompetensi, indikator lainnya yang diharapkan
dapat memberikan kontribusi yang besar dan signifikan dalam peningkatan kinerja
guru adalah motivasi kepemimpinan kepala sekolah.

Kepemimpinana kepala sekolah yang merupakan indikator yang sangat


berperan penting dalam peningkatan kualitas kinerja guru yang dimana diharapkan
dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Seorang kepala sekolah haruslah mampu
meningkatkan kinerja para guru atau bawahannya dengan cara memberikan motivasi
yang mampu mempengaruhi kinerja seorang guru. Sebagai pemimpin sekolah
haruslah mampu memberikan pengaruh-pengaruh positif yang dapat menyebabkan
guru tergerakuntuk melaksanakan tugasnya secara efektif sehingga kinerja mereka
akan lebih baik. Dengan demikian kepala sekolah dapat mengadakan perubahan-
perubahan dalam pola piker dan sikap serta tingkah laku para guru yang dipimpinnya.

6
Dengan kelebihan yang dimilikinya mengenai pengetahuan dan pengalaman, seorang
kepala sekolah dapat membantu guru berkembang menjadi guru professional. Dalam
melaksanakan fungsi dan tugas kepemimpinannya kepala sekolah harus melakukakn
pengelolaan dan pembinaan sekolah melalui kegiatan administrasi manajemen dan
kepemimpinan yang sanagt bergantung pada kemampuannya.

A. TUGAS KEPALA SEKOLAH


Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala
sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan
kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004: 25). Hal tersebut
menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah
yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien.
Kepemimpinan Instruksional atau Pemimpin Pengajaran berbeda dari tugas kepala
sekolah sebagai pengatur atau manejer dalam banyak hal. Para kepala sekolah yang
membanggakan diri mereka sebagai manejer, biasanya terlalu fokus dengan tugas-tugas
administratif yang ketat dibandingkan dengan kepala sekolah yang berperan sebagai
Pemimpin Instruksional. Peran yang terakhir melibatkan penentuan tujuan- tujuan (goals)
yang jelas, pengalokasian sumberdaya untuk pengajaran (instruction), pengurusan
kurikulum, pemantauan rencana pembelajaran (lesson plans), dan evaluasi para guru.
Singkat kata, kepemimpinan instruksional adalah aksi-aksi yang seorang kepala sekolah
lakukan, atau delegasikan kepada orang lain, untuk meningkatkan pembelajaran siswa
(Flath, 1989). Sebaliknya, Pemimpin Instruksional memprioritas atau mengutamakan
kualitas pengajaran sebagai prioritas utama sekolah dan berusaha untuk mewujudkan visi
itu menjadi kenyataan.
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik, disertai dengan pendidikan dan
keteramplian yang sesuai akan mendorong kemajuan setiap usaha, yang pada gilirannya
akan meningkatkan pendapatan. Baik perorangan, kelompok, maupun nasional. Peran
setiap variabel terhadap tingkat serta naik turunnya produktivitas tidak tetap, melainkan
dinamis. Ada beberapa dari tugas kepala sekolah, yaitu:
1. Menyusun Program Kerja
a) Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi, misi, dan tujuan sekolah.

7
b) Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS)
c) Membuat rencana program induksi
2. Pelaksanaan Rencana Kerja
a) Menuyusn pedoman kerja
b) Menyusun struktur organisasi sekolah.
c) Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan per tahun
d) Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi: melaksanakan penerimaan
peserta didik baru, memberikan layanan konseling kepada peserta didik,
melaksanakan kegiatan ekstra kulikuler untuk para peserta didik
e) Menyusun K.13, kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran.
f) Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan
g) Mengelola sarana prasarana
h) Membimbing guru pemula
i) Mengelola budaya dan lingkungan sekolah
j) Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah
k) Supervisi dan Evaluasi
l) Melaksanakan program supervise
m) Melaksanakan evaluasi diri sekolah (EDS)
n) Melaksanakan evaluasi dan pengembangan K.13
o) Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
p) Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah
3. KEPEMIMPINAN SEKOLAH
a) Kepala sekolah melaksanakan tugas kepemimpinan sebagai berikut.
b) menjabarkan visi ke dalam misi target mutu;
c) merumuskan tujuan dan target mutu yang akan dicapai;
d) menganalisis tantangan, peluang, kekuatan, dan kelemahan sekolah/madrasah;
e) membuat rencana kerja strategis dan rencana kerja tahunan untuk pelaksanaan
peningkatan mutu;
f) bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran sekolah/madrasah;
g) berkomunikasi untuk menciptakan dukungan intensif dari orang tua peserta didik
dan masyarakat;

8
h) menjaga dan meningkatkan motivasi kerja pendidik dan tenaga kependidikan
dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas prestasi dan sangsi atas
pelanggaran peraturan dan kode etik;
i) menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi peserta didik;
j) bertanggung jawab atas perencanaan partisipatif mengenai pelaksanaan
kurikulum;
k) untuk meningkatkan kinerja sekolah/madrasah;
l) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya;
m) memberi contoh/teladan/tindakan yang bertanggung jawab;
n) mendelegasikan sebagian tugas dan kewenangan kepada wakil kepala sekolah
sesuai dengan bidangnya;
o) merencanakan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP) di Sekolah/
Madrasah;
p) menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan Program Induksi di sekolah dan
dokumen terkait seperti KTSP, silabus, peraturan dan tata tertib sekolah baik bagi
guru maupun bagi siswa, prosedur-prosedur P3K, prosedur keamanan sekolah;
q) melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
r) menunjuk pembimbing dari guru yang dianggap layak (profesional), dan lain
sebagainya.
4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Kepala sekolah, dalam sistem informasi sekolah perlu:
a) menciptakan atmosfer akademik yang kondusif dengan membangun budaya
sekolah untuk menciptakan suasana yang kompetitif bagi siswa, rasa tanggung
jawab bagi guru dan karyawan, menimbulkan rasa nyaman dalam bekerja dan
belajar, menumbuhkan kesadaran tentang arti penting kemajuan, dan
menumbuhkan kedisiplinan tinggi;
b) melakukan penataan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi warga sekolah
berbasis kinerja;
c) menjalinan kerjasama dengan pihak lain;
d) didukung oleh penerapan TIK dalam manajemen sekolah;
e) didukung oleh kepemimpinan/manajerial yang kuat, dan memiliki tingkat
sustainabilitas tinggi;

9
f) penguatan eksistensi lembaga dengan melakukan sosialisasi kepada semua pihak
untuk memberikan informasi dan pemahaman yang sama sehingga
sekolah/madrasah memperoleh dukungan secara maksimal;
g) penguatan manajemen sekolah dengan melakukan restrukturisasi dan reorganisasi
intern sekolah apabila dipandang perlu (tanpa mengubah atau bertentangan
dengan peraturan yang ada) sebagai bentuk pengembangan dan pemberdayaan
potensi sekolah;
h) melakukan penguatan kerjasama dengan membangun jaringan yang lebih luas
dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri, yang dibuktikan
dengan adanya nota kesepahaman (MoU); dan lain sebagainya.

Secara garis besar, ruang lingkup tugas kepala sekolah dapat diklasifikasikan ke
dalam dua aspek pokok, yaitu pekerjaan di bidang administrasi sekolah dan pekerjaan
yang berkenaan dengan pembinaan profesional kependidikan. Menurut persepsi banyak
guru, keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah terutama dilandasi oleh kemampuannya
dalam memimpin. Kunci bagi kelancaran kerja kepala sekolah terletak pada stabilitas dan
emosi, serta rasa percaya diri. Hal ini merupakan landasan psikologis untuk
memperlakukan stafnya secara adil, memberikan keteladanan dalam bersikap, bertingkah
laku dan melaksanakan tugas. Dalam konteks ini, kepala sekolah dituntut untuk
menampilkan kemampuannya membina kerja sama dengan seluruh personal dalam iklim
kerja terbuka yang bersifat kemitraan, serta meningkatkan partisipasi aktif dari orang tua
murid.

B. FUNGSI KEPALA SEKOLAH


Seperti yang telah dinyatakan di atas bahwa peranan ialah bentuk-bentuk perilaku
yang diharapkan pada setiap orang untuk menjalankan fungsinya di dalam suatu
organisiasi seseorang (Stoner & Freeman, 2005). Berdasarkan peranan-peranan kepala
sekolah/madrasah di atas, maka peranan umum kepala sekolah/madrasah adalah
primavisiente. Dengan demikian, secara umum kepala sekolah/madrasah berfungsi untuk:
(1) pengembangan pribadi, (2) pengelolaan (manajemen) sekolah/madrasah, (3)
pengawasan, (4) kegiatan sosial, dan (5) pengusahaan sekolah/madrasah.
Fungsi khusus kepala sekolah/madrasah sebagai manajer adalah untuk melaksanakan
kegiatan (1) perencanaan; (2) pengorganisasian; (3) pengarahan (leading); (4)
pengelolaan: perubahan dan pengembangan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
dan prasarana, hubungan sekolah/madrasah dengan masyarakat, peserta didik,

10
pengembangan kurikulum, keuangan, administrasi, unit layanan khusus, sistem informasi;
(5) pemanfaatan kemajuan teknologi informasi; (6) penciptaan budaya dan iklim
sekolah/madrasah; (7) pengambilan keputusan dan pemecahan masalah; (8)
pengkoordinasian dan penyerasian; (9) pendelegasian; (10) perundingan (negosiasi); (11)
pelaksanaan pemantauan, pengevaluasian, dan pelaporan.
Fungsi kepala sekolah/madrasah di atas mendukung pernyataan Sergiovanni (1991)
yang menyatakan:
The principal’s job- To coordinate, direct, and support the work of others-is
accomplished by defining objectives, evaluating performance, providing the necessary
resources, building a supportive climate, running interference with parents, planning,
scheduling, book-keeping, resolving teaching conflics, handing student problems, dealing
with school district central office,and otherwise helping to keep the school running day
by day.
Peran dan fungsi kepala sekolah/madrasah akan lebih efektif bila didukung oleh
kompetensi yang memadai. Untuk maksud tersebut, perlu diadakan pendidikan dan
pelatihan (diklat) atau bimbingan teknis untuk peningkatan kompetensi: pribadi,
managerial, supervisi, sosial, dan kewirausahaan (primavisiku) yang dikelola secara
profesional dan berkelanjutan.
Adapun peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yang meliputi
perannnya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan
motivator (Mulyasa, 2003)
1) Kepala sekolah sebagai educator (pendidik)
Kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan dan guru merupakan
pelaksana dan pengembang utama kurikulum di sekolah. Kepala sekolah yang
menunjukkan komitmen tinggi dan fokus terhadap pengembangan kurikulum dan
kegiatan belajar mengajar di sekolahnya tentu saja akan sangat memperhatikan tingkat
kompetensi yang dimiliki gurunya, sekaligus juga akan senantiasa berusaha
memfasilitasi dan mendorong agar para guru dapat secara terus menerus
meningkatkan kompetensinya, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
efektif dan efisien.
2) Kepala Sekolah Sebagai Manajer
Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepala
sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para
guru. Dalam hal ini, kepala sekolah seyogyanya dapat memfasiltasi dan memberikan
11
kesempatan yang luas kepada para guru untuk dapat melaksanakan kegiatan
pengembangan profesi melalui berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang
dilaksanakan di sekolah, seperti: MGMP/MGP tingkat sekolah, atau melalui kegiatan
pendidikan dan pelatihan di luar sekolah, seperti kesempatan melanjutkan pendidikan
atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
3) Kepala Sekolah Sebagai Administrator
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk tercapainya
peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya. Seberapa besar sekolah
dapat mengalokasikan anggaran peningkatan kompetensi guru tentunya akan
mempengaruhi terhadap tingkat kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala
sekolah seyogyanya dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya
peningkatan kompetensi guru.
4) Kepala Sekolah Sebagai Supervisor
Untuk mengetahui sejauh mana guru mampu melaksanakan pembelajaran, secara
berkala kepala sekolah perlu melaksanakan kegiatan supervisi, yang dapat dilakukan
melalui kegiatan kunjungan kelas untuk mengamati proses pembelajaran secara
langsung, terutama dalam pemilihan dan penggunaan metode, media yang digunakan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Dari hasil supervisi ini, dapat
diketahui kelemahan sekaligus keunggulan guru dalam melaksanakan pembelajaran,
tingkat penguasaan kompetensi guru yang bersangkutan, selanjutnya diupayakan
solusi, pembinaan dan tindak lanjut tertentu sehingga guru dapat memperbaiki
kekurangan yang ada sekaligus mempertahankan keunggulannya dalam melaksanakan
pembelajaran. Sebagaimana disampaikan oleh Sudarwan Danim mengemukakan
bahwa menghadapi kurikulum yang berisi perubahan-perubahan yang cukup besar
dalam tujuan, isi, metode dan evaluasi pengajarannya, sudah sewajarnya kalau para
guru mengharapkan saran dan bimbingan dari kepala sekolah mereka. Dari ungkapan
ini, mengandung makna bahwa kepala sekolah harus betul-betul menguasai tentang
kurikulum sekolah. Mustahil seorang kepala sekolah dapat memberikan saran dan
bimbingan kepada guru, sementara dia sendiri tidak menguasainya dengan baik.
5) Kepala Sekolah Sebagai Leader (Pemimpin)
Gaya kepemimpinan kepala sekolah seperti apakah yang dapat menumbuh-suburkan
kreativitas sekaligus dapat mendorong terhadap peningkatan kompetensi guru? Dalam
teori kepemimpinan setidaknya kita mengenal dua gaya kepemimpinan yaitu
kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan kepemimpinan yang berorientasi
12
pada manusia. Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru, seorang kepala sekolah
dapat menerapkan kedua gaya kepemimpinan tersebut secara tepat dan fleksibel,
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan yang ada. Mulyasa menyebutkan
kepemimpinan seseorang sangat berkaitan dengan kepribadian, dan kepribadian
kepala sekolah sebagai pemimpin akan tercermin sifat-sifat sebagai barikut: (1) jujur;
(2) percaya diri; (3) tanggung jawab; (4) berani mengambil resiko dan keputusan; (5)
berjiwa besar; (6) emosi yang stabil, dan (7) teladan.
6) Kepala Sekolah Sebagai Inovator
Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator, kepala sekolah
harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan
lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan
teladan kepada seluruh tenaga kependidikan sekolah, dan mengembangkan model
model pembelajaran yang inofatif. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin
dari cara cara ia melakukan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,
integratif, rasional, objektif, pragmatis, keteladanan.
7) Kepala Sekolah Sebagai Motivator
Sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk
memberikan motivasi tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan
suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan penyediaan
berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat Sumber Belajar (PSB).

13
BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kepala Sekolah adalah pimpinan tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinananya akan
sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Sebagai administator
pendidikan kepala sekolah memiliki peran dan fungsi yang penting, diantaranya Adapun
peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan, yang meliputi perannnya
sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, dan motivator.
Peran dan fungsi seorang kepala sekolah tak terlepas dari akankah berhasil atau
tidaknya tujuan pendidikan di sekolah tersebut melalui upaya menggerakkan para
bawahan ke arah pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
B. SARAN
Sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kesempurnaan.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

14
DAFTAR PUSTAKA

 Wijayani, D. (2017). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Etika Profesi Guru
Terhadap Kompetensi Profesional Guru untuk Mewujudkan Mutu Pembelajaran.
Khazanah Akademia, 1(01), 9-21.
 Pianda, D. (2018). Kinerja guru: kompetensi guru, motivasi kerja dan kepemimpinan
kepala sekolah. CV Jejak (Jejak Publisher).
 Sulistiya, M. (2013). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru.
Ekonomi IKIP Veteran Semarang, 1(2), 37067.
 Ahmad, S. (2014). Problematika kurikulum 2013 dan kepemimpinan instruksional kepala
sekolah. Jurnal Pencerahan, 8(2).
 Fitrah, M. (2017). Peran kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Jurnal
Penjaminan Mutu, 3(1), 31-42.
 Usman, H. (2008). Peranan dan Fungsi Kepala Sekolah/Madrasah. Jurnal Tenaga
Kependidikan, 3(1).

15

Anda mungkin juga menyukai