Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROFESI KEPRIBADIAN GURU


Profesi Kepala Sekolah

Dosen Pengampuh :
Dr. Sudjoko S, MM

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Sekar Nur Andryani 20198100041
Nur Rohmah Noviyanti 201981000043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KUSUMA NEGARA
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahuwata’ala atas berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat di izinkan menyelesaikan makalah ini.Shalawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi
besar Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam .

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu makalah kami
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat pada waktu. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca khusunya bagi calon pendidik dalam menambah
pengetahuan.

Sehingga dapat memperluas ilmu dan wawasan yang bermanfaat bagi pendidikan.

Mohon maaf sekiranya makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih banyak
kekurangan dari segi penyusunan, pembahasan, dan penulisan bahasa. Oleh karena itu, kritik dan
saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 24 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI

MAKALAH.....................................................................................................................1
PROFESI KEPRIBADIAN GURU.................................................................................1
Dosen Pengampuh :.........................................................................................................1
Disusun Oleh Kelompok 5 :.............................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................................6
A. Fungsi kepala sekolah................................................................................................6
B. Kompetensi kepala sekolah.......................................................................................10
Menyusun Program Kerja..........................................................................................10
Pelaksanaan Rencana Kerja.......................................................................................10
Supervisi dan Evaluasi...............................................................................................10
C. Persyaratan menjadi kepala sekolah..........................................................................11
D. ciri – ciri kepala sekolah yang berprofesional...........................................................12
E. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional...............................................13
BAB III........................................................................................................................................................14
PENUTUP...................................................................................................................................................14
KESIMPULAN..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Profesional adalah istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan
protokol dan peraturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima gaji sebagai upah atas
jasanya. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan
seusai dengan hukum di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, sering kali seseorang
yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun
bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam
dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari
olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang.
Karyawan profesional adalah seorang karyawan yang digaji dan melaksanakan tugas sesuai
juklak (Petunjuk Pelaksanaan) dan juknis (Petunjuk Teknis) yang dibebankan kepada dia. Sangat
wajar jika dia mengerjakan tugas sesuai Juklak dan Juknis dan meminta upah atas pekerjaannya
tersebut. Karena profesional adalah terkait dengan pendapatan, tidak hanya terkait dengan
keahlian.
Kepala sekolah adalah pemimpin dan manajer yang sangat menentukan dinamika sekolah
menuju gerbang kesuksesan dan kemajuan disegala bidang kehidupan. Kapasitas intelektual,
emosional, spiritual dan social kepala sekolah berpengaruh besar terhadap efektifitas
kepemimpinannya. Kedalaman ilmu, keluasan pikiran, kewibawaan dan relasi komunikasinya
membawa perubahan signifikan dalam manajemen sekolah.
Oleh karena itu, kepala sekolah harus terus menerus mematangkan intelektual, emosional,
spiritual dan sosialnya. Meneruskan jenjang yang lebih tinggi, aktif dalam forum diskusi, intens
dalam organisasi sosial, dan rajin beribadah adalah keniscayaan bagi kepala sekolah agar
kepemimpinannya sukses lahir batim. Artinya, kepemimpinannya tidak hanya membawa
perubahan formal struktural, tapi kultural yang membekas dalam perilaku seseorang.
Menurut Dr. E. Mulyasa, kepala sekolah harus mampu meningkatkan produktivitas sekolah.
Produktivits dapat dilihat dari output pendidikan yang berupa suasana pendidikan. Prestasi dapat
dilihat dari masukan yang merata, jumlah tamatan yang banya, mutu tamatan yang tinggi,
relevansi yang tinggi, dan dari sisi ekonomi yang berupa penyelenggaraan penghasilan.
Sedangkan proses atau suasana tampak dalam kegairahan belajar, semangat kerja yang tinggi,
serta kepercayaan dari berbagai pihak. Dengan ditingkatkannya mutu pendidikan, diharapkan
lulusan akan lebih mampu menjadi tenaga kependidikan yang dapat mengemban tugasnya
dengan baik.
Pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik, disertai dengan pendidikan dan keteramplian yang
sesuai akan mendorong kemajuan setiap usaha, yang pada gilirannya akan meningkatkan
pendapatan. Baik perorangan, kelompok, maupun nasional. Peran setiap variabel terhadap
tingkat serta naik turunnya produktivitas tidak tetap, melainkan dinamis.
kepala Sekolah bertanggungjawab atas manajemen pendidikan secara mikro, yang secara
langsung berkaitan dengan proses pembelajaran. Pada dasarnya pengelolaan sekolah menjadi
tanggung jawab Kepala Sekolah dan guru. Namun demikian dalam mencapai keberhasilan
pengelolaan sekolah peran serta dari para orang tua dan siswa, juga turut mendukung
keberhasilan itu. Di samping itu pencapaian keberhasilan, pengelolaan tersebut harus didukung
oleh sikap pola dan kemampuan Kepala Sekolah dalam memimpin lembaga pendidikan yang
menjadi tanggung jawabnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa fungsi kepala sekolah?
2. Apa saja Tugas Kepala sekolah?
3. Apa Persyaratan menjadi kepala sekolah?
4. Bagaimana ciri – ciri kepala sekolah yang berprofesional?
5. Apa Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi kepala sekolah
2. Untuk megetahui ciri – ciri kepala sekolah
3. Mengetahui peranan kepala sekolah
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi kepala sekolah


Jabatan kepala sekolah di duduki oleh orang yang menyandang profesi guru. Karena itu,
ia harus professional sebagai guru sekaligus sebagai kepala sekolah dengan derajat
profesionalisme tertentu. Kepala sekolah memiliki fungi yang luas, dan dapat memerankan
banyak fungsi-fungsi tersebut meskipun dengan topi yang berbeda.
Di lingkungan kementrian pendidikan nasional , telah cukup lama di kembangkan
paradigma baru administrasi atau manajemen pendidikan, dimana kepala sekolah minimal harus
mampu berfungsi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, innovator, dan
motivator. Jika merujuk pada Peraturan Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13
Tahun 2007 tentang standart Kepala sekolah/madrasah, kepala sekolah juga harus berjiwa
wirausaha atau entrepreneur. Fungsi-fungsi kepala sekolah seperti yang telah disebutkan di atas,
akan dijelaskan sebagai berikut:
 Kepala Sekolah Sebagai Educator

Sebagai educator kepala sekolah berfungsi menciptakan iklim sekolah yang kondusif,
memberikan nasihat kepada warga sekolah, memberikan dorongan guru dan tenaga kependidikan
untuk berbuat serta melaksanakan model pembelajaran yang menarik. Sebagai educator, kepala
sekolah harus mampu menginisiasi pengajaran tim, moving class, pengembangan sekolah
bertaraf internasional, kelas unggulan dan mengadakan program akselerasi bagi siswa yang
cerdas di atas normal. Sebagai educator juga, kepala sekolah perlu berupaya meningkatkan
kualitas guru maupun prestasi belajar siswa dalam sekolahnya. Misalkan saja dengan
menyertakan guru dalam penataran atau diklatbang untuk menambah wawasannya, memberikan
kesempatan kepada guru untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dengan belajar
lagi ke perguruan tinggi, membuat tim evaluasi belajar siswa, memaksimalkan jam pelajaran di
sekolah dan optimasi ruang kerja guru sebagai wahana tukar pengalaman antar rekan sejawat
untuk perbaikan kerja masing-masing.
 Kepala Sekolah Sebagai Manager

Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai manajer, kepala sekolah
memerlukan strategi yang tepat untuk memberdayakan guru dan tenaga kependidikan lainnya
dalam persaingan dan kebersamaan, memberikan kesempatan kepada tenaga kependidikan untuk
meningkatkan profesinya, mendorong keterlibatan seluruh tenaga kependidikan untuk ikut serta
dalam setiap kegiatan yang menunjang program sekolah. Sebagai manajer sekolah, kepala
sekolah harus mampu mengoptimasi dan mengakses sumber daya sekolah untuk mewujudkan
visi, misi dan tujuan sekolahnya. Disisi lain sebagai manajer, seorang kepala sekolah harus
mampu menghadapi persoalan, memecahkan masalah, mengambil keputusan yang memuaskan
semua pihak, selain itu kepala sekolah juga mampu mendelegasikan tugasnya mengalokasikan
pekerjaannya, menentukan standart kualitas, memonitor hasil, mengontrol biaya, dll. Dan semua
peranan tersebut tidak hanya dilakukan secara konseptual tetapi juga dengan cara persuasive dari
hati ke hati.

 Kepala Sekolah Sebagai Administrator

Sebagai administrator tugas kepala sekolah erat hubungannya dengan pelbagai aktivitas
administrasi sekolah, baik secara fungsional maupun substansial. Kegiatan administrasi yang
dimaksud meliputi pencatatan dan penyusunan, dan pendokumenan seluruh program sekolah.
Secara spesisifik kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola kurikulum, mengelola
administrasi kearsipan dan administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu perlu dilakukan secara
efektif dan efisien, untuk menunjang produktivitas sekolah. Dalam pelbagai kegiatan
administrasi sekolah, maka pembuatan perencanaan mutlak di perlukan. Perencanaan yang akan
dibuat oleh kepala sekolah tergantung oleh banyak factor seperti, banyaknya SDM ynag dimiliki,
dana yang tersedia dan jangka waktu untuk melaksanakan rencana yang telah di buat. Tugas-
tugas ini harus dilakukan secara logis dan sistematis, yang semuanya memoros pada kepentingan
prose pendidikan dan pembelajaran demi peningkatan mutu kelulusan, dengan indicator antara
lain peningkat nilai siswa dan akses mudah melanjutkan studi.

 Kepala Sekolah Sebagai Supervisor

Kepala sekolah dalam tugas ini berorientasi pada teknik individu, kelompok dan kunjungan
kelas. Untuk itu sebagai supervisor kepala sekolah mensupervisi barbagai tugas pokok yang
dilakukan guru dan seluruh staf. Untuk itu kepala sekolah harus mampu melakukan berbagai
pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan. Hal
ini bertujuan agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah di tetapkan. Ini
juga merupakan kegiatan preventif untuk mencegah agar tidak tejadi penyimpangan. Pengawasan
dan pengendalian yang dilakukan kepala sekolah terutama kepada guru atau disebut supervise
klinis dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan professional guru dan kualitas
pembelajaranyang efektif. Tugas kepala sekolah sebagaii supervise di wujudkan dalam
kemampuannya menyusun dan melaksanakan program supervise pembelajaran serta
memanfaatkan hasilnya. Kemampuan menyusun program pembelajaran contohnya penyusunan
program supervise kelas, ekstra kurikuler, pengembangan perpustakaan laboratorium dan ujian. 
Kemampuan pelaksanaan supervise contohnya pelaksanaan program supervise klinis dan dalam
program supervise ekstrakurikuler. Kemampuan memanfaatkan hasil supervise pembelajaran
contohnya meningkatkan kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya untuk mengembangkan
sekolah. Kepala sekolah sebagai supervise klinis dan supervise pembelajaran perlu
memerhatikan prinsip-prinsip:
-          Hubungan konsultatif
-          Kolegial bukan hirarkis
-          Dilaksanakan secara demokratis
-          Berpusat kepada guru dan tenaga kependidikan
-          Dilakukan berdasarkan kebutuhan guru dan tenaga kependidikan
-          Serta merupakan bantuan professional
 Kepala Sekolah Sebagai Leader

Secara umum kepala sekolah sebagai leader adalah upaya untuk memengaruhi orang-
orang untuk bekerja sama mencapai tujuan, dengan berorientasi pada tugas dan berorientasi pada
hubungan. Namun secara khusus seorang kepala sekolah harus mampu memberikan petunjuk
dan pengawasan, meningkatkan kemauan dan kemampuan guru maupun tenaga kependidikan,
membuka komunikasi dua arah dan mendelegasikan tugas. Untuk itu kepala sekolah diituntut
memiliki karakter khusus yang mencangkup kepribadia, keahlian dasar, pengalaman dan
pengetahuan professional, serta pengetahuan administrasi. Sebagai pemimpin, kepala sekolah
harus memiliki sifat jujur, percaya diri, bertanggung jawab, berani mengambil resiko dan
keputusan, berjiwa besar, emoosi yang stabil, dan teladan. Di sisi lain, sebagai pemimpin kepala
sekolah harus mampu:
-          Memperkuat tim sebagai kekuatan pembangun
-          Menggabungkan aspek-aspek positif individualitas
-          Berfokus pada detail pekerjaan
-          Menerima tanggung jawab
-          Membangun hubungan antar pribadi
-          Menjaga keterbukaan
-          Memelihara sifat progresif
-          Bangga dan menghargai prestasi kerja tim
-          Menantang perubahan, dan
-          Tanpa berkompromi terhadap kualitas

 Kepala Sekolah Sebagai Innovator

Dalam rangka memenuhi peran dan fungsinya sebagai innovator kepala sekolah perlu
memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan,
mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan guru dan tenaga
kependidikan dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif. Tugas kepala
sekolah sebagai innovator yang baik juga akan tercermin dari cara-cara ia melakukan
pekerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif, integrative, rasional dan objektif, pragmatis,
keteladanan, disiplin, disiplin serta adaptable dan fleksibel. Tidak hanya itu sebagai innovator ia
harus mempunyai gagasan-gagasan baru misalkan peningkatan teknologi informasi dalam
pembelajaran agar warga sekolahnya tidak ketinggalan jaman dan tetap up to date.

 Kepala Sekolah Sebagai Motivator

Sebagai motivator kepala sekolah harus memiliki strategi untuk memotivasi bawahannya, yaitu
guru dan staf. Dimana mereka dimotivasi untuk melakukan berbagai tugas dan fungsinya.
Motivasi ini dapat dilakukan melalui pengaturan lingkungan fisik, suasana kerja, disiplin,
dorongan, penghargaan bagi guru atau staf yang berprestasi serta penyediaan berbagai sumber
belajar melalui pengembangan sentra belajar. Dorongan dan penghargaan merupakan sumber
motivasi yang efektif diterapkan oleh kepala sekolah. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan
oleh banyak factor, dan motivasi merupakan factor yang dominan untuk menuju keefektivan
kerja individu bahkan motivasi sering digambarkan sebagai mesin pada sebuah mobil yang 
berfungsi sebagai penggerak dan pengarah. Setiap tenaga kependidikan memiliki karakteristik
berbeda-beda, sehingga memerlukan perhatian dan pelayanan khusus dari pimpinannya (Kepala
Sekolah) dalam mengembangkan profesionalitasnya. Untuk memotivasi pegawainya, ada
beberapa prinsip yang bisa diterapkan oleh kepala sekolah, antara lain:
1. Tenaga kependidikan akan bekerja lebih giat apabila kegiatan yang dilakukan
menarik dan menyenangkan
2. Tujuan pendidikan harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota, bahkan tenaga
pendidikan dapat diikut sertakan dalam penyusunan tujuan tersebut
3. Setiap individu harus diberi tahu tentang hasil pekerjaanya
4. Pemberian hadiah lebih baik dari pada hukuman, meskipun terkadang hukuman
itu di perlukan
5. Usaha memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dapat dilakukan dengan jalan
memerhatikan kondisi fisiknya, memberikan rasa aman, mengatur pengalaman
sedemikian rupa sehingga setiap pegawai pernah memperoleh kepuasan dan penghargaan
atas pekerjaannya. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus berusaha memberikan
penghargaan secara tepat, efektif dan efisien untuk menghindari dampak yang
ditimbulkannya.
 Kepala Sekolah Sebagai Entrepreneur

Sebagai administrator kepala sekolah harus menjadi wirausaha atau entrepreneur sejati. Istilah
wirausaha ini merujuk pada usaha dan sikap mental, tidak selalu dalam tafsir komersial. Untuk
menjadi seorang entrepreneur, administrator sekolah harus percaya diri atau memiliki
kepercayaan, ketidak tergantungan, kepribadian mantap dan optimism, berorientasi pada tugas
dan hasil dan haus akan prestasi, berorientasi pada laba atau hasil, bekerja keras, tekun, tabah,
energik, penuh inisiatif, berani mengambil resiko sesuai dengan peluang yang ada, suka pada
tantangan, fleksibel, serta berpandangan terhadap masa depan. Kepala Sekolah sebagai sosok
wirausahawan setidaknya mampu memberdayakan unit produksi sekolah sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah dapat mnganalisis peluang bisnis yang berkembang dilingkungan
sekolah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
2. Kepala Sekolah mampu mempromosikan sekolah melalui kegiatan promosi
dengan ikut berpartisipasi pada event-event yang digelar oleh pemerintah maupun
kalangan bisnis,
3. Kepala Sekolah mampu melakukan terobosan-terobosan baru yang diiringi oleh
kemampuan dan percaya diri yang tinggi,
4. Kepala Sekolah mampu mandiri dalam menuju kemandirian sekolah, langkah
awal dari usaha ini adalah dengan memberdayakan unit produksi. Disamping itu dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Kepala Sekolah
selaku manajer pendidikan harus dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang
dipimpin tanpa mengabaikan kebijakan dalam pendidikan seperti konsep : Manajemen
Berbasis Sekolah, Pendidikan Berbasis Masyarakat, Pelaksanaan Kurikulum.
B. Kompetensi kepala sekolah
Menyusun Program Kerja
 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan visi sekolah.
 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan misi sekolah.
 Merumuskan, menetapkan, dan mengembangkan tujuan sekolah.
 Membuat Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(RKAS)
 Membuat rencana program induksi
Pelaksanaan Rencana Kerja
 Menuyusn pedoman kerja
 Menyusun struktur organisasi sekolah.
 Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan sekolah per semester dan per tahun
 Menyusun pengelolaan kesiswaan yang meliputi : melaksanakan penerimaan peserta didik
baru, memberikan layanan konseling kepada peserta didik, melaksanakan kegiatan ekstra
kulikuler untuk para peserta didik
 Menyusun K.13, kalender pendidikan dan kegiatan pembelajaran.
 Mengelola pendidik dan tenaga kependidikan
 Mengelola sarana prasarana
 Membimbing guru pemula
 Mengelola keuangan pembiayaan
 Mengelola budaya dan lingkungan sekolah
 Memberdayakan peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah
 Melaksanakan program induksi
Supervisi dan Evaluasi
 Menyusun program supervise
 Melaksanakan program supervise
 Melaksanakan evaluasi diri sekolah (EDS)
 Melaksanakan evaluasi dan pengembangan K.13
 Mengevaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan
 Menyiapkan kelengkapan akreditasi sekolah
C. Persyaratan menjadi kepala sekolah
Dilihat dari sisi persyaratan, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007
tanggal 17 April 2007 telah menetapkan standar kepala sekolah/ madrasah. Standar dimaksud
berkaitan dengan kualifikasi dan kompetensinya. Standar ini lebih luas dan komprehensif
dibandingkan dengan standar sejenis yang diatur dalam PP No. 19 Tahun 2005. Versi Permen
ini, standar kepala sekolah/madrasah disajikan berikut ini.
Standar Kualifikasi dan Pengalaman
1. Kualifikasi Kepala Sekolah/Madrasah terdiri atas Kualifikasi Umum,  dan Kualifikasi
Khusus.
2. Kualifikasi Umum Kepala Sekolah/Madrasah adalah sebagai berikut:
a.       Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat  (D-IV)
kependidikan atau nonkependidikan pada  perguruan  tinggi  yang  terakreditasi;
b.      Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berLISia setinggi tingginya 56
tahun;
c.       Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang
sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA)
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun di TK/RA; dan
d.      Memiliki pangkat serendah-rendahnya 111/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) clan bagi
non-PNS disetarakan dengan kepangkatan yang dikeluarkan oleh yayasan atau lembaga
yang berwenang.
3. Kualifikasi Khusus Kepala Sekolah/Madrasah meliputi: 
a. Kepala Taman Kanak-kanak/Raudhatul Athfal (TK/RA) adalah  sebagai berikut:
Berstatus sebagai guru TK/RA;
·       Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru TK/RA; dan
·       Memiliki sertifikat kepala TK/RA yang diterbitkan oleh lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
b. Kepala Sekolah Dasar/Madrasah ibdaiyah (SD/MI) adalah sebagai berikut:
·       Berstatus sebagai guru SD/MI;
·       Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SD/Ml-, dan
·       Memiliki sertifikat kepala SD/MI yang diterbitkan olch lembaga yang ditetapkan
Pemerintah.
c. Kepala Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah  (SMP/MTs) adalah
sebagai berikut:
·         Berstatus sebagai guru SMP/.MTs;
·         Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMP/MTs; dan
·         Memiliki sertifikat kepala SMP/MTs yang diterbitkan oleh  lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.

d. Kepala Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)  adalah sebagai


berikut:
·         Berstatus sebagai guru SMA/MA;
·         Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMA/MA; dan
·      Memiliki sertifikat kepala SMA/MA yang diterbitkan oleh  lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.
e. Kepala Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) adalah
sebagai berikut:
·           Berstatus sebagai guru SMK/MAK;
·           Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SMK/MAK; dan
·           Memiliki sertifikat kepala SMK/MAK yang diterbitkan oleh  lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.
f. Kepala Sekolah Dasar Luar Biasa/Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/Sekolah
Menengah Atas Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMAI.13) adalah sebagai berikut:
·           Berstatus sebagai guru pada satuan pendidikan SDL13/ SMPLB/SMALB;
·           Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru SDLB/SMPLB/ SMALB; dan
·           Memiliki sertifikat kepala SLB/SDLB yang diterbitkan oleh lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.
 g. Kepala Sekolah Indonesia Luar Negeri adalah sebagai berikut.
·           Memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 3 tahun sebagai  kepala sekolah;
·           Memiliki sertifikat pendidik sebagai guru pada salah satu satuan pendidikan; dan
·           Memiliki sertifikat kepala sekolah yang diterbitkan oleh  lembaga yang
ditetapkan Pemerintah.

D. ciri – ciri kepala sekolah yang berprofesional

Seorang kepala sekolah profesional antara lain memiliki:


1. kejujuran;
2. kompetensi yang tinggi;
3. harapan yang tinggi (high expectation);
4. standar kualitas kerja yang tinggi;
5. motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan;
6. integritas yang tinggi;
7. komitmen yang kuat;
8. etika kepemimpinan yang luhur (menjadi teladan);
9. kecintaan terhadap profesinya;
10. kemampuan untuk berpikir strategis (strategic thinking); dan
11. memiliki pandangan jauh ke depan (visionary).
E. Peranan Kepemimpinan Kepala Sekolah Profesional

Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka
meningkat pula tuntutan terhadap kinerja kepala sekolah. Kepala Sekolah diharapkan
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai manajer dan leader. Sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah, kepala sekolah memiliki tanggung jawab sepenuhnya untuk
mengembangkan seluruh sumber daya sekolah. Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah
tergantung kepada kemampuan bekerjasama dengan seluruh warga sekolah, serta
kemampuannya mengendalikan pengelolaan sekolah untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Di samping itu, Iklim, suasana, dan dinamika sekolah memiliki peranan yang sangat penting
dalam peningkatan motivasi belajar, kerjasama sehingga masing-masing peserta didik memiliki
kesempatan yang optimal untuk mengembangkan potensi dirinya. Sebagaimana dinyatakan oleh
Gardner bahwa peserta didik memiliki 8 kecerdasan (Fisik, Linguistik, Matematis /Logis,
Visual/Spasial, Musikal, Naturalis, Interpersonal, Intrapersonal). Sistem Penjaminan mutu
pendidikan merupakan standar mutu pendidikan yang harus diwujudkan oleh semua warga
sekolah agar proses belajar mengajar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kepala sekolah merupakan pemimipin formal yang tidak bisa diisi oleh orang-orang tanpa
didasarkan atas pertimbangan tertentu. Untuk itu kepala sekolah bertangggung jawab
melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinan baik yang berhubungan dengan pencapaian tujuan
pendidikan maupun dalam mencipatakan iklim sekolah yang kondusif yang menumbuhkan
semangat tenaga pendidik maupun peserta didik. Dengan kepemimpinan kepala sekolah inilah,
kepala sekolah diharapakan dapat memberikan dorongan serta memberikan kemudahan untuk
kemajuan serta dapat memberikan inspirasi dalam proses pencapaian tujuan.
Kepala sekolah diangkat melalui prosedur serta persyaratan tertentu yang bertanggung jawab atas
tercapainya tujuan pendidikan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga kependidikan
yang mengimplikasikan meningkatkanya prestasi belajar peserta didik. Kepala sekolah yang
profesional akan berfikir untuk membuat perubahan tidak lagi berfikir bagaimana suatu
perubahan sebagaimana adanya sehingga tidak terlindas oleh perubahan tersebut.
Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya yang diterapkan
dunia pendidikan, sehingga menuntut penguasaan kepala sekolah secara profesional. Untuk itu
kepala sekolah dihadapkan pada tantangan untuk melaksanakan pengembangan pendidikan
secara terarah dan berkesinambungan. Peningkatan profesionalisme kepala sekolah perlu
dilaksankan secara berkesinambungan dan terencana dengan melihat permasalahan-
permasalahan dan keterbatasan yang ada. Sebab kepala sekolah merupakan pemimpin
pendidikan yang juga bertanggung jawab dalam meningkatkan profesionalisme tenaga
kependidikan lainnya. Kepala sekolah yang profesional akan mengetahui kabutuhan dunia
pendidikan, dengan begitu kepala sekolah akan melakukan penyesuian-penyesuian agar
pendidikan berkembang dan maju sesuai dengan kebutuhan pembangunan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kepala sekolah  yang profesional mampu melaksanakan tugas dengan baik apabila didasari oleh
kemampuan dalam memimpin anggota, keterampilan konseptual dan hubungan manusiawi,
maupu berkomunikasi dengan guru, maupun dengan pihak atasan, mampu menilai kinerja guru
dan staf administrasi, kemampuan menganalisis masalah, mengambil keputusan secara cepat dan
tepat.
DAFTAR PUSTAKA

https://rencanamu.id/profesi/training-dan-pendidikan/kepala-sekolah

https://www.silabus.web.id/kepala-sekolah-profesional/

https://profesikependidikan.wordpress.com/category/kepala-sekolah-2/

Anda mungkin juga menyukai