Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN STROKE HEMORAGIK DI


RUANGAN ICU RSUD BALARAJA
• Adek Imam Riadi • Astrinda Ayu Bidara
• Ahmad Sirojuddin • Ayu Kurnia Sandra
• Alfin Kurniati • Ayu Setiani
• Allih Raka Mayuda • Cynthia Steevany Sinaga
• Anggi Anggara • Cut Shely Herianto
• Anggita Fazriani • Ike Kristyani Putri
• Ani Rifathul Rizqi • Khufaidoh
• Annisa Rizqia • Laras Dianah
• Asep Panji Nugraha • Lia Mulyani
• Asep Saepulloh
Definisi
• Stroke adalah kondisi otak yang mengalami
kerusakan karena aliran atau suplai darah ke
otak terlambat oleh adanya sumbatan
(Ischemic stroke) atau perdarahan
(Haemorrhagic stroke). (Arum, 2015).
Klasifikasi
• Stroke hemoragik
• Stroke non hemoragik (iskemik)
Etiologi
• Emboli ( penyumbatan pembuluh darah)
• Haemoragi (perdarahan karena
atherosclerosis)
Manifestasi Klinis
• Kerusakan nervus cranial
• Jika terjadi peningkatan TIK
 Perubahan tingkat kesadaran
 Perubahan TTV
 Sakit kepala
 Kejang
 muntah
Penatalaksanaan Medis
• Pemenuhan cairan dan elektrolit
• Mencegah peningkatan Tekanan Intra Cranial
(TIK)
• Tindakan operatif (endesterektomi karotis,
revaskularisasi, kraniotomi)
Pemeriksaan Penunjang
• CT Scan
• MRI
• Angiogram
• Ekokardiogram
• Lumbal Puncture atau Fungsi Lumbal
• EEG (Electro ensefalography)
• Ultrasonografi Doppler
• Pemeriksaan Laboratorium
Komplikasi
• Gangguan komunikasi
• Kesulitan menelan
• Inkontenesia
• Luka Tekan
Kasus
Ny. M berusia 50 tahun datang ke IGD RSUD
Balaraja dengan keluhan lemah sabagian badan
bagian kanan sejak 2 jam yang lalu, bicara kurang
jelas dan mulut tampak sedikit pelo. Keluarga klien
mengatakan pasien telah terjatuh dikamar mandi.
Saat dibawa ke IGD klien dalam keadaan sadar
dengan GCS E4 M6 V: disartria. Setelah dilakukan
pemeriksaan TTV terdapat hasil TD : 200/140
mmHg, N : 96 x/m, RR : 21 x/m, S : 36,5°c, SpO₂
96%.
Saat dilakukan pemeriksaan diruang ICU klien
tampak lemah, klien sedikit kesulitan ketika
mengangkat bagian tubuh sebelah kanan, bicara
kurang jelas dan mulut sedikit pelo Dari hasil CT
scan, tampak adanya pendarahan di bagian
Intraserebral Adanya gangguan pada nervus 5
(Trigeminus), 7 (Facialis), 9 (Glosofaringeal), 10
(Vagus), 11 (Asesorius), 12 (Hipoglosus), tampak
Hemiparesis dan paralisis, dengan hasil TTV TD:
170/103 MmHg , N: 93x/m, RR : 24 x/m, S : 37°c,
SpO₂ 99%.
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan kapasitas adaptif intracranial
(D.0066)
2. Gangguan Menelan (D.0063)
3. Gangguan mobiitas fisik (D.0054)
4. Resiko Aspirasi (D.0006)
Intervensi Keperawatan
• Penurunan kapasitas adaptif intracranial
1. Identifikasi Penyebab peningkatan TIK
misalnya (lesi, gangguan metabolism,
edema serebral)
2. Monitor MAP
3. Monitor status pernafasan pasien
4. Berikan posisi semi fowler
5. Kolaborasi pemberian diuretik osmosis
Intervensi Keperawatan
• Gangguan Menelan
1. Periksa posisi Nasogastristik Tube dengan memeriksa
residu lambung atau mengauskultasi hembusan udara
2. Monitor rasa penuh mual dan muntah
3. Tinggikan kepala tempat tidur 30-45 derajat selama
pemberian makan
4. Gunakan teknik bersih dalam pemberian makanan via
selang
5. Kolaborasi pemilihan jenis makanan dan jenis
makanan enteral
Intervensi Keperawatan
• Gangguan Mobilitas Fisik
1. Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
lainnya
2. Identifikasi toleransi fisik melakukan
pergerakan
3. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu (mis. Pagar tempat tidur)
4. Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Intervensi Keperawatan
• Resiko Aspirasi
1. Monitor tingkat kesadaran , batuk, muntah
dan kemampuan menelan
2. Berikan makanan dengan ukuran kecil atau
lunak
3. Beri obat oral dalam bentuk cair
4. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
Implementasi & Evaluasi Keperawatan
Pada Hari Pertama untuk diagnosa penurunan
kapasitas adaptif intrakrnial didapatkan hasil :
o Pasien diposisikan semi fowler
o Setelah diidentifikasi dilihat dari hasil CT Scan
terdapat hematoma dibagian intraserebral
hemorrhage dengan perifokal edema diregio
nekleus lentiformis kiri.
o Respirasi 24x/menit
o Hasil MAP dari 125,3 mmHg menjadi 105 mmHg.
Pada Hari Pertama untuk diagnosa gangguan
menelan didapatkan hasil :
• Selang NGT terpasang sampai ke lambung
• Ada mual tapi tidak ada muntah
• posisi klien semi fowler 30̊
• Gangguan pada nervus (5,6,7,9,10,12)
• Klien disartria
Pada Hari Pertama untuk diagnosa gangguan
mobilitas fisik didapatkan hasil :
• Melakukan latihan ROM
• klien hemiparise karena adanya gangguan
pada nervus 11
• Tonus otot :

2 5

2 5
Pada Hari Pertama untuk diagnosa resiko
aspirasi didapatkan hasil :
• Pasien terpasang NGT
• Makan cair 6x100 mmHg
• Obat cair captopril 3x25 mg
Pada Hari kedua untuk diagnosa Penurunan
kapasitas adaptif intrakrnial didapatkan hasil :
• MAP 105 mmHg menjadi 101 mmHg
• Respirasi 21x/menit
• Pemberian manitol 3x100cc
Pada Hari kedua untuk diagnosa gangguan
menelan didapatkan hasil :
• Klien dengan posisi semi fowler
• Pemberian makan melalui selang NGT dengan
tehnik bersih
• Makan cair 6x100cc
Pada Hari kedua untuk diagnosa gangguan
mobilitas fisik didapatkan hasil :
• Klien mampu mengikuti apa yang
diinstruksikan perawat
• Klien masih mengalami gangguan pada nervus
11
• Tonus otot :
2 5

2 5
Pada Hari kedua untuk diagnosa resiko aspirasi
didapatkan hasil :
• Pemberian makan cair melalui selang NGT
• Pemberian obat melalui slamng NGT
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai