SMF NEUROLOGI
RSUD ABDUL MOELUK
PROVINSI LAMPUNG
1
PENDAHULUAN
3
Epidemiologi Stroke
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, prevalensi nasional
stroke adalah 8,3 per 1.000 penduduk.
Riskesdas 2013 didapatkan prevalensi stroke nasional naik 50% menjadi 12,1
per 1000 penduduk.
Berdasarkan data stroke registry tahun 2012-2014, sebanyak 67% dari total
stroke adalah iskemik, dan 33% lainnya adalah stroke hemoragik.
Definisi Stroke
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat
gangguan fungsi otak fokal atau global, dengan gejala-gejala yang
berlangsung ≥ 24 jam atau menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
(WHO, 1986)
Stroke Iskemik Hiperakut
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan
fungsi otak akut baik fokal maupun global yang
mendadak, disebabkan oleh berkurangnya atau
hilangnya aliran darah pada parenkim otak, retina atau
medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri
maupun vena dan memiliki onset ≤ 4,5 jam, yang
dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau
patologi.
Stroke Iskemik
❖ Stroke trombolitik
Stroke trombotik terjadi akibat penggumpalan darah
(trombus) pada pembuluh darah arteri yang langsung
mensuplai darah ke otak.
Bekuan darah tersebut makin lama semakin besar
sehingga akhirnya menyumbat aliran darah.
❖ Stroke embolik
Gumpalan darah dari jantung dapat akibat
penyakit katup jantung atau ganggguan irama
jantung seperti fibrilasi atrium.
Manajemen Khusus Stroke
Iskemik Hiperakut
Penumbra adalah zona iskemik yang reversible, yang
berada disekitar pusat infark yang tidak reversible.
11
12
TROMBOLISIS ?
•
Protokol Pemberian
1.Infus rtPA 0,9 mg/kg (maksimum 90 mg) dalam 60 menit
dengan 10% dosis diberikan sebagai bolus dalam 1 menit
2.Masukkkan pasien ke ICU atau unit stroke untuk pemantauan
3.Lakukan penilaian neurologi setiap 15 menit selama
pemberian infus dalam setiap 30 menit setelahnya selama 6
jam berikutnya, kemudian tiap jam hingga 24 jam setelah
terapi
4.Bila terdapat nyeri kepala berat, hipertensi akut, mual, atau
muntah, hentikan infus (bila rTPA sedang dimasukkan) dan
lakukan CT Scan segera
5.Ukur tekanan darah setiap 15 menit selama 2 jam pertama
dan setaip 30 menit selama 6 jam berikutnya, dan kemudian
setiap jam hingga 24 jam setelah terapi
Protokol Pemberian
6.Naikkan frekuensi pengukuran tekanan darah bila tekanan
darah sistolik > 180 mmHg atau bila diastolik > 105 mmHg;
berikan medikasi antihipertensi untuk mempertahankan
tekanan darah pada level ini atau level dibawahnya (lihat
protokol penatalaksanaan hipertensi pada stroke iskemik akut)
❖ Monitor tekanan darah tiap 15 menit pada 2 jam pertama, monitor tekanan
darah tiap 30 menit selama 6 jam berikutnya, kemudian setiap jam selama
16 jam. Tekanan darah harus dipertahankan <180/105 mmHg dalam 24
jam pertama setelah pemberian rtPA (Alteplase) (kelas I, peringkat bukti
B).
Manajemen tekanan darah sebelum,
saat dan sesudah penggunaan rtPA
Monitor resiko perdarahan selama pemberian rtPA:
Triase UGD
Evaluasi: anamnesis,
Tim stroke (keputusan
permintaan laboratorium
dilakukan rTPA)
dan menilai NIHSS
(waktu < 15 menit)
(waktu < 10 menit) 27
EVALUASI KONDISI KLINIS:
→
→
28
Pemeriksaan CT Scan kepala
(waktu < 25 menit)
Pemberian rTPA
(waktu ≤ 60 menit)
HASIL LABORATORIUM:
• Trombosit > 100.000/μL
• INR < 1,7
• aPTT Normal
• PT < 15 detik
• Glucose Level > 50 mg/dL (2,7 mmol/L)
HASIL HEAD CT-SCAN:
▪ Tidak dijumpai infark multilobular
▪ Tidak dijumpai hipodensitas > 1/3 hemisfer
30
PEMBERIAN rtPA
31
GOLDEN HOUR RENCANA PEMBERIAN RTPA (< 60 MENIT)
32
Prosedur pemindahan pasien ke stroke corner:
▪ Monitor tekanan darah interval 15 menit saat pemberian infus, interval 1
jam untuk 6 jam dan kemudian 4 jam sampai 24 jam
▪ Jika TDS > 185 mmHg atau TDD > 110 mmHg, pertimbangkan pemberian
Nitrat atau Labetolol intravena (2-8 mg/ menit sampai TD < 185/110 mmHg)
34
Dosage and administration
▪ The recommended dose of Actilyse® is 0.9
mg/kg (maximum 90 mg)
▪ with 10% of the total dose given as an initial
intravenous bolus dose; and
▪ the remaining 90% infused intravenously over
60 minutes.
▪ Treatment with Actilyse® must be started
as early as possible within 4.5 hours of the
onset of symptoms.