Anda di halaman 1dari 21

PERAN PERAWAT PADA TERAPI

TROMBOLISIS INTRAVENA


APA ITU TROMBOLISIS?

Pada Stroke iskemik akut, terapi reperfusi


merupakan pilihan terapi gold standart.

Diberikan bila pasien telah memenuhi syarat


pada jangka waktu yang direkomendasikan.

Tujuannya mencegah perluasan


iskemik jaringan dan infark ireversible!
PATOFISIOLOGI
● Pada stroke iskemik embolus atau thrombus menyebabkan
penurunan perfusi pada satu bagian/seluruh otak.
● Hal ini dapat menginisiasi cascade iskemik yang
mengakibatkan :
○ ⬇ Aliran darah
○ ⬇ATP/Energi
○ Kematian Neuron
○ Respon Inflamasi
○ Proses Eksitokosisitas mengakibatkan kematian sel secara
berkelanjutan
● PADA INTI ISKEMIK PROSES
KERUSAKAN SEL BERSIFAT
IREVERSIBEL NEURON/SEL SARAF
MATI

● DISEKITAR INTI ISKEMIK ZONA


“PENUMBRA” DIMANA KERUSAKAN
SEL MASIH BERSIFAT REVERSIBLE
DIMANA MASIH BISA
DISELAMATKAN “TROMBOLISIS”
STROKE CHAIN OF SURVIVAL (AHA 2010)

• Detection ( Pre hospital, pengenalan tanda dan gejala stroke)


• Dispacth (Pre hospital, aktivasi EMS)
• Door ( Triase)
• Data ( Kecepatan triase, evaluasi dan managemen IGD)
• Decision
• Disposition (Stroke Unit)
PEMBERIAN TROMBOLISIS

• Alteplase
• Classes : Thrombolytics
• Sediaan Vial 50 mg Actylise dan
Pengencer steril water 50 ml
• INDICATION: Acute Ischemic
Stroke (onset < 4,5 jam)
CONTRA INDICATION OF TPA

• Age less than 18 years old


• Evidence of intracranial hemorrhage on pretreatment CT
• Known bleeding diathesis, including but not limited to : 1) platelet count < 100.000, 2) current use of
oral anticoagulants or 3) PT >15 sec, INR > 1.7, 4) Use of heparin in the previous 48 hours and a
prolonged PTT
• Serious head trauma or previous stroke within 3 months
• Major surgery or major trauma within 14 days
• GI or urinary tract bleeding within 21 days
• HHystori of intracranial hemorrhage
• Abnormal blood glucose (<50 or > 400mg/dl)
• Recent MI complicated by pericarditis
• Pregnant or lactating females (menstruation is not contraindication)
ADMINISTRASI ALTEPLASE INTRAVENA

Door to needle ≤ 60 menit

Alteplase IV 0,6 - 0,9 mg/kgBB (max 90mg)

10 % dosis bolus IV selama 1 90% dosis infuse dengan syring


menit pump selama 60 menit

Waspada komplikasi
• sPerdarahan
• Angiodema
ADMINISTRASI ALTEPLASE INTRAVENA
• Pasang Infus di lengan dengan 2 line
• Gunakan steril water for injection yang telah disediakan
(tanpa pengawet)
• Pengoplosan menggunakan tehnik aseptic
• Jangan digabung atau menambahkan obat lain pada
pencampuran r-TPA
• Jika ada gelembung udara diamkan sebentar agar
gelembung menghilang
• Flush dengan NaCl 0,9% setelah obat masuk semua
• Gunakan Syringe pump dalam administrasi obat
PERAN PERAWAT

1. Identifikasi Kontra Indikasi r-TPA


2. Screening kelengkapan persiapan r-TPA ( Timbang BB, CT
Scan Kepala tanpa kontras, Ro Thorax, Cek lab DL, PT,
APTT, INR, Glukosa, Elektrolit, observasi pre r-TPA)
3. Ketepatan pemberian r-TPA ( Dosis, rute, akses, cara
pemberian)
4. Monitoring aktif sebelum, selama dan pasca pemberian r-TPA
(GCS, TTV, Kekuatan otot, Tanda-tanda perdaraahan)
*

Post r-TPA

STROKE UNITS NEURO CRTICAL CARE UNIT


(NCCU),
NEURO ICU
MONITORING SELAMA PEMBERIAN

1. Jika mengeluh sakit kepala, hipertensi akut, nausea,


vomiting, perburukan pengkajian neurologis, stop
pemberian alteplase IV, Ct Scan Cito
2. Monitoring tekanan darah dan status neurologis setiap 15
menit selama 1 jam
3. Monitoring tanda gejala perdarahan dan angioedema
4. Peningkatan tekanan darah >180/105 mmHg, berikan
obat antihipertensi
5. Tunda pemasangan NGT, kateter, pungsi arteri, vena jika
memungkinkan
MONITORING

Jam ke 1-2 Jam ke 3-8 Jam ke 9-24


Monitoring tiap 15 menit Monitoring tiap 30 menit Monitoring tiap 60 menit
OUR CENTER
• Pertahankan Saturasi oksigen diatas 95%
• Pertahankan suhu tubuh normal, berikan paracetamol bila
suhu >37 C
• Pertahankan gula darah <10 mmol/L, gunakan insulin
intravena bila perlu
• Tirah baring, Mobilisasi dalam 24 jam jika
memungkinkan
• Jangan berikan antiplatelet atau antikoagulan dalam 24
jam pertama
MONITOR RISIKO PERDARAHAN (KOMPLIKASI)
SELAMA PEMBERIAN R-TPA

Ada 2 (dua) kategori perdarahan selama pemberian r-TPA (Alteplase) :


1. Perdarahan internal termasuk perdarahan pada intrakranial dan retroperitoneal atau traktus
gastrointestinal, genitourinaria dan respiratoria.
2. Perdarahan pada permukaan/eksternal (superfisial) dilihat terutama tempat dilakukan pemberian
rtPA (Alteplase) (misal: robekan vena, tempat tusukan arteri, bekas operasi yang masih baru).

Perdarahan dianggap serius (misal: perdarahan tidak dapat dihentikan dengan


penekanan lokal) selama pemberian rtPA (Alteplase), maka segera hentikan
pemberian rtPA (Alteplase).

KEPMENKES RI NOMOR HK.01.07/MENKES/394/2019-


PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI
1. Perdarahan Intrakranial
Kaji tanda :
 sakit kepala akut ataupun memberat
 hipertensi akut >180mmHg sistolik, atau >105 diastolik
 mual dan muntah
 agitasi
 kejang
 penurunan GCS lebih dari 2 poin

Manajemen perdarahan intrakranial (Guidline 2019)


1. Hentikan infus alteplase
2. Pertahankan ABC
3. Monitor TTV dan status neurologis
4. CT scan ulang CITO
5. Ambil sampel darah untuk pem lab: DL, PT, APTT, Fibrinogen dan thrombo test
6. Kolaborasi dalam pemberian cryioprecipitate 10 U, 10-30 menit (onset dalam 1 jam, puncaknya dalam 12
jam), berikan tambahan jika tingkat fibrinogen <150mg/dl
7. Kolaborasi tranexamat acid 1000mg/IV
8. konsul neurosurgery
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI

2. Perdarahan ekstrakranial
 Hentikan infus alteplase
 Pertahankan ABC
 Monitor TTV dan status neurologis
 Ambil sampel darah untuk pem lab: DL, PT, APTT, Fibrinogen dan thrombo test
 Evaluasi perdrahan dan tatalaksana cairan bila ditemukan komplikasi perdarahan ekstrakranial yang
mengancam
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI

3. Orolingual angioedema
 Hentikan infus alteplase
 Pertahankan jalan napas, intubasi
 Intubasi endotrakeal mungkin tidak diperlukan jika edema hanya pada
lidah dan bibir anterior.
 Edema yang melibatkan laring, langit-langit, atau orofaring yang terjadi
dalam 30 menit memiliki resiko lebih tinggi untuk memerlukan intubasi
 Kolaborasi metylprednisolon 125mg IV
 Kolaborasi dipenhydramine 50mg IV
 Kolaborasi ranitidine 50mg IV atau famotidine 20mg IV
PENATALAKSANAAN KOMPLIKASI

4. Syok anafilaktik
 Kaji tanda : hipotensi (onset akut), urtikaria,
bengkak pada bibir, lidah dan mulut
 Hentikan infus alteplase
 Pertahankan ABC
 Monitor TTV dan status neurologis
 Tinggikan posisi kaki tempat tidur
 Berikan oksigen
 Kolaborasi Hidrokortison 200mg IV
 Kolaborasi Chloramhenamin 10mg IV
SS
KESIMPULAN
1. Pentingnya peran perawat dalam mengidentifikasi indikasi dan
kontraindikasi serta mempersiapkan pasien kandidat r-TPA.
2. Perawat juga harus mampu mempersiapkan terapi alteplase serta
melakukan monitoring status neurologi dan tanda vital yang dilakukan
setiap 15 menit selama 2 jam, 30 menit selama 6 jam, dan setiap 1 jam
selama 16 jam.
3. Perawat mampu mengkaji komplikasi yang terjadi selama pemberian
terapi trombolisis intravena dan melakukan tatalaksananya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai