Terapi definitive
Medikamentosa
a. Stroke iskemik
- Trombolisis rt-PA intravenA (satu-satunya yang desetujui FDA)---terapi diberikan dalam 3 jam sejak onset stroke.
Pemberian trombolisi rt-PA intravena:
1. Infus 0,9 mg/kgBB (maksimum 90 mg), 10% dari dosis diberikan bolus pada menit pertama, 90%
sisanya infus kontinyu selama 60 menit.
2. Pemantauan dilakukan di ICU atau unit stroke.
3. Lakukan analisa neurologik setiap 15 menit selama infus rt-PA dan setiap 30 menit dalam 6 jam,
selanjutnya setiap jam sampai 24 jam pertama.
4. Jika timbul sakit kepala hebat, hipertensi akut, nausea atau vomiting, hentikan infus dan segera lakuan
pemeriksaan CT Scan.
5. Ukur TD setiap 15 menit dalam 2 jam pertama, tiap 30 menit dalam 6 jam berikutnya, tiap 60 menit
sampai 24 jam pertama.
6. Lakukan pengukuran TD lebih sering jika TD sistolik > 180 mmHg atau diastolik > 105 mmHg.
7. Jika TD sistolik 180-230 mmHg atau diastolik 105-120 mmHg pada 2 atau lebih pembacaan selang 510 menit, berikan Labetolol 10 mg IV selama 1-2 menit. Dosis dapat diulangi atau digandakan tiap 10-20
menit sampai dosis total 300 mg atau berikan bolus pertama diikuti labetolol drip 2-8 mg/menit. Pantau
TD
tiap
15
menit
dan
perhatikan
timbulnya
hipotensi.
8. Jika TD sistolik > 230 mmHg atau diastolik 121-140 mmHg pada 2 atau lebih pembacaan selang 5-10
menit, berikan labetolol 10 mg IV selama 1-2 menit. Dosis dapat diulangi atau digandakan tiap 10
menit sampai dosis total 300 mg atau berikan bolus pertama diikuti labetolol drip 2-8 mg/menit. Jika
TD
tidak
terkontrol
dapat
dipertimbangkan
infus
sodium
nitroprusid.
9. Bila TD diastolik > 140 mmHg pada 2 atau lebih pembacaan selang 5-10 menit, infus sodium
nitroprusid 0,5 ug/kgBB/menit.
10. Tunda pemasangan NGT dan kateter.
b. Stroke hemoragik
- Atasi hipertensi diantaranya dengan labetalol 5- 100 mg secara bolus berkala 10-40 mg/min per drip
- Jika terjadi peningkatan TIK, terapi dengan manitol (0,25-0,5 g/kgBB tiap 4 jam) dan furosemid (10 mg
tap 2-8 jam)
- Operatif---untuk mengurangi efek massa serta mengurangi efek neurotoksik dari bekuan darah
Rehabilitasi
- Fisioterapi
- Terapi wicara bila terdapat gangguan berbicara dan komunikasi
- Terapi fisis dan okupasi---setelah pasien bias berdiri kembali---agar pasien dapat mengembangkan
kemandiriannya
- Pendekatanpsikologiskalau perlu bias diberikan antidepresi ringan---untuk memulihkan kepercayaan diri
pasien yang biasanya sangat menurun setelah kejadian stroke
- Follow up---untuk mencegah terjadinya serangan stroke berulang!!!!
3. Berhenti Merokok
7. Olahraga Teratur
KOMPLIKASI STROKE?
Kelumpuhan total
Rekurensi strok
Akibat tirah baring lama bias terjadi pneumonia, dekubitus,
inkonrinensia serta berbagai akibat imobilisasi lain
Gangguan social ekonomi
Gangguan psikologis