Anda di halaman 1dari 27

KELENJAR ADRENAL

Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal.
Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian,
yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).

Gambar 13.Kelenjar adrenal


Tabel 6. Hormon dari kelenjar anak ginjal dan prinsip kerjanya :
hormon
Bagian korteks adrenal :
Bagian medula adrenal :
Adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin

Prinsip kerja
Mengontrol metabolisme ion anorganik
Mengontrol metabolisme glukosa
Kedua hormon tersebut bekerja sama dalam
hal berikut :

Gambar 14. Regulasi hormon adrenal

Gambar 15. Regulasi hormon medula adrenal


Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan medula adrenal
melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui sinyal hormonal. Medulla adrenal
memperantarai respons jangka pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan
hormon katekolamin yaitu efinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal mengontrol
respon yang berlangsung lebih lama dengan cara mensekresikan hormone steroid.
(Campbell, 1952 : 146)

KELENJAR ADRENAL
Posted by Education World on Sunday, 23 December 2012
Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal.
Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel
pada ginjal.

Di dalam tubuh terdapat dua kelenjar adrenal, masing-masing


mempunyai berat 4 gram.
Kelanjar ini terletak di kutub superior ginjal.
Secara anatomis kelanjar adrenal dibedakan atas: Adrenal korteks
yang tersusun atas: Zona glomerolusa , Zona fasikulata , Zona
retikularis serta Adrenal medulla yang menghasilkan: Epinefrin dan
Nor-epinefrin

Perhatikan gambar Kelenjar adrenal , kelenjar ini terdiri dari dua lapis
yaitu
1. bagian medulla
2. bagian korteks

Adrenal medulla adalah kelenjar adrenal bagian dalam yang menempati


20% dari kelenjar adrenal.
Prosentase hormon yang dihasilkan adalah: Epinefrin (80%) dan Norepinefrin (20%)

Nor-epinefrin yang ada dalam sirkulasi darah menyebabkan


konstriksi seluruh pembuluh darah tubuh.

Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas jantung, penghambatan


saluran gastrointestinal, dan pelebaran pupil mata

Maka Hormon-hormon yang dikeluarkan dari Medulla memiliki efek


yang sama pada organ sebagai efek sistem saraf simpatik

Epinefrin menimbulkan efek yang kurang lebih sama dengan norepinefrin.

Perbedaan yang bisa dicatat adalah: Epinefrin mempunyai efek


metabolik 5 10 kali lebih besar daripada nor-epinefrin.

Akibatnya, perangsangan terhadap jantung juga menjadi lebih


besar. Efek epinefrin dalam mengkontriksikan pembuluh darah
dalam otot lebih lemah dibanding nor-epinefrin. OK

Adrenal Korteks yang tersusun atas Zona glomerolusa , Zona fasikulata ,


Zona retikularis terinci sebagai berikut
Zona Glomerolusa

Zona ini secara eksklusif memproduksi mineralokortikoid, terutama


aldosteron.

Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium dan


menurunkan jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler, selama
proses pembentukan urine.

Efek berlebihnya kadar aldosteron:

Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi


kalium dalam plasma darah sampai di bawah nilai normal.
Penderita mengalami kelemahan otot yang berat.

Efek rendahnya kadar aldosteron:

Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat


sampai jauh di atas nilai normal.

Peningkatan 60 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan


jantung.

Peningkatan di atas itu, menyebabkan gagal jantung.

Zona Fasikulata

Zona ini mensintesis glukokortikoid, terutama kortisol.

Peran kortisol:

1. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.


2. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan fisik.
Kortisol yang berlebih

menyebabkan timbulnya sindrom Cushin

Sindrom Cushin yang ditandai oleh:


1. Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia)
2. Menurunnya protein
3. Meningkatnya timbunan lemak.
4. Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria), mirip dengan DM
sehingga disebut Diabetes Adrenal.
5. Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di atas bahu dan
wajah, sehingga disebut punuk kerbau (buffalo hump) dan muka
bulan (moon face).

Zona Retikularis

Zona ini menghasilkan hormon seks adrenal (androgen dan


estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad.

Namun androgen dan estrogen adrenal ini tidak cukup kuat untuk
menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.

Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal.

Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:

1. Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria.


2.

Suara berat

3.

Otot lengan dan tungkai berkembang

4.

Payudara mengecil

5.

Menstruasi mungkin terhenti

Pseudo hermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai


dengan

1. Pertumbuhan genetalia eksternal pria.


2. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.

3. Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan


sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam
status pra-pubertas non-fungsional.
Gejala pubertas prekoks, antara lain:
1. Suara menjadi berat
2. Tumbuh jenggot
3. Penis membesar
Jadi Hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal itu

Glukokortikoid mempengaruhi metabolisme dan membantu


meningkatkan kadar gula darah

Mineralo corticoids mempengaruhi metabolisme mineral.

Aldosteron adalah steroid yang menargetkan tubulus distal ginjal


dan merangsang serapan kembali natrium dan kalium.

Androgen seperti testosteron disekresi oleh korteks adrenal.


produksi androgen adrenal yang berlebihan dapat menyebabkan
pubertas dini pada anak-anak muda dan pola rambut tubuh
maskulin pada perempuan.

Hormon Kortisol dan Glukokortikoid ini disekresi oleh anak ginjal


karena provokasi dari hormon Adrenocorticotropic hormon yang
disekresi oleh hipofisis anterior artinya hormon Kortisol dan
Glukokortikoid tidak akan disekresi oleh adrenal jika ACTH
mengalami gangguan

Hormon Adrenokortikotrop ini bekerjanya dikendalikan dan diatur


oleh hormon hipotalamus corticotrophin-releasing peptide.

Kelenjar Adrenal dan Hormon yang Dihasilkannya


Kelenjar adrenal adalah sepasang kelenjar ductless (tanpa saluran) terletak di atas ginjal
(Gambar 1). Melalui sekresi hormon, kelenjar adrenal mengatur banyak fungsi penting dalam
tubuh, termasuk keseimbangan biokimia yang mempengaruhi pelatihan olahraga dan respon
stres umum. Kelenjar adrenal terdiri dari korteks adrenal luar dan medula adrenal dalam,
yang mengeluarkan hormon yang berbeda.
Korteks adrenal

Kelenjar adrenal terdiri dari korteks adrenal luar dan medula adrenal dalam, yang
mengeluarkan hormon yang berbeda.
Korteks adrenal terdiri dari lapisan sel-sel epitel dan jaringan kapiler yang terkait. Lapisan ini
membentuk tiga wilayah yang berbeda: sebuah zona glomerulosa luar yang menghasilkan
mineralokortikoid, sebuah zona fasikulata menengah yang memproduksi glukokortikoid, dan
zona retikularis dalam yang memproduksi androgen, yaitu hormon seks yang
mempromosikan maskulinitas. Androgen yang diproduksi dalam jumlah kecil oleh korteks
adrenal pada laki-laki dan perempuan. Mereka tidak mempengaruhi karakteristik seksual dan
dapat menambah hormon seks yang dilepaskan dari gonad.
Hormon-hormon yang dibuat oleh korteks memasok tanggapan jangka panjang adrenal
terhadap stres. Dua hormon utama yang dihasilkan adalah mineralokortikoid dan
glukokortikoid. Mineralokortikoid mengatur garam dan keseimbangan air, sehingga terjadi
peningkatan volume darah dan tekanan darah. Mineralokortikoid utama adalah aldosteron,
yang mengatur konsentrasi ion natrium dalam urin, keringat, pankreas, dan air liur.
Aldosteron dilepasan dari korteks adrenal dirangsang oleh penurunan konsentrasi ion natrium
darah, volume darah, atau tekanan darah, atau dengan peningkatan kadar kalium darah.
Glukokortikoid mengatur peningkatan glukosa darah dan juga mengurangi respon inflamasi
tubuh. Ketiga hormon glukokortikoid utama adalah kortisol, kortikosteron, dan kortison.
Glukokortikoid merangsang sintesis glukosa dan glukoneogenesis (mengkonversi nonkarbohidrat menjadi glukosa) oleh sel-sel hati. Mereka juga meningkatkan pelepasan asam
lemak dari jaringan adiposa. Hormon-hormon ini meningkatkan kadar glukosa darah untuk
mempertahankan tingkat dalam kisaran normal antara waktu makan. Kortisol adalah salah
satu glukokortikoid yang paling aktif. Biasanya mengurangi efek peradangan atau
pembengkakan di seluruh tubuh. Hal ini juga merangsang produksi glukosa dari lemak dan
protein, yang merupakan proses yang disebut sebagai glukoneogenesis. Aldosteron adalah
salah satu contoh sebuah mineralokortikoid. Ia memberikan sinyal tubulus di nefron ginjal
untuk menyerap kembali natrium sementara mensekresi atau menghilangkan kalium. Jika
kadar natrium yang rendah dalam darah, ginjal mengeluarkan lebih banyak renin, enzim yang
merangsang pembentukan angiotensin dari molekul yang terbuat dari hati. Angiotensin
menstimulasi sekresi aldosteron. Akibatnya, lebih banyak sodium diserap karena memasuki

darah. Aldosteron, yang mineralokortikoid utama, merangsang sel-sel tubulus kontortus distal
ginjal untuk mengurangi penyerapan kembali kalium dan meningkatkan penyerapan kembali
sodium. Hal ini pada gilirannya menyebabkan peningkatan penyerapan kembali klorida dan
air. Hormon-hormon ini, bersama-sama dengan hormon seperti insulin dan glukagon, adalah
regulator penting dari ionik lingkungan cairan internal.
Kelenjar Medula adrenal
Medulla Adrenal mengandung sesuatu yang besar, sel berbentuk tidak teratur yang berkaitan
erat dengan pembuluh darah. Sel-sel ini dipersarafi oleh serabut saraf otonom pre-ganglionik
dari sistem saraf pusat.
Medula adrenal berisi dua jenis sel sekretori: salah satu yang menghasilkan epinefrin
(adrenalin) dan lain yang menghasilkan norepinefrin (noradrenalin). Epinefrin adalah hormon
adrenal medulla utama, terhitung 75 sampai 80 persen dari sekresi. Epinefrin dan
norepinefrin meningkatkan denyut jantung, laju pernapasan, kontraksi otot jantung, tekanan
darah, dan kadar glukosa darah. Mereka juga mempercepat pemecahan glukosa di otot rangka
dan lemak disimpan dalam jaringan adiposa.
Pelepasan epinefrin dan norepinefrin dirangsang oleh impuls saraf dari sistem saraf simpatik.
Sekresi hormon ini dirangsang oleh asetilkolin dilepasan dari pre-ganglionik serat simpatis
menginervasi medula adrenal. Impuls saraf berasal dari hipotalamus dalam respon terhadap
stres untuk mempersiapkan tubuh untuk respon fight-or-flight (darurat).
Ringkasan
1. Dua hormon utama yang dihasilkan oleh korteks adrenal adalah mineralokortikoid,
yang mengatur garam dan keseimbangan air, dan glukokortikoid, yang dapat
mengatur glukosa darah dan respon inflamasi tubuh.
2. Ada tiga glukokortikoid utama: kortisol, kortikosteron, dan kortison.
3. Ini medula adrenal menghasilkan hormon epinefrin dan norepinefrin, hormon ini
mengatur denyut jantung, laju, kontraksi otot jantung, tekanan darah, dan kadar
glukosa darah bernapas.
4. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) : Fungsi dan Hormon
5. 11:21 PM
6. Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal) pada Manusia : Fungsi dan Hormon - Kelenjar
adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur kecil yang
terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing struktur kelenjar
ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan bagian dalam
(medula). Bagian korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan darah dan
denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan mengubah glikogen (gula otot)
menjadi glukosa (gula darah). Selain itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin
memengaruhi proses pengaturan kadar gula dalam darah. Sementara itu, bagian
korteks (bagian luar) adrenal mengeluarkan hormon kortin yang tersusun atas kortison
dan deoksikortison. Hormon kortin dapat memudahkan perubahan protein
menjadi karbohidrat, kemudian juga mengatur metabolisme garam dan air. Penyakit
manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit

Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan darah
rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium dalam
cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang. Penderitanya dapat
diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau intramuskular. Kelainan
hipersekresi kelenjar adrenal pada wanita mengakibatkan virilisme, yaitu timbulnya
ciri-ciri kelamin sekunder pada pria dan wanita.

Gambar 1. Kelenjar adrenal


7. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar ini beserta fungsinya dapat dilihat dalam Tabel
1. berikut.
8.
9. Tabel 1. Jenis Hormon yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Adrenal
10.
Bagian Kelenjar Adrenal
Hormon
Fungsi
Korteks
Korteks mineral
Menyerap natrium darah
Mengatur reabsorpsi air pada ginjal
Glukokortikoid
Menaikkan kadar glukosa darah
Pengubahan protein menjadi glikogen di
hati
Mengubah glikogen menjadi glukosa
Androgen
Membentuk sifat kelamin sekunder pria
Medula
Adrenalin/epineprin
Mengubah glikogen dalam otot menjadi
glukosa (dalam darah)
11.
12. Penyakit
Addison
Penyakit Addison pertama kali ditemukan pada tahun 1855 oleh seorang dokter
dan fisikawan Inggris bernama Thomas Addison (1793-1860). Addison
menjelaskan gejala yang diperoleh daridegenerasi korteks atau lapisan luar dari
kelenjar adrenal. Ia juga memimpin penelitan penting pada penyakit tuberkolosis,
anemia yang merusak, pneumonia, dan berbagai penyakit kulit. Lahir di Longbenton,
Inggris, Addison belajar di fakultas kedokteran Universitas Edinburg di Skotlandia,
dan memperoleh gelar sarjana kedokteran tahun 1815. Setelah mengabdi di
Rumah Sakit Lock di London sebagai ahli bedah, ia menjadi asisten ilmu fisika.
Kemudian ia juga pemberi kuliah di Rumah Sakit Guy Landon, setelah menjadi
seorang staf fisika di sana pada tahun 1837. (Sumber: Microsoft Encarta Premium
2006)
Kelenjar adrenal yang juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal adalah kelenjar berbentuk
segitiga yang terletak di atas ginjal.

Kelenjar adrenal termasuk dalam kategori kelenjar endokrin.


Disebut kelenjar endokrin karena kelenjar tersebut mengeluarkan hormon langsung ke dalam
aliran darah.
Bagian-bagian Kelenjar Adrenal

Kelenjar adrenal dibagi menjadi dua bagian yaitu luar dan dalam.
Bagian luar dikenal sebagai korteks adrenal, yang selanjutnya dibagi menjadi tiga zona: zona
glomerulosa, lapisan terluar; zona fasciculata, lapisan tengah; dan zona reticularis, lapisan
paling dalam.
Sedang bagian dalam kelenjar adrenal disebut sebagai medula adrenal yang dikelilingi oleh
korteks.
Darah dipasok ke kelenjar adrenal melalui arteri adrenal.
Kedua bagian adrenal tersebut merupakan pusat produksi beberapa hormon penting.
Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal

Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:
1. Hormon Aldosteron
Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal.
Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan
ke dalam urin.
Produksi aldosteron dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin
aldosterone system (RAAS).
Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam
tubuh.
Umumnya renin diproduksi oleh ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari
tubuh.
Renin pada gilirannya memicu produksi angiotensin yang pada akhirnya merangsang kelenjar
adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron.
Penurunan tekanan darah juga merangsang sekresi aldosteron.

Jadi, bersama dengan sistem renin angiotensin, aldosteron membantu ginjal untuk
mempertahankan mineral penting seperti sodium dan kalium.
Aldosteron juga dapat menyempitkan pembuluh darah oleh peningkatan natrium dan retensi
air, yang dengan demikian meningkatkan tekanan darah.
2. Hidrokortison dan Kortikosteron
Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal.
Hormon kortikosteroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal termasuk hormon
hidrokortison dan kortikosteron.
Hidrokortison atau kortisol mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting dalam mengatur respon inflamasi
tubuh.
Kortikosteron juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya dapat digunakan
sebagai agen penekan kekebalan tubuh.
Sekresi kedua hormon ini dikendalikan oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang
disekresikan oleh kelenjar hipofisis.
3. Androgenik Steroid
Androgenik steroid atau androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan terdalam) dari
korteks adrenal.
Androgen adalah hormon seks pria dan bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik
laki-laki.
Hormon ini memainkan peran penting dalam perkembangan organ seks laki-laki selama fase
embrio.
4. Epinefrin dan Norepinefrin
Kedua hormon ini disekresikan oleh bagian dalam kelenjar adrenal yaitu medula adrenal dan
biasanya dikenal pula sebagai adrenalin.
Epinefrin dan norepinefrin disebut katekolamin karena disekresikan untuk merespon kondisi
stres fisik atau mental.
Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin, memainkan peran penting dalam konversi glikogen
menjadi glukosa.

Hormon ini juga diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke otak dan otot.
Selain itu, epinefrin juga berperan meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot polos
paru-paru.
Selain itu, hormon ini juga memicu pelebaran pembuluh darah kecil di paru-paru, jantung,
ginjal, dan otot.
Singkatnya, epinefrin membuat tubuh bersiap untuk melakukan pertempuran.
Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga mengaktifkan mekanisme tubuh untuk respon
melawan/melarikan diri.
MAKALAH KELENJAR ADRENAL

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
yang mengatur homeostasis, reproduksi, metabolisme, dan tingkah laku.
Sistem hormone (sistem endoklin = sistem kelenjar buntu) yaitu
sistem yang terdiri atas kelenjar-kelenjar yang melepaskan sekresinya ke
dalam

darah.

pertumbuhan

Hormon
dan

berperan

dalam

perkembangan,

pengaturan

reproduksi,

metabolisme,

mempertahankan

homeostasis, reaksi terhadap stress, dan tingkah laku.


Tindakan yang dilakukan karena pesan hormon sangat bervariasi,
termasuk di antaranya adalah mengatur aktivitas seperti metabolisme,
reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan. Hormon dihasilkan oleh
suatu kelenjar yang disebut kelenjar endokrin. Kelenjar ini disebut pula
kelenjar buntu. Hormon tidak dialirkan melalui saluran, tetapi alirannya
langsung masuk ke pembuluh darah dan mengadakan kontak dengan
semua jaringan yang ada pada tubuh, akan tetapi hanya sel jaringan yang
mengandung

reseptor

spesifik

terhadap

hormon

tertentulah

yang

terpengaruh. Contohnya rambut halus yang tumbuh pada seseorang yang


telah memasuki akhil baligh akan tumbuh pada daerah tertentu yakni
pada jaringan yang mengandung reseptor hormon tertentu saja.

Di makalah ini kami akan membahas tentang hormon Adrenal dan


hormon yang mengatur Kalsium (Ca)
B.
1.

Tujuan
Menjelaskan tentang pengertian hormon serta fungsi dan macam-

macamnya
2.
Mendeskripsikan tentang hormon Adrenal beserta fungsi-fungsinya
3.
Mengetahui tentang hormon-hormon yang mengatur Kalsium

BAB II
PEMBAHASAN

A.
1.

Hormon
Pengertian
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau
menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan
akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit)
sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta
proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa
protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses
metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ
akan berfungsi menjadi lebih baik.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin
atau

kelenjar

buntu.

Kelenjar

ini

merupakan

kelenjar

yang

tidak

mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan


mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu
organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada
umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang
dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan
waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting,


yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas,
ovarium, dan testis.
Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh
kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh
tidak

dapat

diketahui

secara

cepat

memerlukan waktu yang lama. Tidak

perubahannya,

akan

tetapi

seperti sistem saraf yang cara

kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon
yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh
darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
Hormonologi : yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk
hormon.
Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a.

Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus


dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh: kelenjar-kelenjar

pencernaan.
b.
Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran
khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh: kelenjar
hipofisis, thyroid, thymus dll.
2.

Fungsi
Hormon berfungsi :

a.
b.
c.
d.
3.

Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.


Memacu reproduksi.
Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.
Mengatur tingkah laku.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri hormon :

a.
b.

Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin


dalam jumlah yang sangat kecil
Diangkut oleh darah menuju ke sel/ jaringan target

c.

Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel

d.
e.

target
Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus
Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat
pula mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.

4.
a.
1)

Macam Kelenjar
Berdasarkan aktivitasnya :
Kelenjar yang bekerja sepanjang masa.
Kelenjar golongan ini akan bekerja terus menerus sepanjang
kehidupan manusia dan akan terhenti jika sudah tidak ada kehidupan
pada manusia tersebut. Sehingga tidak terbatas pada usia. Contoh:
Hormon metabolisme.

2)

Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu.


Hormon golongan ini tidak akan dapat berfungsi jika belum
mencapai

proses

perkembangan

dalam

diri

manusia

atau

proses

pendewasaan sel yang terjadi dalam tubuh manusia. Kedewasaan sel


akan terjadi pada saat usia tertentu seperti pada saat usia pubertas.
Contoh: Hormon kelamin.

3)

Kelenjar yang bekerja sampai pada masa tertentu.


Hormon golongan ini bekerja pada saatn manusia itu dilahirkan
sampai pada usia tertentu. Pada usia tersebut terjadi proses pertumbuhan
dari seluruh oragn-organ tubuh manusia sampai dengan penyempurnaan
organ.

Sehingga

masing-masing

organ

tersebut

dapat

berfungsi

sebagaimana mestinya. Kecuali organ yang membutuhkan persyaratan


kedewasaan sel.
Hormon ini akan berhenti dihasilkan pada saat tubuh mulai
memperlambat

atau

menghentikan

proses

pertumbuhan.

Biasanya

hormon ini bekerja pada kisaran usia 0 hari sampai 17 tahun (masa
pertumbuhan). Contoh: Hormon pertumbuhan, kelenjar tymus.

b.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
a)
b)

B.
1.

Berdasarkan letaknya :
Kelenjar
hipophysis/pituitary

di

dasar

cerebrum,

dibawah

hypothalamus.
Kelenjar pineal/epiphysis di cerebrum.
Kelenjar thyroid di daerah leher.
Kelenjar parathyroid di dekat kelenjar thyroid.
Kelenjar thymus di rongga dada.
Kelenjar pulau langerhans/pankreas di rongga perut.
Kelenjar Usus dan lambung di rongga perut.
Kelenjar kelamin :
Ovarium di rongga perut.
Testis di rongga perut bawah.

Kelenjar Adrenal
Pengertian
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar
suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di
atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi
anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal
terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan
suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal
sebagai topi.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks.
Bagian korteks berbobot sekitar 90% massa kelenjar
Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling
baik di dunia. Warna dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara
bekerja adrenal itu. Fungsi adrenal yang normal memberikan warna

kemerah-merahan dan terang kepada kulit biarpun kulit itu berwarna


gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak pucat, kisut, maka itu
menandakan kurangnya aktivitas adrenal.
Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit
yang menghasilkan hormon yang saling berkaitan.
Hipotalamus
Hormone),

yang

menghasilkan
merangsang

CRH

kelenjar

(Corticotrophin
hipofisa

untuk

Releasing
melepaskan

kortikotropin, yang mengatur pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar


adrenal.
Fungsi

kelenjar

adrenal

bisa

berhenti

jika

hipofisa

maupun

hipotalamus gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah


yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon kelenjar adrenal
bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu Penyakit Addison.

2.

Bagian Kelenjar Adrenal


Tersusun atas 3 zona (Arnold. 1866):

a.
b.
c.

Paling luar zona glomerulosa


Bagian tengah zona Faciculata
Bagian dalam zona reticularis

a.
1)

Zona Glomerulosa
Terdiri atas sel-sel epitel kecil berbentuk polygonal yang tersusun

dalam kelompok membulat atau kolom melengkung


2)
Inti sel terwarna kuat, sitoplasma sedikit, mungkin mengandung lemak.
3)
Sitoplasma banyak mengandung mikrotobuli, mitokondria yang
memanjang dan reticulum endoplasmik granuler.
b.
Zona Faciculata
1)
Sel tersusun dalam bentuk kolom lurus setebal 2 sel
2)
Sel memiliki banyak fosfolipid, asam lemak, lemak dan kolesterol
terhambat pada reticulum endoplasma agranuler

c.
1)

Zona reticularis
Terdiri atas percabangan dan penggabungan kolom yang terbentuk

atas sel-sel yang membulat.


2)
Sitoplasma mengandung retikulum endoplasma halus, sejumlah besar
lisosom dan beberapa badan pigmen
3.

Hormon Kelenjar Adrenal


Bagian Kortex
a.
Hormon Cortison atau antiadison
Berfungsi sebagai anti peradangan dan membantu pembentukan formasi

1)
2)
3)
4)
5)
b.

karbohidrat.
Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
Gejalanya :
Kulit memerah/timbulnya ruam pada kulit.
Dapat menimbulkan kematian.
Tekanan darah rendah.
Nafsu makan hilang.
Pengendapan pigmen melanin yang banyak.
Hormon Glukokortikoid
Berfungsi : merangsang kenaikan jumlah kadar gula darah.
Hipersekresi :
Bila penghasilan hormon ini berlebihan akan dapat menyebabkan Cushing
syndrome

c.

Hormon Cortisol
Berfungsi :
1)
Memacu metabolisme karbohidrat.
2)
Meningkatkan respon imunitas tubuh.
Hipersekresi :
Bila terjadi kenaikan dalam penghasilan

hormon

ini

menyebabkan cushing syndrome.


d.
1)
2)
e.
1)
2)
f.
1)

Hormon Aldosterone
Berfungsi :
Mengatur keseimbangan mineral dan air dalam ren.
Membuang kelebihan Kalium.
Hormon Corticosterone
Berfungsi :
Mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lipid.
Meningkatkan respon imunitas tubuh.
Hormon Mineralokortikoid
Berfungsi :
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh.

akan

dapat

2)

a.
1)
2)

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

Merangsang reabsorbsi Na+ dan Cl- dalam tubulus ginjal.


Hiposekresi :
Bila kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit Adison.
Bagian Medulla
Hormon Adrenalin/Epinefrin
Hormon ini secara umum berfungsi :
Memicu reaksi terhadap tekanan dan kecepatan gerak tubuh.
Memicu reaksi terhadap efek lingkungan, seperti suara yang tinggi,
intensitas cahaya dll.
Secara khusus hormon ini berfungsi :
Memacu aktivitas cor/jantung.
Menaikkan tekanan darah.
Mengerutkan otot polos pada arteri.
Mengendurkan otot polos bronchiolus
Mempercepat glikolisis.
Pengeluaran keringat dingin.
Rasa keterkejutan/shock.
Mengatur metabolisme glukosa saat stress.
Memengaruhi otak yang akan mengakibatkan :

a)
Indera perasa menjadi kebal terhadap rasa sakit.
b)
Kemampuan berfikir dan ingatan meningkat.
c)
Pulmo akan menyerap oksigen lebih banyak.
d)
Banyak menghasilkan sumber energy dari proses glikolisis.
10) Melindungi dari penyakit Alzheimer, penyakit jantung, kanker payudara,
kanker ovarium dan osteoporosis.
11) Mencegah efek penuaan dini.
Hiposekresi :
Bila terjadi kekurangan penghassilan hormon adrenalin/epinefrin akan
menyebabkan penyakit Adison. Gejalanya dapat dilihat pada hiposekresi
Hormon Mineralokortikoid dan Hormon Cortison.
b.

Hormon Androgen
Berfungsi :
Menentukan sifat kelamin sekunder pada pria dan wanita.
Hipersekresi :
Bila terjadi kelebihan hormon ini akan menyebabkan penyakit Cushing
Syndrome/sindrom Cushing serta penyakit kelainan ciri kelamin sekunder

1)
2)
3)
4)
5)

pada laki-laki dan perempuan


Gejala Cushing syndrome :
Membulatnya wajah/muka.
Obesitas.
Penimbunan lemak di daerah leher.
Pengecilan pada daerah lengan dan kaki.
Terhentinya atau terganggunya periode menstruasi.

6)
7)
8)
9)

C.

Penurunan daya sexualitas.


Kenaikan tekanan darah dan kadar gula darah.
Melemahnya atau rapuhnya tulang.
Masalah rambut pada wanita.

Hormon yang Mengatur Kalsium (Ca)


Di dalam tubuh manusia terdapat sekitar 1 kg kalsium. 99% berada
dalam tulang bersama dengan phosfat membentuk kristal hidroksiapatit
yang mengontrol komponen organik dan struktur skeleton.
Sekitar 1% terdapat dalam plasma dalam bentuk :
1. Bentuk kompleks dengan senyawa organik (10%)
2. Bentuk yang terikat dengan protein (40%)
3. Bentuk ion terionisasi (50%)
Kalsium

dalam

bentuk

terionisasi,

yang

dipertahankan

pada

konsentrasi 1,1 dan 1,3 mmol/L . ion kalsium dan counternya-ion fosfat,
terdapat di dekat produk solubilitasnya di dalam plasma, dengan demikian
pengikatan protein dapat memberikan perlindungan terhadap presipitasi
dan kalsifikasi ektopik. Kaitan kalsium dan protein plasma bergantung
pada pH, asidosis dapat menyebabkan terbentuknya kalsium terionisasi,
sedangkan alkalosis akan meningkatkan pengikatan ikatan dan sekaligus
penurunan Ca.

1.
a.

Kelenjar Paratiroid
Pengertian
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan
parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium
dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala:
kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari
tangan

membengkok

kesemutan.

ke

arah

pangkal,

gelisah,

sukar

tidur,

dan

Kelenjar paratiroid panjangnya kira-kira 6 milimeter, lebar 3


milimeter,

dan

tebalnya

dua

millimeter

dan

memiliki

gambaran

makroskopik lemak coklat kehitaman


Secara normal ada empat buah kelenjar paratiroid pada manusia,
yang terletak tepat dibelakang kelenjar tiroid, dua tertanam di kutub
superior kelenjar tiroid dan dua di kutub inferior
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di
dalam darah.
Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang,
sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang
terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von
b.

Recklinghousen.
Hormon Paratiroid
Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon
utama yang mengatur metabolisme kalsium untuk mempertahankan
kadar kalsium plasma dalam batas normal. Pada keadaan hipokalsemi
(kadar kalsium darah yang rendah)
Sekresi hormon paratiroid berlangsung 3 tahap.

1)

Tahap dini berlangsung dalam beberapa menit, merupakan respon


cepat dari sel- sel paratiroid melepaskan hormone paratiroid yang sudah

2)

tersedia dalam sel dalam keadaan hipokalsemi.


Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian merupakan aktivitas sel

3)

kelenjar paratiroid menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak.


Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih berlangsung maka
dalam beberapa hari akan terjadi replica sel untuk memperbanyak masa
sel kelenjar paratiroid.

c.

Fisiologi Hormon Paratiroid


Fungsi utamanya ikut mempertahankan kadar

Ca ++ dlm cairan

ekstrasel agar tetap stabil. Berbagai mekanisme yg dipengaruhi a.l:


absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, penyimpanan dlm tulang dan

mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, keringat dan air
susu. Efek utama PTH mobilisasi Ca++ dr tulang.
Aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh
kadar Ca++ dlm darah atau dlm sel kelenjar.
Bila kadar Ca++ rendah, sekresi PTH

meningkat, dan bila

hipokalsemia cukup lama, terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar


paratiroid. Pada keadaan hiperkalsemia terjadi hal yg sebaliknya.

d.

Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium


Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar
kalsium plasma agar tidak terjadi hipokalsemi. Dalam metabolisme
kalsium hormone paratiroid bekerja secara langsung dengan 2 alat yaitu
tulang dan ginjal. Dan tidak langsung dengan usus halus melalui
metabolisme vitamin D. Pada tulang, hormone paratiroid meningkatkan
reabsorbsi kalsium dan fosfat. Pada ginjal, hormone paratiroid melalui 2
jalur yaitu:

1)

Reabsorbsi kalsium. Hormon paratiroid meningkatkan reabsorsi kalsium


dan menurunkan reabsorbsi fosfat. Reabsorbsi kalsium di ginjal terjadi

2)

60% di tubulus proksimal, 25% ansa henle sisanya pada tubulus distal.
Merangsang kerja enzim 1a-dihidroksilase di ginjal sehingga
meningkatkan

perubahan

25

hidroksikolekalsiferol

menjadi

1,25

dihidroksikolekalsiferol.

e.

Metabolisme Kalsium
Tubuh orang dewasa mengandung 1-2 kg kalsium, 90% diantaranya
terdapat dalam tulang. Kadar kalsium plasma total berkisar 8,8-10,4
mg/dl, terdiri atas kalsium ion 40-50%,kalsium yang terikat pada protein
terutama albumin 46 % dan sisanya 8% kalsium dalam kompleks organic
yang terikat dengan anion yaitu bikarbonat, sitrat, fosfat, laktat dan sulfat.

Kalsium ion merupakan kalsium yang penting karena peranannya dalam


fungsi selular. Oleh karena itu harus dipertahankan dalam batas normal
oleh hormom paratiroid.
Kalsium masuk ke plasma melalui absorbsi dari usus halus, tulang
dan reabsorbsi dari ginjal. Sebaliknya kalsium keluar dari plasma melalui
saluran cerna (100-200 mg/hari), air seni (50-300mg/ hari), disimpan
kembali ke dalam tulang melalui keringat (100mg/hari). Tulang adalah
suatu jaringan tubuh yang dinamik dan mengalami perubahan sepanjang
kehidupan merupakan tempat penyimpanan kalsium yang terbesardan
mineral lainseperti magnesium, fosfor, natrium dan ion.

f.

Hormon dan Metabolisme Kalsium


Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua
hormone polipeptida yaitu paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone
sterol yaitu 1,25 dihidrokolekalsiferol.

g.

Pengendalian Sekresi Hormon Paratiroid


Pelepasan hormone paratiroid tergantung dari kadar kalsium
plasma. Pada keadaan hipoklasemi kelenjar paratiroid cepat beraksi
melepaskan hormon paratiroid untuk

meningkatkan kadar kalsium

plasma agar kembali normal. Pada saat kadar kalsium plasma sudah
normal pelepasan hormon paratiroid akan kembali normal. Kalsitriol dapat
menekan pelepasan hormon paratiroid.

h.

Paratiroid Hormon Related Protein


PTHrP adalah suatu hormone yang dikeluarkan jaringan di luar
kelenjar paratiroid misalnya otot, pankreas, payudara, jantung, hati,
plasenta, sel otot dan endotel. Pada orang dewasa normal PTHrP tidak

berperan

pada

metabolisme

kalsium

namun

pada

keganasan

sel

skuamosa akan menghasilkan PTHrP sangat tinggi yang menyebabkan


hiperkalsemi.

2.

Hormon Estrogen
Estrogen manusia dapat dibagi 3 kelompok, yaitu estron (E1), 17setradiol (E2), estriol (E3). Selain itu terdapat strukur sebagai anti
estrogen, struktur ini disebut selective estrogen reseptor (SERMs).
Estrogen yang terutama dihasilkan oleh ovarium adalah estradiol.
Estron juga dihasilkan oleh tubuh manusia, terutama berasal dari luar
ovarium, yaitu konversi dari androstenedion pada jaringan perifer. Estriol
merupakan estrogen terutama yang terdapat dalam urin, berasal dari
hidroksilasi-16 estron dan estradiol.
Saat ini telah ditemukan 2 macam reseptor estrogen (ER), yaitu
reseptor estrogen-, (Er) dan reseptor estrogen- (Er). Ekspresi ER
dan ER meningkat bersamaan dengan diferensiasi dan maturasi
osteoblas. Laki-laki dengan osteoporosis idiopatik (kondisi yang belum
jelas penyebabnya) mengekspresikan mRNA Er yang rendah pada
osteoblas maupun osteosit.
Estrogen merupakan regulator pertumbuhan dan homeostasis
tulang yang penting. Estrogen mempunyai efek langsung dan tak
langsung

pada

tulang.

Efek

tak

langsung

berhubungan

dengan

homeostasis Ca yang meliputi regulasi absorpsi kalsium di usus, modulasi


1,25(OH)2D3, eksresi Ca di ginjal dan sekresi hormon PTH.
Terhadap sel-sel tulang, estrogen memiliki beberapa efek. Efek-efek
ini akan meningkatkan formasi tulang dan menghambat resorpsi tulang
oleh osteoklas (perusakan).

3.

Vitamin D

Vitamin D dalam tubuh kita berasal dari makanan baik dari tumbuhtumbuhan

(vitamin

D2=

ergokalsiferol)

maupun

hewan

(vitamin

D3=kolekalsiferol), dan yang dibentuk di kulit. Vitamin D yang dibentuk di


kulit yaitu vitamin D3 (7 dehidrokolesterol) akan mengalami dua kali
hidroksilasi sebelum menjadi vitamin D aktif yaitu 1,25 dihidroksi vitamin
D atau kalsitriol. Hidroksilasi (jalur metabolisme) vitamin D dalam tubuh
terjadi sebagai berikut:
a.

Hidroksilasi pertama terjadi di hati oleh enzim 25-hidroklase menjadi


25-hidroksikolekalsiferol yang kemudian dilepas ke darah dan berikatan

dengan vitamin D dinding protein selanjutnya diangkut ke ginjal


b.
Hidroksilasi kedua terjadi di ginjal yaitu oleh enzim 1 alfa-hidroksilase
sehingga 25 -hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksi kolekalsiferol
atau kalsitriol yang merupakan suatu hormone yang berperan penting
pada metabolisme kalsium.
Fungsi dari kalsitriol adalah meningkatkan kadar kalsium dan fosfat
plasma. Vitamin D bekerja pada 3 alat yaitu:
a.

Usus,

kalsitriol

meningkatkan

penyerapan

kalsium

dan

fosfat

dandianggap sebagai fungsi utama kalsitriol dalam metabolism kalsium.


Pada keadaan hipokalsemi berat, misal pada tiroidektomi pemberian
kalsium oral tidak cukup untuk memperbaiki kadar kalsium tanpa
penambahan vitamin D.
b.
Pada tulang vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas,
mempunyai

efek

langsung

yang

mirip

hormone

paratiroid

yang

mengakibatkanreabsorbsi kalsium dari tulang dengan mengaktifkan


osteoklas.
c.
Pada ginjal kalsitriol menurunkan reabsorbsi kalsium di tubulus ginjal.

4.

Kalsitonin
Kalsitonin

adalah

suatu

peptide

yang

bekerja

menghambat

osteoklas sehingga reabsorbsi tulang tidak terjadi. Dihasilkan oleh sel C

parafolokuler kelenjar tiroid dan disekresi akibat adanya perubahan kadar


kalsium plasma

BAB III
KESIMPULAN

A.

Kesimpulan
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar
suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di

a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.

atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").


Hormon Kelenjar Adrenal yaitu dibagi dalam 2 bagian:
1.
Bagian Kortex
Hormon Cortison atau antiadison
Hormon Glukokortikoid
Hormon Cortisol
Hormon Aldosterone
Hormon Corticosterone
Hormon Mineralokortikoid
Bagian Medulla
Hormon Adrenalin/Epinefrin
Hormon Androgen
Hormon yang mengatur Kalsium adalah:

1.
2.
3.
4.

Hormon Paratiroid
Hormon Estrogen
Vitamin D
Kalsitonin

B.

Saran
Jagalah

kesehatan

kelenjar-kelenjar

dalam

tubuh

kita

yang

mengeluarkan hormone karena hal itu sangat penting untuk fungsi organ
tubuh

kita.

Sering

berolahraga

membantu daya kerja hormon.

dan

makan

makanan

sehat

akan

Anda mungkin juga menyukai