Anda di halaman 1dari 4

Codipront

Komposisi:
KAPSUL
Tiap kapsul mengandung:
Codeine Anhydrate 30 mg
Phenyltoloxamine 10 mg
(keduanya dalam bentuk resinat terikat dengan ion-exchanger)
SIRUP
Tiap 5 ml mengandung:
Codeine Anhydrate 11,11 mg
Phenyltoloxamine 3,67 mg
(keduanya dalam bentuk resinat terikat dengan ion-exchanger)

CARA KERJA
Codipront mengandung dua zat aktif dengan tempat kerja yang berbeda. Codeine akan
mengurangi batuk dengan penekanan sentral pada pusat batuk. Phenyltoloxamine merupakan
antihistamin yang mempunyai efek pada alergi. Zat aktif codipront terikat dengan ion-
exchanger dengan memberikan pelepasan lambat dan seragam dalam saluran pencernaan untuk
mencapai efek antitusif jangka panjang dengan dosis pemberian sehari 2 kali.

INDIKASI
Pengobatan simtomatik batuk kering (non produktif) yang disertai dengan keadaan alergi.

EFEK SAMPING
 Mual dan muntah kemungkinan akan timbul pada parmulaan pengobatan.
 Efek yang lebih jauh: induksi galucoma “narrow angle glaucoma", perubahan jumlah sel
darah (sangat jarang) dan terjadi kelainan buang air kecil.
 Ketergantungan setelah pemakaian dosis tinggi terutama pada penderita yang sensitif dapat
menyebabkan gangguan koordinasi visio-motorik dan kapasitas visual. Juga dapat
menyebabkan depresi pernafasan dan euphoria.
 Pruritus, reaksi kulit (kemerah-merahan) sangat jarang terjadi, dyspnoea, mulut kering,
gangguan tidur, telinga bardengung (jarang diamati).
 Efek hipersensitivitas pada penderita yang hipersensitif terhadap kandungan paraben (dalam
sirup).
 Pada kasus individual dapat menimbulkan kanaikan berat badan.
 Codeine akan meningkatkan tonus otot polos (seperti otot intestinal, otot ginjal) terutama
setelah pemberian dosis tunggal lebih dari 60mg.
 Dosis terapeutik yang tinggi atau overdosis dapat berakibat pada sinkope dan penurunan
tekanan darah, edama paru-paru dapat tariadi pada pasien yang sebelumnya telah ada
kerusakan fungsi paru-paru.
Efek samping umumnya terjadi setelah pengurangan dosis dan biasanya dapat dihindari dengan
pemborian dosis secara berhati-hati dan secara individual.

DOSIS DAN CARA PENGGUNAAN


Dosis dan lamanya pengobatan tergantung dari penyakit dasar, intensitas dan frekuensi batuk.
KAPSUL
Kecuali dinyatakan lain dalam resep dokter,
Anak-anak diatas 14 tahun dan dewasa: 2 kali sehari 1 kapsul pada pagi dan sore hari.
SIRUP
Kecuali dinyatakan lain dalam resep dokter, diminum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Anak 12-14 tahun: 2 sendok takar @ 5 ml (10 ml)
Anak diatas 14 tahun dan dewasa: 3 sendok takar @ 5ml (15ml)
Obat sebaiknya diminum sebelum tidur.

INTERAKSI OBAT
 Pemberian Codipront bersama dengan obat sentral deprasan system saraf pusat (misal:
psikofarmaka, barbiturate, beberapa macam analgesik dan antialergi/antihistamin) akan
menimbulkan potensi sedasi dan mendepresi pernafasan.
 Kombinasi Codipront dangan alkohol akan mangurangi kemampuan psikomotor
(kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah yang kompleks) lebih kuat
dibandingkan komponen individual oleh karena itu kombinasi ini tidak diperbolehkan.
Ketosteril
Ketosteril adalah bagian dari perawatan konservatif pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik.
Ketosteril mengandung asam amino, sebagian berbentuk sesuai dengan ketoanalog, penting
untuk pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik. Dalam kombinasi dengan diet terbatas protein
Ketosteril adalah alat yang sangat baik untuk mengobati Penyakit Ginjal Kronis pada periode
predialisis.

Komposisi:
Satu tablet berlapis film berisi:
 Calcium 3-methyl-2-oxovaleric acid (a-ketoanalogue of isoleucine, Ca-salt) 67 mg
 Calcium-methyl-2-oxovaleric acid (a-ketoanalogue of leucine, Ca-salt) 101 mg
 Calcium-2-oxo-3-phenylpropionic acid (a-ketoanalogue of phenylalanine, Ca-salt) 86 mg
 Calcium-3-methyl-2-oxobutyric acid (a-ketoanalogue of valine, Ca-salt) 68 mg
 Calcium-DL-2-hydroxy-4-(methylthio)-butyric acid (a-hydroxyanalogue ofmethionine)
59mg, Ca-salt 105 mg
 L-lysine acetate (= L-lysine 75 mg) 53 mg
 L-threonine 23 mg
 L-tryptophan 38 mg
 L-histidine 30 mg
 L-tyrosine

Indikasi
Pencegahan & terapi kerusakan akibat CKD sampai GFR 15 ml / menit, yaitu pada stage II, III
& IV CKD.

Efek Samping
Hiperkalsemia dapat terjadi. Dalam hal ini, dianjurkan untuk mengurangi asupan vitamin D.
Jika hiperkalsemia berlanjut, kurangi dosis Ketosteril dan juga sumber kalsium lainnya.

Dosis
Untuk Penggunaan Oral
Jika tidak diresepkan, minum 4-8 tablet tiga kali sehari sewaktu makan, ditelan utuh. Dosis ini
berlaku untuk orang dewasa (70kg / BB).
Interaksi Obat
Produk obat simultan yang mengandung kalsium (misalnya acetolyte) dapat memicu, atau
memperburuk, peningkatan patologis pada tingkat kalsium serum. Saat gejala uremia membaik
saat terapi dengan tablet Ketosteril, dosis aluminium hidroksida yang diberikan harus
dikurangi, jika sesuai. Pasien harus dipantau untuk mengurangi kadar fosfat serum. Agar tidak
mengganggu penyerapan, interval yang tepat harus diamati antara pemberian tablet Ketosteril
dan produk obat yang merupakan senyawa yang larut dengan kalsium (misalnya tetrasiklin,
kuinolon seperti siprofloksasin dan norfloksasin, sediaan yang mengandung zat besi, fluorida
dan estramustin) . Selang waktu minimal 2 jam harus diamati antara asupan tablet Ketosteril
dan sediaan semacam itu. Jika pemberian tablet Ketosteril mengarah pada peningkatan kadar
kalsium dalam darah, kepekaan terhadap produk obat yang meningkatkan aksi jantung
(glikosida jantung) dan dengan demikian juga risiko aritmia jantung meningkat.

Anda mungkin juga menyukai