Anda di halaman 1dari 17

Toksikologi

 Racun adalah suatu zat yang apabila kontak atau


masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu (dosis
toksik) merusak faal tubuh baik secara kimia ataupun
fisiologis sehingga menyebabkan sakit ataupun
kematian
 Daya kerja racun dapat bersifat lokal maupun umum
 lokal  racun korosif seperti asam sulfat pekat,
natrium hidroksida pekat, dan lain-lain
Umum  sianida (merusak pernafasan di medulla
oblongata); alkohol (menimbulkan degenerasi saraf
perifer); dan barbiturat (degenerasi otak)
Daya Kerja Racun
Daya kerja racun dalam tubuh dipengaruhi oleh
banyak faktor. Faktor-faktor tersebut adalah: dosis;
umur; kepekaan individu; cara masuk racun ke dalam
tubuh; keadaan umum korban; adanya kebiasaan
pemakaian suatu bahan/obat; daya kerja kumulatif;
kombinasi kimia maupun mekanis; adanya
sinergisme; adanya metabolisme bahan dalam tubuh
Prinsip Terapi Keracunan
1) mencegah absorbsi racun lebih lanjut ke dalam
tubuh
2) mencegah racun yang telah diabsorbsi oleh tubuh
3) pemberian antidotum
4) terapi simpomatis
5) perawatan umum
Sianida
Struktur Kimia
 Sianida merupakan senyawaan kimia mengandung
gugus fungsi siano (CN) yang dapat diukur sebagai ion
sianida (CN-) dengan metode-metode tertentu
 Dosis
 Dosis letal dari sianida adalah
 Asam hidrosianik sekitar 2.500-5000 mg-min/m3
 Sianogen klorida sekitar 11.000 mg-min/m3
 Perkiraan dosis intravena 1.0 mg/kg
 Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit
100mg/kg
Dosis (cont..)
 Terpapar hidrogen sianida meskipun dalam tingkat
rendah (150-200 ppm) dapat berakibat fatal. Tingkat
udara yang diperkirakan dapat membahyakan hidup
atau kesehatan adalah 50 ppm. Batasan HCN yang
direkomendasikan pada daerah kerja adalah 4.7 ppm
(5 mg/m3 untuk garam sianida). HCN juga dapat
diabsorpsi melalui kulit.
Farmakokinetik
Terkontaminasi melalui makanan, rokok, dan sumber
lainnya  terpapar, sianida langsung masuk ke dalam
pembuluh darah.

Sianida jumlah kecil  tiosianat  diekskresikan


melalui urin dan berikatan dengan vit. b12

Sianida jumlah banyak  sianida tidak bisa diubah jadi


tiosianat dan tidak bisa berikatan dengan vit. b12
Farmakokinetik (cont...)
 Jumlah distribusi dari sianida berubah-ubah sesuai
dengan kadar zat kimia lainnya di dalam darah. Pada
percobaan terhadap gas HCN pada tikus didapatkan
kadar sianida tertinggi adalah pada paru yang diikuti
oleh hati kemudian otak. Sebaliknya, bila sianida
masuk melalui sistem pencernaan maka kadar
tertinggi adalah di hati
 Sianida inhalasi  menimbulkan efek setelah 8 hari
 Timbul sequele akibat keracunan sianida 
perubahan pada otak dan hipoksia otak sampai
kematian
Asal Paparan
1. Inhalasi
- sisa pembakaran produk sintesis yg mengandung
karbon dan nitrogen (plastik)
- hidrogen sianida mudah diabsorbsi oleh paru,
gejala keracuna dapat timbul dalam hitungan detik
sampai menit.
2.. Mata
- paparan hidrogen sianida  iritasi pada mata dan
kulit muncul paling lambat 30 sampai 60 menit
setelah terpapar.
- biasanya karena kecelakaan kerja
Asal Paparan (cont...)
3. Saluran Pencernaan
- tertelan FATAL, sianida mudah diabsorbsi di
saluran pencernaan
Patofisiologi
Sianida + atom besi ferri dari sitokrom oksidase  mencegah
pengambilan oksigen untuk pernafasan sel  persediaan oksigen
kurang, oksigen tidak bisa digunakan, molekul ATP tidak lagi dibentuk

Sianida tidak mengikat hemoglobin, tetapi bersatu dengan intermediary


compound methemoglobin menjadi  Sianmethemoglobin

Methemoglobin tidak dapat mengangkut cukup oksigen  molekul


hemoglobin jadi tidak berfungsi. Produksi methemoglobin berlebihan
dapat menjadi fatal  terlepasnya kembali ion sianida  keracunan
lagi
Gejala Klinis
 Efek Utama dari racun sianida adalah timbulnya
hipoksia jaringan yang timbul secara progresif.
 Gejala dan tanda fisik yang ditemukan:
- rasa pedih dimata
- kesulitan bernafas
- terpapar sianida dosis tinggi, tubuh akan merespon
dalam jangka waktu 15 detik dengam hiperpnea, 15
detik kemudian kehilangan kesadaran, 3 menit
kemudian akan apnea dalam 5-8 menit
mengakibatkan aktivitas jantung terhambat
kematian
Gejala Klinis (cont...)
Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru
muncul sekitar 15-30 menit

Tanda awal keracunan sianida:


- Hiperpnea sementara
- Nyeri kepala
- Dispnea
- Kecemasan
- Agitasi dan gelisah
- Hiperhidrosis, kulit kemerahan, tubuh terasa lemah
Gejala Klinis (cont...)
Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap
CNS adalah koma dan dilatasi pupil, tremor, aritmia,
kejang-kejang, henti jantung

Pada pemeriksaan funduskopi terlihat warna merah


terang pada arteri dan vena retina

Peningkatan kadar oksigen pada pembuluh darah vena


mengakibatkan timbulnya warna kulit seperti “cherry-
red”
Manajemen Keracunan Sianida
Prinsip terapi :
Mengeliminasi sumber-sumber yang terus menerus mengeluarkan
racun sianida.
- Segera mejauh dari tempat atau sumber paparan, bila di dalam
ruangan segera keluar dari ruangan
- Matikan pendingin ruangan, kipad maupun pemanas ruangan sampai
bantuan datang
- Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah
terkontaminasi oleh sianida, letakka pakaian didalan kantong plastik,
ikat dengan kuat dan rapat. Jauhkan.
- Apabila ada sianida yang melekat di kulit, segera cuci dengan sabun
dan air yang banyak, tapi janga gunakan pemutih
Manejemen keracunan sianida (cont...)
 Cari udara segar
 Jika berada dekat balai pengobatan  beri oksigen
 Beri antidotum sodium nitrite dan sodium thiosulfat untuk
mencegah keracunan yang lebih serius.
 Penambahan tingkat ventilasi oksigen akan meningkatkan
efek dari antidotum
 Asidosis laktat yang ebrasal dari metabolisme anaerobik
dapat diterpai dengan sodium bikarbonat i.v
 Bila penderita gelisah dapat diberikan antikonvulsan
seperti diazepam
 Beri obat anti aritmia bila terjadi gangguan pada detak
jantung

Anda mungkin juga menyukai