Anda di halaman 1dari 3

Perbedaan Dermatitis dan Dermatosis

Dermatitis adalah suatu keadaan inflamasi noninfeksi pada kulit yang diakibatkan
oleh adanya kontak senyawa dengan kulit tersebut . (Sumantri,2009)

Dermatitis dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Dermatitis kontak , yaitu dermatitis yang kontak iritannya merupakan respon non
imunologi.
2. Dermatitis kontak alergik, yaitu dermatitis yang disebabkan oleh mekanisme
imunologik yang spesifik.
Keduanya bersifat akut maupun kronis.
Faktor penyebab dermatitis kontak yaitu suhu udara, kelembapan, okulasi dan
gesekan.
Faktor utama yang mempengaruhi terjadinya dermatitis yaitu akibat kontak langsung
dengan bahan kimia karena pemakaian alat pelindung diri yang tidak sesuai untuk jenis bahan
kimia yang digunakan.
Factor-faktor yang lain yang dapat mempengaruhi dermatitis kontak yaitu adanya kontak
dengan bahan kimia, lama kontak dengan bahan kimia tersebut, dan frekuensi kontak.
Faktor umur, riwayat atopi, kebiasaan mencuci tangan, suhu dan kelembapan udara tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan.
Tanda dan gejala klinis pada dermatitis kontak alergik berupa macula, eritema,
batasnya krang tegas, edema, papul, vesikel, dan eksudasi. Sedangkan pada dermatitis kontak
iritan yaitu rasa gatal, ditemukannya bula dan kulit terasa terbakar.
Cara pengobatan yaitu dengan cara Terapi non farmakologi.
- Pencucian segera padaaera yang terpapar bahan iritan agar mrngurangi waktu kontak
iritan dengan kulit.
- Memberi edukasi untuk menghindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi
- Penggunaan baju pelindung , sarung tangan, dan proteksi lainnya dan setiap hari
diganti.
- Menggunakan krim penghalang kulit sebelum kontak langsung dengan bahan iritan .

Cara mencegah dermatitis kontak tersebut dapat berupa identifikasi bahan-bahan kimia
yang berbahaya, pemriksaan sebelum diterima sebagai pekerja, dan mengontrol bahan-bahan
berbahaya oleh pengusaha, pekerja, pemerintah dan profesi di bidang kesehatan untuk
mencegah terjadinya penyakit kulit tersebut. (Mark JG,2003)
Sedangkan Dermatosis adalah proses patologi kulit yang timbul pada saat seseorang
melakukan pekerjaan dan pegaruh-pengaruh yang terdapat di dalam lingkungan kerja.
(Wahyudi,2005)
Dermatosis dapat disebabkan oleh factor eksternal yaitu lingkungan (tekanan mekanik, suhu,
dan kelembapan) dan faktor predisposisi individu (jenis kelamin, penyakit sebelumnya, masa
kerja).
Agen fisik yang dapat menyebabkan dermatosis yaitu gesekan, kondisi cuaca, panas radiasi,
dan serat-serat mineral.
Agen kimianya dibagi menjadi 4 :
1. Iritan primer
2. Sensitizer
3. Agen-agen aknegenik
4. photosensitizer
sedangkan faktor penyebab yang paling terahir dari dermatosis adalah faktor biologi. Faktor
biologi yang dapat menyebabkan terjadinya dermatosis antara lain bakteri, virus dan jamur.

Cara mendiagnosis dermatosis maupun dermatitis yaitu dengan cara :


- Anamnesis
- Pemeriksaan klinis
- Pemerisaan laboratorik/laboratorium
Pemeriksaan urine, darah, dan tinja harus dilakukan secara berkala
- Percobaan temple atau uji tempel
Dengan demikian, diharapkan untuk pekerja maupun pemilik pabrik atau industri agar
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Bagi pekerja yang masa kerjanya lebih dari 2 tahun agar memeriksakan kondisi
kesehatannya secara rutin miniml sekali dalam sebulan
- Pekerja harus menggunakan alat pelindung diri yang lengkap dan memeperhatikan
kebersihan dirinya
- Pemilik pabrik/industry harus mengawasi setiap pekerja dan memberikan sanksi
kepada pekerja yang tidak patuh terhadap aturan yang diberlakukan.

Daftar pustaka
Sumantri MA, Febriani HT, Musa ST. dermatitis Kontak. 2007. Dalam jurnal yang
berjudul Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pekerja Garmen. Yang disusun oleh Made
Stepanus dan Made Brathiarta Universitas Udayana. Yang diunggah pada ojs.unud.ac.id ›
Home › vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana › Pramantara

Mark JG, Elsner P, Deleo VA. Evaluation Of The Worker In The Office And At The
Work Site. Contact and Occuptional dermatology,3 th ed. St. Louis:Mosby, inc, 2003:p.314-
20. Dalam jurnal yang berjudul Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pekerja Garmen.
Disusun oleh Made Stepanus dan Made Brathiarta Universitas Udayana. Yang diunggah pada
ojs.unud.ac.id › Home › vol 3 no 1 (2014):e-jurnal medika udayana › Pramantara

Wahyudi, Hutomo. 2005. Penyakit Kulit Akibat Kerja. Jurnal berkala Ilmu Penyakit
kulit dan Kelamin. Desember 2005. Dalam artikel Ilmiah Hsil Penelitian Mahasiswa tahun
2015 yang berjudul Faktor Risiko Timbulnya Gejala Occuptional Dermatosis pada Pekerja
Rumah Potong Unggas yang disusun oleh Maulita Fath dari Universitas Jember. Yang
diungguh dalam repository.unej.ac.id

Morshedy AE, Sallam KI. 2009. Improving The Microbial Quality and Self Life of
Chicken Carcasses by Trisodium Phospate and Lactic Acid Dipping. Int. J. Poult. Sci. Dalam
artikel Ilmiah Hsil Penelitian Mahasiswa tahun 2015 yang berjudul Faktor Risiko Timbulnya
Gejala Occuptional Dermatosis pada Pekerja Rumah Potong Unggas yang disusun oleh
Maulita Fath dari Universitas Jember. Yang diungguh dalam repository.unej.ac.id

Anda mungkin juga menyukai