Anda di halaman 1dari 8

DASAR-DASAR DERMATOTERAPI

TERAPI TOPIKAL

 Efek terapi topikal tergantung kemampuan penetrasi dan potensi obat


 Faktor yang mempengaruhi penetrasi obat :
 Integritas dan ketebalan stratum korneum kulit
 Frekuensi pemakaian
 Bahan dasar  bersifat oklusif
 Kepatuhan pemakaian
 Obat topikal dapat menginduksi toksisitas sistemik
 Obat topikal lebih sulit diabsorbsi dibanding per oral
 Bahan penyusun obat topikal (Bahan Aktif dan Bahan Dasar/Vehikulum/Basis)

BAHAN DASAR

 Mempunyai efek non spesifik : mendinginkan, proteksi, emolien (pelembab), oklusif


(menutup), astringen (menyegarkan)
 Berfungsi optimal jika stabil secara fisik dan kimia + tidak menginaktivasi kulit
 Bahan dasar :
 Padat : serbuk/bedak
 Lemak/minyak
 Cair
 Menurut buku Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK UI, bahan dasar dibagi menjadi :
 Cairan
 Bedak
 Salep
 Bedak kocok (lotion) = cair + bedak
 Krim = cair + salep
 Pasta = salep + bedak
 Linimen (pasta pendingin) = cair + bedak + salep
A. Bahan serbuk
 Contoh : Amilum (tepung), seng oksida, seng stearat, bentonitum, talcum venetum
 Fungsi : absorb moisture (contoh : bedak ketiak), mengurangi friksi (supaya vesikel
tidak cepat pecah)
 Efek samping : coking (kering/lengket), crusting (jk dipakai pd kulit yg basah, akan
membentuk krusta, jd ikut mongering), iritasi, granuloma
 Bahan dasar :
a) Seng oksida  mengabsorbsi air dan sebum, astringen, antiseptik lemah,
antipruritus lemah. Contoh : pada tabir surya
b) Talc (magnesium silicate)  lubricating, mengeringkan
c) Calamine  astringen (menyegarkan), mengurangi pruritus
B. Bahan lemak
 Contoh : oleum cocos, oleum olivarium, oleum sesame, oleum arakidis, vaselin
album, parafin liquidum, parafin solidum
 Bentuk :
a) Ointment/salep = bentuk semisolid, mudah dibalurkan (petrolatum based
vehicles)
Kategori :
 Basis hidrokarbon
o Mencegah evaporasi kulit
o Contoh : petrolatum (dapat mewarnaibaju)
o Stabil
o Tidak mengandung pengawet
o Tidak dapat mengabsorbsi solusio aqueous
 Basis absorbsi
o Sama dengan substansi hidrofilik  dapat mengabsorbsi sediaan water
soluble
o Contoh : lanolin dan derivatnya, kolesterol dan derivatnya, partial ester dari
polihisrik alcohol
o Lubrikasi dan hidrofilik
 Emulsi water in oil (creams)
o Emulsi = gabungan satu/dua macam cairan dengan bantuan emulsifier
o Kandungan air < 20 %
o Tidak lengket (grease-less), mudah dibalurkan
o Efek evaporasi lambat  sehingga berefek mendinginkan
 Water soluble bases (berbahan dasar air)
o Dominasi humektan (PEG)  untuk melindungi kulit agar air tidak
menguap, menyerap cairan di lingkungan sekitarnya (Sifat pelembab)
o Tidak mengandung pengawet, tidak bisa terurai, larut dalam air
o Tidak bernoda (non staining), tidak lengket (grease-less), mudah dicuci
o Kurang oklusif dibanding water in oil
o Absorbsi ke dalam kulit, rendah
o Contoh : GEL  mengandung air, PEG (Polietilen Glycol), propylene
glycol (pelembab). Sifat : mengeringkan dan perih jika mengandung
alkohol. Digunakan di daerah wajah atau area berambut. Tidak bagus untuk
kulit kering (lebih baik pakai krim/salep) dan bagus untuk kulit berminyak
 Emulsi oil in water
o Kandungan air 31 % - 60 %
o Paling sering dipilih, karena bersifat water washable, greasy-less, mudah
dibersihkan
o Tidak mengandung pengawet
o Mengandung humektan (bahan yang melembapkan kulit)  gliserin,
propylene glycol, PEG
o Kandungan minyak = cetyl atau stearyl alcohol
o Setelah aplikasi, bagian air menguap meninggalkan lapisan minyak tipis
b) Pasta = kombinasi serbuk dan lemak
C. Bahan cair
 Solution = campuran ≥ 2 bahan menjadi homogen
Linimen = solution + unsur minyak
 Suspensions (lotion) = 2 bahan berbeda dicampur menjadi bentuk liquid dengan
konsentrasi 20 %
 Shake lotion = lotion + powder
Fungsi : meningkatkan evaporasi, mengeringkan
 Foam = minyak + pelarut organik + air pada kaleng bertekanan tinggi

PRINSIP PEMILIHAN OBAT PADA RADANG

1. Akut
 Tanda : luka terbuka basah, eritema berat, oedem,vesikel, bula, krusta
 Basis yang dibutuhkan : bentuk cair atau air untuk kompres
 Cara kerja kompres :
 Penguapan air akan menarik panas dari lesi  vasokontriksi  memperbaiki
permeabilitas vaskuler  eritema berkurang
 Air  melunakkan dan melarutkan krusta pada permukaan kulit  mudah
terangkat bersama kasa
1 1
 Kasa yang digunakan untuk kompres  kondisi 2 basah 2 kering, basah tapi tidak ada

cairan yang menetes


 Jika kompres terlalu lama, kulit sekitar bisa maserasi (keriput), atau jika sampai kasa
kering  kasa akan menempel pada lesi
 Cairan bisa berupa : NaCl, As. Salisilat, antibiotic ampul, air mineral
 Luka erosi/ulkus  menggunakan ointment/salep
2. Sub akut
 Tanda : eritema ringan, erosi, krusta, kadang hiperpigmentasi
 Pilihan : cream
3. Kronis
 Tanda : lesi kering, hyperkeratosis, likenifikasi, fisura, skuama, hiperpigmentasi,
gatal
 Pilihan : ointment/salep

TIPE-TIPE OBAT TOPIKAL


a. Cleansing Agents
 Sabun, detergen, solvents (pelarut)
 Indikasi : psoriasis, eczema, scaling penyakit lain
 Contoh :
 Oozing  air/sabun ringan
 Sabun antibakteri  penggunaan rutin dapat mengganggu keseimbangan bakteri
kulit
 Sampo antiketombe, lotion berisi zinc dipyrithione, selenium sulfide, tar extracts
 untuk flaking skin (mengelupas), eczema, psoriasis of the scalp
 Air  pelarut utama untuk cleansing
Petroleum jelly  pelarut yang tidak bisa dilarutkan dengan air dan sabun, seperti
tar
 Alkohol = pembersih kulit sebelum injeksi
 Gel alkohol
b. Protecting agents
 Minyak, ointment  melindungi kulit teriritasi, pelembab
 Powder  melindungi kulit dari gesekan antara kulit dan baju
 Contoh : ada lepuh/vesikel dikasih bedak, kalo vesikel pecah jangan dikasih
 Synthetic hydrocolloid dressings  melindungi kulit dari pressure sores (luka karena
tekanan, misalnya : luka karena terlalu lama berbaring, ulkus dekubitus)
 Sunscreen, sunblock  melindungi dari UV
c. Moisturizing Agents (emolien)
 Fungsi : memelihara fungsi air dan minyak di kulit
 Isi : gliserin, mineral oil, petrolatum
 Bentuk : lotion, creams, ointments, bath oils
 Moisturizers kulit mengandung : urea, asam laktat, glycolic acid (contoh : peeling,
cream AHA)
d. Drying Agents
 Kelembapan yang tinggi menyebabkan maserasi
 Contoh penggunaan : sela jari, selangkangan, ketiak, bawah payudara, lipatan perut
 Yang sering digunakan : Talcum powder
 Talc : mengabsorbsi kelembapan kulit
 Solutions (deodorant)  mengandung alumunium salts untuk antiperspirants (zat
yang dapat mengurangi keringat pada ketiak sehingga bisa mengatasi keringat
yang berlebihan/bromhidrosis
 Astringens  bahan untuk mengeringkan, karena menyebabkan vasokontriksi
pembuluh darah
 Astringens solution  alumunium asetat. Untuk lesi eksim, oozing skin lesion dan
pressure sores (luka tekanan)
 Toner  bersifat mengeringkan
e. Anti-Itch Agents
 Dikontrol dengan bahan yang mendinginkan, contohnya chamomile, eucalyptus,
camphor, menthol, zinc oxide, talc, gliserin, calamine
 Antihistamin topical = doxepin, diphenhydramine (oral lbh dipilih)
f. Anti-Inflammatory Agents
 Kortikosteroid
 Menghambat penyembuhan luka, memicu resistensi bakteri dan infeksi jamur,
menginduksi acne like eruption pada terapi acne
 Aplikasi 2-3 x per hari
 Hati-hati ada kulit tipis (bayi, daerah selangkangan), daerah yang oklusif.
Gunakan yang potensinya rendah
 Efek jangka panjang = striae, reaksi alergi, perioral dermatitis. Menghambat kelenjar
adrenal (tumbuh kumis, rambut halus)
 Maksimal 2 minggu pemakaian
g. Anti Infective Agents
 Antibiotic, contoh : Mupirocin  impetigo, Erithromicin  acne, Clindamycin 
acne, rosasea
 Antifungal : kurang efektif untuk onikomikosis
 Insektisida : malation, permetrin  kutu
h. Keratolytics
 Memudahkan pengelupasan kulit
 Contoh : As. Salisilat  untuk psoriasis, dermatitis seboroik, acne, kutil
Efek samping : rasa terbakar, iritasi, toksisitas sistemik.
Tidak untuk bayi dan anak-anak
1 -2 % melicinkan kulit (slipping power) = keratoplasty
≥ 3 % mengelupas
 Contoh lain : Urea  untuk pelembab, mengurangi gatal dan skuama, terapi pada
penebalan kulit di kaki, keratosis pilaris, ichtiositosis
Efek samping : iritasi, rasa terbakar
>20 % keratolitik
i. Dressings
 Melindungi luka terbuka, memacu pertumbuhan, meningkatkan absorbsi kulit
 Dibagi menjadi dua :
 Non occlusive dressings : dengan kasa, kompres untuk membersihkan dan
melepaskan debris, krusta, jaringan mati
 Occlusive dressings : meningkatkan absorbsi, potensi dan efektifitas obat topikal
Untuk lesi kulit psoriasis, dermatitis atopik, SLE (Systemic Lupus
Erythematosus), chronic hand dermatitis
Untuk mencegah ulkus decubitus
Transparent impermeable films
Supporting by : Catatan Kuliah Adhira

Anda mungkin juga menyukai