Anda di halaman 1dari 17

ANTIASETILKOLINESTERASE

KELOMPOK 7:
AGUSTINUS JITRO NONO 178114096
BENEDICTA VICKA SISWI HERARTI 178114148
CHESYA ARSTHITRA FALDE 178114162
CHEZIA PRISCILLA 178114173
ANTIKOLINESTERASE?

Inhibitor dari enzim acetylcholinesterase.


Asetilkolinesterase merupakan enzim yang menghidrolisis
asetilkolin menjadi asetat dan kolin. Penghambatan yang dilakukan
antikolinesterase menyebabkan asetilkolin tidak terhidrolisis dan
menumpuk di tempat reseptor asetilkolin. Akibatnya, stimulasi
reseptor kolinergik di seluruh tubuh berlangsung lebih lama
(meningkatkan efek kolinergik)

Antikolinesterase = indirect cholinergic agents

2
ASETILKOLIN
Asetilkolin (ACh) adalah salah satu neurotransmitter yang sangat berperan dalam
fungsi sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom adalah sistem involunter yang
berfungsi untuk mengontrol kebutuhan dan aktivitas tubuh sehari-hari tanpa
pengaruh kesadaran kita. Asetilkolin disintesis dari Acetyl-CoA dan Choline
melalui proses katalisis oleh enzim choline acetyltransferase (ChAT).

3
Asetilkolin membawa impuls saraf
parasimpatis dan simpatis. Sistem
sistem saraf
saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis bekerja pada organ-
organ yang sama tetapi
menghasilkan respons yang
Sistem Saraf sistem saraf
Tepi pusat berlawanan agar tercapainya
homeostasis (keseimbangan).

sistem saraf sistem saraf ACh yang dilepaskan secara cepat akan dipecah oleh
otonom somatik asetilkolinesterase (AChE) menjadi kolin dan asetat, yang
mengakhiri kerja ACh. Bila Ach tidak dipecah (hidrolisis)
maka akan terjadi penumpukan asetilkolin di celah sinaps,
dapat memicu abnormalitas kinerja kolinergik pada sistem
sistem saraf sistem saraf
simpatis parasimpatis saraf pusat maupun tepi dapat berupa sakit kepala, salivasi,
lakrimasi, diare, mual, muntah, takikardi/bradikardi, depresi
napas, bronkospasme, hilang kesadaran, konvulsi, miosis
maupun gangguan otot.

4
PENTINGNYA ASETILKOLIN
Glaukoma merupakan penyakit yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan okuler pada mata.
Asetilkolin merangsang aktivitas saraf parasimpatis
dan kolinomimetik muskarinik. Aktivitas saraf
parasimpatis dan kolinomimetik muskarinik
memperantarai kontraksi otot konstriktor pupil
sirkular dan otot siliaris. Kontraksi otot konstriktor
pupil menyebabkan miosis (berkurangnya ukuran
pupil). Kontraksi mencolok otot siliaris
menimbulkan tegangan pada anyaman trabekula,
membuka pori dan mempermudah aliran keluar
aqueous humor ke dalam kanalis Schlemm.
Meningkatnya aliran keluar menurunkan tekanan
intraokulus, suatu efek yang sangat baik untuk
pasien dengan glaukoma.

5
FISOSTIGMIN

Fisostigmin merupakan alkaloid dari biji matang kering Physostigma venenosum (Block and Beale).
Kegunaannya sebagai obat glaukoma. Merupakan komponen yang pertama kali ditemukan memiliki
aktivitas anti-AChE.

6
TARGET

Sisi aktif

Ikatan Disulfida
Molekul Kolagen

7
MEKANISME & INTERAKSI
Interaksi Fisostigmin dengan Asetilkolinesterase Interaksi Asetilkolin dengan Asetilkolinesterase

8
FARMAKOKINETIK
ABSORPSI
Fisostigmin memiliki kelarutan yang baik dalam lemak karena sifatnya yang lipofilik. Hal ini dilihat
dari struktur fisostigmin yang memiliki rantai karbon yang berbentuk siklik dan amin tersier.
Kelarutannya dalam lemak memberikan absorpsi yang cukup dari basis salep. Karena
pemberiannya topikal pada konjungtiva, absorpsi fisostigmin melalui membran mukosa
konjungtiva.

9
FARMAKOKINETIK
DISTRIBUSI
Kelarutannya dalam lipid (lipofilik) dan adanya amin tersier dalam strukturnya membuat
Fisostigmin bisa menembus sawar darah otak (Blood Brain Barrier) dan terdistribusikan ke sistem
saraf pusat.

10
FARMAKOKINETIK
METABOLISME
Fisostigmin merupakan obat dengan gugus Karbamat, dimana umumnya gugus karbamat
mengalami metabolism reaksi fase I yaitu hidrolisis. Gugus karbamat akan dihidrolisis atau
dimetabolisme oleh kolinesterase, begitu juga dengan fisostigmin yang dihidrolisis oleh asetilkolin
esterase.

Fase 1 ini merubah fisostigmin yang awalnya lipofilik menjadi metabolit yang lebih polar.
Metabolit fisostigmin sudah cukup polar sehingga mudah untuk diekskrasikan

11
FARMAKOKINETIK
EKSRESI
Di dalam tubuh sebagian besar fisostigmin akan dihidrolisis oleh esterase plasma (pada proses
metabolisme) sehingga eksresi ginjal hanya sedikit berperan dalam eliminasinya. Hasil hidrolisis
Fisostigmin berupa asam metil karbamat dan eserolin akan dieksresikan dalam urin.

12
STABILITAS OBAT
Fisostigmin merupakan alkaloid. Alkaloid, sebagai basa lemah agak
peka terhadap panas, cahaya, kelembapan, dan basa mengalami
dekomposisi yang cepat. Dalam larutan, fisostigmin terhidrolisis
menjadi asam metil karbamat dan eserolin. Kedua senyawa ini tidak
menghambat AChE. Larutan paling stabil pada pH 6 dan tidak boleh
disterilkan dengan pemanasan.

13
Pada pH> 6, eseroline dapat mengalami
autoksidasi menjadi rubreserine.
Dalam kondisi basa (pH> 9), fisostigmin dapat
mengalami hidrolisis dengan cepat menjadi physostigmin terfotodegradasi pada 300 nm menjadi
eserolin.
deoxyeseroline
Larutan fisostigmin peka terhadap panas, sehingga
dapat terdekomposisi menjadi rubreserine.
H

deoxyeseroline

14
Untuk menghindari instabilitas maka :
• Fisostigmin dibuat dalam bentuk sediaan salap mata
• Harus disimpan pada wadah tertutup baik dan light resistant
• Dapat disimpan pada suhu ruang ( 20-25°C)
• Hindari menyimpan obat fisostigmin pada suhu 40 °C

15
DAFTAR PUSTAKA
Block, J.H., and Beale, J.M., 2012. Kimia Medisinal Organik dan Kimia Organik.
Chemical Book, 2017. Physostigmine. https://www.chemicalbook.com/ChemicalProductProperty_
EN_CB8770121.htm. Diakses pada 26 April 2019.
Goodman, 2014. Dasar Farmakologi Terapi 10th.
Katzung, B.G., Masters, S.B.,Trevor,A.J., 2012. Basic & Clinical Pharmacology.
Marques, L.A, et al. 2010. Analysis of acetylcholinesterase inhibitors: bioanalysis, degradation and metabolism.
Biomedical Chromatography.
Patrick, G.L., 2013. An Introduction to Medicinal Chemistry 5th.
Pubchem,2019. Physostigmine. https://pubchem.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/compound/physostigmine. Diakses pada 16 april
2019.
Toxnet, 2019. HSDB: PHYSOSTIGMINE. https://toxnet.nlm.nih.gov/cgibin/sis/search2/r?dbs+hs db:@term+@r
n+@rel+57-47-6 . Diakses pada 26 April 2019.

16
THANKS!
ANY QUESTIONS?

17

Anda mungkin juga menyukai