Anda di halaman 1dari 72

TATALAKSANA INFEKSI MENULAR

SEKSUAL

Rasmia Rowawi
KSIMSI-PERDOSKI

Pelatihan Akselerasi ARV


dalam Penanggulangan HIV AIDS dan PIMS
11 N o v e m b e r 2 0 2 0
ANAMNESIS
1 Keluhan Utama - Ulkus - Nyeri perut bagian bawa
- Duh tubuh - Sudah berapa lama
- Vegetasi - Terakhir berhubungan seksual
- Pembengkakan skrotum

2 Coitarche - Usia - Heteroseksual/homoseksual


- Dengan siapa?
3 Pasangan seksual

Cara melakukan - Genital-genital - Orogenital


4 - Anogenital
hubungan seksual

5 Kondom

6 Riwayat IMS Pasien dan pasangan seksual

7 Faktor risiko HIV

8 Riwayat terapi

9 Hari pertama haid terakhir

10 Kontrasepsi
PEMERIKSAAN FISIS
§ Terutama dilakukan pada daerah genitalia dan sekitarnya
§ Di ruang periksa dengan lampu yang cukup terang
§ Lampu sorot tambahan untuk pemeriksaan pasien perempuan dengan
inspekulo

Pasien perempuan, diperiksa dengan berbaring


pada meja ginekologik dalam
posisi litotomi
§ Pemeriksa duduk sambil melakukan inspeksi
dan palpasi mons pubis, labia, dan perineum
§ Periksa daerah genitalia luar dengan
memisahkan ke dua labia, perhatikan adakah
kemerahan, pembengkakan, luka/lecet, massa,
atau duh tubuh
PEMERIKSAAN FISIS PADA PEREMPUAN
Daerah inguinal dan pubis

Inspeksi Palpasi
Moluskum Kontagiosum Pedikulosis Pubis
Vulva

Inspeksi labia mayor


dan labia minor

Apakah terdapat eritem, papul, edem, erosi, atau ulkus?


Eritem dan edem à
Candidosis vulvovaginitis
Herpes genitalis Sifilis Chancroid
HSV 1 dan 2 T. pallidum H. ducreyi
Kondiloma lata Kutil anogenital
(Sifilis Sekunder)
Introitus vagina

Apakah terdapat duh tubuh? àBila iya nilai jumlah, warna, dan konsistensi
Inspeksi dinding vagina

Apakah ada eritem, papul, erosi, ulkus, atau duh tubuh?


Kandidiasis
Trikomoniasis
Inspeksi serviks

Apakah ada eritem, edem, papul, ulkus, atau duh tubuh?


Bila ada duh tubuh catat jumlah, warna, dan konsistensi
Porsio eritem, ektopi, dan tampak Cervicitis gonorrhoea
adanya duh tubuh pada OUE
Perianal

Papul à Kutil anogenital


PEMERIKSAAN FISIS PADA LAKI-LAKI
Pemeriksaan pasien laki-laki dapat dilakukan sambil duduk/ berdiri
• Perhatikan daerah penis, dari pangkal sampai ujung, serta daerah skrotum
• Perhatikan adakah duh tubuh, pembengkakan, luka/lecet atau lesi lain
• Lakukan inspeksi dan palpasi daerah genitalia, perineum, anus, dan
sekitarnya, serta abdomen
• Jangan lupa memeriksa daerah inguinal untuk mengetahui pembesaran
kelenjar getah bening setempat
• Bilamana tersedia fasilitas laboratorium, sekaligus dilakukan pengambilan
bahan pemeriksaan
• Pada pasien laki-laki dengan gejala duh tubuh genitalia disarankan untuk
tidak berkemih selama 2 jam, sebelum pemeriksaan
Palpasi daerah inguinal
Limfadenopati
Kulit dan rambut pubis
Moluskum Kontagiosum Pedikulosis Pubis
Balanitis
Posthitis
Fixed Drug Eruption pada glans penis
Herpes genitalis Sifilis Chancroid
HSV 1 dan 2 T. pallidum H. ducreyi
Kutil anogenital
Duh tubuh

Catat konsistensi, warna,


dan jumlah
PENGAMBILAN SPESIMEN
§ Pasien laki-laki dengan gejala duh tubuh uretra

§ Beri penjelasan lebih dahulu

§ Masukkan sengkelit steril ke dalam orifisium uretra eksterna sampai


kedalaman 1-2 cm, putar sengkelit, dan tarik keluar perlahan-lahan

§ Oleskan duh tubuh ke atas kaca obyek yang sudah disiapkan


Pasien perempuan dengan duh tubuh vagina:
§ Pasien perempuan dengan status sudah menikah, dilakukan
pemeriksaan inspekulo serta pengambilan spesimen
§ Bila daerah vulva terdapat banyak duh tubuh, bersihkan terlebih
dahulu dengan larutan KMnO4 atau larutan sublimat
§ Setiap pengambilan bahan harus menggunakan spekulum steril, swab
atau sengkelit steril

o Masukkan daun spekulum steril dalam keadaan tertutup dengan


posisi tegak/vertikal ke dalam vagina
o Setelah seluruhnya masuk, putar pelan-pelan sampai daun
spekulum dalam posisi datar/horizontal
o Buka spekulum, dengan bantuan lampu sorot vagina cari serviks.
o Kunci spekulum pada posisi itu sehingga serviks terfiksasi
PEMERIKSAAN PENUNJ ANG

IMS dapat didiagnosis di laboratorium berdasarkan pemeriksaan:


§ Mikroskop
§ Kultur (biakan)
§ Serologi
§ Deteksi antigen
§ Deteksi asam nukleat (NAAT: nucleic acid amplification test).
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDETEKSI NEISSERIA GONORRHOEAE
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDETEKSI TREPONEMA PALIDUM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDETEKSI HERPES SIMPLEX VIRUS
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
UNTUK INFEKSI
HSV-2
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDETEKSI CHLAMYDIA TRACHOMATIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDETEKSI TRICHOMONAS VAGINALIS
SEDIAAN BASAH
TRICHOMONAS
VAGINALIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDIAGNOSIS VAGINOSIS BAKTERI (VB)
Diagnosis VB secara klinis dan laboratorium dapat ditegakkan berdasarkan kriteria
Amsel dengan menemukan 3 dari 4 kriteria:
1. Duh tubuh vagina putih keabuan, homogen dan melekat;
2. pH >4,5;
3. Bau amis seperti ikan, dan
4. Clue cells.

§ Bentuk clue cells dapat dilihat pada sediaan apus duh tubuh vagina dengan
pewarnaan Gram
§ Bentuk sel epitel dengan bagian tepi sel dan inti sel yang kurang jelas
Normal Clue cells
PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK
MENDIAGNOSIS KANDIDIASIS VULVOVAGINALIS
(KVV)
§ Diagnosis à manifestasi klinis dan pemeriksaan mikroskopik sediaan basah /
spesimen yang ditetesi dengan kalium hidroksida (KOH)

§ Dengan cara ini dapat ditemukan sel ragi yang bertunas dan memberikan nilai
prediksi yang sangat tinggi untuk diagnosis KVV

§ Pemeriksaan dengan apusan spesimen yang diwarnai dengan pewarnaan


Gram, untuk menemukan sel ragi dan pseudohifa lebih disukai untuk
memastikan diagnosis kandidiasis
TATALAKSANA IMS BERDASARKAN
SINDROM, LABORATORIUM SEDERHANA
DAN ETIOLOGIS, SERTA
TATALAKSANA IMS SPESIFIK
DUH TUBUH
URETRA LAKI – LAKI
DENGAN
PENDEKATAN
SINDROM
DUH TUBUH
LAKI – LAKI
DENGAN
PEMERIKSAAN
MIKROSKOP
PENGOBATAN UNTUK SINDROM DUH
TUBUH URETRA

Obat pilihan Sefiksim 400 mg per oral, dosis tunggal DITAMBAH


Azitromisin 1g per oral dosis tunggal

Obat alternatif Sefiksim 400 mg per oral, dosis tunggal DITAMBAH


Doksisiklin* 100 mg per oral, 2x/hari selama 7 hari

ATAU

Sefiksim 400 mg per oral, dosis tunggal DITAMBAH


Eritromisin 500 mg, per oral, 4x/hari selama 7 hari

*Tidak boleh diberikan pada anak < 12 tahun


ULKUS
GENITAL
RINCIAN PENGOBATAN ULKUS GENITAL
BUBO INGUINALIS
RINCIAN PENGOBATAN BUBO
INGUINALIS
PEMBENGKAKAN
SKROTUM
PENGOBATAN PEMBENGKAKAN
SKROTUM
DUH TUBUH
VAGINA
DENGAN
PENDEKATAN
SINDROM
DUH TUBUH
VAGINA
DENGAN
SPEKULUM
DUH TUBUH
VAGINA
DENGAN
MIKROSKOP
DAN
SPEKULUM
PENGOBATAN
DUH TUBUH
VAGINA
NYERI PERUT
BAGIAN
BAWAH
DENGAN
PENDEKATAN
SINDROM
PENGOBATAN SINDROM NYERI PERUT
BAGIAN BAWAH
• Pengobatan untuk gonore dengan komplikasi DITAMBAH
Pengobatan untuk servisitis non-gonore DITAMBAH, Pengobatan
untuk bakteri anaerob

• Pengobatan pasien nyeri perut bagian bawah di rawat jalan


TONJOLAN
(VEGETASI)
PADA
GENITAL
DAN/ATAU
ANUS
BEBERAPA CARA PENGOBATAN KUTIL
KELAMIN
PROKTITIS
AKIBAT
INFEKSI
MENULAR
SEKSUAL
PENGOBATAN PROKTITIS AKIBAT IMS
TATALAKSANA IMS SPESIFIK

TERAPI INFEKSI GONOKOKUS


TERAPI INFEKSI CHLAMYDIA
TRACHOMATIS
TERAPI URETRITIS NON-GONOKOKUS
TERAPI INFEKSI SIFILIS
TERAPI INFEKSI HSV GENITAL
TERAPI
INFEKSI HPV-
KUTIL
ANOGENITAL
Kasus 1
Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) wanita, usia 20
tahun datang dengan keluhan keputihan yang banyak,
berwarna kuning kehijauan.

Terapi berdasarkan pendekatan sindrom yang diberikan


pada pasien tersebut adalah…..
Kasus 2
Seorang Ibu rumah tangga usia 40 tahun datang dengan
keluhan keputihan berwarna keabuan, tidak disertai gatal
pada kemaluan.
Suaminya mengeluh bau anyir setelah melakukan
senggama.
Pada pemeriksaan didapatkan pH >4,5, ditemukan clue cell,
dan whiff test positif.
Terapi yang diberikan pada pasien tersebut adalah…..
REFERENSI
1. Pedoman nasional infeksi menular seksual, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, 2020 (in press)
2. Laboratory diagnosis of sexually transmitted infection, including human
immunodeficiency virus, World Health Organization, 2013

Anda mungkin juga menyukai