Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME BERKEMIH

OLEH:
ANISA AZAZ A
KHAMID SIROJUL MUNIR
ZAHROTUN NISA
MUALIMATURROCHMAH

Berkemih
Berkemih merupakan proses pengosongan

vesika urinaria (kandung kemih).


Secara fisiologi, kandung kemih dapat
menimbulkan rangsangan pada saraf apabila
volume urin pada kandung kemih berisi
250-450 ml (dewasa) dan 200250 ml (anakanak).

Organ yang berperan dalam proses


berkemih
Ureter
Kandung
kemih/vesika
urinaria
Uretra

Saluran dengan panjang 2530cm


Berfungsi untuk mengangkut
urin dari ginjal ke kandung
kemih.
Berfungsi untuk menanmpung
urine sementara.
Urin akan dikeluarkan keluar
tubuh melalui uretra
Uretra perempuan (4cm) lebih
pendek daripada uretra laki-laki
(20cm)

Perbandingan uretra perempuan dan


uretra pada laki-laki
Uretra pada

perempuan

Uretra pada laki-laki

Mekanisme Pengeluaran
Urine
Jika diputuskan akan berkemih, otot

sfingter akan mengendur sehingga air


kemih mengalir melalui uretra dan otot
dinding kandung kemih berkontrakasi
untuk mendorong air kemih keluar.
Dorongan ini bisa ditingkatkan oleh
kontraksi dinding perut dan dasar
panggul yang akan meningkatkan
tekanan pada kandung kemih.

Mekanisme Menahan Kemih


Ginjal secara teratur menghasilkan air

kemih, mengalir melalui ureter ke


kandung kemih.
Bagian terendah dari kandung kemih
dilingkari oleh otot (sfingter) yang terus
menerus berkontraksi agar uretra tetap
tertutup.
Jika kandung kemih penuh, maka akan
disampaikan pesan dari kandung kemih
ke medula spinalis, dan diteruskan ke
otak. Sehingga seseorang merasa ingin
berkemih.
Secara sadar dia akan memutuskan

Faktor-faktor yang mempengaruhi


pengeluaran urin

1. Pertumbuhan dan perkembangan


2. Psikologis
3. Tonus otot
4. Intake cairan dan makanan
5. pengobatan

1. Pertumbuhan dan perkembangan


Usia dan berat badan dapat mempengaruhi

jumlah pengeluaran urin.


Pada usia lanjut volume kandung kemih
berkurang, perubahan fisiologis banyak
ditemukan setelah usia 50 tahun. Demikian
juga wanita hamil sehingga frekuensi
berkemih juga akan lebih sering.

2. Psikologis
Pada keadaan cemas dan stres akan

meningkatkan stimulasi berkemih.


Hal ini karena meningkatnya sensivitas untuk
keinginan berkemih dan jumlah urin yang
diproduksi.

3. Tonus otot
Eliminasi urin membutuhkan tonus otot

kandung kemih, otot abdomen,dan pelvis


untuk berkontraksi.
Jika ada gangguan tonus otot, dorongan untuk
berkemih juga akan berkurang.

4. Intake cairan dan makanan


Alkohol menghambat anti diuretik hormon,

kopi, teh, coklat, dan cola (mengandung


kafein) dapat meningkatkan pembuangan dan
ekskresi urin.

5. pengobatan
Pemberian tindakan pengobatan dapat

berdampak pada terjadinya peningkatan atau


penurunan proses perkemihan. Misalnya
pemberian diure;tik dapat meningkatkan
jumlah urine, se;dangkan pemberian obat
antikolinergik dan antihipertensi dapat
menyebabkan retensi urine.

Anda mungkin juga menyukai