OBAT HERBAL
Dr.dr.Dona Suzana M.Si
Pendahuluan
Obat herbal dimulai berabad-abad lalu dan dikenal
dimanca negara
Indonesia (iklim tropis) memiliki keanekaragaman
hayati terbesar ke 2 setelah Brazil.
Dari + 40.000 spesies tanaman, 30.000 hidup di
kepulauan Indonesia.
940 spesies tanaman obat , > 180 spesies telah
digunakan sebagai bahan industri obat tradisional.
Indonesia (negara agraris) memiliki banyak potensi
area belum dimanfaatkan.
Pendahuluan…
OT
Prev
entif
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian
(galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
5. Penelitian
3 Kelompok Obat Tradisional dan Kriteria
Dalam Pengembangannya
BENTUK SEDERHANA
JAMU
KHASIAT & KEAMANAN
EMPIRIK (TURUN-TEMURUN)
UJI PRAKLINIK
FITOFARMAKA TEK. FARMASI
UJI KLINIK
Perbedaan Obat Tradisional Indonesia/Obat
Herbal dengan Obat Modern
Tahapan Pengembangan Obat
Tradisional
seleksi
Uji preklinik
Uji klinik
Seleksi
Herbal medicine
Not necessarily always safe
Some gives serious adverse reactions
Some contain chemical that may produce long term
side effect (carcinogenic, hepatotoxic, etc)
used appropriately
(quality control and standardization)
Seleksi
Basic criteria
Locally available
Usefull for common health problems
Availability of references on their safety and efficacy
Uji Preklinik
• Uji Toksisitas ->Keamanan :
Uji toksisitas akut :
Untuk mengetahui toksisitas potensial akut/LD 50,
gangguan klinis, spektrum efek toksisitas dan
mekanisme kematian
Uji toksisitas jangka panjang :
Untuk mengetahui efek toksik dari penggunaan obat
tradisional jangka panjang
Uji Toksisitas Khusus :
Uji mutagenik, teratogenik, Karsinogenik.
Uji Farmakodinamik ->Khasiat :
Untuk mengetahui efek dari Obat Tradisional dan
pengaruh pada organ tubuh
Uji Teknologi Farmasi
= obat modern
Randomized Controlled Trial
Telah terbukti aman dan berkhasiat
pada uji preklinik
Prinsip etik uji klinik harus
dipenuhi
Uji klinik…
Kendala:
Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk melakukan uji klinik
Uji klinik hanya dapat dilakukan bila obat tradisional telah
terbukti berkhasiat dan aman pada uji preklinik
Perlunya standardisasi bahan yang diuji
Sulitnya menentukan dosis yang tepat karena penentuan
dosis berdasarkan dosis empiris, selain itu kandungan
kimia tanaman tergantung pada banyak faktor.
Kekhawatiran produsen akan hasil yang negatif terutama bagi
produk yang telah laku di pasaran
Regulation of Herbal Medicine
For traditionally used medicinal herbal For new medicinal herbal products (no
products traditional history)
Label requirement
Use official language by the countries or areas
name of product
name and quantity of active ingredients
dosage form
directions for use including indications, dosage, mode of administration, duration of
use, age group limitations, and use during pregnancy and lactation
warning statements and relevant contraindications, adverse effects
expiry date
storage conditions
name and address of manufacturers and/or importers
registration or notification (listing) number
Regulation of Herbal Medicine
Kelompok Jamu :
Harus mencantumkan logo dan tulisan “JAMU”
Logo berupa “RANTING DAUN TERLETAK DALAM LINGKARAN” di
bagian atas sebelah kiri dari wadah/pembungkus/brosur
Logo (ranting daun) dicetak dalam warna hijau diatas dasar warna putih
atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna logo
Tulisan “JAMU” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan warna
hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras
dengan tulisan “JAMU”
Kelompok Obat Herbal Terstandar :
Harus mencantumkan logo dan tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR”
Logo berupa “JARI-JARI DAUN (3 pasang) TERLETAK DALAM
LINGKARAN” di bagian atas sebelah kiri dari wadah/pembungkus/brosur
Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dalam warna hijau diatas
dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna
logo
Tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR” harus jelas dan mudah dibaca,
dicetak dengan warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang
menyolok kontras dengan tulisan “OBAT HERBAL TERSTANDAR”
Kelompok FITOFARMAKA :
Harus mencantumkan logo dan tulisan “FITOFARMAKA”
Logo berupa “JARI-JARI DAUN (YANG KEMUDIAN MEMBENTUK
BINTANG) TERLETAK DALAM LINGKARAN” di bagian atas sebelah
kiri dari wadah/pembungkus/brosur
Logo (jari-jari daun dalam lingkaran) dicetak dalam warna hijau diatas
dasar warna putih atau warna lain yang menyolok kontras dengan warna
logo
Tulisan “FITOFARMAKA” harus jelas dan mudah dibaca, dicetak dengan
warna hitam diatas dasar warna putih atau warna lain yang menyolok
kontras dengan tulisan “FITOFARMAKA”
Produk OHT yang telah terdaftar
Fitolac Psidii
Rheumakur
Glucogard
Sehat Tubuh (Tian Ran Ling
Hi-Stimuno
Yao)
Irex Max Kapsul Songgolangit
Kiranti Pegal Linu Stop Diar Plus
Sehat Segar (Wild Ling Xian Cao) Inlacin 50 & inlacin 100
Helmig’s Sari Temulawak (Sugar Phalecarps
Free) Tulak
Neurat
Diapet NR
Tolak Angin
T-Boost
Diakur
Antangin JRG + Madu
Laxal
Bilon
Kiranti Sehat Wanita + Fiber
OB Herbal
Slimming Tea Jamu Celup
Pelangsing Kenis
Neosendi Mastin
Niran Kiranti Sehat Datang Bulan Plus
Disolf Juice
Produk Fitofarmaka yang telah terdaftar
Nodiar
Rheumaneer
Stimuno
Tensigard Agromed
X-Gra
Livitens
Bahan Aktif dan Bentuk Sediaan Obat Herbal
1. Jamu
Bahan Aktif:
Belum ditetapkan / diidentifikasi (mungkin ada
beberapa)
Bentuk Sediaan:
Decocta / infusa (godokan), Seduhan,
Olesan,
Bubuk/ racikan.
Bahan Aktif dan Bentuk Sediaan Obat Herbal
Parameter Ekstrak Herbal Terstandar
Menurut Buku Monograf Ekstrak dan Parameter Standar
(BPOM), parameter yang harus diuji terhadap ekstrak :
A. Parameter spesifik
1. Identifikasi ekstrak
2. Organoleptik ekstrak
3. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu
B. Parameter non spesifik
1.Susut pengeringan 7. Cemaran logam berat
2.Bobot jenis 8. Cemaran mikroba
3.Kadar air - ALT
4.Kadar abu - MPN Coliform
5.Sisa pelarut - Uji angka kapang & khamir
6.Residu pestisida - Uji cemaran aflatoxin
Bahan Aktif dan Bentuk Sediaan Obat Herbal
EFEK SAMPING
(Adverse Reaction = Side effect)
PREDICTABLE UNPREDICTABLE
Penggunaan produk
Konsumsi produk yang
mengandung ginkgo biloba
mengandung valerian
epitaksis (mimisan)
ngantuk
Faktor Penyebab Efek Samping
Terutama :
Kematian
Mengancam Jiwa
Perawatan di RS
Menimbulkan kecatatan
Menimbulkan cacat lahir
Interaksi Obat Herbal – obat
Farmakodinamik
1. Interaksi aditif : memberi efek yang sama dengan obat dan
me ↑ efek obat
Contoh : aktifitas hipnotik dari benzodiaze me ↑ + valerian
Aktifitas antikoagulan warfarin me ↑ + ginkgo, garlic dan
ginger
2 . Interaksi antagonis :
Contoh : herbal mengandung cafein (cola, guarana, green
tea) antagonis dgn obat antihipertensi
Interaksi Obat Herbal – obat
Farmakokinetik
Absorpsi :
perubahan pH lambung
Pembentukan kompleks
Motilitas intestinal
Contoh :
aloe leaf. Guar gum, senna produk weight loss & laxative
absorpsi obat
Metabolisme
Licorice me ↓ kan metabolisme kortikosteroid
ES bahkan toksik
Echinacea & chamomile menghambat aktivitas
CYP3A4 bila digunakan bersama alprazolam,
simvastatin.
Studi Yuan Cs : ginseng bekerja pada CYP2C9
me Me ↓ kan efektifitas warfarin . Selain itu
ginseng juga menghambat CYP3A4 dan
berinteraksi dengan obat kardiovaskuler spt
digoxin dan nifedipine
Ekskresi