ABSTRAK
Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh kenaikan
glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel β pankreas dan atau resistensi insulin.
Komplikasi akut diabetes melitus adalah hipoglikemia, suatu keadaan di mana konsentrasi
glukosa serum <70 mg/dL. Hipoglikemia pada pasien diabetes melitus sering berkaitan dengan
penggunaan obat anti diabetik sulfonilurea. Seorang wanita usia 48 tahun dilaporkan dengan
badan lemas, pusing, mual, muntah, berat badan turun, memiliki riwayat diabetes melitus dengan
pengobatan rutin sulfonilurea, kadar gula darah 61 mg/dL sehingga pasien didiagnosis dengan
hipoglikemia dan diterapi dengan larutan dextrose. Terapi diberikan untuk mengembalikan level
gula darah pasien ke rentang normal dengan cepat serta mengurangi injuri. Sulfonilurea bekerja
dengan meningkatkan sekresi insulin dan tidak tergantung pada glukosa sehingga mengakibatkan
kejadian hipoglikemia yang lebih tinggi. Risiko hipoglikemia akibat sulfonilurea dikaitkan
dengan farmakokinetik dan waktu paruh. Hipoglikemia dapat berlangsung lama sehingga harus
diawasi sampai seluruh obat dieksresi dan waktu kerja obat telah habis.
135
ISSN: 2721-2882
PENDAHULUAN dalam darah di bawah normal. Saat
penyakit gangguan yang ditandai oleh jumlah di bawah 60 mg/dL atau di bawah
kenaikan gula darah akibat penurunan 80 mg/dL dengan gejala klinis (Goldman,
Diabetes Federation (IDF) pada tahun terjadi pada DM tipe 1 dengan angka
2015, prevalensi tertinggi kejadian kejadian 10% - 30% pasien per tahun
13.7% diikuti oleh regional Asia kejadiannya 1.2% pasien per tahun. Rata-
berada pada peringkat ke-7 dunia dengan dari 3.2 per 100 orang per tahun menjadi
prevalensi DM sebanyak 10 juta jiwa 7.7 per 100 orang per tahun pada
136
ISSN: 2721-2882
keadaan yang sangat berbahaya dan dapat obat rutin antara lain pioglitazone,
mengalami penurunan kadar dari normal melitus diakui pada adik pasien. Riwayat
fungsi otak secara langsung (Goldman, ginjal, dan penyakit sistemik lainnya
datang ke IGD RSUD Ir. Soekarno tangga. Keadaan rumah pasien dikatakan
dengan keluhan lemas satu hari sebelum suami dan satu orang anak. Hubungan
masuk Rumah Sakit. Pasien juga sosial pasien dengan keluarga dan
sehingga berat badan turun sebanyak 30 ditemukan keadaan umum tampak lemah,
Dua bulan sebelumnya pasien suhu tubuh 36.2°C, tekanan darah 131/79
pernah dirawat di Rumah Sakit Indriati mmHg, nadi 112 x/menit irama teratur,
dengan diabetes melitus. Pasien mengaku respirasi 20 x/menit, SpO2 91% dan GDS
kolesterol tinggi. Pasien rutin kontrol di konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-).
Rumah Sakit Indriyati dan mendapatkan Pada pemeriksaan dada bentuk dada
137
ISSN: 2721-2882
normal, gerakan dada kanan dan kiri PEMBAHASAN
suara nafas vesikular, tidak ada ronki, dan pasien wanita usia 48 tahun dengan
tidak ada mengi. Suara jantung S1 dan S2 keluhan keluhan lemas satu hari sebelum
reguler, tidak ditemukan murmur. Pada masuk Rumah Sakit. Pasien juga
nyeri tekan, hepar dan lien tidak teraba Pasien mengakui sering BAK dan minum
adanya massa maupun pembesaran, tidak serta sedikit makan sehingga BB turun
ada asites, bising usus normal. Pada sebanyak 30 kg dalam satu bulan. Pasien
sianosis, tidak tampak kuning, akral berobat rutin. Obat anti diabetes yang
teraba hangat, tidak ada edema, tidak ada dikonsumsi pasien adalah pioglitazone
kadar gula darah sewaktu 61 mg/dL. (PPAR gamma) suatu respeptor inti di sel
Pasien didiagnosis dengan otot dan sel lemak. Golongan ini memiliki
138
ISSN: 2721-2882
dikaitkan dengan retensi cairan, anemia, pertama. Risiko hipoglikemia sulfonilurea
pasien gagal jantung karena dapat dan paling tinggi pada sulfonilurea kerja
memperberat edema dan juga pada pasien panjang seperti glibenklamid (Kesehatan,
dengan gangguan fungsi hati (Kroon and 2005; Anthony, 2011; RI, 2015).
Mekanisme kerja golongan ini adalah gula darah kurang dari 70 mg/dL.
baik. Sulfonilurea dimetabolisme di hati saat pasien berada pada ruang perawatan
dan terutama diekskresikan oleh ginjal. klinis maupun dapat menyerang tanpa
diare dan konstipasi, gangguan gungsi pemberian dosis insulin yang berlebih
hati, gangguan darah seperti leukopenia, pada DM tipe 1, perhitungan dosis insulin
trombositopenia, anemia hemolitik dan yang tidak sesuai dengan intake makanan,
paling sering adalah hipoglikemia dan sebagai obat untuk menstimulasi produksi
peningkatan berat badan. Sulfonilurea insulin tubuh, makan terlalu sedikit atau
hipoglikemia lebih besar dari generasi fisik yang berlebih (Paluchamy, 2019).
139
ISSN: 2721-2882
Sulfonilurea diketahui 3. Penggunaan glukosa meningkat
pada semua tipe selama 6 tahun, terhadap otak apabila terjadi kekurangan
sulfonilurea, dan 3% akibat dari tidak kejang hingga koma. Gejala autonom
adekuatnya diet (Augello and Ceriello, adalah gejala yang terjadi sebagai akibat
140
ISSN: 2721-2882
berhubungan dengan hipoglikemia, kadar yang berlebihan seperti olahraga yang
glukosa plasma yang rendah dan terlalu lama. Hampir semua penyandang
wawancara studi pendahuluan yang telah dan simtomatik lebih dari 30% pada
dilakukan oleh peneliti pada 12 orang diabetes mellitus tipe 2 (DMT2). Pasien
pagi dan sore tanpa diikuti dengan asupan mengurangi atau meniadakan risiko injuri
141
ISSN: 2721-2882
overtreatment yang bisa menjadikan Monitoring glukosa darah perlu
Darah Mandiri (PGDM), khususnya dengan gula darah kurang dari 70 mg/dL.
bagi pengguna insulin atau obat oral Penyebab hipoglikemia pada orang DM
142
ISSN: 2721-2882
Triad. Tujuan terapi hipoglikemia adalah Pharmaceutical care untuk Penyakit
Diabetes Melitus. Jakarta:
mengembalikan dengan cepat level Departemen Kesehatan RI.
143
ISSN: 2721-2882
Interna Publishing, p. 1961. Hypoglycemia Diabetes Canada
Clinical Practice Guidelines Expert
Yale, J., Paty, B. and Senior, P. (2018) Committee’, Canada Journal
‘Clinical Practice Guidelines Diabetes, 42, pp. S104–S108.
144
ISSN: 2721-2882