Disusun oleh:
Kinanti Safira Fajrin- 1910221082
Pembimbing:
Dr. Hascaryo Nugroho, Sp. Pd
DEFINISI
& ETIOLOGI
Definisi : Etiologi:
Di Amerika Serikat, prevalensi hipertiroidisime sekitar 1,2% (0,5% jelas dan 0,7 subklinis)
penyebab paling umum : penyakit Graves
Penyakit Graves (GD) berlanjut sebagai etiologi hipertiroidisme yang paling sering ditemui
yang menyebabkan sekitar 60-80% dari semua kasus tirotoksikosis di seluruh dunia.
Penyakit ini (GD) sering ditemukan pada wanita dengan rasio wanita:pria adalah 8:1.
Patofisiologi
• Normalnya, sekresi hormon tiroid diatur oleh mekanisme kompleks feedback yang melibatkan
faktor stimulator dan inhibitor. TRH dari hipotalamus menstimulasi hipofisis untuk melepaskan
TSH. Pengikatan TSH terhadap reseptor pada kelenjar tiroid dapat menyebabkan pelepasan hormon
tiroid, terutama T4 dan sedikit T3. Sebaliknya, peningkatan level dari hormon ini dapat berperan
pada hipotalamus untuk menurunkan sekresi TRH.
Sintesis hormon tiroid membutuhkan iodin. Iodida inorganik yang didapat dari diet ditranspor ke
kelenjar tiroid oleh enzim tiroid peroxidasee melalui proses yang disebut organifikasi. Hasilnya adalah
terbentuknya monoiodotirosin (MIT) dan diiodotirosin (DIT), yang dipasangkan membentuk T3 dan
T4, yang kemudian disimpan dengan tiroglobulin dalam lumen folikel tiroid (Lee, 2014).
Gejala Klinis
Tingginya T4, T3 atau keduanya dapat menyebabkan tingginya basal
metabolic rate. Keadaan ini disebut hypermetabolic state. Pada keadaan
hipermetabolik, dapat mengalami tingginya denyut jantung,
peningkatan tekanan darah, dan tremor tangan. Juga dapat terjadi
intoleransi panas dan berkeringat banyak. Hipertiroid dapat
menyebabkan seringnya BAB, penurunan berat badan, dan pada wanita
dapat terjadi gangguan siklus menstruasi.
Gejala yang mungkin dialami pasien dengan hipertiroid (Lights, 2015)
adalah perubahan pola nafsu makan, susah tidur, kelelahan, sering
buang BAB atau mungkin diare, palpitasi, intoleransi terhadap panas,
berkeringat berlebihan, iritabilitas, mual dan muntah, terganggunya
periode menstruasi, gangguan mental, kelemahan otot, kecemasan,
masalah fertilitas, nafas dangkal, paralisis tiba-tiba, tremor, perubahan
penglihatan, kehilangan BB, pusing, rambut menipis, gatal,
kemungkinan naiknya gula darah.
Diagnosis &
Pemeriksaan
Anamnesis : Pemeriksaan Fisik:
B-adrenergic-antagonis Propanolol Mengurangi dampak hormone tiroid pada Obat tambahan kadang sebagai obat tunggal
Metoprolol Atenolol jaringan pada tiroiditis
Nadolo
Menghambat
Bahan mengandung Iodine keluarnya T4 dan T3. Menghambat T4 dan T3 Persiapan tiroidektomi. Pada krisis tiroid bukan
serta produksi T3 ekstratiroidal untuk penggunaan rutin.
Kalium iodide, Solusi Lugol, Natrium Ipodat ,Asam Iopanoat
Obat lainnya Menghambat transport yodium, sintesis dan Bukan indikasi rutin pada subakut tiroiditis berat,
Kalium perklorat keluarnya hormone. Memperbaiki efek dan krisis tiroid.
Litium karbonat Glukokortikoids hormone di jaringan dan sifatimunologis
TATALAKSANA
Operasi :
.
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi
hipertiroidisme. Indikasi operasi adalah:
1) Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan
obat antitiroid dosis besar.
2) Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak
berespons terhadap obat antitiroid.
3) Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat
menerima yodium radioaktif.
4) Adenoma toksik atau struma multinodular toksik.