Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN GOITER

1. Untuk memastikan status fungsional goiter tersebut, diperlukan pengukuran T4 serum bebas
dan kadar TSH.
2. Terapi nodula antara lain dengan penekanan TSH oleh tiroksin, yaitu pengobatan yang akan
mengakibatkan penekanan TSH hipofisis, dan penghambatan fungsi tiroid disertai atrofi kelenjar
tiroid.
3. Pembedahan dapat dianjukan untuk goiter yang besar yang berguna dalam menghilangkan
gangguan mekanis dan kosmestis yang diakibatkannya. namun tujuan utama dalam
pembedahan adalah untuk mengurangi massa fungsional pada tiroid, mengurangi penekanan
dan esophagus dan trakhea, mengurangi kejadian tumor atau keganasan.
4. Terapi Radioiodine
Merupakan Terapi alternatif dengan tujuan untuk mempertahankan fungsi dari jaringan tiroid
normal. Radioidodine juga digunakan untuk mengurangi volume nodul.
5. Obat Anti-tiroid (tionamid) yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil (PTU) dan
metimasol/karbimasol.
6. Goiter timbul sebagai akibat dari kekurangan yodium, garam dabur harus diberi tambahan
yodium.(Price dan Wilson,2002).

Jika pasien eutiroid dan keganasan berhasil disingkirkan, tidak diperlukan pengobatan kecuali jika
pembengkakan sangat jelas atau menimbulkan gejala penekanan. (David Rubenstein,2003)

a. Operasi/Pembedahan
Pembedahan menghasilkan hipotiroidisme permanen yang kurang sering dibandingkan dengan yodium
radioaktif. Terapi ini tepat untuk para pasien m hipotiroidisme yang tidak mau mempertimbangkan
yodium radioaktif dan tidak dapat diterapi dengan obat-obat anti tiroid. Reaksi-reaksi yang merugikan
yang dialami dan untuk pasien hamil dengan tirotoksikosis parah atau kekambuhan.Pada wanita hamil
atau wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal (suntik atau pil KB), kadar hormon tiroid total
tampak meningkat. Hal ini disebabkan makin banyak tiroid yang terikat oleh protein maka perlu
dilakukan pemeriksaan kadar T4 sehingga dapat diketahui keadaan fungsi tiroid. Pembedahan dengan
mengangkat sebagian besar kelenjar tiroid, sebelum pembedahan tidak perlu pengobatan dan sesudah
pembedahan akan dirawat sekitar 3 hari. Kemudian diberikan obat tiroksin karena jaringan tiroid yang
tersisa mungkin tidak cukup memproduksi hormon dalam jumlah yang adekuat dan pemeriksaan
laboratorium untuk menentukan struma dilakukan 3-4 minggu setelah tindakan pembedahan
b. 2. Yodium Radioaktif
Yodium radioaktif memberikan radiasi dengan dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid sehingga
menghasilkan ablasi jaringan. Pasien yang tidak mau dioperasi maka pemberian yodium radioaktif dapat
mengurangi gondok sekitar 50 %. Yodium radioaktif tersebut berkumpul dalam kelenjar tiroid sehingga
memperkecil penyinaran terhadap jaringan tubuh lainnya. Terapi ini tidak meningkatkan resiko kanker,
leukimia, atau kelainan genetic.Yodium radioaktif diberikan dalam bentuk kapsul atau cairan yang harus
diminum di rumah sakit, obat ini ini biasanya diberikan empat minggu setelah operasi, sebelum
pemberian obat tiroksin.
b.3.
Pemberian Tiroksin dan obat Anti-Tiroid
Tiroksin digunakan untuk menyusutkan ukuran struma, selama ini diyakinibahwa pertumbuhan sel
kanker tiroid dipengaruhi hormon TSH. Oleh karena itu untuk menekan TSH serendah mungkin diberikan
hormon tiroksin (T4) ini juga diberikan untuk mengatasi hipotiroidisme yang terjadi sesudah operasi
pengangkatan kelenjar tiroid.Obat anti-tiroid (tionamid) yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil
(PTU) dan metimasol/karbimasol.

1. Konservatif/medikamentosa
a. Goiter non toksik : iodium, ekstrak tiroid 20-30 mg/dl
b. Goiter toksik :
 Bed rest
 PTU 100-200 mg (propilthiouracil)
Merupakan obat anti-tiroid, dimana bekerjanya dengan prevensi pada sintesis dan
akhir dari tiroksin. Obat ini bekerja mencegah produksi tiroksin (T4). Diberikan dosis
3x 100 mg/hari tiap 8 jam sampai tercapai eutiroid. Bila menjadi eutiroid
dilanjutkan dengan dosis maintenance 2 x 5 mg/hari selama 12-18 bulan.

 Lugol 5 – 10 tetes
Obat ini membantu mengubah menjadi tiroksin dan mengurangi vaskularisasi serta
kerapuhan kelenjar tiroid. Digunakan 10-21 hari sebelum operasi. Namun sekarang
tidak digunakan lagi, oleh karena propanolol lebih baik dalam mengurangi
vaskularisasi dan kerapuhan kelenjar. Dosis 3 x 5-10 mg/hari selama 14 hari.
 Iodium (I131)
2. Radioterapi
Menggunakan I131, biasanya diberikan pada pasien yang telah diterapi dengan obat anti-
tiroid dan telah menjadi eutiroid. Indikasi radioterapi adalah pasien pada awal penyakit
atau pasien dengan resiko tinggi untuk operasi dan untuk pasien dengan hipotiroid
rekuren. Radioterapi merupakan kontraindikasi bagi wanita hamil dan anak-anak.

3. Operatif
a. Isthmulobectomy , mengangkat isthmus
b. Lobectomy, mengangkat satu lobus, bila subtotal sisa 3 gram
c. Tiroidectomi total, semua kelenjar tiroid diangkat
d. Tiroidectomy subtotal bilateral, mengangkat sebagian lobus kanan dan sebagian kiri.
e. Near total tiroidectomi, isthmulobectomy dextra dan lobectomy subtotal sinistra dan
sebaliknya.
f. RND (Radical Neck Dissection), mengangkat seluruh jaringan limfoid pada leher sisi
yang bersangkutan dengan menyertakan n. accessories, v. jugularis eksterna dan
interna, m. sternocleidomastoideus dan m. omohyoideus serta kelenjar ludah
submandibularis.

DAFTAR PUSTAKA

Rubeinstein,David dkk.2003.Lecture Notes : Kedokteran Klinis,Ed.6.Jakarta : EGC

Price, Sylvia A. dan Wilson, Lorraine M.2002.Patofisiologi : Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit,Ed.6
Vol.2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai