OLEH:
AULIA RIZKI RAHIM
110 2016 0063
Pembimbing:
1. dr. Syamsu Rijal, M.Kes Sp.PA
2. dr. Eny Arlini Wello
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
1. Bagi peneliti
Penelitian ini adalah wujud aplikasi disiplin ilmu yang telah dipelajari
3. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lambung
2.1.1. Anatomi
2.1.2. Fisiologi
2.2.1. Epidemiologi
2.2.2. Patofisiologi
2.3.1. Deskripsi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma longa linn
1. Efek Antioksidan
Ekstrak kunyit mengerahkan aktivitas antioksidan yang signifikan.
Meskipun ekstrak air dan lemak larut terbukti efektif dalam berbagai model
in vitro dan in vivo, kurkumin adalah komponen yang paling kuat.5-8
Aktivitas antioksidan kurkumin sebanding dengan antioksidan standar
seperti vitamin C dan E dan hydroxyanisole butylated dan butylated
hydroxytoluene.5,9 .
Untuk spesies oksigen aktif, kurkumin sedikit lebih lemah daripada
vitamin C tetapi lebih kuat daripada vitamin E dan superoksida dismutase.
Terhadap radikal hidroksil, kurkumin menawarkan efektivitas yang lebih
baik daripada vitamin ini. Tidak semua sifat antioksidan kunyit adalah
karena kurkumin saja, karena ekstrak kunyit berair lebih efektif melawan
superoksida daripada kurkumin dan jauh lebih kuat dalam menghambat
kerusakan oksidatif pada DNA.7,8 Aktivitas antioksidan kurkumin dapat
menjelaskan sebagian kapasitas antikofogenik dan kardioprotektif dari
bumbu ini (lihat bagian tentang “Efek Anti kanker” dan “Efek
Kardiovaskular”). Studi in vitro dan in vivo juga telah menunjukkan
tindakan antioksidan ini menjadi neuroprotektif.
3. Efek Antiinflamasi
Keterangan
: Menghambat
: Menyebabkan/mengandung
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
: Variabel Antara
2.4. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Hewan uji yang dipakai adalah 24 ekor tikus putih galur wistar (Rattus
bulan dengan berat kira-kira 150-200 gram yang kemudian dibagi menjadi
eksperimental, yaitu:
(t-1) (n-1) ≥ 15
Keterangan :
t = kelompok perlakuan
(t-1) (n-1) ≥ 15
(3-1) (n-1) ≥ 15
2n-2 ≥ 15
2n ≥ 17
n ≥ 8.5
sampling pada subyek yang telah dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :
a) Variabel Independent
novergicus).
b) Variabel Dependent
Tikus putih
Analisis lesi
Kesimpulan
3.8 Instrumen Penelitian
4. Timbangan
6. Alat tulis
9. Kamera digital
10.Kaca pembesar
3. Alkohol 96%
3.8.3 Penentuan Dosis Ekstrak Kunyit (Curcuma longa)
bahan plastik. Dasar kandang dilapisi dengan sekam setebal 0,5-1 cm.
Cahaya dikontrol agar 12 jam terang (pukul 06.00 sampai dengan pukul
18.00) dan 12 jam gelap (pukul 18.00 sampai dengan pukul 06.00),
alamiah.
lebih 2 hari.
Penelitian akan dilakukan berdasarkan langkah I- V yang
masing kelompok terdiri atas 8 ekor tikus putih galur wistar (Rattus
sonde pada tikus dan kelompok 3 sebagai kelompok kontrol positif ialah
c. Langkah III : Semua subjek penelitian dipuasakan selama 6-7 jam lalu
dosis pada hewan coba, lalu hewan dikorbankan dan memulai untuk
membedah.
terbentuknya tukak.
3.9 Analisis Data
6. L CL, Terra OADA, Benefícios ES, França VF, Sato SW, Claudia E,
et al. Medicinais. 2016;(44):189–94.