BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Letak paling luar
sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar. Hal-hal tersebut
menyebabkan kulit rentan terkena penyakit. Salah satu penyakit kulit yang
paling sering diderita oleh masyarakat adalah jerawat (Kumesan, dkk., 2013).
Masalah kulit wajah seringkali menjadi sorotan. Salah satu masalah kulit
solusi untuk jerawat yang beberapa dekade ini masih banyak diresepkan. Akan
1
harus ditinjau kembali untuk membatasi perkembangan resistensi antibiotik.
Saat ini mulai banyak yang memilih back to nature dalam pengobatan jerawat
karena efek samping lebih ringan dari pengobatan secara medis (Ismiyati,
2014).
beragam jenis dan merknya diantaranya bedak, krim muka dan masker.
sediaan, salah satunya dalam bentuk masker wajah peel off yang memiliki
Masker wajah adalah sediaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah. Salah
satu jenis masker wajah adalah masker wajah gel peel off. Masker tersebut
dapat menggunakan produk bahan alam sebagai zat aktifnya (Utami, 2014).
Salah satu bahan obat berkhasiat yang berasal dari tumbuhan untuk
ditanah air kita seperti tanaman randu atau pohon kapuk (C. pentandra) adalah
pohon yang banyak tumbuh di daerah rendah sampai 400 meter dari
permukaan laut, di kebun, di tepi jalan, dan di tempat lain yang berhawa panas
(Heyne, 1987).
2
dkk (2011), daun randu mengandung senyawa fenol, flavonoid dan saponin.
Selain itu, kandungan kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kapuk
heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi residu daun randu 5 mg/ml juga memberikan zona
wash antijerawat dengan fraksi teraktif dari ekstrak daun kapuk dan uji
12228 dan Propionibacterium acnes isolat klinik, dimana fraksi etil asetat
(KHTM) 0,25% terhadap kedua bakteri uji. Fraksi ini mempunyai rendemen
sebesar 13,68% dan paling sedikit mengandung empat senyawa kimia dari
3
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian mengenai Formulasi Sediaan Masker Gel Peel Off Ekstrak Etanol
Terpurifikasi Daun Kapuk (C. pentandra) Sebagai Anti Jerawat Dan Uji
B. Rumusan Masalah
3. Bagaimana stabilitas formula sediaan masker gel peel off ekstrak etanol
C. Tujuan
1. Untuk memperoleh formulasi sediaan masker gel peel off dari ekstrak etanol
3. Untuk mengetahui stabilitas formula sediaan masker gel peel off ekstrak
4
D. Manfaat
mengenai pembuatan sediaan, uji aktivitas antibakteri dan uji stabilitas fisik
2. Bagi institusi yaitu dapat dijadikan sumber ilmu pengetahuan dan informasi
ekstrak daun kapuk randu yang dapat digunakan sebagai sediaan masker gel
peel off.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kapuk randu atau kapuk (C. pentandra) adalah pohon tropis yang
tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae, berasal dari bagian utara dari
Amerika selatan, Amerika tengah dan Karibia dan (untuk varietas C. pentandra
Regnum : Plantae
Phylum : Angiosperm
Divisi : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
6
besar yang berbentuk kerucut. Daunnya bertangkai panjang. Bunga
keras dan berwarna hijau jika masih muda serta berwarna coklat jika telah
tua. Dalam buahnya terdapat biji yang dikelilingi bulu-bulu halus, serat
Bentuk bijinya bulat, kecil-kecil, dan berwarna hitam (Setiadi, 1983). Dari
setiap buah kapuk yang masak berisi sekitar 35% serat, 15% teras dengan
kulit buah dan 50% biji kapuk yang beratnya antara 25-40 gram. Setiap
dkk., 2014).
2014).
7
Selain itu, kandungan kimia yang terkandung dalam ekstrak etanol
(Prasanty, 2014).
multifaktor yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor genetik, ras, musim,
psikis, hormonal, infeksi bakteri, dan keaktifan dari kelenjar minyak. Hal yang
8
Propionibacterium acnes (P. acnes) yang secara normal terdapat pada kulit dan
batang dan merupakan flora normal kulit yang ikut berperan dalam
lemak tak jenuh menjadi asam lemak jenuh yang menyebabkan sebum menjadi
Kingdom : Bacteria
Phylum : Actinobacteria
Ordo : Actinomycetales
Familia : Propionibacteriaceae
9
C. Masker Gel
dalam kulit, dipergunakan pada badan atau bagian badan manusia dengan
2013).
pemakaian masker pada umumnya cukup rumit padahal gaya hidup masyarakat
masker peel off. Masker peel off merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit
yang berbentuk gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu
hingga mengering. Sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang
Salah satu masalah kulit yang mendapat perhatian bagi wanita adalah
jerawat (Acne vulgaris), kulit kusam dan penuaan dini. Masalah kulit ini cukup
10
merisaukan karena berhubungan dengan menurunnya kepercayaan diri akibat
wajah tetap sehat adalah dengan perawatan kulit yang dilakukan secara rutin
jerawat dan penuaan dini. Sediaan masker wajah banyak terdapat di pasaran
dengan berbagai jenis, salah satunya yaitu masker wajah peel off. Masker
D. Kulit Manusia
mempunyai fungsi untuk melindungi dari pengaruh luar. Kerusakan pada kulit
(Syarifuddin, 2009)
11
Secara histopatologis, kulit tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu lapis
epidermis kutikel, lapis dermis (korium, kutis vera, true skin), dan lapis
dan subkutis. Lapisan subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar
Kulit wajah manusia dikelompokkan menjadi lima jenis yaitu kulit normal,
kombinasi, berminyak, kering, dan sensitif. Kulit normal ditandai dengan kulit
tidak berminyak dan tidak kering, sehingga kelihatan segar dan bagus, pori-
pori hampir tidak kelihatan. Pengeluaran kotoran dan penyerapan zat-zat yang
berguna melalui kulit serta peredaran darah yang berjalan dengan baik, akan
muka dan tonusnya baik. Masalah pada kulit dapat ditimbulkan oleh bakteri,
jamur atau virus yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi kulit. Dari lima
jenis kulit wajah, masalah kulit paling sering terjadi pada kulit wajah
berminyak yaitu disebabkan oleh bakteri. Masalah pada kulit yang disebabkan
oleh bakteri memicu terjadinya infeksi kulit, ekzema (kulit kering atau gatal),
Fauzi dkk (84:2012) Jerawat muncul disebabkan oleh empat faktor yaitu
kulit dan peradangan. Kelenjar minyak yang terlalu aktif berkaitan dengan kulit
dan pori-pori. Produksi minyak berlebih dari kelenjar minyak membuat pori-
12
mengakibatkan terjadinya infeksi, sehingga kulit mengalami peradangan.
Peradangan pada kulit berjerawat terjadi untuk melawan zat asing berupa
masalah pada kulit, jerawat merupakan masalah kulit wajah yang mudah
(Irawati, 2013).
E. Metode Ekstraksi
metode. Maserasi dan ekstraksi merupakan dua metode ekstraksi yang lazim
dalam air atau pelarut organik sampai meresap yang akan melunakkan
terdapat dalam bahan alam baik dari tumbuhan, hewan dan biota laut. Proses
dinding sel dan masuk dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif
akan larut dalam pelarut organik, karena adanya perbedaan antara konsentrasi
di dalam dan diluar sel, mengakibatkan terjadinya difusi pelarut organik yang
mengandung zat aktif keluar sel. Proses ini berlangsung terus menerus sampai
terjadi keseimbangan konsentrasi zat aktif di dalam dan di luar sel (Direktorat
13
Ekstrak merupakan bahan baku produk obat asli Indonesia (OAI) dan
memiliki ciri yang sangat khas dan kompleks baik dari aspek fisik atau
aktif) dari berbagai golongan yang terlarut dalam pelarut yang sesuai. Faktor-
faktor yang mempengaruhi mutu ekstrak antara lain, kualitas bahan baku yang
dan ekstraksi arus balik), ukuran partikel bahan, suhu proses ekstraksi, pH
senyawa aktif yang terdapat didalamnya tidak dalam bentuk tunggal, tetapi
masih terdapat zat-zat pendamping lainnya. Ekstrak dapat dibagi dalam dua
katagori, yaitu ekstrak kasar dan ekstrak murni. Ekstrak kasar artinya ekstrak
organik, sedangkan ekstrak murni adalah ekstrak kasar yang telah dimurnikan
mempunyai bahan aktif atau komponen kimia yang jauh lebih tinggi
ekstrak kasar 20%, setelah dimurnikan senyawa aktif akan meningkat menjadi
14
Manfaat obat herbal dapat ditingkatkan dengan cara membuat ekstrak
berkhasiat dan membatasi kemungkinan zat ballast yang ikut tersari ( Utami, dkk.,
2015). Ekstrak terpurifikasi merupakan ekstrak yang telah terbebas dari komponen
zat ballast yang dapat mengganggu suatu matriks bahan alam dalam menghasilkan
15
F. Kerangka Konsep
= Variabel terikat
16
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
laboratorium.
C. Alat Penelitian
(buchi rotavapor r-210 2011), hot plate (Wiggen Hauser), saringan, oven,
(Jenway®), termometer (Pyrex®), cawan petri, jarum ose, lampu spiritus, hot
plate, autoklaf, tabung reaksi, mistar, pinset, pipet mikro/tetes, vial,wadah gel,
gelas kimia, labu takar, batang pengaduk,dan alat-alat gelas (Pyrex®) lainnya.
D. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak daun kapuk
17
E. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah uji aktivitas antibakteri dan
uji stabilitas fisik terhadap masker gel peel off anti jerawat yang mengandung
F. Definisi Operasional
1. Ekstrak etanol daun kapuk randu (C. pentandra) adalah ekstrak yang
diperoleh dari maserat etanol daun kapuk randu (C. pentandra) yang
water bath.
2. Ekstrak terpurifikasi adalah ekstrak yang telah terbebas dari komponen zat
ballast yang dapat mengganggu suatu matriks bahan alam dalam menghasilkan
aktivitas biologi
3. Sediaan Gel adalah sediaan semipadat yang jernih, tembus cahaya dan
4. Masker gel peel off adalah masker gel yang dipakai pada kulit wajah
18
5. Uji aktivitas antibakteri adalah teknik untuk mengukur berapa besar potensi
mikroorganisme.
6. Uji stabilitas sediaan adalah uji yang dilakukan untuk menjamin kualitas dan
kestabilan produk.
G. Prosedur Penelitian
1. Preparasi Ekstrak
a. Pengumpulan Sampel
Tenggara.
b. Penyiapan sampel
c. Pembuatan Ekstrak
19
ekstrak etanol daun kapuk randu, berwarna coklat, dengan bau khas
d. Purifikasi Ekstrak
sebanyak 5-10 kali hingga diperoleh cairan tak berwarna atau terlihat
20
2. Formulasi Masker Gel peel off
I. Master formula
21
3. Uji Stabilitas Fisik Masker gel peel off
Uji stabilitas Fisik Sediaan masker gel peel off meliputi: (Wijayanti, dkk.,
2013)
1. Pengujian Organoleptis
2. Pengujian Homogenitas
3. Pengujian Viskositas
ditekan dengan beban 1 kg selama 5 menit. Setelah itu beban diangkat dari
gelas obyek kemudian gelas obyek dipasang pada alat test.Alat test diberi
beban 80 gram dan kemudian dicatat waktu pelepasannya masker gel peel-
22
kemudian diukur diameter sediaan yang terbentuk. Selanjutnya ditutup
dengan kertas mika dan diberikan beban hingga bobot mencapai 125 gram
diukur.
6. Pengujian pH Sediaan
H. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini:
23