Disusun Oleh :
HERVIANA P 153340..
FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
Jl. MOCH KAHFI II SRENGSENG SAWAH , JAGAKARSA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, karena berkat Rahmat dan Karunia-
Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah kosmetika dekoratif perona pipi Pada
kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pengajar Ana Yulyana, S. Farm, M. Farm, Apt dan orang tua kami yang
telah memberikan doa serta dukungan moril dan materil, sahabat dan kerabat, serta semua
pihak yang telah terlibat dalam membantu penyelesaian makalah ini.
Saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para
pembaca agar kami dapat memperbaiki di waktu yang akan datang.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
Bahan Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari alam
dan/atau sintetik yang merupakan komponen Kosmetika.
1
10. Preparat kuku, misalnya cat kuku, losion kuku, dll
11. Preparat perawatan kulit, misalnya pembersih pelembab, pelindung, dll
12. Preparat cukur, misalnya sabun cukur, dll
13. Preparat untuk suntan dan sunscreen, misalnya sunscreen foundation, dll
2. Kosmetik tradisional:
a. Betul-betul tradisional, misalnya mangir, lulur, yang dibuat dari bahan alam dan
diolah menurut resep dan cara yang turun-temurun.
b. Semi tradisional, diolah secara modern dan diberi bahan pengawet agar tahan lama.
c. Hanya namanya yang tradisional, tanpa komponen yang benar-benar tradisional dan
diberi zat warna yang menyerupai bahan tradisional
2
a. Kosmetik dekoratif yang hanya menimbulkan efek pada permukaan dan
pemakaiannya sebentar, misalnya bedak, lipstik, pemerah pipi, eye shadow,
blush on, dan lain – lain.
b. Kosmetik dekoratif yang efeknya mendalam dan biasanya dalam waktu
lama baru luntur, misalnya kosmetik pemutih kulit, cat rambut, dan
pengeriting rambut.
2.2.3 Peranan Zat Pewarna dalam Kosmetik Dekoratif
Dalam kosmetik dekoratif, zat pewarna memegang peranan sangat besar. Zat
warna untuk kosmetik dekoratif berasal dari berbagai kelompok [1] :
a. Zat warna alam yang larut
Zat ini sekarang sudah jarang dipakai dalam kosmetik. Sebetulnya
dampak zat alam ini pada kulit lebih bak dari zat warna sintetis, tetapi
kekuatan pewarnaannya relatif lemah, tak tahan cahaya, dan relatif mahal.
Misalnya carmine zat warna merah yang diperoleh dari tubuh serangga
coccus cacti yang dikeringkan, klorofil daun – daun hijau, henna yang
diekstraksi dari daun Lawsonia inermis, carotene zat warna kuning.
b. Zat warna sintetis yang larut
Zat warna sintetis pertama kali disintesis dari anilin, sekarang
benzena, toluena, anthracene yang berfungsi sebagai produk awal bagi
kebanyakan zat warna. Sifat – sifat zat warna sintetis yang perlu
diperhatikan antara lain :
Intensitas harus kuat sehingga jumlah sedikit pun sudah memberi
warna.
Harus bisa larut dalam air, alkohol, minyak, atau salah satunya. Yang
larut air untuk emulsi O/W dan larut minyak untuk emulsi W/O. Yang
larut air hampir selalu juga larut dalam alkohol encer, gliserol, dan
glikol. Yang larut minyak juga larut dalam benzena, karbon
tetraklorida, dan pelarut organik lainnya, kadang – kadang juga dalam
alkohol tinggi. Tidak pernah ada zat warna yang sekaligus larut dalam
air dan minyak.
3
Sifat yang berhubungan dengan pH. Beberapa zat warna hanya larut
dalam pH asam, lainnya hanya dalam pH alkalis.
Kelekatan pada kulit atau rambut. Daya lekat berbagai zat warna pada
kulit dan rambut berbeda – beda. Terkadang kita memerlukan daya
lekat besar seperti cat rambut, namun terkadang kita menghindarinya
misalnya untuk pemerah pipi.
Toksisitas. Yang toksis harus dihindari, tetapi ada derajat
keamanannya.
c. Pigmen alam
Pigmen alam adalah pigmen warna pada tanah yang memang
terdapat secara alamiah, misalnya aluminium silikat, yang warnanya
tergantung pada kandungan besi oksida atau mangan oksidanya (misalnya
kuning, coklat, merah bata, coklat tua). Zat warna ini murni, sama sekali
tidak berbahaya, penting untuk mewarnai bedak-krim dan make-up sticks.
Warnanya tidak seragam, tergantung asalnya, dan pada pemanasan kuat
menghasilkan pigmen warna baru.
d. Pigmen sintetis
Dewasa ini besi oksida sintetis sering menggantikan zat warna
alam. Warnanya lebih intens dan lebih terang. Pilihan warnanya antara
lain kuning, coklat sampai merah, dan macam – macam.
Pigmen sintetis putih seperti zinc oxide dan titanium oxide
termasuk dalam kelompok zat pewarna kosmetik yang terpenting. Zinc
oxide tidak hanya memainkan suatu peran besar dalam pewarnaan
kosmetik dan farmasi lainnya.
Bismuth carbonate kadang – kadang digunakan sebagai pigmen
putih, sementara bismuth oxychloride umum digunakan untuk warna putih
mutiara. Sejumlah senyawa cobalt digunakan sebagai pigmen sintetis
warna biru, khususnya warna cobalt dan ultramarine. Cobalt hijau adalah
pigmen hijau yang kebiru – biruan.
4
Sejumlah zat warna asal coal-tar juga diklasifikasikan sebagai
pigmen sintetis. Daya larutnya dalam air, alkohol, dan minyak rendah
sehingga umumnya hanya digunakan dalam bentuk bubuk padat yang
terdispersi halus. Satu wakilnya yang penting adalah indanthrene blue.
Banyak pigmen sintetis yang tidak boleh dipakai di dalam preparat
kosmetika karena toksis, misalnya cadmium sulfide dan prussian blue.
e. Lakes alam dan sintetis
Lakes dibuat dengan mempresipitasikan satu atau lebih zat warna
yang larut air di dalam satu atau lebih substrat yang tidak larut dan
mengikatnya sedemikian rupa (biasanya dengan reaksi kimia) sehingga
produk akhirnya menjadi bahan pewarna yang hampir tidak larut dalam
air, minyak, atau pelarut lain. Kebanyakan lakes dewasa ini dibuat dari zat
warna sintetis, kecuali Florentine lake yang diperoleh dari presipitasi
carmine dan brasilin (zat warna dari sayuran) di dalam aluminium
hidroksida.
Lakes yang dibuat dari zat – zat warna asal coal-tar merupakan zat
pewarna terpenting di dalam bedak, lipstik, dan make-up warna lainnya,
karena lebih cerah dan lebih kompatibel dengan kulit.
Substrat paling umum adalah zinc oxide, aluminium hidroksida,
aluminium phosphate, barium phosphate, barium sulfate, magnesium
carbonate, alumina hydrate dan kaolin.
2. Rumusan masalah
5
b. Bagaimana memilih perona pipi yang baik
f. Kerusakan apa yang terjadi pada formulasi perona pipi dan evaluasinya ?
3. Tujuan
a. Mahasiswa dapat memahami kosmetika perona pipi yang baik dan benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Definisi Perona Pipi (Rouge/ Blushers/ Blush on)
Perona pipi adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi dengan
sentuhan artistik sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata rias wajah.[2]
Perona pipi dibuat dalam berbagai corak warna yang bervariasi mulai dari warna
merah jambu hingga merah tua. Perona pipi kenvesional lazim mengandung pigmen
merah atau merah kecoklatan dengan kadar tinggi. Perona pipi mengandung pigmen
kadar rendah digunakan sebagai pelembut warna atau pencampur untuk memperoleh efek
yang menyolok. Perona pipi dapat digunakan langsung dengan melekatkan pada kulit
pipi, tetapi dalam banyak hal lebih baik digunakan setelah sediaan alas rias, baik sebelum
maupun sesudah menggunakan bedak.[2]
7
2. Jenis perona pipi & penggunaannya
Kosmetika perona pipi digunakan dengan tujuan mewarnai pipi . pada kondisi
khususnya pada kulit berminyak . dan pada kulit kering memperparah keadaan
lama pada kulit dari pada blush on / perwarna pipi bentuk bubuk,
8
beauty blender . komposisinya kaya akan pelembab atau minyak yang
9
b. Gel blush / pewarna pipi jel
Blush on / Perwarna pipi dengan tekstur gel / cairan sangat cocok untuk
kulit yang berminyak , karna formulasi pada Blush on / Perwarna pipi ini
10
mengandung sedikit pelembab / minyak . dan sediaan ini cepat kering jika
Contoh produk : elf shimmering facial whip , Thebalm stainiac , the body
11
dan lain lain. Contoh produk : nyx professional makeup baked blush , zuii
bagi kulit berminyak sangat baik menggunakan produk ini , untuk kering
bareMinerals blush
12
e. Tint or stain Blush / pewarna pipi tint atau stain
Blush on jenis ini mengandung sedikit pelembab , dan produk pewarna pipi
dengan ketahanan pada kulit berminyak lebih baik dibandingkan powder blush
on . hanya perlu sedikit saja blushon ini . penggunaan , dengan kuas atau jari
13
Contoh produk : wardak cheek and lip tint , dear darling water tint , YSL Baby
Blush On Ball ini memiliki bentuk yang cukup unik, yaitu bola-bola kecil
14
BAB III
PEMBAHASAN
a. Cream blush on
15
6 Cyclopentasiloxane Konditioner , pelarut , emolient
16 ACRYLATES Absorbent
CROSSPOLYMER
16
20 Ekstrak biji vitis vinifera Pengawet , antioksidan , tabir surya
17
theBalm Stainiac Tinted Gel Blush, Beauty
Queen
No Nama bahan Kegunaan
18
MOISTURISING; SKIN
CONDITIONING
7 Air pelarut
c. Shimmer Blush on
Physicians Formula Shimmer Strips Custom Bronzer, Blush & Eye Shadow
1 PROPYLPARABEN, pengawet
ETHYLPARABEN ,
METHYLPARABEN
PHENOXYETHANOL
2 ULTRAMARINES , pewarna
FERRIC
FERROCYANIDE, IRON
19
OXIDES, D&C YELLOW 5
, ALUMINUM LAKE ,
CARMINE
12 Air Pelarut
d. Powder blush on
20
Omiana LOOSE POWDER BLUSH, CHEERFUL
No Nama kegunaan
4 KAOLIN Abrasive; Absorben; Agen
Anticaking; Bulking
Agent; Agen
oportif; Pelindung kulit
4.5 Evaluasi[7]
21
1. Uji Penampakan
Uji penampakan dapat dilakukan dengan cara visual yang meliputi
pengujian pada warna, bau, dan daya lekat sediaan. Pengamatan harus dilakukan
secara teliti dan bila ada hasil yang kurang sesuai dengan ketentuan maka perlu
dilakukan evaluasi ulang dan kemudian melakukan solusi yang tepat.
2. Uji pH
Penggunaan indikator dalam pengujian dan penetapan kadar untuk
menunjukkan kesempurnaan reaksi kimia dalam analisa volumetrik atau untuk
menunjukkan kadar ion hydrogen (pH) larutan suatu sediaan.
22
cake akan menjadi lembek dan mempunyai kecenderungan menjadi remuk dan
pecah.
6. Uji Tekanan
Pada perona pipi tekanan yang diberikan secara alami haruslah rata,
dengan adanya kantung – kantung udara akan membuat cake menjadi mudah
pecah. Keseragaman dan kekerasan dari cake sebaiknya diperiksa dengan
penetrometer. Pemeriksaan pada table sebaiknya diambil dari berbagai segi untuk
meyakinkan bahwa produk cukup keras dan tekanan yang diberikan seragam.
7. Uji Kerapuhan
Langkah yang paling baik terhadap kecenderungan perona pipi menjadi
pecah adalah dengan menjatuhkan perona pipi pada permukaan kayu beberapa
kali pada ketinggian 8-10 inci. Jika cake yang dihasilkan tidak rusak,
mengindikasikan bahwa kekompakannya lulus uji dan dapat disimpan tanpa
menghasilkan hal-hal yang tidak memuaskan.
4.6 Pengujian[7]
1. Uji Dispersi Warna
Dispersi warna diuji dengan menyebarkan serbuk pada permukaan
berwarna putih dan ditentukan dari keindahannya. Tidak boleh ada warna yang
tercoreng, atau tidak merata. Uji ini penting dilakukan karena perwarna yang
digunakan cenderung lebih banyak dibandingkan dengan jenis produk lainnya.
Jika pewarna tidak terdispersi dengan baik, akan muncul garis pada wajah
konsumen. Pencetakan pun akan lebih sulit.
2. Uji Kesesuaian Bayangan
Uji ini dilakukan untuk memastikan bahwa spesifik bayangan pada setiap
batch sama dengan batch sebelumnya. Pada uji ini, dilakukan perbandingan
produk dengan produk sebelumnya yang telah diterima sebagai standar bayangan
partikular yang diproduksi. Ini harus dilakukan pada tempat dengan cahaya yang
standar. Warna bayangan akan terkait dengan dispersi warna dan jumlah minyak.
23
3. Uji Lekatan dan Uji Hedonik
Uji lekatan (patch test) merupakan uji iritasi dan kepekaan kulit yang
dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia
untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit
atau tidak.
Sementara, uji kesukaan (hedonic test) adalah pengujian terhadap kesan
subyektif yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap produk ini. Pelaksanaan uji
ini memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana. Jumlah
panel uji kesukaan yang semakin banyak semakin baik, sebaiknya melebihi 20
orang. Jumlah yang lebih besar akan menghasilkan kesimpulan penerimaan pasar
yang lebih valid.
Ditemukan di: sampo, cuci badan, foundation, cuci muka, obat kumur
dan pasta gigi
24
SLS telah terbukti menyebabkan atau berkontribusi pada: iritasi kulit,
sariawan, gangguan keseimbangan minyak alami kulit dan kerusakan
mata. Ia juga dipercaya sebagai penyumbang utama jerawat (terutama
jerawat kistik) di sekitar mulut dan dagu.
2. BHA
25
Nasional dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker. Penata
rambut dan profesional lainnya terkena bahan kimia ini dalam pewarna
rambut hampir setiap hari. Eropa telah melarang banyak dari bahan-
bahan ini dalam pewarna rambut. Sementara FDA memberlakukan
batubara tar dalam produk khusus seperti ketombe dan sampo
psoriasis, keamanan jangka panjang dari produk ini belum terbukti.
5. Parabens
6. Polyethylene / PEGs
26
7. Retinil palmitat, retinil asetat, asam retinoat dan retinol
10. Oxybenzone
Zat kimia ini, yang dikenal sebagai "trio beracun," telah dikaitkan
dengan cacat lahir, gangguan endokrin, sakit kepala dan masalah
27
pernapasan - terutama yang berkaitan dengan pekerja salon kuku dan
mereka yang sering mendapatkan manis atau pedis. Disarankan bahwa
wanita hamil menghindari produk kuku sama sekali. Merek seperti OPI
dan Zoya telah berjanji untuk menghapus bahan kimia ini dari produk
mereka.
12. Hidrokuinon
BAB IV
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
https://notifkos.pom.go.id/bpom-notifikasi/document_peraturan/PerKaBPOM%20Nomor
%2019%20Tahun%202015%20tentang%20Persyaratan%20Teknis%20Kosmetika.pdf
http://www.ewg.org
28
https://helloglow.co/ingredients-to-avoid-in-makeup-and-skincare-products/ source fda
datas 2015
29