1. Lipbam
produk perawatan yang bisa menjaga
kelembapan bibir
kandungan vitamin E dan SPF
berbentuk seperti 'salep' dan tidak
meninggalkan bekas warna.
Ada berbentuk stick, biasa disebut
chapstick.
2. Lip Butter
– memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi dan
konsistensi yang lebih mirip mentega dibanding lip balm.
– Untuk konsumen yang memiliki bibir kering dan pecah-
pecah
– Warnanya cenderung lembut dan tidak pekat.
3. Lip gloss
– produk makeup pewarna bibir yang
kandungan minyaknya tinggi.
– menjaga kelembaban kulit.
– Pemberian lip gloss setelah lipstick dapat
menambakan kesan berkilau.
4. Lip tint
– Tidak adanya kandungan lilin.
– lip tint yang bentuknya menyerupai lip balm disebut sebagai tinted lip
balm.
– Bahan utama dari lip tint atau lip stain biasanya adalah air, gel, atau
alkohol
– lebih mudah membuat bibir jadi kering dibanding lip product lainnya.
– digunakan setelah menggunakan lip balm
– warnanya lebih tahan lama.
6. Lip liner
– Untuk membingkai bibir sebelum
menggunakan lip product lainnya.
– Selain membuat bentuk bibir lebih tegas, dapat
membantu menjaga pewarna bibir yang
berminyak agar tetap rapi disekitar mulut.
– Digunakan bagi bibir tampilan warna yang
penuh dan pekat.
7. Lipstik
– lipstick disebut juga lipstik atau gincu (bahasa indonesia) dan
sebagai lippenstift (Bahasa Belanda)
– mengandung lilin, minyak, pewarna, dan pelembap.
– Berbentuk batang dan berada dalam wadah silinder. Ujung wadah ini
bisa diputar dan akan mendorong ujung batang lipstik agar bisa
digunakan.
– Desain ini mulai populer dibuat di Amerika pada tahun
1923. matte, satin/semi-matte, dan glossy.
Pembagian Lipstik
A. Komponen utama
1. Minyak
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lipstik yang
berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna.
Minyak yng sering digunakan antara lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati lain (Balsam, 1972).
FORMULASI
A. Komponen utama
2. Lilin
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik
dan menjaganya tetap padat walau dalam keadaan hangat (Balsam,
1972).
FORMULASI
A. Komponen utama
3. Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi
untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut,
meningkatkan kekuatan lipstik dan dapat mengurangi efek berkeringat dan
pecah pada lipstik.
FORMULASI
A. Komponen utama
3. Lemak
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat yang berfungsi
untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi tekstur yang lembut,
meningkatkan kekuatan lipstik dan dapat mengurangi efek berkeringat dan
pecah pada lipstik.
FORMULASI
A. Komponen utama
4. Zat warna
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu :
– Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam basisnya
– Pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam
basisnya.
Pigmen-pigmen yang digunakan dalam lipstik dapat berupa lake dari barium
atau kalsium, akan tetapi lake dari stronsium juga sering digunakan karena
menghasilkan warna yang tahan lama dan jernih. Untuk menghasilkan warna
yang agak pudar (muda), pigmen putih seperti titanium dioksida dan zink
oksida harus ditambahkan (Balsam, 1972).
FORMULASI
B. Zat Tambahan
Zat tambahan dalam lipstik adalah zat yang ditambahkan dalam formula lipstik
untuk menghasilkan lipstik yang baik, yaitu dengan cara menutupi kekurangan
yang ada tetapi dengan syarat zat tersebut harus inert, tidak toksik, tidak
menimbulkan alergi, stabil dan dapat bercampur dengan bahan-bahan lain
dalam formula lipstik.
Zat tambah yang digunakan yaitu antioksidan, pengawet dan parfum.
FORMULASI
B. Zat Tambahan
1. Antioksidan
– Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak jenuh lain
yang rawan terhadap reaksi oksidasi. BHT, BHA dan vitamin E adalah
antioksidan yang paling sering digunakan (Poucher, 2000).
– Antioksidan yang digunakan harus memenuhi syarat (Wasitaatmadja, 1997):
a. Tidak berbau agar tidak mengganggu wangi parfum dalam kosmetika
b. Tidak berwarna
c. Tidak toksik
d. Tidak berubah meskipun disimpan lama.
FORMULASI
B. Zat Tambahan
2. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam sediaan lipstik
sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak mengandung air.
Akan tetapi ketika lipstik diaplikasikan pada bibir kemungkinan terjadi
kontaminasi pada permukaan lipstik sehingga terjadi pertumbuhan
mikroorganisme.
Oleh karena itu perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik.
Pengawet yang sering digunakan yaitu metil paraben dan propil paraben.
FORMULASI
B. Zat Tambahan
3 . Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula lipstik untuk menutupi bau dari minyak
dan lilin yang terdapat dalam basis dan bau lain yang tidak enak yang timbul setelah
lipstik digunakan atau disimpan. Parfum yang berasal dari minyak tumbuhan (bunga)
adalah yang paling banyak digunakan (Balsam, 1972).
4. UV Protection, berfungsi untuk melindungi bibir dari pengaruh sinar matahari
termasuk radiasi UV
5. PVP (0,5-1%), membentuk selaput pada bibir dan memeberikan proteksi terhadap
reaksi alergi dari bahan-bahan yang lain.
6. Isopropyl linoleat, berfungsi untuk melindungi dari efek kekeringan.
FORMULASI 1
Bees Wax 10%
Carnauba Wax 8%
Honey 5%
Cetyl Alkohol 5%
Castor Oil 65%
Isopropyl Myristate 5%
CARA PEMBUATAN FORMULA
1. Lelehkan bees wax dan carnauba wax di atas waterbath.
– Melting point
selama dua jam dan pasang termometer. Masukkan dalam beker glass yang
berisi air lalu panaskan sambil diaduk dengan stirrer. Amati gerakan sampel
yang terjadi, kemudian catat pada suhu berapa sampel mulai meleleh dan ini
ditutup gelas arloji. Saring dengan Krus Gooch (tertara), cuci dengan
berlebih pada bagian atas dan bawah dengan pisau yang tajam,
dari bola baja dan jatuh kedasar beker maka itu dicatat sebagai drajat
kelembutan.
– Stabilitas
Lipstik ditempatkan pada suhu 4°C untuk diuji kestabililannya, 20-25°C, 30-
– Standarisasi
pada dapat fosfat pH 6,4; 500 µg/ml larutan stok allantoin dibuat pada
jaringan yang melekat, difusi sel pada tempat yang sama, dan 50 mg
masa lipstik diterapkan pada membran. Stirrer magnetik ini (600 rpm),
fase yang didapatkan dibuat isotonik dengan dapat fosfat pH 6,4. Suhu
eksperimen dijaga 32°C dengan suhu sirkulasi air di dalam sel. Sampling
selama 8 jam.
THANK YOU…