Anda di halaman 1dari 3

C.

BOTANI

Lidah buaya (Aloe vera) dikenal dengan berbagai nama, di Indonesia,lidah buaya, Inggris
crocodiles tounges, di Malaysia di sebut jadam. Karena merupakan bahan baku pembuatan
jadam, yaitu obat kunyah untuk menyehatkan badan, sedangkan di Spanyol dinamai salvila, di
Cina disebut lu hui dan di Prancis, Portugis, Jerman dan lain lain disebut aloe.

Tanaman ini termasuk keluarga liliceae yang diduga mempunyai 4.000 jenis, terbagi
dalam 240 marga dan 12 anak suku, penggolongan klasifikasi tanaman dapat dilihat sebgai
berikut.

Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji tertutup)

Subdivisi : Angiospermae (Tubuhan berbiji tertutup)

Kelas : Monocotyledoneae

Bangsa : Liliflorae (Liliales)

Suku : Liliaceae

Genus : Aloe

Spesies : Aloe vera

Ada beberapa jenis tanaman lidah buaya yang biasa ditanam namun di Indonesia belum
ada varietas komersial atau varietas yang direkomendasikan untuk dibudidayakan secara khusus.

Beberapa jenis tanaman lidah buaya ini yang di kenal adalah Aloe ferox Miller, Aloe
arborescens, Aloe schimperi, Aloe barbandensis Miller. Beberapa hibridanya antara lain Aloe
Africana Miller dan Aloe spicata baker. Dalam dunia perdagangan, ketiganya terkenal dengan
nama masing-masing Cape Aloe, Socatrinie Aloe, dan Curracao Aloe. Kerabat lain yang hampir
mirip dengan lidah buaya adalah Sansevieria atau dikenal dengan lidah mertua. Kedua tanaman
ini walaupun serupa namun sangat berbeda baik jenis maupun khasiatnya.

D. MORFOLOGI

1. Batang

Tanaman lidah buaya berbatang pendek. Batangnya tidak kelihatan karena


tertutup oleh daun-daun yang rapat dan sebagian terbenam dalam tanah. Melalui batang
ini akan muncul tunas-tunas yang selanjutnya menjadi anakan. Lidah buaya yang
bertangkai panjang juga muncul dari batang melalui celah-celah atau ketiak daun.
Batang lidah buaya juga dapat disetek untuk perbanyakn tanaman. Peremajaan
tanaman ini dilakukan dengan memagkas habis daun dan batangnya, kemudian dari sisa
tunggul batang ini akan muncul tunas-tinas baru atau anakan.

2. Daun

Seperti halnya tanaman berkeping satu lainnya, daun tanaman lidah buaya
berbentuk pita dengan helaian yang memanjang. Daunnya berdaging tebal, tidak
bertulang, berwarna hijau keabu-abuan, bersifat sukulen (banyak mengandung air), dan
banyak mengandung getah atau lender (gel) sebagai bahan baku obat. Lendir ini
mendominasi isi daun. Apabila kita kupas kulit luarnya, akan kelihatan lendir yang
mengeras. Gel ini merupakan lapisan air yang tipis, seperti cairan yang tidak berwarna
(transparan). Jadi, daun tebal tersebut merupakan penimbunan cadangan makanan.

Tanaman lidah buaya tahan terhadap kekeringan karena di dalam daun banyak
tersimpan cadangan air yang dapat dimanfaatkan pada waku kekurangan air. Bentuk
daunnya menyerupai pedang dengan ujung meruncing, permukaan daun dilapisi lilin,
dengan duri lemas di pinggirnya. Panjang daun dapat mencapai 50 cm – 75 cm, dengan
berat 0,5kg -1 kg, daun melingkar rapat di sekeliling batang bersaf-saf. Daun yang
berdaging tebal inilah yang membedakan dari jenis lidah mertua (Sansevieria trifasciata
Prain) atau agave (Agave anaricana L) yang daunnya lebih besar, panjang, dan keras.

3. Bunga

Bunga lidah buaya berwarna kuning atau kemerahan berupa pipa yang
mengumpul, keluar dari ketiak daun. Bunga berukuran kecil, tersusun dalam rangkaian
berbentuk tandan, dan panjangnya bisa mencapai 1 meter. Bunga biasanya muncul bila
ditanam di pegunungan, sedangkan di datara rendah tanaman jarang berbunga.

Info Lain

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah
buaya berkembang sebagai bahan baku industry farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan
makanan dan minuman kesehatan. Lidah buaya berkhasiat sebagai antiinflamasi, antijamur,
antibakteri dan membantu proses regenerasi sel. Selain itu, dapat menurunkan kadar gula dalam
darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker,
penderita HIV/AIDS, serta sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah. Aloe vera dapat
menghilangkan jerawat, melembapkan kulit, detoksifikasi kulit, penghapusan bekas luka dan
tanda, mengurangi peradangan serta perbaikan dan peremajaan kulit.

Anda mungkin juga menyukai