Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

“AKUNTANSI KEUANGAN”

AULIF PRATIWI
3351181567 / D

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
AKUNTANSI KEUANGAN

TUGAS

Transaksi Apotek “Unjani Farma” selama tahun 2018 yang mulai beroperasi tepat pada
tanggal 01 Januari 2018 adalah sebagai berikut:

1. Penjualan Tunai (incl. PPN) Rp. 889.286.000


2. Penjualan Kredit (excl. PPN) Rp. 35.304.000
3. Pembelian Kredit (excl. PPN) Rp. 736.795.000
4. Biaya Usaha selama tahun 2018, sebagai berikut
 Biaya Pegawai Rp. 154.444.000
 Biaya Tidak Langsung Rp. 9.245.000
 Biaya Asuransi Rp. 628.000
 Biaya Pajak Rp. 454.000
 Biaya Pemeliharaan Rp. 11.123.000
 Biaya Umum Rp. 10.562.000
 Biaya Serba Serbi Rp. 4.668.000
 Biaya Penjualan Rp. 25.208.000
Anggaran Perusahaan untuk tahun 2018 terlampir
Informasi tambahan:
- Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 Desember 2018 adalah sebesar Rp.
84.090.000
- Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2018 adalah
sebesar Rp. 40.000.000, yaitu terdiri atas:
 Inventaris golongan I sebesar Rp. 25.000.000
 Inventaris golongan II sebesar Rp. 15.000.000
Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat maupun
roda dua
- Biaya penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek yaitu
sebesar Rp. 250.000.000 untuk selama 5 (lima) tahun
- Pada gedung apotek telah disiapkan 5 ruang praktek dokter walaupun sampai akhir tahun
2018 baru ada 1 (satu) dokter praktek yaitu dokter umum

Dari data diatas, buat Laporan Kinerja Apotek “Unjani Farma” untuk periode yang berakhir
per 31 Desember 2018, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek
kedepan (2019)
LAPORAN KINERJA

APOTEK "UNJANI FARMA" TAHUN 2018

AP REALISASI +/-
No. URAIAN
Rp. % Rp. % (%)
I PENJUALAN
Tunai 1.050.975 95.66 808.442 95.81 -23.08
Kredit 47.660 4.34 35.304 4.18 -25.92
Total Penjualan 1.098.635 100.0 843.746 100 -23.20
II HARGA POKOK PENJUALAN :
- Stok Awal - 0.00 - 0
- Pembelian 929.963 84.65 736.795 87.32 -20.77
- Stok akhir 90.000 8.19 84.090 9.97 -6.57
Harga Pokok Penjualan 839.963 76.46 652.705 77.36 -22.29
LABA KOTOR 258.672 23.54 191.041 22.64 -26.14
III BIAYA USAHA
- Biaya Pegawai 162.166 14.76 154.444 18.30 -4.76
- Biaya Tak Langsung 10.632 0.97 9.245 1.10 -13.04
- Biaya Asuransi 800 0.07 628 0.07 -21.5
- Biaya Pajak-Pajak 800 0.07 454 0.05 -43.25
- Biaya Pemeliharaan 13.348 1.21 11.123 1.32 -16.67
- Biaya Umum 11.185 1.02 10.562 1.25 -5.57
- Biaya Serba-Serbi 5.041 0.46 4.668 0.55 -7.4
- Penyusutan 30.000 2.73 40.000 4.74 33.33
- Biaya Penjualan 82.518 7.51 75.208 8.91 -8.86

TOTAL BIAYA USAHA 316.490 28.81 306.332 36.3 -3.2

IV LABA USAHA (57.818) -5.26 -115.291 13.66


- Pendapatan Lain - -
- Beban lain-lain - -
V LABA SEBELUM PAJAK (57.818) -5.26 -115.291 13.66
Perhitungan:
𝑅𝑝. 889.286.000
Penjualan Tunai = = Rp. 808.441.818,2
1,1

a. Total Penjualan = Rp. 808.441.818,2 + Rp. 35.304.000


= Rp. 843.745.818

b. HPP = Pembelian – Stok Akhir


= Rp. 736.795.000 – Rp. 84.090.000
= Rp. 652.705.000

c. Laba Kotor = Total Penjualan – HPP


= Rp. 843.745.818 – Rp. 652.705.000
= Rp. 191.040.818,18

d. Laba Usaha = Laba Kotor – Total Biaya Usaha


= Rp. 191.040.818,18 – Rp. 306.332.000
= Rp. – 115.291.181,9 (Rugi)

e. Laba Sebelum Pajak = Laba Usaha – Total (Pendapatan Lain-lain + Beban Lain-lain)
= Rp. – 115.291.181,9 – 0
= Rp. – 115.291.181,9

f. % Realisasi = Tunai (untuk semua) / Total Penjualan × 100%


Contoh: Penjualan Tunai = Rp. 808.441.818,2
Total Penjualan = Rp. 843.745.818
% Realisasi = Rp. 808.441.818,2 / Rp. 843.745.818 × 100%
= Rp. 95,81%
g. Biaya Penjualan = Biaya Sewa dan Renovasi/ tahun + Biaya Penjualan
= Rp. 250.000.000 / 5 + Rp. 25.208.000
= Rp. 75.208.000

Catatan :

Exclude = Laba Usaha = Laba Sebelum Pajak


Include = Laba Setelah Pajak
Dijadikan Exclude = / 1,1
Dijadikan Include = × 1,1
Realisasi > AP = +
Realisasi < AP = -
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑃
(+/-) % = ( ) × 100%
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑃

Berdasarkan laporan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Apotek “Unjani Farma”


mengalami kerugian karena jumlah kewajiban melebihi modal. Maka asumsi-asumsi untuk
memperkuat analisa kinerja apotek kedepan adalah sebagai berikut:
1. Promosi keberadaan Apotek
2. Melengkapi stok obat OTC (Over The Counter)
3. PIO untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pasien
Dengan melakukan PIO oleh Apoteker (target 4 jam per hari), diharapkan terjadi
peningkatan kepuasan pasien.
Asumsi:
Dari peningkatan kepuasan pasien, ditargetkan bertambah 3 pasien per bulan rata-rata
5R/ @ Rp. 25.000 per bulan. Maka ditargetkan terjadi penjualan:

3 ×(5 × Rp.25.000) ×25 ×12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛


= = Rp. 102.272.727
1,1
Jadi, dengan meningkatnya kepuasan pasien melalui PIO, ditargetkan terjadi penjualan
tunai sebesar Rp. 102.272.727 pada tahun 2019.

4. Delivery order untuk meningkatkan pelanggan


5. Pemanfaatan Ruang Dokter
Di Apotek “Unjani Farma” baru ada satu dokter yang melakukan praktek, yaitu
Dokter Umum. Untuk melengkapi 4 ruang Dokter yang kosong, Asumsi prakter Dokter
ditambah :
a. Dokter Spesialis Anak
b. Dokter Spesialis Kulit
c. Dokter THT
d. Dokter Spesialis Penyakit Dalam

Dokter spesialis Anak, Dokter spesialis Kulit, Dokter THT, dan Dokter spesialis
Penyakit Dalam praktek 25 hari dalam satu bulan.
Target pendapatan yang harus tercapai adalah:
1. Dokter Sp. Anak : 22 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000
22 × Rp.100.000 ×25 ×12 bulan
= = Rp. 600.000.000
1,1

2. Dokter Sp. Kulit : 25 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 150.000
25 × Rp.150.000 ×25 ×12 bulan
= = Rp. 1.022.727.273
1,1

3. Dokter Sp. THT : 27 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 100.000
27 × Rp.100.000 ×25 ×12 bulan
= = Rp. 736.363.636,4
1,1

4. Dokter Sp. Penyakit Dalam : 24 pasien, harga per lembar resep @ Rp. 150.000
24 × Rp.150.000 ×25 ×12 bulan
= = Rp. 981.818.181,8
1,1
Sehingga dapat dilakukan sharing profit dari kunjungan pasiennya yaitu diasumsikan
dengan pembagian keuntungan sebesar 70 : 30 untuk Dokter dan Apotek:
1. Dokter Sp. Anak = 30% × Rp. 600.000.000 = Rp. 180.000.000
2. Dokter Sp. Kulit = 30% × Rp. 1.022.727.273 = Rp. 306.818.181,9
3. Dokter Sp. THT = 30% × Rp. 736.363.636,4 = Rp. 220.909.090,9
4. Dokter Sp. Penyakit Dalam = 30% × Rp. 981.818.181,8 = Rp. 294.545.454,5
Jadi, dengan adanya praktek Dokter, ditargetkan terjadi penambahan penjualan tunai
sebesar Rp. 1.002.272.727 pada tahun 2019.

6. Peningkatan Omset Penjualan Kredit


Prinsipnya adalah mempertahankan dan menjaga pelanggan kredit yang sudah ada dan
mencari pelanggan kredit baru. Misalnya bekerja sama dengan klinik di sekitar Apotek.
Dengan adanya beberapa klinik/ perusahaan disekitar Apotek, maka dapat diajukan
kerjasama dalam penjualan kredit.
Asumsi
Ditargetkan ada 1 klinik/ perusahaan yang melakukan pembelian kredit Rp. 2.000.000 per
bulan, maka penjualan kredit yang ditargetkan:
1 × 𝑅𝑝. 2.000.000 ×12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
Penjualan = = Rp. 21.818.181,82
1,1

Jadi, dari penjualan kredit, ditargetkan terjadi penambahan penjualan kredit sebesar
Rp. 21.818.181,82 pada tahun 2019.
Sehingga dari semua asumsi diatas pada tahun 2019 diharapkan terjadi kenaikan
pemasukan sebesar Rp. 102.272.727 + Rp. 1.002.272.727 + Rp. 21.818.181,82 =
Rp. 1.126.363.636

Anda mungkin juga menyukai