PROPOSAL PENELITIAN
Metodoligi Penelitian
31117084
PROGRAM S1 FARMASI
2020
PENGGUNAAN KOMBINASI EKSTRAK KULIT BUAH NAGA
MERAH (Hylocereus polyrhizus) DAN EKSTRAK KULIT BUAH
MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI PEWARNA
SEDIAAN PEMERAH PIPI DALAM BENTUK COMPACT
POWDER
PROPOSAL PENELITIAN
31117084
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
31117084
DEWAN PENGUJI
(Tanda Tangan)
Pembimbing II : Winda Trisna Wulandari, M.Si
(Tanda Tangan)
Penguji : Gatut Ari Wardani, M.Sc.
(Tanda Tangan)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal ini. Penulisan proposal ini
dilakukan dalam rangka memenuhi syarat mata kuliah Metodologi Penelitian.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan proposal ini, sangatlah sulit bagi saya
untuk menyelesaikan proposal ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima
kasih kepada:
(1) Khairunnisa Dwi Rachmawati, S.Farm selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan proposal ini;
(2) Winda Trisna Wulandari, M.Si selaku dosen pembimbing kedua yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan proposal ini;
(3) Ucapan terimakasih kepada Prodi, Institusi, atau pihak lain yang banyak
membantu dalam penelitian;
(4) Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(5) Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan proposal
ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga proposal ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Penulis
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Disetujui Oleh :
iv
DAFTAR ISI
v
2.1.4 Jenis-jenis Buah Naga .....................................................................8
vi
3.3.2 Determinasi Bahan .............................................................................15
3.3.3 Penyiapan Ekstrak dan Proses Ekstraksi ............................................15
3.3.4 Standarisasi Parameter Non Spesifik dan Spesifik Ekstrak Kental Kulit
Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Ekstrak Kental Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) …..................................... 16
3.3.5 Pembuatan Sediaan Pemerah Pipi Dari Ekstrak Kental Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Ekstrak Kental Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Bentuk Compact
............................ 16
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
pada penelitian lain seperti Yulyuswarni. Formulasi Ekstrak Kulit Buah Naga
Merah (Hylocereus polyrhizus) Seabagai Pewarna Alami Dalam Sediaan
Lipstik, dan masih banyak penelitian tentang pemanfaatan kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) yang digunakan sebagai bahan pewarna alami
untuk makanan maupun untuk pewarnaan tekstil lainnya (Ekawati et al.,
2015).
Berdasarkan dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan tersebut,
penulis mencoba meneliti perbedaan konsentrasi zat pengikat isopropil
miristat sebagai penetration enhancer atau emollient yang digunakan dan
penambahan warna alami dari ekstrak kulit buah manggis (Garcinia
mangostana L.) dengan kandungan antosianin yang tinggi untuk
mempertahankan warna pada sediaan formulasi dari penelitian terdahulu yang
akan dibuat pada proses pembuatan sediaan pemerah pipi dengan bentuk
compact yang menggunakan pewarna alami dari kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus).
pemerah pipi dan kestabilan warna dari kombinasi ekstrak kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana
L.).
terhadap sediaan pemerah pipi dalam bentuk compact dan kestabilan warna
dengan pewarna alami kombinasi dari ekstrak kulit buah naga merah
yang digunakan yaitu enam bulan yang diawali pada bulan Februari sampai
Juni.
4
Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan bahan
Determinasi Tanaman
Ekstraksi
Standarisasi Parameter
Non Spesifik dan Spesifik
Ekstrak Kental Kulit
Buah Naga Merah
Pembuatan Sediaan
Pemerah pipi dalam
Bentuk Compact Powder
Pengolahan data
(dilihat konsentrasi
mana yang paling baik
untuk isopropil miristat
yang digunakan pada
sediaan pemerah pipi
ekstrak kulit buah naga
merah)
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Gambar 2.1
(TribunJabar.id, 2018)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobionta (tanaman vaskular)
Super divisi : Spermathophyta (tumbuhan berbiji)
Divisi : Magnoliophyta (tanaman berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (tanaman dikotil atau berkeping dua)
5
6
Ordo : Caryophyllales
Family : Cactaceae (kaktus)
Subfamili : Cactoideae
Suku (tribe) : Hylocereae
Genus : Hylocereus
Spesies : Hylocereus undatus (Haw.) Britt & Rose, Selenecereus sp,
Hylocereus polyrhizus, Selenicereus megalanthus,
Hylocereus costaricensis .
(Krisnaindra, 2016)
2.1.3.4 Buah
Buah naga berwarna merah mudah cerah, menarik, dan memiliki sisik
buah. Buah berukuran besar antara 150-600 g per buah. Daging buah
berwarna putih atau merah dengan biji berwarna hitam, kecil, dan jumlah
banyak (McMahon 2003). Kulit buah naga putih dan buah naga merah
memiliki perbedaan yaitu buah naga putih berwarna merah magenta dan
mengkilat sedangkan buah naga merah lebih berwarna merah mencolok
dan agak kusam. Bentuk buah naga putih sebagian besar lebih lonjong
sedangkan buah naga merah lebih bulat. Sisik buah naga putih terdapat
semburat hijau sedangkan sisik buah naga merah seluruhnya berwarna
merah (Krisnaindra, 2016)
Gambar 2.2
(Petani Bibit, 2017)
2.1.4.2 Buah Naga Merah
Hylocereus polyrhizus, memiliki ciri buah berwarna merah muda
dengan daging buah merah. Jenis yang ini paling banyak diminati dan
ditanam secara besar – besaran di Indonesia. Selain karena rasanya lebih
manis dan lebih berair, dari segi budidayanya juga tidak terlalu sulitbila
dibandingkan dengan jenis yang lainnya (Adah, 2018).
Gambar 2.3
(Azizun Ajeung Pratiwi, 2016)
2.1.4.3 Buah Naga Kuning
9
Gambar 2.4
(Mommyasia, 2018)
2.1.4.4 Buah Naga Super Merah
Hylocereus costaricensis, buah naga dengan warna daging super
merah. Dari berbagai jenis di atas hanya dua varitas yang banyak
dibudidayakan di Indonesia yaitu varitas merah dan varitasputih.Varitas ini
mempunyai sifat tanaman yang berlainan antara yang satunya.Tanamn
buahnaga termasuk dalam kumpulan jenis kaktus yang mudah tumbuh
dikawasan trofis. Selain itu juga memiliki keunikan karena dapat
mengeluarkan buah dan warna yang cantik. (Adah, 2018).
Gambar 2.5
(TribunJabar.id, 2018)
Gambar 2.6
(PKM-GT, 2009)
2.3 Antosianin
Antosianin berasal dari bahasa Yunani, anthos yang berarti bunga dan
kyanos yang berarti biru gelap. Antosianin merupakan pigmen larut air,
tersebar luas dalam bunga dan daun, dan menghasilkan warna dari merah
sampai biru (Moss, 2002).
Antosianin merupakan zat warna yang berperan memberikan warna
merah berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan
alternatif pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Salah
satu sumber pigmen pewarna alami tersebut adalah kulit buah naga dan kulit
buah manggis. Ekstrak kulit buah naga merah mengandung antosianin
26,4587 ppm. Kulit buah naga dan kulit buah manggis berpotensi sebagai
pewarna alami makanan karena menghasilkan warna merah yang dihasilkan
11
Gambar 2.7
(Lidya Simanjuntak, 2014)
2.4 Kosmetik
Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti keterampilan
menghias dan mengatur. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan RI No. HK.00.05.42.1018 mendefinisikan bahwa kosmetika adalah
setiap bahan atau sediaan dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar
tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian luar)
atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik (Pitralina, 2019).
2.6 Ekstraksi
Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan
pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur
untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam
jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dipakai untuk proses ekstraksi
tersebut. Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut
13
kemudian terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang
datar antarmuka bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa
dengan cara difusi (Harjanti, 2016).
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan yaitu blender, timbangan analitik, pH meter, rotary
evaporator, pipa kapiler, plat silika gel F 254, chamber, lampu UV 254 dan 366
nm, oven, pengayakan berbagai ukuran, mortir, stamper, mesin cetak compact
powder, penetrometer, dan peralatan gelas lainnya.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus ) dan kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.)
sebagai bahan utama dalam penelitian serta bahan tambahan dalam formulasi
pemerah pipi antara lain talkum, kaolin, mika, asam sitrat, butil hidroksi
toluen (BHT), isopropil miristat, zink oksida, kalsium karbonat, etanol 96%.
3.3.5 Pembuatan Sediaan Pemerah Pipi Dari Ekstrak Kental Kulit Buah
Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) dan Ekstrak Kental Kulit
Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Bentuk Compact
Ekstrak kental kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) dan
ekstrak kental kulit buah manggis (Garcinia mangostana L.) selanjutnya
diformulasikan menjadi sediaan pemerah pipi dengan bentuk compact
powder dengan komponen formulasi pada Tabel 1.2. Bahan serbuk yaitu
talk, kaolin, zink oksida, kalsium karbonat, dan mika diayak dengan
pengayakan no. Mesh 100 dan ditimbang. Semua bahan serbuk dicampur
kecuali BHT dan asam sitrat lalu diayak. BHT, asam sitrat yang telah
digerus halus dilevigasi dengan ekstrak kental kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus), ekstrak kental kulit buah manggis (Garcinia
mangostana L.) dan isopropil miristat hingga homogen kemudian massa
serbuk dicampur kedalam campuran ekstrak hingga menghasilkan warna
17
yang tercampur merata. Massa serbuk diayak ddengan pengayak no. Mesh
100 dan ditimbang sejumlah 15 g dalam wadah kemudian dikempa dengan
pencetak (Letelay et al., 2017).
Tabel 3.1 Formula modifikasi sediaan pemerah pipi ekstrak kulit buah naga
merah (Hylocereus polyrhizus) (Yulia et al., 2017).
terbuka selama 15 menit dan diamati reaksi alergi yang terjadi (Letelay et al.,
2017).
Adah, H. (2018). Formulasi Serbuk Tabur Perona Pipi Ekstrak Buah Naga
Merah. Universitas Al-GhifariJurusan Matematika dan Farmasi Bandung.
Ekawati, P., Rostiati, & Syahraeni. (2015). Aplikasi Ekstrak Kulit Buah Naga
Sebagai Pewarna Alami Pada Susu Kedelai Dan Santan. Jurnal Agrotekbis,
3(2), 198–205.
Yunus, I., & Sarungu, T. (2012). Pemanfaatan Ekstrah Kulit Buah Manggis
Sebagai Pewarna Logam Aluminium.
20