BAB II
PELAYANAN KESEHATAN DASAR DI PUSKESMAS
31
1.
akan
selalu
menggerakkan
pembangunan
sektor
lain
yang
3.
yang
diselenggarakan.
Puskesmas
akan
selalu
berupaya
32
33
Upaya kesehatan wajib Puskesmas Cipageran adalah Promosi Kesehatan yang terdiri
dari kegiatan penyuluhan di dalam dan luar gedung, serta penyuluhan PHBS; Kesehatan
Lingkungan; Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana; Perbaikan Gizi
Masyarakat; Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular serta Pengobatan.
2.3 Fungsi Puskesmas
Dalam melaksanakan program kerja untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan,
puskesmas memiliki tiga fungsi, diantaranya:
.3.1 Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan
Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan yang memiliki makna bahwa
Puskesmas harus berperan sebagai penggerak dan motivator terselenggaranya
pembangunan yang mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh kesehatan sebagai faktor
pertimbangan utama. Pembangunan yang dilaksanakan di tingkat kecamatan,
seharusnya memiliki dampak positif terhadap lingkungan sehat dan perilaku sehat, yang
tujuannya
adalah
meningkatkan
kesehatan
masyarakat.
Fungsi
menggerakan
pembangunan berwawasan kesehatan dapat dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran
non-kesehatan memperhatikan kesehatan bagi institusi dan warganya. Oleh sebab itu,
keberhasilan fungsi ini dapat dinilai melalui Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS). IPTS
memiliki 3 tatanan yaitu:
1. Tatanan sekolah (SD, SMP, SMU/SMK, Madrasah, Universitas)
2. Tatanan tempat kerja (Kantor, pabrik, industri rumah tangga, tempat kerja
peternakan, tempat kerja di perkebunan/ pertanian, dan lain-lain)
3. Tatanan tempat umum (pasar, tempat ibadah, rumah makan, tempat hiburan, dan
lain-lain)
Dengan tatanan tersebut, dalam melaksanakan fungsi sebagai penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan puskemas memiliki 3 indikator sebagai berikut:
1. Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat
2. Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat
3. Berapa % tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi sehat
Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk masing-masing tatanan telah dikembangkan
oleh Dit Promosi Kesehatan dan beberapa pihak terkait. Untuk menyederhanakan
34
indikator dari setiap tatanan dapat dibuat indeks dasar yang memiliki empat cakupan
indikator, yaitu:
1. Tersedianya air bersih
2. Tersedianya jamban yang saniter
3. Adanya larangan merokok
4. Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja (PMR) untuk SMP
2.3.2 Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang bersifat non-instruktif
dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu
mengidentifikasi masalah, merencanakan dan melakukan pemecahan masalah dangan
memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi sektoral
maupun LSM dan tokoh masyarakat.
Fungsi puskesmas dalam memberdayakan masyarakat dapat dikukur dengan
beberapa indikator antara lain:
1. Tumbuh kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat), yang rincian
indikator dan manajemen pembinaannya telah dituliskan pada buku ARRIF,
Pedoman Manajemen Peran Serta Masyarakat yang diterbitkan oleh Depkes.
2. Tumbuh dan berkembangnya LSM yang bergerak di bidang kesehatan
3. Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP
(Badan Penyantun Puskesmas)
Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas non-instruktif yang berguna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi
masalah, merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemecahan
masalah dengan benar, tanpa atau dengan bantuan pihak lain. Fungsi pemberdayaan
keluarga dapat dinilai dengan semakin banyaknya keluarga sehat di wilayah kerja
puskesmas. Khusus untuk lokasi proyek KKG, indikator yang dipakai adalah Indeks
Potensi Keluarga Sehat (IPKS). Semakin banyak keluarga yang berpotensi sehat, berarti
semakin berhasilnya upaya pemberdayaan keluarga dipuskesmas.
2.3.3
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang berisfat mutlak perlu,
yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat serta memiliki nilai strategis
35
Pemberantasan
Penyakit Menular
Pengobatan
Gizi
Kegiatan
Promoasi hidup bersih dan
sehat
Bimtek
penyehatan
pemukiman
ANC,
MTBS,
Imuniasasi
KB
Diare
ISPA
Malaria
TB
Indikator
Perbaikan perilaku hidup sehat
Perbaikan lingkungan
K4. Linakes
Cakupan MTBS
Cakupan imunisasi
Cakupan MKET
Cakupan penemuan kasus
Cak m kk9upan penemuan
kasus
Cakupan penemuan kasus
Kesembuhan
Medik Dasar
Cakupan pelayanan
UGD
Jumlah kasus
Lab Sederhana
Jumlah pemeriksaan
Distribusi vitamin A/Fe/Cap Cakupan vitamin /Fe/Cap Yod
Yod
% gizi kurang/buruk,
PSG
SDKN
Promosi Gizi
% Kadarzi
36
Kualitas
kesehatan
Tingkat kepatuhan
Kepuasan pasien
Selain 6 program kesehatan dasar tersebut diatas, setiap Puskesmas juga harus
mengembangkan program lain sesuai dengan situasi, kondisi, masalah dan kemampuan
Puskesmas setempat. Program lain diluar 6 program kesehatan dasar tersebut diatas
sebagai
program
kesehatan
pengembangan.
Atas
dasar
program
kesehatan
Jumlah
Sasaran
735
147
701
Hasil
Target
Pencapaian
600
147
560
82%
100%
80%
701
99
668
3112
3
104
561
99
562
1695
3
8
80%
100%
84%
54%
100%
100%
751
7652
751
6496
100%
85%
37
2.4
masyarakat
tingkat
pertama
yang
dibina
oleh
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan berkedudukan sebagai unit
pelaksana teknis Dinas dipimpin oleh seorang kepala, yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepala Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan secara operasional
dikoordinasikan oleh Camat.
Rumusan organisasi puskesmas sebagai UPTD dari Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota, yaitu:
1.
2.
K. Tri Hastuti
1.
2.
3.
dr. Dhyani
1
2
3
4
5
6
7
8
BP
Jiwa
BP GIGI
Farmasi
Laboratorium
Kesehatan Indera
MEDREK
Pendaftaran
: dr. Olive PD
: Ika S
Promkes
: drg. Santi1.
Wulansari
JKN
: Fitri Z 2.
: Yani C
SIK
: Ika S
: M.Sopiana
: Lilis S
3.
2. KB
: Nurhayati Salanda
Gizi
: Arie H 3
4
UKS
: M. Sopiana
5
Usila
: Erly
: Arie Handayani
: Retno AP
: Ika S
: Retno AP
: Erly
: Enok Mimin
1
2
3
4
5
Gambar 2.2 Struktur
Organisasi Puskesmas Cipageran
6
PKRET
6
7
PKPR
Sri Dosowatie
K. Tri Hatuti
PERENCANAAN &
PERENCANAAN
& PELAPORAN
PELAPORAN
Taskit
Imuniasai
Kesling
H
TB Paru Kusta
ISPA
Diare
: dr.Olive P.D
: Devilia
: Ani
: Imas W
: Yuliani
: Yuliani
38
2.4.2
Bupati / Walikota
Dinkes Kab/ Kota
RSUD
Camat
BPKM / BPP
Puskesmas
Unit Fungsional
Pustu / BPP
Gambar 2.3 Hubungan tata kerja Puskesmas dalam sistem pemerintahan
Tata kerja puskesmas diatur sebagai berikut:
1.
2.
3.
39
40
41
Manajemen ketenagaan
Manajemen ketenagaan memiliki tugas sebagai berikut:
1.
2.
3.
Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai dengan tugas,
wewenang, dan tanggung jawab
4.
42
43
Register register
pelayanan dalam
gedung
Rujukan
Direktur
Jenderal
Pembinaan
Kesehatan
Masyarakat
44
sebagai alat komunikasi yang penting antara petugas kesehatan. Data yang
dilaporkan harus tepat, akurat.
1.
Laporan Bulanan
a.
Data Kesakitan
b. Data Obat-Obatan
c. Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit Menular
d. Data kegiatan Puskesmas
2. Laporan Tahunan
a. Data Dasar Puskesmas
b. Data Kepegawaian
c. Data Peralatan
2.7
pelayanan kesehatan. Dalam peran tersebut diharapkan agar tugas pokok dan
fungsi (tupoksi) tenaga kesehatan sesuai dengan pendidikan dan keterampilan
yang mereka miliki. Dalam peran sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di
Puskesmas, tenaga kesehatan mempunyai tugas pokok dan fungsi berdasarkan
organisasi Puskesmas. Sesuai Kepmenkes No.128 tahun 2004 susunan organisasi
Puskesmas terdiri dari unsur pimpinan yaitu kepala puskesmas, unsur pembantu
pimpinan yaitu urusan tata usaha dan unsur pelaksana berupa unit-unit yang
terdiri dari petugas dalam jabatan fungsional. Jumlah unit tergantung kepada
kegiatan, tenaga dan fasilitas sehingga bila jumlah tenaga terbatas sedangkan
tugas harus dibagi habis, maka akan menimbulkan tugas tambahan yang
terintegrasi ke dalam tupoksi masing-masing petugas.
2.8
Potensi di Puskesmas
45
Jenis
A
1
2
3
4
5
6
7
8
Jumlah
Yang Ada
Medis
Dokter Umum
4
Dokter Gigi
2
Perawat
4
Bidan
5
Perawat Gigi
2
Petugas Gizi
1
Analis Laboratorium
2
Farmasi (Asisten
3
Apoteker)
9
Sanitan (Petugas
2
Kesehatan
Lingkungan)
B
Non Medis
1
Kepala Puskesmas
1
2
Administrasi (TU)
3
3
Tenaga Kebersihan
2
4
Penjaga malam
2
Total
34
Sumber data puskesmas Cipageran Tahun 2014.1
Standar
Kekurangan
3
1
6
3
1
1
2
2
1
1
3
2
2
29
46
47
48
derajat
kesehatan
masyarakat
sekaligus
Jumlah
1
1
1
1
1
14
8
1
4
2
2
35
untuk
49
Jenis SAB
Pompa Listrik
Jumlah
4464
Keterangan
Jumlah mata air 7
titik, aretis 2 titik
2
Sumur
704
3
Pompa tangan
41
4
Sambungan Rmh/MA
58
5
PDAM/Ledeng
1102
6
Mata air
58
7
Sumur
125
Sumber Data : Puskesmas Cipageran Th. 2014.1
Tabel 2.7 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)
Jumlah KK Yang menggunakan SPAL Di Wilayah Binaan Puskesmas Cipageran
NO
1
Kategori SPAL
Menggunakan SPAL :
1.1 Selokan
1.2 Diresapkan
1.3 Ditampung dihalaman rumah
Jumlah
Persentase (%)
4846
1271
169
50
Uraian
Tanah
Gedung
Motor Dinas
Keterangan
Status : Pemkot Cimahi
Luas : 650m2
Sumber air bersih : PDAM dan
jetpump
Septic tank
Jumlah Gedung
Gedung A
- Luas Lantai Atas : 120m2
- Luas Lantai Bawah 120m2
Gedung B
- Luas lantai Atas 97.2m2
- Luas Lantai Bawah
Daya Listrik
- Gedung A : 3500 watt
- Gedung B : 3300 watt
Kondisi Lama
Kondisi Baru
4
Ambulans
Sumber Data : Puskesmas Cipageran Th. 2014.1
Jumlah
2
2
3
0
0
Umum
K.I.A Set
Poliklinik Set
Laboratory Equipment
Alat Imunisasi
Emergensi Kit
51
IUD Kit
Bidan Kit
UKS Kit
2. Peralatan Mebeuler
3. Peralatan Elektronik
2) Obat
Daftar obat-obatan yang ada di Puskesmas Cipageran adalah sebagai berikut:
1. Analgetik, yaitu antalgin.
2. Analgetik anti piretik, yaitu paracetamol.
3. Ains yaitu, piroxicam, asam mefenamat, ibu profen, kalium diklofenat,
meloxicam.
4. Antibiotika,
diantaranya
amoksilin,
co-amoxiclav,
ciprofloxacin,
52
UGD
2.
3.
4.
5.
Poli Gigi
: Senin-Jumat
6.
Poli KIA-KB
a. Imunisasi bayi
: Rabu
: Senin-Kamis
c. KB IUD/Implant
: Senin&Jumat
e. Persalinan
53
7.
: Jumat
b. Dewasa
: Selasa
8.
Laboratorium
9.
: Setiap hari
: Setiap hari
: Setiap hari
d. KIA/KB/Laktasi
: Setiap hari
e. Balita/Tumbuh kembang
: Setiap hari
f. TBC
: Setiap hari
g. Kesehatan Jiwa
: Setiap hari
: Setiap hari
i. Klinik Sanitasi
j. Klinik HIV/AIDS
10.
: Setiap hari
: Setiap hari
Pelayanan Lainya
a. Pelayanan kesehatan calon jemaah haji
b. Pelayanan KIR Dokter (Surat sehat) dan Buta warna
c. Kerjasama pemeriksaan kesehatan, Buta warna & Laboratoium
Untuk sekolah
d. Pelayan FoBD/Abatisasi
e. Penyuluhan NAPZA anak sekolah
f. Pelayanan uji klinis garam beryodium
11.
54
55
56
o Program P2 DBD
Penyelidikan epidemiologi
tempat-tempat
potensial
perindukan
vector
di
57
58
Tabel 2.10 Penyakit Non Infeksi Terbanyak di Puskesmas Cipageran Tahun 2014
NO
Jenis Penyakit
1
Hipertensi Primer
2
Mialgia
3
Gastroduodenitis
4
Tukak Lambung
5
Sakit Kepala
Sumber Data : Puskesmas Cipageran Tahun. 2014.1
Jumlah Kasus
2622
2277
1168
403
400
59
3
Myalgia
4
Acute Nasopharyngitis
5
Gingivitis dan Penyakit periodontal
6
Batuk
7
Gastroduedenitis
8
Tukak lambung
9
Demam
10
Penyakit pulpa dan jaringan periapikal
Sumber Data : Puskesmas Cipageran Th. 2014.1
2277
2144
2289
1656
1168
403
409
1064
60
Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan
penyangga
61
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengintegrasikan paket pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar ke
dalam sistem pelayanan kesehatan nasional melalui pendekatan Primary
Health Care (PHC).
b. Tujuan Khusus
-
2. Sasaran
Sasaran pedoman paket pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dasar adalah:
a. Kementerian Kesehatan RI
b. Dinas Kesehatan Provinsi
c. Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
d. Puskesmas
e. Organisasi Profesi (Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Perawat
Gigi Indonesia)
f. Institusi Pendidikan (Fakultas Kedokteran Gigi, Program Studi Kedokteran
Gigi, Poltekes Jurusan Kesehatan Gigi)
g. Dunia Usaha seperti Produsen Pasta Gigi
Program kegiatan serta sasaran pelayanan kesehatan gigi dan mulut, dilakukan
melalui:
Tabel 2.12 Program kegiatan dan sarana pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Sasaran
Indikator
Kebijakan
Program
Kegiatan
Meningkatkan Ratio tambal :
Upaya
Manajemen
Pelayanan
kualitas
Kesehatan
cabut = 1:1
kesehatan gigi
kesehatan di
pelayanan
Perorangan
dan
mulut
puskesmas
Status kesehatan
kesehatan gigi
terpadu :
Pelayanan
gigi dan mulut
secara
lembaga
payung
kesehatan di
Prevalensi karies
62
bermakna di
institusi
pelayanan
kesehatan
pada 6 tahun
60%
Prevalensi pada
usia 18 tahun
50%
Prevalensi karies
aktif 30%
Prevalensi karies
pada ibu hamil
50%
20 gigi berfungsi
pada usia 35-44
tahun
20 gigi berfungsi
usia > 65 tahun
Terwujudnya
jejaring
kesehatan gigi
dan mulut
Meratanya
pelayanan
kesehatan gigi
hukum, standar
sumber daya,
sarana dan
prasarana,
pembiayaan
Penguatan sistem
informasi
surveilans,
montoring :
laporan fasilitas
kesehatan, swasta
dan litbank
kesgilut
Rumah Sakit
Pelayanan
kesehatan di
RSGM
Dokter gigi
keluarga
Sumber daya
kesehatan
Pelayanan
teknis dan
pendidikan
Obat dan
Penyususnan
pemberkala
modul TOT
an
Formularium
kesehatan
obat / bahan
untuk
kesehatan gigi
dan mulut
Bahan/obat
trsdisional
dibidang
kesehatan gigi
dan mulut
Standar bahan
dan obat di
pelayanan gigi
dan mulut
Kebijakan
Rencanaan
dan
kegiatan lima
manajemen
tahun
63
dan mulut
Meningkatnya
kesadaran
masyarakat
akan kesehatan
gigi dan mulut
% murid yang
sudah
dilakukan
fissure sealant /
protective
% murid yang
perlu
perawatan
%murid yang
selesai
perawatan
% sikat gigi
masal di
sekolah 1 kali /
bulan
80% apras
yang
mendapatakan
yangilut
80% SDMI
mendapat
yanglut
80% ibu hamil
mendapat
yanglut
Pemberdayaan
masyarakat dan
kementrian
pembanguna
n kesehatan
Promosi
kesehatan
dan
pemberda
yaan
masyarak
at
Upaya
kesehatan
masyarak
at
Mengintegrasik
an promosi
kesehatan gigi
dan mulut
kedalam
program
perilaku hidup
bersih dan sehat
Promosi gaya
hidup sehat dan
mengurangi
faktor risiko
penyakit gigi
dan mulut
(yang
disebabkan
oleh
perilaku,status
sosial ekonomi,
keturunan, dll)
Promosi
kesehatan
audiovisual:
leaflet, poster,
mis : hubungn
penyakit
periodontal
dengan
diabetes,
kanker mlut,
factor resiko
tembakau, dll
Program
kesehatan gigi
dan mulut di
sekolah (anak
prasekolah,
anak sekolah,
remaja)
Program
kesehatan di
masyarak
Wanita hamil
64
Terlindungnya
masyarakat
dibidang
kesehatan gigi
dan mulut
% Drg yang
melakukan UP
CBL yang
ditangani
100%
% bayi baru
lahir dengan
CBL
% penderita
CBL
%penderita
ODHA yang
mempunyai
manifestasi di
RMA
Pencegahan,
pengendalian,
penurunan
prevalensi
penyakit gigi
dan mulut
( program upaya
kesehatan/ status
kesehatan gigi
dan mulut dan
faktor resiko
integrated
health approach
Lingkunga
n sehat
Pecegahan
dan
pemberant
asan
penyakit
Balita
Usia lanjut
Tersedianya air
bersih dan
fasilitas sanitasi
Program
flouridasi air
minum
kontrol infeksi
penyakit gigi
dan mulut
pengendalian
faktor-faktor
resiko penyakit
gigi dan mulut
penatalaksanaa
n penyakit
menular yang
bermanifestasi
dirongga mulut
penatalaksanaa
n penyakit
kronis
( jantung,
diabetes, paruparu, ginjal, dll)
yang
berhubungan
dengan
penyakit gigi
dan mulut.
65
66
67
Sedangkan pada tahun 2014 untuk pemeriksan tambal cabut dewasa yaitu,
tambal dewasa sebanyak 18 dan tambal anak sebanyak 14 dan cabut anak 26.
Sedangkan pada tahun 2015 pemeriksaan tambal dewasa.
2.9.5.3 Pelayanan Gigi Puskesmas Cipageran
Upaya pelayanan kesehatan gigi di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan gigi yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan
WHO) yang meliputi tindakan promotif, preventif, deteksi dini, kuratif dan
rehabilitatif
yaitu
merumuskan
pelayanan
kesehatan
berjenjang
untuk