Anda di halaman 1dari 53

Kebutuhan Cairan dan

Penulisan Resep
Ichsan Azis
2015730056

Pembimbing :
dr. Prastowo Sidi Pramono, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH
TAHUN 2019
Tubuh manusia

Padat Cair

 Tulang  Cairan
 Otot intraselular
 Kuku  Cairan
 Jaringan ekstraselular
yang lain
Cairan yang terdapat dalam sel tubuh dan menyusun
Cairan intraseluler sekitar 70% dari total cairan tubuh. CIS menyusun sekitar
40% berat tubuh atau 2/3 dari total cairan tubuh

Elektrolit utama dalam cairan intraseluler adalah kalium,


magnesium, kalsium, dan fosfat

Cairan yang terdapat di luar sel dan menyusun sekitar


Cairan ekstraseluler 30% dari total cairan tubuh.
CES dibagi menjadi plasma darah sebanyak 5% dan cairan
interstitial sebanyak 15%. Cairan antarsel khusus disebut
cairan transeluler, seperti cairan serebrospinal, cairan
persendian, cairan peritoneum, dan lain-lainnya

Elektrolit utama dalam cairan ekstraseluler adalah


natrium dan klorida
Konsep dasar cairan dan elektrolit

Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara


fisiologis, yang memiliki proporsi besar dalam bagian tubuh
 Total cairan tubuh 45-75% dari berat badan
 Pada bayi 70-80% dari berat badan
Persentase cairan tubuh bervariasi, bergantung pada faktor usia, lemak dalam
tubuh, dan jenis kelamin.
Fungsi cairan

Mempertahankan panas tubuh dan


Transpor nutrient ke sel
pengaturan suhu tubuh

Transpor hasil sisa metabolisme Transpor hormon

Mempertahankan tekanan
Pelumas antar organ hidrostatik dalam system
kardiovaskuler
Keseimbangan Cairan

 Keseimbangan cairan ditentukan oleh intake dan output cairan. Intake cairan
berasal dari minuman dan makanan. Kebutuhan cairan setiap hari antara
1.800 – 2.500 ml/hari. Sekitar 1.200ml berasal dari minuman dan 1.000 ml
dari makanan. Sedangkan pengeluaran cairan melalui ginjal dalambentuk
urine 1.200-1.500 ml/hari, paru-paru 300-500 ml, dan kulit 600-800 ml.
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Cairan

 Demam ( kebutuhan meningkat 12% setiap 10 C, jika suhu > 370 C )


 Suhu lingkungan yang tinggi
 Aktivitas yang ekstrim / berlebihan
 Setiap kehilangan yang abnormal seperti diare atau poliuria
Proses Pergerakan Cairan
Bergeraknya molekul (zat
terlarut) melalui membran
semipermeabel dari larutan
berkadar lebih rendah menuju

Bergeraknya molekul lewat


Osmosis larutan berkadar lebih tinggi
hingga kadarnya sama
pori-pori. Larutan akan
bergerak dari konsentrasi
tinggi ke arah larutan
berkonsentrasi rendah
Pompa
a.
Proses transport yang memompa
Difusi Natrium ion natrium keluar melalui

Kalium
membran sel dan pada saat
bersamaan memompa ion kalium
dari luar ke dalam. Tujuannya
untuk mencegah keadaan
hiperosmolar di dalam sel.
Cara Pengeluaran Cairan

Ginjal Kulit

Paru-Paru Gastrointestinal
Ginjal

 Merupakan pengatur utama keseimbangan cairan yang


menerima 170 liter darah untuk disaring setiap hari.
 Produksi urine untuk semua usia 1 ml/kg/jam
 Pada orang dewaasa produksi urine sekitar 1,5 liter/hari.
Kulit

 Hilangnya cairan melalui kulit diatur oleh saraf simpatis


yang menerima rangsang aktivitas kelenjar keringat
 Rangsangan kelenjar keringat dapat dihasilkan dari
aktivitas otot, temperatur lingkungan yang meningkat dan
demam.
 Disebut Insesible Water Loss (IWL) sekitar 15 – 20 ml/24
jam.
Paru-Paru

 Menghasilkan IWL sekitar 400 ml/hari


 Meningkatkan cairan yang hilang sebagai respon terhadap
perubahan kecepatan dan kedalaman nafas akibat
pergerakan atau demam.
Gastrointestinal

 Dalam kondisi normal cairan yang hilang dari


gastrointestinal setiap hari sekitar 100 – 200 ml.
 Perhitungan IWL secara keseluruhan adalah 10 – 15 cc/kg
BB/24 jam, dengan kenaikan 10 % dari IWL pada setiap
kenaikan suhu 1O C.
Kebutuhan Air dan Elektrolit pada bayi dan
anak
Kebutuhan cairan menurut usia
Kebutuhan cairan menurut berat badan

Kebutuhan kalium 2,5 mEq/kgBB/hari

Kebutuhan natrium 2-4 mEq/kgBB/hari


Kebutuhan Air dan Elektrolit pada Orang
Dewasa

 Pada orang dewasa kebutuhannya yaitu :


 Kebutuhan air sebanyak 30 -50 ml/kgBB/hari
 Kebutuhan kalium 1-2 mEq/kgBB/hari
 Kebutuhan natrium 2-3 mEq/kgBB/hari
KEBUTUHAN ELEKTROLIT PERHARI

ELEKTROLIT JUMLAH KEBUTUHAN / 24 JAM / KgBB


Na (natrium) 3 - 4 mEq
K (kalium) 2 - 3 mEq
Cl (klorida) 3 - 4 mEq
Mg (magnesium) 0.35 - 0.45 mEq
Ca (kalsium) 1-2 mEq
PO4 (fosfat) 3 - 10 mg
GLUKOSA 200 - 400 g / KgBB / JAM
17
Gangguan keseimbangan cairan relatif lebih
mudah terjadi pada anak dibanding orang
dewasa

Oleh karena
 Permukaan tubuh lebih luas
 Jumlah air tubuh total > berat badan
 Kebutuhan dan pertukaran air per hari lebih besar
 Distribusi cairan berbeda dengan dewasa
 Fungsi hemostasis belum sempurna

18
Pemberian cairan / elektrolit yang rasional dibutuhkan untuk menciptakan
keadaan yang seimbang, terutama yang menyangkut :
 Keseimbangan cairan / elektrolit tubuh
 Keseimbangan asam basa
 Osmolaritas tubuh

Pemberian cairan pada bayi / anak bertujuan sebagai :


 Cairan resusitasi / pengganti
 Cairan rumatan

19
TERAPI CAIRAN

RESUSITASI RUMATAN

KRISTALOID KOLOID ELEKTROLIT NUTRISI

KAEN 3B AMIPAREN
Asering KAEN 3A AMINOVEL 600
Ringer Laktat Dextran 40 KAEN 1B PAN AMIN G
Normal saline KAEN 4A KAEN MG3
KAEN 4B MARTOS 10

Menggantikan kehilangan akut Memelihara keseimbangan


cairan tubuh cairan tubuh dan nutrisi
20
Cairan resusitasi

Kristaloid
Kristaloid merupakan larutan dimana molekul organik kecil dan inorganik
dilarutkan dalam air. Larutan ini ada yang bersifat isotonik, hipotonik,
maupun hipertonik.
 NS, nacl 3%, RL, ASERING

Keuntungan
 Meningkatkan volume darah
 Mengganti cairan ekstraseluler yang hilang
 Mengurangi viskositas darah
 Mudah didapat / murah

21
Koloid
 Cairan koloid disebut juga sebagai cairan pengganti plasma. Di dalam cairan koloid
terdapat zat/bahan yang mempunyai berat molekul tinggi dengan aktivitas osmotik
yang menyebabkan cairan ini cenderung bertahan agak lama dalam ruang
intravaskuler.
 Koloid dapat mengembalikan volume plasma secara lebih efektif dan efisien
daripada kristaloid
 Pengganti plasma ( otsutran, hetastarch, dextran-40)
Keuntungan
 Volume sedikit  peningkatan cairan intravaskular besar
 Lebih lama bertahan
 Jarang menimbulkan edema paru

22
Cairan rumatan

Mempertahankan kebutuhan
Cairan / elektrolit
Sebaiknya direncanakan

Jumlah cairan / elektrolit yang dipakai


Jenis / komposisi cairan
Kecepatan pemberian
Pemantauan

23
CAIRAN Na+ K+ Mg+++ Cl- P Laktat Glukosa pH mOsm/L
(mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mEq/L) (mmol/L) (mEq/L) (gr/L)

KAEN 1B 38,5 - - 38,5 - - 37,5 4,8 285

KAEN 3A 60 10 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN 3B 50 20 - 50 - 20 27 5,4 290

KAEN MG3 50 20 - 50 - 20 100 4,9 695

KAEN 4A 30 - - 20 - 10 40 5,5 282

KAEN 4B 30 8 - 28 - 10 37,5 5,5 284


PENULISAN RESEP
 Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari
dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker
pengelola apotek (APA) untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peratuan
perundangan yang berlaku. Resep yang benar adalah
ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi
peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku
Penulisan resep LENGKAP

• Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:


1. Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)
2. Prescriptio  nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara pembuatan
3. Signatura  cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum
4. Pro  nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (jika obat
mengandung narkotika)
5. Subscriptio  paraf atau tanda tangan


Inscriptio

Dr. IPIN
SIP 0123456789
KLINIK KESEHATAN KOMKORDIK
Jl. Cempaka putih no. 6
Jakarta Pusat

Jakarta, 7 agustus 2019

R/
Prescriptio

Bentuk umum :
– Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat

• Contoh non puyer


– Parasetamol tab 500mg No. X
– Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I
Contoh puyer
• Amoksisilin 100 mg
m.f. pulv dtd. No. XXI
Signatura

• Bentuk umum:
– Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah obat
per minum, waktu minum
• Contoh:
– S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam
artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet,
sesudah makan, jika demam
– S 4 dd c. orig II a.c.
artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok
bawaan (sirup), sebelum makan
Pro

• Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan


(wajib untuk anak2), alamat (jika obat
mengandung narkotika)
• Contoh:
Pro: An. Mike Tyson
Usia : 12 tahun
BB : 20 kg
Subscriptio

• Bentuk umum: Hanya tanda tangan atau


paraf. Tanda tangan untuk obat yang
mengandung narkotika, dan paraf jika obat-
obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas
terbatas), G(keras), Psy(psikotropika)
Dr. IPIN
SIP 0123456789
KLINIK KESEHATAN KOMKORDIK
Jl. Cempaka putih no. 6 Inscriptio
Jakarta Pusat

Jakarta, 8 AGUSTUS 2019

R/ Eritromisin tab 500mg tab No. XXX


S 4 dd tab I a.c.
Prescriptio, signatura, subscriptio

R/ Parasetamol tab 500mg tab No. X


S 3 dd tab I p.c. p.r.n. demam Diberi garis
penutup setelah
setiap resep
R/ Povidon Iodin 1% fls No. I
S 2 dd garg.

Pro : Tn. Adam


Usia : 40 tahun Pro
Pulveres (puyer)
Contoh:
R/ amoksisilin 100mg
s. lact q.s.
m.f. pulv. dtd. no. XXI
S 3dd pulv I p.c

s. lact q.s.  artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.


m.f. pulv. dtd. No. XXI  buat dan campurlah dalam bentuk pulveres
(puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.
Contoh Kasus

• An. Ari, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter


karena demam tinggi sejak 2 hari lalu.
• Berikan antibiotik dan antipiretik per oral
dalam bentuk puyer
– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x
sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan
– Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali,
3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah
makan bila demam
Penyelesaian

• Pertama untuk antibiotiknya (amoksisilin) hitung


dosis yang diperlukan
– Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari  karena bb 12kg  300 –
600 mg / hari (300mg/hari)
– Karena itu per hari,maka per kali minum 100mg
– Butuh 21 buah karena minum 3x sehari selama 7 hari
• Untuk antipiretiknya (parasetamol)
– Dosis 10-15mg/kg BB/kali  120 – 180mg/kali
– Butuh 9 buah karena 3x sehari selama 3 hari
Penulisan resepnya

• Amoksisilin • Parasetamol

R/ Amoksisilin 100mg R/ Parasetamol 120mg


m.f. pulv. dtd. No. XXI m.f. pulv. dtd. No. X
S 3dd pulv I p.c. S 3dd pulv I p.c. p.r.n
demam
Kapsul / Tablet / Pil

• 3 jenis obat padat ini mirip untuk cara


penulisan resepnya
• Yang berbeda hanya penulisan bentuk
sediannya.
caps = capsul
tab = tablet
pil = pil
Contoh kasus

• Nn. elida, 22 thn, BB 42kg, datang ke dokter


karena demam dan tenggorokan sakit untuk
menelan. Dx faringitis
• Berikan terapi untuk pasien
– Antibiotik  amoksisilin, 3x sehari 500mg, selama
7 hr, sesudah makan
– Antipiretik  parasetamol, 3x sehari 500mg,
selama 3 hari, sesudah makan, bila demam
Penyelesaian

• Antibiotik  amoksisilin
– Dosis 500mg 3x sehari selama 7 hari
– Jumlah yg diperlukan  21 buah
• Antipiretik  parasetamol
– Dosis 500mg 3x sehari selama 3 hari
– Jumlah yg diperlukan  9 buah  dibulatkan
jadi 10 buah
Penulisan resep
• Amoksisilin • Parasetamol

R/ Caps amoksisilin 500mg no.XXI R/ Tab parasetamol 500mg no. X


S 3 dd caps I p.c S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam
Sirup

• Pada syrup Mengandung banyak gula dan


sering menjadi bentuk obat pilihan utama
untuk anak-anak
• Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)
Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran
sendok asli / bawaannya
Contoh kasus

• An. Ari, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter


karena demam tinggi sejak 2 hari lalu.
• Berikan antibiotik sirup
– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x
sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,
Penyelesaian

• 25-50mg/kg BB/hari  3 0 0 – 600mg/hari


100 – 200mg/kali
• Karena 100-200mg/kali, maka menggunakan
amoxicilin 125mg/5cc
• 3x7  21 kali minum  21x 5cc = 105 cc
• 1 botol amoksisilin sirup isinya 60ml, maka
diperlukan 2 botol
Penulisan resep

R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc fls No. II


S 3dd c.orig I p.c.
Sendok original/bawaan
dari obatnya (dlm hal ini
5cc)
Obat tetes

• Obat tetes untuk mata dan telinga tidak ada


perbedaan banyak. Hanya cara
pemakaiannya yang perlu dibedakan.
– Telinga  auric
– Mata  oculo
Contoh kasus tetes telinga

• An.Ari 18 bln, 12kg, demam, telinga kanan


keluar cairan warna kuning berbau
• DK : Otitis Media Supuratif
• Berikan obat tetes telinga:
– Untuk cuci telinga : larutan H2O2 3%, diberikan 2x
sehari 10 tetes pada telinga yang sakit (kanan)
– Untuk antibiotik topikal : Ofloxacin, diteteskan 2x
sehari 2 tetes pada telinga sakit setelah dicuci
Penulisan resep

R/ Sol H2O2 3% 5cc Gutta = tetes

S 2dd gtt X auric dex


R/ Sol Ofloxacin fls No.I
S 2dd gtt II auric dex setelah dicuci

Telinga kanan
Singkatan Istilah Arti
a.c. Ante coenam Sebelum makan
ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai
ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya
a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari
a.n. Ante noctem Sebelum tidur
Amp Ampul Ampul
Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x
auric auricular Telinga
b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari
Cap Capsulae Kapsul
Cr Cream Krim
D (dex) Dextra Kanan
d.C Durante coenam Pada waktu makan
(1-4) d.d. De die (1-4x) sehari
d.t.d Da tales doses Berilah sejumlah dosis tsb
Singkatan Istilah Arti
emuls emulsum Emulsi
et et Dan
f fiat Buatlah
flc flacon Flacon (botol plastik)
fls flask Flask (botol kaca)
garg gargarisma Obat kumur
gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes
haust haustus Sekali minum habis
h.m. Hora matutina Pagi hari
h.s. Hora somni Waktu akan tidur
h.v. Hora vespertina Malam hari
inf. infusum Infus
Inj. injectio Obat suntik
kolf kolf Botol infus
Lin. linimentum Obat gosok
Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair
Lot. lotio Sediaan cair obat luar
m mane pagi
m. et v. Mane et vespere Pagi dan sore
Singkatan Istilah Arti
m.f. Misce fiat Campur dan buatlah
mixt mixtura campuran
nasal nasal Hidung
no nomero Jumlah
noct noctum Tengah malam
O.D. Oculo dextra Mata kanan
o.h. Omni hora Tiap jam
o.m. Omni mane Tiap pagi
opth opthalmo Mata
P.c Post coenam Sesudah makan
Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit
pot potio Obat minum cair
p.r.n Pro renata Bila perlua
pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam bungkusan
q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya
qq.h. Quaque hora Tiap jam
R/ recipe Ambillah
S signa Tandailah
Singkatan Istilah Arti
sol solutio Larutan
s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu

stat statim Segera


supp suppositoria Supositoria
syr syrup Sirup
tab tabullae Tablet
troch trochiscus Tablet hisap
u.c. Usus cognitus Aturan pakai diketahui

u.e Uses externus Obat luar


ung unguentum Salep
u.p. Usus propius Untuk pemakaian profesi
kedokteran
vesp vespere Malam hari
vial vial Botol untuk injeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai