Anda di halaman 1dari 39

DOUDERLIN OSCE

BLOK 17: DIGESTIVE SYSTEM


ANGKATAN 2014

SKILL LAB 1 : ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM DIGESTIF


(PDL)

A. Anamnesis
1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan
Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”
Inform consent
Tanya keluhan utama, lalu izin untuk tanya lebih lanjut
“Saya akan melakukan tanya jawab lebih lanjut untuk mengetahui penyebab keluhan
bapak, apakah bapak bersedia?”

2. Melakukan Anamnesis
1. Nyeri Abdomen
 Apa keluhannya pak ? Nyeri perut
 Sejak kapan nyerinya pak? (akut/kronis)
 Dimana nyerinya pak ? (topografi abdomen)
 Nyerinya disitu saja atau menyebar ? kalau menyebar, dimana? (menyebar ke
bahu ,blabla)
 Nyerinya seperti apa ? (tumpul: visceral, tajam : parietal, terbakar di dada:
reflux/ gastritis)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 1


 Nyerinya hilang timbul/ terus menerus ? (iya kolik)
 Nyerinya saat kapan saja dan tiap nyeri timbul biasanya berapa lama ?
- Intermitten , berlangsung selama seminggu (ulkus peptikum)
- Timbul mendadak dan hanya berlangsung selama beberapa jam terutama
setelah makan  kolik bilier
- Nyeri berat dan berlangsung dalam hitungan hari sampai minggu 
infeksi akut (pancreatitis)
 Nyerinya timbul saat lagi ngapain pak ? (habis makan makanan berlemak ex:
nasbung or McD)
 Apa yang dilakukan agar nyerinya hilang ? (minum promag or mylanta)
 Apakah ada keluhan lain ? (sendawa, mual muntah, kembung)
 Apakah sudah mengalami gejala seperti ini sebelumnya ?
 Sudah pernah berobat belum?
 Kalau iya makan obat apa ? teratur nggak?
 Apakah bapak ada riwayat penyakit lain?
 Sering olahraga pak? Merokok? Suka minum alkohol tidak ?
 Apakah di keluarga ada yang mederita seperti ini?
kemungkinan diagnosis : maag (gastritis), kolesistitis, kolangitis, kolelitiasis

2. Diare
 Apa keluhannya pak ? mencret –mencret dok
 Sejak kapan ? (lama/kronis tumbul pada IBD, TB usus, Hipertiroid, HIV)
 Konsistensi nya bagaimana , cair atau ada ampasnya ?
 Apakah ada lendir / darah?
 Kalau ada sedikit atau banyak ?
 Warna dan baunya bagaimana ?
 Sehari berapa kali mencretnya ?
 Sekali mencret berapa banyak pak kira-kira ?
 Kencingnya bagaimana, seperti biasa tidak ? (sedikit, lebih pekat)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 2


 Minumnya bagaimana ?
 Berat badannya turun tidak ?
 Apakah ada keluhan lain ? (demam, lesu, mual muntah)
 Akhir-akhir ini ada makan apa pak ?
 Belakangan ini ada berpergian ke luar kota ? (traveller’s diarrhea)
 Akhir-akhir ini ada konsumsi antibiotik gak pak?
 Apakah bapak ada alergi makanan ?
 Disekitar ada yang diare juga tidak pak ? (curiga food poisoning )
 Sudah pernahkah mengalami gejala seperti ini sebelumnya ?
 Sudah pernah berobat belum ? kalau sudah makan obat apa ? teratur ?
 Ada riwayat penyakit lain ?
 Sering olahraga pak? Merokok? Suka minum alkohol tidak ?
 Apakah di keluarga ada yang mederita seperti ini?
 Non kolera : > 2 tahun : kotrimoksazol
alergi : ciprofloxacin / ampicillin
Kolera : Tetracyclin

3. Ikterus
 Apa keluhannya ? kuning
 Sejak kapan ?
 Hilang timbul / terus menerus ? hilang timbul (koledokolitiasis)
 Kencingnya bagaimana ? (teh tua : obstruksi)
 BAB nya bagaimana ? (dempul : obstruksi)
 Apakah ada nyeri peut ? (biasa kanan atas)
 Ada gatal tidak ?
 Berat badannya bagaimana ?
 Sebelum ini apakah ada keluhan lain ? (demam. Mual, muntah)
 Apakah ada keluhan lain ? (sesak napas, demam, letih lesu)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 3


 Apakah dulu ada riwayat penyakit hepatitis atau penyakit hati? Sudah pernah
mengalami gejala seperti ini sebelumnya ?
 Riwayat penyakit lain ?
 Sudah pernah berobat belum ? kalau sudah makan obat apa ? teratur ?
 Sering olahraga pak? Merokok? Suka minum alkohol tidak ?
 Apakah bapak akhir-akhir ini melakukan transfusi darah ? (iya : hepatitis)
 Apakah akhir-akhir ini bapak ada berpergian ke luar kota ? (iya : malaria)
 Apakah di keluarga ada yang mederita seperti ini?
 DD
- Pre hepatik (anemia hemolitik)
- Hepatik (hepatitis, sirosis, hepatoma)
- Post hepatik (batu CBD, tumor CBD, tumor caput pankreas)

4. Distensi abdomen & kembung


 Apa kaluhannya ? (kembung)
 Sejak kapan ?
 Terus menerus / hilang timbul ? (berulang  dispepi fisiologis)
 Ada nyeri tidak ?
 BAB dan BAK seperti biasa ?
 Masih bisa buang angin(flatus) tidak ?
 Ada mual atau muntah ?
 Ada keluhan lain ?
 Apakah pernah mengalami gejala serupa sebelumnya ?
 Sudah pernah berobat belum ? kalau sudah makan obat apa ? teratur ?
 Ada riwayat penyakit lain ?
 Sering olahraga pak? Merokok? Suka minum alkohol tidak ?
 Apakah di keluarga ada yang mederita seperti ini?

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 4


5. Susah menelan dan muntah
 Sejak kapan ? (2 hari)
 Mendadak atau progresif ?
 Berapa kali sehari dan konsistensi BAB hitam ?
 Apak ada keluhan lain ? (lemas, pucat, nyeri perut, mual muntah berwarna
hitam, perut kembung, edema tungkai, asites)
 Apakah ada riwayat penyakit lain ? (maag yg lama, konsumsi OAINS, riwayat
penyakit hati)
 Sudah pernah berobat belum ? kalau sudah makan obat apa ? teratur ?
 Sering olahraga pak? Merokok? Suka minum alkohol tidak ?
 Apakah di keluarga ada yang mederita seperti ini?

3. Kesimpulan
“jadi pak dari hasil keluhan yang bapak sampaika, saya menduga bapak menderita
penyakit blablablaa , untuk memastikannya kita perlu melakukan pemeriksaan fisik
dan penunjang lebih lanjut”

4. Penutup
“Baiklah dari penjelasan yang saya sampaikan apakah ada yang ingin anda tanyakan ?
kalau begitu terimakasih ,semoga cepat sembuh ya pak!”

B. Pemeriksaan Fisik

1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan


Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 5


Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”
Inform consent
Disini saya akan melakukan pemeriksaan fisik abdomen untuk membantu mengetahui
penyebab keluhan bapak, apakah bapak bersedia ?
Sanitation
Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
Persilahkan untuk berbaring
“Karena yang diperiksan bagian perut, bajunya tolong dilepas ya pak! Silahkan
berbaring” berdiri di kanan paien

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum , kesadaran
2. Pemeriksaan Vital Sign (TD, Nadi, RR, Temperatur)
3. Inspeksi keadaan kulit
a. Melihat adanya warna kuning atau pucat pada kulit
b. Melihat adanya pigmentasi pada kulit
c. Melihat adanya spider nevi pada dada, bahu, dan punggung.
d. Melihat adanya lesi pada kulit, misalnya pada herpes zoster.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 6


4. Kepala
Inspeksi : konjungtiva palpebra (anemis atau tidak), sklera (ikterik atau tidak),
perhatikan raut wajah pasien (kesakitan atau tidak)
5. Leher : JVP, Kelenjar getah bening
6. Thorax
Perhatikan dada simetris atau tidak, kelainan bentuk dada, RR, dan kelainan kulit
Palpasi lakukan stem fremitus
7. Abdomen
Wajib hafalin topografi organ –organ pada 9 regio abdomen!
a. Inspeksi
Perhatikan bentuk abdomen. Cembung / cekung, ada tonjolan massa atau
tidak, bekas luka atau operasi, distensi, venektasi , caput medusa, striae alba,
dan adanya pulsasi
b. Auskultasi
Dengarkan bising usus di satu regio abdomen saja, normal : 3-5x/menit (bisa
meningkat, menurun, metallic sound). Dengarkan apakah ada bruits
c. Palpasi
Lakukan palpasi di setiap regio abdomen, perhatikan wajah pasien untuk
nyeri tekan atau lepas. Palpasi dilakukan hati-hati pada daerah yang
dikeluhkan pasienn. Palpasi juga posisi hepar dan lien. Bila ada massa teraba
di abdomen palpasi untuk mengetahui kontur dan mobilitas massa itu.
 Hepar
- Pemeriksaan dilakukan secara legeartis menggunakan jari tangan
bagian palmar radial (bukan ujung jari), dengan jari jempol
terlipat.
- Meletakkan tangan kanan pada daerah hypochondriaca dextra,
minta pasien inspirasi dalam, lalu gerakkan jari ke atas dengan
arah parabolik.
- Pada saat pasien ekspirasi maksimal, jari tangan ditekan ke
bawah.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 7


- Memperhatikan adanya pembesaran hepar, bila ada deskripsikan
dengan berapa pertambahan besar hepar dengan ukuran jari,
bagaimana pinggir hepar, permukaan hepar, konsistensi hepar,
adanya nyeri dan fluktuasi.
 Lien (schuffner 1-8)
- Palpasi dilakukan mengikuti garis Schuffner, dimulai dari regio
iliaka (inguinal) kanan, dilanjutkan ke arah atas kiri melalui
umbilikus terus menuju ke lengkung iga kiri.
Bila ada pembesaran limpa, dideskripsikan bagaimana pinggir limpa
(terutama incissura), permukaannya, konsistensinya, dan adanya
nyeri.
 Bimanual
Kaki ditekuk lalu tangan kiri mendorong bagian belakang pinggang
pasien (topografi ginjal) tangan kanan palpasi dari depan
(teraba=terjadi pembesaran ginjal = hidronefrosis)
 Nyeri ketuk (costovertebra) untuk pyelonefritis akut
Posisikan tangan dibelakang pasien di proyeksi ginjal kanan/ kiri ,
lalu ketuk pelan dengan tangan satunya , nyeri (+)
 Murphy’s sign (Kolelitiasis)
Pasien diminta untuk menarik nafas bersamaan dengan penekanan
RUQ  nafas terhenti dan terlepas  +
 Ludwig’s sign (Abcess hepar)
Tekan ICS bagian bawah mendekati area hepar  nyeri
Jalan agak miring membungkuk menghindari peregangan
d. Perkusi
Lakukan perkusi di daerah abdomen secara zig zag, normal : timpani.
pehatikan jika ada nyeri ketuk, adanya cairan, massa, atau pembesaran organ
dalam abdomen.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 8


 Batas paru hepar
 Pekak limpa normalnya ditemukan pada sela iga ke-9 sampai sela iga
ke-11 di garis aksila anterior kiri. Bila terdengar perubahan batas
pekak bagian bawah, maka kemungkinan terjadi pembesaran limpa
 Undulasi jika cairan dalam abdomen banyak
- Posisi pasien telentang.
- Tangan kiri pemeriksa diletakkan pada sisi kiri abdomen dan
tangan kanan mengetuk dinding abdomen sisi kanan.

 Shifting dullness jika cairan tidak terlalu banyak


- Ketuk sisi kanan dan kiri abdomen pasien secara bergantian,
dengarkan adanya bunyi pekak akibat penimbunan cairan di
samping perut. Biasanya daerah umbilicus akan terdengar
timpani (tidak pekak) karena cairan mengumpul di bagian
terendah tubuh, yaitu sisi kanan dan kiri.
- Kemudin minta pasien berbaring ke kiri, lalu perkusi sisi kanan
abdomen. Bunyi pekak yang tadi terdengar di sisi kanan
abdomen sekarang menghilang. Hal ini terjadi karena cairan
berpindah ke bagian terendah tubuh yaitu sisi kiri.
- Lakukan sebaliknya, pasien berbaring ke kanan, ketuk sisi kiri
abdomen. Perhatikan bunyi perkusi yang terdengar.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 9


 Knee chest position jika meragukan adanya cairan / tidak
Pasien dalam posisi merangkak selama beberapa menit.Melakukan
perkusi pada bagian terendah abdomen dalam posisi merangkak. Bila
terdapat cairan maka akan terdengar redup
8. Ekstremitas
Inspeksi keadaan kulit seperti diskolorasi (pucat, palmar erythema (bandingkan
dengan telapak tangan kita) , clubbing finger.
Palpasi untuk memeriksa adanya edema pretibial
3. Kesimpulan
“dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa bapak
menderita penyakit blablabla (mis: sirosis) dari ditemukannya asites, hepatomegali,
dan palmar erythema”
4. Penutup
Apakah dari penjelasan saya ada yang ingin ditanyakan ? Baiklah terimakasih pak,
semoga lekas sembuh!

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 10


SKILL LAB 2: ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM DIGESTIVE
(PEDIATRIC)

Kasus : Diare Akut Dehidrasi Berat

Pasti alloanamnesis ,jadi kita pasti nanya ke ibunya

1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan


Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification and Inform consent
Sebelumnya kita tanya jawab dulu ya bu, tujuannya untuk mengetahui apa keluhan
anak ibu. Apa ibu bersedia?
Nama ibu siapa? Umurnya berapa? Alamatnya dimana? Pekerjaannya apa?
 Identitas anak
a. Nama anaknya siapa? A
b. Umurnya berapa? 11 bulan
Berguna untuk :
- Memprediksi penyebab diare  Rotavirus (6-24 bulan)Kolera (>3 tahun)
- Menentukan diet (makan nasi tim)
- Menentukan jumlah cairan yang diberikan
- Menentukan jenis terapi
- Prognosis (umur <1 tahun kemungkinan lebih besar mengalami persisten)
 Jenis kelaminnya apa? Laki-laki

2. Anamnesis
a. Keluhannya apa bu? Mencret-mencret
b. Sejak kapan bu? Biasanya 7-10 hari (akut)
c. Beraknya cair aja atau ada ampasnya? Tidak
d. Ada darah atau lendir tidak? Tidak
e. Darahnya dikit kayak bercak atau banyak? –

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 11


f. Warnanya apa? Biasa
g. Baunya seperti apa? Biasa
h. Sehari berapa kali mencret? > 3 kali
i. Sekali mencret berapa banyak? 1 ½ gelas aqua
j. Akhir-akhir ini gimana makannya? Biasa aja, ASI dan nasi bubur
k. Pas mencret gimana minumnya? Kemarin-kemarin sangat lahap, sekarang tidak
mau minum
l. Kencingnya gimana, masih seperti biasa gak? Sedikit, sangat kuning pekat
m. Gimana berat badannya? Turun
n. Akhir-akhir ini sedang atau pernah konsumsi antibiotik gak? Tidak
o. Ada alergi makanan gak? Tidak
p. Ada keluhan lain?
 Muntah
- Sejak kapan?
- Sering berulang?
- Seperti apa muntahnya? Makanan (isi lambung)
- Berapa banyak muntahnya sekali?
- Sehari berapa kali?
- Sebelum muntah, mual tidak?
- Muntahnya menyemprot atau tidak?
 Demam
- Sejak kapan demamnya?
- Demamnya gimana? Tidak terlalu tinggi
- Sekarang demamnya masih atau tidak?
 Pernah kejang atau sesak napas gak? Tidak
 Apakah sudah pernah seperti ini? Belum
 Sudah pernah berobat atau belum? Belum
 Kalau iya, makan obat apa? Teratur tidak?
 Ada riwayat penyakit lain? Tidak
 Apa keluarga ada yang menderita seperti ini? Iya

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 12


 Dulu anaknya pernah sakit apa?
q. Riwayat kehamilan ibu
 Ibu waktu hamil gimana kesehatannya? Pernah sakit apa? Sehat
 Proses persalinannya gimana bu? Spontan
r. Riwayat kelahiran
 Cukup bulan atau gak? Cukup
 Siapa yang bantu?
 Waktu lahir langsung nangis tidak?
 Berapa BB waktu lahir?
s. Riwayat makanan
 Umur segini, anaknya dikasih makanan apa bu?
- ASI eksklusif: 0-6 bulan, masih ASI sampai sekarang
- Bubur susu: 7-8 bulan, kwantitas dan kwalitas cukup
- Bubur nasi: 9-10 bulan, kwantitas dan kwalitas cukup
- Nasi tim: 11 bulan-sekarang, kwantitas dan kwalitas cukup
 Berapa kali sehari?
t. Riwayat imunisasi
 Imunisasinya udah lengkap belum bu? Imunisasi Campak udah belum?
u. Riwayat Pertumbuhan Perkembangan
 Umur segini, anaknya udah bisa ngapain aja bu?
v. Riwayat Keluarga
 Ini anak ke berapa?
 Gimana bu lingkungan rumahnya? Padat atau gak?
Bu, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan fisik pada anak ibu untuk
menegakkan diagnosisnya. Apa ibu bersedia?
Anaknya di baringkan saja, saya cuci tangan dulu.
Keadaan umum: tampak sakit berat, kesadaran kompos mentis lemah, TD 70/50
mmHg, RR 44x/m, nadi isi kurang dan tegangan lemah, frekuensi 144x/m teratur,
temperatur 37.7oC, BB 8.5 kg, TB 75 cm.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 13


Keadaan spesifik: ubun-ubun besar cekung, kelopak mata cekung, air mata tidak ada,
mukosa mulut kering. Thorak: simetris, retraksi (-/-), bunyi nafas vesikuler, bunyi
bising jantung tidak ada.

Pemeriksaan fisik abdomen


1. Inspeksi: dilihat cembung, datar, cekung, pelebaran-pelebaran vena, efloresensi kulit
2. Perkusi: Palpasi dilangkahi dan dilakukan setelah aulkultasi. Dilakukan perkusi
menyeluruh terhadap dinding abdomen. Membentuk garis khayal zigzag

3. Auskultasi: pada satu atau dua tempat selama satu menit


4. Palpasi: dimulai dari yang tidak menyakitkan. Pelaporan pembesaran hati:
pembesaran hati dilaporkan dengan berapa cm dibawah arkus kosta (tegak lurus) dan
berapa cm di bawah prosessus xipoideus, kenyal/keras/lunak, permukaan
rata/berdunkul, tepi tajam/tumpul. Lien dengan skala sufner

Abdomen: cembung, perkusi: tympani, palpasi lemas hati dan lien tak teraba, bising
usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik. Di sekitar anus kulit
kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.

Jadi bu, anak ibu mengalami diare akut dengan dehidrasi berat karena infeksi
virus/bakteri.

3. Terapi
Karena dehidrasi sudah berat, maka anak harus segera dirawat dan ditatalaksana
dengan diberikan cairan intravena RL (Ringer Laktat) sebanyak 1020 ml dalam 4 jam
atau RL 255 ml (300ml) dalam 1 jam dilanjutkan RL 595ml (600ml) dalam 5 jam.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 14


Rumus asli :
- UNSRI / RSMH : 120cc/kgBB/ 4 jam . jadi pada kasus ini (8,5 kg) beri RL IV
sebanyak  120cc x 8,5 kg = 1020 cc/kg dalam 4 jam
- FKUI / RSCM : 30cc/kgBB/jam dilanjutkan dengan 70cc/kgBB/ 5jam. Jadi pada
kasus ini beri RL IV sebanyak  30cc x 8,5kg = 255cc/kg per jam, dilanjutkan
70cc x 8,5 kg = 595cc/kg dalam 5 jam

Lalu beri tablet Zinc

- < 6 bulan beri 10mg, 1x1 selama 10-14 hari


- > 6 bulan beri 20mg, 1x1 selama 10-14 hari

Kalo ditanya zinc untuk apa : zinc diberikan untuk meregenerasi epitel usus yang
rusak, meningkatkan reabsorpsi usus halus, dan mencegah berulangnya diare selama
3-4 bulan kedepan , karena itu zinc harus tetap diberika selama 10-14 hari kedepan
walaupun mencret sudah berhenti

Lalu beri oralit

10-20cc/kg setiap habis mencret (1 saset oralit dilarut kan dalam 200cc air)

Demam ?

- <38,5 derjat : kompres air hangat


- >38,5 derajat : parasetamol

Makanan : untuk sementara beri makanan ½ padat untuk mengurangi kerja usus. ASI
diteruskan

4. Edukasi
- Obat : “bu, jika keadaan umum anak sudah membaik kita kaan
melanjutkan rehidrasi dengan oralit diberikan setiap habis mencret, jangan
lupa bu. Lalu , tablet zinc nya jangan minum terus secara teratur jangan
dihentikan sampai 10-14 hari kedepan walaupun anakya sudah sembuh
mencretnya”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 15


- Jaga kebersihan anak ya bu
- Makannya jika sudah pulih, makanan dari yang ½ padat boleh mulai
diganti makanan seperti biasa, ASI terus diberikan ya buu!
5. Penutup
“Baiklah bu pemeriksaannya sudah selesai, apakah ada yang ingin ditanyakan?
Semoga anaknya lekas sembuh ya! Terimakasih, selamat siaang”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 16


SKILL LAB 3 : TINDAKAN SUPPORTIVE BEDAH (NGT & STOMA CARE)

NGT (Nasogastric Tube)

1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan


Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”
Inform consent
Disini saya akan melakukan pemasangan NGT malalui hidung bapak. Pemasangan ini
bertujuan untuk membantu proses terpeutik dan diagnostik
(tergantung situasi kasus apa, biasanya sih terapeutik kayak:
- Ngebantu pemberian nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan
- Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
- Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
- Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung)
Pada saat pemasangan akan terasa sangat tidak nyaman atau sedikit sakit pak, apakah
bapak bersedia? Y dok

2. Melakukan tindakan
a. Cuci Tangan, pakai handscoon
b. Persilahkan Pasien berbaring diposisikan kepala paien 45 derajat
c. Peralatan yang dipersiapkan diantaranya adalah;
1. Selang NGT ukuran CH18

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 17


2. Stetoskop
3. Jelly as lubricant
4. Pen light
5. Plaster
6. Disposable feeding syringe 60ml (SPUIT)
7. Gunting
d. Tanyakan kepasien lubang hidung mana yang tidak tersumbat. “bapak lebih enak
nafas melalui lubang hidung yang sebelah mana”
e. Inspeksi lubang hidung pasien (pake pen light ya). Interpretasi ( tidak ada deviasi
septum, tidak terdapat masa, polip, dan lendir).
f. Mengukur panjang NGT yang akan dimasukkan
Ada dua cara pengukuran:
 Hidung- kuping –proc.xiphoideus
 Glabella –proc xiphoideus
 Hidung - umbilicus
g. Tandai selangnya dengan plaster atau apapun
h. Bengkokkan selang NGT jadi agak curve
i. Setelah ditandai, ujung selang NGT dicelupkan kedalam gel pelumas (ke distal dari
yang ditandain)
j. Bilang pasien kita akan memulai tindakan
k. Masukkan selang NGT dengan pelan-pelan sampai batas plaster, suruh pasien
untuk menelan atau minum air putih “pak tolong sambil menelan ya!”
l. Pastikan NGT masuk ke lambung. Untuk memastikan NGT sudah masuk
kelambung, auskultasi dengan stetoskop di regio epigastric atau tepat dilambung
dan kita aspirasikan udara dengan cepat melalui spuit kira-kira 50-60CC
m. Jika pemasangan benar dilambung saat diauskultasi akan ada bunyi seperti terdapat
udara dirongga yang berisi cairan “SWOOSH”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 18


n. Atau bisa juga dengan cara aspirasi, kita aspirasi/ tarik spet lalu kalau keluar cairan
kita cek pH. pH <4 = lambung, pH> 6 / hasil aspirasi udara = paru/ pleural space
(sala masuk). Bisa juga kalau ternyata pas lagi dimasukin pasiennya batuk-batuk
,suaranya berubah atau tersedak, artinya itu selang masuk trakhea! Withdrawn
immediately
o. Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung
p. Cuci tangan kembali
q. Ucapkan terimakasih

Indikasi NGT

- Ileus paralytic
- Obstruksi usus

Contra indikasi NGT

- Striktur esofagus
- Esofageal burns
- Pasien koma
- Fraktur basis cranii (nanti masuk ke otak lmao)

Stoma Care (mengganti kantung stoma pada kolostomi patients)

1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan


Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 19


Inform consent
Disini saya akan mengganti kantung kolostomi bapak yang sudah penuh, boleh pak?

2. Melakukan tindakan
a. Cuci tangan , pake handscoon, siapkan alat (kantung stoma, alkohol)
b. Lepaskan kantung stoma yang sudah penuh
c. Bersihkan sekitar kulit sekitar stoma dengan alkohol / NaCl 0,9%
d. Inspeksi apakah ada bekas luka atau peradangan
e. Ukur lubang stoma pasien
f. Buat lubang di kantung dengan menggunting sesuai diameter stoma pasien
ATAU kalo skillab kita kemarin tinggal ukur lubangnya dengan menempelkan
kantung yang sudah memiliki tanda lubang pada ususnya (di pas-in)
g. Gunting lubang sesuai diameter yang sudah diukur / tarik sticker ATAU tarik
sticker
h. Pasang kantung kearah lateral
i. Bersihkan alat-alatnya dan buang sampah ditempatnya
j. Katakan pasien sudah selesai

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 20


SKILL LAB 4 : RADIOIMAGING OF DIGESTIVE SYSTEM

Foto polos abdomen ada 2

 Foto polos tanpa persiapan


 Foto BNO / dengan persiapan

Yang harus diperhatikan dari hasil foto :

1. Bagaimana distribusi gas dalam usus (normal gas dalam gaster, duodenum, colon
sampai rectum)

2. Bagaimana gambaran hepar dan lien.

3. Bagaimana gambaran/ bayangan kedua ginjal (apakah ada bayangan (batu) radiopaqe
disepanjang UG tract)

4. Gambaran psoas line/ psoas shadow.

5. Bagaimana keadaan tulang-tulang.

6. Bagaimana keadaan flank area.

1. Kontur ginjal
2. Musculus
psoas (psoas
line)
3. Vesica
urinaria yang
penuh

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 21


No. Gambar Diagnosis Tanda
1. Akalasia esofagus Tampak bagian
esofagus yang
menyempit
dengan bagian
atasnya dilatasi.
(Rat tail)

3. Atresia esophagus Tampak kontras


mengisi esofagus
dan sedikit trakea
pada esofagus
kontras berhenti
pada 1/3 atas
esofagus.

4. Ulkuspeptikum Pada
pemeriksaan
barium meal
tampak
gambaran barium
collection
disertai
gambaran
radiating di
sekitarnya.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 22


Atresia gastrica Gambaransingle
5. bubble.

6. Atresia duodenum Gambarandouble


bubble.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 23


7. Ileus obstruksi Dilatasiusus
dengan peritonitis halus
ec perforasi ileum membentuk
gambaran
herring bone.
ditambah dengan
gambaran free air
pada sub
diafragma kanan

8. Volvulus Dilatasi
maksimal usus
yang terpuntir
membentuk
gambaran coffee
bean sign

9. Karsinoma colon Pemeriksaan


colon in loop
tampak filling
defect pada
lumen colon 
carcinoma colon
funguating type

gambaran apple
appearance
pada colon.
(Apple core)
 carcinoma
colon annular
type

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 24


10. Hirschprung Tampak bagian
disease colon distal yang
aganglionik.
Gambaran colon
proksimal
dilatasi dengan
bagian distal
menyempit
(gambaran
terompet).

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 25


11. Appendisitis Gambaran target
sign yg khas
pada
appendisitis.

12 Batu kandung Tampak


empedu gambaran
(kolelithiasis) hiperekhoik
disertai accustic
shaddow batu
kandung
empedu/
kolelithiasis.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 26


13 cholelitiasis Tampak adanya
gambaran khas
dari batu empedu
(radiolusen yang
diselimuti radio
opak lalu diliputi
radiolusen lagi)

14 Nephrolithiasis Batu sangat


(batu ginjal) radioopak

15 Cholecystitis kronis Porcelain


gallbladder
appearance
Menanakan
kantung empedu
yang sudah
mengalami
kalsifikasi

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 27


16 Pankreatitis kronis Gambaran
kalsifikasi pada
midline posisi
pankreas

17 Pancreatitis akut perbesaran, dan


kalsifikasi di
midline

18 Pneumoperitoneum Adanya
radiolusensi di
area
subdiafragma,
Menandakan
adanya udara
pada rongga
peritoneum

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 28


19 Ca Gaster Dinding lambung
irreguler,
penurunan BB

20 Ascites Peritoneal fat


line tergeser ke
lateral

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 29


21 Ileus obstruksi Terdapat
letak tinggi gambaran coil
spring terletak di
sentral

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 30


SKILL LAB 5 : PEMERIKSAAN FISIK BEDAH DIGESTIF (APPENDICITIS ,
HERNIA, RT)

A. Appendicitis
1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan
Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”
Inform consent
Disini saya akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan adanya appendicitis,
apakah bapak bersedia ?
Sanitation
Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
Persilahkan untuk berbaring
“Karena yang diperiksan bagian perut, bajunya tolong dilepas ya pak! Silahkan
berbaring” berdiri di kanan pasien

2. Melakukan pemeriksaan appendicitis


 McBurney’s sign
Memperkirakan letak appendiks di titik Mc Burney (Mc Burney’s point).
Yaitu di 1/3 lateral dari garis yang dibentuk dari umbilikus dan SIAS dekstra.
Lakukan penekanan secara pelan dan dalam pada titik tersebut , sambil
memperhatikan ekspresi pasien, jika nyeri maka Mc Burney’s sign +
(appendix bersentuhan dengan peritoneum)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 31


 Rebound tenderness
Lakukan bersamaan dengan McBurney’s sign. Setelah menekan dalam , lepas
dengan cepat lalu lihat reaksi pasien. jika nyeri saat lepas maka Rebound
tenderness + (saat dilepas terasa lebih sakit dibanding saat dilepas)
 Rovsing’s sign
Lakukan penekanan pada regio quadran kiri bawah, jika terdapat nyeri tekan
atau nyeri tekan pada kedua sisi (kanan / McBurney dan kiri) maka pikirkan
diagnosis lain seperti vesica urinaria, uterus, tuba falopii, dsb
 Psoas sign
Posisikan pasien miring kesebelah kiri, lalu kaki sebelah kiri agak ditekuk,
kaki sebelah kanan diekstensikan / diregangkan kebelakang, jika nyeri maka
psoas sign +. Nyeri pada psoas sign menandakan appendicitis letak retrocaecal
dekat m.illiopsoas, sehingga peregangan menyebabkan nyeri pada m.illiopsoas
yang iritasi

 Obturator’s sign
Iritasi pada m. Obturator internus. Pasien diposisikan terlentang / supinasi lalu
flexi kan sendi panggul / hip kanan 90 derajat, lalu endorotasi sendi ankle
DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 32
dengan tangan kanan pemeriksa, jika terasa nyeri maka diduga appendix
inflamasi dan membesar sampai menyentuh m. Obturator internus

B. Hernia
1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan
2. Minta izin melakukan tindakan
3. Cuci tangan, pakai handscoon, berdiri di kanan pasien
4. Inspeksi : menilai inguinal, lipat paha, kantung kemaluan simetris atau tidak, ada
benjolan atau tidak, jika ada benjolan deskripsikan bentuk dan batasnya tegas / tidak
5. Melakukan finger tip test
 Pasien diposiskan berdiri
 Palpasi menggunakan telunjuk pad anulus inguinalis eksterna
 Minta pasien melakukan manuver valsava (tutup hidung dan mulut lalu
lakukan ekspirasi paksa)
 Nilai hasil perabaan
- Teraba benjolan diujung jari telunjuk  hernia inguinalis eksterna
- Teraba benjolan di palmar jari telunjuk  hernia inguinlis interna

C. Rectal Touche
1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan
Introduction
Selamat pagi bpk/ibu, perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi
hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan bapak ____, Umur ___,Tinggal di____?”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 33


Inform consent
Disini saya akan melakukan pemeriksaan colok dubur pada bapak. Pemeriksaan ini
penting untuk dilakukan, akan tetapi akan terasa sedikit tidak nyaman. Jadi saya
mohon maaf ya pak sebelumnya. Apakah bapak bersedia ?
Sanitation
Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan, pakai handscoon
Persilahkan untuk berbaring
“Baiklah, bapak silahkan berbaring kesebelah kiri, kakinya ditekuk seperti ini ya pak
!” (posisikan pasien lateral dekubitus atau litotomi)

2. Melakukan pemeriksaan Rectal Touche


 Siapkan peralatan (tissue , jelly)
 Inspeksi keadaan dubur pasien . lihat apakah ada kelainan : fissura ani, fistula
ani, abcess, hemorrhoid. “pada inspeksi tidak ditemukan adanya fissura,
fistula ataupun abses”
 Oleskan jelly pada jari telunjuk tangan kanan, lalu bilang pasien kita akan
memulai pemeriksaan “kita mulai ya pak!”
 Letakkan tangan kiri di sisi lateral pasien, tunjukkan sikap simpati. Sebelum
masuk ke anus, telusuri dulu sekitar anus, mulai dari tengah palmar telunjuk
lalu masukkan secara perlahan , setelah masuk nilai kekuatan kontraksi
sphinchter ani , bisa dengan minta pasien untuk mengkontraksikan spinchter
nya “Pak, tolong bapak seperti mau nahan BAB ya pak, sebentar saja”
 Masukkan telunjuk kira-kira 5cm kedalam lubang anus pasien. pertama raba
kearah jam 12 (prostat) nilai apakah ada pembesaran, berdungkul-
dungkul/tidak. Lalu putar 360 derajat mengitari ampulla recti sampai ke arah
sacrum, nilai apakah ampulla recti kolaps / tidak (kolaps= obstruksi di
ampulla, akan terasa sempit/kolaps), jika tidak, nilai apakah ada massa
abnormal/ tumor. Jika ada massa nilai konsistensinya (keras, lembut),
permukaan, berapa cm letaknya dari anal canal, terfiksir atau tidak. Nilai juga
mucosa (licin/tidak)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 34


 Setelah selesai, keluarkan jari telunjuk dari anus secara perlahan, inspeksi
apakah terdapat feses (warnanya), darah, nanah atau lendir yang keluar
 Beritahu pasien bahwa pemeriksaan sudah selesai, beri pasien privasi untuk
memakai pakaian/ celananya kembali
 Buang sampah (handscoon) pada tempatnya
 Cuci tangan
 Jangan bilang terimakasih...lol

Contoh interpretasi :

“dari hasil pemeriksaan colok dubur, tidak ditemukan massa abnormal, tumor, prostat dalam
posisi dan ukuran yang normal, dan kekuatan otot sphincter baik”

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 35


SKILL LAB 6 : MISDIAGNOSIS DAN TINDAKAN KONSUL PASIEN PADA FASE
AKUT ABDOMEN (ETIKA MEDIS)

Kasus KET yang ter-misdiagnosis sebagai Appendicitis , pasien yang datang adalah
perempuan remaja ditemani dengan keluarganya

1. Memperkenalkan diri, menyatakan tujuan


Introduction
Selamat pagi , perkenalkan saya dr. Douderlin yang bertugas di poliklinik pagi hari ini
Identification
Tanya nama, alamat, umur, dan pekerjaan . Kalau misalnya di meja sudah ada
skenario dengan informasi identitas langsung tanya dengan crosscheck aja :
“Benar dengan ____, Umur ___,Tinggal di____?”
Inform consent
“Saya akan melakukan tanya jawab dan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab
keluhan anda, apakah anda bersedia?”
Persilahkan pasien untuk duduk
Silahkan duduk ya !

2. Anamnesis
Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
 Apa keluhannya ? (nyeri perut kanan bawah)
Differential diagnose :
- Saluran genitalia (adneksitis, KET)
- Saluran urirarius (ISK, pyelonefritis akut, ureteritis)
- Appendix (appendicitis)
 Sejak berapa lama ? (5 hari yang lalu)
 Nyerinya bagaimana ?

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 36


 Apakah ada penjalaran nyeri ? (awalnya di epigastrik pindah ke umbilicus ,
lalu ke iliac dextra)
 Apakah ada keluhan lain ? (demam infeksi akut, Lemah/lesu  anemia,
nyeri ketika BAK  ISK)
 Mohon maaf sebelumnya, apakah anda sudah menikah ?
 Siklus menstruasinya bagaimana? Teratur? Kapan terakhir menstruasi? (tidak
teratur )
 Apakah ada keputihan / sekret ? (tidak ada bukan infeksi traktus genital)
 Sudah berobat ? minum obat ?

3. Pemeriksaan Fisik
Baiklah , untuk mengetahui penyebab penyakit anda maka saya harus melakukan
pemeriksaan fisik dan penunjang lebih lanjut, apakah anda beserdia ?(ya)
Cuci tangan bediri di kanan pasien

Periksa semua :
1. Keadaan umum dan sensorium
2. Vital sign (Nadi, BP, RR, Temperatur)
3. Pemeriksaan fisik abdomen (lihat skillab 1 selengkapnya)
 Inspeksi
 Palpasi
Pada palpasi ditemukan nyeri tekan McBurney dan nyeri lepas pada
bawah kanan abdomen
 Perkusi
 Auskultasi

Pasien diduga menderita appendicitis

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 37


4. Konsul Pasien dan Merujuk
jadi bu, mohon maaf senelumnya jika yang akan saya katakan kurang berkenan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan hasil USG, anak ibu saya duga menderita
appendicitis yang biasanya disebut usus buntu. Penyakit ini akan sangat berbahaya
jika tidak segera ditangani karena dapat menimbulkan keadaan yang mengancam
jiwa, seperti pecah dan penyebaran infeksi (pokoknya jelaskan kalo keadaan ini
merupakan akut abdomen dan harus cepat ditangani, jelaskan dengan bahasa yang
bisa dimengerti pasien). Akan tetapi ada beberapa kemungkinan penyakit lain yang
juga bisa menjadi penyebab (KET, adneksitis, dll) . Mohon maaf sebelumnya bu
penanganan kasus ini selanjutnya bukan kompetensi saya, maka dari itu saya akan
meminta bantuan teman sejawat saya, dr.AMSA , SpB untuk dilakukan tindakan
pembedahan (laparotomi) secepatnya. Ibu bisa temui dan konsultasi dengan beliau di
RSMH, jangan lupa berikan surat ini ya bu. (surat rujukan)

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 38


Setelah dirujuk ke dokter bedah, Apabila pada saat laparatomi tidak ditemukan
appendisitis namun ditemukan peradangan pada daerah adneksa, maka
dikonsultasikan ke bagian kebidanan dengan diagnosa adneksitis akut.

DOUDERLIN Academic and Research AMSA UNSRI Page 39

Anda mungkin juga menyukai