Anda di halaman 1dari 15

FENOMENA GUNUNG

ES
RABIES
Pembimbing : dr. Putu Aryani, MIH

Oleh:
Irene Selena Francis 1902611078
Putu Ruzhira Ayu Risma Puspa 1902611084

Dalam Rangka Mengikuti Kepaniteraan Klinik Madya (KKM) di Departemen Kesehatan


Masyarakat & Kedokteran Pencegahan (KMKP)
FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar
2020.
Fenomena gunung es  Metafora yang menekankan bahwa
bagian yang tak terlihat dari gunung es jauh lebih besar
daripada bagian yang terlihat di atas air.

Terjadi karena adanya kasus yang tidak terdeteksi


karena masih dalam tahap subklinis atau memang
tidak terjangkau sama sekali.

Menghalangi
 Penilaian yang tepat besarnya beban penyakit (disease
burden)
 Kebutuhan pelayanan kesehatan
 Pemilihan kasus yang representatif untuk suatu studi.
Fenomena Iceberg
RABIES
• Infeksi akut pada SSP
• Disebabkan oleh virus rabies, genus lyssa
virus, family Rhabdoviridae
• Merupakan zoonosis, melalui pajanan
atau gigitan hewan penular rabies
(GHPR), seperti anjing, kera, musang,
anjing liar, kucing
Virus Rabies

Virus mudah mati oleh:


.
Sinar matahari dan ultraviolet

Pengaruh keadaan asam dan basa

Zat pelarut lemak (seperti ether,


kloroform, Na deoksikolat, air
sabun)
Cara Penularan

 Gigitan
 Non-gigitan (goresan cakaran atau jilatan pada kulit
terbuka/mukosa)

Virus rabies tidak dapat masuk ke


tubuh melalui kulit yang utuh
Masa Inkubasi
Umumnya 3-8 minggu
Menurut WHO: 30-90 hari

Faktor yang mempengaruhi masa inkubasi:

• Jenis/strain virus rabies


• Jumlah virus yang masuk
• Kedalaman luka gigitan
• Lokasi luka gigitan
• Banyaknya persarafan di wilayah luka
• Imunitas penderita
Perjalanan
Penyakit
Gejala dan Tanda

Tahap Prodormal Tahap Sensoris Tahap Eksitasi Tahap Paralisis

Demam, lemas, lesu, Rasa kesemutan atau Berbagai macam Paralisis otot bertahap,
anorexia, insomnia, sakit panas di lokasi gigitan, gangguan neurologik, penurunan kesadaran,
kepala hebat, sakit reaksi berlebih terhadap perubahan perilaku, paralitik otot
tenggorokan, nyeri rangsang sensorik fobia kemudian pernapasan dan jantung
meninggal setelah
beberapa hari
Data Kasus Rabies
•Data dari Kemenkes (2011-2015)

• Rata-rata GHPR per tahun 78.413 kasus

• Sebanyak 63.534 kasus mendapatkan VAR


Data Kasus Rabies
• Data Kemenkes (2016-2018)
  2016 2017 2018
GHPR VAR Lyssa GHPR VAR Lyssa GHPR VAR Lyssa
Indonesia 68.271 45.311 99 74.912 51.581 111 78.147 55.648 101

Bali 33.103 19.760 5 29.391 15.965 2 26.130 13.137 4

Keterangan:
GHPR : Gigitan Hewan Penular Rabies
VAR : Kasus GHPR yang diberi Vaksin Anti Rabies
Lyssa : Positif rabies dan mati
Data Kasus
39
kasus GHPR
Rabies
Di Puskesmas Sukasada II
(Januari-Mei 2020) 14
kasus dengan pemberian
VAR
FENOMENA GUNUNG
ES PADA RABIES
Penyebab:
 Tren masyarakat yang menganut
sistem pengobatan kuratif daripada
preventif
 Belum ada teknologi yang dapat
mendiagnosis dini sebelum muncul
gejala klinis
 Kasus belum terdeteksi, salah
diagnosa dan tidak terlaporkan
 Program surveilans belum intensif
 Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai bahaya dan pentingnya
pencegahan dan penanganan pertama
yang tepat pada rabies
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai