ES
RABIES
Pembimbing : dr. Putu Aryani, MIH
Oleh:
Irene Selena Francis 1902611078
Putu Ruzhira Ayu Risma Puspa 1902611084
Menghalangi
Penilaian yang tepat besarnya beban penyakit (disease
burden)
Kebutuhan pelayanan kesehatan
Pemilihan kasus yang representatif untuk suatu studi.
Fenomena Iceberg
RABIES
• Infeksi akut pada SSP
• Disebabkan oleh virus rabies, genus lyssa
virus, family Rhabdoviridae
• Merupakan zoonosis, melalui pajanan
atau gigitan hewan penular rabies
(GHPR), seperti anjing, kera, musang,
anjing liar, kucing
Virus Rabies
Gigitan
Non-gigitan (goresan cakaran atau jilatan pada kulit
terbuka/mukosa)
Demam, lemas, lesu, Rasa kesemutan atau Berbagai macam Paralisis otot bertahap,
anorexia, insomnia, sakit panas di lokasi gigitan, gangguan neurologik, penurunan kesadaran,
kepala hebat, sakit reaksi berlebih terhadap perubahan perilaku, paralitik otot
tenggorokan, nyeri rangsang sensorik fobia kemudian pernapasan dan jantung
meninggal setelah
beberapa hari
Data Kasus Rabies
•Data dari Kemenkes (2011-2015)
Keterangan:
GHPR : Gigitan Hewan Penular Rabies
VAR : Kasus GHPR yang diberi Vaksin Anti Rabies
Lyssa : Positif rabies dan mati
Data Kasus
39
kasus GHPR
Rabies
Di Puskesmas Sukasada II
(Januari-Mei 2020) 14
kasus dengan pemberian
VAR
FENOMENA GUNUNG
ES PADA RABIES
Penyebab:
Tren masyarakat yang menganut
sistem pengobatan kuratif daripada
preventif
Belum ada teknologi yang dapat
mendiagnosis dini sebelum muncul
gejala klinis
Kasus belum terdeteksi, salah
diagnosa dan tidak terlaporkan
Program surveilans belum intensif
Kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai bahaya dan pentingnya
pencegahan dan penanganan pertama
yang tepat pada rabies
TERIMA KASIH