Pembimbing :
dr. Dian Isti Anggraini, MPH
Oleh:
Arina Muti Amaliah, S.Ked
Muhammad Muizzulatif, S.Ked
Ni Made Puspita , S.Ked
Mendapatkan gambaran
tentang kemungkinan
penyebab masalah pada
pelaksanaan Program
Pencegahan dan
Penanggulangan Malaria
di Puskesmas Hanura.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
P.Falciparum
ETIOLOGI
Plasmodium
P. Vivax
Protozoa kelas sporozoa.
P. malariae
Sub kelas: haemosporidia
P. Knowlesi
SIKLUS HIDUP
Demam
• Keadaan menggigil demam berkeringat yang banyak
• Demam periodik berkaitan dengan pecahnya skizon darah
yang telah matang masunknya merozoit, toksin,
pigmen, dan kotoran atau debris sel ke peredaran
darahproduksi antigen sel makrofag, monosit, dan
limfosit memproduksi sitokin seperti TNF demam.
PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS
Demam
• Skizon P.vivax dan P.ovale pecah setiap 48 jam sekali
demam timbul setiap hari ketiga yang terhitung dari serangan
demam sebelumnya (malaria tertiana).
• P.malariae pecahnya skizon terjadi setiap 72 jam sekali
demam terjadi setiap hari keempat (malaria kuartana).
• Pada P.falciparum kejadiannya mirip dengan infeksi oleh
P.vivax hanya interval demamnya tidak jelas (36-48 jam),
biasanya panas badan di atas normal tiap hari.
PATOFISIOLOGI DAN MANIFESTASI KLINIS
Anemia
• Penghancuran eritrosit yang mengandung parasit dan yang tidak mengandung
parasit terjadi di dalam spleen
• Reduced survival time
• Diseritropoiesis
Splenomegali
• Spleen sebagai organ retikuloendotel eliminasi Plasmodium sp
• keadaan akut:spleen membesar dan tegang, nyeri di perut kuadran kiri atas
• berlanjut spleen mengalami kongesti, menghitam, dan mengeras karena
timbunan penghancuran parasit, pigmen, sel radang, dan jaringan ikat
DIAGNOSIS
Pemeriksaa Pemeriksaa
Anamnesis
n Fisik n Penunjang
ANAMNESIS
▸ Keluhan utama : berupa trias malaria (demam, menggigil, dan keringat dingin),
sakit kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot.
▸ Malaria berat : gangguan kesadaran, lemah, kejang, tubuh kuning, perdarahan,
sesak napas, oliguria/anuria, dan air seni gelap (black water fever).
▸ Riwayat penyakit dahulu : pertanyaan mengenai riwayat bepergian atau tinggal di
daerah endemis malaria, riwayat sakit malaria, minum obat malaria, atau riwayat
transfusi
PEMERIKSAAN FISIK
• Dihidroartemisinin-
Piperakuin(DHP) +
Malaria Primakuin
• Primakuin untuk m.
Falciparu falsiparum hanya
m diberikan pada
hari 1 saja, dan
untuk m. vivaks
dan selama 14 hari
dengan dosis 0,25
Malaria mg /kgBB.
Vivax
TATALAKSANA
TATALAKSANA
1. S. Lempasing 7.443 37 19 1 55 0 0 0
2. Muncak 1.578 0 0 0 0 0 0 0
3. Hurun 2.032 2 6 2 6 0 0 0
4. Cilimus 2.402 0 0 0 0 0 0 0
5. Talang Mulya 2.760 0 0 0 0 0 0 0
6. Hanura 6.689 3 2 0 5 0 0 0
7. Sidodadi 2.368 5 6 0 11 0 0 0
8. Gebang 5.766 26 17 2 41 0 0 0
9. Batu Menyan 2.679 6 4 1 9 0 0 0
10. Tanjung Agung 4.022 0 0 0 0 0 0 0
BAB IV
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Penelitian
Kualitatif Penelitian kualitatif untuk
mengeksplorasi masalah dan
memahami suatu fenomena sentral
secara rinci.
Metode
Pendekatan Menekankan pada pengalaman
Fenomenologi masyarakat Kelurahan Lempasing dalam
perilaku pencegahan penyakit malaria.
WAKTU DAN LOKASI
Penelitian dilaksanakan mulai April 2021 bertempat di desa Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan,
Kabupaten Pesawaran.
INFORMAN PENELITIAN
Tempat
Informan Teknik Jumlah Kriteria
Wawancara
Pemegang Wawancara 1 Pemegang Puskesmas
program dan laporan program malaria Hanura
malaria data tahunan di Puskesmas
malaria Hanura
Responden Wawancara 5 Masyarakat desa Puskesmas
Lempasing yang Hanura
memiliki riwayat
Malaria
CARA PENGUMPULAN DATA
Wawancara
Dokumentasi
Triangulasi/Gabungan
Studi Pustaka
Buk
u
Instrume
n
Pereka Pen
m audio
a
BAB V
ANALISIS PENELITIAN
Responden
No. Responden Jumlah Variable Cara pengambilan data
Efektivitas Efisiensi
Pemecahan masalah Jumlah MIV/C
M I V C
Keterangan:
M= Magnitude (besarnya masalah yang dapat diselesaikan)
I= Importance (pentingnya jalan keluar)
V= Vulnerability (sensitivitas jalan keluar)
C= Cost (efisiensi jalan keluar)
ADVOKAS
I
Pemerintah (Bupati
dan Jajaran) Tokoh Masyarakat
Dinas Lingkungan
Hidup Dinas Pekerjaan
Umum
Masyarakat
F i t n e s s GY
Kesimpulan
▸ Bagi Masyarakat:
1. Membuat gerakan jumat bersih untuk membersihkan lingkungan dan
melakukan 3M plus.
2. Melakukan koordinasi yang baik mengenai pendataan pasien malaria dari
puskesmas maupun kelurahan.
3. Menggalakkan anti tumpukkan sampah disekitar rumah.
▸ Bagi pihak lain yang terkait:
1. Bagi pemerintah daerah untuk membuat peraturan mengenai program eliminasi
malaria agar terdapat pedoman yang jelas dalam pemberantasan malaria.
2. Melakukan kerjasama lintas sektor untuk memperbaiki lingkungan yang
berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk seperti tata lingkungan
pemukiman, tata kelola tambak, serta penanaman tumbuhan lavender.
TERIMAKASIH