DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Luluk Widarti S.Kep.Ns.M.Kes
Kelompok 9
1. Lailatul Azizah (P27820419043)
2. Lusiana Nur Isnain (P27820419044)
3. Maharani Eka Pavia (P27820419045)
4. Makhrita Vina Maulinda (P27820419046)
5. Risma Anggelina A P . (P27820419047)
6. Wardha Anis Shohabah (P27820419092)
7. Yahya Putra Andhika S. (P27820419093)
8. Yentritenia Fathimah A. (P27820419094)
9. Zhaza Mey Tasari (P27820419095)
10. M. Rafi Assalam (P27820418064)
DEFINISI
Kejadian Luar Biasa (KLB)
Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal
01
Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
03
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih
bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
04
Your Picture Here
Manifestasi Klinis
KLB Malaria
Penetapan etiologi KLB malaria dapat ditegakkan jika
distribusi gejala kasus kasus yang dicurigai
menunjukkan gejala demam adalah dominan, dan
gejala lain yang menonjol adalah menggigil, dan
berkeringat, tetapi beberapa daerah bisa mempunyai
gejala dan tanda lebih spesifik.
• Fisik
• Kimiawi
• Biologik
• Sosial budaya
Cara Penularan
Sumber penyakit adalah manusia yang
merupakan Host intermidiate dan nyamuk
anopheles betina yang terinfeksi sebagai host
definitive. Penyakit malaria ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina yang siap
menularkan (infected) dimana sebelumnya
nyamuk tersebut telah menggigit penderita
malaria yang dalam darahnya mengandung
gametosit (gamet jantan dan betina).
Pengobatan
01 Pengobatan terhadap penderita di lokasi KLB
a. Malaria tanpa komplikasi
‐ Plasmodium falciparum positif : ACT selama 3 hari dan Primakuin 1 hari.
‐ Plasmodium vivax positif : ACT selama 3 hari dan Primakuin 14 hari.
b. Malaria berat
Pengobatan malaria berat di tingkat Puskesmas dilakukan dengan memberikan
artesunate/artemeter ataupun kina dihidroklorida intramuscular sebagai dosis awal
sebelum merujuk ke RS rujukan. Apabila rujukan tidak memungkinkan, pengobatan
dilanjutkan dengan pemberian dosis lengkap artesunate/artemeter intra muscular.
Pengobatan malaria berat untuk ibu hamil di Puskesmas dilakukan dengan
memberikan kina HCl pada trimester 1 secara intra muscular dan
artesunate/artemeter injeksi untuk trimester 2 dan 3.
Pengobatan malaria di RS dianjurkan untuk menggunakan artesunate intravena.
Pengobatan malaria berat untuk ibu hamil pada trimester 2 dan 3 menggunakan
artesunate intravena, sedangkan untuk ibu hamil trimester 1 menggunakan kina
parenteral.
Pengobatan
02 Pengobatan terhadap masyarakat di lokasi KLB
01
02
Melakukan penyemprotan rumah dengan insektisida
03 (IRS= Indoor Residual Spraying)
04 Memakai kelambu
05 Melakukan larvicing
Penggunaan inteksida
di rumah tangga Penggunaan repelan
03
02 04
Penggunaan
Penutup badan
kelambu biasa
01 05
Sistem kewaspadaan dini KLB
(SKD KLB)
1. Kajian epidemiologi secara terus menerus dan sistematis terhadap penyakit berpotensi
KLB dan kondisi rentan KLB agar dapat menentukan adanya daerah atau kelompok
masyarakat yang rentan terjadinya KLB malaria
2. Memberikan peringatan pada pengelola program dan sektor serta masyarakat adanya
daerah atau kelompok rentan KLB malaria agar meningkatkan kewaspadaan dan
kesiapsiagaan terhadap KLB malaria
3. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
Puskesmas, rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya serta masyarakat di daerah
rentan KLB malaria terhadap kemungkinan terjadinya KLB malaria, yaitu :
a. Melaksanakan berbagai upaya pencegahan terjadinya KLB (merupakan bagian dari
program penanggulangan KLB)
b. Memperkuat kesiapsiagaan terhadap kemungki nan terjadinya KLB (merupakan
bagian dari program penanggulangan KLB)
c. Melaksanakan sistem deteksi dini timbulnya kondisi rentan terjadinya KLB dan respon
d. Melaksanakan sistem deteksi dini adanya KLB dan respon
e. Melaksanakan penyelidikan dugaan KLB malaria
SKD-KLB MALARIA
THANK YOU