Malaria
Kelompok 1:
Haiderulla S.Jaya Ali (202114201034A)
Delvia B.Kalami (202114201016A)
Fauzia Indah Sari (202114201025A)
Fince Nofeana Yaas (202114201128A)
Miftahul Husna (PMM3143021010)
Muslihah Very Herawati AM (PMM3143021003)
slidesppt.net
Pengertian
Penyakit malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh
protozoa parasit yang merupakan golongan plasmodium, di mana
proses penularannya melalui gigitan nyamuk anopheles. Protozoa
parasit jenis ini banyak sekali terdapat di wilayah tropik, misalnya
Amerika, asia dan Afrika . Ada empat jenis plasmodium parasit yang
dapat menginfeksi manusia, namun yang seringkali ditemukan pada
kasus penyakit malaria adalah plasmodium calcifarum dan
plasmodium vivax. Lainnya adalah plasmodium overlay dan
plasmodium malaria (Nurrarif&Kusuma,2012,hal.291)
Etiologi
Disebabakan oleh gigitan nyamuk anopheles yang mengandung plasmodium yang terdapat dalam
kelenjar ludah nyamuk anopheles disebabakan oleh parasit (protozoa).
Protozoa genus plasmodium merupakan penyebab dari malaria yang terdiri dari empat spesies, yaitu :
1. Demam
Demam periodik yang berkaitan dengan saat pecahnya skizon matang (sporulasi) pada
malaria tertiana (P. Vivax dan P. Ovale). Pematangan skizon tiap 48 jam maka periodisitas
demamnya setiap hari ke 3, sedangkan malaria kuartania (P. Malariae) pematangannya
tiap 72 jam dan periodisitas demamnya tiap 4 hari. Tiap serangan ditandai dengan
bebeapa serangan demam periodik. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium, yaitu
menggigil (15 menit – 1 jam), puncak demam (2 – 6 jam), dan tingkat berkeringat (2 – 4
jam). Demam akan mereda secara bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap
parasit dalam tubuh dan ada respon imun.
2. Splenomegali
Merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa mengalami kongeori menghitam dan menjadi
keras karena timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat yang bertambah.
3. Anemia
Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling kerap adalah anemia
karena P. Falciparum. Anemia disebabkan oleh :
• Penghancuran eritrosit yang berlebihan
• Eritrosit normal tidak dapat hidup lama
• Gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritrosit dalam sum-sum tulang
belakang.
• Ikterus
• Disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar.
Pemeriksaan
Penunjang
B. Diagnosa
Keperawatan
Diagnosa 1 :
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan makanan yang tidak
adekuat; anorexia; mual/muntah.
Intervensi :
1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai. Observasi dan catat masukan makanan klien.
2. Berikan makan sedikit dan makanan tambahan kecil yang tepat.
3. Pertahankan jadwal penimbangan berat badan secara teratur.
4. Diskusikan yang disukai klien dan masukan dalam diet mumi.
5. Observasi dan catat kejadian mual muntah, dan gejala lain yang berhubungan.
6. Kolaborasi untuk melakukan rujukan ke ahli gizi
Konsep Dasar
Keperawatan
C. Rencana
Keperawatan
Diagnosa 2 :
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan penurunan sistem tubuh (pertahanan utama
tidak adekuat), prosedur invasif.
Intervensi :
1. Pantau terhadap kecenderungan peningkatan suhu tubuh.
2. Amati adanya menggigil dan diaforesis.
3. Memantau tanda-tanda penyimpangan kondisi kegagalan untuk memperbaiki selama masa
terapi.
4. Berikan obat anti infeksi sesuai petunjuk.
5. Dapatkan spesimen darah.
Konsep Dasar
Keperawatan
C. Rencana
Keperawatan
Diagnosa 3 :
Hipertermia berhubungan dengan peningkatan metabolisme dehidrasi efek langsung sirkulasi kuman
pada hipotalamus.
Intervensi :
1. Pantau suhu pasien (derajat dan pola), perhatikan menggigil.
2. Pantau suhu lingkungan.
3. Berikan kompres mandi hangat, hindari penggunaan alcohol
4. Berikan selimut pendingin
5. Berikan antipiretik.
Konsep Dasar
Keperawatan
C. Rencana
Keperawatan
Diagnosa 4 :
Kurang pengetahuan mengenai penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya pemajanan mengingat kesalahasn interprestasi informasi, keterbatasan kognitif.
Intervensi :
1. Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan.
2. Berikan informasi mengenai terapi obat-obatan, interaksi obat, efek samping dan ketaatan
terhadap program.
3. Diskusikan kebutuhan untuk pemasukan nutrisional yang tepat dan seimbang
4. Dorong periode istirahat dan aktivitas yang terjadwal.
5. Tinjau perlunya kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungan.
6. Identifikasi tanda dan gejala yang membutuhkan evaluasi medis.
KASUS
Tn.G umur 40 tahun datang ke poli rumah sakit umum Raden Mataher Jambi dengan
keluhan badan terasa dingin menggigil, setelah dingin menggigil hilang, timbul suhu
badan makin lama makin panas dan pada saat badan panas banyak mengeluarkan
keringat seperti orang mandi, dan gejala udah 3 kali berulang, perut mual disertai
muntah,serta tidak nafsu makan, kepala terasa sakit, timbulnya setiap 2 hari sekali,
mukosa bibir tampak kering TD 110/70 mmHg, RR 26 x/menit, HR 90 x/menit, suhu 40o C,
BB sebelum sakit 60 kg, BB saat sakit 58 kg.
THANKS