Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENYAKIT MALARIA

Disusun oleh Kelompok 1:


1.Ni Luh Somayanti
2.Pinkan Yuniarti
3.Yummitha Viona
4.Alfa Rifaldo
5.Mohammad Afandi

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
TAHUN AJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan


saya nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan mata kuliah Prnyakit Tropis
Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna masih terdapat
kekurangan. Oleh karna itu, saya siap untuk menerima segala masukan dan
kritik agar saya bisa melakukan perbaikan yang baik dan benar.
Demikian, makalah dari saya. Jika banyak kesalahan, saya mohon maaf.
Semoga bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi

masalah kesehatan masyarakat utama di dunia termasuk Indonesia. Penyakit

malaria menjadi salah satu perhatian global karena kasus malaria yang tinggi

dapat berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi bahkan

mengancam keselamatan jiwa manusia. (Erdinal, 2006).

Penyakit malaria dapat dicegah dan disembuhkan. Dengan demikian

tindakan pencegahan merupakan salah satu tindakan yang penting untuk

mengatasi penyakit malaria. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun

2009 Tentang Kesehatan menyatakan bahwa upaya pencegahan penyakit

menular adalah tanggung jawab bersama pemerintah, pemerintah daerah dan

masyarakat.

Pencegahan penyakit malaria yang paling efektif adalah dengan

melibatkan peran serta masyarakat melalui perubahan perilaku yang

berhubungan dengan pemberantasan penyakit malaria. Tingkat pengetahuan

tentang pencegahan, cara penularan serta upaya pengobatan penyakit malaria,

sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat yang selanjutnya akan

berpengaruh terhadap terjadinya penyakit malaria (Dalimunthe, 2008).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

penelitian adalah “apakah ada pengaruh faktor pengetahuan, sikap, informasi

dan ketersediaan sarana terhadap tindakan kepala keluarga dalam pencegahan


penyakit malaria.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui faktof-faktor penyebab terjadinya malaria
2. Tujuan khusus
a. Mengindentifikasi factor –foktor penjamu (host) terjadi malaria sesuai
segitiga epidemiologi.
b. Mengindentifikasi factor –foktor penyebab penyakit (agent) terjadi
malaria sesuai segitiga epidemiologi.
c. Mengindentifikasi factor –foktor lingkungan (environtment) terjadi
malaria sesuai segitiga epidemiologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Malaria adalah penyakit penyakit yang dapat bersifat akut maupun

kronik,disebabkan oleh protozoa genus plasmadium ditandai dengan

demam ,anemia dan splenomegali (Mansjoer.A,2001).

Menurut Depkes (2007),malaria adalah penyakit yang menyerang

manusia ,burung,kera dan primata lainnya ,hewan melata dan hewan

pengerat, yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus plasmodium dan

mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil)serta demam

berkepanjangan.

Malaria adalah penyakit protozoa yang ditularkan kemanusia melalui

gigitan nyamuk anopheles yang ditandai dengan demam, anemia, dan

splenomegali.

Berdasarkan beberapa penyakit pengertian malaria diatas maka

disimpulkan,bahwa malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

protozoa genus plasmasdium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles yang

dapat menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya,ditandai dengan

gejala demam, anemia, dan splenomegali

B. Etiologi
Penyakit malaria disebabkan oleh parasit malaria (yaitu suatu protozoa

darah yang termasuk Genus Plasmadium) yang dibawa oleh nyamuk

Anopheles. Ada 4 spesies plasmodium penyebab malaria pada manusia, yaitu

plasodium Vivax, Plasmodium pacifarum,plasmodium malaria, dan


plasmodium Ovale. Masing-masing Spesies Plasmodium menyebabkan

infeksi malaria yang berbeda-beda. Plasmodium Vivax menyebabakan

malaria Ovale(Prabowo,2007)

C. Patofisiologi
Daur hidup malaria terdiri dari fase seksual ekogen (sporogoni) dalam

badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual (skizogoni) dalam badan hospes

vertebrata termasuk manusia.Ada beberapa fase sebagai berikut yaitu:

1. Fase aseksual

Fase aseksual terbagi atas fase jaringan dan fase eitrosit. Pada fase

jaringan sporozoit masuk dalam aliran darah, kel sel hati dan berkembang

baik membentuk skizon hati yang mengandung ribuan merozoit proses ini

disebut skizogoni pra-eritrosit. Pada fase akhir fase ini skizon pecah dan

merozoit keluar dan masuk aliran darah disebut sporulasi pada

plasmodium vivax dan plasmodium ovale. Sebagai sporozoit membentuk ,

hiprozoit dalam hati, sehingga dapat mengakibatkan relaps jangka panjang.

Fase eritrosit mulai dan merozoit dalam darah menyerang eritrosit

membentuk trotozoit. Proses berlanjut menjadi tropozoit-skizon-meozoit.

Setelah 2-3 generasi merozoit di bentuk , sebagai merozoit berubah

menjadi bentuk seksual. Masa antara permulaan infeksi sampai

ditemukannya prasit dalam darah tepi adalah masa prevalen, sedangkan

masa tunas/inkubasi dimulai dari masuknyasporozoit dalam badan hospes

sampai timbulnya gejala klinis demam.

2. Fase Seksual
Parasit seksual masuk dalam lambung nyamuk betina,bentuk ini

mengalami pematangan menjadi mikro dan makro gametosit dan terjadilah

pembuahan yang disebut zigot (ookinet). Ookinet pecah , ribuan sporozoit

dilepaskan dan mencapai kelenjar liur nyamuk. Patogenesis malaria ada 2

cara yaitu:

a) Alami melalui gigitan nyamuk ke tubuh manusia

b) Induksi jika stadium aseksual dalam erirosit msuk kedalam darah

manusia melalui transfusi , suntik atau pada bayi baru lahir melalui

plasenta ibu yang terinfeksi (kongenital)

D. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah:

a. Demam

Demam periodic yang berkaitan saat pecahnya skizon matang (sporulasi)

pada malaria Tetenia (P. Vivax dan P. ovale),pematangan skizon tiap 48

jam maka priodalalitas demamnya setiap hari ke-3,sedangkan malaria

kuartana (p.Malaraiae) pematangannya tiap 72 jam dan periodalitas

demamnya tiap 4 hari.Tiap serangan di tandai dengan beberapa serangan

demam priodic. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium yaitu:

1) Menggil 15 menit sampai 1 jam

2) Puncak demam 2 sampai 6 jam

3) Berkeringat 2 sampai 4 jam


b. Spenomegali merupakan gejala yang khas malaria kronik, limpa

mengalami kongesti,menghitamkan dan mengalami keras karena timbunan

pigmen parasit dan jaringan ikat yang bertambah

c. Anemia

Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab ,yang paling berat

adalah anemia plasmodium falciparum. Anemia disebabkan oleh

1) Penghancuran eritrosit yang berlebihan

2) Eritrosit normal tidak dapat hidup lama

3) Gangguan penbentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam

sumsum tulang belakang

d. Ikterus

Ikterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar, malaria laten

adalah masa pasien diluar masa serangan demam. Priode ini terjadi bila

parasit tidak dapat ditemukan dalam darah tepi , tetapi stadium

eksoeritrositmasih bertahan dalam jaringan hati (mansjoer. A, 2003)

E. Penatalaksanaan Malaria

a. Pencegahan penyakit malaria

1) Menghindari gigitan nyamuk malaria

Di daerah yang jumlah penderitanya sangat banyak,tindakan untuk

menghindari gigitan nyamuk sangat penting. Di daerah pendesaan atau

pinggiran kota yang banyak sawah , rawa-rawa , atau tambak ikan

(tempat ideal perindukan nyamuk malaria), disarankan untuk memkai


baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah, terutama

pada malam hari. Biasanya, nyamuk malaria mengigit pada malam hari.

Sebaiknya,mereka yang tinggal di daerah endemis malaria

memasang kawat kasa di jendela dan ventilasi rumah, serta

menggunakan kelambu saat tidur. Masyarakat juga dapat memakai

minyak anti nyamuk (mosquito repellent) saat tidur di malam hari untuk

mencegah nyamuk malaria.

2) Membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa

Untuk membunuh jentik dan nyamuk malaria dewasa, dapat dilakukan

beberapa tindakan berikut ini:

a) Penyemprotan rumah

Sebaikanya penyemprotan rumah-rumah di daerah endemis malaria

dengan insektisida dilaksanakan dua kali dalam setahuan interval

waktu enam bulan

b) Larvaciding

Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial

sebagai tempat perindukan nyamuk malaria

c) Biological Control

Adalah kegitan penebaran ikan kelapa timah (panchax-phanchax)

dan ikan guppy/wader cetul (Lebistus reticulatus) genangan-

genangan air yang mangalir dan persawahan. Ikan tersebut berfungsi

sebagai pemangsa jentik-jentik nyamuk malaria


3) Mengurangi tempat perindukan nyamuk malaria

Tempat perindungan nyamuk malaria bermacam-macam, tergantung

spesies nyamuknya. Ada nyamuk malaria yang hidup dikawasan

pantai ,rawa-rawa, empang,sawah, tambak ikan,atau hidup di air bersih

pegunungan. Di daerah edemis malaria , yaitu daerah yang langganan

terjangkit penyakit malaria , masyarakatnya perlu menjaga kebersihan

lingkungan. Tambak ikan yang yang kurang terpelihara harus

dibersihkan, parit-parit disepanjang pantai harus ditutup , persawahan

dengan aliran irigasi airnya harus dipastikan mengalir dengan lancar,

bekas roda yang tergenang air atau bekas jejak kaki hewan pada tanah

berlumpur yang berair harus segara ditutup untuk mengurangi tempat

perkembangbiakan larva nyamuk malaria.

4) Pemberian obat pencegahan malaria

Pemberian obat pencegahan (profilaksis) malaria bertujuan untuk

mencegah terjadinya infeksi, serta timbulnya gejala-gejala penyakit

malaria. Orang yang akan berpergian kedaerah-daerah endemis malaria

harus diminum obat antimalaria sekurang-kurangnya seminggu sebelum

keberangkatanya sampai empat minggu setelah orang tersebut

meninggalkan daerah endemis malaria.

Wanita hamil yang akan berpergian kedaerah endemis malaria

harus diperingatkan tentang resiko yang mengancam kehamilanya.

Sebelum berpergian, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi keklinik

atau rumah sakit dan mendapatkan obat antimalaria. Bayi dan anak-
anak yang berusia dibawah empat tahun dan hidup didaerah endemis

malaria harus mendapatkan obat antimalaria,karena tingkat kematian

pada bayi atau anak akibat infeksi malaria cukup tinggi.

b. Pengobatan malaria

Ada beberapa obat yang digunakan untk pengobatan malaria. Berikut ini

penggolangan obat anti malaria.

1) Skozontisit jaringan primer yang membasmi parasit praretraosit, yaitu

proguinil, pirimontamin

2) Skozontisit jaringan sekunder yang membasmi parasit eksoeritrosit,

yaitu primakuin

3) Skozontisit darah yang membasmi parasit fase eritrosit, yaitu kina,

klorokuin dan amodiakum

4) Gamestoid yang mengahancurkan bentuk sesual, primakuin adalah

gametosit yang ampuh bagi keempat spesies. Gametosid untuk

plasmodium vivax, plasmodium malaria adalah kina, klorokuidan

amodiakum

F. Komplikasi

Penderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongan dengan malaria

berat yang diakibatkan oleh P. Falciparum. Berikut beberapa komplikasinya:

1. Malaria serebral: coma yang tidak bisa dibangunkan dengan total GCS

adalah kurang dari sebelas yang terjadi 30 menit setelah kejang; yang tidak

disebabkan oleh penyakit lain.


2. Anemia berat, dengan Hb<5 gr % atau hematokrit < 15 % pada keadaan

hitung parasit > 10000

3. Gagal ginjal akut, dengan urin < 400ml /24 jam pada orang dewasa atau <

12 ml/kg BB pada anak-anak setelah dilakukan reidrasi, disertai kretinin > 3

mg %

4. Oedema paru/ARDS , dimana tekanan vena sentral normal dan pilmonary

wedge pressure mennurn. Ditandai dengan pernapasan yang dalam dan

cepat yakni > 35 kali/ menit

5. Kejang berulang > 2x/24 jam setelah pendinginan pada hipertemia

6. Asidemia , ph < 7,25 atau asidosis (plasma bikarbonat<15 mnol/L)

7. Makroskopik hemoglobinuri karena infeksi malaria akut

8. Diagnosa post-mortem dengan ditemukan parasit yang dapat pada

pembuluh kapiler pada jaringan otak.


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Malaria adalah penyakit penyakit yang dapat bersifat akut maupun

kronik,disebabkan oleh protozoa genus plasmadium ditandai dengan

demam ,anemia dan splenomegali (Mansjoer.A,2001). Menurut Depkes

(2007),malaria adalah penyakit yang menyerang manusia ,burung,kera dan

primata lainnya ,hewan melata dan hewan pengerat, yang disebabkan oleh

infeksi protozoa dari genus plasmodium dan mudah dikenali dari gejala

meriang (panas dingin menggigil)serta demam berkepanjangan.

Malaria adalah penyakit protozoa yang ditularkan kemanusia melalui

gigitan nyamuk anopheles yang ditandai dengan demam, anemia, dan

splenomegali.

B. Saran

Dalam penulisan makalah atau laporan ini masihlah kurang dari kata

sempurna oleh karena itu kami sebagai penulis membutuhkan masukan atau

saran terhadap pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Buku Keperawatan Medikal Bedah 2

Https://id.scribd.com/document/520817567/Makalah-Malaria

harijanto PN. Malaria. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III,edisi IV.

Fakultas kedokteran Universitas indonesia. Jakarta.

Rampengan TH. Malaria pada anak . Dalam : Harijanto PN (editor). Malaria,

Epidemiologi, patogenesis, Manifestasi Klinis dan Penangan jakarta:EGC

Anda mungkin juga menyukai