I. Identitas
Nama : Ny.M
Umur : 42 Tahun
No. RM : 02.83.xx
Ruang : manggis
Klien masuk RSJ Prof. HB Sa’anin Padang pada tanggal 15 maret 2022
melalui IGD diantar keluarga dengan keluhan ± 3 hari ini klien gelisah,
emosi labil , banyak bicara sendiri dan tertawa sendiri, pada saat dirumah
klien marah-marah tanpa sebab, bicara ngaur dan kasar, klien gelisah, jalan
mondar mandir, memecah kaca merusak alat rumah tangga dan memukul
bodoh..
1
III. Faktor predisposisi
tidak dirawat.
b. Pengobatan sebelumnya
menyendiri.
terapeutik
c. Riwayat trauma
1) Aniaya Fisik
2) Aniaya Seksual
3) Penolakan
2
Pasien mengatakan tidak pernah mendapatkan penolakan dari orang
sekitarnya.
ayahnya pada waktu kecil. Pasien sering dipukul karena pasien tidak
pasien lebih memilih untuk diisolasi karena takut mencederai orang lain.
IV. Fisik
TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/i
S : 36,6
P : 23 x/i
3
2. Ukuran : TB : 163 cm BB : 50 kg
V. Psikososial
I. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Serumah
dirawat oleh adik dan ibunya. Pengambil keputusan di dalam keluarga adalah
ayahnya. Klien mengatakan semenjak kecil di didik dan diasuh oleh ayahnya,
4
II. Konsep diri
a. Citra tubuh
b. Identitas diri
orang tuanya.
c. Peran diri
anak.
d. Ideal diri
pada umumnya.
e. Harga diri
5
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
a. Orang terdekat
IV. Spiritual
6
V. Status Mental
a. Penampilan
sabun dan cuci rambut jika ada shampo. Klien mengatakan gosok gigi
kadang ada dan kadang tidak. Penampilan klien tampak tidak rapi, gigi
klien kotor dan berbau, rambut klien tampak kurang bersih, berkerak.
b. Pembicaraan
c. Aktivitas motorik
sembarangan.
d. Alam perasaan
Terkadang klien tampak sedih dan merasa tampak putus asa terhadap
e. Afek
Afek klien datar, tidak ada perubahan roman muka yang terjadi
sekarang.
7
Masalah keperawatan : Hambatan komunikasi verbal
Selama berinteraksi dengan klien kontak mata ada dan klien dapat
disampaikan.
g. Persepsi
tidak bisa mengendalikan diri pada saat mendengar suara tersebut, klien
tersebut, klien sering tampak bicara sendiri, klien lebih memilih untuk di
isolasi apabila gelisah agar tidak menimbulkan bahaya pada teman yang
lain.
pendengaran
h. Proses pikir
8
i. Isi pikir
dipertahankan secara terus menerus. Dan klien tidak ada merasa curiga
terhadap perawat
j. Tingkat kesadaran
k. Memori
berganti dari satu objek ke objek yang lain. Klien dapat berhitung
secara sederhana.
9
m. Kemampuan penilaian
memilih mandi dulu baru makan atau makan dulu baru mandi. Klien
tentang penyakitnya.
a. Makan
b. BAK/BAB
minimal.
c. Mandi
Pasien mengatakan mandi 2x, pasien mandi memakai sabun, dan cuci
terkadang tidak, gigi klien klien terlihat kotor dan berbau, rambut klien
10
d. Berpakaian
pakaian sendiri
Klien tidur siang 2-3 jam dan tidur malam lebih kurang 8 jam, sebelum
f. Penggunaan obat
Klien tau cara minum obat, keuntungan minum obat, kerugian tidak
minum obat dan minum obat secara teratur, meskipun harus diarahkan
terlebih dahulu.
g. Pemeliharaan Kesehatan
menyendiri sendiri.
Klien mengatakan dulu sebelum masuk RSJ klien sering main sa teman-
temannya
Klien mengatakan jika ada masalah klien tidak mau menceritakannya kepada
memendamkannya sendiri.
11
Mekanisme Koping : ketidakefektifan koping individual
Klien mengatakan saat ini klien sudah lulus SMA sejak 3 tahun yang
kakaknya dirumah
e. Masalah ekonomi
IX. Pengetahuan
X. Aspek Medik
a. Risperidon 2 x 2 mg
12
b. Flozapine 2 x 200 mg
c. Trihexipenidil 3 x 2 mg
d. Fluoxetine 1 x 20 mg
e. Flunarizin 2 x 5 mg
NO DATA MASALAH
bodoh.
yang lain.
13
dihadapannya apabila mendengar
suara-suara tersebut.
Data Objektif
Data Objektif
senam.
14
Selama diruangan rawatan pasien
Data Objektif
15
4. Data Subjektif Gangguan konsep
saat ini.
Data Objektif
DO:
16
obatnya tidak diminum dan kemudian
banyak menyendiri.
Data Objektif:-
Data Objektif:
pembicaraan.
secara sederhana.
17
Pasien mengatakan mandi 2x, pasien Kesehatan
Data Objektif
keluarganya.
memendamkannya sendiri
DO: -.
2. Isolasi Sosial
18
4. Gangguan konsep diri :HDR
Resiko Pk
Isolassi sosial
Berduka Disfungsional
Ketidakefektifan penatalaksanaan
program terapeutik.
2. Isolasi Sosial
19
3. Resiko Perilaku Kekerasan.
4. Masukkan latihan
menghardik ke dalam
jadwal kegiatan
harian
20
baik dirumah sakit halusinasi. keluarga dalam
dialami pasien,
proses terjadinya,
pasien halusinasi.
3. Jelaskan cara
merawat halusinasi
menghardik
4. Latih cara
21
mengontrol
(jelaskan 6 benar :
frekuensi, cara,
continuitas minum
obat)
5. Masukkan kedalam
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik dan
minum obat.
gejala halusinasi.
2. Validasi kemampuan
keluarga dalam
membimbing pasien
melaksanakan latihan
menghardik.
3. Evaluasi manfaat
22
yang dirasakan dalam
merawat, berikan
pujian.
membertikan obat,
latih cara.
5. Anjurkan membantu
3. Evaluasi manfaat
melakukan
menghardik dan
jadwal.
23
4. Latih cara
mengontrol
bercakap-cakap
5. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik, minum
cakap.
2. Validasi kemampuan
keluarga dalam
membimbing pasien
melaksanakan
24
dilatih : menghardik
obat.
3. Evaluasi manfaat
yang dirasakan
keluarga dalam
4. Jelaskan cara
bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan
untuk mengontrol
halusinasi.
waktu bercakap-
terutama saat
halusinasi
6. Anjurkan membantu
25
Setelah 1 kali pertemuan : SP 4 klien
harian. bercakap-cakap
berikan pujian.
3. Evaluasi manfaat
melakukan
menghardik minum
dan bercakap-cakap
4. Latih cara
mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
kegiatan)
26
5. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk latihan
menghardik, minum
obat, bercakap-cakap
2. Validasi kemampuan
keluarga dalam
membimbing pasien
melaksanakan
dilatih : menghardik,
dan bercakap-cakap
3. Evaluasi manfaat
yang dirasakan
keluarga Dalam
27
merawat , berikan
pujian.
4. Jelaskan follow up ke
dan rujukan.
5. Anjurkkan membantu
beri pujian.
XVI. Implementasi
suara
28
fase orientasi: bisikan
selama 10 menit?
K. : boleh sus
K. : iya sudah
Fase kerja:
tersebut?
29
K. : 1-2 jam sekali dengar
muncul?
K. : gelisah sus
P. : oh iya baik bu
Fase terminasi:
halusinasi,boleh ya bu?
halusinasi. (dengan
30
Sebelumnya bagaimana tidurnya,masih cara
K. : baik suster
Fase terminasi
K. : baik suster
K. : baik suster
31
32