Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
A. Nama : Tn. S
B. Umur : 32 tahun
C. Jenis kelamin : Laki-laki
D. Agama : Islam
E. Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo RT 6 RW1
Kaligangsa Margadana Tegal
F. Pendidikan : SLTA
G. Pekerjaan : Wiraswasta
H. Tgl Masuk RS : 2 Maret 2017 (16.00 WIB)
I. Tgl Pengkajian : 13 Maret 2017
J. Diagnosa medis : Skizofrenia Paranoid
K. No. RM : 00118196

II. ALASAN MASUK


Keluarga mengtakan Tn. S masuk RSJ Amino Gondhoutomo pada
tanggal 2 Maret 2017 karena bingung akibat pengalaman masa lalunya
putus cinta. Klien mengatakan dibawa oleh ibunya karena di rumah sering
merasa bingung. Keluarga mengatakan selama 2 hari klien bicara sendiri,
berjalan mondar-mandir dan tidak bisa tidur.
III. PREDISPOSISI DAN PRESIPITASI
A. Faktor Predisposisi
Klien pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu pada tahun 2014.
Klien pernah dirawat di RSJ Magelang pada tahun 2014 dan sekarang
merupakan rawat inap kedua. Pengalaman masa lalu yang tidak
menyenangkan yaitu klien pernah diputus cinta saat SMP dan pernah
ditolak cinta saat SMK dan kemudian merasa tertekan karena tidak
keluar dari SMK.

B. Faktor presipitasi
Klien mengatakan menyerahkan usaha warung tegal di jeakarta karena
warung sepi. Klien sempat minum obat teratur 1 bulan terakhir. Klien
mengatakan kebingungan datang ketika sedang melamun.

IV. FISIK
A. Kesadaran umum: composmentis
B. Tanda-tanda vital
1. TD : 120/90 mmHg
2. HR : 80x/menit
3. RR : 24x/menit
4. Suhu: 36,5
C. Riwayat makan dan minum di rumah
Klien makan 3x sehari, tetapi terlihat sering tidak menghabiskan porsi
makanan. Klien mengatakan kenyang. Klien mengatakan sering
minum air putih dan meminum susu pada pagi hari.
1. TB: 170 cm
2. BB: 50 kg
3. IMT= 17,50 (kurang)
D. Keluhan fisik
Klien mengatakan terkadang merasa pusing

V. PSIKOSOSIAL
A. Genogram

Keterangan :

Perempuan Tinggal serumah

Laki laki Klien

Klien adalah anak ke 2 dari 6 bersaudara. Klien memiliki 2 anak laki-laki.


Klien tinggal bersama kedua orang tuanya. Pengambilan keputusan terkait
keadaan klien di pegang oleh bapak klien. Pola komunikasi dalam yang
komunikasi yaitu demokratis, dimana orang tua klien memperbolehkan klien
untuk melakukan apa saja asalkan itu benar dan baik.

B. Konsep diri
1. Body Image
Klien mengatakan menyukai seluruh bagian dalam tubuhnya.
Klien paling menyukai mata. Klien merasa bagian tubuhnya
lengkap dan tidak ada alasan untuk malu.
2. Identitas diri
Klien mengataakan baahwa dirinya berjenis kelamin laki-laki. Dia
merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara. Adik nya sudah menikah
dan membantu usaha warteg keluaargaanya. Klien mengatakan
berusia 32 tahun, tidak lulus SMK jurusan mesin, dan belum
menikah.
3. Peran diri
Klien mengatakan pekerjaanya di rumah membantu ibunya bekerja
di toko pupuk pertanian usaha milik keluarganya. Klien bekerja
menunggu dan melayani pelanggan. Klien mengatakan
sebelumnya klien bekerja di warteg dan warung sepi.
4. Ideal diri
Klien mengatakan ingin pulang karena merasa rindu dengan ibu,
kemudian klien memiliki harapan membuka toko kelontong dan
menjual banyak rokok
5. Harga diri
Klien dapat memenuhi peran dirinya dengan mencoba berusaha
membatu ibu berwirausaha di toko pupuk tani setelah sebelumnya
warteg nya sepi. Klien merasa bersyukur dengan kondisi tubuhnya.
Klien dapat mengatakan identitas dirinya dengan sesuai. Ideal diri
klien realistis.

C. Hubungan sosial:
1. Orang yang berarti :
a. Di Rumah :
KLien mengatkan di rumah paling dekat dengan ibu, tetapi
klien tidak pernah membicarakan masalah yang dialaminya
dengan ibu. Klien membantu ibunya seperti mencuci baju
dengan mesin cuci, menyapu dan merapikan toko. Klien lebih
suka berdiam diri di rumah.
b. Di Rumah Sakit :
Klien mengatakan kalau di rumah sakit dirinya dekat Tn. G
teman satu kamarnya. Klien lebih nyaman berbicara dengan
suara halusinasinya daripada dengan orang lain.

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :


a. Di Rumah :
Klien mengatakan lebih menyukai di rumah dan menjaga toko.
Klien jarang ikut serta berkegiatan di masyraakat, karena jika
berkumpul sulit untu memulai pembicaraan. Klien lebih sering
mendengar saja dan diam.
b. Di Rumah Sakit :
Selama di rumah sakit klien terlihat tidak banyak bicara dengan
teman-temannya dan lebih banyak mendengarkan teman-
temannya yang sedang bercerita. KLien mengatakan terkadang
sulit memulai untuk berkomunikasi dengan orang lain. Klien
hanya berbicara ketika ada yang bertanya.

3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :


Hasil observasi menunjukkan bahwa klien lebih sering mengamati
aktivitas pasien di sekililingnya. Klien merasa sulit untuk memulai
percakapan. Klien mengatakan sulit untuk memulai pembicaraan
dan memilih untuk diam.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial


D. Spiritual
1. Nilai dan keyakinan:
Klien mengatakan saya beragama islam, saya ikhlas berada di
rumah sakit jiwa. Klien mengatakan dulu awal pertama di bawa ke
rumah sakit merasa sedih , tetapi sekarang sudah merasa ikhlas.

2. Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan di rumah hanya melakukan sholat magrib
berjamaah dengan ibu dan bapaknya. Klien terkadang lupa waktu
sholat dan merasa malas untuk sholat

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan :
Badan terlihat bersih, rambut tidak tersisir rapi, penggunaan pakaian
sesuai, klien mandi 2x sehari .klien terlihat tidak rapi dalam
berpakaian.

B. Pembicaraan
Klien berbicara tidak terlalu keras tetapi masih cukup terdengar. Klien
memberikan jeda saat berbicara. Pembicaraan klien koheren. Klien
berbicara dengan lambat dan lemah. Klien tidak mampu memulai
pembicaraan, dan klien lebih suka diam. Klien mengatakan di rumah
lebih suka di kamar dan mengurung diri, kecuali disuruh ibu menjaga
toko.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
C. Aktivitas motorik
Klien tampak agak lesu saat berjalan, namun terkadang berjalan
mondar – mandir (gelisah). Kegiatan klien harus dimotovasi terlebih
dahulu. Klien mengalami defisit aktivitas.
D. Alam perasaan
Klien mengatakan tidak merasa sedih, tetapi terkadang merasa kangen
dengan orang tuanya.

E. Afek
Klien merasa sedih karena berada di rumah sakit. Klien mengatakan
banyak tidak enaknya di rumah sakit dan merasa bosan. Saat
berkomunikasi klien harus dengan rangsangan. Klien hanya berbicara
ketika ditanya dan menjawab secukupnya.

F. Interaksi selama wawancara


Klien tidak mampu mempertahankan kontak mata selama interaksi.
Klien memberikan jeda dalam menjawab pertanyaan (5-15 detik).
Klien tidak dapat memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

G. Persepsi:
Klien mengalami halusinasi pendengaran
Klien mengatakan : "saya terkadang mendengar suara laki-laki. Dia
biasa bicara waktu saya di kamar. Biasanya kalau saya mendengar
suara kayak gitu ya saya dengarkan”
Klien mengatakan kalau di rumah klien mendengar suara tersebut,
tetapi suara hanya terdengar ketika klien sedang sendiri dan saat klien
di dalam rumah. Klien mengatakan suara tersebut hanya mengobrol
biasa tentang topic-topik tertentu, tanpa menyuruh klien dan tidak
memberikan ancaman. Klein mengatakan suara mundul ketika klien
hendak tidur ataupun ketika klien tidak bisa tidur. Klien mengatakan
suara terdengar selama 5-10 menit, kemuduan menghilang, dan
muncul kembali.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran

H. Proses piker
Blocking : klien saat diajak berbicara tidak langsung berespon dan
terkadang tiba-tiba terhenti karena merasa bingung.

I. Isi piker
Tidak ada masalah isi pikir/waham pada klien. Klien mampu
menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh lawan
bicaranya. Klien mampu mengungkapkan perasaannya dengan sedikit
pancingan dari lawan bicaranya. Klien mengatakan jika ada temannya
yang seperti itu (memiliki waham) maka salah.

J. Tingkat kesadaran
Klien mengatakan dirinya bingung. Klien terkadang merasa pusing.
Klien mampu menyebutkan lokasi tempat tidur klien dengan benar.
klien dapat menyebutkan nama teman satu kamarnya dnegan benar.

K. Memori
a. Memori jangka pendek
Klien mengatakan lupa mengapa dirinya bisa dibawa ke rumah
sakit. Klien bingung ketika ditanya. Klien tidak dapat mengingat
tanggal masuk rumah sakit dan perkiraan tanggalnya.
b. Memori jangka panjang
Klien dapat mengingat tanggal lahir dan cerita masa lalu nya (masa
SLTA)
c. Memori saat ini
Klien mengatakan dapat kegiatan yang dilakukan pagi hari
sebelum makan dengan tepat. Jika ditanya topik lain, kemudian
kembali ke topik utama, klien dapat menjawab dengan baik

L. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien terkadang terlihat tidak konsenterasi. Klien dapat menjumlahkan
bilangan dan hitung-hitungan nilai mata uang dengan baik.klien dapat
menyebutkan angka ganjil dari 1 hingga 10.

M. Kemampuan penilaian
Klien mengatakan saat pulang hendak membuka toko kelontong, tetapi
lahan toko nya belum ada, sehingga klien akan mengganti toko pupuk
milik orang tuanya dengan toko kelontong. Klien mengalami
gangguan ringan.

N. Daya tilik diri


Klien mengetahui bahwa dirinya bingung sehingga dirawat di rumah
sakit. Klien tidak menyadari alasan mengapa dirinya bingung. Klien
mengetahui bahwa suara yang didengar yang ada pada dirinya
merupakan sesuatu yang salah. Klien sudah merasa ikhlas di rawat di
rumah sakit jiwa.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG (DISCHARGE PLANNING)


A. Makan dan Minum
Klien terlihat mampu makan dan minum sendiri tanpa bantuan dari
orang lain. Klien makan hanya sedikit dan terlihat tidak menghabiskan
porsi makananya. Klien memiliki kesadaran seperti menaruh tempat
makan sehabis makan pada box tempat alat makan kotor
B. BAK/BAB
Klien mengatakan bahwa setiap pagi BAB 1x dan BAK berkali-kali
(tidak dihitung)
C. Mandi
Klien mengatakan bahwa dia mandi 2x sehari dengan menggunakan
alat mandi seperti sampo, sabun. sikat gigi dan pasta gigi. Klien
mampu mandi sendiri tanpa bantuan perawat.
D. Berpakaian/ berhias
Klien menggunakan pakaian seragam pasien dengan sesuai. Pakaian
klien terlihat bersih dan serasi, serta rapi.
E. Istirahat dan tidur
Klien terkadang terbangun karena bisikan suara laki-laki yang di
dengarnya. Klien mengatakan terdapat lelaki yang mengajaknya
berbicara ketika klien tidak bisa tidur ataupu ketika sebelum tidur.
Klien mengatakan tidur 2x, malam dan siang. Klien tidak mengatahui
berapa lama ia tidur, karena tidak ada jam di kamar. Klien mengatakan
terkadang bangun tidur dan tidak merasa bugar, karena kesulitan untuk
tidur.
F. Penggunaan obat
Klien minum obat tanpa paksaan

G. Pemeliharaan kesehatan
Klien padaa tahun 2014 di rawat di RSJ Magelang selama 5 minggu,
Saat di rumah klien kontrol di poli umum.

H. Aktivitas di dalam rumah


Klien membantu ibu mencuci baju menggunakan mesin cuci, menyapu
dan membersihkan rumah.
I. Aktivitas di luar rumah
Klien membantu ibu menjaga toko pupuk pertanian.

VIII. MEKANISME KOPING


Klien lebih senang diam jika ada masalah dan tidak bercerita dengan
orang lain. Klien mengatakan jika sedih hanya diam dan mengurung diri
di rumah atau kamar. Klien tidak memiliki teman dekat untuk bercerita.
Koping klien maladaptive.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Keluarga mengkhawatirkan klien karena berprilaku aneh seperti berbicara
sendiri, modar-mandir, dan sulit tidur, sehingga keluarga membawa klien
ke rumah sakit jiwa agar dapat ssembuh dan terlihat normal di
lingkungannya. Klien merasa tidak dapat berkomunikasi dengan baik
sehingga tidak bisa bergaul dengan teman-teman di lingkungannya. Klien
lebih banyak diam saat berkumpul sehingga merasa sendiri.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG:


Penyakit jiwa yang dialaminya dan jenis obat-obat an yang perlu diminum

XI. ANALISA DATA


Tgl/jam Data Masalah
13/3/201 DS : Gangguan
7 - Klien mengatakan Klien persepsi
10.00 mengatakan : "saya sensori :
WIB terkadang mendengar halusinasi
suara laki-laki. Dia biasa pendengaran
bicara waktu saya di
kamar. Biasanya kalau
saya mendengar suara
kayak gitu ya saya
dengarkan”
- klien mengatakan suara
muncul ketika saya
hendak tidur
- klien mengatakan suara
muncul dan mengajak
ngobrol biasa
- klien mengatakan suara
muncul ketika klien akan
tidur ataupun ketika klien
tidak dapat tidur.
- Klien mengatakan suara
muncul kurang lebih 5
menit,lalu berhenti,
kemudian terdengar lagi
- Klien mengatakan suara
laki-laki hanya berbicara
biasa dan tidak
mengancam, serta tidak
menyuruh apapun.
- Klien mengatakan bahwa
dirinya bingung
- Klien mengatakan jika ada
masalah lebih menyukai
diam dan mengurung diri
di kamar
- DO :
- Klien terlihat berbicara
sendiri saat malam hari saat
di kamar
- Klien tidak dapat
mempertahankan kontak
mata saat interaksi
- Klien beberapa kali terlihat
bingung
- Klien terkadang kesulitan
dalam memahami
pertanyaan
13/3/201 DS : Isolasi social
7 - Klien mengatakan sulit
11.30 memulai pembicaraan
WIB dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih
menyukai diam dari pada
berbicara
- Klien mengatakan lebih
senang mendengarkan
orang lain dan mengamati
aktifitas orang lain
- Klien mengatakan
terkadang merasa sedih
- Klien lebih menyukai
menyendiri
DO :
- Klien tidak bisa
mempertahnkan kontak
mata saat berinteraksi
- Klien tidak komunikatif
- Klien terlihat bingung
- Klien telihat lesu
- Klien menarik diri
- Klien memberikan jeda
dalam menjawab
pertanyaan (5-15 detik).
- Klien berbicara dengan
lambat dan lemah

XII. ASPEK MEDIK


1. Diagnosa Medik : Skizofrenia Paranoid
2. Terapi Medik :
- Diazepam
- Lodomer
- Risperidone
- Chlorpromazin

XIII. DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN


A. Isolasi sosial
B. Gangguan Persepsi sensorik : Halusinasi Pendengaran

Rsiko Perilaku Kekerasan

Halusinasi

Isolasi Sosial

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tgl Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
13/3/2017 Gangguan Tujuan (Pasien) 1. Mendiskusikan dengan pasien isi,
persepsi sensori Setelah dilakukan keperawatan frekuensi, waktu terjadi, situasi,
: halusinasi selama 3 x 24 jam, halusinasi pencetus, perasaan, respon terhadap
klien berkurang, dengan kriteria halusinasi
hasil pasien mampu : 2. Menjelaskan dan melatih cara
1. Mengenali halusinasi mengontrol halusinasi :
yang ndialaminya : isi, a. Menghardik halusinasi
frekuensi, waktu terjadi, Menjelaskan cara menghardik,
situasi pencetus, meminta pasien
perasaan, respon memperagakan ulang,
2. Mengontrol halusinasi memantau penerapan cara ini
dengan cara menghardik dan menguatkan perilaku

3. Mengontrol halusinasi pasien

dengan cara b. Mneggunakan obat secara

menggunakan obat teratur

4. Mengontrol halusinasi Menjelaskan pentingnya

dengan cara bercakap- penggunaan obat, jelaskan bila

cakap obat ttidak digunakan sesuai


program, jelaskan akibat bila
5. Mengontrol halusinasi
putus obat, jelaskan cara
dnegan cara melakukan
mendapatkan obat/ berobat,
aktivitas
jelaskan cara menggunakan
Tujuan (Keluarga) obat dengan prinsip 6 benar
Setelah dilakukan tindakan (benar jenis, guna, frekuensi,
keperawatan kepada keluarga, cara, kontinuitas minum obat)
keluarga mampu : c. Bercakap-cakap dengan orang
a. Mengenal masalah lain
merawat pasien di rumah d. Melakukan aktivitas yang
b. Menjelaskan halusinasi sudah terjadwal
(pengertian, jenis, tanda Menjelaskan pentingnya
dan gejala halusinasi dan aktifitas yang teratur,
proses terjadinya mendiskusikan aktifitas yang
c. Merawat pasien dengan bisa dilakukan oleh pasien,
halusinasi melatih pasien melakukan
d. Menciptakan lingkungan aktifitas, menyusun jadwal
yang nyaman untuk klien aktifitas sehari-hari sesuai
dengan halusinasi dnegan jadwal yang telah
e. Mengenal tanda dan dilatih, memantau jadwal
gejala kambuh ulang pelaksanaan kegiatan,
f. Memanfaatkan fasilitas memberikan reibforcement
kesehatan untuk follow-
up pasien dengan Tindakan keperawatan untuk
hallusinasi keluarga
a. Diskusikan masalah yang
dihadapi keluarga dalam
merawat pasien
b. Berikan penjelasan kesehatan
meliputi : pengertian
halusinasi, jenis halusinasi,
tanda dan gejala halusinasi dan
proses terjadinya
c. Jelaskan dan latih cara
merawat anggota jkeluarga
yang mengalami halusinasi :
menghardik, minum obat,
bercakap-cakap, melakukan
aktifitas
d. Diskusikan cara menciuptakan
lingkungan yang dapat
mencegah terjadinya halusinasi
e. Diskusikan tanda dan gejala
kekambuha. Diskusikan
pemanfaatan fasulitas
pelayanan kesehatanterdekat
untuk menfollow up anggota
keluarga dengan halusinasi.
13/ Isolasi Sosial Tujuan (Pasien) 1. Menjelaskan tanda dan gejala ,
Setelah dilakukan tindakan penyebab dan akibat isolasi
keperawatan selama 3x24 jam, sosial
klien mampu : a. Mengindentifikasi tanda
1. Mengenal masalah dan gejala, penyebab, dan
isolasi social akibat isolasi sosial
2. Berkenalan dengan b. Mendiskusikan
perawat dan klien lain keuntungan memiliki
3. Bercakap-cakap dalam teman
melakukan kegiatan 2. Menjelaskan dan melatih klien
harian berkenalan
4. Berbicara social : a. Menjelaskan cara
meminta sesuatu, berkenalan
berbelanja, dan b. Mendemonstrasikan cara
sebagainya berkenalan
c. Melatih klien berkenalan
Tujuan (keluarga) 2-3 orangatau lebih
Setelah dilakukan tindakan 3. Menjelaskan dan melatih klien
keperawatan kepada keluarga, bercakap-cakap saat
keluarga mampu : melakukan kegiatan sehari-hari
1. Mengenal masalah klien 4. Menjelaskan dan melatih
2. Mengambil keputusan berbicara sosial : meminta
untuk merawat klien isolasi sesuatu
sosial
3. Merawat klien isolasi sosial Tindakan keperawatan kepada
4. Menciptakan lingkungan keluarga :
yang teraupetik untuk klien 1. Menjelaskan masalah klien
isolasi sosial isolasi sosial kepada
5. Memanfaatkan pelayanan keluarga
kesehatan untuk 2. Mendiskusikan masalah dan
menfollow-up kesehatan akibat yang mungkin terjadi
klien isolasi sosial dan pada klien isolasi sosial
mencegah kekambuhan 3. Menjelaskan dan melatih
keluarga menciptakan
lingkungan yang teraupetik
bagi klien
4. Menjelaskan cara
memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk
menfollow-up,cara rujukan
kesehatan klien dan
mencegah kekambuhan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD


15/3/2017 DS : S:
10.00 - Klien mengatakan Klien mengatakan : "saya - Klien mengatakan bahwa suara
terkadang mendengar suara laki-laki. Dia biasa yang terdengar tidak ada
bicara waktu saya di kamar. Biasanya kalau saya wujudnya dan tidak nyata
mendengar suara kayak gitu ya saya dengarkan” - Klien mengatakan bahwa
- klien mengatakan suara muncul ketika saya dengan terdengar dan
hendak tidur mendengar, serta mengobrol
- klien mengatakan suara muncul dan mengajak dengan suara tersebut
ngobrol biasa merupakan suatu hal yang salah
- klien mengatakan suara muncul ketika klien akan O :
tidur ataupun ketika klien tidak dapat tidur. - Klien kooperatif
- Klien mengatakan suara muncul kurang lebih 5 - Klien tidak ada kontak mata
menit,lalu berhenti, kemudian terdengar lagi A:
- Klien mengatakan suara laki-laki hanya berbicara Halusiansi pendengaran +,
biasa dan tidak mengancam, serta tidak menyuruh respon terhadap halusinasi +,
apapun. Masalah belum teratasi
- Klien mengatakan bahwa dirinya bingung P:
- Klien mengatakan jika ada masalah lebih - Motivasi klien untuk
menyukai diam dan mengurung diri di kamar mnegontrol halusinasi dengan
- DO : menghardik
- Klien terlihat berbicara sendiri saat malam hari
saat di kamar
- Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata
saat interaksi
- Klien beberapa kali terlihat bingung
- Klien terkadang kesulitan dalam memahami
pertanyaan

Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik :


Halusinasi Pendengaran

Implementasi :
Mendiskusikan dengan klien isi, frekuensi, waktu
terjadinya, situasi pencetus, perasaan terhadap halusinasi
RTL :
- Ulangi implementasi hari ini hingga klien
menyadari halusinasi yang dialaminya tidak nyata
- Lanjutkan ke tindakan keperawatan berikutnya
15/3/2017 DS : S:
10:30 WIB - Klien mengatakan tadi malam masih mendengar - Klien mengatakan jika
suara lelaki di telinganya mendengar kembali suara lelaki
- DO : yang tidak ada wujudnya, maka
- Klien terlihat berbicara sendiri saat malam hari klien harus meghardik ”kamu
saat di kamar tidak nyata, kamu tidak asli,
- Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata pergi kamu !”
saat interaksi - Klien mengatakan bahwa suara
- Klien beberapa kali terlihat bingung yang didengarnya tidak nyata,
- Klien terkadang kesulitan dalam memahami karena tidak ada wujudnya,
pertanyaan tidak sama ketika klien
berbicara dengan Tn.W teman
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik : sekamarnya yang ada wujudnya
Halusinasi Pendengaran O:
- Klien tampak kooperatif
Implementasi : - Klien dapat mendemonstrasikan
Menjelaskan dan melatih cara mengontrol halusinasi cara menghardik
dengan menghardik - Klien tampak menghafalkan
lirik lagu untuk menghindari
RTL : suara yang muncul jika
- Ulang implementasi hari ini hingga klien dapat menghardik tidak mempan
mendemonstrasikan secara mandiri tanpa bantuan A : kooperatif +, dapat
- Lanjutkan tindakan keperawatan berikutnya mendemonstrasikan +., halusinasi +,
masalah belum teratasi
P:
- Motivasi klien untuk terus
mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik atau menutup
telinga dan bernyanyi
- Motivasi klien untuk mengenali
obat yang diminum dan waktu
meminum obat
15/3/2017 DS : S:
- Klien mengatakan Klien mengatakan : "saya - Klien mengatakan dahulu di
11.00 WIB terkadang mendengar suara laki-laki. Dia biasa rumah minum obat 4 jenis yang
bicara waktu saya di kamar. Biasanya kalau saya diminum pagi dan sore hari
mendengar suara kayak gitu ya saya dengarkan” - Klien mengatakan jika di rumah
- klien mengatakan suara muncul ketika saya sakit minum obat setelah makan
hendak tidur O:
- klien mengatakan suara muncul dan mengajak - Klien tampak kooperatif
ngobrol biasa - Klie dapat menyebutkan warna
- klien mengatakan suara muncul ketika klien akan obat dan waktu minum obat
tidur ataupun ketika klien tidak dapat tidur. A:
- Klien mengatakan suara muncul kurang lebih 5 kooperatif+, dapat menyebutkan
menit,lalu berhenti, kemudian terdengar lagi kembali+, konsentrasi +, halusinasi +,
- Klien mengatakan suara laki-laki hanya berbicara maslaah belum teratasi
biasa dan tidak mengancam, serta tidak menyuruh P :
apapun. - Motivasi klien untuk
- Klien mengatakan bahwa dirinya bingung mengaplikasikan semua yang
- Klien mengatakan jika ada masalah lebih telah di pelajari
menyukai diam dan mengurung diri di kamar - Ajarkan dan latih klien
- DO : mengontrol halusinasi dengan
- Klien terlihat berbicara sendiri saat malam hari bercakap-cakap
saat di kamar
- Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata
saat interaksi
- Klien beberapa kali terlihat bingung
- Klien terkadang kesulitan dalam memahami
pertanyaan

Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik :


Halusinasi Pendengaran

Implementasi :
Menjelaskan dan melatih klien menggunakan obat secara
teratur

RTL :
- Evaluasi kembali implementasi yang sudah
diberikan tanggal 15/3
- Lanjutkan tindakan keperawatan selanjutnya
15/3/2017 DS : S:
11.30 WIB - Klien mengatakan sulit memulai pembicaraan - Klien mengatakan dirinya
dengan orang lain
- Klien mengatakan lebih menyukai diam dari pada mengalami kesepian
berbicara - Klien mengatakan jika diam
- Klien mengatakan lebih senang mendengarkan dan menyendiri maka tidak
orang lain dan mengamati aktifitas orang lain punya teman dan memiliki
- Klien mengatakan terkadang merasa sedih kerugian seperti tidak bisa
- Klien lebih menyukai menyendiri bermain bersama ke pantai
O:
DO : - Klien tampak kooperatif
- Klien tidak bisa mempertahnkan kontak mata saat - Klien dapat menyebutkan
berinteraksi keuntungan dan kerugian tidak
- Klien tidak komunikatif memiliki teman
- Klien terlihat bingung - Klien tidak dapat
- Klien telihat lesu mempertahankan kontak mata
- Klien menarik diri - Bicara lambat daa suara kecil
- Klien memberikan jeda dalam menjawab A :
pertanyaan (5-15 detik). Kontak mata -, kooperatif +, kesulitan
- Klien berbicara dengan lambat dan lemah komunikasi +, masalah belum teratasi
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial P:
Implementasi : - Motivasi klien untuk berkatih
- Menjelaskan tanda dan gejala, penyebab dan berkenalan dengan perawat atau
akibat isolasi sosial klien lain
- Mendiskusikan keuntungan memiliki teman dan - Motivasi klien untuk bercakap-
kerugian tidak memiliki teman cakap saat melakukan kegiatan
RTL : sehari-hari
- Lanjutkan tindakan keperawatan berikutnya

16/3/2017 DS : S:
10.00 - Klien mengatakan Klien mengatakan : "saya - Klien mengatakan tadi malam
terkadang mendengar suara laki-laki. Dia biasa hanya mengobrol sebentar
bicara waktu saya di kamar. Biasanya kalau saya dengan suara lelaki
mendengar suara kayak gitu ya saya dengarkan” - Klien mengatakan mencoba
- klien mengatakan suara muncul ketika saya menghardik tetapi masih
hendak tidur terdengar suara dan klie
- klien mengatakan suara muncul dan mengajak mencoba untuk membaca lirik
ngobrol biasa yang sudah ditulis dan
- klien mengatakan suara muncul ketika klien akan menyanyi
tidur ataupun ketika klien tidak dapat tidur. - Klien mengatakan akan
- Klien mengatakan suara muncul kurang lebih 5 mencoba memulai pembicaraan
menit,lalu berhenti, kemudian terdengar lagi dengan Tn. W dan Tn. G ketika
- Klien mengatakan suara laki-laki hanya berbicara di kamar
biasa dan tidak mengancam, serta tidak menyuruh O :
apapun. - Klien tampak kooperatif
- Klien mengatakan bahwa dirinya bingung - Klien tampak menghafal lagu
- Klien mengatakan jika ada masalah lebih dan menulis lirik
menyukai diam dan mengurung diri di kamar - Klien dapat menyadari nahwa
- DO : suara akan hilang jika dikontrol
- Klien terlihat berbicara sendiri saat malam hari A :
saat di kamar Kooperatuf +, halusinasi +, mampu
- Klien tidak dapat mempertahankan kontak mata mendemonstrasi dan mengaaplikasikan
saat interaksi cara mengontrol halusinasi +, masalah
- Klien beberapa kali terlihat bingung belum teratasi
- Klien terkadang kesulitan dalam memahami P :
pertanyaan - Motivasi klien untuk terus
mengontrol halusinasi
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik : - Motivasi klien untuk bercakap-
Halusinasi Pendengaran cakap dengan teman
Implementasi : sekamarnya
- Melatih cara mengontrol halusinasi dengan
menghardik dan bernyanyi
- Mengevaluasi kembali cara mengotrol halusinasi
yang sudah diajarkan
- Menjelaskan dan melatih klien bercakap-cakap
RTL :
- Ulang implementasi hari ini
- Lanjutkan tindakan keperawatan berikutnya
16/3/2017 DS : S:
10.20 - Klien mengatakan sulit memulai pembicaraan - Klien mengatakan bingung
dengan orang lain ketika hendak bertanya saat
- Klien mengatakan lebih menyukai diam dari pada berkenalan
berbicara - Klein akan mencoba untuk
- Klien mengatakan lebih senang mendengarkan berkenalan
orang lain dan mengamati aktifitas orang lain O:
- Klien mengatakan terkadang merasa sedih - Klien tampak kooperatif saat
- Klien lebih menyukai menyendiri berlatih
- Klein tampak berlatih dnegan
DO : Tn. G dan Tn Y
- Klien tidak bisa mempertahnkan kontak mata saat A:
berinteraksi Kooperatif +, mampu
- Klien tidak komunikatif mendeomtraasikan +, harus
- Klien terlihat bingung diadampingi saat laatihan dengan klien
- Klien telihat lesu lain, masalah belum teratasi
- Klien menarik diri P:
- Klien memberikan jeda dalam menjawab - Motivasi klien untuk terus
pertanyaan (5-15 detik). latihan berkenalan
- Klien berbicara dengan lambat dan lemah - Motivasi klien untuk bercakap-
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial cakap dalam melakukan
Implemantasi : kegiatan sehari-hari
Menjelaskan dan melatih klien cara berkenalan
RTL :
- Evaluasi dan ulang implementasi hari ini
- Lanjutkan tindakan keperawatan berikutnya
16/3/2017 DS : S:
11.00 WIB - Klien mengatakan sulit memulai pembicaraan - Klien mengatakan bingung
dengan orang lain untuk memulai topik dengan
- Klien mengatakan lebih menyukai diam dari pada Tn. G dan Tn. W teman
berbicara sekamarnya
- Klien mengatakan lebih senang mendengarkan - Klien mengatakan akan
orang lain dan mengamati aktifitas orang lain mencoba memulai pembicaraan
- Klien mengatakan terkadang merasa sedih ketika butuh bantuan Tn. W
- Klien lebih menyukai menyendiri - Klien mengatakan Tn.W
beberapa kali mengajak
DO : mengobrol dengan klien di
- Klien tidak bisa mempertahankan kontak mata kamar
saat berinteraksi O:
- Klien tidak komunikatif - Klien tampak kooperatif
- Klien terlihat bingung - Klien dapat memulai
- Klien telihat lesu pembicaraan dengan dipancing
- Klien menarik diri pertanyaan
- Klien memberikan jeda dalam menjawab A:
pertanyaan (5-15 detik). - Mampu mendemontrasi +,
- Klien berbicara dengan lambat dan lemah isolasi sosial +
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial P:
Implementasi : - Motivasi klien untuk bercakap-
Menjelaskan dan melatih klien untuk bercakap-cakap saat cakap dengan klien lain
melakukan kegiatan sehari-hari
RTL :
- Ulangi implementasi hari ini
- Lanjutkan tindakan keperawatan berikutnya :
berbicara sosial seperti meminta sesuatu, meminta
tolong, dan sebagainya

DS : S:
- Klien mengatakan ”Dua hari ini nggak dengar - Klien mengatakan ”ya ditulis
suara laki yang nggak nyata itu mbak” aja mbak biar nggak lupa, yang
- Klien mengatakan ”Sudah mbak, kemarin ngobrol buat dirumah sama dirumah
sama Tn.Y dan Tn.W” sakit”
- Klien mengatakan ”sudah dapat kontrol mbak, - Klien mengatakan ”kalau disini
pakai menghardik dan nyanyi” (rumah sakit), ya merapikan
- Klien mengatakan ”iya mbak minum obat pagi ruang aula boleh mbak sebelum
sore setelah makan. Kalau nggak ya bisa muncul dan sesudah makan, merapikan
lagi nanti suarane” tempat tidur setelah bangun ya
- Klien mengatakan ”mbak tapi biasane muncul mbak”
lagi kalau lagi sendiri di rumah mbak, takut - Klien mengatakan ”ini sholat
muncul lagi mbak saya nggak mau dirawat sini dimasukkan jadwal mbak”
lagi” O:
- DO : - Klien tampak koopreatif
- Klien tidak terlihat berbicara sendiri saat malam - Klien tampak menuliskan
hari saat di kamar (via video cctv) rencana kegiatan yang ingin
- Klien dapat mempertahankan kontak mata saat dilakukan di rumah
interaksi - Klien tampak berkonsentrasi
- Klien dapat menyebutkan waktu minum obat - Klien mampu
dengan benar mendemostrasikan kegiatan
- Klien mampu mengungkapkan perasaanya pada merapikan tempat tidur dan
gambar (lukisan) merapikan ruang aula
A:
Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensorik : - Halusinasi -, mampu
Halusinasi Pendengaran mendemontrasikan +, mampu
menuliskan jadwal kegiatan +,
Implementasi : mampu merencanakan kegiatan
- Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan di rumah+
aktifitas P:
- Membuat jadwal aktivitas - Motivasi klien untuk terus
melakukan aktifitas sesuai
RTL : dengan jadwal yang ditulis
- Buat rencana discharge planning kepulangan klien - Motivasi klien untuk selalu
- Diskusikan dengan keluarga untuk mengenal cara beraktifitas dan tidak
merawat klien di rumah menyendiri
- Diskusikan mengenai halusinasi (pengertian,
jenis, tanda dan gejala halusinasi dan proses
terjadinya
- Diskusikan dengan keluarga untuk menciptakan
lingkungan yang nyaman untuk klien
- Beri informasi dan diskusikan kepada keluarga
mengenai tanda dan gejala kekambuhan
- Diskusikan dengan keluarga untuk memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk menfollow-up pasien
dengan halusinasi
DS : S:
- Klien mengatakan “iya mbak kemarin sore - Klien mengatakan ”ya nanti
ngobrol sama Tn.Y dan Tn.W” dicoba mbak”
- Klien mengatakan “iya mbak kemarin ya kenalan - Klien mengatakan ”ya paling
sama yang lain” dengan teman kamar”
- Klien mengatakan “kalau ngobrol lama belum O :
mbak, ya paling ngobrol biasa” - Klien tampak kooperatif
- Klien mengatakan “ya kalau butuh sesuatu - Klien tampak
selama masih bisa dilakukan sendiri, ya nggak mendemonstrasikan dengan
minta tolong mbak. Kalau pingin ya dibatin aja klien lain cara meminta tolong
mbak, malu”
- Klien tampak antusias
DO : A:
- Klien tampak antusias - Menarik diri -, mampu
- Klien dapat menyebutkan 4 nama dan asal pasien mendemonstrasikan +, mampu
lain dengan benar berkomitmen +
- Klien dapat mempertahankan kontak mata selama P :
interaksi - Motivasi klien untuk tetap
- Klien tampak berbicara di depan umum berinteraksi dengan klien lain
mendiskripsikan lukisan yang digambar - Motivasi klien untuk
- Klien tampak antusias menjelaskan harapan klien mengungkapkan keinginannya
ketika pulang pada klien lain
Diagnosa Keperawatan : Isolasi Sosial
Impementasi :
- Menjelaskan dan melatih berbicara sosial :
meminta sesuatu, meminta tolong
RTL :
- Buat rencana discharge planning kepulangan
pasien
- Diskusikan dengan keluarga mengenai isolasi
sosial yang terjadi pada klien selama mendapatkan
perawatan di rumah sakit, termasuk tanda dan
gejala, serta proses terjadinya
- Diskusikan masalah dan akibat yang mungkin
terjadi pada klien isolasi sosial
- Anjurkan keluarga untuk merawat klien di rumah
- Menjelaskan dan melatih keluarga cara merawat
klien
- Diskusikan dengan keluarga tentang memotivasi,
mebimbing, dan memberi pujian ketika klien
berkenalan, bercakap-cakap dengan orang lain
saat melakukan kegiatan sehari-hari, ataupun saat
klien mengungkapkan keinginannya seperti
meminta tolong
- Diskusikan dan anjurkan keluarga untuk
menciptakan lingkungan yang nyaman san
teraupetik bagi klien
- Diskusikan manfaat fasilitas pelayanan kesehatan
untuk men-follow-up dan cara rujukan kesehatan
klien serta cara mencegah kekambuhan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Anda mungkin juga menyukai