Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. S

DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL DI RUANG DEWARUCI

RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO PROVINSI JAWA TENGAH

Disusun Oleh:

Eli Marsella Putri

P1337420619046

3A3 Reguler

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG DAN NERS

JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2022
I. Judul
Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. S Dengan Masalah Utama Isolasi Sosial Di
Ruang Dewaruci RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
II. Pengkajian
Pengkajian dilakukan hari sabtu, 2 April 2022 pukul 08.00 WIB di Ruang Dewaruci
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah.
A. Identitas klien
Nama : Ny. S
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 45 tahun
Pendidikan : SMP
Alamat : Semarang
Status : Janda
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
No RM : 00173XXX
Tanggal masuk : 25 Maret 2022
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.S
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 33 tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Semarang
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Hubungan dengang klien : Anak
C. Alasan masuk
Keluarga mengatakan Ny. S suka berdiam diri dirumah, membawa boneka dan
berperilaku seperti anak kecil. Pasien suka bicara sendiri ± 2 minggu terakhir.
Selama dirumah lebih banyak berdiam diri dan melamun, tidak mau berkumpul,
berinteraksi dan berbicara dengan orang disekitar. Keluarga terkadang mengajak
pasien untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar, tetapi pasien tetap tidak mau
dan mengatakan ia merasa malu bertemu dengan orang, dan lebih suka sendiri.
Keluarga mengatakan pasien suka pengen keluar malam terus-terusan. Pasien
mengatakan bisa tidur malam dan makan minum masih mau. Keluarga juga
mengatakan pasien sering marah- marah tidak jelas. Kemudian keluarga
membawa Ny. S ke RSJD Dr. Amino Gondohutomo provinsi Jawa Tengah.
D. Faktor predisposisi dan presipitasi
1. Faktor predisposisi
a. Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu
Klien mengatakan baru pertama kali dibawa ke RSJ Dr. Amino
Gondohutomo provinsi jawa Tengah. Keluarga mengatakan pasien tidak
penah mengalami seperti ini sebelumnya.
b. Pengobatan sebelumnya
Klien mengatakan tidak mengetahui obat yang pernah di konsumsi
sebelumnya dan tidak mendapat informasi.
c. Trauma
(1) Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah di cekik suaminya sewaktu suami masih
hidup. Pernah di tusuk pakai jarum di tangannya sewaktu bekerja
dijakarta, tetapi klien lupa siapa yang melakukan tindakan tersebut
pada dirinya.
(2) Aniaya seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat aniaya seksual.
(3) Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penolakan.
(4) Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan pernah dicekik oleh suaminya.
d. Riwayat anggota keluarga dengan gangguan jiwa
Anggota keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan pernah di cekik suaminya sewaktu suami masih hidup.
Pernah di tusuk pakai jarum di tangannya sewaktu bekerja dijakarta, tetapi
klien lupa siapa yang melakukan tindakan tersebut pada dirinya.
2. Faktor presipitasi
Klien mengatakan baru pertama kali dirawat di RSJD , klien berdiam diri,
tidak mau bicara dengan orang lain, suka bicara sendiri, lebih banyak diam
dan melamun. Selama dirumah pasien juga suka marah- marah sendiri tidak
jelas. Kontak mata kacau.
E. Pengkajian fisik
1. Keadaan umum: baik
Kesadaran : bingung.
2. Vital sign
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,4oC
3. BB : 50 kg
TB : 155 cm
4. Keluhan fisik
Klien mengatakan memiliki riwayat asma. Kambuh kemarin saat pertama
datang di RSJD.
F. Pengkajian Psikososial
1. Genogram
Keterangan:
: Perempuan

: Laki-laki

: Meninggal

: Klien
: Tinggal serumah
Penjelasan genogram: klien anak ke 3 dari 3 bersaudara, klien tinggal
serumah bersama anak-anaknya. Suami klien sudah meninggal sejak tahun
2017. Apabila ada masalah didiskusikan bersama keluarga dan yang
mengambil keputusan adalah anak klien.
2. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Klien mengatakan anggota tubuh yang paling disukai yaitu rambut, karena
dengan rambut panjang klien lebih terlihat cantik. Tidak ada anggota
tubuh yang tidak disukai.
b. Ideal Diri
Klien ingin cepat sembuh dan pulang. Klien juga ingin berkumpul dengan
keluarga kembali.
c. Identitas Diri
Klien seorang perempuan berumur 50 tahun, klien berstatus janda sejak
2017, dikarenakan suaminya meninggal. Klien merupakan anak ke 3 dari 3
bersaudara.
d. Peran Diri
Klien adalah seorang ibu dari 3 anak, tinggal bersama anak- anaknya
(bergantian kadang dirumah anak keduanya, kadang dirumah anak
terakhirnya).
e. Harga Diri
Klien mengatakan merasa tidak mampu, merasa tidak berguna, kurang
percaya diri.
3. Hubungan sosial
a. Orang yang paling berarti
klien mengatakan orang tua dan anaknya sangat berarti bagi dirinya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat
Klien mengatakan jarang mengikuti kegiatan dimasyarakat. Klien
mengatakan malas ikut dalam kegiatan.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan merasa enggan untuk berinteraksi dengan orang lain,
dan juga merasa malu untuk bertemu dengan orang lain. klien lebih suka
menyendiri.
4. Nilai dan keyakinan dan spiritual
Klien beragama islam, klien mengatakan sangat taat beribadah, sholat , puasa
dan berdoa kepada Allah SWT untuk segera sembuh.
G. Status mental
1. Penampilan umum
Klien berpenampilan kurang rapi, rambut hitam ada sedikit uban kurang rapi,
memakai baju dan celana yang sesuai peraturan rumah sakit, yang fungsinya
untuk membedakan pasien RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
Tengah dengan orang lain.
2. Pembicaraan
Klien sedikit bicara, klien tidak bicara kalo tidak ditanya. Klien juga jarang
mau berbicara ngobrol dengan teman-temannya. Klien banyak diam.
3. Aktivitas motorik
Klien tampak tenang, tetapi terkadang terlihat gelisah, dapat melakukan
aktifitas dengan baik.
4. Alam perasaan
Alam perasaan yang ditunjukkan klien saat dikaji adalah sedih, tatapan
kosong, ingin cepat sembuh dan cepat pulang.
5. Afek
Afek klien tumpul . Yaitu tatapan mata kosong, irama suara monoton dan
bahasa tubuh yang kurang.
6. Interaksi selama wawancara
Klien tidak kooperatif dalam berinteraksi, tidak ada kontak mata selama
berinteraksi, klien miskin bicara. Klien suka menyendiri dengan raut muka
seperti orang bingung.
7. Persepsi
Klien mengatakan selama di RSJD pernah mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh untuk memotong rambutnya sampai gundul, bisikan bisikan itu
muncul tiap pagi, siang dan malam, ± 2 hari pertama masuk RSJD, klien
mengatakan menyesal karena telah momotong rambutnya walaupun sebahu
tidak sampai gundul.
8. Proses pikir
Saat pengkajian pertama klien hanya menjawab sedikit pertanyaan dan tidak
ada kontak mata, tetapi setelah pengkajian lanjutan klien sudah mau bercerita
dan menjawab pertanyaan dengan lebih baik dari sebelumnya.
9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir.
10. Tingkat kesadaran dan orientasi
Klien sadar tapi terlihat seperti orang bingung, klien dapat menyebutkan
nama saat diwawancara dia tahu sedang berada di RSJD Dr. Amino
Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah, diwawancara oleh mahasiswa
keperawatan hari sabtu sekitar pukul 08.00 WIB.
11. Memori
Ingatan klien kurang bagus, klien lupa terhadap peristiwa- peristiwa yang
sudah terjadi akhir akhir bulan ini, tetapi ada juga peristiwa atau hal hal yang
sudah bertahun- tahun terjadi tetapi dia masih ingat.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu konsentrasi dan berhitung sesuai jumlah objek. Contohnya klien
dapat menyebutkan jumlah anaknya dan diberi pertanyaan perkalian bisa
menjawab dengan benar.
13. Kemampuan penilaian
Klien dapat mengambil keputusan. Contohnya saat diberikan pilihan bahwa
mau bercerita di ruangan atau di luar ruangan, klien memilih didepan ruangan.
14. Daya tilik diri
Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit dan membutuhkan pertolongan
agar cepat sembuh.
H. Kebutuhan Klien Memenuhi Kebutuhan
1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Klien mengatakan makan 3 kali sehari tanpa bantuan, satu porsi dengan
menu nasi, lauk, sayur dan ada beberapa cemilan yang diberikan oleh
rumah sakit. Setelah makan klien meletakan piring dan membuang sampah
sesuai tempat.
 Keamanan pasien terpenuhi karena pasien didampingi oleh perawat
 Perawatan kesehatan pasien terpenuhi karena pasien diperiksa oleh dokter
 Klien mengatakan berpakaian sesuai dengam seragam dan mampu
melakukan sendiri
 Keuangan, transportasi dan tempat tinggal
 Dalam mengelola keuangan pasien handal, pasien tidak dapat naik motor
dalam bertansportasi tetapi bisa naik sepeda.. Untuk tempat tinggal pasien
tinggal bersama anak-anaknya.
2. Kegiatan Hidup Sehari-hari (ADL)
a. Perawatan Diri
 Klien mengatakan mandi 2 kali sehari secara mandiri.
 Klien mengatakan makan 3x sehari menghabiskan 1 porsi makanan
yang disediakan oleh rumah sakit
 Klien mengatakan mampu BAB/BAK sendiri tanpa bantuan. Klien
BAB 1x sehari pada pagi hari dan BAK 5x sehari.
b. Nutrisi
Klien mengatakan senang dengan makanan yang diberikan dari rumah
sakit karena rasanya enak, saat makan pasien selalu bersama dengan
teman-teman dimeja makan. Berat badan pasien saat ini 50 kg.
c. Istirahat dan tidur
Klien istirahat cukup, dengan frekuensi tidur pada malam hari 8-9 jam
pukul 19.00-04.00 dan siang hari 1-2 jam pukul 13.00-15.00 setelah
makan siang dan minum obat.
d. Penggunaan obat
Klien meminum obat dengan bimbingan perawat 2 kali sehari, pagi dan
sore hari setelah makan.
e. Kemampuan klien dalam mengambil keputusan
Pasien mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan mandiri, dan jika
merasa tidak enak badan hanya beristirahat dan diam di kamar.
f. Sistem pendukung
Klien mengatakan mendapat dukungan dari keluarga yaitu anak-anaknya.
g. Hobi
Pasien mengatakan hobinya adalah memasak.
I. Mekanisme koping
Klien apabila mendapat masalah takut atau tidak mau menceritakannya pada
orang lain (lebih sering menggunakan koping menarik diri).
J. Pengetahuan
Saat ini pasien mampu menahan emosinya dengan cara berbicara dengan orang
lain disekitarnya sesuai dengan anjuran perawat ruangan.
K. Aspek Medis
1. Diagnose medis
Skizofrenia paranoid.
2. Terapi medik
a. Risperidon 2x1 mg
b. Lomzepam 1x0.5 mg
3. Program
Electroconvulsive Therapy (ECT)
III. Analisis Data
No. Tanggal/ Data focus Masalah
jam
1. Sabtu, 2 DS: Isolasi Sosial
April 2022 - Klien mengatakan sebelum di bawa ke RSJD
selama dirumah lebih senang menyendiri dan
tidak ingin diganggu orang lain.
- Keluarga klien mengatakan pasien sering
melamun dirumah, bicara sendiri dan enggan
berinteraksi dengan orang lain.
DO:
TTV :
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36,2oC

- Klien terlihat sering melamun


- Klien tampak bingung
- Kontak mata selama wawancara buruk, klien
banyak menunduk.
- Klien suka menyendiri.
- Klien memiliki afek tumpul hanya mau
berbicara jika diajak bicara.
2. Sabtu, 2 DS: Harga Diri
April 2022 - Keluarga mengatakan sering mengajak klien Rendah
untuk berinteraksi dengan tetangga sekitar,
tetapi klien tetap tidak mau dan mengatakan ia
merasa malu bertemu dengan orang.
- Keluarga mengatakan sering dikamar sendiri
dan melamun, ia malas melakukan kegiatan
yang ada dirumahnya
DO:
- Klien tampak banyak menghabiskan waktu
dengan diam dan menyendiri dikamar
- Partisipan jarang terlibat dengan kegiatan-
kegiatan di masyarakat
3. Sabtu, 2 DS: Halusinasi
April 2022 - Klien mengatakan selama di RSJD Pendengaran
pernah mendengar bisikan-bisikan yang
menyuruh untuk memotong rambutnya
sampai gundul, bisikan bisikan itu
muncul tiap pagi, siang dan malam.
DO:
- Klien terlihat sering melamun
- Pasien lebih sering berbicara tidak sesuai
dengan keadaan.
- Klien tampak bingung.

IV. Pohon Masalah


(Effect) Halusinasi Pendengaran

(Core)
Isolasi Sosial

(Causa) Harga Diri Rendah


V. Masalah Keperawatan
A. Isolasi sosial
B. Halusinasi pendengaran
C. Harga diri rendah
VI. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial
VII. Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


Diagnosa

No Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil

1. Isolasi Sosial TUM: 1. Mampu membina Lakukan SP 1: Eli


Klien dapat hubungan saling
1. Bina hubungan
berinteraksi dengan percaya di tandai
saling percaya
orang lain. dengan pasien
dengan cara
TUK I : menunjukkan
menjelaskan maksud
1. Klien dapat ekspresi wajah
dan tujuan interaksi,
membina bersahabat,
jelaskan tentang
hubungan memperlihatkan
kontrak yang akan
saling percaya rasa senang, ada
dibuat, beri rasa
2. Klien dapat kontak mata, mau
aman dan sikap
menyebutkan berjabat tangan,
empati.
penyebab mau menyebutkan
2. Identifikasi
menarik diri. namanya, mau
penyebab isolasi
3. Klien dapat menjawab salam,
sosial pasien.
menyebutkan pasien mau duduk
3. Berdiskusi dengan
keuntungan berdampingan
klien tentang
berhubungan dengan perawat,
keuntungan
dengan orang mau mengutarakan
berinteraksi dengan
lain dan masalah yang
orang lain.
kerugian tidak dihadapi.
4. Berdiskusi dengan
berhubungan 2. Mampu mengenal
klien tentang
dengan orang penyebab isolasi
kerugian beriteraksi
lain. sosial, keuntungan
dengan orang lain.
4. Klien dapat berhubungan 5. Aajarkan klien cara
melaksanakan dengan orang lain, berkenalan dengan
hubungan dan kerugian tidak satu orang.
sosial. berhubungan 6. Anjurkan klien
5. Klien dapat 3. Mampu berkenalan memasukkan
mengungkapka dengan perawat kegiatan latihan
n perasaannya 4. Mampu menyusun berbincang-bincang
setelah jadwal kegiatan dengan orang lain
berhubungan harian berkenalan dalam kegiatan
dengan orang harian.
lain.
6. Klien dapat
memberdayaka
n sistem
pendukung atau
keluarga.
2. Isolasi Sosial TUK II : 1. Mampu Lakukan SP 2 : Eli
Setelah 1 kali berkenalan dengan
1. Evaluasi jadwal
pertemuan pasien orang lain.
kegiatan harian
mampu berkenalan
pasien.
dengan orang lain
2. Berikan
kesempatan
kepada klien
mempratikkan cara
berkenalan dengan
satu orang.
3. Bantu klien
memasukkan
kegiatan latihan
berbincang-
bincang dengan
orang lain sebagai
salah satu kegiatan
harian.

3. Isolasi Sosial TUK III : 1. Mampu Lakukan SP 3 : Eli


Setelah 2 kali berkenalan
1. Evaluasi jadwal
pertemuan pasien dengan kelompok.
kegiatan harian
mampu berkenalan
pasien.
dengan kelompok.
2. Berikan
kesempatan
kepada klien
mempratikkan cara
berkenalan dengan
dua orang atau
lebih.
3. Anjurkan klien
memasukkan
dalam jadwal
kegiatan harian.

VIII. Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan


Hari/ tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD

Sabtu, 2 April Isolasi Melakukan SP 1: S: Eli


2022 Sosial - Pasien mengatakan
1. Membina hubungan
09.00 WIB namanya adalah Ny. S.
saling percaya dengan
- Klien mengatakan tidak
cara menjelaskan
tau keuntungan
maksud dan tujuan
berinteraksi dengan
interaksi, jelaskan
orang lain.
tentang kontrak yang O:
akan dibuat, beri rasa - Kontak mata selama
aman dan sikap empati. wawancara buruk.
2. Mengidentifikasi - Klien mengerti cara
penyebab isolasi sosial berkenalan yang baik.
pasien. - Klien bisa
3. Mendiskusikan dengan menyebutkan kembali
klien tentang keuntungan berinteraksi
keuntungan dengan orang lain.
berinteraksi dengan - Klien seperti orang
orang lain. bingung.
4. Mendiskusikan dengan
A: Isolasi Sosial (+)
klien tentang kerugian
beriteraksi dengan - Kontak mata selama
orang lain. wawancara buruk.
5. Mengajarkan klien cara - Klien seperti orang
berkenalan dengan satu bingung.
orang. - Klien tampak
6. Menganjurkan klien menyendiri dan
memasukkan kegiatan melamun.
latihan berbincang-
P: Lanjutkan SP 2
bincang dengan orang
lain dalam kegiatan 1. Mengevaluasi jadwal
harian. kegiatan harian
pasien.
2. Memberikan
kesempatan kepada
klien mempratikkan
cara berkenalan
dengan satu orang.
3. Membantu klien
memasukkan kegiatan
latihan berbincang-
bincang dengan orang
lain sebagai salah satu
kegiatan harian.
Minggu, 3 April Isolasi Melakukan SP 2 : S : Klien mengatakan Eli
2022 Sosial 1. Mengevaluasi jadwal sudah kenalan dengan satu
09.30 WIB kegiatan harian pasien. teman sekamarnya.

2. Memberikan O:

kesempatan kepada - Klien tampak sudah

klien mempratikkan bisa berkenalan dengan

cara berkenalan dengan 1 orang.

satu orang. - Kontak mata klien agak

3. Membantu klien meningkat.

memasukkan kegiatan A: Isolasi sosial (-)

latihan berbincang- - Pasien mau berkenalan

bincang dengan orang dengan satu orang

lain sebagai salah satu temannya.

kegiatan harian. P: Lanjutkan SP 3

1. Evaluasi jadwal
kegiatan harian
pasien.
2. Berikan kesempatan
kepada klien
mempratikkan cara
berkenalan dengan
dua orang atau
lebih.
3. Anjurkan klien
memasukkan dalam
jadwal kegiatan
harian.
Senin, 4 April Isolasi Melakukan SP 3: S: Eli
2022 Sosial - Klien mengatakan
1. Mengevaluasi jadwal
09.00 WIB sudah bisa berkenalan.
kegiatan harian pasien.
- klien sudah dapat
2. Memberikan
mempraktekan
kesempatan kepada
berkenalan dengan 2-3
klien mempratikkan
orang.
cara berkenalan
- Klien mengatakan
dengan dua orang
bahwa ia ingin pulang.
atau lebih.
O:
3. Menganjurkan klien
- Klien tampak tidak
memasukkan dalam
menyendiri lagi.
jadwal kegiatan
- Klien tampak
harian
ngobrol dengan
temannya.
- Klien tampak
jarang melamun
lagi.

A: Isolasi sosial (-)

Pasien mau berkenalan


dengan kelompok.

P: Optimalkan SP 3.

Anda mungkin juga menyukai