P
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG HELIKONIA RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH
Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Endang Caturini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing Klinik : Sakti Prabandari,S.Kep.Ns.
Disusun oleh:
P27220020202
2022
LAPORAN KASUS KELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG HELIKONIA RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN
A. PENGKAJIAN
1. INFORMASI UMUM
a. Identitas Klien
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin :P
Umur : 41 Tahun
Alamat Rumah : Solo, Boyolali
Agama/Suku : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah.
Pendidikan : SMA- Sederajat
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin :L
Alamat : Boyolali
Hub. dengan Klien : Relawan
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan bahwa badannya terasa lemes, tidak bertenaga,
klien juga mengatakan putus asa dan kecewa mengapa dirinya dibawa
ke rumah sakit padahal dirinya ingin belajar dan bekerja lagi menjadi
TKI lagi untuk mencari uang.
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien dibawa oleh petugas Yayasan relawan Boyolali karena
mengamuk, ngluyur-ngluyur, mondar-mandir, menggangu tetangga,
marah-marah merusak barang dirumah, tidak tidur 1 minggu,
mengancam ibunya, jarang mandi , dan komunikasi tidak nyambung .
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Klaten sebanyak 4 kali. Menurut perawat yang jaga pasien terakhir
kali masuk rumah sakit pada tahun 2020.
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak mau kontrol dan minum obat. Pasien mengatakan putus
obat karena bagi diri pasien Obat membuatnya tidak bisa sembuh,
malah bikin pusing.
c. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik sebelumnya, pasien
mengatakan bahwa pernah dipukul oleh suaminya gara-gara mau
ditalak karena hanya beda keyakinan agama antara islam NU dengan
Muhammadiyah
Aniaya seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan pernah mengalami kekerasan di keluarga Cuma pas
dipukul oleh Suaminya saat akan ditalak.
Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal.
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Klien mengatakan ada yang pernah mengalami gangguan jiwa yaitu
nenek nya
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan selain dipukul suami pasien mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan ialah di saat masa SMP pernah
di fitnah temannya sendiri, dan juga merasa selalu digunjingi oleh
teman-temannya.
4. FAKTOR PRESIPITASI
Klien putus obat,klien tidak mau control dan juga tidak meminum obat
secara rutin, klien menganggap obat membuatnya tidak sembuh malah
membuatnya pusing.
5. FISIK
a. Tanda Vital
- TD : 116/91 mmHg
- Nadi : 86 x/menit
- Suhu : 36,0 ˚C
- RR : 20x/menit
b. Ukur
- BB : 70,5 kg
- TB : 150 cm
- IMT : BB/(TB)² : 70,5 /(1,5)²= 70,5/2,25 = 31,3 kg/m²
- Keluhan fisik : Klien mengatakan badan terasa lemes dan juga
tidak bertenaga.
6. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
41
Keterangan :
: Laki-laki 41 : Klien
2 Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi Sosial
b. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan
c. Risiko perilaku Kekerasan
d. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
B. ANALISA DATA & POHON MASALAH
Nama : Ny. P No. CM : 1139***
Umur : 41 Tahun Diagnosa Medis : Schizophrenia Paranoid
2 Kamis,19 DS : Gangguan
Mei 2022 Persepsi
- Klien mengatakan pasien lebih nyaman
Sensori :
melihat pohon apalagi pohon beringin , klien
Halusinasi
mengatakan saat melihat pohon beringin
Penglihatan
dirinya bisa lebih nyaman berinteraksi dengan
pohonnya baginya pohon itu adalah teman
bicara nya yang sangat nyaman dari pada
dengan orang lain. Pasien juga mengatakan
bisa menghilang di pohon beringin.
DO :
3 Kamis,19 DS : Resiko
Mei 2022 Perilaku
- Pasien tampak terkadang tersinggung jika
Kekerasan
dianya mengenai kehidupan nya dan keluarga
nya
- Dalam menyelesaikan masalah biasanya
dengan bicara dan bercerita dengan ibunya
terkadang jika tidak ada orang lain untuk
bercerita pasien bisa saja berperilaku
konstruktif seperti membanting dan memecah
barang yang ada disekitarnya
- Namun saat sudah tidak bisa mengontrol
biasanya klien akan marah-marah dengan
sendirnya bahkan bisa mencederai dirinya .
DO :
DO :
Isolasi Sosial
( Core Problem )
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial
2. Risiko Perilaku Kekerasan
1. Identifikasi penyebab:
A : Isoslasi Sosial SP
a. Siapa yang satu
rumah dengan
1 Tercapai
pasien?
b. Siapa yang dekat
P:
dengan pasien?
Perawat
Dan apa sebabnya?
- Evaluasi SP 1
c. Siapa yang tidak
( Latihan
dekat dengan
berkenalan dengan
pasien? Apa
1 orang)
penyebabnya?
- Lanjutkan SP 2
2. Sebutkan keuntungan
( latih berkenalan
dan kerugian
dengan 2 orang
berinteraksi dengan
orang lain. Pasien
3. Latihan berkenalan
- Anjurkan pasien
4. Masukkan jadwal
untuk melakukan
kegiatan harian pasien.
secara mandiri SP
RTL : 1 berkenalan
mandiri berkenalan
dengan 1 orang sesuai
dengan jadwal yang
telah disepakati
2. Anjurkan Klien
memasukkan kegiatan
berkenalan dengan 1
orang ke dalam jadwal
kegiatan harian
Jumat, 20 Isolasi DS : . S:
Mei 2022 Sosial / SP 2 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah melakukan rasa malu untuk Ilham
kegiatan berkenalan berkenalan sudah
dengan 1 orang sesuai mulai berkurang
dengan jadwal yang pasien sudah berani
sudah disepakati untuk berkenalan
2. Klien mengatakan dengan orang lain
mulai nyaman - Klien mengatakan
mempunyai teman sudah melakukan
kegiatan berkenalan
DO : dengan 1 orang
1. Klien kooperatif secara mandiri
2. Pandangan mata masih - Klien mengatakan
satu arah paham tentang cara
3. TD : 108/76 mmHg berkenalan dengan
4. Suhu : 36,0 ˚C 2 orang
5. Nadi : 97 - Klien mengatakan
bersedia jika
Diagnosa : Isolasi Sosial Latihan berkenalan
dengan 2 orang
Tindakan : dimasukkan ke
SP 2 Klien jadwal kegiatan
1. Evaluasi jadwal harian.
kegiatan harian pasien ( O :
SP 1) - Klien tampak
2. Latihan berhubungan kooperatif
sosial secara bertahap - Klien tampak
(berkenalan dengan 2 mempraktekan cara
orang). berkenalan dengan
3. Menganjurkan 2 orang
Masukkan Latihan - Klien tampak bisa
berkenalan dengan 2 mempraktekkan
orang dalam jadwal bagaimana cara
kegiatan harian. berkenalan dengan
2 orang
RTL : A : Isolasi Sosial SP 2
1. Ajurkan klien Latihan Tercapai
mandiri cara P:
berkenalan dengan 1 Perawat
orang sesuai dengan - Evaluasi SP 1 dan
jadwal yang telah SP 2
disepakati - Lanjutan SP 3
2. Anjurkan klien ( latih berkenalan
Latihan mandiri cara dengan lebih dari 2
berkenalan dengan 2 orang)
orang sesuai jadwal Pasien
yang telah disepakati - Anjurkan pasien
3. Anjurkan klien untuk melakukan
memasukkan kegiatan secara mandiri SP 1
ke dalam jadwal berkenalan dengan
kegiatan harian orang
- Anjurkan pasien
untuk melakukan
secara mandiri SP 2
berkenalan dengan
2 orang
Sabtu 21 Isolasi DS : S:
Mei 2022 Sosial / SP 3 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
Ilham
sudah tidak malu sudah tidak malu
untuk berkenalan untuk berkenalan
dengan orang lain dengan orang lain
2. .Klien mengatakan - Klien mengatakan
suka punya banyak sudah melakukan
teman Latihan berkenalan
dengan 1 orang dan
DO : 2 orang secara
1. Klien tampak banyak mandiri
bicara - Klien mengatakan
2. Klien kooperatif ingin merapikan
tempat tidur
3. TD : 105/65 mmHg - Klien mengatakan
4. Suhu : 36.0 ˚C bersedia jika
5. Nadi : 94 Latihan berkenalan
dengan lebih dari 2
Diagnosa : Isolasi Sosiak orang kemudian
Tindakan : dimasukkan
kedalam jadwal
Mengevalusai SP 1 dan 2
kegiatan harian.
SP 3 Klien
O:
1. Evaluasi kegiatan
- Klien tampak
yang lalu (SP 1 dan
kooperatif
SP 2).
- klien tampak
2. Latih ADL (kegiatan
merapikan tempat
sehari-hari), cara
tidur
bicaraa.
3. Masukkan dalam
A : Isoslasi Sosial SP
jadwal kegiatan
3 Tercapai
harian
P:
RTL :
Perawat
1. Anjurkan klien untuk
- Evaluasi dan
latiha mandiri cara
validasi SP 1, 2 dan
berkenalan dengan 1
3
orang atau lebih.
2. Masukkan ke jadwal Pasien
kegiatan harian.
1. Anjurkan pasien
untuk melakukan
secara mandiri SP 2
dan 2
2. Anjurkan pasien
untuk mematuhi
kegiatan harian
yang telah
disepakati
Senin, 23 Risiko DS : S:
Mei 2022 Perilaku 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
Kekerasan / mudah marah dan Paham bagaimana Ilham
RTL :
1. Validasi SP 1
2. Anjurkan klien
melakukan cara
mencegah perilaku
kekerasan dengan cara
fisik( Latihan nafas
dalam dan pukul
bantal) secara mandiri.
Selasa, Risiko DS : S:
24 Mei Perilaku 1. Klien mengatakan 1. Pasien mengatakan
2022 Kekerasan / sudah mempraktikan sudah paham Ilham