Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS KELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

P
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG HELIKONIA RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH
Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN
Disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Jiwa
Dosen Pembimbing : Endang Caturini, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Pembimbing Klinik : Sakti Prabandari,S.Kep.Ns.

Disusun oleh:

ILHAM PANGESTU JATI

P27220020202

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

2022
LAPORAN KASUS KELOLAAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P
DENGAN ISOLASI SOSIAL DI RUANG HELIKONIA RUMAH SAKIT
JIWA DAERAH Dr. RM. SOEDJARWADI KLATEN

Unit : RSJD Dr. RM. Soedjarwadi


Tanggal/ jam masuk RS : 16 Mei 2022
Tanggal/ jam pengkajian : 19 Mei 2022
Metode Pengkajian : Wawancara, Data RM, Perawat/Petugas
Diagnosa Medis/kode : Paranoid Schizophrenia/ f20.0
No. Registrasi : 1139***

A. PENGKAJIAN
1. INFORMASI UMUM
a. Identitas Klien

Nama : Ny. P
Jenis Kelamin :P
Umur : 41 Tahun
Alamat Rumah : Solo, Boyolali
Agama/Suku : Islam
Status Perkawinan : Sudah Menikah.
Pendidikan : SMA- Sederajat
Pekerjaan : Tidak Bekerja
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin :L
Alamat : Boyolali
Hub. dengan Klien : Relawan
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan bahwa badannya terasa lemes, tidak bertenaga,
klien juga mengatakan putus asa dan kecewa mengapa dirinya dibawa
ke rumah sakit padahal dirinya ingin belajar dan bekerja lagi menjadi
TKI lagi untuk mencari uang.
b. Alasan Masuk Rumah Sakit
Pasien dibawa oleh petugas Yayasan relawan Boyolali karena
mengamuk, ngluyur-ngluyur, mondar-mandir, menggangu tetangga,
marah-marah merusak barang dirumah, tidak tidur 1 minggu,
mengancam ibunya, jarang mandi , dan komunikasi tidak nyambung .
3. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? Ya
Pasien mengatakan pernah dirawat di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi
Klaten sebanyak 4 kali. Menurut perawat yang jaga pasien terakhir
kali masuk rumah sakit pada tahun 2020.
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil. Klien mengatakan bahwa
dirinya tidak mau kontrol dan minum obat. Pasien mengatakan putus
obat karena bagi diri pasien Obat membuatnya tidak bisa sembuh,
malah bikin pusing.
c. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah mengalami aniaya fisik sebelumnya, pasien
mengatakan bahwa pernah dipukul oleh suaminya gara-gara mau
ditalak karena hanya beda keyakinan agama antara islam NU dengan
Muhammadiyah
Aniaya seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual.
Penolakan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan pernah mengalami kekerasan di keluarga Cuma pas
dipukul oleh Suaminya saat akan ditalak.
Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal.
d. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa?
Klien mengatakan ada yang pernah mengalami gangguan jiwa yaitu
nenek nya
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan selain dipukul suami pasien mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan ialah di saat masa SMP pernah
di fitnah temannya sendiri, dan juga merasa selalu digunjingi oleh
teman-temannya.

4. FAKTOR PRESIPITASI
Klien putus obat,klien tidak mau control dan juga tidak meminum obat
secara rutin, klien menganggap obat membuatnya tidak sembuh malah
membuatnya pusing.

5. FISIK
a. Tanda Vital
- TD : 116/91 mmHg
- Nadi : 86 x/menit
- Suhu : 36,0 ˚C
- RR : 20x/menit
b. Ukur
- BB : 70,5 kg
- TB : 150 cm
- IMT : BB/(TB)² : 70,5 /(1,5)²= 70,5/2,25 = 31,3 kg/m²
- Keluhan fisik : Klien mengatakan badan terasa lemes dan juga
tidak bertenaga.
6. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

41

Keterangan :

: Perempuan : Sudah Meninggal _ _ _ _ : Tinggal Serumah

: Laki-laki 41 : Klien

Penjelasan : Klien adalah seorang Janda yang sudah ditinggal


suaminya karena meninggal. Klien adalah anak ke 3 dari 4
bersaudara. Klien mempunyai 3 orang anak 2 laki dan 1 perempuan.
Klien tinggal satu rumah dengan anaknya.
b. Konsep Diri
1) Gambaran diri
Klien mengatakan tidak menyukai seluruh tubuhnya disebabkan
tahi lalat yang telah ada sejak dia kecil diseluruh tubuhnya
membuatnya merasa jelek.
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
2) Identitas
Klien mengatakan namanya adalah Ny. S berusia 41 tahun tinggal
di solo, boyolali. Klien mengatakan sudah tidak punya suami
karena suaminya sudah meninggal, Klien mempunyai 2 anak laki-
laki dan 1 perempuan ,Klien dapat menyebutkan nama, tanggal
lahir ,umur, dan alamatnya.
3) Peran
Klien mengatakan adalah seorang ibu rumah tangga yang punya
kewajiban untuk membiayai ketiga anaknya, klien mengatakan
dulunya adalah seorang pekerja TKI yang sudah lama bekerja
diluar negeri, di Abu Dhabi dan juga Malaysia selama 2 tahun.
4) Harga diri
Klien mengatakan merasa malu atau minder akan keadaan dirinya
saat ini. Pasien merasa kecewa dengan kondisi saat ini dan merasa
bersalah dengan diri sendiri dan orang lain. Klien mengatakan
mengapa harus Kembali ke RSJ lagi padahal dirinya ingin bekerja
lagi seperti dulu lagi agar bisa mencukupi kebutuhan ketiga
anaknya yang dirumah
Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah
.
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang paling dekat dengannya adalah
anak-anaknya karena menurutnya adalah buah hati yang harus
dijaga.
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan tidak pernah mengikuti kegiatan arisan, PKK
ataupun yang lainnya, klien juga mengatakan tidak ada waktu
untuk berbaur maupun berbincang-bincang dengan tetangga
sebelahnya karena dirinya ialah TKI yang pulang hanya sebentar.
3) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan selama dirumah jarang untuk berkomunikasi
dengan orang lain, maupun tetangga sebelahnya karena menurut
dirinya berhubungan dengan orang lain malah menambah
masalah,
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
d. Spiritual
1) Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan dirinya beragama Islam.
2) Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan sebelum sakit pasien selalu sholat dan
beribadah bersama keluarganya. Ketika sakit klien mengatakan
sudah tidak sholat karena badanya lemas dan tidak bertenaga
untuk melakukan sholat.
7. Status Mental
a. Penampilan
Penampilan klien rapi , mata klien terlihat sedikit sayu, kulit klien
sawo matang dan bersih, mulut dan gigi klien tampak bersih.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b. Pembicaraan
Pembicaraan klien lambat , lirih ,dan terkadang inkoheren.
Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah Situasional
c. Aktivitas Motorik
Klien terlihat lesu , saat memegang benda terlihat tangan klien tremor.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
d. Alam Perasaan
Klien terlihat sedih dan juga putus asa sedih karena ingin segera
pulang kerumah bertemu dengan anak nya, dan putus asa karena
mengapa dia harus dibawa ke rumah sakit lagi.
Masalah Keperawatan : Keputusasaan
e. Afek
Afek klien terlihat datar diamana pasien saat dilakukan pengkajian
pasien mengatakan lebih baik sendirian, pasien juga terlihat tidak ada
ekspresi apapun Klien tampak tidak bersemangat .
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
f. Interaksi selama wawancara
Klien ketika diajak berbicara kontak mata kurang, tatapan mata pasien
tajam dan juga melihat ke satu arah. Klien dapat menjawab
pertanyaan-petanyaan yang diberikan, Pasien tampak terkadang
tersinggung jika dianya mengenai kehidupan nya dan keluarga nya,
pasien terlihat lesu.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
g. Persepsi sensori
Klien mengatakan pasien lebih nyaman melihat pohon apalagi pohon
beringin , klien mengatakan saat melihat pohon beringin dirinya bisa
lebih nyaman berinteraksi dengan pohonnya baginya pohon itu adalah
teman bicara nya yang sangat nyaman dari pada dengan orang lain.
Pasien juga mengatakan bisa menghilang di pohon beringin.
Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi
Penglihatan
h. Proses Pikir
Pasien selalu melakukan pengulangan pembicaraan/persevasi , pasien
selalu menyebutkan bahwa dirinya pengen pulang untuk jadi TKI lagi
Masalah Keperawatan : perubahan proses pikir
i. Isi Pikir
Klien mengalami masalah dalam isi pikir, yaitu terlalu terobsesi,
pasien ingin sekali cepat pulang karena dirinya ingin Kembali lagi
bekerja sebagai TKI di hongkong.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
j. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran pasien baik, Klien sadar akan tempat dan waktu, ia
mengenali bahwa dirinya sedang berada di RSJD DR RM
Soedjarwadi Klaten.
Masalah Keperawatan : tidak ada
k. Memori
Pasien tidak mengalami gangguan daya ingat, karena pasien masih
ingat kejadian yang ia pernah lakukan
1. Jangka Panjang pasien mampu mengingat tanggal lahirnya. Pasien
mengatakan lahir pada tanggal 2 Juni 1979
2. Jangka pendek : pasien mengingat pada saat kejadian dibawa ke
RS oleh relawan itu.
3. Saat Ini
Pasien mengingat kegiatan apa saja hari itu. Pasien mengatakan
sarapan pagi dengan nasi, ayam, sayur dan buah dan setelah habis
makan pasien langsung mencuci piring dan gelas yang telah
dipakainya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi dan berhitung klien baik klien bisa menghitung
angka 1-10 dan juga beberapa perkalian.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
m. Kemampuan penilaian
Pasien tidak mengalami gangguan dalam penilaian , klien tau klien
juga bisa menilai kapan pasien harus istriahat disaat dirinya capek.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan.
n. Daya tilik diri
Klien mengingkari penyakit yang diderita nya. Klien merasa bahwa
dirinya tidak sakit jiwa klien merasa sehat- sehat saja hanya saja klien
lemas seperti itu karena kekurangan vitamin untuk menambah
stamina.
Masalah Keperawatan : Perubahan proses pikir.
8. Kebutuhan Persiapan Pulang
a. Makan
Pasien mampu makan secara mandiri dimeja makan. Pasien makan
3x/hari. Pasien juga mengatakan suka dengan makanan yang banyak
sayur hijau-hijauan, jika baginya makanannya itu tidak enak pasien
tidak menghabiskan makanan nya. Pasien makan tidak berceceran dan
suka makan menggunakan sendok.. Untuk minum klien mengatakan
frekuensi minum sama saat sebelum sakit yaitu 5-6 gelas perhari.
b. BAB/BAK
Klien mengatakan mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
tanpa bantuan. Klien BAB 2 hari sekali , Klien mengatakan tidak ada
hambatan dan keluhan saat BAB/BAK.
c. Mandi
Klien mandiri, mampu mandi secara mandiri tanpa harus diingatkan
oleh perawat jaga. Klien mandi 2 kali sehari pagi jam 5 pagi dan sore
jam 4 sore, mandi menggunakan sabun, pasta gigi dan keramas 2 kali
seminggu menggunakan shampo.
d. Berpakaian/berhias
Klien mandiri, berpakaian sendiri dengan pakaian yang disiapkan oleh
perawat dan mampu merapihkan rambut mandiri dengan menyisir
rambutnya.
e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan, Klien tidur siang ±60 menit pada jam 10.00-12.00
WIB atau terkadang tidur 2 jam sebelum makan siang akan tetapi
pasien. Klien tidur malam ± 7 jam dari jam 20.00-05.00 WIB.
f. Penggunaan obat
Klien mampu minum obat secara mandiri dan rutin dengan
pengawasan perawat. Akan tetapi Pasien belum mampu mengatur
penggunaan obat karena masih dikontrol oleh pihak RSJD Dr. RM.
Soedjarwadi Klaten.
g. Pemeliharaan Kesehatan
Dalam melakukan pemeliharaan kesehatan klien perlu perawatan
lanjutan dan kontrol mengenai halusinasi yang dialami klien. Pasien
mampu dalam melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan yaitu
kontrol rutin tiap bulan ketika sudah keluar dari rawat inap. Pasien
mempunyai sistem pendukung yang mendukung kesembuhan pasien
mulai dari keluarga dan anak-anaknya .
h. Kegiatan di dalam rumah
Pasien mengatakan selama dirumah sakit Kegiatan yang dilakukan
klien di dalam ruangan adalah merapihkan tempat tidur, sholat
terkadang mencuci gelas, dan mengikuti senam. Akan tetapi jika
dirumah Pasien mengatakan memasak untuk anak-anaknya selain itu
pasien juga belum bisa mengatur keuangan namun aktivitas dirumah
biasanya pasien menjaga kerapihan rumah seperti menyapu,
mengepel, mencuci piring dan gelas dan mencuci pakaian.
i. Kegiatan di luar rumah
Klien hanya belanja di pasar jika kebutuhan pangan nya belum
terpenuhi
9. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Dalam menyelesaikan masalah biasanya dengan bicara dan bercerita
dengan ibunya terkadang jika tidak ada orang lain untuk bercerita
pasien bisa saja berperilaku konstruktif seperti membanting dan
memecah barang yang ada disekitarnya
b. Maladaptif
Klien mengatakan untuk menyelesaikan masalah biasanya dengan
bekerja berlebihan. Namun saat sudah tidak bisa mengontrol biasanya
klien akan marah-marah dengan sendirnya bahkan bisa mencederai
dirinya .

Masalah Psikososial dan Lingkungan


a. Masalah dengan dukungan kelompok
Klien mengatakan tidak pernah mempunyai masalah dengan
kelompok tertentu.
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan sekitarnya.
Walaupun kadang ada yang tidak suka dengan dirinya karena dirinya
stress.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan tidak pernah megalami masalah dengan
pendidikannya, klien mengatakan dirinya adalah lulusan SMA.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien mengatakan tidak ada masalaah dalam pekerjaan sebelum
dibawa ke rs dulunya ia adalah seorang TKI yang bekerja di Abu
dhabi dan Malaysia.
e. Masalah dengan perumahan
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam perumahan hanya saja
pasien jarang untuk berkomunikasi dengan tetangga sebelahnya
f. Masalah dengan ekonomi
Klien mengatakan tidak ada masalah yang berhubungan dengan
perekonomiannya.
g. Masalah dengan pelayanan kesehatan
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan
yang didapatkan sekarang.
10. Kurang Pengetahuan
Klien mengatakan kurang memahami penyakit kejiwaan yang di
deritanya, klien juga kurang memahami tentnag manffat obat yang selalu
diminumnya
11. Aspek Medis
a. Diagnosa : Paranoid Schizophrenia
b. Terapi Medis :

Nama Obat Dosis Indikasi Efek Samping


Resperidon 2 x 2 mg adalah obat untuk - Pusing atau sulit
menjaga
mengobati keseimbangan
skizofrenia. Obat ini juga - Kantuk
- Peningkatan jumlah
digunakan untuk mengatasi air liur
- Mual atau muntah
gangguan bipolar atau - Peningkatan berat
gangguan tingkah laku pada badan
- Kelelahan
anak yang menderita autis.. - Gangguan tidur

Haloperidol 2x2,5 mg Haloperidol adalah obat - Pusing


untuk mengatasi gejala - Mulut kering

skizofrenia. Selain - Mual dan muntah


- Sakit kepala
itu, obat ini juga dapat
- Lelah, lemas ,dan
digunakan untuk mengatasi
mengantuk
gangguan perilaku yang
- Susah BAK
parah pada anak-anak atau
mengontrol gejala sindrom
Tourette
Lorazepam 1x 2 mg Lorezepam adalah obat  Sakit kepala
untuk mengatasi gangguan Pastikan Anda
kecemasan atau kejang. istirahat dan
Obat ini juga dapat minum banyak
digunakan untuk mengatasi cairan. Jangan
rasa gelisah atau cemas minum terlalu
sebelum tindakan operasi banyak alkohol.
dan insomnia yang terkait Konsultasikan
dengan gangguan dengan dokter
kecemasan. Anda jika sakit
kepala
berlangsung
lebih dari
seminggu atau
tambah parah.
 Mual
Konsumsilah
makanan ringan
dan hindari
makanan berat
atau pedas.
Minumlah obat
ini setelah
makan.
Hubungi dokter
Anda jika gejala
berlangsung
lebih dari
beberapa hari
atau bertambah
buruk.
 Pusing
Jika Anda mulai
merasa pusing,
baringkan tubuh
Anda agar tidak
pingsan, lalu
duduklah
sampai Anda
merasa lebih
baik. Berhati-
hatilah saat
mengemudi
atau
mengoperasikan
mesin jika Anda
pusing.
 Mengantuk atau
lelah luar biasa
di siang hari
Jangan
mengemudi,
bersepeda, atau
mengoperasikan
mesin hingga
Anda merasa
lebih baik.
Jangan minum
alkohol sebab
akan membuat
kondisi lebih
buruk. Efek
samping ini
seharusnya
akan membaik
dengan
sendirinya saat
Anda telah
terbiasa dengan
lorazepam.
Jika gejala tidak
membaik
setelah
seminggu atau
memburuk,
hubungi dokter
untuk
berkonsultasi.
 Kelemahan otot
Jika Anda
mengalami
kelemahan otot
yang tidak biasa
dan bukan
disebabkan
olahraga atau
bekerja, segera
hubungi dokter.
Anda mungkin
memerlukan tes
darah untuk
menemukan
penyebabnya.
 Masalah
koordinasi atau
pengendalian
gerakan
Jika gejala tidak
membaik
setelah
seminggu atau
memburuk,
hubungi dokter
karena Anda
mungkin perlu
dosis lebih
rendah.
 Perubahan
mental
 Kesulitan
berbicara
(cadel)

2 Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi Sosial
b. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi Penglihatan
c. Risiko perilaku Kekerasan
d. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
B. ANALISA DATA & POHON MASALAH
Nama : Ny. P No. CM : 1139***
Umur : 41 Tahun Diagnosa Medis : Schizophrenia Paranoid

No Hari/tanggal Data Fokus Masalah

1 Kamis, 19 DS : Isolasi Sosial


Mei 2022
- Klien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan arisan, PKK ataupun yang lainnya,
klien juga mengatakan tidak ada waktu untuk
berbaur maupun berbincang-bincang dengan
tetangga sebelahnya karena dirinya ialah TKI
yang pulang hanya sebentar
- Klien mengatakan selama dirumah jarang
untuk berkomunikasi dengan orang lain,
maupun tetangga sebelahnya karena menurut
dirinya berhubungan dengan orang lain malah
menambah masalah,
DO :

- Afek klien terlihat datar diamana pasien saat


dilakukan pengkajian pasien terlihat tidak ada
ekspresi apapun Klien tampak tidak
bersemangat.
- Klien ketika diajak berbicara kontak mata
kurang

2 Kamis,19 DS : Gangguan
Mei 2022 Persepsi
- Klien mengatakan pasien lebih nyaman
Sensori :
melihat pohon apalagi pohon beringin , klien
Halusinasi
mengatakan saat melihat pohon beringin
Penglihatan
dirinya bisa lebih nyaman berinteraksi dengan
pohonnya baginya pohon itu adalah teman
bicara nya yang sangat nyaman dari pada
dengan orang lain. Pasien juga mengatakan
bisa menghilang di pohon beringin.

DO :

- Melihat ke Satu Arah

3 Kamis,19 DS : Resiko
Mei 2022 Perilaku
- Pasien tampak terkadang tersinggung jika
Kekerasan
dianya mengenai kehidupan nya dan keluarga
nya
- Dalam menyelesaikan masalah biasanya
dengan bicara dan bercerita dengan ibunya
terkadang jika tidak ada orang lain untuk
bercerita pasien bisa saja berperilaku
konstruktif seperti membanting dan memecah
barang yang ada disekitarnya
- Namun saat sudah tidak bisa mengontrol
biasanya klien akan marah-marah dengan
sendirnya bahkan bisa mencederai dirinya .

DO :

- tatapan mata pasien tajam

4 Kamis, 19 DS : Harga Diri


Mei 2022 Rendah
- Klien mengatakan tidak menyukai seluruh
Situasional
tubuhnya disebabkan tahi lalat yang telah
ada sejak dia kecil diseluruh tubuhnya
membuatnya merasa jelek.
- Klien mengatakan merasa malu atau minder
akan keadaan dirinya saat ini. Pasien merasa
kecewa dengan kondisi saat ini dan merasa
bersalah dengan diri sendiri dan orang lain.
Klien mengatakan mengapa harus Kembali
ke RSJ lagi padahal dirinya ingin bekerja
lagi seperti dulu lagi agar bisa mencukupi
kebutuhan ketiga anaknya yang dirumah

DO :

- pasien terlihat lesu .


POHON MASALAH

Resiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi


Penglihatan
(Effect)

Isolasi Sosial
( Core Problem )

Gangguan Konsep diri :


Harga Diri Rendah
( Causa )

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi Sosial
2. Risiko Perilaku Kekerasan

D. RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI


Nama : Ny. P No. CM : 1139***
Umur : 41 Tahun Diagnosa Medis : Paranoid Schizophrenia

No Tanggal/ Dx.Kep Tujuan & Intervensi TTD


Jam Kriteria Hasil
1. Kamis,19 Isolasi Setelah Bina hubungan saling
Mei Sosial dilakukan percaya dengan
2022 tindakan prinsip komunikasi Ilham
11.00 keperawatan terapeutik:
WIB selama 5x 1. Beri salam atau
pertemuan pangil nama pasien.
diharapkan 2. Sebut nama sambil
pasien dapat berjabat tangan.
berinteraksi 3. Jelaskan maksud
dengan orang hubungan saling
lain dengan percaya
kriteria hasil : 4. Jelaskan kontrak yang
1. Pasien dapat sudah dibuat
membina 5. Lakukan kontrak
hubungan singkat tapi sering
saling percaya 6. Jelaskan maksud
2. Pasien dapat hubungan interaksi
mempratikka SP 1 Pasien
n SP 1 isolasi 1. Identifikasi
sosial : penyebab:
mengidentifik a. Siapa yang satu
asi penyebab rumah dengan
isolasi sosial, pasien?
menyebutkan b. Siapa yang dekat
keuntungan dengan pasien?
dan kerugian Dan apa
berinteraksi sebabnya?
dengan orang c. Siapa yang tidak
lain dan dapat dekat dengan
mempraktikk pasien? Apa
an latihan penyebabnya?
berkenalan. 2. Sebutkan
3. Pasien dapat keuntungan dan
mempraktikk kerugian
an SP 2 berinteraksi dengan
isolasi sosial : orang lain.
Latihan 3. Latihan berkenalan
berkenalan 4. Masukkan jadwal
dan kegiatan harian
berinteraksi pasien.
sosial dengan SP 2 Pasien
lebih dari 1 1. Evaluasi jadwal
orang. kegiatan harian
4. Pasien dapat pasien.
mempraktikk 2. Latihan
an SP 3 berhubungan sosial
isolasi sosial : secara bertahap
Latihan (pasien dan
berinteraksi keluarga).
sosial secara 3. Masukkan dalam
bertahap jadwal kegiatan
harian.
SP 3 Pasien
1. Evaluasi kegiatan
yang lalu (SP 1 dan
SP 2).
2. Latih ADL (kegiatan
sehari-hari), cara
bicaraa.
3. Masukkan dalam
jadwal kegiatan
harian
2. Kamis, Risiko Setelah Bina hubungan saling
19 Mei Perilaku dilakukan percaya dengan
2022 Kekerasa tindakan prinsip komunikasi Ilham
n keperawatan terapeutik:
selama 5 x 1. Beri salam atau
pertemuan pangil nama pasien.
diharapkan 2. Sebut nama sambil
pasien tidak berjabat tangan.
mencederai diri 3. Jelaskan maksud
dan orang lain hubungan saling
dengan kriteria percaya.
hasil : 4. Jelaskan kontrak
1. Pasien dapat yang sudah dibuat.
membina 5. Lakukan kontrak
hubungan singkat tapi sering.
saling 6. Jelaskan maksud
percaya. hubungan interaksi.
2. Pasien dapat SP 1 Pasien
mengidentifik 1. Identifikasi
asi penyebab, penyebab perilaku
tanda dan kekerasan.
gejala, 2. Identifikasi tanda
perilaku dan gejala perilaku
kekerasan kekerasan.
yang 3. Identifikasi perilaku
dilakukan dan kekerasan yang
akibat dilakukan.
perilaku 4. Identifikasi akibat
kekerasan. perilaku kekerasan
3. Pasien dapat 5. Sebutkan cara
mempraktikk mengontrol perilaku
an SP 1 risiko kekerasan.
perilaku 6. Latih mencegah
kekerasan : perilaku kekerasan
mencegah dengan cara fisik
perilaku (latihan napas dala
kekerasan dan pukul bantal).
dengan cara 7. Masukkan cara
fisik (latihan mencegah perilaku
napas dalam kekerasan cara fisik
dan pukul dalam kegiatan
bantal). harian
4. Pasien dapat SP 2 Pasien
mempraktikk 1. Evaluasi kegiatan
an SP 2 : mencegah perilaku
mencegah kekerasan dengan
perilaku cara fisik ( SP 1 )
kekerasaan serta beri pujian.
dengan cara 2. Latih mencegah
patuh minum perilaku kekerasan
obat dengan patuh
5. Pasien dapat minum obat.
mempraktikk 3. Masukkan
an SP 3 : mencegah perilaku
mencegah kekerasan dengan
perilaku cara patuh minum
kekerasan obat.
dengan cara SP 3 Pasien :
verbal/sosial 1. Evaluasi kegiatan
6. Pasien dapat mencegah perilaku
mempraktikk kekerasan dengan
an SP 4 : cara fisik (latihan
mencegah napas dalam dan
perilaku pukul bantal) dan
kekerasan patuh minum obat
dengan cara (SP 1dan SP 2) dan
spiritual/ibada beri pujian.
2. Latih pasien
mencegah perilku
dengan cara
verbal/sosial (3
macam).
3. Masukkan cara
mencegah perilaku
kekerasan cara
verbal/sosial dalam
jadwal kegiatan
harian.
SP 4 Pasien :
1. Evaluasi kegiatan
mencegah perilaku
kekerasan dengan
cara fisik, patuh
minum obat dan
verbal/sosial (SP 1,
SP 2, dan SP 3)
serta beri pujian.
2. Latih mencegah
perilaku kekerasan
dengan cara
spiritual/ibadah.
3. Masukkan
mencegah perilaku
kekerasan dengan
cara spiritual ke
jadwal kegiatan
harian.

E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Ny. P No. CM : 1139***
Umur : 41 Tahun Diagnosa Medis : Paranoid Schizophrenia

Hari/ Dx/ SP Implementasi Evaluasi TTD


Tanggal
DS :
Kamis , Isolasi S:
- Klien mengatakan tidak
19 Mei Sosial /SP 1 - Klien mengatakan Ilham
punya tidak punya
2022 malu jika
tetangga yang dekar
berkenalan dengan
- Klien mengatakan
orang lain
baginya berbaur dengan
- Klien tidak tahu
tetangga nya itu
keuntungan dan
menjadikan banyak
kerugian
masalah
berinteraksi dengan
orang lain .
DO :
- Klien tampak melihat ke
O:
satu arah.
- Klien tampak
- TD : 116/96
berbicara
- Nadi : 86
seperlunya
- Suhu : 36,2 ˚C
- Tampak pandangan
- RR : 20x/menit
klien satu arah
- .klien
Diagnosa : Isolasi Sosial
mempraktekkan

Tindakan : cara berkenalan

SP 1 Pasien dengan 1 orang

1. Identifikasi penyebab:
A : Isoslasi Sosial SP
a. Siapa yang satu
rumah dengan
1 Tercapai
pasien?
b. Siapa yang dekat
P:
dengan pasien?
Perawat
Dan apa sebabnya?
- Evaluasi SP 1
c. Siapa yang tidak
( Latihan
dekat dengan
berkenalan dengan
pasien? Apa
1 orang)
penyebabnya?
- Lanjutkan SP 2
2. Sebutkan keuntungan
( latih berkenalan
dan kerugian
dengan 2 orang
berinteraksi dengan
orang lain. Pasien
3. Latihan berkenalan
- Anjurkan pasien
4. Masukkan jadwal
untuk melakukan
kegiatan harian pasien.
secara mandiri SP

RTL : 1 berkenalan

1. Anjurkan Klien Latihan dengan orang

mandiri berkenalan
dengan 1 orang sesuai
dengan jadwal yang
telah disepakati
2. Anjurkan Klien
memasukkan kegiatan
berkenalan dengan 1
orang ke dalam jadwal
kegiatan harian
Jumat, 20 Isolasi DS : . S:
Mei 2022 Sosial / SP 2 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah melakukan rasa malu untuk Ilham
kegiatan berkenalan berkenalan sudah
dengan 1 orang sesuai mulai berkurang
dengan jadwal yang pasien sudah berani
sudah disepakati untuk berkenalan
2. Klien mengatakan dengan orang lain
mulai nyaman - Klien mengatakan
mempunyai teman sudah melakukan
kegiatan berkenalan
DO : dengan 1 orang
1. Klien kooperatif secara mandiri
2. Pandangan mata masih - Klien mengatakan
satu arah paham tentang cara
3. TD : 108/76 mmHg berkenalan dengan
4. Suhu : 36,0 ˚C 2 orang
5. Nadi : 97 - Klien mengatakan
bersedia jika
Diagnosa : Isolasi Sosial Latihan berkenalan
dengan 2 orang
Tindakan : dimasukkan ke
SP 2 Klien jadwal kegiatan
1. Evaluasi jadwal harian.
kegiatan harian pasien ( O :
SP 1) - Klien tampak
2. Latihan berhubungan kooperatif
sosial secara bertahap - Klien tampak
(berkenalan dengan 2 mempraktekan cara
orang). berkenalan dengan
3. Menganjurkan 2 orang
Masukkan Latihan - Klien tampak bisa
berkenalan dengan 2 mempraktekkan
orang dalam jadwal bagaimana cara
kegiatan harian. berkenalan dengan
2 orang
RTL : A : Isolasi Sosial SP 2
1. Ajurkan klien Latihan Tercapai
mandiri cara P:
berkenalan dengan 1 Perawat
orang sesuai dengan - Evaluasi SP 1 dan
jadwal yang telah SP 2
disepakati - Lanjutan SP 3
2. Anjurkan klien ( latih berkenalan
Latihan mandiri cara dengan lebih dari 2
berkenalan dengan 2 orang)
orang sesuai jadwal Pasien
yang telah disepakati - Anjurkan pasien
3. Anjurkan klien untuk melakukan
memasukkan kegiatan secara mandiri SP 1
ke dalam jadwal berkenalan dengan
kegiatan harian orang
- Anjurkan pasien
untuk melakukan
secara mandiri SP 2
berkenalan dengan
2 orang
Sabtu 21 Isolasi DS : S:
Mei 2022 Sosial / SP 3 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
Ilham
sudah tidak malu sudah tidak malu
untuk berkenalan untuk berkenalan
dengan orang lain dengan orang lain
2. .Klien mengatakan - Klien mengatakan
suka punya banyak sudah melakukan
teman Latihan berkenalan
dengan 1 orang dan
DO : 2 orang secara
1. Klien tampak banyak mandiri
bicara - Klien mengatakan
2. Klien kooperatif ingin merapikan
tempat tidur
3. TD : 105/65 mmHg - Klien mengatakan
4. Suhu : 36.0 ˚C bersedia jika
5. Nadi : 94 Latihan berkenalan
dengan lebih dari 2
Diagnosa : Isolasi Sosiak orang kemudian
Tindakan : dimasukkan
kedalam jadwal
Mengevalusai SP 1 dan 2
kegiatan harian.
SP 3 Klien
O:
1. Evaluasi kegiatan
- Klien tampak
yang lalu (SP 1 dan
kooperatif
SP 2).
- klien tampak
2. Latih ADL (kegiatan
merapikan tempat
sehari-hari), cara
tidur
bicaraa.
3. Masukkan dalam
A : Isoslasi Sosial SP
jadwal kegiatan
3 Tercapai
harian

P:
RTL :
Perawat
1. Anjurkan klien untuk
- Evaluasi dan
latiha mandiri cara
validasi SP 1, 2 dan
berkenalan dengan 1
3
orang atau lebih.
2. Masukkan ke jadwal Pasien
kegiatan harian.
1. Anjurkan pasien
untuk melakukan
secara mandiri SP 2
dan 2
2. Anjurkan pasien
untuk mematuhi
kegiatan harian
yang telah
disepakati
Senin, 23 Risiko DS : S:
Mei 2022 Perilaku 1. Klien mengatakan - Klien mengatakan
Kekerasan / mudah marah dan Paham bagaimana Ilham

SP 1 tersinggung jika diajak cara melakukannya


berkomunikasi - Pasien tampak
2. Pasien mengatakan mempraktekkan
mudah tersinggung jika Latihan nafas dalam
diberi pertanyaan dan pukul bantal
mengenai hubungan O:
dengan keluarga dan - Klien mampu
suaminya mempraktikkan
cara Teknik nafas
DO : dalam dan juga
1. Pandangan Klien pukul bantal
terlihat tajam - Pasien kooperatif
2. TD : 109/74 mmHg
3. Suhu : 36,2 ˚C A : Risiko perilaku
4. Nadi : 108 kekerasan SP 1
Tercapai
Diagnosa : RIsiko
Perilaku Kekerasan P:
Perawat
Tindakan : - Evaluasi dan
SP 1 Pasien validasi SP 1
1. Identifikasi penyebab - Lanjutkan SP 2
perilaku kekerasan. ( Latih perilaku
2. Identifikasi tanda dan kekerasan dengan
gejala perilaku cara patuh minum
kekerasan. obat)
3. Identifikasi perilaku
Pasien
kekerasan yang
dilakukan. - Anjurkan pasien
4. Identifikasi akibat untuk melakukan
perilaku kekerasan secara mandiri SP 1
5. Sebutkan cara tarik nafas dalam
mengontrol perilaku dan pukul bantal
kekerasan. - Anjurkan pasien
6. Latih mencegah untuk selalu
perilaku kekerasan memasukan
dengan cara fisik kedalam jadwal
(latihan napas dala dan harian
pukul bantal).
7. Masukkan cara
mencegah perilaku
kekerasan cara fisik
dalam kegiatan harian

RTL :
1. Validasi SP 1
2. Anjurkan klien
melakukan cara
mencegah perilaku
kekerasan dengan cara
fisik( Latihan nafas
dalam dan pukul
bantal) secara mandiri.
Selasa, Risiko DS : S:
24 Mei Perilaku 1. Klien mengatakan 1. Pasien mengatakan
2022 Kekerasan / sudah mempraktikan sudah paham Ilham

SP 2 secara mandiri latihan bagaimana cara


mencegah risiko mencegah perilaku
perilaku kekerasan kekerasan dengan
( nafas dalam dan patuh minum obat
pukul bantal ) O:
2. Klien mengatakan 1. Klien sudah mampu
sudah tidak terlalu Latihan cara
teringgung jika mencegah perilaku
ditanya-tanya masalah kekerasan dengan
dengan keluarga nya cara patuh minum
DO : obat
1. Klien terlihat banyak 2. Pasien tampak
tiduran di kasur paham
2. TD : 110/75 3. Pasien dapat
3. Suhu : 36,0 ˚C mengulangi cara
4. Nadi : 100 patuh minum obat
4. Pasien mampu
menyebutkan 6
Diagnosa : Risiko benar minum obat
Perilaku Kekerasan 5. Pasien mau minum
obat dengan rutin
Tindakan : 6. Klien kooperatif
SP 2 Pasien
1. Evaluasi kegiatan A : Risiko Perilaku
mencegah perilaku Kekerasan Teratasi
kekerasan dengan cara SP 2 Tercapai
fisik ( SP 1 ) serta beri
pujian. P:
2. Latih mencegah Perawat
perilaku kekerasan 1. Evaluasi SP 1 dan
dengan patuh minum SP 2
obat. 2. Lanjutkan SP 3 :
3. Masukkan mencegah Latih cara
perilaku kekerasan mencegah perilaku
dengan cara patuh kekerasan dengan
minum obat. cara verbal/social (
3 macam)
RTL : Pasien
1. Mengevaluasi SP1 1. Anjurkan pasien
2. Validasi SP 2 ( latih untuk melakukan
perilaku kekerasan latihan mandiri SP
dengan minum obat 1 ( tarik nafas
secara teratur) dalam) dan SP 2
3. Mengajurkan Pasien ( minum obat
untuk melatih secara dengan benar)
mandiri SP 1 dan SP 2 2. Anjurkan pasien
untuk selalu
mematuhi kegiatan
harian yang telah
disepakati.

Anda mungkin juga menyukai