0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan18 halaman
Etika penelitian meliputi pedoman yang harus dipatuhi oleh peneliti dalam melakukan penelitian untuk melindungi subjek penelitian dan masyarakat serta memajukan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab (maksimal 3 kalimat)
Etika penelitian meliputi pedoman yang harus dipatuhi oleh peneliti dalam melakukan penelitian untuk melindungi subjek penelitian dan masyarakat serta memajukan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab (maksimal 3 kalimat)
Etika penelitian meliputi pedoman yang harus dipatuhi oleh peneliti dalam melakukan penelitian untuk melindungi subjek penelitian dan masyarakat serta memajukan ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab (maksimal 3 kalimat)
• Menurut Notoatmodjo (2012), etika penelitian merupakan suatu
pedoman etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat (memperoleh dampak langsung dan tidak langsung). • Etika penelitian berkaitan dengan beberapa norma, yaitu norma sopan- santun yang memperhatikan konvensi dan kebiasaan dalam tatanan di masyarakat, norma hukum mengenai pengenaan sanksi ketika terjadi pelanggaran, dan norma moral yang meliputi itikad dan kesadaran yang baik dan jujur dalam penelitian. • Kode Etik Peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemanusiaan menjadi suatu bentuk pengabdian dan tanggung jawab sosial dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko yang dapat merugikan atau membahayakan responden, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan semua penelitian memiliki etika penelitian. Tujuan Etika 1. Mengatur perbuatan manusia, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya 2. Membentengi manusia dari upaya melanggar disiplin/aturan yang berlaku 3. Memotivasi manusia untuk melakukan perbuatan yang benar/baik dan menghindar dari perbuatan yang salah/buruk 4. Menumbuhkan kesadaran kepada manusia akan makna perbuatannya dan konsekwensi / akibat dari apa yang telah diperbuatnya 5. Meneguhkan hak dan kewajiban seseorang dalam pergaulan sosialnya Etika penelitian dan peneliti National Academy of Science USA (1995) 7 point 1. Penelitian harus mempunyai landasan sosial. Setelah artikel diterbitkan, atau suatu penelitian dipresentasikan, para pembaca dan pendengar akan menilai hasil itu berdasarkan apa yang mereka ketahui sebelumnya dari sumber lain Mekanisme sosial ini akan membantu membangkitkan dan mempertahankan kumpulan teknik percobaan, konvensi sosial, dan metode lain yang digunakan oleh para saintis dalam melakukan dan melaporkan penelitian. 2. Menjadi seorang saintis dan peneliti harus bertanggung jawab dan memahami nilai-nilai dalam sains. Keinginan untuk melakukan penelitian baik adalah nilai manusiawi kejujuran dan objektivitas yang baku harus tetap dipertahankan. 3. Menghindari diri dalam keterlibatan kegiatan yang mempunyai conflict of interest atau bias kepentingan untuk mengurangi masuknya bias ke dalam sains. 4. Harus mendorong publikasi dan keterbukaan. Sains bukan hanya pengalaman pribadi pengetahuan yang dibagikan berdasarkan pemahaman bersama tentang beberapa aspek dunia fisik dan sosial. 5. Menjaga pemberian kredit yang adil dan seimbang. 6. Menjunjung tinggi praktik kepengarangan (hanya orang-orang yang betul-betul memberikan sumbangan berarti yang pantas dituliskan sebagai pengarang) 7. Menjaga teknik percobaan dan perlakuan atas data (untuk menjaga kesahihan hasil yang diperoleh sehingga memudahkan penerimaan hasil tersebut oleh konsensus ilmiah). 8. Menghindari tercela dalam sains 9. Harus bereaksi terhada pelanggaran etika. Prinsip etika penelitian 1. Menghormati harkat dan martabat manusia (Respect for human dignity). Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subyek untuk mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian. 2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (Respect for privacy and confidentiality). Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu. 3. Keadilan, bahwa semua subjek penelitian harus diperlakukan dengan baik, sehingga terdapat keseimbahan antara manfaat dan risiko yang dihadapi oleh subjek penelitian. Jadi harus diperhatikan risiko fisik, mental dan risiko sosial. . 3. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan. Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek. 4. Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera Kode Etik penelitian 1. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia peneliti harus menjunjung sikap ilmiah, yaitu: a. Kritis yaitu pencarian kebenaran yang terbuka untuk diuji. b. Logis yaitu memiliki landasan berpikir yang masuk akal dan betul. c. Empiris yaitu memiliki bukti nyata dan absah. Tantangan dalam mencari kebenaran lmiah 1) Kejujuran untuk terbuka diuji kehandalan karya penelitiannya yang mungkin membawa kemajuan ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi. 2) Keterbukaan memberi semua informasi kepada orang lain untuk memberi penilaian terhadap sumbangan dan/atau penemuan imiah tanpa membatasi pada informasi yang membawa ke penilaian dalam 1 (satu) arah tertentu. 2. Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan batasan yang diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya, berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan kebebasan-kebebasan mendasarnya. Aturan yang hrs dibuat : a. Peneliti bertanggung jawab untuk tidak menyimpang dari metodologi penelitian yang ada. b. pelaksanan penelitian mengikuti metode ilmiah yang kurang lebih baku, dengan semua perangkat pembenaran metode dan pembuktian hasil yang diperoleh. 3. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab, terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah tersedianya sumber daya keilmuan baginya. Peneliti berbuat untuk melaksanaan penelitian dengan asas manfaat, diantaranya: a. Hemat dan efisien dalam penggunaan dana dan sumber daya. b. Menjaga peralatan ilmiah dan alat bantu lain, khususnya peralatan yang mahal, tidak dapat diganti, dan butuh waktu panjang untuk pengadaan kembali agar tetap bekerja baik. c. Menjaga jalannya percobaan dari kecelakaan bahan dan gangguan lingkungan karena penyalahgunaan bahan yang berbahaya yang dapat merugikan kepentingan umum dan lingkungan. Etical Clereance • Ethical Clearance (EC) atau kelayakan etik merupakan keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan mahluk hidup yang menyatakan bahwa suatu proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. • Penelitian yang membutuhkan Ethical Clearance (EC) pada dasarnya adalah seluruh penelitian/riset yang menggunakan makhluk hidup sebagai subyek penelitian, baik penelitian yang melakukan pengambilan spesimen ataupun yang tidak melakukan pengambilan spesimen. Tujuan Etical Clereance • Klirens Etik (ethical clearance) adalah suatu instrumen untuk mengukur keberterimaan secara etik suatu rangkaian proses penelitian. • Klirens etik penelitian merupakan acuan bagi peneliti untuk menjunjung tinggi nilai integritas, kejujuran, dan keadilan dalam melakukan penelitian. 4 Tanggung jawab Peneliti 1. Terhadap proses penelitian yang memenuhi baku ilmiah 2. Terhadap hasil penelitian yang memajukan ilmu pengetahuan sebagai landasan kesejahteraan manusia 3. Kepada masyarakat ilmiah memberikan pengakuan dibidang keilmuan peneliti tersebut sebagia bagiian dari peningkatan peradaban manusia 4. Bagi kehormatan Lembaga yang mendukung pelaksanaan penelitian Etika dalam berprilaku 1. Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan terhadap lingkungan penelitiannya 2. Peneliti menghormati objek penelitian manusia, sumber daya alam hayati dan non hayati secara bermoral, berbuat sesuai perkenan kodrat dan karakteristik objek peneitian tanpa diskriminasi dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesame ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. 3. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik dan saran dari sesame peneiti terhadap proses dan hasil penelitian yang diberinya kesempatan dan perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal, saling menghormati melalui diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi secara objectif. Etika dalam kepengarangan 1. Peneliti mengelola, melaksanakan dan melaporkan hasil penelitian ilmiahnya secara bertanggung jawab, cermat dan saksama 2. Peneliti menyebarkan informasi tertulis dari hasil penelitiannya, informasi pendalaman pemahaman ilmiah dan atau pengetahuan baru yang terungkap dan diperolehnya disampaikan ke duniailmu pengetahuan pertama kali dan sekali tanpa mengenal publikasi duplikasi atau ganda atau berulang-ulang 3. Peneli memberi pengakuan melalui : a. Penyertaan sebagai penulis pendamping b. Melalui pengutipan pernyataan atau pemikiran orang lain c. Meberikan ucapan terima kasih kepada penliti yang membrikan sumbangan yang berarti pada penelitian mulai dari rancangan sampai dan mengikuti jalannya peneloitian Perilaku tidak jujur 1. Pemalsuan hasil penelitian (Fabrication) yaitu mengarang, mencatat dan mengumumkan hasil penelitian tanpa membuktikan telah melalui proses penelitian 2. Pemalsuan data penelitian (Falsification) yaitu memanipulasi bahan penelitian, peralatan atau proses, mengubah atau tidak mencantumkan data atau hasil sedemikian rupa sehingga penelitian itu tidak disajikan secara akurat dalam catatan penelitian 3. Pencurian hasil dan atau prose (plagiat) dalam mengajukan usulan penelitian, melakukannya, menilainya dan dalam emlaporkan hasil penelitian tanpa menyatakna penghargaan 4. Pemerasan tenaga peneliti dan pembantu peneliti (Exploitation) untuk kepentingan pribadi 5. Perbuatan tidak adil (injustice) sesame penliti dalam pemberian hak keperangarangan tidak mencantumkan atau salah mencantumkan urutan nama pengarang sesuai dengan sumbangan intelektual peneliti 6. Kecerobohan yang disengaja (intended careless) dengan tidak menyimpan data penting selama waktu sewajarnya, menggunakan data tanpa izin pemiliknya, atau tidak mepublikasikan data penting atau meyembunyikan data tanpa sebab yang dapat diterima 7. Penduplikasian (duplication) temua-tenuan dalam asli sebagai lebih dalam 1 saluran tanpa ada penyempurnaan, pembaharuan isi, data dan tidak merujuk publikasi sebelumnya
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita