E DENGAN ATRIAL
FIBRILASI DI ICU RS UNIVERSITAS AIRLANGGA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Mata Kuliah Keperawatan kritis Dosen
Pengampu: Widodo M.N
Clinical Instructure :
Disusun oleh :
P27220019181
4BD4 Keperawatan
TAHUN 2022
ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS PADA Nn.E DENGAN ATRIAL
FIBRILASI DI ICU RS UNIVERSITAS AIRLANGGA
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
a. Nama Pasien : Nn. E
b. Umur : 83 th
c. Tanggal lahir : 11 September 1939
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Agama : Islam
f. Alamat : Pencindilan Rt 1/ Rw 15, Banyu Urip Kidul, Surabaya
g. No.RM : 0000191xxx
h. DX Medis : Atrial Fibrilasi, konstipasi fungsional
2. Keluhan Utama/ Alasan masuk RS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan sesak napas, lemas, tidak BAB ± 6 hari, bila
mengejan pasien pingsan.
3. Primary Survey
a. Airway (Jalan Napas)
Jalan napas pasien bebas, terdapat suara tambahan ronki
b. Breathing (Pernapasan)
Pola napas pasien sesak. Irama nafas pasien tidak teratur, RR 23x/Menit, SPO2 94%,
terpasang NRM 15 lpm
c. Circulation ( Sirkulasi)
Pasien tampak gelisah, pucat, CRT < 2 detik, Nadi 130x/menit, Sinus takikardia, TD
96/50 mmHg,
d. Disability (Ketidakmampuan)
Hasil GCS pasien E3 V3 M5 dengan tingkat kesadaran delirium, Pupil Ishokor, nilai
ekstermitas :
3 3
3 3
e. Exposure
Terdapat luka dukubitus dibagian bokong pasien dan luka lecet dibagian perut kerena
gesekan pampers.
4. Secondary Survey
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien sesak nafas, lemas. TD : 96/50 mmHg, HR :130x/menit, RR: 23x/menit, S :
36.90C, SpO2 : 94%. Pasien terpasang NRM 15 Lpm. Hasil pemeriksaan GCS 11
(E3V3M5) dengan kesadaran delirium.
b. Riwayat Kesehatan lalu
Pasien memiliki riwayat penyakit ulkus decubitus tahun 2021
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien mengatakan, tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit
seperti pasien.
d. Anamnesa singkat (SAMPLE)
1) Sign and symptom (tanda dan gejala)
Pasien mengalami sesak nafas, TD : 96/50 mmHg, HR :130x/menit, RR: 23x/menit, S
: 36.90C, SpO2 : 94%. Pasien terpasang NRM 15 Lpm. Hasil pemeriksaan GCS 11
(E3V3M5) dengan kesadaran delirium.
Allergies (riwayat alergi)
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat ataupun makanan.
2) Medication (riwayat pengobatan)
Pasien tidak memiliki riwayat penggunaan obat
3) Past Illness (riwayat penyakit)
Pasien memiliki riwayat decubitus sebelumnya.
4) Last Oral Intake (asupan makan / minum terakhir)
Pasien mendapat makanan dan minuman dari ahli gizi.
5) Event Before Incident (kejadian sebelum insiden)
Pasien mengeluh mengalami sesak nafas, lemas, keluarga pasien mengatakan
pasien tidak BAB ± 6 hari lalu dibawa ke RS UNAIR.
c. Fungsi Kardiovakuler
Keluhan Nyeri Dada ya √ tidak
P
Q
R
S
T
Irama jantung Reguler √ Irreguler
Suara jantung Normal √ Murmur Gallop
(S1/S2
tunggal)
Lain-lain
Ictus Cordis Tampak √ Tidak tampak
CRT 2 detik
Akral Hangat Kering Merah
√ Pucat Dingin Basah
Panas
Sirkulasi Perifer √ Normal Menurun
JVP -
CVP -
Interpretasi EKG Sinus Ritym
Edema Ya √ Tidak
Letak
Lain-lain
d. Fungsi Gastrointestinal
TB 154 BB 47
IMT 19,81 Interprestasi Normal
LILA 16
Mulut √ Bersih Kotor Berbau
Membran Mukosa Lembab √ Kering Stomatitis
Tenggorokan Sakit Kesulitan √ Tdk ada
menelan menelan keluhan
Pembesara Nyeri tekan
n tonsil
Abdomen - Tegang √ Kembung - Ascites
Nyeri tekan Ya - Tidak
Luka operasi Ya - Tidak
Tanggal operasi
Jenis operasi
Lokasi
Keadaan
Drain
Jumlah
Warna
Kondisi area
sekitar luka
Peristaltik usus
BAB 1 kali sehari Terakhir tanggal 3 oktober 2022
Konsistensi Keras √ Lunak
Lender Darah
Diet Padat √ Lunak
Diet khusus TKTP
Ya Tidak
Nafsu makan Baik √ Menurun Frekuensi:
3 kali sehari
Porsi makan Habis √ Tidak Keterangan:
Setengah
porsi
e. Fungsi Genitouria
Kebersihan √ Bersih Kotor
genetalia
Kebersihan √ Bersih Kotor
meatus uretra
Keluhan kencing Ada √ Tidak Keterangan:
ROM Pasif
Pitting edema Ada √ Tidak Grade
Eksoriasis Ya √ Tidak
Urtikaria Ya √ Tidak
Lain-lain
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 1 Oktober 2021
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.8 11,7-15,5 g/dl
Lekosit 12.58 4.5-13.0 10*3/ul
Trombosit 284 150-440 10*3/ul
Hematocrit 30.1 35-47 %
Eritrosit 3.30 H
4.0-5.2 10*6/ul
MCV 91.2 L
80-100 fl
MCH 32.7 L
26-34 pg
MCHC 35.9 L 32-36 g/dl
RDW 13.0 H 11.5-14.5 fL
MPV 9.1 H 6.8-10 fL
Eosinophil 1.2 L
2-4 %
Basophil 0.4 0-1 %
Neutrophil 80.6 50-70 %
Limfosit 13.0 L
25-50 %
Monosit 4.8 H
1-6 %
PCT 0.26 H
0.2-0.36 %
KIMIA KLINIK
BUN 6.9 8-18 Mg/dl
Creatinin 0.58 L 0.5-0.9 Mg/dl
Albumin 3.13 3.4-4.8 g/dl
ELEKTROLIT
Natrium 120 135-147 Mmol/L
Kalium 4.4 3.5-5.0 Mmol/L
Chloride 92 98-107 Mmol/L
Sedimen
Eritrosit 0-1 0-1 /LPB
Leukosit 2-5 3-5 /LPB
c. Pemeriksaan diagnostik
Tanggal pemeriksaan:
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
USG Abdomen - Hepar : ukuran normal, sudut tajam, tepi rata,
intensitas echo parenchym tampak normal
Tgl Periksa :
- Lien : ukuran normal, intensitas echo
parenchym tampak normal
30 September
- GB : tampak normal, tampak penebalan
2022
dinding, tak tampak bau/nodul/sludge
- Pancreas : ukuran normal, intensitas echo
parenchym tampak normal
- Ginjal kanan: ukuran normal, intensitas echo
parenchym tampak normal, batas sinus cortex
tampak jelas
- Ginjal kiri: ukuran normal, intensitas echo
parenchym tampak normal, batas sinus cortex
tampak jelas
- Buli : terisi cukup cairan
- Uterus : ratraflexy, tak tampak massa
solid/kistik
- Adnexa : tak tampak massa solid / kistik
POCALCITONIN Dengan hasil : 0.11 Ng/mL, < 0.5 bukan infeksi 0.5 - 2
sepsis > 2 - < 10 : sepsis bakterial berat/ septic shock
3. Terapi Medis
Jenis terapi Dosis Golongan & kandungan Kegunaan
Cairan IV 20 tpm Gol : Kristaloid Digunakan untuk resusitasi cairan
dan terapi cairan rumatan, misalnya
RL
pada pasien syok, luka bakar, atau
Kandungan : natrium
gangguan keseimbangan elektrolit.
dan klorida
Metronidazole 100 ml/ Gol : antibiotic Dihunakan untuk mencegah dan
12 jam mengobati infeksi
Kandungan :
metronidazole 100 mg
Obat Parenteral
Ceftriaxone 2x1 gr Gol : Obat ini digunakan pada berbagai
Antibiotik sefalosporin infeksi yang disebabkan oleh bakteri,
seperti infeksi saluran napas, kulit,
Kandungan : Ceftriaxon
jaringan lunak, dan saluran kemih.
1 gr
Levofloxacin 6x 1 gr Gol : Antibiotik dan anti Untuk menyembuhkan infeksi bakteri
jamur yang sensitif terhadap levofloxacin :
sinusitis, eksaserbasi akut bronkitis
Kandungan :
kronis, pneumonia, infeksi saluran
Levofloxacin 1 gr
kemih.
Ca gluconas 3x1
ampul
Fursul tiamin 2x 25mg
Mecobalamin 2x500m
g
Gracef 2x1 mg
Provit 1x1 mg
Resfar 1x500m
g
NE 150 mg
Obat Enteral
bisoprolol 2x2,5 Golongan : obat BISOPROLOL 2.5 MG TABLET
meg adalah obat anti hipertensi golongan
kardioselektif Beta-Blocker
Kardioselektif. Bisoprolol merupakan
Kandungan : bisopropol
golongan obat beta-blocker yang
2,5 meg
bekerja dengan cara menghambat
kerja sistem saraf simpatis pada
jantung dengan menghambat reseptor
beta-adrenergik jantung.
Epexol 3x1
tablet
Ardiom 3x1
tablet
Vip Albumin 3x1
tablet
Warfanin 1x1 mg
Synbro 1x1 mg
Lactulac 2x1 mg
B. ANALISIS DATA
No. Data Problem Etiologi
1 DS : Penurunan curah Perubahan irama
jantung jantung
- Pasien mengalami perubahan irama
jantung RR : 130x/mnt
DO :
- Hasil dari bacaan EKG, palpitasi,
sinus takikardia,
- Terdapat suara mumur jantung
- TD : 96/50 mmHg
- HR :130x/menit
- RR: 23x/menit, ,
- SpO2 : 94%.
2 DS: Gangguan pertukaran Perubahan membrane
Pasien mengatakan sesak nafas gas alveolus-kapiler
DO :
- Terpasang NRM 15 lpm
- Pasien mengalami dipsnea
- warna kulit kemerahan
- RR : 23x/menit
- SpO2 : 94%
- Hasil BGA
- Hasil rekaman EKG Sinus
tachycardia
3 DS : Risiko aspirasi
Pasien mengeluh sesak dan lelah saat
banyak bergerak.
DO :
- RR
- Spo2
- NRM 15lp
- Makan habis ½ porsi
- Tirah baring
-
C. DIAGNOSA
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama dd (D.0008)
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane alveolus-kapiler dd
(D.0003)
3. Risiko aspirassi ddpenurunan tingkat kesadaran dan ketidakmatangan koordinasi
bernapas (D.0056)
D. INTERVENSI
No. Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
1. Penurunan curah Setelah Perawatan Jantung
jantung dilakukan (I.02075)
berhubungan dengan tindakan diharapkan
Observasi :
perubahan irama curah jantung
− Identifikasi
jantung. meningkat
tanda/gejala
dengan kriteria hasil : primer Penurunan
- Kekuatan nadi curah jantung
perifer ejection (meliputi
fractian (EF) dispenea,
meningkat kelelahan, adema
- Palpitasi menurun ortopnea
- Bradikardia paroxysmal
menurun nocturnal
- Takikardia dyspenea,
menurun peningkatan CPV)
- Sianosis menurun − Identifikasi
- Batuk menurun tanda /gejala
- Tekanan darah sekunder
membaik penurunan curah
- jantung (meliputi
peningkatan berat
badan,
hepatomegali
ditensi vena
jugularis,
palpitasi, ronkhi
basah, oliguria,
batuk, kulit pucat)
− Monitor tekanan
darah (termasuk
tekanan darah
ortostatik, jika
perlu)
− Monitor intake
dan output cairan
− Monitor berat
badan setiap hari
pada waktu yang
sama
− Monitor saturasi
oksigen
− Monitor keluhan
nyeri dada (mis.
Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi,
presivitasi yang
mengurangi nyeri)
− Monitor EKG 12
sadapoan
− Monitor aritmia
(kelainan irama
dan frekwensi)
− Monitor nilai
laboratorium
jantung (mis.
Elektrolit, enzim
jantung, BNP,
Ntpro-BNP)
− Monitor fungsi
alat pacu jantung
− Periksa tekanan
darah dan
frekwensi
nadisebelum dan
sesudah aktifitas
− Periksa tekanan
darah dan
frekwensi nadi
sebelum
pemberian obat
(mis. Betablocker,
ACEinhibitor,
calcium channel
blocker, digoksin)
Terapeutik
− Berikan dukungan
emosional dan spiritual
− Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
− Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
− Anjurkan berhenti
merokok
Kolaborasi
− Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
− Rujuk ke program
rehabilitasi jantung
Edukasi
Kolaborasi :
E. IMPLEMENTASI
No Tanggal/ Jam Implementasi Respon Paraf
Dx.
Senin,3 Oktober
2022
2 Monitor frekuensi, DS :
09.00 WIB irama, kedalaman dan
Pasien merasa sesak
upaya napas
napas
Rosa
DO :
Hasil pemeriksaan
HR: 130x/mnt, suara
nafas tambahan ronki
Hasil pemeriksaan
EKG sinus takikardia
Spo2 : 94%
1 09.1 IB Identifikasi tanda/gejala DS : Rosa
primer Penurunan curah
jantung Pasien mengalami
dyspnea
DO :
Hasil pemeriksaan
HR: 130x/mnt, suara
nafas tambahan ronki
Hasil pemeriksaan
EKG sinus takikardia
2 10.00 WIB Monitor pola napas DS: Rosa
DO :
RR: 23x/mnt
Terpasang NRM 15
tpm
Pasien terlihat
mengambil nafas
pendek dengan
frekuensi cepat.
3 10.1 WIB Mengidentifikasi DS : Rosa
gangguan fungsi tubuh
Keluarga pasien
yang mengakibatkan
mengatakan sesak jika
kelelahan
banyak beraktivitas.
DO :
DO :
DO :
- Terpasang NRM
15 lpm
- Pasien mengalami
dipsnea
- Irama pernapasan
takipnea
- TD : 101/60
mmHg
- HR : 107 x/menit
- RR: 23x/menit
- SpO2 : 95%.
Selasa, 4
Oktober 2022
07.30 WIB
1 Memonitor tekanan DS : Rosa
darah
Do :
- TD : 101/60
mmHg
- HR : 87 x/menit
- RR: 18x/menit
SpO2 : 96%.
S : 35,4 0C
1 08.00 WIB Kolaborasi pemberian DS : Rosa
terapi obat
Pasien bersedia
meminum obat dan
diberi injeksi obat.
DO :
Parenteral :
- Ca gluconas
3x1 ampul
- Fursul tiamin
2x 25 mg
- Mecobalamin
2x 500 mg
- Gracef 2x1
- Omspronde
1x40mg
- Provit 1x1
- Resfar
1x5000mg
- NE 150mg
Pasien menyetujui
untuk diambil darah di
arteri.
DO :
Terambil darah 3 ml
dari arteri brakial
kanan
2 10.1 WIB Memonitor frekuensi, DS : Rosa
irama,
Pasien sudah
kedalaman dan upaya berkurang sesak napas
napas, mengecek
DO :
saturasi oksigen
- Terpasang simple
masker 6 lpm
- RR : 20x/menit
- SpO2 : 96%
08.00 WIB
1 Kolaborasi pemberian DS : Rosa
terapi obat
Pasien bersedia diberi
dan meminum obat
DO :
Parenteral :
- Ca gluconas
3x1 ampul
- Fursul tiamin
2x 25 mg
- Mecobalamin
2x 500 mg
- Gracef 2x1
- Omspronde
1x40mg
- Provit 1x1
- Resfar
1x5000mg
- NE 150mg
Enternal :
-
Bisoprolol 2x2,5
mg
2 10.00 WIB Memonitor frekuensi, DS : Rosa
irama, kedalaman dan
Pasien sudah tidak
upaya napas, dan
sesak
mengecek saturasi
oksigen
DS :
- Terpasang NRM 6
lpm
- dipsnea berkurang
- Irama pernapasan
normal
- TD : 109/60
mmHg
- HR : 71 x/menit
- RR: 20 x/menit
- SpO2 : 97%
3 11.00 WIB Memonitor pola dan DS : Rosa
jam tidur
Pasien tidur nyenyak,
DO :
F. EVALUASI
No Tanggal/ Jam Evaluasi Paraf
Dx.
1,2,3 Rabu, 3 Oktober S : Rosa
2022
- Pasien sesak nafas
- Pasien masih mengalami dypsne
- Masih lelah jika banyak gerak
14.00 WIB
O:
- TD : 101/60 mmHg
- HR : 107 x/menit
- RR: 23x/menit
- SpO2 : 95%.
A:
P:
Parenteral :
- Ca gluconas 3x1 ampul
- Fursul tiamin 2x 25 mg
- Mecobalamin 2x 500 mg
- Gracef 2x1
- Omspronde 1x40mg
- Provit 1x1
- Resfar 1x5000mg
- NE 150mg
Enternal :
- Bisoprolol 2x2,5 mg
- Monitor nilai AGD
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas, dan cek saturasi oksigen
1,2,3 Rabu, 4 Oktober S : Rosa
2022
Pasien sesak napas berkurang
O:
14.00 WIB
- Terpasang simple masker 6 lpm
- TD : 101/60 mmHg
- HR : 87 x/menit
- RR: 18x/menit
- SpO2 : 96%.
S : 35,4 0C
A:
P:
Parenteral :
- Ca gluconas 3x1 ampul
- Fursul tiamin 2x 25 mg
- Mecobalamin 2x 500 mg
- Gracef 2x1
- Omspronde 1x40mg
- Provit 1x1
- Resfar 1x5000mg
- NE 150mg
Enternal :
- Bisoprolol 2x2,5 mg
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas, dan cek saturasi oksigen
- Monitor pola dan jam tidur
1,2,3 Rabu, 5 Oktober S : Rosa
2022
Pasien sudah tidak sesak napas
O:
- Terpasang NRM 6 lpm
- dipsnea berkurang
- Irama pernapasan normal
- TD : 109/60 mmHg
- HR : 71 x/menit
- RR: 20 x/menit
- SpO2 : 97%
- Pasien terlihat sudah tidak lelah, pasien
terlihat sudah tidak terbangun saat tidur
A:
P:
Parenteral :
- Ca gluconas 3x1 ampul
- Fursul tiamin 2x 25 mg
- Mecobalamin 2x 500 mg
- Gracef 2x1
- Omspronde 1x40mg
- Provit 1x1
- Resfar 1x5000mg
- NE 150mg
Enternal :
- Bisoprolol 2x2,5 mg
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas, dan cek saturasi oksigen
-