ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. S DENGAN EFUSI PLEURA
DI INTENSIVE CARE UNIT RSUD SLEMAN
Disusun Oleh :
ARIK ISKANDAR
2213048
Hari : ……………………
Tanggal : ……………………
A. PENGKAJIAN
Sumber Data : Klien, keluarga klien dan rekam medis
Tanggal/Jam Masuk ICU : 09 Februari 2018
Tanggal/Jam Pengkajian : 10 Februari 2018/11.30.00 WIB
Diagnosa Medik : Efusi Pleura susp Malignancy pasca WSD, Syok Septik
1. IDENTITAS
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 63 tahun
Agama : Islam
Pekerjaaan :
Alamat :.
No. RM :
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.N
Umur : 28 tahun
Alamat :
Hubungan : Anak
2. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluahan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas dan nyeri didada bagian kiri
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan sebelum masuk RSUD Sleman telah mendapatkan perawatan
di RS Mitra Sehat selama 4 hari akan tetapi tidak kunjung membaik sehingga
dirujuk di RSUD Sleman, pada hari jumat tanggal 09 februari 2018 klien masuk
IGD RSUD Sleman setelah mendapat penanganan di RSUD Sleman dengan dx
3
Efusi pleura pindah ke ICU pada tanggal 09 februari 2018. Pada tanggal 10
februari 2018 klien mendapatkan penanganan pemasangan selang WSD.
Pada tanggal 10 februari 2018 klien mengatakan lemes, pusing dan nyeri pada
dada kiri.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Keluarga klien mengatakan pada klien pernah dirawat di RS dengan riwayat
tifus.
3. PEMERIKSAAN FISIK
Kepala Bentuk: Mesosepal, tidak ada luka, tidak ada benjolan.
Rambut: Terlihat bersih
Mata: Bola mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva an anemis,
sclera ikterik, pupil isokor dan berespon terhadap cahaya..
Hidung: Simetris, tidak ada pembengkakan.
Mulut: Mukosa bibir lembab. Tidak terdapat karies gigi
Telinga: Bentuk simetris, tidak ada tanda-tanda peradangan.
Leher Bentuk simetris, tidak ada lesi atau luka, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan tidak ada pembengkakan.
Dada Paru :
I = Pengembangan dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi, pasien
tampak sesak, tidak ada luka, RR: 28 x/menit. Terpasang selang
WSD di intercosta ke 5.
P = Tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
P = Suara perkusi paru pekak pada dada bagian kiri
A = Suara nafas vesikuler pada dada kanan, suara ronki pada dada kiri
Jantung :
I = Iktus cordis tidak tampak.
P =
P = Suara pekak pada lapang jantung di intercosta 4 sinistra.
A = Terdengar suara S1 dan S2 (lub dub).
4
Abdomen I = Bentuk simetris, kulit nampak kering, terdapat asites.
A = Peristaltik usus (12x/menit)
P = Pekak
P = Tidak ada nyeri tekan
Genetalia Genetalia cukup bersih, tidak ada luka maupun benjolan. Tidak ada
CRT < 3 detik
Ekstremitas Edema:
- -
- -
Kekuatan otot:
5 5
5 5
5
Suhu (oC) 36,2 36,7 35,8
Saturasi O2 (%) 97% 98% 96%
Urin Output (cc/24jam)
GCS dan Tingkat Kesadaran E4V5M3, E4V5M6, E4V5M3,
ketorolac 2x 1gr IV Untuk penatalaksanaan nyeri akut yang berat Ulkus, perdarahan
jangka pendek (< 5 hari saluran cerna dan
perforasi, hemoragis
pasca bedah, gagal
7
ginjal akut, reaksi
anafilaktoid, dan gagal
hati
Terapi
2. CAIRAN
Waktu/ jam Intake Output Balance
10/2 /201 Infus : 190 mL Urin : 220 cc -360
Jam 12.00 WIB Makan/minum : 270 Cairan WSD : 430
IWL: 150
11/2/2018 Infus : 118 mL Urin: 50 cc +8
Jam 12.00 WIB Makan/minum : 250 Cairan WSD : 160
IWL: 150
12/2/2018 Infus : 185 mL Urin: 30 cc +305
Jam 12.00 WIB Makan/minum : 330 Cairan WSD : 30
IWL: 150
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan darah
Tgl
Jenis
Hasil Satuan Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
Hematologi
Haemoglobin 13.4 g/dL 12.0 – 16.0 Normal
Eritrosit 4.58 10^6/uL 4.20 – 5.50 Tinggi
Leukosit 9.0 10^3/uL 4.8 – 10.8 Normal
Trombosit 211 10^3/uL 150 – 450 Normal
Hematokrit 43.3 % 37.0 – 52.0 Normal
MCV 94.4 fL 80.0 – 99.0 Normal
MCH 29.2 fL 27 – 31 Normal
MCHC 30.9 g/dL 33.0- 37.0 Normal
Neutrofil 78.7 % 50 – 70 Tinggi
Limfosit 11.8 % 20 – 40 Rendah
MXD 9.5 % 1.0 – 12.0 Normal
RDW 19.7 % 10.0 – 15.0 Tinggi
Kimia Klinik
Ureum 18 Mg/dL 15.0 – 40.0 Normal
Creatinin 0.69 Mg/dL 0.60 – 0.90 Normal
8
Bun 12 Mg/dL 7.0 – 18.0 Normal
Paket Elektrolit
Natrium 133.6 mmol/L 136.0 – 145.0 Rendah
Kalium 5.04 mmol/L 3.50 – 5.10 Normal
Chlorida 94.8 mmol/L 98.0 – 107.0 Rendah
ALT (GPT) 8.2 U/L 7.0 – 31.0 Normal
AST (GOT) 7.6 U/L 7.0 – 31.0 Normal
c. Hasil Rongen
Efusi pleura.
B. ANALISA DATA
No Data fokus Etiologi Masalah Woc
1 DS: Keluarga klien hiperventilasi Ketidak Penumpukan cairan di
mengatakan jika klien efektifan pola rongga pleura
sesak nafas tiba-tiba, nafas
klien mengatakan sesak Tekanan intrapleural
dan nyeri dada dibagian
9
kiri Efusi Pleura
Dypnea
Merangsang ujung-ujung
saraf bebas
nyeri
3 S: Perubahan Resiko
- klien afterload Penurunan
mengatakan curah jantung
lemes, dan
pusing
D:
10
- TD
:79/53mmHg
- N : 107x/m
- Spo2 : 97%
- Sinus takikardi.
11
C. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan Monitor Pernafasan (3350)
nafas berhubungan keperawatan selama … x 8 Definisi: Sekumpulan dan analisis
dengan hiperventilasi. jam diharapkan keadan pasien untuk memastikan
ketidakefektifan pola napas kepatenan jalan nafas dan kecukupan
dapat teratasi dengan kriteria pertukaran gas.
hasil: 1. Monitor kecepatan, irama,
Status Pernafasan: kedalaman, dan kesulitan dalam
Ventilasi (0403) bernafas.
Domain: Kesehatan 2. Catat pergerakan dada,
Fisiologis ketidaksimetrisan, dan
Kelas: Jantung Paru penggunaan otot bantu
1. Frekuensi, irama, dan pernafasan.
kedalaman dalam rentang 3. Auskultasi suara nafas.
normal (12-24 x/mnt dan Manajemen Jalan Nafas ( 3140)
irama reguler). Definisi: Fasilitasi kepatenan jalan
2. Tidak ditemukan nafas.
penggunaan otot bantu 4. Posisikan klien untuk
pernafasan. memaksimalkan ventilasi.
3. Tidak ditemukan adanya 5. Lakukan fisioterapi dada,
retraksi dinding dada. sebagaimana mestinya.
4. Tidak ada dyspnea saat 6. Ajarkan klien bagaimana
beristirahat. menggunakan inhaler sesuai
5. Tidak ada suara nafas resep, sebagaimana mestinya.
tambahan. Terapi Oksigen (3320)
Definisi: Pemberian oksigen dan
pemantauan mengenai
efektivitasnya.
7. Berikan oksigen tambahan seperti
12
yang telah diinstruksikan.
8. Ajari klien dan keluarga tentang
penggunaan terapi oksigen
selama perawatan di rumah.
9. Kolaborasikan dengan tenaga
kesehatan lain mengenai
penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan atau saat tidur.
13
Tekanan darah secara berkelanjutan.
dalam rentang Memonitor status
normal kardiovaskuler
Nadi dalam batas Catat tanda dan gejala
normal
penurunan curah jantung
Aktifitas meningkat
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO DX TGL/JAM IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
11/02/18 1. Memonitoring , tanda – tanda S: klien mengatakan sesak sedikit
09.30 vital. berkurang
WIB O:
- TD : 106/89
- N : 97x/m
- RR : 27x/m, Spo2 : 96%
14
11.30 S: -
O: Klien terpasang nasal kanul
dengan O2 3L/m, Cairan -360,
cairan pad WSD jernih
kemerahan.
12/02/18
07.30 1. membantu klien dalam S: klien mengatakan lebih nyaman
WIB kebutuhan kebersihan diri setelah dimandikan
mandi, berpakaian, oral higine O: Klien tampak bersih, rapi dan
wangi, klien mampu menggosk
giginya.
S: -
O: TD=118/58, HR=98x/menit,
RR=25x/menit perkembangan
2. memonitor tanda – tanda vital.
dada simetris, klien mengatakan
Mengobservasi keaadaan klien
sesak nafas sudah mulai
berkurang. sura dada sebelah kiri
ronki, dada sebelah kanan
vesikuler
13/02/18
15
07.30 1. Membantu klien dalam S:klien mengatakan lebih segar
kebutuhan kebersihan diri setelah mandi
mandi, berpakaian, dan O: Klien tampak bersih, rapi dan
melakukan perawatan luka. wangi,
09.00
2. Mengkaji nyeri klien.
WIB S: klien mengatakan sekarang
sudah tidak terlalu nyeri
O: klien terlihat rilex
S:
3. Melakukan pemeriksaan fisik,
13.00 O: TD : 99/67mmhg, N : 92x/m
tanda – tanda vital.
RR : 22x/m
S: -
O: klien mampu menghabiskan
4. Memposisikan klien semi
13.30 makann
fowler, memberikan makan.
16
17
CATATAN PERKEMBANGAN
O:
- TD : 106/89
- N : 97x/m
- RR : 27x/m
- Balance cairan -360
18
- TD : 106/89
- N : 97x/m
- RR : 27x/m, Spo2 : 96%
A:
Masalah teratasi.
P : lanjutkan untuk RTL
TANGGAL DIAGNOSA JAM EVALUASI TTD
12-022018 Pola nafas tidak efektif 14.00 S: klien mengatakan terkadang masih sesak, tetapi sekarang
sudah berkurang
O:
TD=118/58, HR=98x/menit, RR=25x/menit perkembangan
dada simetris, klien mengatakan sesak nafas sudah mulai
berkurang. sura dada sebelah kiri ronki, dada sebelah kanan
vesikuler
19
- TD=118/58, HR=98x/menit, RR=25x/menit
A:
Masalah teratasi sebagian, yaitu TTV termonitor.
P : pindah alamanda
20
21