Disusun Oleh :
DIAN APRIANTI RUKMANA, S.Kep
NIM : 2019032014
Mengetahui
CI Institusi
I. Identitas Mahasiswa
Nama MHS : Dian Aprianti Rukamana
NIM : 2019032014
Kelompok : IV
Tgl Praktek :
II. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.S
Usia : 62 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Masuk : 18 November 2020
Diagnosa Medik : Angina Pectoris stabil
TRIAGE : P1 P2 P3 P4
darah 90/60 mmHg, ekstremitas hangat, warna kulit pucat, CRT < 2 detik
d. Disability: GCS 15 (composmentis), reaksi pupil +/+, refleks cahaya ada
V. Pengkajian Sekunder
Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengeluh nyeri dada sebelah kiri tembus belakang sejak sehari
sebelum dibawah ke rumah sakit, nyeri timbul pertama kali saat pasien
membersihkan pekarangan rumahnya. Rasa sakit seperti ditusuk-tusuk dengan
skala nyeri 6, Keluarga mengatakan jika bapaknya mempunyai riwayat
penyakit jantung dan pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan yang sama
pada 5 tahun yang lalu.
Riwayat kesehatan keluarga
Ayah pasien merupakan penderita hipertensi yang meninggal diusia 78
tahun karena stroke, dan ibu meninggal pada usia 50 tahun karena serangan
jantung.
Anamnesa singkat (AMPLE)
Nyeri dada sejak sehari sebelum dibawa kerumah sakit, nyeri timbul
pertama kali saat pasien membersihkan pekarangan rumah.
TD : 90/60 mmHg
N : 92x/menit
R : 28x/menit
S : 36,5 ˚c
b. Hasil EKG
PENGUMPULAN DATA
KLASIFIKASI DATA
b. Data Objektif
1. Ekspresi wajah meringis
2. ADL dibantu keluarga
3. Pernapasan cuping hidung
4. Terpasang O2 Nasal 5 ltr/mnt
5. Tanda-tanda vital
• TD : 90/60 mmHg
• N : 92x/menit
• R : 28x/menit
• S : 36,5 ˚c
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
NO. TUJUAN DAN KRITERIA HASIL INTERVENSI
KEPERAWATAN RASIONAL
(NOC) (NIC)
1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau dan usaha 1. Untuk mengetahui perubahan
napas berhubungan dengan keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan respirasi kecepatan dan irama nafas
nyeris
menunjukkan pola pernapasan efektif 2. Anjurkan napas dalam 2. Meminimalkan penggunaan
dengan kriteria Hasil : melalui abdomen otot bantu nafas
Irama dan frekuensi pernapasan 3. Pertahankan oksigen 3. Mempertahankan oksigen
dalam rentang normal aliran rendah dengan O2 yang masuk kedalam tubuh
Tidak ada penggunaan otot bantu Nasal
4. Posisikan pasien untuk 4. Mengoptimalkan pernapasan
mengoptimalkan
pernapasan dengan
posisi kepala sedikit
fleksi
2. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara 1. Untuk mengetahui daerah
dengan agens cedera keperawatan 1 x 24 jam, diharapkan komprehensif nyeri, faktor pencetus dan
biologis (iskemik miokard) nyeri berkurang dengan kriteria Hasil : berat ringannya nyeri yang
1. Mengenali tanda dan gejala nyeri dirasakan
IMPLEMENTASI
1. Ketidakefektifan pola napas 1. Memantau dan usaha respirasi S : Klien mengatakan masih S:
berhubungan dengan nyeri merasa sesak Klien mengatakan masih
merasa sesak
O:
- Retraksi dinding dada O:
normal - KU Lemah
- Retraksi dinding dada
- Pernapasan cuping
normal
hidung
- Pernapasan cuping hidung
- RR : 24 x/mnt
- RR : 24 x/mnt
2. Menganjurkan napas dalam O : Nampak klien berusaha
- Klien terpasang O2 Nasal
melalui abdomen mengikuti istruksi
5ltr/mnt
perawat dengan
- Nampak klien berusaha
kooperatif
mengikuti istruksi perawat
3. Mempertahankan oksigen O : Klien terpasang O2 dengan kooperatif
aliran rendah dengan O2 Nasal Nasal 5ltr/mnt
A : Masalah ketidakefektifan
4. Posisikan pasien untuk O : Nampak klien istrahat
pola napas belum teratasi
mengoptimalkan pernapasan dengan posisi semi
dengan posisi kepala sedikit fowler P : Lanjutkan intervensi (1-4)