Anda di halaman 1dari 5

TUGAS ANALISIS KASUS FIKTIF

MATA KULIAH KGD & MANAJEMEN BENCANA

TUGAS 1
SKENARIO KASUS :
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Pengkajian dilakukan pada tanggal 11 Juli 2012 jam 12.10 diperoleh data :
Identitas pasien. Nama/ Inisial : Ny.G, Umur : 68 tahun, Agama : Islam, Alamat : Doro RT 24 Banyu Urip,
Jenar, Sragen, Pendidikan : SD, Pekerjaan : Tani dan Nomor Rekam Medik 346043, Penanggung jawab :
Ny.I, Umur : 46 tahun (Anak ), Agama : Islam.

2. Riwayat kesehatan pasien.


Pasien datang di IGD Rumah Sakit Daerah Sragen pada tanggal 11 Juli 2012 pada pukul 12.10 WIB
dengan keluhan 4 hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien jatuh terpeleset di kamar mandi, mengalami
penurunan kesadaran, kelemahan anggota gerak sebelah kiri sejak 2 hari yang lalu, pasien tidak dapat
berkomunikasi. Keluarga pasien mengatakan ini merupakan pertama kalinya pasien dibawa ke Rumah
Sakit karena stroke. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit Hipertensi sejak ±10 tahun.
Keluarga pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti DM, Asma dan Hipertensi.

3. Pengkajian Primer
Airway : terdapat secret, lidah tidak jatuh ke belakang, pasien kesulitan bernapas, suara nafas ronkhi.
Breathing : terlihat pengembangan dada, teraba hembusan napas, pasien kesulitan saat bernapas, RR:
28x/menit, irama napas tidak teratur, terlihat adanya penggunaan otot bantu rongga dada dalam
pernapasan, napas cepat dan pendek.
Circulasi : TD: 230/110 mmHg, N = 92 x/menit, terdengar suara jantung S1 dan S2 reguler, tidak ada
bunyi jantung tambahan, cappilary refille kembali <3 detik, akral hangat.
Disability : kesadaran pasien sopor dengan GCS (E2,V2,M4),keadaan umum lemah, pasienmengalami
penurunan kesadaran, saatdirumah bicara pasien pelo.
Exposure :rambut dan kulit kepala tampak bersihtidak terdapat hematoma, tidak terdapatluka pada
tubuh pasien.

4. Pengkajian Sekunder
Alergi : pasien tidak memiliki alergi terhadap obat, makanan, minuman dan debu.
Medikasi : pasien saat ini dalam pengobatan penyakit stroke dan mengkonsumsi obat-obatan untuk
stroke.
Past ilness : Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah dirawat di RS dengan penyakit yang sama
sebelumnya, pasien memiliki riwayat sakit hipertensi ±10 tahun.
Lastmeal : keluarga mengatakan pasien makan terakhir pada pukul 09.00 WIB sebelum dibawa ke rumah
sakit, terakhir pasien mengkonsumsi nasi dengan sayur dan lauk pauk.
Environment : selama dirumah pasien tidak dapat melakukan pekerjaan yang berat dikarenakan kondisi
pasien yang lemah.
5. Program terapi
Terapi O2 nasal 4 lpm, infus RL 20 tpm, injeksi citicolin 500 mg/12 jam, injeksi ceftriaxone 1 gr/24 jam,
injeksi furosemid 40 mg/12 jam. Pemasangan NGT dan DC pada pasien. Pemeriksaan GDS dengan hasil :
152 mg/dl dan pemeriksaan EKG dengan hasil: Sinus Takikardi.

TUGAS :
1. LAKUKAN ANALISIS DATA SESUAI DENGAN HASIL PENGKAJIAN TERSEBUT DIATAS
2. RUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIOTITAS
3. BUAT RENCANA TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH YANG MUNCUL
4. BUAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN FORMAT ASKEP GADAR

TUGAS 2
SKENARIO KASUS :
Pasien belum pernah dirawat di RS sebelumnya, pasien tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi
ataupun DM, pasien tidak mempunyai alergi terhadap obat apapun.

A.Pengkajian Primer
1.Airway
Jalan nafas terdapat sumbatan berupa lendir tidak ada darah, tidak ada suara nafas seperti gurling,
snorling, stridor,
2.Breathing
RR : 20 x/mnt, nafas regular, tidak ada sianosis, tidak ada suara nafas ronchi maupun wheezing, tidak
ada nafas cuping hidung, dan tidak ada tarikan dinding dada.
3.Circulation
Tekanan Darah 140/90, Nadi 86 x/mnt, Suhu, 36,20C, capiraly refill normal kurang dari 2 detik, akral
hangat, urine output 300 cc.
4.Disability
Kesadaran pasien somnolen, nilai GCS E3M6V2
total GCS :11, pupil anisokor lebih besar kanan ;ka 4 mm ki 3 mm, reaksi pupil terhadap cahaya positif.
5.Exposure
Suhu pasien 36,20 C, terdapat jejas memar kebiruan di kaki, tangan bahu dan lengan.

B.Pengkajian Sekunder

1. Kepala
Rambut sedikit beruban, terdapat hematoma di kepala sebelah kanan, bentuk kepala mesocepal.
2. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak icterik, pupil anisokor ka;4 mm ki:3 mm, pupil terhadap cahaya
positif.
3.Hidung
Bersih, tidak ada secret, terpasang kanul O2 3 l/mnt.
4. Telinga
Simetris, bersih, tidak ada serumen
5. Mulut
Mukosa bibir lembab, terdapat gigi palsu.
6. Leher
Terpasang neckolar
7. Jantung
I : ictus cordis tidak tampak, dada datar
P : ictus cordis teraba kuat angkat
P : Tidak ada pelebaran jantung
A : Bunyi Jantung S1 S2 murni reguler
8. Paru
I : Data datar, simetris antara kanan dan kiri
P : Vocal Fremitus sama
P : Pekak
A : Vesiculer
9. Abdomen
I : simetris antara kanan dan kiri, terlihat gerakan diafragma, tidak ada lesi atau luka diperut.
A : bising usus 5x/mnt
P : Tympani
P : tidak ada pembesaran hati, tidak ada distensi
10. Genitalia
Terpasang DC, genetalia bersih
11. Ekstermitas
Atas : tangan kiri terpasang infuse D5 ½ Ns 20 tpm, terlihat memar kebiruan di tangan kanan dan kiri
Bawah : tampak terdapat memar kebiruan di kaki kanan dan kiri, tidak ada varises, tidak ada edema.

Uji kekuatan otot :


Ta.ka I ta,ki : 2 2
Ka.ka I ka.ki : 2 2

12. Makanan dan cairan


Pasien hanya mendapat cairan melalui infuse D5 ½ Ns 20 tpm
13. Eliminasi
Pasien terpasang DC, volume urine 300 cc, warna urine kuning jernih.
14. Kulit
Warna kecoklatan, turgor kulit elastic

C. Data Penunjang
1.Foto rontgent cervical; tidak di dapat gambaran fraktur
2.Pemeriksaan CT Scan ; terdapat perdarahan intracranial

D. Terapi
1.infuse D ½ Ns 20 tpm
2.injeksi piracetam 3gr/8j
3.Injeksi Cetorolac 30 gr/12j
4.Injeksi ranitidine 1 amp/12j
5.Injeksi ceftriaxon 1 gr/12j.
6.O2 3 litr/mnt.
TUGAS :
1. LAKUKAN ANALISIS DATA SESUAI DENGAN HASIL PENGKAJIAN TERSEBUT DIATAS
2. RUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIOTITAS
3. BUAT RENCANA TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH YANG MUNCUL
4. BUAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN FORMAT ASKEP GADAR
TUGAS 3
SKENARIO KASUS :

Tn. M, 42 tahun mengalami tabrakan dengan mobil lainnya saat mengendarai mobilnya di jalan tol
sekitar pukul 14.30 WIB.

Pada saat kejadian Tn. M pingsan, petugas menemukan adanya darah pada daerah perut, ternyata ada
luka robek pada perut sepanjang 8x1x1 cm  disertai adanya jejas seluas 10x6 cm dan 7x5 cm pada dada
sebelah kiri.  Petugas juga melihat ada hematom pada daerah frontal seluas 5x5 cm.

Beberapa saat kemudian Tn. M sadar. Ketika akan dikeluarkan dari mobil Tn. M menjerit kesakitan,
ternyata ditemukan tungkai bawah kiri bagian atas patah, tampak membengkok dan bengkak,
ditemukan luka robek  4x1x1 cm yang terus mengeluarkan darah.

Setelah berhasil dikeluarkan dari mobil, Tn. M segera dibawa ke puskesmas terdekat yang mempunyai
fasilitas gawat darurat dan tiba pukul 15.00 WIB.

Di puskesmas Tn. M diperiksa, Tekanan darah 120/80 mmHg, HR 88 x/menit dan RR 20 x/menit.
Perawat puskesmas mengolesi semua luka dengan betadin, kemudian memasang spalk pada kaki kiri.
Kemudian perawat menyarankan Tn. M dirujuk ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas lebih lengkap
karena menduga Tn. M mengalami trauma abdomen.

 Tn. M segera dibawa ke IGD RS X tanpa terpasang oksigen karena kehabisan dan hanya terpasang infus
NaCl 0,9% pada lengan kiri (menggunakan infus set). Pada saat di IGD pukul 17.00 WIB, Tn. M kembali
pingsan. TD 100/60 mmHg, HR 96x/menit, denyut nadi lemah, RR 28x/menit.

 Tn. M hanya mengeluarkan suara menggumam, ketika dipanggil tanpa membuka mata dan menarik
tangannya ketika dicubit.  Beberapa saat kemudian Tn. M sadar dan mengeluh nafasnya berat dan agak
sesak, serta nyeri pada perut dan kaki kiri.

Tn. M ditangani seorang perawat dan melihat adanya luka robek setelah membuka spalk, luka tampak
kotor dan tulang terlihat serta ada sebagian jaringan lunak yang hilang sehingga luka tidak bisa ditutup.
Setelah mengatur tetesan infus menjadi 30 tetes/menit, Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk
melakukan hecting pada luka robek di tungkai dan memasang spalk.

20 menit kemudian Tekanan darah turun menjadi 80 mmHg/palpasi dan HR 110 x/menit, dengan
denyut nadi yang lemah. Perawat melaporkan  kondisi Tn. M kepada dokter jaga. Dokter jaga segera
meminta memasang alat bed side monitor dan memasang infuse 1 jalur lagi menjadi 2 jalur.

10 menit kemudian Tn. M tidak dapat dibangunkan, Tekanan darah 62/39  mmHg, HR 120 x/menit dan
nadi radialis tidak teraba, pernafasan gasping, saturasi oksigen 80%. 15 menit kemudian Tn. M apneu
dan pada monitor  EKG tampak gambaran flat.

TUGAS :
1. LAKUKAN ANALISIS DATA SESUAI DENGAN HASIL PENGKAJIAN TERSEBUT DIATAS
2. RUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIOTITAS
3. BUAT RENCANA TINDAKAN UNTUK MENGATASI MASALAH YANG MUNCUL
4. BUAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI DENGAN FORMAT ASKEP GADAR

Anda mungkin juga menyukai